Anda di halaman 1dari 5

Copley Manufacturing Company

1. Latar Belakang Perusahaan


Coplyey Manufacturing Company adalah perusahaan produsen alat-alat pemotong
dengan lini yang luas serta komponen dan perlengkapan terkait. Ada delapan divisi operasi
pada tahun 1983 masing-masing divisi membuat dan menjual satu lini produk industrial.
Beberapa dari divisi ini tumbuh dari akuisisi lainnya berasal dari produk yang dikembangkan
oleh departemen riset korporat. Divisi tersebut memiliki otonom yang cukup besar. Coplay
Manufactoring Company memulai perencanaan formal tingkat korporat pada tahun 1981.
Sistem perencanaannya dimodifikasi pada tahun 1982 kemudian dimodifikasi kembali pada
tahun berikutnya.
2. Perencanaan Formal
Pada pertengahan tahun 1977 Russell A.wide berinisiasi melakukan usaha
perencanaan formal di tingkat korporat. Wilde seorang kepala dari departemen
pengembangan komersial divisi presipitator dan telah terlibat pada divisi tersebut yang
dimulai pada tahun 1977 untuk “merencanankan ke depan”. Usaha Wilde sendiri di tingkat
korporat sebenarnya dimulai sebagi pencarian akan perusahaan-perusahaan yang akan
diakuisisi, karena manajemen puncak mengiginkan perusahaan melakukan diversifikasi.
Namun dalam waktu enam bulan wilde beragumentasi yang seharusnya menjadi pertanyaan
penting menurut dia adalah “Apakah tujuan perusahaan ?” dan “Apa potensi perusahaan?”
Stanley Burton selaku presiden Copley meminta agar divisi yang dipimpin Wilde untuk
melihat 10 th ke depan dan memprediksi penjualan, laba, arus kas, dan tingkat pengembalian
investasi.Sebelum akhir tahun 1978, Charles N.Sagan ditunjuk sebagai direktur dari
pengembangan korporat melapor kepada Burton, sagan akan berurusan dengan pertumbuhan
melalui akuisisi dan merger. Pada tahun 1980 sagan mulai melapor kepada albert wakil
presiden eksekutif.
3. Upaya di Tahun 1981
Bulan Februari 1981 Komite perencanaan korporat yang terdiri dari wakil presiden
riset, kontroler, ekonom korporat, Albert ,dan sagan sebagai kepala koordinator dari komite
tersebut di bentuk oleh Albert guna memandu perpindahan ke arah proses perencanaan
formal reguler. Komite perencanaan bertemu hampir setiap minggu untuk beberapa bulan
kemudian, dan diserang oleh dua pertanyaan utama:
1. Apa proses yang sebaiknya ditempuh untuk melambangkan perencanaan formal di
Copley?
2. Apa saja tujuan perusahaan yang pantas untuk Copley?

4. Kunjungan oleh Grup Perusahaan


Komite perencanaan korporat melakukan serangkaian kunjungan ke divisi-divisi
untuk memperkenalkan konsep dari aktivitas perencanaan formal. Pada kunjungan ini dalam
pertemuannya albert menjelaskan pentingnya usaha perencanaan dan sagan menjelaskan
rinciannya. Kemudian divisi-divisi diminta untuk menghasilkan rencana lima tahun per 1
Oktober 1981. Kontroler menjelaskan data-data keuangan yang akan diserahkan dalam
rencana lima tahun dalam bentuk memorandum tanggal 19 juli 1981.
5. Rapat Tinjauan Perencanaan
Pertemuan-pertemuan untuk meninjau rencana divisional diadakan di bulan 11-12.
Komite perencanaan selalu hadir begitu juga divisi yang sedang ditinjau.selain itu angota-
angota dari komite eksekutif kadang kala hadir. Divisi-divisi bebas untuk membawa siapa
pun yang mereka inginkan ke tinjauan perencanaan mereka. Perwakilan dari divisi selain
yang sedang ditinjau di hari tersebut tidak diundang untuk hadir.
6. Rapat Tanggapan Perencanaan
Rencana-rencana divisional pada umumnya dilihat sebagai ekstrapolasi optimistis dari
tren operasi. Beberapa anggota manajemen mengkritik usaha tersebut sebagai permainan
angka. Yang lainnya mengatakan bahwa hasil ini merupakan langkah pertama yang
diperlukan. Hampir semuanya menyetujui bahwa rencana-rencana tersebut telah sangat
berguna dalam menyediakan informasi yang akan membantu manajemen puncak dalam
memahami berbagai aktivitas bisnis dari korporasi dengan lebih baik.
7. Perubahan Organisasional Tahun 1982
Adanya perubahan organisasional mempengaruhi perencanaan secara signifikan.
Setelah albert diangkat menjadi presiden di bulan maret, fungsi perencanaan korporat
mengikuti Albert yaitu terus melapor secara langsung kepadanya.
8. Awal Kegiatan Perencanaan Tahun 1982
Komite perencanaan memutuskan untuk memisahkan siklus perencanaan menjadi tiga
fase. Fase pertama akan dilaksanakan di musim semi, dinamakan fase pengembangan
strategi. Fase kedua atau fase kuantitatif akan meringkas selama musim gugur implikasi
keuangan dan sumber daya manusia dari strategi yang dipilih di fase pertama. Fase terakhir
atau tindakan akan bertujuan untuk menerjemahkan hasil dari perencanaan menjadi progam
tindakan yang spesifik.
9. Perkembangan Selanjutnya Pada Tahun 1982
Adanya presiden baru, yang memperkenalkan tujuh orang ke posisi eksekutif korporat
yang baru. Perubahan-perubahan dalam manajemen puncak ini secara temporer mengganggu
usaha perencanaan. Disamping itu sejumlah besar usaha manajemen dibutuhkan untuk
mengasimilasi satu perusahaan besar yang baru-baru ini diakuisisi dan dalam menyelesaikan
pemisahan Divisi Alat pemotong yang lama menjadi dua divisi baru.
10. Situasi di Tahun 1983
Tyler menjabat sebagai wakil prsiden eksekutif, kemudia ia menilai dokumentasi
yang diperlukan di tahun1982 untuk mempresentasikan strategi divisional dan rencana
keuangan sebagai salah satu alasan daru kegagalan untuk mengidentifikasi dengan output
perencanaan. Komite perencanaan tidak aktif diakhir tahun 1982.
11. Perkembangan Terakhir
Pada awal tahun Charlie sagan keluar dari perusahaan dan Tyler menjelaskan
perkembangan terakhir Copley kemudian dia juga memberikan pendapatnya dalam suatu
wawancara dan memberikan kesimpulannya bahwa ada kecenderungan yang besar dalam
bisnis amerika untuk mengelola, merencanakan, menyusun staf, dan mengorganisasi secara
berlebihan, yang merupakan penyumbang utama terhadap penurunan kemampuan kami untuk
bersaing di pasar dunia. Biaya tetap kami untuk staf dan manajemen sering kali lebih
merupakan faktor yang lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja pabrik yang membuat
kami menjadi tidak kompetitif.
Pertanyaan:

