Business Plan - Daur Ulang Plastik Bekas PDF
Business Plan - Daur Ulang Plastik Bekas PDF
BUSINESS PLAN
Daur Ulang Plastik Bekas
I. PENDAHULUAN
1.5 Tujuan
● Tujuan Umum
Mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan limbah plastik sebagai hiasan
tas daur ulang
Membiasakan masyarakat menghemat penggunaan kantong plastik
Memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memilih tas belanja
pengganti kantong plastik
● Tujuan Khusus
Membuat produk inovasi dari bahan- bahan yang dapat terjangkau secara
ekonomis.
II. ANALISIS
3) Opportunities (Peluang)
Peluang usaha tas daur ulang mulai dilirik oleh para pengusaha. Peluang
usaha tas daur ulang bahkan mampu menjanjikan keuntungan yang tinggi.
Sekarang banyak sekali peminat tas daur ulang dengan bermacam-macam bentuk
dan warna. Ada yang dijual dengan online shop ataupun di home industri.
Konsumen bisa mendapatkan tas daur ulang dengan kisaran harga mulai dari Rp
5.000,- sampai Rp 40.000,- dimana desain yang ditawarkan beraneka bentuk.
4) Threats (Ancaman)
Munculnya usaha yang memproduksi produk serupa, namun dengan harga
yang lebih murah. Serta kosumen yang berfikir realistis akan berfikir bahwa tas
daur ulang merupakan kebutuhan tambahan sehingga patut dipertimbangkan
kembali sebelum membeli produk tersebut.
Opportunity
a. Banyaknya konsumen a. ☼ Melakukan programc. ☼ Melakukan pelatihan
b. Sistem pemasaran promosi jitu keterampilan kepada karyawan
b. ☼ Meningkatkan baru yang memiliki motivasi
produksi tinggi
d. ☼ Belajar berbisnis dengan
segala fasilitas yang ada dan
menjalin koneksi seluas-
luasnya.
Threat
a. Keacuhan konsumen a. ☼ Melakukan promosi a. ☼ Memperbaiki sistem
kepada konsumen yang manajemen
sekiranya b. ☼ Meningkatkan promosi
tertarik
dengan produk kami. c.
b.☼ Menawarkan
keuntungan dan
kemudahan yang
didapat dengan
membeli produk kami
a. Politik
Banyak perubahan dalam nilai-nilai kehidupan masyarakat bermuara
dengan munculnya hukum dan peraturan-peraturan baru, inilah dimana politik dan
hukum bersinggungan dengan sosial budaya. Dewasa ini, peraturan-peraturan
dalam dunia bisnis, termasuk untuk personal selling, bertambah cukup signifikan
dalam segala level pemerintahan (Kotler dan Armstrong, 2010).
Dalam bisnis tas daur ulang ini didukung oleh adanya peraturan pemerintah
tentang kebijakan pemanfaatan bahan daur ulang seperti berikut :
1. Surat Edaran Nomor 71/Men-LHK-II/2015 oleh Menteri Lingkungan Hidup
2. UU No 18/2008 dan PP N082/2012 Tentang Pengelolaan Sampah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
4. Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Nomor:
S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik
Berbayar
b. Ekonomi
Seseorang tidak akan dapat membeli sebuah produk kecuali ia memiliki uang.
Kondisi keuangan masyarakat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negaranya.
Kondisi ekonomi ini harus dianalisa untuk menentukan market opportunity yang
ada dan proyeksi penjualan.
Berikut data pertumbuhan PDB Indonesia atas dasar harga konstan menurut
Lapangan Usaha, 2011 - 2015
Catatan:
Sektor Primer: (1) Pertanian Kehutanan dan Perikanan; (2) Pertambangan dan Penggalian
Sektor Industri: Industri Pengolahan. Sektor Jasa: (1) Pengadaan Listrik dan Gas; (2)
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; (3) Konstruksi; (4)
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; (5) Transportasi dan
Pergudangan; (6) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; (7) Informasi dan
Komunikasi; (8) Jasa Keuangan dan Asuransi; (9) Real Estat; (10) Jasa Perusahaan; (11)
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; (12) Jasa Pendidikan;
(13) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; (14) Jasa Lainnya.
c. Sosial
Perkembangan pasar konsumen tentu tidak bisa lepas dari faktor trend dan
taste. Perusahaan akan menciptakan produk yang sesuai dengan permintaan
konsumen tersebut. Di United States, bahkan meningkatnya waktu konsumen
untuk waktu rekreasi pun dapat mempengaruhi cara penjualan (Kotler dan
Armstrong, 2010).
Kondisi sosial yang terdapat di sekitar usaha akan mempengaruhi mental
dari para pekerja. Apabila kondisi sosial di sekitar usaha tidak kondusif, maka
mental karyawan juga terganggu. Misalnya, apabila lingkungan sekitar
perusahaan melakukan blokir atas produk perusahaan atau melakukan demonstrasi
dan tuntutan kepada perusahaan karena kegiatan perusahaan yang mengganggu
lingkungan sekitar, maka para karyawan akan merasa tidak aman dalam bekerja
dan tidak fokus kepada pekerjaan mereka ( ini bila usaha tersebut sudah
berkembang pesat), untuk itu sebelum di resmikan usaha ini pihak manajemen
akan terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar.
d. Teknologi
Tidak dapat dipungkiri dewasa ini semua aspek kehidupan didominasi
oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat. Bahkan teknologi saat ini
dimanfaatkan dalam aktifitas penjualan dan memiliki pengaruh signifikan.
