Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

ANALISIS PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR


PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR PALEMBANG JAYA
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD)
KOTA PALEMBANG

Evita Sari
11.152.086

Abstrak
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu alternatif
retribusi daerah yang turut memberikan kontribusi dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah adalah retribusi parkir. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui pengelolaan
retribusi parkir pada PD. Pasar Palembang Jaya Kota Palembang. (2) untuk mengkaji dan
menganalisis hambatan atau kendala yang dihadapi oleh PD. Pasar Palembang Jaya dalam
mengoptimalkan penerimaan retribusi parkir. (3) untuk mengkaji dan menganalisis peranan
retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pengelolaan retribusi parkir terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pangelolaan retribusi parkir PD Pasar Palembang Jaya sudah cukup baik namun, belum
optimal. Hal ini dkarenakan masih ditemukan beberapa kendala yang menghambat pengelolaan
retribusi parkir Yang menjadi hambatan dalam pengelolaan parkir adalah parkir liar, sarana dan
prasarana, kurangnya kesadaran masyarakat, terjadinya penyimpangan dalam pemungutan dan
cuaca.

Kata Kunci: Pengelolaan, Retribusi Parkir, PAD

Abstract : Local revenue (PAD) is a earned incomed from region who based of the local
regulations. The one of alternative levies who contributed and can increase the local revenue
(PAD) is a parking fees. This study aims to (1) determine the management of parking levies in PD.
Pasar Palembang Jaya. (2) to examine and analyze the barriers or constraints faced by the PD.
Pasar Palembang Jaya in optimizing revenue, parking. (3) to assess and analyze the role of
parking fees for the original income (PAD). Management of parking fees consist of planning,
organizing, actuating and controlling. The results of this study indicate that management of
parking fees PD Pasar Palembang Jaya is quite good however, not optimal. This is because they
found some of the obstacles that hinder the management of parking fees Which is the bottleneck in
the management of parking is illegal parking, facilities and infrastructure, lack of public
awareness, the occurrence of irregularities in the voting and weather.

Keywords: Management, Parking Levy, PAD

1.PENDAHULUAN Pendapatan Asli Daerah (PAD)


1.1 Latar Belakang adalah pendapatan yang diperoleh daerah
Otonomi Daerah telah diberlakukan yang dipungut berdasarkan peraturan daerah
di Indonesia sebagaimana diatur dalam UU sesuai dengan peraturan perundang-
Otonomi Daerah No. 34 Tahun 2004 dimana undangan. Sebagaimana diatur dalam UU
Pemerintah Daerah mempunyai hak, No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
wewenang, dan kewajiban daerah otonom antara pemerintah pusat dan pemerintah
untuk mengatur dan mengurus sendiri daerah, sumber-sumber Pendapatan Asli
urusan pemerintahan dan kepentingan Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah,
masyarakat setempat sesuai dengan Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan
peraturan perundang-undangan, maka kekayaan yang dipisahkan dan Lain-lain
daerah dipacu untuk dapat mencari sumber pendapatan daerah yang sah.
pendapatan daerah yang dapat mendukung Retribusi daerah merupakan salah
pembiayaan pengeluaran daerah. satu sumber yang memberikan kontribusi

1
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

yang besar dalam pendapatan daerah. Sesuai Berikut ini adalah titik-titik
UU No. 34 Tahun 2000 Pasal 18 ayat 2 dan kawasan perparkiran serta luas area parkir
UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 108 ayat 2- pasar swasta (BOT) yang dikelola oleh
4, retribusi daerah dibagi atas tiga golongan, Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya:
yaitu Retribusi jasa umum, Retribusi jasa No Nama Pasar Luas Area
usaha, Retribusi
perizinan tertentu. 1 Plaju Modern 176
Salah satu alternatif retribusi
daerah yang turut memberikan kontribusi 2 KM 5 900
dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah adalah retribusi parkir. Dalam 3 Retail Jakabaring 2400
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011
Retribusi Parkir merupakan biaya yang 4 Alang-Alang Lebar 600
dipungut atas pemberian pelayanan dan
fasilitas tempat parkir di daerah bagian milik
5 Buah Jakabaring 2300
jalan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6 Multi Wahana 257
Berikut ini adalah titik-titik
kawasan perparkiran serta luas area parkir
pasar tradisional yang dikelola oleh 7 Gria Musi 350
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya :
8 Kuto 975
No Nama Pasar Luas Area 9 Pasar Induk 300

1 Cinde 366 Jakabaring

2 Sekip Ujung 192 10 Tg. Jambe 258

3 Kamboja 70
Target dan Realisasi Parkir
4 Kebon Semai 40 Penerimaan Perusahaan Daerah Pasar
Palembang Jaya Kota Palembang Tahun
Anggaran 2011-2013
5 Padang Selasa 120
Th Target Realisasi Pencapai
6 Sekanak 289 an Target
(%)
7 Kertapati 533.9 2011 333,480,000 396,226,000 118,82 %

8 3-4 Ulu 255 2012 486,330,000 466,935,000 96,01 %


2013 429,705,000 471,310,000 109,68 %
9 10 Ulu 10
Berdasarkan tabel diatas dapat
10 16 Ilir 1090.5 dilihat bahwa pengelolaan retribusi parkir
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya
11 Lemabang pada tahun 2011, penerimaan retribusi parkir
10
sebesar Rp. 396,226,000.00 melampaui
target kemudian tahun 2012 penerimaan
12 Yada 1905
tidak sesuai dengan target yaitu hanya
sebesar RP. 466,935,000.00 dari target yang
13 Bukit Kecil 444 ditentukan terlalu tinggi sebesar Rp.
486,330,000.00 lalu pada tahun 2013
14 Soak Bato 150 penerimaan retribusi parkir kembali
melampaui target sebesar Rp.
15 Cakna 90 471,310,000.00 yaitu dengan diturunkannya
target dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
Rp. 429,705,000.00.