1. Bagaimana penilaian anda mengenai upaya perencanaan formal di Colpley


Company?
2. Menurut anda apa yang akan terjadi sehubungan dengan perencanaan formal di
Copley?
3. Bagaimana anda akan menangani perencanaan formal di Copley?

Jawaban :

1. Dengan proses perencanaan formal yang cukup panjang dan melalui beberapa revisi
serta mengungunakan kunjungan ke divisi-divisi dalam korporat maka perencanaan
formal dapat dilaksanakan. Fase – fase pelaksasanaan formal dapat digunakan utuk
mengimplementasikan perencanaan formal agar lebih tepat dan lebih focus.
Kunjungan oleh korporat ke divisi-divisi akan membuat perencanaan lebih sesuai
dengan kebutuhan. Kunjungan ini akan memberikan pemahaman korporat mengenai
kondisi riil setiap divisi. Kondisi riil ini akan dijadikan pertimbangan dalam
perencanaan formal ini. Dengan proses-proses diatas maka perencanaan formal dapat
secara tepat dilaksanakan dalam perusahaan. Menurut kami, pada awal proses
perencanaan formal Copley Company yang merupakan inisiatif dari Russel A. Wilde
dengan perencanaan di tingkat korporat pada pertengahan tahun 1977 terlalu banyak
aktivitas dan memakan waktu. Hal ini mungkin karena belum diputuskan apa tujuan
perusahaan secara pasti. Kondisi ini menyebabkan perubahan strategi dalam kurun
waktu tiga tahun secara berturut-turut yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi
pencapaian kemajuan yang diinginkan. Komite perencanaan perusahaan yang
dibentuk tahun 1981 seharusnya dapat segera menjawab pertanyaan utama yang
dibahas, terutama untuk penentuan cita-cita perusahaan Copley Company.
2. Dengan proses perencanaan formal yang dilaui. Maka perencanaan formal ini dapat
diterapkan oleh perusahaan. Divisi – divisi dalam perusahaan akan dapat menerapkan
setiap strategi yang tercantum dalam perencanaan formal karna dalam proses
pembuatannya juga melihat kodisi riil setiap divisi. Dengan perencanaan formal ini
juga telah memprediksi kejadian-kejadian dimasa depan. Sehingga kegiatan dalam
korporat dapat dijalankan dengan baik asal tidak ada kejadian yang terlalu
mengguncang dunia industry yang dijalani perusahaan. Dan jika ada kejadian tersebut
maka dapat dilakukan revisi perencanaan sehingga strategi dengan riil tidak terlalu
berbeda jauh. Jika tujuan perusahaan Copley Company belum dipastikan secara jelas,
maka pergantian perencanaan formall mungkin akan terus terjadi. Hal ini tentu
berimbas pada terganggunya kegiatan perusahaan karena penyesuaian yang harus
dilakukan atas perencanaan yang baru ditetapkan. Jika demikian, maka tidak menutup
kemungkinan laba perusahaan juga akan terusik. Asumsi lain bahwa ada
kecenderungan yang besar dalam bisnis Amerika untuk mengelola, merencanakan,
menyusun staf, dan mengorganisasii secara berlebihan merupakan penyumbang utama
terhadap penurunan kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar dunia. Biaya
tetap perusahaan untuk staf dan manajemen sering kali lebih merupakan faktor yang
lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja pabrik yang membuat perusahaan
menjadii tidak kompetitif

3. Dengan perencanaan formal yang sudah ada maka kami akan menjalankan proses
perencanaan. Selain itu perencanaan ini kami rasa dapat dijalankan dengan baik oleh
semua kalangan seeperti manajer, staff/karyawan bahkan manajer tingkat atas. Dan
dengan arahan yang sudah tercantum dalam peracanaan formal maka kegiatan dalam
perusahaan dapat dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai