Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN KEBURAMAN

1. Smoke Opacity Meter

Prinsip kerja : Alat Smoke Opacitymeter bekerja berdasarkan sensor optic cahaya.

Smoke Opacity meter akan menganalisa kandungan gas buang dan menghitung campuran udara
bahan bakar (lamda) berdasarkan rpm mesin. Gas buang diukur dengan memasukkan probe ke
dalam gas buang kendaraan. Gas buang yang dianalisa telah dipisahkan dari kandungan airnya
melalui saringan kondensasi yang lalu diteruskan ke sel pengukuran.Pemancar akan
menghasilkan sinar infra merah yang dikirim melalui filter optis ke penerima sinar infra merah
untuk menganalisa kandungan gas buang berupa CO, HC, CO2, yang lalu diteruskan ke amplifier
dan selanjutnya ditampilkan di display. Gas yang terdapat pada sel ukur akan menyerap sinar
infra merah dengan panjang gelombang yang berbeda tergantung dari masing – masing
konsentrasi gas.

Pengaplikasian: Alat uji Emisi Gas Buang, Alat uji gas emisi yang keluar dari cerobong asap
industri, Boiler, Turbine, Insinerator dan sebagainya
2. Opasitas Ringlemann Chart
Prinsip

Opasitas hitam yang keluar dari cerobong ditentukan dengan cara membandingkan warna asap yang paling
sesuai dengan warna skala Ringelmann.

PETUNJUK

1. Mengamati asap pada titik keluarnya diujung cerobong setiap kelipatan detik ke lima belas dan
bandingkan dengan skala Ringelmann yang paling mirip. Catat pada formulir lapangan.

Skala asap ringelmann

Skala asap ringelmann berupa skala dalam bentuk gambar lingkaran dengan gradasi tingkat opasitas 20% sampai
dengan 100% Atau skala 1 sampai 5 dengan pengertian sebagai berikut:

0 = kerapatan 0% dimana latar belakang dapat terlihat dengan jelas sebandingdengan 100%;

1 = kerapatan 20% dimana latar belakang dapat terlihat 80%;

2 = kerapatan 40% dimana latar belakang dapat terlihat 60%;

3 = kerapatan 60% dimana latar belakang dapat terlihat 40%;

4 = kerapatan 80% dimana latar belakang dapat terlihat 20%;

5 = kerapatan 100% dimana latar belakang tidak dapat terlihat sama sekali.
2. melakukan
pengamatan
minimal 6
menit untuk
24
pembacaan
untuk asap
yang konstan
dan lebih
dari 6 menit
sampai 60
menit untuk
asap yang
tidak
konstan
atau untuk
pengkajian
kinerja
proses.

3. Mencatat
bilangan
Ringelmann
tersebut
pada
formulir
lapangan
(Lampiran B)
dan
hitungrata-
ratanya.

4. Mencatat
posisi dan
kondisi saat
pembacaan
opasitas.

Persyaratan pembacaan opasitas


a) Posisi Matahari di belakang pengamat (dalam daerah 140o) lihat gambar berikut.

Gambar Posisi
pengamat
terhadap
matahari
(tampak atas

b) Latar belakang
sebaiknya langit
biru bila kondisi ini
tidak tercapai diberi
keterangan pada
formulir lapangan

c) Arah angin pada


sudut 90o terhadap
pengamat.

d) Jarak pengamat tiga kali ketinggian cerobong,

e) Tidak ada halangan yang mempengaruhi pengamatan

Pengaplikasian

Mengukur konsentrasi zat butiran gas yang keluar dari cerobong asap.

Anda mungkin juga menyukai