Anda di halaman 1dari 2

ASSESMEN PASIEN RISIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
SPO/ / /2018
RSU SATITI PRIMA
HUSADA

Ditetapkan di Tulungagung
Tanggal terbit RSU SATITI PRIMA HUSADA
STANDAR PROSEDURE
OPERASIONAL
………….. …....
(SPO)

dr. A. Rusli Budiansyah, Sp. B., MARS


Letnan Kolonel Ckm NRP 1920047940367

Asesmen pasien jatuh adalah suatu rangkaian pemeriksaan terhadap


pasien beresiko jatuh atau mengalami insiden secara cepat atau tiba-
tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau
PENGERTIAN lebih bagian tubuh berada dilantai, sehingga memungkinkan pasien
mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan
cedera.

Mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak


TUJUAN Diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris cedera (KNC) terkait dengan
proses pelayanan kesehatan kepada pasien.

1. Keputusan Kepala Rumah Sakit Satiti Prima Husada Nomor: Kep/


…../…./……, tentang kebijakan risiko cidera pasien akibat jatuh.
2. Peningkatan mutu pelayanan kepada pasien yang berorientasi
keselamatan pasien.
3. Melakukan asesmen awal dan ulang terhadap pasien beresiko jatuh
dengan skala morse dan skala humpty dumpty yang dilakukan oleh
perawat,hasilnya didokumentasikan dalam berkas rekam medis
KEBIJAKAN pasien.
4. Lakukan monitoring pada pasien resiko jatuh, apabila terjadi
insiden jatuh dicatat berdasarkan format pelaporan dan dilaporkan
kepada dokter yang menangani pasien tersebut.
5. Rekapitulasi insiden pasien jatuh dilakukan setiap bulan oleh
kepala ruangan rawat inap dan dilaporkan ke pada Ka Instal rawat
inap, lalu laporan diteruskan ke PMKP-RS untuk dianalisa..
1. Dokter Penanggung Jawab atau perawat melakukan
pemeriksaan atau penilaian pasien yang beresiko jatuh pada
saat pasien masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD).
2. Penilaian menggunakan skala morse (pasien dewasa) dan skala
humpty dumpty (pasien anak).
3. Perawat melaporkan hasil penilaian kepada dokter untuk
penanganan selanjutnya.
4. Apabila pasien diindikasi berisiko jatuh maka perawat
PROSEDUR
memasang kancing penanda berwarna kuning, maka perawat
menempatkan pasien yang berisiko jatuh pada ruangan yang
telah ditentukan seperti : tempatkan ruangan pasien dekat
dengan ruangan jaga perawat, tempat tidurnya rendah, roda
tempat tidur terkunci, dan pengaman kanan kiri terpasang, bel
pasien terjangkau, pasang tanda resiko jatuh pada tempat tidur
pasien.
5. Perawat melakukan penilaian ulang pada pasien berisiko jatuh
skala tinggi dan skala sedang, setelah pasien diberi tindakan
oleh dokter ruangan (pemberian obat)
6. Hasil penilaian dimonitor dan evaluasi apakah terjadi
perubahan kondisi pasien. Monitoring pasien risiko jatuh tinggi
dan sedang perawat mengawasi minimal 1 kali pergantian shif
jaga perawat atau dievaluasi setiap 8 jam, bila ada perubahan
kondisi.
7. Hasil penilaian di dokumentasikan dalam form rekam medis
pasien

UNIT TERKAIT Semua Instalasi Rawat Inap dan IGD

Anda mungkin juga menyukai