Jawaban:
Beberapa hal yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam proses anggaran, termasuk:
Tidak ada satu pedoman penganggaran keuangan yang diikuti oleh semua perusahaan di
Indonesia. Pedoman dan praktik penganggaran dapat bervariasi tergantung pada ukuran,
industri, dan kebutuhan perusahaan. Namun, banyak perusahaan di Indonesia mengikuti
pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan yang diatur oleh standar akuntansi yang berlaku
di Indonesia, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).
Jawaban:
Gameplaying merujuk pada tindakan atau strategi yang mirip dengan permainan, dimana
individu atau kelompok menggunakan taktik tertentu untuk mencapai tujuan mereka dalam
lingkungan kerja.
Bentuk gameplaying dalam organisasi bisa beragam yaitu salah satunya :
1. politik kantor : ketika individu atau kelompok menggunakan hubungan dan informasi untuk
mempromosikan diri mereka sendiri atau menghindari tanggung jawab.
2. Sabotase : upaya untuk menghalangi rekan kerja atau proyek tertentu untuj keuntungan
pribadi atau kelompok.
3. Manipulasi informasi : Menyebarkan informasi yang bisa menguntungkan atau merugikan
orang lain dalam organisasi.
Jawaban:
Tidak tercapainya target kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan dapat memiliki dampak
yang signifikan, termasuk:
1. Penurunan Kepercayaan Investor: Jika perusahaan gagal mencapai target keuangan,
investor mungkin kehilangan kepercayaan mereka, yang dapat mengakibatkan penurunan
nilai saham dan minat investor.
2. Kemungkinan Penurunan Harga Saham: jadi Kinerja keuangan yang buruk bisa
mengakibatkan penurunan harga saham perusahaan di pasar saham.
3. Kesulitan Perolehan Dana: Perusahaan mungkin kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan
tambahan jika target kinerja tidak tercapai, sehingga mempengaruhi kemampuan untuk
mengembangkan bisnisnya.
4. Gangguan Operasional: Tidak mencapai target keuangan dapat menyebabkan perusahaan
harus melakukan pemotongan biaya atau restrukturisasi operasional, yang bisa mengganggu
kestabilan perusahaan.
5. Potensi PHK: Perusahaan mungkin harus mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja
(PHK) atau pengurangan staf untuk mengatasi masalah kinerja keuangan yang buruk.
6. Risiko Hukum dan Regulatori: Tidak mencapai target keuangan dapat membawa risiko
hukum dan regulatori, terutama jika ada pelanggaran peraturan keuangan atau kontrak.
7. Kehilangan Pelanggan dan Mitra Bisnis: Kinerja keuangan yang buruk dapat
mengakibatkan kehilangan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis, yang bisa merugikan
hubungan perusahaan.
8. Penurunan Motivasi Karyawan: Karyawan mungkin merasa tidak termotivasi jika
perusahaan terus mengalami kinerja keuangan yang buruk, yang dapat berdampak pada
produktivitas dan retensi tenaga kerja.
9. Kesulitan Pertumbuhan: Tidak mencapai target keuangan dapat menghambat kemampuan
perusahaan untuk menginvestasikan dalam pertumbuhan dan inovasi.
Jawaban:
Ya, perencanaan strategis harus menjadi dasar untuk penganggaran modal dan penganggaran
operasional. Ini karena penganggaran modal dan operasional harus selaras dengan tujuan
strategis perusahaan. Cara memastikan bahwa penganggaran mendukung tujuan strategis
melibatkan beberapa langkah:
1. Identifikasi Prioritas: Pastikan bahwa proyek dan inisiatif yang diajukan dalam
penganggaran modal (seperti investasi dalam aset baru) dan penganggaran operasional (biaya
sehari-hari) sejalan dengan prioritas yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis.
2. Konsultasi dan Koordinasi: Pastikan ada komunikasi yang kuat antara tim perencanaan
strategis, tim penganggaran, dan pemangku kepentingan kunci. Ini memastikan bahwa semua
pihak memahami dan mendukung keselarasan antara anggaran dan strategi.
3. Allokasi Sumber Daya yang Tepat: Pastikan alokasi sumber daya (baik modal maupun
operasional) dilakukan sesuai dengan kebutuhan proyek strategis yang mendukung
pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang perusahaan.
4. Pengukuran dan Pemantauan: Tetapkan indikator kinerja kunci (Key Performance
Indicators) yang dapat digunakan untuk memantau kemajuan proyek dan inisiatif strategis. Ini
membantu memastikan bahwa anggaran sesuai dengan target strategis dan membuat
perbaikan jika diperlukan.
Jawaban:
Pemilihan tipe target kinerja keuangan dapat bervariasi tergantung pada strategi dan tujuan
perusahaan.
Pemilihan tipe target yang paling efektif akan sangat tergantung pada industri, tujuan
perusahaan, dan situasi saat itu. Menggabungkan beberapa elemen dari ketiga tipe tersebut
dapat menjadi pendekatan yang lebih seimbang. Yang penting adalah bahwa target tersebut
harus cerdas, dapat diukur, dan sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.
Tidak ada satu tipe target yang cocok untuk semua perusahaan, dan perusahaan mungkin
perlu menyesuaikan pendekatan mereka seiring waktu untuk mencapai efektivitas yang
optimal dalam mengelola kinerja keuangan mereka.