2
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

Pengelolaan retribusi parkir selalu setempat sesuai dengan peraturan


dikaitkan dengan sasaran dan tujuan yang perundang-undangan.
ingin dicapai. Maka dari itu, pengelola harus
memperhatikan faktor pendorong dan
penghambat dalam pencapaian target 2.2 Penerimaan Daerah
retribusi parkir. Hambatan-hambatan Berdasarkan UU No. 33 Tahun
tersebut antara lain banyaknya parkir liar, 2004 Sumber Penerimaan Daerah Terdiri
belum terpenuhinya sarana dan prasarana, dari:
kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pendapatan Daerah
membayar parkir, sering terjadinya 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
penyimpangan dalam proses pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
dan keadaan cuaca yang tidak menentu. pendapatan yang diperoleh daerah dan
Dalam melaksanakan pengelolaan retribusi dipungut berdasarkan peraturan daerah
parkir, Perusahaan Daerah Pasar Palembang sesuai dengan peraturan perundang-
Jaya harus memperhatikan fungsi undangan, meliputi :
manajemen dan melaksanakan tugas pokok a) Pajak daerah
dengan baik. Dimana tugas pokok b) Retribusi daerah, termasuk hasil
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya dari pelayanan badan layanan
adalah merencanakan, merumuskan, umum (BLU) daerah
membina, mengendalikan, dan c) Hasil pengelolaan kekayaan yang
mengoptimalkan pungutan retribusi parkir. dipisahkan, antara lain bagian laba
dari BUMD, hasil kerja sama
Berdasarkan latar belakang dengan pihak ketiga, dan
tersebut, maka penulis menetapkan judul d) Lain-lain PAD yang sah.
“Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir
Pada Perusahaan Daerah Pasar 2) Dana perimbangan
Palembang Jaya Dalam Meningkatakan Dana perimbangan merupakan dana
Pendapatan Asli Daerah Kota yang bersumber dari pendapatan APBN
Palembang” yang dialokasikan kepada daerah untuk
menandai kebutuhan daerah dalam
1.2 Tujuan Penelitian rangka pelaksanaan desentralisasi,
Berdasarkan masalah yang telah meliputi :
diungkapkan diatas, maka yang menjadi a) Dana bagi hasil
tujuan dalam penelitian ini adalah : b) Dana Alokasi Umum
1. Untuk mengetahui pengelolaan retribusi c) Dana Alokasi Khusus
parkir pada Perusahaan Daerah Pasar 3) Lain-lain pendapatan daerah yang
Palembang Jaya Kota Palembang. sah.
2. Untuk mengkaji dan menganalisis 2. Pembiayaan
hambatan atau kendala yang dihadapi a) Sisa lebih perhitungan anggaran
oleh Perusahaan Daerah Pasar daerah
Palembang Jaya dalam mengoptimalkan b) Penerimaan pinjaman daerah
penerimaan retribusi parkir. c) Dana cadangan daerah
3. Untuk mengkaji dan menganalisis d) Hasil penjualan kekayaan daerah
peranan retribusi parkir terhadap yang dipisahkan
Pendapatan Asli Daerah.

2. LANDASAN TEORI 2.3 Pajak Daerah dan Retribusi


Daerah
2.1 Otonomi Daerah
Menurut UU No. 33 Tahun 2.3.1 Pajak Daerah
Dalam UU No. 34 Tahun 2000 dan
2004 tentang Pemerintahan Daerah, penerapan UU No. 28 Tahun 2009 Pajak
otonomi daerah adalah hak, Daerah, yang selanjutnya disebut pajak
wewenang dan kewajiban daerah adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah
otonom untuk mangatur dan yang terutang oleh orang pribadi atau badan
mengurus sendiri urusan pemerintah yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
dan kepentingan masyarakat

3
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

secara langsung dan digunakan No Nama Peneliti


untuk keperluan daerah bagi sebesar- (Tahun) Judul Penelitian
besarnya kemakmuran rakyat.
1 Jaka A. Hakim “Manajemen Pengelolaan
2.3.2 Retribusi Daerah (2013) Lahan Parkir Universitas
Menurut Siahaan (2010:616) dalam Sultan Agung Tirtayasa
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Serang”
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut 2 Aditya Wisnu “Analisis Pengelolaan
retribusi adalah pungutan daerah sebagai Priambodo Parkir Tepi Jalan Umum
pembayaran atas jasa atau pemberian izin (2013) di Kota Semarang Tahun
tertentu yang khusus disediakan dan atau 2011-2013”
diberikan oleh pemerintah daerah untuk 3 Iwan Sutejo “Analisis Pengelolaan
kepentingan orang pribadi atau badan. (2010) Retribusi Parkir Terhadap
Pendapatan Asli Daerah”
2.4 Pengelolaan
Secara etimologi, pengelolaan 4 Mei Rezki D. “Strategi Optimalisasi
berasal dari kata “kelola” (to manage) yang Inggawati, Retribusi Daerah Dalam
berarti mengurus atau menangani sesuatu Ngadiman dan Rangka Meningkatkan
untuk mencapai tujuan.Menurut Handoko Muhtar (2013) Pendapatan Asli Daerah
(2011:8) Pengelolaan atau yang disebut juga (PAD) Studi Pada Dinas
Manajemen merupakan proses yang dimulai Pasar Kabupaten Sleman”
dari perencanaan, pengorganisasian, 5 Bambang Ali “Pengaruh Penerimaan
pelaksanaan/penggerakan, dan pengawasan Nurdin (2011) Pajak Parkir dan Retribusi
usaha-usaha para anggota organisasi dan Pelayanan Parkir Tepi
penggunaan sumber daya organisasi lainnya Jalan Umum Terhadap
agar mencapai tujuan organisasi yang telah Peningkatan Pendapatan
ditetapkan Dinas Perhubungan (Studi
2.5 Retribusi Parkir Kasus Dinas Perhubungan
Komunikasi dan
Menurut Peraturan Daerah Kota Informatika Kota
Palembang Nomor 4 Tahun 2008 yang Tasikmalaya)”
selanjutnya digantikan dengan Peraturan
Daerah Kota Palembang No. 16 Tahun
2011, Retribusi Parkir adalah biaya yang 2.7 Kerangka Pemikiran
dipungut atas pemberian pelayanan dan
fasilitas tempat parkir di daerah bagian milik Pajak dan retribusi daerah sebagai
jalan sesuai ketentuan peraturan perundang- sumber penerimaan daerah telah dipungut di
undangan yang berlaku.
Indonesia sejak awal kemerdekaan
Indonesia.Sumber penerimaan ini terus
2.6 Penelitian Terdahulu dipertahankan sampai dengan era otonomi
Gambar 2.1 daerah sekarang ini.Penetapan pajak dan
Penelitian Terdahulu retribusi daerah sebagai sumber penerimaan
daerah ditetapkan dengan dasar hukum yang
kuat, yaitu dengan undang-undang,
khususnya undang-undang tentang
pemerintahan daerah maupun perimbangan
keuangan antara pusat dan daerah.
Retribusi daerah merupakan bagian
pendapatan yang strategis bagi daerah untuk
biaya penyelenggaraan pemerintahan.Salah
satu sektor yang memberi kontribusi
pendapatan daerah yang cukup besar adalah
parkir. Menurut Peraturan Daerah Nomor 16
Tahun 2011 Parkir adalah keadaan tidak
bergeraknya suatu kendaraan dan Retribusi
parkir adalah pungutan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah yang dikenakan pada

4
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

pemakai kendaraan yang memarkirkan


kendaraan di badan jalan, dan ruang atau
tempat parkir.
Kehadiran Perusahaan Daerah Pasar atas terjadinya kendala dalam pencapaian
Palembang Jaya selain diharapkan dapat target retribusi parkir sehingga dapat
merumuskan strategi untuk mendapatkan meminimalisir kemungkinan tidak
dana dalam mengatur, dan membangun tercapainya target penerimaan retribusi
sarana dan prasarana , PD. Pasar Palembang parkir tersebut.Hambatan-hambatan tersebut
Jaya juga diharapkan dapat membiayai antara lain banyaknya parkir liar, belum
dirinya sekaligus mendatangkan keuntungan terpenuhinya sarana dan prasarana,
bagi Pemerintah Kota dalam Pendapatan kurangnya kesadaran masyarakat untuk
Asli Daerah. Selain itu, PD. Pasar membayar parkir, sering terjadinya
Palembang Jaya juga dituntut untuk dapat penyimpangan dalam proses pemungutan
mengubah pandangan masyarakat tentang dan keadaan cuaca yang tidak menentu.
pasar yang terkenal kotor, kumuh dan Pemerintah dan pengelola perlu
semrawut menjadi pasar yang aman, rapi melakukan perencanaan, penggerakan dan
dan bersih.Oleh karena itu, PD. Pasar pengawasan serta evaluasi terhadap petugas
Palembang Jaya harus senantiasa melakukan parkir guna memperkecil hambatan yang
pendekatan yang lebih mengutamakan visi dapat mempengaruhi penerimaan retribusi
dan misi.Dimana pendekatan itu dilakukan parkir. Kendala-kendala yang dapat
terhadap pelaksanaan pengelolaan retribusi menghambat pengelolaan retribusi parkir
parkir dipasar-pasar yang dikelola. antara lain berasal dari pihak eksternal dan
Pengelolaan merupakan bagian dari internal.
proses manajemen karena didalamnya harus Oleh karena itu, Sistem dan
diperhatikan mengenai proses kerja yang pelayanan, pengelola parkir, dan
baik, mengorganisasikan suatu pekerjaan, pelaksanaan harus diperhatikan agar
mengarahkan dan mengawasi sehingga apa pengelolaan retribusi parkir dapat berjalan
yang diharapkan dapat terlaksana dengan secara optimal dan juga dapat mencapai
baik. Pengelolaan dalam hal ini sangat target penerimaan atau realisasi dari
mempengaruhi penerimaan retribusi parkir. penerimaan pemungutan retribusi parkir
Mekanisme kerja dalam proses dalam meningkatkan Pendapatan Asli
pengumpulan retribusi parkir di seluruh Daerah (PAD) sebagaimana yang
pasar tradisional seperti pasar Cinde, Sekip diinginkan.
Ujung, Kamboja, Sekanak, 16 Ilir dan Berdasarkan uraian diatas, maka
lainnya yang dikelola oleh Perusahaan kerangka pemikiran dapat digambarkan
Daerah Pasar Palembang Jaya adalah sama dalam paradigma penelitian sebagai berikut
dimana pertama para juru parkir mengambil
karcis yang telah disiapkan dan diberikan Gambar 2.2
oleh bagian administrasi kepada koordinator Paradigma Penelitian
parkir. Kemudian para juru parkir menarik
retribusi kepada pengunjung yang parkir Pengelolaan
sesuai dengan tarif yang tertera pada
karcis.Parajuru parkir menyetorkan hasil Retribusi Parkir
pungutan retribusi kepada koordinator parkir (X)
sesuai dengan jumlah karcis yang keluar,
setelah itu koordinator parkir menyerahkan
kepada bagian administrasi yang kemudian
bagian administrasi melaporkan hasil
pungutan retribusi parkir kepada Perusahaan
Daerah Pasar Palembang Jaya dan pada
akhirnya masuk ke Kas Daerah.
Untuk memperoleh penerimaan yang Pendapatan Asli
sesuai dengan target maka pengelola harus
memperhatikan faktor pendorong dan Daerah (PAD)
penghambat dalam pencapaian target (Y)
retribusi parkir, serta mengambil keputusan

5
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

3. OBJEK DAN METODOLOGI Pendapat Semua Pajak daerah


PENELITIAN an Asli penerimaan Retribusi
Daerah keuangan yang daerah
3.1 Objek Penelitian (PAD) diperoleh
Untuk mendapatkan data-data Hasil
(Y) suatu daerah pengelolaan
yang penulis butuhkan maka penulis
dimana kekayaan
mengadakan penelitian langsung ke lokasi
penerimaan daerah yang
yang menjadi objek penelitian yaitu
tersebut dipisahkan
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya
diperoleh dari Lain-lain
yang beralamat di Jl. KHA Dahlan No.64 A
sumber yang pendapatan
Palembang.
mempunyaipe asli daerah
otensi di
3.2 Operasional Variabel daerah tersebut
Operasional variabel yang seperti hasil
digunakan dalam penelitian ini adalah pajak daerah,
variabel independen dan variabel dependen. hasil retribusi
1. Variabel Independen (Variabel Bebas) daerah, hasil
Variabel independen (variabel bebas) pengolahan
merupakan variabel yang kekayaan
mempengaruhi variabel lain atau yang daerah yang
menjadi sebab perubahan variabel dipisahkan dan
dependen.Yang menjadi variabel lain-lain
independen (variabel bebas) dalam pendapatan
penelitian ini adalah pengelolaan asli daerah
retribusi parkir pada Perusahaan Daerah yang sah.
Pasar Palembang Jaya.
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen (variabel terikat) 3.3 Sumber dan Teknik
adalah variabel yang menjelaskan
variabel lain atau variabel yang terjadi
Pengumpulan Data
akibat dari adanya variabel independen.
Data merupakan serangkaian
Variabel dependen dalam penelitian ini
informasi yang akan digunakan untuk
adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
menganalisis suatu penelitian karya ilmiah.
Kota Palembang.
Data dapat berupa angka maupun bukan
Untuk lebih jelasnya operasional
angka. Jenis-jenis data yang dapat
variabel dapat dilihat pada tabel 3.1
digunakan dalam penelitian, yaitu :
dibawah ini:
Tabel 3.1
Operasional Variabel 1. Data Primer
Menurut Anwar Sanusi
Variabel Definisi Indikator
(2013:104), data primer adalah data yang
variabel
pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh
Pengelola Proses yang Perencanaan
peneliti yang diperoleh langsung dari
an dilakukan oleh Pengorganis perusahaan berupa data mentah yang perlu
Retribusi Perusahaan asian diolah lagi, dalam hal ini data yang
Parkir Daerah Pasar Pengarahan diperoleh dari hasil observasi dan
(X) Palembang Pengawasan wawancara berupa catatan dan dokumen
Jaya dalam Hambatan/k yang diperoleh langsung dari objek
usaha endala penelitian. Data ini diperoleh dengan cara:
mengoptimalk
a. Pengamatan (Observasi)
an
Menurut Anwar Sanusi (2013:111),
pemungutan
Observasi merupakan cara
retribusi parkir
pengumpulan data melalui proses
pencatatan prilaku subjek (orang), objek
(benda) atau kejadian yang sistematik
tanpa adanya pertanyaan atau
komunikasi dengan individu-individu
yang diteliti. Melakukan pengamatan

6
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

sendiri terhadap pengelolaan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD)


parkir pada Perusahaan Daerah Pasar adalah pendapatan yang diperoleh daerah
Palembang Jaya dan melakukan yang dipungut berdasarkan peraturan daerah
pencatatan untuk memperoleh data yang sesuai dengan peraturan perundang-
diperlukan dalam penulisan skripsi. undangan. Sebagaimana diatur dalam UU
b. Wawancara (Interview) No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
Wawancara yaitu teknik pengumpulan antara pemerintah pusat dan pemerintah
data yang menggunakan pertanyaan daerah, sumber-sumber Pendapatan Asli
secara lisan atau memperoleh informasi Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah,
secara langsung melalui pimpinan atau Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan
karyawan pada Perusahaan Daerah kekayaan yang dipisahkan dan Lain-lain
Pasar Palembang Jaya. pendapatan daerah yang sah.
c. Dokumentasi Retribusi daerah merupakan salah
Pengumpulan data yang dilakukan satu sumber yang memberikan kontribusi
dengan mengumpulkan dokumen- yang besar dalam pendapatan daerah. Sesuai
dokumen baik berupa laporan maupun UU No. 34 Tahun 2000 Pasal 18 ayat 2 dan
dokumen lainnya yang didapat dari UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 108 ayat 2-
Perusahaan Daerah Pasar Palembang 4, retribusi daerah dibagi atas tiga golongan,
Jaya. yaitu Retribusi jasa umum, Retribusi jasa
2. Data Sekunder usaha, Retribusi perizinan tertentu.
Menurut Anwar Sanusi (2013:104), Salah satu alternatif retribusi
data sekunder adalah data yang sudah daerah yang turut memberikan kontribusi
tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Dalam metode ini, penulis melakukan Daerah adalah retribusi parkir. Dalam
pengumpulan data serta fakta teoritis dari Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011
berbagai sumber baik berupa teks, artikel, Retribusi Parkir merupakan biaya yang
maupun berbagai jenis karangan ilmiah, dipungut atas pemberian pelayanan dan
catatan-catatan. Metode pengumpulan data fasilitas tempat parkir sesuai ketentuan
sekunder yang didapat yaitu dengan cara peraturan perundang-undangan yang
membaca dan mempelajari buku-buku yang berlaku.
mendukung penelitian, literatur yang berupa Perusahaan Daerah Pasar
jurnal, artikel, makalah dan berbagai laporan Palembang Jaya merupakan Perusahaan
yang dikeluarkan berupa sejarah singkat Daerah yang salah satu tugasnya mengelola
perusahaan, struktur organisasi, serta tugas dan mengurus masalah Retribusi Parkir di
dan wewenang Perusahaan Daerah Pasar Pasar Tradisional yang tersebar di seluruh
Palembang Jaya. wilayah Kota Palembang, antara lain adalah
Pasar 16 Ilir, Pasar Kamboja, Pasar Cinde,
3.4 Teknik Analisis Data Pasar Kepandean, Pasar Lemabang, Pasar
Untuk menganalisis data yang Kuto, Pasar Buah, Pasar Yada, Pasar Induk
dipakai dalam penelitian ini, penulis dan beberapa Pasar lainnya milik
menggunakan teknik analisis deskriptif Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya.
kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah teknik Pelaksanakan pengelolaan retribusi
yang meliputi pengumpulan data yang parkir, Perusahaan Daerah Pasar Palembang
berupa keterangan dan uraian mengenai teori Jaya harus memperhatikan dan
dan hasil yang didapat dari hasil penelitian melaksanakan tugas pokok dengan baik.
sehingga diperoleh gambaran yang jelas Dimana tugas pokok Perusahaan Daerah
mengenai permasalahan yang akandibahas Pasar Palembang Jaya adalah merencanakan,
dengan cara mengevaluasi dan menilai merumuskan, membina, mengendalikan, dan
semua data dan fakta yang diperoleh dari mengoptimalkan pungutan retribusi parkir.
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam mengelola retribusi parkir selalu
serta mengutip teori dan ketentuan yang dikaitkan dengan sasaran dan tujuan yang
berlaku umum. Kemudian dari evaluasi ini, ingin dicapai. Maka dari itu, pengelola harus
penulis mencoba menarik kesimpulan. memperhatikan faktor pendorong dan
penghambat dalam pencapaian target
4. ANALISIS DAN retribusi parkir guna memperoleh
penerimaan retribusi parkir yang optimal.
PEMBAHASAN Hambatan-hambatan tersebut antara lain
banyaknya parkir liar, belum terpenuhinya

7
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

sarana dan prasarana, kurangnya kesadaran serta menganalisis realisasi penerimaan


masyarakat untuk membayar parkir, sering retribusi parkir tahun lalu dengan menambah
terjadinya penyimpangan dalam proses presentasi yang mungkin akan dicapai.
pemungutan dan keadaan cuaca yang tidak
menentu. Target dan Realisasi Parkir Penerimaan
4.2.1 Pengelolaan Retribusi Parkir Perusahaan Daerah Pasar Palembang
Pengelolaan merupakan suatu Jaya Kota Palembang Tahun Anggaran
proses sebagai suatu usaha untuk 2011-2013
menjalankan suatu pekerjaan untuk
mencapai tujuan. Dalam suatu pengelolaan Th Target Realisasi Penca
harus diperhatikan mengenai proses kerja paian
yang baik, mengorganisasikan suatu Target
pekerjaan, mengarahkan dan mengawasi (%)
sehingga apa yang diharapkan dapat 2011 333,480,000 396,226,000 118,82
terlaksana dengan baik. %
Demikian pula pada pengelolaan 2012 486,330,000 466,935,000 96,01
retribusi parkir di pasar tradisional yang %
dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar 2013 429,705,000 471,310,000 109,68
Palembang Jaya yang menerapkan fungsi %
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian
Sumber: Perusahaan Daerah Pasar
(Organizing), Pengarahan (Actuating), dan
Palembang Jaya, data diolah kembali
Pengawasan (Controlling) dalam
pengelolaannya.
Berdasarkan tabel diatas dapat
4.2.1.1 Perencanaan (Planning) disimpulkan bahwa terjadi kurang tepatnya
Perencanaan didefinisikan sebagai perkiraan penentuan target ditahun 2012, hal
suatu proses menetapkan tujuan dan ini dilihat dari realisasi penerimaan dimana
memutuskan bagaimana hal tersebut dapat pada tahun 2011, penerimaan retribusi parkir
dicapai. Menurut Handoko (2011:23) sebesar Rp. 396,226,000.00 melampaui
Perencanaan adalah pemilihan atau target kemudian tahun 2012 penerimaan
penetapan tujuan organisasi, penentuan tidak sesuai dengan target yaitu hanya
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, sebesar RP. 466,935,000.00 dari target yang
prosedur, metode, sistem, anggaran, dan ditentukan terlalu tinggi sebesar Rp.
standar yang dibutuhkan untuk mencapai 486,330,000.00 lalu pada tahun 2013
tujuan. penerimaan retribusi parkir kembali
Target penerimaan merupakan melampaui target sebesar Rp.
tolak ukur realisasi penerimaan tahunan 471,310,000.00 yaitu dengan diturunkannya
yang pada dasarnya harus dicapai dalam target dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
realisasi penerimaan retribusi parkir pada Rp. 429,705,000.00.
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya. 4.2.1.2 Pengorganisasian (Organizing)
Yang dimaksud disini adalah tahapan- Organisasi berasal dari kata
tahapan atau proses penentuan target “organism” yang berarti suatu susunan yang
penerimaan yang ingin dicapai dalam satu terdiri dari bagian-bagian yang diarahkan
tahun anggaran, yaitu terhitung mulai dari 1 kesatu tujuan. Menurut Handoko (2011:24)
Januari sampai 31 Desember. Dengan cara Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
memperhitungkan jumlah titik-titik kawasan cara menentukan tugas apa yang dikerjakan,
perparkiran, luas area parkir, melihat arah siapa yang harus mengerjakannya,
perkembangan kota, kondisi ekonomi, bagaimana tugas-tugas tersebut
jumlah penduduk dan jumlah kendaraan, dikelompokkan dan siapa yang bertanggug
serta menganalisis realisasi penerimaan jawab atas tugas tersebut.
retribusi parkir tahun lalu dengan menambah Agar pelaksanaan tugas berjalan
presentasi yang memungkinkan akan dengan baik maka harus ada pembagian
dicapai. tugas yang baik agar dalam pelaksanaan
Perusahaan Daerah Pasar pemungutan dapat berjalan dengan efektif
Palembang Jaya sudah memperhatikan dan dan lancar. Pembagian tugas adalah
memperhitungkan jumlah titik-titik kawasan perincian pekerjaan yang harus dilakukan
perparkiran, luas area parkir, melihat arah agar setiap individu pada organisasi
perkembangan kota, kondisi ekonomi, bertanggung jawab dalam melaksanakan
jumlah penduduk, dan jumlah kendaraan

8
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

tugasnya. Dalam proses pelaksanaan 4.2.1.4 Pengawasan (controlling)


pemungutan retribusi parkir Perusahaan Tidak dapat dipungkiri bahwa
Daerah Pasar Palembang Jaya menggunakan pengawasan memiliki peran penting sebagai
sumber daya manusia yang berhubungan upaya dalam meminimalisir ketimpangan-
dengan proses pemungutan yaitu juru parkir, ketimpangan dalam pemungutan retribusi.
koordinator parkir, bagian administrasi Pengawasan merupakan proses pemantauan
untuk menerima dan mencatat penerimaan yang dilakukan sebagai langkah untuk
dan pengawas. mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan
Berdasarkan penjelasan diatas dilapangan sudah sesuai dengan ketentuan.
dapat disimpulkan bahwa unsur manusia Dengan pengawasan yang baik maka
merupakan unsur yang paling penting dalam kecendrungan akan timbulnya kesalahan
pengorganisasian. Kualitas pegawai dalam dalam pemungutan retribusi parkir dapat
melakukan tugasnya harus menguasai apa ditekan seminimal mungkin.
yang dikerjakannya agar tujuan dari Pengawasan yang dilaksanakan
pelaksanaan tugasnya dapat dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Pasar Palembang
dengan baik. Jaya adalah dengan mempergunakan dua
4.2.1.3 Pengarahan (actuating) macam teknik, yaitu pengawasan langsung
Menurut Handoko (2011: 25) (direct control) yang dilakukan satu bulan
Pengarahan merupakan fungsi yang paling sekali dan pengawasan tidak langsung
penting karena berkaitan dengan (indirect control). Yang dimaksud dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada dan sumber pengawasan langsung adalah pengawasan
daya manusia (karyawan) agar mau bekerja yang dilakukan sendiri secara langsung oleh
sama dalam melakukan apa yang diinginkan, pemimpin. Penanganan langsung ini dapat
dan harus mereka lakukan untuk mencapai berbentuk inpeksi langsung, on the spot
tujuan. Fungsi ini melibatkan kegiatan- observation dan on the spot report. Akan
kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, tetapi, karena banyaknya dan kompleksnya
motivasi dan disiplin. Pengarahan bersifat tugas seorang pemimpin terutama dalam
sangat kompleks karena disamping organisasi yang besar maka seorang
menyangkut fasilitas dan manusia juga pemimpin tidak mungkin dapat selalu
menyangkut berbagai tingkah laku yang menjalankan pengawasan langsung sehingga
berbeda dari manusia-manusia itu sendiri. pemimpin sering pula melakukan
Perusahaan Daerah Pasar pengawasan yang bersifat tidak langsung.
Palembang Jaya melakukan Pengarahan Yang dimaksud dengan pengawasan tidak
pada saat melaksanakan rapat dengan para langung adalah pengawasan dari jarak jauh.
Koordinator parkir yang biasa dilakukan Pengawasan ini dilakukan melalui laporan
setiap pertengahan dan akhir tahun, dan pada yang disampaikan oleh bawahan, laporan
saat melakukan pengawasan langsung tersebut dapat berbentuk tulisan dan lisan.
kelapangan. Pengarahan yang dilakukan Pengawasan langsung dilakukan
mengenai tata cara perparkiran dan oleh bagian pemasaran dan pembinaan
mensosialisasikan setiap kebijakan yang pedagang yang langung melakukan
berkaitan dengan peraturan-peraturan peninjauan dan pemeriksaan atas
pemungutan retribusi parkir. Namun, Hal ini pelaksanaan kegiatan dilapangan yang
menjadi masalah karena pengawasan berhubungan dengan pemungutan retribusi
langsung tidak secara rutin dan hanya parkir. Pengawasan langsung dilakukan satu
dilakukan satu bulan sekali oleh Perusahaan bulan sekali untuk menghindari terjadinya
Daerah Pasar Palembang Jaya. penyimpangan, penyelewengan dan
Berdasarkan penjelasan diatas kesalahan yang dapat menghambat
dapat disimpulkan bahwa Pengarahan masih pencapaian penerimaan retribusi parkir.
harus ditambah intensitas waktunya karena Sedangkan, pengawasan tidak langsung
mengingat penyimpangan-penyimpangan dilakukan oleh bagian keuangan melalui
sangat mungkin bisa dilakukan. Komunikasi laporan-laporan secara tertulis dimana
dengan para juru parkir, koordinator parkir, dengan laporan tertulis tersebut dapat dinilai
dan bagian administrasi harus lebih sejauh mana para petugas melakukan
ditingkatkan agar mereka lebih termotivasi tugasnya.
dan lebih disiplin dalam melakukan Berdasarkan penjelasan diatas
tugasnya, karena ini dapat mempengaruhi dapat disimpulkan bahwa Perusahaan
jumlah penerimaan retribusi yang dapat Daerah Pasar Palembang Jaya lebih
direalisasikan. mengandalkan laporan-laporan tertulis hal

9
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

ini dilihat dari pengawasan langsung yang


hanya dilakukan satu kali dalam satu bulan.
Pengawasan langsung seharusnya lebih
sering dilakukan untuk melihat secara
langsung pelaksanaan pemungutan retribusi Gambar 4.1
parkir apakah telah berjalan sesuai dengan Mekanisme Kerja
apa yang direncanakan dan tidak hanya
berfokus terhadap pengawasan laporan yang Juru Koordinator Bagian
telah masuk.
4.2.2 Mekanisme Kerja Parkir Parkir Admin
Mekanisme kerja dalam proses
pengumpulan retribusi parkir di seluruh
pasar tradisional seperti pasar Cinde, Sekip
Ujung, Kamboja, Sekanak, 16 Ilir dan Kas Perusahaan Daerah
lainnya yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Palembang
Daerah Pasar Palembang Jaya adalah sama
dimana pertama para juru parkir mengambil Jaya
karcis yang telah disiapkan dan diberikan
oleh bagian administrasi kepada koordinator 4.2.3 Hasil Penerimaan Retribusi
parkir. Kemudian para juru parkir menarik Parkir
retribusi kepada pengunjung yang parkir Adapun realisasi penerimaan
sesuai dengan tarif yang tertera pada karcis retribusi parkir pada pasar tradisional
yang ditetapkan dalam Peraturan Walikota Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya
Palembang Nomor 89 Tahun 2011. Tarif secara keseluruhan untuk tahun 2011, 2012
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: dan 2013 adalah sebagai berikut :
Jenis Kendaraan Tarif Tahun 2011 Rp. 396.226.000,-
( Pencapaian Target 118,82 % )
A Sepeda Rp. 500,- Tahun 2012 Rp. 466.935.000,-
B Sepeda Motor Rp. 1000,- ( Pencapaian Target 96,01 % )
Tahun 2013 Rp. 396.226.000,-
C Mobil Penumpang dan Rp. 2000,- ( Pencapaian Target 109,68 % )
sejenisnya Stadion
Wagon, Jeep, Sedan, 4.2.4 Hambatan atau Kendala
Pick Up Hambatan-hambatan yang dihadapi
D Bus Kecil, Truk Engkel Rp. 3000,- dalam mengoptimalkan penerimaan retribusi
dan sejenisnya parkir yaitu :
1. Parkir liar
E Bus Sedang, Bus Besar, Rp. 5000,-
Keberadaan parkir liar menjadi
Truk/Tangki, Box dan
penyebab tidak optimalnya penerimaan
sejenisnya
pendapatan daerah karena hasil pungutan
F Truk Gandeng, Rp.
liar tersebut seharusnya masuk ke kas
Tronton/Truk Tiga 10.000,-
daerah.Parkir liar menjadi Kendala terbesar
Sumbu Keatas, Truk
bagi pemerintah dalam mewujudkan
Tempel, Truk Peti
pengelolaan retribusi parkir yang baik.
Kemas dan sejenisnya
Selain itu, parkir liar yang
menggunakan jalan untuk lahan parkir
Para juru parkir menyetorkan hasil sangat menggangu kenyamanan dan
pungutan retribusi kepada koordinator parkir keamanan pengunjung dan pengguna jalan
sesuai dengan jumlah karcis yang keluar, karena dapat memicu terjadinya macet dan
setelah itu koordinator parkir menyerahkan kecelakaan. Sebaiknya dibuatkan batas-
kepada bagian administrasi yang kemudian batas pengelolaan retribusi parkir oleh
bagian administrasi melaporkan hasil Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya
pungutan retribusi parkir kepada Perusahaan sehingga jelas wewenang dan hak dari
Daerah Pasar Palembang Jaya dan pada pengelola oleh Perusahaan Daerah Pasar
akhirnya masuk ke Kas Daerah. Palembang Jaya.
2. Belum terpenuhinya sarana dan
prasarana

10
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

Belum terpenuhinya sarana dan Pengelolaan sangat


prasarana juga menjadi kendala dalam mempengaruhi penerimaan retribusi parkir
pengelolaan retribusi parkir. Salah satunya karena jika pengelolaan yang dilakukan
adalah Lahan parkir yang lebih sedikit sudah dilakukan dengan optimal dan telah
dibandingkan jumlah kendaraan yang memperhatikan dan mengatasi hambatan-
semakin hari semakin meningkat, hambatan atau kendala-kendala yang
mengakibatkan munculnya parkir liar yang dihadapi maka penerimaan retribusi yang
seharusnya tidak berada didekat lokasi diterima akan optimal. Namun, jika
parkir pasar. pengelolaan tidak dilaksanakan dengan
3. Kurangnya kesadaran masyarakat optimal maka akan berpengaruh pada
Kurangnya kesadaran masyarakat realisasi penerimaan retribusi parkir yang
untuk memarkirkan kendaraan pada nantinya akan mempengaruhi Pendapatan
tempatnya. Dimana para pengunjung lebih Asli Daerah (PAD). Seharusnya fungsi
memilih untuk memarkirkan kendaraannya pengawasan ditingkatkan kepada para
pada lahan parkir liar yang lebih mudah pelaksana pengelola parkir, apabila
ditemukan dan lebih murah dibandingkan melanggar aturan harus dihukum oleh
parkir pada lahan parkir yang disediakan, pengelola pasar.
padahal parkir pada lahan parkir liar
mempunyai resiko yang besar karena 5. SIMPULAN DAN SARAN
seharusnya tempat parkir pasar lebih
nyaman dan aman dari pada parkir liar. 5.1 Kesimpulan
4. Terjadinya penyimpangan dalam proses
Berdasarkan uraian dari bab-bab
pemungutan
sebelumnya mengenai pengelolaan retribusi
Salah satu penyimpangan dalam
pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang
proses pemungutan adalah penyimpangan
Jaya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
yang dilakukan oleh oknum juru parkir
berikut :
nakal yang dalam proses pemungutan
1. Pengelolaan retribusi parkir sudah
seharusnya pengunjung yang memarkirkan
cukup baik tetapi belum optimal, ini
kendaraan diberikan karcis masuk. Namun
dapat dilihat dari penerimaan retribusi
oknum juru parkir nakal tidak memberikan
parkir pada tiga tahun terakhir. Hal ini
karcis kepada pengunjung yang parkir,
dikarenakan masih ditemukan beberapa
mereka mengambil uang parkir dari
kendala yang menghambat pengelolaan
pengunjung lalu langsung membiarkan
retribusi parkir yang dihadapi
pengunjung masuk. Hal ini sangat
Perusahaan Daerah Pasar Palembang
merugikan dan merupakan kendala yang
Jaya terutama dalam hal pemungutan
besar karena hasil pemungutan yang
retribusi parkir yaitu :
disetorkan adalah berdasarkan jumlah karcis
Perencanaan, dalam hal ini
yang dikeluarkan. Seharusnya untuk parkir
penentuan target retribusi
pasar harus menggunakan karcis retribusi
pertahunnya dimana terjadi kurang
karena tidak diperbolehkan tidak
tepatnya perkiraan penentuan target
menggunakan karcis, apabila dilanggar oleh
di tahun 2012 oleh Perusahaan
petugas mereka akan diberi hukuman oleh
Daerah Pasar Palembang Jaya
pengelola parkir.
sehingga pada tahun 2013 mereka
5. Cuaca
menurunkan target yang dapat
Keadaan cuaca yang tidak menentu
terealisasi.
menjadi hambatan dalam penerimaan
retribusi parkir karena cuaca mempengaruhi Pengorganisasian, dalam hal ini
kualitas pegawai dalam melakukan
pengunjung untuk belanja dan datang
tugasnya belum melakukan apa
kepasar. Misalnya, hujan yang cukup lama
membuat pengunjung malas untuk belanja yang harus dilakukan dengan baik,
kepasar dengan demikian hal ini pun mengingat adanya penyimpangan
berpengaruh pada lahan parkir dan dalam proses pemungutan retribusi
parkir yang dilakukan oleh oknum
penerimaan retribusi parkir.
juru parkir.
4.2.4 Pengelolaan Retribusi parkir dalam Pengarahan, dalam hal ini belum
meningkatkan PAD maksimalnya pemberian arahan
mengenai tata cara perparkiran dan
mensosialisasikan setiap kebijakan

11
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

yang berkaitan dengan peraturan- karena mengingat penyimpangan-


peraturan pemungutan retribusi penyimpangan sangat mungkin bisa
parkir. dilakukan. Komunikasi dengan
Pengawasan, dimana pengawasan para juru parkir, koordinator parkir,
yang dilakukan oleh Perusahaan dan bagian administrasi harus lebih
Daerah Pasar Palembang Jaya yang ditingkatkan agar mereka lebih
masih sangat kurang dan lebih termotivasi dan lebih disiplin dalam
fokus pada pengawasan tidak melakukan tugasnya, karena ini
langsung melalui laporan hasil dapat mempengaruhi jumlah
penerimaan retribusi parkir penerimaan retribusi yang dapat
dibanding melakukan pengawasan terealisasi.
langsung yang hanya dilakukan Pengawasan, pengawasan langsung
satu bulan sekali. seharusnya lebih sering dilakukan
2. Adanya hambatan-hambatan dalam untuk melihat secara langsung
mengoptimalkan penerimaan retribusi pelaksanaan pemungutan retribusi
parkir, Hambatan-hambatan tersebut parkir apakah telah berjalan sesuai
antara lain banyaknya parkir liar, belum dengan apa yang direncanakan dan
terpenuhinya sarana dan prasarana, tidak hanya berfokus terhadap
kurangnya kesadaran masyarakat untuk pengawasan laporan yang telah
membayar parkir, sering terjadinya masuk.
penyimpangan dalam proses Untuk memperoleh penerimaan
pemungutan dan keadaan cuaca yang yang sesuai dengan target maka pengelola
tidak menentu. harus memperhatikan faktor pendorong dan
penghambat dalam pencapaian target
5.2 Saran retribusi parkir, serta mengambil keputusan
Adapun saran yang dapat penulis atas terjadinya kendala dalam pencapaian
berikan sehubungan dengan pengelolaan target retribusi parkir sehingga dapat
retribusi parkir dengan melihat kesimpulan meminimalisir kemungkinan tidak
diatas yang diharapkan dapat bermanfaat tercapainya target penerimaan retribusi
bagi perusahaan, antara lain sebagai berikut : parkir tersebut.
1. Perusahaan harus memperhatikan
kendala yang menghambat pengelolaan
retribusi parkir yang dihadapi terutama
dalam hal pemungutan retribusi parkir
yaitu :
Perencanaan, dalam hal
menentukan target perusahaan
harus benar-benar memperhatikan
arah perkembangan kota, kondisi
ekonomi, jumlah penduduk dan
jumlah kendaraan serta penentuan
target jasa retribusi parkir yang
tidak terlalu tinggi agar target dapat
terealisasi dengan baik.

Pengorganisasian, harus ada


pembagian tugas yang baik agar
dalam pelaksanaan pemungutan
dapat berjalan dengan efektif dan
lancar, serta kualitas pegawai
dalam melakukan tugasnya harus
menguasai apa yang dikerjakannya
agar tujuan dari pelaksanaan
tugasnya dapat dilaksanakan
dengan baik.
Pengarahan, Pengarahan masih
harus ditambah intensitas waktunya

12
Jurnal Akuntansi : Analisis Pengelolaan Retribusi Parkir Pada Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kota Palembang

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Walikota Palembang Nomor 89
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen. Tahun 2011 Tentang Penetapan
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Tarif Jasa Pengelolaan Pasar.

Hakim, Jaka A. 2013. Manajemen Priambodo, Aditya Wisnu. 2013. Analisis


Pengelolaan Lahan Parkir Pengelolaan Parkir Tepi Jalan
Universitas Tirtayasa Serang. Umum di Kota Semarang Tahun
Serang: Universitas Tirtayasa. 2011-2013. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sanusi, Anwar. 2013. Metode Penelitian
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Bisnis. Jakarta, Salemba Empat.
2009. Pajak daerah dan retribusi Siahaan, Marihot P , 2010. Pajak Daerah
daerah. Bandung: Fokusmedia. dan Retribusi Daerah. Jakarta:
Rajawali Pers.
Inggawati, Mei Rezki., Ngadiman dan
Muhtar. 2013. Strategi
Optimalisasi Retribusi Daerah
Dalam Rangka Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.

Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor


16 Tahun 2011 Tentang Retribusi
Jasa Umum Penyelenggaraan
Transportasi.

13

Anda mungkin juga menyukai