Anda di halaman 1dari 3

MASALAH KOTA COPENHAGEN

Nama : PINGKAN KETZIA TULANGOW

NIM : 120215056

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Universitas Sam Ratulangi

Manado

2012
MASALAH KOTA COPENHAGEN, DENMARK

Copenhagen, Ibukota Denmark merupakan salah satu kota


terbersih didunia. Sehingga banjir, polusi udara, sampah, drynase,
kurangnya air bersih dan sebagainya yang berhubungan dengan kualitas
lingkungan tidak akan didapati dikota ini. Arsutektur kotapun sangat
indah, gedung-gedung pencakar langit tidak diizinkan untuk dibangun
di kota agar tidak menghalangi keindahan kanal-kanal yang bergaya abad pertengahan
pemukiman bagi masyarakatnya pun diatur dengan baik, sehingga pemukiman kumuh tidak
akan ditemui. Fasilitas bagi pejalan kaki juga sungguh diutamakan, sehingga disediakan
pedestrian, dijalur-jalur jalan utama, yang merupakan jalur pejaln kaki terpajang di Eropa.
Namun industri cukup berkembang dengan baik dikota ini. Satu-satunya masalah yang bisa
ditemui di Kota ini adalah Kemacetahn dijalur sepeda.

 Kemacetan

Dibanyak kota besar didunia kemacetan terjadi


diakibatkan oleh jumlah mobil yang beroperasi
melebihi kapasitas jalan. Kondisi ini membuat
antrian panjang tejadi dijaringan jalan arteri terutama
disaat jam masuk kantor/sekolah, jam makan siang
dan jam pulang kantor. Dan solusi yang diterapkan kebanyakan kota didunia mencanangkan
program “bike to work” untuk mengurangi tingkat kemecetan tersebut. Namun berbeda
dengan apa yang terjadi di Copenhagen, di Kota ini kemacetan bukan disebabkan oleh mobil,
namun disebabkan oleh sepeda.

Sebuah kota dengan keberhasilan program bike to


work sesungguhnya merupakan kota yang menarik. Bila
dilihat kurang lebih 40% dari masyarakat Copenhagen
menggunakan sepeda sebagai transrortasi utama. Jumlah
ini diperkirakan akan bertambah hingga 50% pada tahun
2015. Belum lagi dengan para wisatawan yang
berwisata ditempat ini yang ingin mencoba mengendarai sepeda disini.
Jumlah yang begitu mengejutkan ini belum ditunjang oleh infrastruktur yang memadai.
Jalan bagi sepeda hanya selebar 1,5 meter dari yang seharusnya untuk jumlah ini 3-4 meter.
Ini tentunya menyebabkan kemacetan dijalur sepeda, yang jika tidak ditangani secepatnya
akan menimbulkan dampak yang lebih besar.
Selain kemacetan ternyata ada banyak pula
pengendara sepeda yang mengalami kecelakaan
hingga meninggal dunia. Dicatat pada pada
tahun 1996 ada 252 orang yang mengalami
kecelakaan sehingga terluka bahkan ada yang
meninggal. Untungnya pada 2006 angka itu
menurun hingga 96. Namun dengan kondisi
seperti ini bukan tidak mungkin ditahun-tahun berikutnya jumlah ini aka makin meningkat.

Fenomena yang ada membuat pemerintah harus cepat bertindak. Salah satu solusi yang
dapat direalisasikan secepatnya yaitu pelebaran jalur sepeda terutama dijaln-jalan arteri
dengan tingkat kemacetan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai