Anda di halaman 1dari 3

PEMAKAIAN NEBULIZER

No. Dokumen SOP-UKP-UGD-12


No. Revisi 01
Tgl. Terbit 02 Februari 2018
SOP Halaman 1/3

PUSKESMAS dr. Kumala Sari


PAKEM NIP 19700907 200212 2
005

Nebulizer adalah suatu alat yang bisa menyemburkan medikasi atau


1. DEFINISI
agens pelembab seperti agens bronkodilator atau mukolitik menjadi
partikel mikroskopik dan mengirimkannya ke dalam paru-paru ketika
klien menghirup nafas.
Agar petugas mempunyai pedoman yang jelas untuk penanganan
2. TUJUAN
pasien dengan indikasi dilakukan tindakan nebulizer

SK Kepala Puskesmas Nomor 188/UKP VII/01/2018 tentang


3. KEBIJAKAN
Rencana Layanan Klinis

1. Hidayat A, Aziz Alimul. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan


4. REFERENSI
Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
2. Hidayat A, Aziz Alimul. 2008. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik.
Salemba: Medika.
Kriteria pasien dilakukan tindakan nebulizer adalah :
5. PROSEDUR
1. Bronkospasme akut
2. Produksi mukus yang berlebihan
3. Batuk dengan sesak nafas

4. Epiglotitis
5. Terutama pada anak-anak & usila dengan serangan asma
sedang-berat.
Tingkatan beratnya serangan asma :
1. Ringan : aktivitas hampir normal, bicara dalam kalimat penuh,
denyut nadi < 100x/menit
2. Sedang : hanya mampu berjalan jarak dekat, bicara dalam kalimat
terputus-putus, denyut nadi 100-120x/menit

3. Berat : sesak saat istirahat,bicara dalam kata putus-


putus,nadi>120x/mnt
4. Mengancam jiwa : kesadaran menurun, kelelahan, sianosis, henti
nafas.
Kontra Indikasi tindakan nebulizer :
1. Pasien yang tidak sadar atau confusion

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Pakem 1/4
2. Suara nafas tidak ada atau berkurang, kecuali nebulizer
diberikan melalui endotracheal tube
3. Pemakaian katekolamin dengan cardiac iritability, katekolamin
saat diinhalasi dapat meningkatkan cardiac rate dan
menimbulkan disritmia.

4. Memiliki riwayat gagal jantung

5. Batuk pilek dengan demam tinggi, demam sebaiknya diturunkan


dulu, baru kemudian diterapi dengan inhalasi agar optimal

6. Pasien dengan riwayat post thoracotomi / open heart

7. Sedang mengonsumsi obat erytromicin karena terapi inhalasi


akan menurunkan efektivitas kerja obat yang mengandung
erytromicin.

8. Baru saja selesai makan, terutama pada bayi, dikhawatirkan


setelah diinhalasi bayi akan memuntahkan dahak beserta
makanan yang baru saja dimakannya.

Persiapan pasien :

1. Petugan menempatkan pasien pada posisi tegak (40-90°), yang


memungkinkan ventilasi dalam dan pergerakan diafragma
maksimal.

2. Petugas memperhatikan suara napas, pulse rate dan status


respirasi sebelum medikasi diberikan

3. Petugas memperhatikan heart rate selama pengobatan. Jika


heart rate meningkat 20 kali permenit, hentikan terapi nebulizer.
Pada pasien hamil, heart rate fetus (DJJ) harus diperhatikan

4. Petugas menginstruksikan pasien mengikuti prosedur dengan


benar. Lakukan perlahan, napas dalam dan tahan napas saat
inspirasi puncak beberapa saat

5. Petugas memposisikan kepala lebih rendah dari bahu untuk


pasien bayi untuk mengantisipasi lendir saluran nafas masuk
lebih dalam saat terapi inhalasi.

Tata cara pemakaian nebulizer :


1. Petugas memberikan oksigen suplemen, dengan flow rate
sesuai kondisi pasien.
2. Petugas memasang nebulizer dan tube, dan masukan obat ke
dalam nebulizer (berotec : dws 20 tetes, anak 10 tetes atau
ventolin 1 nebules anak/dws sbg bronkodilator, bisolvon : dws 20
tetes, anak 10 tetes sbg mukolitik, Pulmicort : dws 0,5-1mg, 3bln-
12 th 0,25-0,5mg sbg anti inflamasi terutama pada asma berat).

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Pakem 2/4
3. Petugas menambahkan normal saline steril ke nebulizer 1 ml -
1,5 ml.
4. Petugas menghungkan nebulizer ke sumber kompresi gas
(tabung oksigen).Berikan oksigen 6-8 L/menit. Sesuaikan flow
rate oksigen sampai kabut yang keluar sedikit/tipis. Jika arus
terlalu kuat, obat dapat terbuang sia-sia.
5. Petugas memandu pasien untuk mengikuti tehnik bernapas yang
benar, menghirup udara melalui hidung dan dikeluarkan melalui
mulut.
6. Petugas melanjutkan pengobatan sampai kabut tidak lagi
diproduksi. Estimasi waktu selama 10-15 menit.
Efek samping tindakan nebulizer :
1. Mual
2. Muntah
3. Bronkospasme
4. Tremor
5. Takikardi.

6. UNIT TERKAIT  Pelayanan Pemeriksaan Umum

 Pelayanan Gawat Darurat

Rekaman historis perubahan


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1. KOP SOP Format KOP 2 Februari 2018

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Pakem 3/4

Anda mungkin juga menyukai