Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

MAHASISWA UNTIRTA TERHADAP KEBERADAAN PERDA


SYARIAH DI KOTA SERANG

FACTOR ANALYSIS THAT EFFECT UNIVERSITY STUDENT


PERCEPTION IN UNTIRTA ABOUT EXISTENCE OF REGION
REGULATION IN SERANG CITY

Hadi Suprapto Arifin


Staf Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran 1)
Jalan Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinagor
hsadalong85@gmail.com
Ikhsan Fuady
Staf Pengajar Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung 2)
Jalan Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinagor
email : Sandyca7@yahoo.co.id

Engkus Kuswarno
Staf Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung 3)
Jalan Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinagor
koeskw@unpad.ac.id

(Diterima: 16-2-2017; Direvisi: 20-6-2017; Disetujui terbit: 28-6-2017)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk; (a). Untuk mengetahui pengaruh faktor faktor internal terhadap persepsi
mahasiswa tentang keberadaan perda syariah di Kota Serang (b). Untuk mengetahui pengaruh faktor faktor
eksternal terhadap persepsi mahasiswa tentang keberadaan perda syariah di Kota Serang. Penelitian ini di
desain dengan paradigma positivistik dengan pendekatan survey, populasi penelitian ini adalah semua
mahasiswa aktif di Universitas Sultan agung Tirtayasa. Analisis data pada penelitian ini dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis diketahui secara umum faktor faktor internal dan ekternal individu memiliki pengaruh yang
nyata terhadap persepsi mahsiswa akan keberdaaan perda syariah. faktor Internal yang mempengaruhi
persepsi mahasiswa terhadap keberadaan perda antara lain variabel kosmopolitan, penilaian terhadap perda
syariah, serta harapan/ekspektasi keberadaan perda. Variabel internal memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap persepsi. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap keberdaan
perda antara lain variabel karakteristik Perda syariah dan karakteristik Lingkungan. Variabel eksternal ini
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi.
Kata kunci: persepsi, kebijakan, perda syariah

Abstract
This research's purposes are for; (a). To know the influence of internal factors at university student
perception about the existence of syari'ah region regulation in serang city (b). To know the influence of
exteenal factors at university student perception about the existence of syari'ah region regulation in serang
city. This research is designed with positivistic paradigm with survey rapproachement, this research
population is all of active university student in Sultan Agung Tirtayasa University. The data anlysis in this
research uses doubled linear regretion analysis. The analysis result is known generally as individual internal
factors and individual external factors have a real effect to university student perception about the existence
of syari'ah region regulation. Internal factors that effect the university student perception about the existence
of region regulation are cosmopolitan variable, assessment to syari'ah region regulation, and region
regulation exeistence expectation. Internal variable has positive effect and significant to perception.
Exeternal factors that effect university student perception about the existence of region regulation are
syari'ah region regulation characteristic variable and environment characteristic. This external variable has
an positive effect and significant to perception.
Keywords : perception, policy, syari'ah region regulation.

88
Pendahuluan peraturan daerahnya masing-masing. Yang
paling Signifikan di Era Reformasi ini
Negara Indonesia itu adalah suatu bahwa mayoritas warga negara Indonesia
negara kesatuan yang terbagi menjadi yang beragama Islam memiliki pengaruh
daerah-daerah provinsi dan daerah kuat di daerah, salah satunya adanya
provinsi dibagi pula menjadi fenomena produk hukum di daerah yaitu
kabupaten/kota. Sebagai daerah otonom, Peraturan Daerah bermuatan syariah Islam.
pemerintah daerah berwenang untuk Peraturan Daerah yang berperspektif
membuat peraturan daerah dan peraturan Syariah Islam ternyata menimbulkan Pro-
kepala daerah, guna menyelenggarakan Kontra dikalangan masyarakat, praktisi,
urusan otonomi daerah dan tugas bahkan para politisi di negara ini.
pembantuan. Maraknya pemberitaan di media
Bergulirnya otonomi daerah sejak massa terhadap penerapan perda syariah di
tahun 1999, telah memberikan dorongan Kota Serang Propinsi Banten, bulan juni
yang sangat kuat bagi daerah untuk 2016 telah membangun opini publik serta
mengatur daerahnya sesuai dengan aspirasi kontroversi di masyarakat. Berbagai
masyarakat di daerah. Undang-Undang polemik muncul atas pemberlakuan
Nomor 32 Tahun 2004 tentang peraturan daerah tersebut di berbagai
Pemerintahan Daerah secara tegas daerah karena dinilai melanggar amanat
menyatakan bahwa pemerintahan daerah konstitusi dan ideologi negara, yaitu
mengatur dan mengurus sendiri urusan Pancasila sebagai dasar fundamental
pemerintahan menurut asas otonomi negara Indonesia (Libbi, et. Al. 2013)
daerah dan tugas pembantuan. Kehadiran perda yang bernuansa
Pemerintahan daerah menyelenggarakan pada Syariat Islam, tidak saja menarik
urusan pemerintahan yang menjadi dicermati karena adanya pro dan kontra,
kewenangannya, kecuali urusan tetapi juga pergulatan ide yang ada di balik
pemerintahan yang oleh Undang-undang perda-perda tersebut. Perda sebagai produk
ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. dari kebijakan publik tidak dapat
Peraturan daerah ditetapkan oleh kepala dilepaskan dari sebuah proses politik yang
daerah setelah mendapat persetujuan dapat dilatarbelakangi oleh berbagai
bersama DPRD. Subtansi atau materi macam idealisasi politik yang dianut oleh
muatan perda adalah penjabaran dari para pembuat kebijakan.
peraturan perundang-undangan yang Setiap orang mempunyai
tingkatannya lebih tinggi, dengan kecenderungan dalam melihat benda yang
memperhatikan ciri khas masing-masing sama dengan cara yang berbeda-beda.
daerah dan subtansi materi tidak boleh Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh
bertentangan dengan kepentingan umum banyak faktor diantaranya adalah
dan/atau peraturan perundang-undangan pengetahuan, pengalaman dan sudut
yang lebih tinggi. pandangnya.
Di sisi lain, Indonesia yang Mahasiswa merupakan generasi penerus
memiliki kemajemukan baik suku bangsa, bangsa. Sebagai bagian dari generasi yang
ras, etnis, budaya maupun agama, tentu diharapkan berpartisipasi aktif dalam
memiliki pengaruh yang sangat besar pembangunan, mahasiswa mempunyai
dalam hal mengurus urusannya di setiap posisi yang strategis baik dari sisi usia
daerah, yang dituangkan dalam setiap
89
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No.1, Juli: 88-101

maupun pendidikan. Pemahaman LANDASAN TEORI


mahasiswa tentang kebijakan dan aktifitas
politik baik di level lokal maupun nasional Persepsi
merupakan suatu modal penting sebagai Sugihartono(2007) mengemukakan
generasi pemegang tonggak kepemimpinan bahwa persepsi merupakan kemampuan
masa depan. Menurut Edward Shills panca indera dalam menerjemahkan
(Hartoko, 1980), mahasiswa adalah stimulus atau proses untuk menerjemahkan
termasuk cendekiawan, sebagai stimulus yang masuk ke dalam alat indera
cendekiawan mahasiswa harus mampu manusia . Persepsi manusia terdapat
memahami suatu obyek secara obyektif, perbedaan sudut pandang dalam
kritis, tidak terikat oleh golongan atau penginderaan yang mempersepsikan
kelompok tertentu, harus dapat sesuatu itu baik atau persepsi yang positif
membedakan yang baik dan buruk, benar maupun persepsi negatif yang akan
atau salah sesuai dengan ilmunya. Selain mempengaruhi tindakan manusia yang
itu cendekiawan mempunyai tanggung tampak atau nyata.
jawab moral terhadap lingkungannya. Menurut Mulyana (2000:168)
Berdasarkan latar belakang di atas, persepsi adalah inti komunikasi,
memahami dan menganalisis faktor faktor sedangkan penafsiran (interpretasi)
yang mempengaruhi persespi mahasiswa adalah inti persepsi, yang identik dengan
Untirta terhadap penerapan perda syariah penyandian-balik (decoding) dalam
di Kota Serang merupakan hal yang proses komunikasi. Selanjutnya Mulyana
menarik untuk di kaji. mengemukakan persepsilah yang
Berdasrkan latarbelakang di atas maka menentukan pemilihan suatu pesan dan
perumusan masalah penelitain ini adalah, mengabaikan pesan lain.
(a). Seberapa besar pengaruh faktor faktor Menurut Rakhmat (2005)
internal terhadap persepsi mahasiswa mengungkapkan bahwa persepsi adalah
tentang keberadaan perda syariah di Kota pengalaman tentang objek, peristiwa,
Serang? (b). Seberapa besar pengaruh atau hubungan-hubungan yang diperoleh
faktor faktor eksternal terhadap persepsi dengan menyimpulkan informasi dan
mahasiswa tentang keberadaan perda menafsirkan pesan. Persepsi ialah
syariah di Kota Serang? memberikan makna pada stimuli indrawi
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk (sensory stimuli). Sedangkan menurut
mengetahui faktor faktor yang Kimbal Young (Walgito, 1981)
mempengaruhi persepsi mahsiswa tentang mengatakan, “persepsi adalah sesuatu
keberadaan perda syariah di Kota Serang. yang menunjukkan aktivitas merasakan,
Sedangkan tujuan khusus penelitian ini menginterpretasikan dan memahami objek,
yaitu, (a). Untuk mengetahui pengaruh baik fisik maupun sosial”.
faktor faktor internal terhadap persepsi Menurut Solomon, persepsi sebagai
mahasiswa tentang keberadaan perda proses dimana sensasi yang diterima oleh
syariah di Kota Serang (b). Untuk seseorang dipilah dan dipilih, kemudian
mengetahui pengaruh faktor faktor diatur dan akhirnya diinterpretasikan
eksternal terhadap persepsi mahasiswa (Prasetijo & Ihallauw,2005:67).
tentang keberadaan perda syariah di Kota Hubungan antara persepsi dan sensasi
Serang. sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari

90
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta terhadap keveradaan Perda Syariah di
Kota Serang
Hadi Suprapto Arifin, Ikhsan Fuady, & Engkus Kuswarno
persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan 2. Tahap kedua, merupakan tahap
makna informasi inderawi tidak hanya yang dikenal dengan proses
melibatkan sensasi tetapi juga atensi, fisiologis, merupakan proses
ekspektasi, motivasi dan memori diteruskannya stimulus yang
(Rakhmat,2005). diterima oleh reseptor (alat indera)
Berdasarkan berbagai definisi melalui saraf-saraf sensoris.
persepsi di atas, secara umum persespi 3. Tahap ketiga, merupakan tahap
dapat didefinisikan sebagai proses yang dikenal dengan nama proses
pemberian makna, interpretasi dari stimuli psikologik, merupakan proses
dan sensasi yang diterima oleh individu, timbulnya kesadaran individu
dan sangat dipengaruhi faktor faktor tentang stimulus yang diterima
internal maupun ekternal masing – masing reseptor.
individu tersebut. Proses pembentukan 4. Tahap ke empat, merupakan hasil
persepsi menurut (Walgito, 1981) dapat yang diperoleh dari proses persepsi
digambarkan sebagai berikut: yaitu berupa tanggapan dan
perilaku.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Persepsi
Persepsi ditentukan oleh faktor
personal dan faktor situasional (Rakhmat,
2005). David Krech dan Richard S.
Cruthfield (1997:235) dalam Rakhmat
(2005) menyebutnya faktor fungsional dan
faktor struktural. Adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut:
Faktor Fungsional: Faktor fungsional
berasal dari kebutuhan, pengalaman masa
lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam
faktor-faktor personal. Persepsi tidak
ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli,
tetapi karakteristik orang yang
Gambar. Proses pembentukan Persepsi memberikan respon pada stimuli tersebut.
Walgito menyatakan bahwa terjadinya Faktor Struktural: Faktor struktural berasal
persepsi merupakan suatu yang terjadi dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf
dalam tahap-tahap berikut: yang ditimbulkannya pada sistem saraf
1. Tahap pertama, merupakan tahap individu.
yang dikenal dengan nama proses Selain faktor kebutuhan di atas,
kealaman atau proses fisik, Leavitt (1978) juga menyatakan bahwa
merupakan proses ditangkapnya cara individu melihat dunia adalah berasal
suatu stimulus oleh alat indera dari kelompoknya serta keanggotaannya
manusia. dalam masyarakat. Artinya, terdapat
pengaruh lingkungan terhadap cara

91
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No.1, Juli: 88-101

individu melihat dunia yang dapat diantaranya peraturan daerah yang


dikatakan sebagai tekanan-tekanan sosial. mengakomodasi keinginan mayoritas
Restiyanti Prasetijo (2005:69), tokoh masyarakat yang kental dengan
mengungkapkan bahwa faktor – faktor nuansa syariat Islam. Kehadiran beberapa
yang mempengaruhi persepsi, dapat Perda yang dikeluarkan oleh Pemda Kota
dikelompokan dalam dua faktor utama Serang sempat menjadi polemik di media
yaitu: massa maupun di sosial media. Pro dan
1) Faktor internal, meliputi : kontra perdapun semakin ramai akibat
a) Pengalaman penerapan beberapa perda tersebut.
b) Kebutuhan Mahasiswa merupakan bagian
c) Penilaian elemen masyarakat yang strategis dan
d) Ekspektasi / pengharapan, dan potensial memiliki peran penting sebagai
2) Faktor eksternal, meliputi : generasi penerus bangsa dan memiliki
a) Tampakan luar pemikiran yang kritis terhadap arah
b) Sifat – sifat stimulus pembangunan. Pro dan kontra penerapan
c) Situasi lingkungan dikalangan mahasiswa tidak terlepas dari
persepsi mahasiswa terhadap penerapan
Menurut Toha (2003),faktor-faktor yang perda itu sendiri.
mempengaruhi persepsi seseorang adalah Persepsi mahasiswa, sebagaimana
sebagai berikut: yang telah disebutkan dalam tinjauan
a. Faktor internal: perasaan, sikap dan pustaka, merupakan suatu hal yang terjadi
karakteristik individu, prasangka, pada diri individu-individu. Adapun
keinginan atau harapan, perhatian persepsi individu tersebut dipengaruhi oleh
(fokus), proses belajar, keadaan fisik, faktor dari dalam dirinya (faktor individu)
gangguan kejiwaan, nilai dan dan faktor yang berasal dari luar dirinya
kebutuhan juga minat, dan motivasi. atau lingkungannya (faktor lingkungan).
b. Faktor eksternal: latar belakang Menurut Toha (2003) faktor
keluarga, informasi yang diperoleh, internal yang mempengaruhi persepsi
pengetahuan dan kebutuhan sekitar, adalah faktor faktor Faktor internal:
intensitas, ukuran, keberlawanan, perasaan, sikap dan karakteristik
pengulangan gerak, hal-hal baru dan individu, prasangka, keinginan atau
familiar atau ketidak asingan suatu harapan, perhatian (fokus), proses belajar,
objek. keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai
dan kebutuhan juga minat, dan motivasi.
KERANGKA BERPIKIR DAN Pada penelitian ini, peneliti
HIPOTESIS menguji variabel internal karakteristik
individu yang terdiri dari Umur,
Bergulirnya otonomi daerah pasca kosmopolitan mahasiswa, penilaian
reformasi, berdampak pada bermunculan terhadap perda, dan kebutuhan akan
peraturan daerah (perda) yang berbeda keberadaan perda.
beda pada masing masing daerah. Kota Prasetijo(2005), mengungkapkan
Serang merupakan salah satu kota yang bahwa faktor eksternal yang
cukup aktif mengeluarkan perda-perda. mempengaruhi persepsi antara lain
Beberdapa perda yang dikeluarkan tampakan luar objek yang dipersepsi dan

