Anda di halaman 1dari 12

JURNAL TEKNIK

ISSN : 1693-6191
Volume 13, Nomor 2, Desember 2015

Terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil
penelitian di bidang Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Informatika, Teknik Kriya, Teknik
Arsitektur, dan Teknik Industri serta bidang teknik terkait lainnya.

Penanggung Jawab
Moh. Hidayat Koniyo, ST. M.Kom (Dekan FT UNG)
Arip Mulyanto, S.Kom, M.Kom (Wakil Dekan I FT UNG)

Pimpinan Redaksi
Dr. Sardi Salim, M.Pd (Ketua)
Dr. Mohamad Yusuf Tuloli, MT (Wakil Ketua)

Reviewer
Dr. Sardi Salim, M.Pd
Dr. Anton Kaharu. ST, MT
Dr. Moh.Yusuf Tuloli, ST, MT
Ir. Rawiyah Husnan, MT
Arip Mulyanto, S.Kom, M.Kom
Hasdiana, S.Pd, M.Sn
Manda Rohandi, S.Kom, M.Kom

Penyunting Pelaksana
Dr. Anton Kaharu, MT
Manda Rohandi, S.Kom, MT
Desain Grafis
Rampi Yusuf, S.Kom, MT
Allan Tri Putra Amilie

Pelaksana Tata Usaha


Rahmat Doda

Alamat Penyunting dan Tata Usaha : Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. Jl.
Jenderal Sudirman No. 6 Gorontalo – 96128 Telp. (0435) 821183. Laman :
http://fatek.ung.ac.id. E-mail : jurnal.teknik@ung.ac.id
_________________________________________________________________________________________________________________

JURNAL TEKNIK diterbitkan sejak Juni 2003 oleh Fakultas Teknik Universitas Negeri
Gorontalo.
_________________________________________________________________________________________________________________

Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain.
Naskah diketik di atas kertas HVS A4 spasi 1.15 sepanjang maksimal 10 halaman, dengan
format seperti yang tercantum pada halaman belakang (“Gaya Selingkung Jurnal Teknik”).
Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara
lainya.

Bekerja Sama Dengan


DAFTAR ISI
ISSN : 1693-6191
Volume 13, Nomor 2, Desember 2015

Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro Sebagai Salah Satu


Modul Praktikum Pembangkit Listrik Alternatif
Jumiati Ilham, Lanto M. Kamil Amali ............................................................ 1-6

Perbandingan Gabungan Metode AHP Dan Topsis Dengan Metode Topsis


Dalam Penentuan Penerima Beasiswa
Dian Novian ........................................................................................................ 7-16

Model Pendugaan Stabilitas Garis Pantai Akibat Transpor Sedimen Di Pantai


Botutonu’o Kabupaten Bone Bolango
Aryati Alitu, Komang Arya Utama .................................................................. 17-26

Identifikasi Dan Program Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum Di


Perumahan Dan Permukiman Kumuh Di Kota Gorontalo
Moh. Yusuf Tuloli, Anton Kaharu ................................................................... 27-34

Gaya Pemain Sepak Bola Pada Karya Seni Patung Di Pintu Gerbang Sport
Centre Limboto Kabupaten Gorontalo
Suleman Dangkua .............................................................................................. 35-46

Analisis Jenis Tanah Terhadap Potensi Bahaya Banjir Di Kota Gorontalo


Arqam Laya ........................................................................................................ 47-56

Pengaruh Penggunaan Konfigurasi Elektroda Sangkar Terhadap Nilai Tahanan


Pentanahan
Sardi Salim, Sasmita Botutihe .......................................................................... 57-64

Sistem Informasi Penjualan Kayu Olahan Pada UD. XYZ Gorontalo


Nikmasari Pakaya .............................................................................................. 65-72

Evaluasi Drainase Jalan Limboto – Isimu


Fakih Husnan ..................................................................................................... 73-80

Rekayasa Proses Bisnis Pengurusan Dokumen Kependudukan


(Studi Kasus: Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Gorontalo)
Arif Rizky Hinelo, Arip Mulyanto, Edy Setiawan ................................................ 81-90

Perubahan Bentuk Rumah Tinggal Yang Dibangun Oleh Pengembang


Lydia Surijani Tatura, Kallih Trumansyajaya ..................................................... 91-96
Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015 Hal. 27

IDENTIFIKASI DAN PROGRAM PENINGKATAN SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM DI PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA GORONTALO
Moh. Yusuf Tuloli 1, Anton Kaharu 2
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo
email : wawan_boss@yahoo.com
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo
email : antonkaharu68@gmail.com

ABSTRAK
Tingkat pelayanan air minum khususnya pada perumahan dan permukiman kumuh di Indonesia tergolong
masih rendah, sehingga membuat pemerintah terus melakukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan
tersebut, salah satunya adalah dengan usaha perbaikan sistem peyediaan air minum berbasis
pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini difokuskan pada (1) Mengidentifikasi kondisi
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) kawasan kumuh di Kota Gorontalo, dan (2) Menyusun program
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) kawasan kumuh di Kota Gorontalo. Berdasarkan
karakteristik objek, penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan wawancara terbatas, berdasarkan
karakeristik populasi, lima kawasan kumuh yang telah ditetapkan pemerintah Kota Gorontalo, dijadikan
sebagai sampel wilayah kumuh penelitian, dan berkaitan dengan analisis, pendekatan deskriptif kuantitatif
dan kualitaf digunakan untuk menjelaskan hasil identifikasi dan program peningkatan sistem penyediaan
air minum di perumahan dan permukiman kumuh Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa kondisis sistem penyediaan air minum (SPAM) di perumahan dan permukiman kumuh Kota
Gorontalo, cukup baik dan lancar. Tingkat pelayanan air minum mencapai 60% yang terlayani melalui
jaringan perpipaan air minum dari PDAM, dan 40% pelayanan air minum melalui usah sendiri seperti
melaui sumur gali dan pompa air. Program mendesak yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan
sistem penyediaan air minum oleh pemerintah Kota Gorontalo, antara lain (1) penambahan jaringan pipa
distribusi air minum oleh PDAM, dan (2) penambahan kapasitas produksi air minum.
Kata Kunci : Perumahan dan permukiman kumuh, sistem penyediaan air minum

ABSTRACT
The level of water services, especially on housing and slums in Indonesia is still low, thus making the
government continue to improve service coverage, one of them is the restoration effort peyediaan
drinking water system based on community empowerment. The purpose of this research is focused on (1)
identifying the condition of Drinking Water Supply System (SPAM) slum in the city of Gorontalo, and (2)
Establish a development program for Water Supply System (SPAM) slum in the city of Gorontalo. Based
on the characteristics of the object, this study used a survey approach and limited interviews, based
karakeristik population, five slum areas that have been set by the government of Gorontalo, used as a
sample slum areas of research, and related to analysis, quantitative descriptive approach and qualitave
used to describe the identification and program to improve water supply system in the housing and slum
city of Gorontalo. The research showed that kondisis drinking water supply system (SPAM) in the
housing and slums Gorontalo City, quite smoothly. The level of water service reaches 60% of those
served through a network of piping water from the taps, and 40% of drinking water services through its
own such need through wells and water pumps. Program urged to do in improving the water supply
system by the City of Gorontalo, among others, (1) the addition of drinking water distribution pipe
network by taps, and (2) increase the production capacity of drinking water.
Keywords : Housing and slums, water supply systems

PENDAHULUAN maupun kota kecil. Permasalahan air


bersih atau pun air minum ini, secara
Pelayanan air bersih ataupun air
umum disebabkan oleh tiga hal
minum di kawasan perkotaan masih
pokok, yakni permasalahan
sangat kurang terutama di kota
kependudukan, rendahnya cakupan
metropolitan, kota besar, kota sedang
layanan PDAM dan pengaruh
Hal. 28 Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015

pergantian musim. Terkait dengan pengolahan, sarana-sarana penyaluran


cakupan layanan PDAM menurut data (dari pengolahan) tampungan
BPPSPAM pada tahun 2011 cakupan sementara, serta sarana-sarana
pelayanan air minum dalam skala distribusi. Peraturan Pemerintah
nasional masih rendah yakni sebesar Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
55,04 persen. Cakupan pelayanan 2005 tentang Pengembangan Sistem
perpipaan di perdesaan sebesar 13,94 Penyediaan Air Minum menjelaskan
persen, perkotaan sebesar 41,88 persen, bahwa penyediaan air bersih meliputi
dan nasional sebesar 27,05 persen aspek teknis (mencakup unit air baku,
sedangkan tingkat kebocoran air rata- unit produksi, unit distribusi, unit
rata nasional sebesar 33 persen. pelayanan, dan unit pengelolaan) dan
Kota Gorontalo sebagai salah aspek non-teknis (mencakup
satu kota sedang di Indonesia tidak pembiayaan/keuangan, sosial, dan
terlepas dari permasalahan pelayanan institusi).
air bersih maupun air minum, terutama Arah kebijakan pemerintah saat
pada perumahan dan permukiman ini terutama dalam peningkatan cakupan
kumuh. Hal tersebut dapat dilihat dari dan kualitas pelayanan air minum
data PDAM Kota Gorontalo pada akhir diantaranya dengan memprioritaskan
tahun 2013 dimana tingkat layanan pembangunan untuk Masyarakat
jaringan pipa distribusi air minum yang Berpenghasilan Rendah (MBR) di
hanya menjangkau 85,9% penduduk setiap Ibu Kota Kecamatan (IKK) dan
dari jumlah 180.944 jiwa. Keterbatasan di kawasan khusus (kumuh). MBR dan
layanan jaringan pipa distribusi air kawasan kumuh perlu mendapat
minum yang dianggap sebagai layanan prioritas pengadaan infrastuktur air
yang ideal oleh PDAM berdampak minum untuk mewujudkan zero slum
pada penggunaan alternatif dari sumber- sesuai arahan RPJPN 2005–2025.
sumber lain seperti sumur pribadi, Dalam arahan RPJMN III Bidang Cipta
sumur suntik (sumur bor) maupun Karya dan lampiran UU Nomor 17
membeli dari sumber lain. Kenyataan Tahun 2007 tentang RPJPN
membutikan bahwa, pemilihan sistem mengamantkan bahwa, “pemenuhan
penyediaan air minum (SPAM) pada penyediaan air minum & sanitasi untuk
umumnya dipengaruhi oleh aspek- memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
aspek teknis, misalnya unit air baku, menuju 100% akses air minum dan
unit produksi, unit distribusi, unit sanitasi, pemenuhan kebutuhan hunian
pelayanan dan unit pengelolaan yang dilengkapi dengan prasarana dan
maupun aspek-aspek non teknis sarana pendukungnya bagi seluruh
misalnya pembiayaan/keuangan, sosial, masyarakat yang didukung oleh sistem
dan institusi. pembiayaan perumahan jangka panjang
Sistem penyediaan air minum yang berkelanjutan, efisien dan
(SPAM) dalam konteks wilayah, harus akuntabel untuk mewujudkan kota
mampu menyediakan air yang dapat tanpa permukiman kumuh”.
diminum dalam jumlah yang cukup Berdasarkan arah kebijakan
merupakan hal penting bagi suatu kota pemerintah tersebut terhadap kebutuhan
yang modern. Suatu sistem dasar masyarakat menuju 100% akses
penyediaan air yang modern meliputi air minum, maka fokus penelitian ini
sumber-sumber penyediaan, sarana- secara spesifik diarahkan pada (1)
sarana penampungan, sarana-sarana Mengidentifikasi kondisi Sistem
penyaluran (ke pengolahan), sarana- Penyediaan Air Minum (SPAM)
sarana pengolahan, sarana-sarana kawasan kumuh di Kota Gorontalo, dan
Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015 Hal. 29

(1) Menyusun program pengembangan pada suatu perumahan dan permukiman.


Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kondisi penyedian air minum tersebut
kawasan kumuh di Kota Gorontalo. diukur berdasarkan kriteria antara lain
(1) ketersediaan akses aman air dengan
TINJAUAN PUSTAKA indikatornya adalah masyarakat pada
lokasi perumahan dan permukiman
Sistem Penyediaan Air Minum
tidak dapat mengakses air minum yang
Sistem penyediaan air minum
memiliki kualitas tidak berwarna, tidak
(SPAM) merupakan satu kesatuan
berbau, dan tidak berasa. (2) tidak
sistem fisik (teknik) dan non fisik dari
terpenuhinya kebutuhan air minum
prasarana air minum. Penyediaan air
dengan indikatornya adalah kebutuhan
minum itu sendiri adalah kegiatan
air minum masyarakat pada lokasi
menyediakan air minum untuk
perumahan atau permukiman tidak
memenuhi kebutuhan masyarakat agar
mencapai minimal sebanyak 60
mendapatkan kehidupan yang sehat,
liter/orang/hari.
bersih dan produktif (Republik
Indonesia, 2005). SPAM dapat berupa
METODE PENELITIAN
sistem jaringan perpipaan dan/atau
bukan jaringan perpipaan, harus Pendekatan pada penelitian
dikelola secara baik dan berkelanjutan. identifikasi dan program peningkatan
1. SPAM dengan jaringan perpipaan sistem penyediaan air minum di
dapat meliputi unit air baku, unit perumahan dan permukiman kumuh di
produksi, unit distribusi, unit Kota Gorontalo ini menggunakan
pelayanan, dan unit pengelolan. metode survei yang dilengkapi dengan
2. SPAM bukan jaringan perpipaan wawancara terbatas. Berdasarkan
dapat meliputi sumur dangkal, karakteristik populasi, 5 lokasi kumuh
sumur pompa tangan, bak yang telah ditetapkan melalui Surat
penampungan air hujan, terminal Keputusan Walikota Gorontalo
air, mobil tangki air, instalasi air tertanggal 9 Juni 2014, No.
kemasan, atau bangunan 246/2/VI/2014, tentang Penetapan
perlindungan mata air. Lokasi Lingkungan Perumahan dan
Perumahan dan Permukiman Permukiman Kumuh di Kota Gorontalo
Kumuh sebagai sampel wilayah penelitian.
Berdasarkan Undang Undang Meliputi kawasan Biawu dan Biawao,
Nomor 1 Tahun 2011 tentang kawasan Limba B, kawasan Bugis,
Perumahan dan Kawasan Permukiman, kawasan Ipilo dan kawasan Siendeng.
Perumahan kumuh adalah “perumahan Berkaitan dengan analisis, metode yang
yang mengalami penurunan kualitas digunakan adalah pendekatan deskriptif
fungsi sebagai tempat hunian”, kuantitatif dan kualitatif.
sedangkan Permukiman Kumuh adalah
“permukiman yang tidak laik huni HASIL DAN PEMBAHASAN
karena ketidakteraturan bangunan,
a. Kondisi Kawasan Kumuh
tingkat kepadatan bangunan yang
Berdasarkan data dari Direktorat
tinggi, dan kualitas bangunan serta
Pengembangan Permukiman Tahun
sarana dan prasarana yang tidak
2014, tipe kawasan kumuh yang
memenuhi syarat”.
terdapat di Kota Gorontalo tipe kelas
Berkaitan dengan sistem
sedang, terdiri dari 5 (lima) kawasan
penyediaan air minum (SPAM),
dengan profil kawasan tersebut sebagai
merupakan salah satu aspek penentu
berikut.
untuk mengukur tingkat kekumuhan
Hal. 30 Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015

Tabel 1 Profil Kawasan Kumuh di Kota Gorontalo


Luas Jumlah & Kepadatan Tingkat Penyediaan Air Bersih/Air
No Kawasan Tipologi Kawasan Permasalahan Utama
(Ha) Penduduk (jiwa/ha) Kekumuhan Minum

Biawu & Biawao (Kec. Kota Pemukiman di Tepi Air > 60% kawasan terlayani
1 40,10 6624 & 191 Sedang Drainase, Jalan, & Sanitasi
Selatan) (Sungai) jaringan perpipaan air minum

Pemukiman di Tepi Air > 60% kawasan terlayani


2 Limba B (Kec. Kota Selatan) 62,40 7545 & 142 Sedang Drainase, Jalan, & Sanitasi
(Sungai) jaringan perpipaan air minum

> 60% kawasan terlayani


3 Bugis (Kec.Kota Timur) 15,00 2899 & 362 Sepadan Sungai Ringan Drainase, Jalan, & Sanitasi
jaringan perpipaan air minum

> 60% kawasan terlayani


4 Ipilo (Kec. Kota Timur) 21,80 2377 & 261 Tepi Air & Perbukitan Ringan Drainase, Jalan, & Sanitasi
jaringan perpipaan air minum

