Anda di halaman 1dari 3

Anggota Kelompok 2:

1. Doni Surya Wahyudi (2102135163)


2. Fitri Andayani Z (2102113100)
3. Ilham Djuhri Winanda (2102135151)
4. Meisya Putri (2102125056)
5. Nur Fatmasari (2102110624)
6. Nurlailatul Fazdhillah (2102111169)
7. Septi Rahayu Putri Tharisma (2102126154)

HASIL DISKUSI KELOMPOK 2

1. Rahma Dhinta 2102110614 (Kelompok 3)


Adakah hal-hal yang mengakibatkan anggaran itu mengalami sebuah kegagalan dan apa
faktor penyebabnya. Serta adakah pedoman penganggaran keuangan ini yang di gunakan oleh
seluruh perusahaan di Indonesia?

Jawaban:

Beberapa hal yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam proses anggaran, termasuk:

1. Ketidakakuratan Perkiraan: Salah satu penyebab kegagalan anggaran adalah


ketidakakuratan dalam perkiraan pendapatan, biaya, atau pengeluaran. Jika estimasi awal
yang digunakan dalam anggaran tidak akurat, anggaran bisa menjadi tidak realistis dan tidak
dapat dipenuhi.
2. Ketidaksesuaian dengan Strategi Bisnis: Anggaran harus selaras dengan strategi bisnis
perusahaan. Jika anggaran tidak mempertimbangkan tujuan dan prioritas strategis, perusahaan
mungkin mengalokasikan sumber daya secara tidak efisien.
3. Kurangnya Fleksibilitas: Anggaran yang terlalu kaku dan tidak dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan keadaan pasar atau ekonomi dapat menjadi penyebab kegagalan.
Fleksibilitas penting untuk merespons perubahan yang tak terduga.
4. Kurangnya Keterlibatan dan Komunikasi: Keterlibatan seluruh tim manajemen dan
komunikasi yang buruk dalam proses anggaran dapat mengakibatkan ketidaksetujuan dan
ketidakpuasan yang dapat mengganggu pelaksanaan anggaran.
5. Kurangnya Pengendalian: Jika perusahaan tidak memiliki prosedur pengendalian yang kuat
untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, pengeluaran dapat melampaui anggaran
yang telah ditetapkan.
6. Perubahan Prioritas: Prioritas bisnis dapat berubah seiring waktu. Jika anggaran tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan ini, maka anggaran tersebut dapat menjadi tidak
relevan.
7. Kurangnya Sumber Daya untuk Pemantauan: Proses pemantauan dan pelaporan yang tidak
efisien atau kurangnya sumber daya untuk mengawasi pelaksanaan anggaran dapat
mengakibatkan kegagalan dalam mendeteksi penyimpangan dari anggaran.

Tidak ada satu pedoman penganggaran keuangan yang diikuti oleh semua perusahaan di
Indonesia. Pedoman dan praktik penganggaran dapat bervariasi tergantung pada ukuran,
industri, dan kebutuhan perusahaan. Namun, banyak perusahaan di Indonesia mengikuti
pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan yang diatur oleh standar akuntansi yang berlaku
di Indonesia, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).

Selain standar akuntansi, perusahaan dapat mengembangkan pedoman penganggaran internal


mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis mereka. Pedoman ini
biasanya mencakup prinsip-prinsip dan prosedur yang akan diikuti dalam penyusunan,
pelaksanaan, dan pemantauan anggaran.
2. Tazkiyatul Hidayah 2102111165 (Kelompok 1)
Apa yang dimaksud dengan gameplaying dan bagaimana bentuk gameplaying didalam
organisasi?

Jawaban:

Gameplaying merujuk pada tindakan atau strategi yang mirip dengan permainan, dimana
individu atau kelompok menggunakan taktik tertentu untuk mencapai tujuan mereka dalam
lingkungan kerja.
Bentuk gameplaying dalam organisasi bisa beragam yaitu salah satunya :
1. politik kantor : ketika individu atau kelompok menggunakan hubungan dan informasi untuk
mempromosikan diri mereka sendiri atau menghindari tanggung jawab.
2. Sabotase : upaya untuk menghalangi rekan kerja atau proyek tertentu untuj keuntungan
pribadi atau kelompok.
3. Manipulasi informasi : Menyebarkan informasi yang bisa menguntungkan atau merugikan
orang lain dalam organisasi.

3. Putri Ananda Salsabila 2102113200 (Kelompok 5)


Apa dampak dari tidak tercapainya target kinerja keuangan yang telah ditetapkan pada
perusahaan?

Jawaban:

Tidak tercapainya target kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan dapat memiliki dampak
yang signifikan, termasuk:
1. Penurunan Kepercayaan Investor: Jika perusahaan gagal mencapai target keuangan,
investor mungkin kehilangan kepercayaan mereka, yang dapat mengakibatkan penurunan
nilai saham dan minat investor.
2. Kemungkinan Penurunan Harga Saham: jadi Kinerja keuangan yang buruk bisa
mengakibatkan penurunan harga saham perusahaan di pasar saham.
3. Kesulitan Perolehan Dana: Perusahaan mungkin kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan
tambahan jika target kinerja tidak tercapai, sehingga mempengaruhi kemampuan untuk
mengembangkan bisnisnya.
4. Gangguan Operasional: Tidak mencapai target keuangan dapat menyebabkan perusahaan
harus melakukan pemotongan biaya atau restrukturisasi operasional, yang bisa mengganggu
kestabilan perusahaan.
5. Potensi PHK: Perusahaan mungkin harus mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja
(PHK) atau pengurangan staf untuk mengatasi masalah kinerja keuangan yang buruk.
6. Risiko Hukum dan Regulatori: Tidak mencapai target keuangan dapat membawa risiko
hukum dan regulatori, terutama jika ada pelanggaran peraturan keuangan atau kontrak.
7. Kehilangan Pelanggan dan Mitra Bisnis: Kinerja keuangan yang buruk dapat
mengakibatkan kehilangan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis, yang bisa merugikan
hubungan perusahaan.
8. Penurunan Motivasi Karyawan: Karyawan mungkin merasa tidak termotivasi jika
perusahaan terus mengalami kinerja keuangan yang buruk, yang dapat berdampak pada
produktivitas dan retensi tenaga kerja.
9. Kesulitan Pertumbuhan: Tidak mencapai target keuangan dapat menghambat kemampuan
perusahaan untuk menginvestasikan dalam pertumbuhan dan inovasi.

Untuk menghindari dampak-dampak negatif ini, perusahaan biasanya perlu mengambil


tindakan perbaikan, seperti merancang strategi bisnis yang lebih efektif, mengelola biaya, dan
meningkatkan manajemen keuangan.
4. Wangi Zahratul Zakirah 2102113054 (Kelompok 5)
Apakah perencanaan strategis harus menjadi dasar untuk penganggaran modal dan
penganggaran operasional? Dan bagaimana cara memastikan bahwa penganggaran modal dan
penganggaran operasional mendukung pencapaian tujuan strategis?

Jawaban:

Ya, perencanaan strategis harus menjadi dasar untuk penganggaran modal dan penganggaran
operasional. Ini karena penganggaran modal dan operasional harus selaras dengan tujuan
strategis perusahaan. Cara memastikan bahwa penganggaran mendukung tujuan strategis
melibatkan beberapa langkah:

1. Identifikasi Prioritas: Pastikan bahwa proyek dan inisiatif yang diajukan dalam
penganggaran modal (seperti investasi dalam aset baru) dan penganggaran operasional (biaya
sehari-hari) sejalan dengan prioritas yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis.
2. Konsultasi dan Koordinasi: Pastikan ada komunikasi yang kuat antara tim perencanaan
strategis, tim penganggaran, dan pemangku kepentingan kunci. Ini memastikan bahwa semua
pihak memahami dan mendukung keselarasan antara anggaran dan strategi.
3. Allokasi Sumber Daya yang Tepat: Pastikan alokasi sumber daya (baik modal maupun
operasional) dilakukan sesuai dengan kebutuhan proyek strategis yang mendukung
pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang perusahaan.
4. Pengukuran dan Pemantauan: Tetapkan indikator kinerja kunci (Key Performance
Indicators) yang dapat digunakan untuk memantau kemajuan proyek dan inisiatif strategis. Ini
membantu memastikan bahwa anggaran sesuai dengan target strategis dan membuat
perbaikan jika diperlukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan dapat memastikan bahwa penganggaran


modal dan operasional mendukung pencapaian tujuan strategis dan memaksimalkan nilai
perusahaan dalam jangka panjang.

5. Galuh Putra Perdana 2102124356 (Kelompok 1)


Manakaj dari ketiga tipe pada penentuan target kinerja keuangan yang akan kelompok penyaji
pilih? Apakah dari ketiga tipe tersebut dapat di pakai dan akan jadi lebih efektif dari tiga tipe
target tersebut?

Jawaban:

Pemilihan tipe target kinerja keuangan dapat bervariasi tergantung pada strategi dan tujuan
perusahaan.

Pemilihan tipe target yang paling efektif akan sangat tergantung pada industri, tujuan
perusahaan, dan situasi saat itu. Menggabungkan beberapa elemen dari ketiga tipe tersebut
dapat menjadi pendekatan yang lebih seimbang. Yang penting adalah bahwa target tersebut
harus cerdas, dapat diukur, dan sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.

Tidak ada satu tipe target yang cocok untuk semua perusahaan, dan perusahaan mungkin
perlu menyesuaikan pendekatan mereka seiring waktu untuk mencapai efektivitas yang
optimal dalam mengelola kinerja keuangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai