Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA

DAERAH MALUKU TENGAH

PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : TURIMAN WALLY


NIM : 1317084024
PROGARAM STUDI : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
SEMESTER : III ( TIGA)
DOSEN : WA MIRNA S.Pd,M.Pd

POLITEKNIK NEGERI AMBON


PDD MASOHI
T.A 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan poposal pengaruh dana
perimbangan terhadap belanja daerah Maluku tengah. selaku Dosen mata kuliah bahasa
indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengaruh dana perimbangan tehadap belanja daerah Maluku tengah.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.

Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Masohi, Desember 2018

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dana perimbangan yang merupakan transfer dari pusat ke daerah bertujuan untuk

mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,

serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan antar berbagai pemerintah daerah. Hal tersebut

terkandung dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Dana perimbangan tersebut diharapkan mampu digunakan

secara efektif dan efisien oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanannya kepada

masyarakat.

Pada umumnya, dana perimbangan merupakan bagian terbesar dalam pembiayaan

kegiatan pemerintah daerah Maluku tengah. Tujuan utama pemberian dana perimbangan adalah

untuk mengatasi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,

kesenjangan fiskal antar pemerintah daerah, perbaikan sistem perpajakan, dan koreksi

ketidakefisienan fiskal (Santoso & Suparta,2015).

 Tujuan dana perimbangan yaitu:

 memberikan sumber dana bagi daerah otonom untuk melaksanakan urusan yang

diserahkan yang menjadi tanggungjawabnya

 mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan antar

pemerintah daerah,
 meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik dan mengurangi kesenjangan

kesejahteraan dan pelayanan publik antar daerah;

Perkembangan dana perimbangan daerah Maluku tengah dari tahun ke tahun mengalami

fluktuasi. Masalah yang sering terjadi pada dana perimbangan yaitu dana perimbangan

dari pemerintah pusat tidak dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pemerintah daerah secara

signifikan karena habis untuk belanja pegawai.

Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum Negara/daerah yang

mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan

diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Menurut Erlina dan Rasdianto (2012) Belanja daerah adalah pengeluaran anggaran untuk

aset tetap berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Besaran nilai

pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud dianggarkan dalam belanja hanya

sebesar harga beli/bangun asset.

IASC Framework (Halim, 2002 : 73), belanja daerah merupakan penurunan dalam

manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar, atau deplasi aset, atau

terjadinya hutang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana, selan yang berkaitan dengan

distribusi kepada para peserta ekuitas dana”. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar mendefenisikan belanja dareah Maluku tengah

sebagai pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset

tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi

batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah dimana
aset tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk

dijual.Aset tetap yang dimiliki sebagai akibat adanya belanja daerah Maluku tengah yang

merupakan prasyarat utama dalam memberikan pelayanan publik oleh pemerintah daerah. Dalam

menambah aset tetap, pemerintah daerah mengalokasikan dana dalam bentuk belanja daerah

Maluku tengah dalam APBD.Alokasi belanja ini didasari pada kebutuhan daerah akan sarana dan

prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun untuk fasilitas public.

Setiap tahun diadakan pengadaan aset tetap oleh pemerintah daerah, sesuai dengan prioritas

pelayanan public yang memberikan dampak jangka panjang secara finansial.

Menurut Halim (2004), belanja daerah merupakan belanja yang manfaatnya melebihi satu

anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah serta akan menambah belanja yang

bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan.Belanja daerah memiliki karakteristik spesifik yang

menunjukkan adanya berbagai pertimbangan dalam pengalokasiannya. Belanja daerah

dimaksudkan untuk mendapatkan aset tetap pemerintah daerah yaitu peralatan, bangunan,

infrastruktur dan harta tetap lainnya. )

 Alasan dan tujuan penulis memilih judul di atas yaitu:

 Untuk mengetahui bagaimana pengar uh dana perimbangan terhadap belanja daerah

Maluku tengah apakah sudah efektif dan efisien.

 Tujuan

 Agar bisa mengetahui apakah dana perimbangan dari APBN suadah di alokasikan ke

pemerintah daerah maluku tengah.

 Agar bisa mengetahui belanja dearah yang di belanjakan oleh pemerintah daerah Maluku

tengah sudah sesuai dengan dana perimbangan yang di alokasikan dari pemerintah pusat.
Bedasarkan urain di atas, maka penulis untuk mengadakan penilitian tentang pengaruh

dana perimbangan terhadap belanja daerah Maluku tengah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dana perimbangan terhadap belanja

daerah Maluku tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian yang ingin di capai dalam

penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dana perimbangan terhadap belanja

daerah Maluku tengah.

1.4 Manfaat Penilitian

 Bagi Pemerintah Daerah Dapat digunakan sebagai bahan koreksi untuk dana
perimbangan tehadap belanja daerah Maluku tengah.
 Bagi Akademis Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi pihak-pihak yang ingin
memperdalam pengetahuan tentang dana perimbangan terhadap belanja daerah Maluku
tengah.
 Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan tambahan pengetahuan dan sebagai bahan
acuan untuk penelitian selanjutnya yang meneliti pada bidang yang sama.

. 1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan penelitian ini penulis menyusun sistematika

penulisan. Sistematika penulisan ini akan menggambarkan keselarasan isi penulisan skripsi ini.

Adapun sistematika penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut :


Bab satu adalah bab yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Uraian teoritis, penelitian terdahulu,

kerangka pemikiran, anggapan dasar dan hipotesis merupakan inti dari tinjauan pustaka yang

terdapat pada bab dua.

Metodo penelitian yang meliputi, objek penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi

operasional variabel, populasi dan sampel, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, alat

pengumpulan data, dan teknik analisa data diuraikan pada bab tiga. Pada bab empat penulis

menguraikan gambaran umum perusahaan yang diteliti.

1.6 Definisi Operasional

Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

Desentralisasi.

Belanja daerah adalah pengeluaran anggaran untuk aset tetap berwujud yang memberi

manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Besaran nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan

aset tetap berwujud dianggarkan dalam belanja hanya sebesar harga beli/bangun asset.

Anda mungkin juga menyukai