92
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta terhadap keveradaan Perda Syariah di
Kota Serang
Hadi Suprapto Arifin, Ikhsan Fuady, & Engkus Kuswarno
situasi lingkungan. Adapun faktor ekternal lokasi penelitian ini adalah, karena Kota
yang diuji antara lain yaittu tampilan perda Serang merupakan salah satu kabupaten
syariah, karakteristik perda syariah, serta kota yang memiliki peraturan daerah yang
karakteristik lingkungan. Kerangka bersifat syariah islam relatif banyak.
pemikiran pada penelitian ini digambarkan Sementara pemilihan Universitas Tirtayasa
pada gambar berikut: karena mahasiswa di kampus terbesar
Provinsi Banten ini memiliki karakteristik
yang kritis terhadap berbagai kebijakan di
daerah Kota Serang.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini
seluruh mahasiswa program sarjana
Univeristas Tirtayasa yang aktif. Jumlah
mahasiswa aktif program sarjana
berjumlah 13.384 yang tersebar pada
enam Fakultas dan 22 Program Studi.
Gambar.2.1. Kerangka penelitian Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Sedangkan sampel pada penelitian ini
Untirta Terhadap Penerapan Perda Syariah di Kota sebagaian dari populasi yang
Serang. merepresentasikan populasi. Jumlah
sampling yang diambil pada penelitian ini
METODE PENELITIAN
adalah enam kelas berjumlah 240
Desain Penelitian mahasiswa, dengan menggunakan teknik
Penelitian ini didesain dalam bentuk cluster sampling. Penggunaan teknik
metode survei yang bersifat explanatory sampling ini digunakan karena sebaran
research, yaitu penelitian yang bertujuan unit analisis (sample) yang luas dan tidak
untuk mengevaluasi dan menjelaskan terindentifikasi, sehingga teknik random
hubungan antar peubah-peubah penelitian pada level gugus atau kelompok
melalui pengujian hipotesis (Singarimbun merupakan cara yang efektif dan efisien.
& Effendi, 2006). Metode survei
merupakan metode pelaksanaan penelitian, Teknik sampling
satu informasi dikumpulkan dari Teknik sampling yang digunakan
responden dengan menggunakan untuk menentukan responden sebagai
kuesioner, dengan dibatasi pada pengertian sampel adalah multi stage cluster
survei sampel sebagai informasi dari sampling, yakni pengambilan sampel acak
sebagian populasi yang mewakili seluruh secara kelompok atau gugus. Teknikmulti
populasi yang ada. stage cluster sampling digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan
Lokasi dan Waktu Penelitian diteliti atau sumber data sangat luas.
Penelitian ini dilaksanakan di Sistem sampling dengan pendekatan
Kampus Universitas Tirtayasa Kota cluster dilakukan dengan beberapa lima
Serang, Kabupaten Banten. Penelitian ini tahap. Tahap pertama dilakukan random
dilaksanakan selama dua bulan pada bulan sampling pada level fakultas. Dilanjutkan
Juli-Agustus 2016. Alasan pemilihan pada tahap kedua dengan random sampling
93
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No.1, Juli: 88-101

pada level jurusan, Dilanjutkan pada tahap eksternal yang terdiri atas: (a)
ketiga dengan random sampling pada level karakteristik perda; (b) tampilan
program studi, kemudian dilanjutkan pada perda; (c) karakteristik lingkungan.
tahap keempat dengan random sampling III. Bagian ketiga berisi pertanyaan dan
pada level program angkatan, pada tahap pernyataan mengenai terpaan
terakhir terakhir dilakukan random media massa baik intensitas
sampling pada level kelas. Sampel yang maupun frekuensi terpaan media
dijadikan penelitian ini adalah serluruh massa.
anggota kelas yang terpilih. IV. Bagian kelima berisi pertanyaan
Berdasarkan hasil sampling di dan pernyataan tentang persepsi
peroleh sampel yang mewakili populasi mahasiswa terhadap persepsi perda
adalah mahasiswa prodi ilmu komunikasi syariah.
angkatan 2014, ilmu pemerintahan
angkatan 2015, dan program studi Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi
agribisnis 2015.
Validitas
Validitas instrumen merupakan suatu
Data dan Instrumentasi
tingkat keabsahan kuesioner sebagai alat
Data yang digunakan dalam
ukur untuk menunjukkan sejauh mana
penelitian ini terdiri dari data primer dan
instrumen tersebut benar - benar mengukur
data sekunder. Data primer digali dan
apa yang seharusnya diukur (Kerlinger,
diambil melalui teknik wawancara secara
1986; Arikunto , 2002; Rakhmat, 2005 ).
terstruktur dari responden dengan alat
Menurut Singarimbun dan Effendi (2006)
bantu kuesioner dan interview guide,
kesahihan atau validitas menunjukkan
penelusuran lokasi walkthrough, dan
sejauh mana suatu alat ukur dapat
observasi partisipatif, yang di dalamnya
mengukur apa yang ingin diukur. Validitas
berisi pertanyaan atau pernyataan yang
menyangkut ketepatan dalam penggunaan
berhubungan dengan peubah-peubah yang
alat ukur.
diamati dalam penelitian. Data sekunder
Metode yang sering digunakan
diperoleh dari review hasil-hasil penelitian
untuk memberikan penilaian terhadap
dan kajian pustaka yang relevan dengan
validitas kuesioner adalah korelasi
penelitian, serta data yang telah
produk momen (moment product
dikumpulkan oleh berbagai instansi yang
correlation, Pearson) antara skor setiap
ada seperti balai penyuluhan pertanian,
butir pertanyaan dengan skor total,
balai besar pengembangan dan penelitian
sehingga sering disebut sebagai inter
teknologi pertanian.
item-total correlation. Formula yang
Kuesioner sebagai instrumentasi
digunakan untuk itu adalah:
yang dibangun dalam penelitian ini terdiri
dari lima bagian, yaitu:

I. Bagian pertama berisi pertanyaan


dan pernyataan mengenai
karakteristik individu.
II. Bagian kedua berisi pertanyaan dan
pernyataan mengenai faktor
Reliabilitas
94
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta terhadap keveradaan Perda Syariah di
Kota Serang
Hadi Suprapto Arifin, Ikhsan Fuady, & Engkus Kuswarno
Reliabilitas atau keterandalan item di alat ukur. Ukuran koefisien
instrumentasi menunjukkan konsistensi konsistensi internal ini salah satunya dapat
suatu alat pengukur di dalam mengukur diukur dengan menggunakan koefisien
ihwal yang sama. Menurut Singarimbun alpha dari Cronbach. Formula untuk
dan Effendi (2006) reliabilitas adalah menghitung koefisien alpha dari
istilah yang dipakai untuk menunjukkan Cronbach adalah sebagai berikut:
sejauh mana suatu hasil pengukuran
relatif konsisten apabila pengukuran
diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas
suatu alat ukur adalah sejauh mana alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Reliabilitas lebih mudah
dimengerti dengan memperhatikan tiga Dimana:
aspek dari suatu alat ukur yakni unsur α = koefisien alpha dari Cronbach
kemantapan (stabilitas), unsur ketepatan k = banyaknya butir pertanyaan
(akurasi atau presisi) dan yang ketiga Si2 = ragam skor butir pertanyaan ke-i
adalah unsur kesalahan (error) ST2 = ragam skor total
pengukuran di mana semakin kecil Pengukuran dilakukan berdasarkan
keragaman (variabilitas) maka semakin skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika
tinggi akurasi instrumen pengukuran skala itu itu dikelompok ke dalam lima
tersebut oleh karena semakin kecil kelas dengan range yang sama, maka
kesalahan yan g terdapat (Kerlinger, 1986). ukuran kemantapan alpha dapat
Reliabilitas instrumen dihitung diinterprestasikan sebagai berikut:
dengan menggunakan metode konsistensi
internal, dengan Reliability Analysis Scale 1. Nilai alpha Cronbach 0.00 s.d. 0.20,
Alpha (Cronbach Alpa) di mana berarti kurang reliabel
pengukuran dilakukan hanya satu kali. 2. Nilai alpha Cronbach 0.21 s.d. 0.40,
Metode tersebut digunakan untuk berarti agak reliabel
kuesioner yang memiliki lebih banyak 3. Nilai alpha Cronbach 0.42 s.d. 0.60,
pilihan jawaban serta bukan merupakan berarti cukup reliabel
skor 1 dan 0, melainkan dalam bentuk 4. Nilai alpha Cronbach 0.61 s.d. 0.80,
kategori dan uraian (Arikunto, 2002) berarti reliabel
sehingga menghasilkan konsistensi antar 5. Nilai alpha Cronbach 0.81 s.d. 1.00,
butir pertanyaan (inter item) (Kerlinger, berarti sangat reliabel
1986).
Berdasarkan hasil analisis
Pengukuran reliablilitas intrumen ini dapat
reliabilitas instrument dengan
dilakukan dengan mengukur korelasi
menggunakan SPSS 20, diketahui bahwa
antar dua kelompok skor tersebut.
instrument yang disiapkan untuk keperluan
Koefisien korelasi ini menunjukkan
penelitian sangat reliabel. Hal ini
koefisien konsistensi internal (coeficient
ditunjukan dengan nilai reliabilitas (alpha
of internal consistency) dari alat ukur.
Cronbach) yang berkisar antara 0.81–1.00.
Koefisien korelasi yang tinggi
Berdasarkan uji validitas konstruk
menunjukkan konsistensi internal item-
dan validitas dengan menggunakan SPSS

95
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No.1, Juli: 88-101

Versi 20 diketahui bahwa instrumen regresi, akan dilakukan uji prasyarat dari
penelitian terbukti valid, dengan nilai uji regresi, antara lain, upgrating data
koefisien validitas masing-masing peubah ordinal ke interval dengan metode MSI,
lebih besar dari r tabel (0.361), Dengan uji normalitas, uji klasikan, serta uji
nilai r hitung (rtabel < rhitung), dengan nilai r linieritas.
antara 0. 447-0. 909 yang berarti bahwa Analisis regresi linier berganda
instrument dapat dipercaya. Untuk n=30 adalah hubungan secara linear antara dua
(responden uji coba) dengan ά = 5% atau lebih variabel independen (X1,
diperoleh rtabel = 0.361. hasil analisis X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).
validitas dan reliabilitas instrumen di Analisis ini untuk mengetahui arah
uraikan pada tabel dibawah ini: hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-
Tabel. uji validitas dan reliabilitas intrumen masing variabel independen berhubungan
penelitian
Validitas Keterangan positif atau negatif dan untuk memprediksi
no Variabel Nilai nilai dari variabel dependen apabila nilai
Rtabel
Rhitung variabel independen mengalami kenaikan
14 instrument
X1 (X1.1- 0,716- valid atau penurunan. Data yang digunakan
1 0,707
X1.4) 0,929 1 instrumen biasanya berskala interval atau rasio.
tidak valid
14 instrument Persamaan regresi linear berganda
2
X2 (X2.1- 0,219-
0,707
valid sebagai berikut:
X2.3) 0,914 2 instrumen
tidak valid
9 instrument Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Y1 (Y1.1- 0,589- valid
3 0,707
Y1.3) 0,966 3 instrumen
tidak valid Keterangan:
Sumber: analisis data primer
Y’ = Variabel dependen (nilai yang
diprediksikan)
Cronbach's
No Variabel
Alpha
Keterangan X1 dan X2 = Variabel independen
1 a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,
X1 (X1.1-
X1.4)
0,863 Sangat reliabel X2…..Xn = 0)
2 X2 (X2.1-
0,947 Sangat reliabel
b = Koefisien regresi (nilai
X2.3)
3
peningkatan ataupun penurunan)
Y1 (Y1.1-
0,995 Sangat reliabel
Y1.3)
Sumber: analisis data primer PEMBAHASAN

Faktor-Faktor Internal yang


Analisis Data Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa
Untuk menjawab tujuan kedua terhadap Penerapan Perda Syariah di
mengetahui faktor-faktor apa saja yang Kota Serang.
mempengaruhi Persepsi mahasiswa Persepsi merupakan proses dimana
terhadap penerapan perda syariah di kota seseorang memilih, mengelola,
serang, analisis data yang digunakan menyimpan dan menginterpretasikan
adalah menggunakan analisis statistik informasi yang dikumpulkan dari indera-
inferesia dengan menggunakan uji regresi indera tersebut. Persepsi mahasiswa,
linier berganda. Sebelum melakukan uji sebagaimana yang telah disebutkan dalam

96
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta terhadap keveradaan Perda Syariah di
Kota Serang
Hadi Suprapto Arifin, Ikhsan Fuady, & Engkus Kuswarno
tinjauan pustaka, merupakan suatu hal Y = persepsi masyarakat terhadap
yang terjadi pada diri individu-individu. keberdaan Perda
Adapun persepsi individu tersebut A = konstanta (intercept) model
dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya B, c,d dan f = koefisien regresi variabel
(faktor individu) dan faktor yang berasal X1.1 = Pengalaman
dari luar dirinya atau lingkungannya X1.2 = kosmopolitan
(faktor lingkungan). X1.3 = penilaian
Prasetijo (2005), mengungkapkan X1.4 = harapan/ekspektasi
bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi E = error
persepsi, dapat dikelompokan dalam dua Berdasarkan hasilanalisis regresi
faktor utama yaitu Faktor internal dan linier berganda dengan menggunakan
faktor eksternal, faktor internal meliputi; a) metode backward menggunakan SPSS 20
Pengalaman, b) Kebutuhan, c) Penilaian, for windows 20 faktor faktor yang
dan d) Ekspektasi / pengharapan. Pada mempengaruhi persepsi masyarkat
penelitian ini faktor internal yang diduga terhadap keberadaan perda syariah dapat
mempengaruhi persepsi masyakat terhadap digambarkan dengan fungsi dibawah ini:
keberdaan perda syariah antara lain;
karakteristik individu (pengalaman dan Y = 9,31 + 0,22 X1.2. + 0,41 X1.3. + 0,24
Kosmopolitan), penilaian individu X1.4 + e
terhadap keberadaan perda syariah serta
Kebutuhan individu terhadap keberadaan R2 = 84,8 %
Perda. Untuk mengetahui faktor-faktor
Untuk menjawab hipotesis yang menpengaruhi variabel dependen
penelitian ini, analisis yang digunakan analisis regresi linear berganda ini
pendekatan model regresi linier berganda. dilakukan pengujian secara serempak
Analisis regresi ini menggunakan software (simultan) dengan menggunakan F hitung.
SPSS 20 for Windows. Sebelum melakukan Berdasarkan hasil analisis faktor faktor
analisis ini, dilakukan uji asumsi klasik yang mepengaruhi persepsi secara bersama
serta memenuhi persyaratan analisis sama adalah variabel kosmopolitan,
dimana data berdistribusi normal. penilaian, serta harapan akan kehadiran
Hipotesis pada penelitian ini adalah, perda. Hal ini diketahui dengan nilai F
diduga daanya pengaruh faktor-faktor hitung (46,61) lebih besar dari Ftabel (2,76)
internal terhadap persepsi masyarakat pada alfa (α = 0,05).
tentang keberadaan perda syariah. Untuk analisis parsial faktor faktor
Berdasarkan hipotesi ini, maka model internal yang mempengaruhi persepsi
faktor-faktor internal yang mempengaruhi antara lain:
persepsi masyarakat digambarkan pada a. Variabel Kosmopolitan
fungsi dibawah ini: Berdasarkan hasil analisis diketahui
kosmopolitan mahasiswa sangat
Y = a + b X1.1 + c X1.2. + d X1.3. + f X1.4.+ e mempengruhi persepsi mahasiswa
terhadap keberadaan perda syariah yang
diterapkan di kota Serang. Mahasiswa
Dimana:
yang memiliki kosmopolitan tinggi

97
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No.1, Juli: 88-101

cenderung persepsi terhadap keberadaan c. Kebutuhan Akan Kehadiran Perda


perda syariah semakin positif. Hal ini Kebutuhan akan kehadiran suatu
diketahui dari nilai thit (2,854) lebih besar perda mer upakan suatu keinginan
dari ttabel (1,708). Kenaikan satu satuan mahasiswa akan peraturan atau kebijakan
kosmopolitan berpengaruh pada syariah yang mengatur kehidupan
peningkatan persepsi positif sebesar 0,22 masyarakat. Hasil analisis diketahui
satuan. Pengaruh positif tingkat tingkat harapan mahasiswa kehadiran
kosmopolitan terhadap persepsi ini perda syariah dalam mengatur/regulasi di
menunjukan bahwa semakin tinggi masyarakat sangat mempengaruhi persepsi
wawasan dan pengetahuan semakin mahasiswa terhadap keberadaan perda
mempersepsikan keberadaan perda syariah syariah yang diterapkan di kota Serang.
semakin positif. Banyaknya referensi dan Mahasiswa yang memiliki harapan yang
jaringan keluar menyebabkan mahasiswa tinggi cenderung persepsi terrhadap
mampu membandingkan keberadaan perda keberadaan perda syariah semakin positif.
perda daerah lain dan kesesuaian terhadap Hal ini diketahui dari nilai t hit (3,620) lebih
kultur dan nilai nilai lokal. Penilaian atau besar dari ttabel (1,708). Kenaikan satu satuan
persepsi positif oleh mahasiswa tidak lepas nilai harapan berpengaruh pada
dari penilaian mahasiswa terhadap latar peningkatan persepsi positif sebesar 0,24
belakang sosial budaya masyarakat Kota satuan. Pengaruh positif tingkat harapan
Serang yang relevan dalam penerapan terhadap persepsi ini menunjukan bahwa
perda syariah. semakin tinggi keinginan atau harapan
yang lebih baik dengan adanya perda
b. Penilaian syariah semakin mempersepsikan
Persepsi terhadap keberadaan perda keberadaan perda syariah semakin postitif.
syariah dipengaruhi oleh nilai nilai yang Penilaian atau persepsi positif oleh
dianut oleh mahasiswa itu sendiri. mahasiswa tidak lepas dari penilaian
Berdasarkan hasil analisis diketahui mahasiswa terhadap latar belakang sosial
penilaian mahasiswa terhadap perda budaya masyarakat Serang yang relevan
syariah sangat mempengaruhi persepsi dalam penerapan perda syariah.
mahasiswa terhadap keberadaan perda itu
sendiri. Mahasiswa yang memiliki Mengidentifikasi faktor faktor eksternal
penilaian yang baik terhadap nilai nilai (karakteristik perda) apa saja yang
syariah cenderung persepsi terhadap mempengaruhi Persepsi mahasiswa
keberadaan perda syariah semakin positif. mahasiswa terhadap penerapan perda
Hal ini diketahui dari nilai t hit (5,709) lebih syariah di kota serang.
besar dari ttabel (1,708). Kenaikan satu satuan Faktor– faktor yang mempengaruhi
penilaian positif berpengaruh pada persepsi, dapat dikelompokan dalam dua
peningkatan persepsi sebesar 0,41 satuan. faktor utama yaitu faktor internal dan
Semakin Banyaknya referensi mahasiswa faktor eksternal, (Prasetijo 2005). Faktor
terhadap penerapan nilai nilai syariah eksternal meliputi;a. Tampakan luar, b)
menyebabkan mahsiswa memiliki persepsi Sifat – sifat stimulus, c) Situasi
positif terhadap keberadaan perda perda lingkungan. Pada penelitian ini faktor
daerah lain dan kesesuaian terhadap kultur internal yang diduga mempengaruhi
dan nilai nilai lokal persepsi masyarakat terhadap keberdaan

98
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta terhadap keveradaan Perda Syariah di
Kota Serang
Hadi Suprapto Arifin, Ikhsan Fuady, & Engkus Kuswarno
perda syariah antara lain; Tampilan perda R2 = 84,6 %
syariah, karakteristik perda syariah, serta Dimana:
karakteristik lingkungan perda tersebut Y = persepsi masyarakat terhadap
diterapkan. keberdaan Perda
Hipotesis penelitian ini adalah 3,55 = konstanta (intercept) model
diduga persepsi masyarkat terhadap X2.2 = karakteristik Perda syariah
keberadaan perda syariah dipengaruhi oleh X2.3 = karakteristik Lingkungan
Tampilan Perda syariah, karakteristik e = error
Perda syariah, serta karakteristik
Lingkungan. Untuk menjawab hipotesis Untuk mengetahui faktor faktor
penelitian ini, analisis yang digunakan yang menpengaruhi persepsi masyarkat,
pendekatan model regresi linier berganda. analisis regresi linear berganda ini
Analisis regresi ini menggunakan software dilakukan pengujian secara serempak
SPSS 20 for Windows. Sebelum melakukan (simultan) dengan menggunakan F hitung.
analisis ini, dilakukan uji asumsi klasik Berdasarkan hasil analisis faktor faktor
serta memenuhi persyaratajn analisis yang mepengaruhi persepsi secara bersama
dimana data berdistribusi normal. sama adalah karakteristik Perda syariah
Berdasarkan hipotesis ini, maka model dan karakteristik lingkungan. Sementara
faktor faktor enternal yang mempengaruhi tampilan atau morfologis dari perda itu
persepsi masyarakat digambarkan pada sendiri tidak memiliki pengaruh signifikan
fungsi dibawah ini: terhadap persepsi masyarakat. Hal ini
diketahui dengan nilai F hitung (71,53) lebih
Y = a + b X2.1 + c X2.2. + d X2.3. + f X3.1. + g X3.2. + e
besar dari Ftabel (3,37) pada alfa (α = 0,05).
Berdasarkan hasil analisis secara simultan
Dimana: diketahui nilai koefisien determinasi pada
Y = persepsi masyarakat terhadap model ini adalah 84,6 persen. Ini
keberdaan Perda menunjukan bahwa model ini relatif baik,
A = konstanta (intercept) model dimana faktor-faktor eksternal yang
b, c,d = koefisien regresi variabel mempengaruhi persepsi dapat
X2.1 = Tampilan Perda syariah digambarkan dengan baik sebesar 84,6
X2.2 = karakteristik Perda syariah persen oleh model ini, sementara 15,4
X2.3 = karakteristik Lingkungan persen lainnya dipengaruhi oleh variabel
X3.1. = Frekuensi terpaan media dari luar model (fungsi).
X3.2. = Durasi terpaan media Sementara itu untuk uji parsial, persepsi
e = error faktor-faktor eksternal yang
Berdasarkan hasil analisis regresi linier mempengaruhi persepsi antara lain:
berganda dengan menggunakan metode Untuk analisis parsial faktor faktor
backward menggunakan SPSS 20 for internal yang mempengaruhi persepsi
windows 20 faktor faktor eksternal yang antara lain:
mempengaruhi persepsi masyarkat
terhadap keberadaan perda syariah dapat Karakteristik Perda syariah
digambarkan dengan fungsi dibawah ini: Prasetijo (2005) mengungkapkan
bahwa faktor eksternal yang
Y = 3,55 + 0,53 X2.2. + 0,37 X2.3. + e mempengaruhi persepsi adalah tampakan
99
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No.1, Juli: 88-101