Dengan teknologi, penjualan face to face dapat digantikan dalam telemarketing,
teleconference, ataupun laptop dengan berbelanja di online shop yang sudah
banyak menjamur di dunia maya (Kotler dan Armstrong, 2010).
Kurangnya pengetahuan warga Indonesia dalam menggunakan media
tekonologi internet untuk mencari informasi tentang produk yang kami sediakan.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang mengurangi tingkat penjualan usaha kami.
Seluruh produk yang akan di hasilkan akan dipublish dimedia-media social
sehingga informasi produk dapat segera diketahui konsumen.
BUSINESS PLAN Daur Ulang Plastik Bekas 2016
Financial Perspective
Financial Perspective
Objectives Measure (s)
Meningkatkan pendapatan - Peningkatan target penjualan
perusahaan - Laba perusahaan
- Biaya operasional
Mengurangi pengeluaran yang - Menekan biaya produksi yang
berlebihan berlebih
Perspektif ini melihat pada penerapan strategi yang bisa mendatangkan manfaat
keuangan bagi perusahaan. Karena kondisi keuangan menentukan apakah
perusahaan masih bisa berjalan atau tidak dalam melakukan proses bisnisnya.
Customer Perspective
Customer Perspective
Objectives Measure (s)
Meningkatkan mutu - Customer satisfaction
pelayanan kepada - Customer retention
customer - Customer care
Perspektif ini berfokus pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan dalam produk-
produk yang dikeluarkan perusahaan.
Internal Bussiness Perspective
Internal Bussiness Perspective
Objectives Measure (s)
Mengembangkan produk-produk baru - Mengeluarkan model-model baru
dan meningkatkan kerjasama dengan sesuai dengan tuntutan pasar
supplier - Supplier tetap dan terjamin
BUSINESS PLAN Daur Ulang Plastik Bekas 2016
Prespektif ini berfokus pada kinerja proses internal yang bertujuan untuk
mendorong bisnis perusahaan agar semakin maju.
Innovation and Learning Perspective
Innovation and Learning Perspective
Objectives Measure (s)
Peningkatan profesionalisme - Training karyawan
karyawan - Meningkatkan keterampilan
- Selektif dalam penerimaan
karyawan
Pengawasan kinerja karyawan
- Standarisasi penerimaan
karyawan
Perspektif ini berfokus pada kinerja perusahaan dimasa yang akan dating dan
apasaja faktor-foktor pendukungnya.
CSF :
- Melakukan pengembangan dibidang IS/IT dalam mempelancar proses bisnis.
4. Innovation and Learning Perspective
a. Meningkatkan profesionalisme karyawan dan pengawasan kinerja karyawan.
CSF :
- Selektif dalam perekrutan/penerimaan karyawan.
- Training karyawan sebelum menjadi karyawan tetap.
c. Channel
Elemen ketiga adalah Channel. Channel merupakan sarana bagi
organisasi untuk menyampaikan value proposition kepada customer
segment yang dilayani. Channel berfungsi dalam beberapa tahapan
mulai dari customer sampai ke pelayanan purna jual. Dua elemen lain
yang harus diperhitungkan secara cermat dalam model channel adalah
value proposition dan customer segment.
Dalam usaha ini, pemilik menggunakan fasilitas online serta rumah
pribadi pemilik yang digunakan untuk aktivitas operasional produk
serta memasarkan produk.
d. Customer Relationship
Elemen keempat adalah Customer Relationship. Customer
relationship yaitu cara organisasi menjalin ikatan atau hubungan
dengan pelanggannya. Organisasi akan menjaga hubungan yang baik
dengan semua pelanggannya, sehingga para pelanggan mendapatkan
kepuasan dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan bersama dengan
organisasi dalam jangka waktu yang panjang.
Shani dan Chalasani (1992) mendefinisikan customer relationship
merupakan hubungan pemasaran sebagai upaya untuk meng-
identifikasi, me-maintain, dan membangun jaringan dengan konsumen
individu dan secara berkelanjutan, semakin memperkuatkan jaringan
untuk saling menguntungkan kedua belah pihak, melalui interaksi
pribadi dan nilai-nilai kontak yang ditambahkan selama periode
panjang.
e. Revenue Stream
Elemen kelima adalah Revenue Stream. Revenue stream
merupakan komponen yang dianggap paling vital. Umumnya
organisasi memperoleh pendapatan dari pelanggan. Meskipun
demikian banyak organisasi bisa membuka aliran masuk pendapatan
dari yang bukan pelanggan langsung.
Pendapatan perusahaan dihasilkan dari setiap customer segment
diwakili dalam revenue stream unsur model bisnis. Sebuah model
bisnis dapat melibatkan dua jenis aliran pendapatan: pendapatan yang
dihasilkan dari transaksi pembayaran pelanggan satu-waktu dan
pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan
baik yang memberikan value proposition kepada customer atau
BUSINESS PLAN Daur Ulang Plastik Bekas 2016
h. Key Partnership
Elemen kedelapan adalah Key Partnership. Key partnership
merupakan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk
mewujudkan value proposition, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi
tersebut. Pemanfaatan key partnership oleh perusahaan dapat
berbentuk supppier, distributor, outsourcing, joint venture, joint
operation, atau aliansi strategis lainnya.
Pada usaha kali ini key partnership pemilik adalah para ibu-ibu
yang berada pada suatu komunitas seperti komunitas vihara, teman-
teman, serta toko – toko harian
i. Cost Structure
Elemen terakhir adalah Cost Structure. Cost structure
adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi dalam
mewujudkan value proposition yang diberikan kepada pelanggan.
Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang
diperoleh organisasi. Elemen cost structure menjelaskan semua biaya
yang diperlukan untuk mengoperasikan model bisnis. Cost Structure
dapat memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu : biaya tetap, biaya
variabel, skala ekonomi dan lingkup ekonomi (Osterwarder dan
Pigneur, 2009).
3.2 Pembiayaan
Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:
Keterangan Nilai (Rp)
A. Biaya Tetap
Depresiasi peralatan Rp 1.500.000 : 24 = 62.500
Biaya listrik 100.000
B. Biaya Variabel
Gaji pegawai (5.000/tas) * 100 tas 500.000
Pulsa 60.000
Pembelian bahan baku beserta perlengkapan pendukungnya 500.000
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 20 hari dengan penjualan 7
buah Tas tiap harinya.
IV. STUDI
KELAYAKAN
4.1 Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah produksi dan stand flexible sebagai media
promosi dan tempat traksaksi jual beli, kami juga memanfaatkan berbagi media
baik media elektronik maupun media online shop, blog, facebook, twitter dan lain
sebagainya.
5.1.1 Produk
Produk Tas daur ulang memiliki keunggulan dibandingkan produk yang
lebih dulu beredar, diantaranya keunikan desain dari plastik dan kemudahan untuk
dapat dibawa kemana-mana. Produk ini juga memiliki kelebihan karena bahan
yang digunakan adalah bahan daur ulang, tanpa mengurangi sisi kualitasnya.
Sehingga, dengan adanya yang menggunakan produk kami, secara tidak langsung
ikut turut berperan terhadap pelestarian lingkungan (Go Green).
5.1.2 Price
Dalam strategi pricing, produk ini sengaja diluncurkan dengan harga yang
cukup murah. Hal itu karena keunggulan produk kami yang
memiliki cost production yang rendah. Dengan ini, masyarakat mendapat
pilihan produk unik yang berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya yang
besar. Selain itu,reseller produk tas ini juga mendapat selisih keuntungan apabila membeli
dalam jumlah besar.
BUSINESS PLAN Daur Ulang Plastik Bekas 2016
5.1.3 Place
Tempat pemasaran yang digunakan untuk produk latrik ini antara lain:
- Pusat perbelanjaan, Toko, dan Pasar tradisional
- Sekolah / Kampus
- Sekitar Rumah
5.1.4 Promosi
Promosi produk tas daur ulang dilakukan dengan mengikuti atau
mengadakan kegiatan-kegiatan seperti berikut :
1. Event-event kerajinan
2. Pameran Produk Ramah Lingkungan
3. Melakukan sistem promosi
4. Melakukan promosi dengan strategi bonus bagi yang membantu
menjualkan
5. Promosi di media-media sosial
Publikasi
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Tas Daur Ulang merupakan sebuah kerajinan yang berasal dari limbah
yang sudah tidak terpakai lagi dengan tambahan hiasan sehingga membuat nya
lebih menarik. Kerajinan ini merupakan suatu inovasi yang sudah ada di pasaran
namun kurang terekspos sehingga penggunanya sedikit. Sasaran konsumen kali
yaitu masyarakat khususnya para ibu rumah tangga & mahasiswa. Harga dari Tas
Daur Ulang ini tidak terlalu mahal dan bahkan dapat terbilang murah jika
dibandingkan dengan tas-tas yang berada di pasaran.
6.2 Saran
Keterampilan dan keahlian menjadi sangat penting dalam produksi kami.
Sehingga dalam proses pembuatan tas daur ulang ini kami memilih karyawan
yang dapat menjahit. Produk yang kami buat memiliki beberapa manfaat selain
dapat mengurangi limbah plastik yang beredar saat ini juga mengajak masyakarat
untuk menjaga lingkungan, Oleh karena itu, kami berharap dukungan dari segala
pihak.
BUSINESS PLAN Daur Ulang Plastik Bekas 2016
LAMPIRAN
Berikut contoh hasil kerajinan Tas Daur Ulang yang akan diproduksi :
BUSINESS PLAN Daur Ulang Plastik Bekas 2016
BUSINESS PLAN
Daur Ulang Plastik Bekas
NIM : 1531003
Matkul : Kewirausahaan