Anda di halaman 1dari 3

KREATIVITAS MAHASISWA DALAM BERWIRAUSAHA DI ERA BOBA TEA

PENUGASAN PKKMB FE 2019


Diusulkan Oleh:
Aldina Bilqis 1709619011
Evan Ghazali 1701619026
Gita Astika Rachmadevi 1706619023
Jessica Naomi Theodora 1706619037
Kinanty Ajeng Sulistiawati 1707619011
Muhammad Multazam 1705619018
Muhammad Rakhmat Aghisna 1701619028
Syamsiyah Laela Tunnisa 1706619002
Theofanny Tesalonika Hutagalung 1701619044
Vidia Ratu Balqis Malzara 1705619015
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini sedang ramai minuman yang berasal dari Taiwan yang disertai dengan
Mutiara atau topping lainnya yang biasa dikenal dengan “Bubble Tea”. Sampai saat ini, minuman
berbahan dasar teh, susu, gula, es, dan dicampur bola-bola berwarna hitam itu memang sangat
laris manis di pasaran. Bahkan hingga saat ini, banyak toko dan kedai yang menjual minuman
tersebut dengan nama yang berbeda-beda dan berbagai jenis varian rasa. Efek menyegarkan dari
bubble tea dan rasanya yang manis membuat masyarakat ketagihan untuk meminum minuman
ini. Bubble tea menawarkan rasa yang light sehingga sangat pas jika diminum sebagai pencuci
mulut sehabis makan karena tidak meninggalkan bekas rasa yang begitu pekat di lidah.
Soal asal muasal dikenalnya bubble tea menurut CNN Travel, Chun Shui Tang teahouse
di Taichung, Taiwan disebut yang paling legendaris. Pendirinya bernama Liu Han Chieh,
pertama kali muncul dengan ide menyajikan minuman the China dingin pada tahun 1980-an. Ide
tersebut muncul ketika dirinya plesiran ke Jepang dan mencicipi kopi yang disajikan dingin. Lin
Hsui Hui, selaku menager pengembangan produk Chun Shui Tang sedang rapat dan dibawakan
makanan khas Taiwan yang dinamakan Fen Yuang. Fen Yuang merupakan pudding tapioca manis
berbentuk bola kecil. Hanya iseng, ia menuangkan boba alias bola tapioca ke dalam es the Assam
dan meminumnya. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1988.
Bubble Tea pertama kali diperkenalkan di Singapura pada tahun 1992. Toko yang
pertama buka yaitu di Marina Square. Dan baru pada tahun 2001 minuman tersebut menjadi
sangat popular. Bubble tea tidak hanya menjadi kegemaran para orang asia, tapi sudah mendunia.
Negara-negara seperti Eropa dan Amerika banyak terdapat gerai bubble tea. Bahkan sekarang
para penumpang pesawat juga bisa menikmati bubble tea di udara. Maskapai penerbangan
AirAsia di Thailand melalui laman Instagram resminya, menawarkan menu minuman milk tea
boba untuk para penumpang. Berbeda dari bubble tea yang biasanya, bubble tea yang ditawarkan
di maskapai ini menggunakan konjak atau biasa dikenal konnyaku sehingga lebih sehat.
Kesuksesan bubble tea bisa dibilang sangat tinggi. Tak pernah surut, bubble selalu punya inovasi.
Mulai dari toping boba, puding, grass jelly, dan yang kini tengah ramai adalah bubble tea dengan
paduan brown sugar.
TUJUAN
1. Menyalurkan hobi/kreatifitas anggota yang tersimpan
Dengan melaksanakan program PKM ini, anggota bisa semakin mengeluarkan kreativitas
yang mereka miliki, Dengan menciptakan inovasi-inovasi baru
2. Menginformasikan kepada masyarakat tentang minuman rasa baru
Dengan menciptakan rasa baru, bahkan menghilangkan kejenuhan konsumen untuk
meminumnya.
3. Membuka lapangan kerja baru yang menjanjikan
Bubble tea merupakan minuman yang sedang naik daun di kalangan milenial. Jadi,
berjualan bubble tea sangat menjanjikan
4. Menarik minat konsumen
Varian rasa baru membuat konsumen penasaran dan berminat membelinya
5. Menambah varian bubble tea yang enak dan sehat
Karena terbuat dari ubi, maka minuman ini lebih sehat
6. Mendapat keuntungan

MANFAAT
1. Membuka peluang untuk menunjukkan kemampuan dan potensi
Dengan melaksanakan program ini, menunjukkan kemampuan dan potensi mahasiswa.
2. Membuka peluang untuk menjalankan bisnis bagi mahasiswa
Kegiatan ini sebagai bekal ilmu untuk mahasiswa untuk membuka bisnis
3. Mengubah pola pikir generasi muda
Karena zaman sekarang generasi muda bukan lagi sebagai pencari kerja melainkan
penyedia kerja

Anda mungkin juga menyukai