luar (karakteristik dari objek) dalam hal ini lingkungan masyakrat dalam hal ini
karakteristik dari perda itu sendiri. karakteristik sosial budaya masyarakat
Karakteristik perda ini merupakan sendiri. Karakteristik lingkungan ini
kesesuaian perda dengan kondisi daerah, merupakan karakteristik sosial budaya
kelengkapan perda, serta kemampuan lingkungan masyarakat. Berdasarkan hasil
perda dalam mengatur kehidupan analisis diketahui karakteristik lingkungan
masyarakat. Berdasarkan hasil analisis sangat mempengaruhi persepsi mahasiswa
diketahui karakteristik perda syariah terhadap keberadaan perda syariah yang
sangat mempengaruhi persepsi mahasiswa diterapkan di kota Serang. Hal ini
terhadap keberadaan perda syariah yang diketahui dari nilai thit (3,995) lebih besar
diterapkan di kota Serang. Kesesuaian dari ttabel (1,708). Kenaikan satu satuan
perda, kelengkapan, serta kemampuan karakteristik lingkungan yang sesuai
perda dalam menerapkan peraturan yang dengan syariah berpengaruh pada
tinggi mempengaruhi semakin kesesuaian peningkatan persepsi positif sebesar 0,37
perda dengan kondisi daerah, kelengkapan satuan. Pengaruh positif tingkat
perda, serta kemampuan perda dalam karakteristik perda terhadap persepsi ini
mengatur kehidupan masyarakat menunjukan bahwa semakin baik atau
menyebabkan semakin baiknya persepsi sesuainya lingkungan masyarakat maka
masyarakat terhadap keberadaan perda keberadaan perda dipandang semakin
syariah itu sendiri. Hal ini diketahui dari postitif. Penilaian atau persepsi positif oleh
nilai thit (6,515) lebih besar dari ttabel (1,708). mahasiswa tidak lepas dari penilaian
Kenaikan satu satuan karakteristik yang mahasiswa terhadap latarbelakang sosial
baik suatu perda berpengaruh pada budaya masyarat serang yang relevan
peningkatan persepsi positif sebesar 0,53 dalam penerapan perda.
satuan. Pengaruh positif tingkat
karakteristik perda terhadap persepsi ini Ucapan Terimkasih
menunjukan bahwa semakin baik Dalam pelaksanaan penelitian ini
karakteristik perda syariah maka penulis mengucapkan terima kasih kepada
mahasiswa persikap positif terhadap Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad
keberadaan perda syariah. Banyaknya atas dorongan fasilitas yang diberikan,
referensi dan jaringan keluar menyebabkan penulis juga mengucapkan terimkasih
mahasiswa mampu membandingkan kepada Fisip Univetsitas Tirtayasa atas
keberadaan perda perda daerah lain dan bantuan selama penelitian berlangsung.
kesesuaian terhadap kultur dan nilai nilai
Kesimpulan
lokal. Penilaian atau persepsi positif oleh Berdasarkan hasil analisis dan
mahasiswa tidak lepas dari penilaian pembahasan di atas, maka ada beberapa
mahasiswa terhadap latar belakang sosial hal yang dapat disimpulkan dari penelitian
budaya masyarakat Serang yang relevan ini.
dalam penerapan perda syariah. a. Faktor internal yang mempengaruhi
persepsi masyakarat terhadap
Karakteristik Lingkungan keberadaan perda antara lain
Prasetijo (2005) mengungkapkan variabel kosmopolitan, penilaian
bahwa faktor eksternal yang terhadap perda syariah, serta
mempengaruhi persepsi adalah karateristik harapan/ekspektasi keberadaan

100
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta terhadap keveradaan Perda Syariah di
Kota Serang
Hadi Suprapto Arifin, Ikhsan Fuady, & Engkus Kuswarno
perda. Variabel ini memiliki Libbi et al. 2013. Analisis Peraturan
pengaruh positif dan signifikan Daerah Berperspektif Syariah
terhadap persepsi. Islam Di Indonesia Ditinjau Dari
Konsep Hak Asasi Manusia. tesis
b. Faktor eksternal yang
Unej. jember.
mempengaruhi persepsi masyakarat Kerlinger FN. 1986. Azas - azas
terhadap keberdaan perda antara Penelitian Behavioral . 2nd
lain variabel karakteristik Perda edition. Holt Rine
syariah dan karakteristik harcd.NY.Terjemahkan
Lingkungan. Variabel ini memiliki Simatupang LR Koessoemanto
pengaruh positif dan signifikan HJ. (Editor). 2006. Cetakan ke-11.
Gadjah Mada University Press.
terhadap persepsi.
Yogyakarta.
Mulyana, Deddy .2000. Ilmu Komunikasi
DAFTAR PUSTAKA Suatu Pengantar.Bandung
:PT.Remaja Rosdakarya.
Hadi, Agus Purbathin. 2001. Hubungan
Restiyanti, Prasetijo dan John J.O.I
Antara Komunikasi Publik
Ihwalauw.2005. Perilaku
Perusahaan dan Sikap Komunitas
Konsumen.Yogyakarta:Penerbit
Setempat (Kasus Perusahaan
ANDI.
Pertambangan di Nusa Tenggara
Rakhmat (2005). Rakhmat, Jalaludin.
Barat). Tesis. Program Pasca
2005. Psikologi Komunikasi.
Sarjana. Institut Pertanian Bogor
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Babbie E. 1992. The Practice of Social
Sugihartono, at all. 2007. Psikologi
Research . Sixth Edition.
Pendidikan. Yogyakarta. UNY
Wadsworth Publishing Company.
Press
California
Singarimbun M, Effendi S. 2006. Metode
Hartoko, Dick. 1980. Golongan
Penelitian Survai. Edisi Kedua,
Cendekiawan. Jakarta: Gramedia.
LP3ES. Jakarta.
Mugniesyah, 2006. Mugniesyah, Siti
Suharso, P. 2006. Pro Kontra
Sugiah Machfud. 2006.
Implementasi Perda Syariah
Penyuluhan Pertanian Bagian I.
(Tinjauan Elemen Masyarakat). Al-
Bogor: Departemen Komunikasi
Mawarid Edisi XVI.
dan Pengembangan Masyarakat,
Walgito, Bimo.1981.Pengantar Psikologi
Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Umum.Yogyakarta: Penerbit
Pertanian Bogor.
ANDI.

101

Anda mungkin juga menyukai