Pemukiman di Tepi Air > 60% kawasan terlayani


5 Siendeng (Kec. Kota Selatan) 20,00 2524 & 138 Sedang Drainase, Jalan, & Sanitasi
(Sungai) jaringan perpipaan air minum

Sumber: diolah dari Profil Permukiman Kumuh Kota Gorontalo, 2013

Secara spasial sebaran kawasan kumuh di Kota Gorontalo seperti ditampilkan


pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Peta Sebaran Kawasan Kumuh di Kota Gorontalo

b. Kondisi Sistem Pelayanan Air Jumlah Instalasi Pengolahan Air


Minum (SPAM) Minum (IPA) ada sebanyak 3 unit.
1. Sistem Jaringan Air Bersih Kondisi dan potensi air baku yang ada
Berdasarkan data dari Laporan di wilayah Kota Gorontalo cukup besar
Evaluasi Kinerja PDAM Kota berasal dari air permukaan berupa
Gorontalo tahun 2014, kondisi sistem sungai, danau dan mata air yang terdiri
jaringan pelayanan air bersih di Kota atas:
Gorontalo relatif baik (kategori sehat), a) Sungai Bone dengan debit 107.295
yakni sebesar 85,9% dari penduduk l/dt dan Sungai Bolango dengan
180.944 jiwa yang terlayani (Kinerja debit 5.000 l/dt.
PDAM Wilayah III, 2014) Kapasitas b) Danau Limboto yang merupakan
produksi keseluruhan Instalasi tampungan alam dengan luas areal
Pengolahan Air Minum (IPA) dan mencapai 54.967,93 Km2.
Sistem Saringan Pasir Lambat (SPL) c) Mata air Botudidiya di lingkungan 7
yang ada adalah sebesar 280 lt/detik. Kelurahan Dembe I. Kondisinya
Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015 Hal. 31

terawat baik dan berjarak 50 meter a) IPA di Desa Tanggilingo,


dengan lokasi permukiman. Kecamatan Kabila Kabupaten Bone
d) Mata air di lingkungan 2 Kelurahan Bolango dengan sumber air baku
Dembe I. Kondisinya tidak terawat Sungai Bone. Kapasitas sumber 240
dan berjarak 10 meter dengan lokasi liter/detik, kapasitas produksi
3
permukiman penduduk. terpasang 7.568.640 m .
e) Mata air Butu, di lingkungan 3 b) IPA di Kelurahan Bulotadaa Barat
Kelurahan Lekobalo. Kondisinya Kecamatan Kota Utara Kota
cukup terawat meskipun berlokasi Gorontalo dengan sumber air baku
di permukiman penduduk. Sungai Bolango. Dengan kapasitas
f) Mata air Potanga, di Kelurahan sumber 25 liter/detik, kapasitas
Pilolodaa. Berjarak 25 meter dari produksi terpasang 788.400 m3.
lokasi permukiman penduduk. c) IPA Kelurahan Pilolodaa dengan
sumber air baku mata air butu
2. Sumber dan Kebutuhan Air dengan kapasitas 15 l/dt.
Bersih/Air Minum Secara rinci kondisi sistem
Kondisi sistem pelayanan air pelayanan air minum (SPAM) di Kota
minum di Kota Gorontalo bersumber Gorontalo disajikan dalam Tabel 2.
dari:

Tabel 2. Kondisi Sistem Pelayanan Air Minum di Kota Gorontalo


Kapasitas Produksi
Kapasitas Kapasitas
Lokasi Tdk Kapasitas Riil Volume Produksi
No. Nama IPA/SPL Terpasang Terpasang Menganggur Sumber Air Baku
(Kecamatan) Dimanfaatka (m3) (m3)
(Lt/Dtk) (m3) (m3)
n (m3)
1. IPA Tanggilingo Kabila 240,00 7.568.640,00 - 7.568.640,00 6.865.665,39 702.974,61 Sungai Bone
2. IPA Bulotadaa Barat Kota Utara 25,00 788.400,00 157680 630.720,00 614.808,00 15.912,00 Sungai Bolango
3. IPA Pilolodaa Kota Barat 15,00 499.824,00 157680 342.144,00 278.229,60 63.914,40 Mata Air Butu
Total Kapasitas Produksi 280,00 8.856.864,00 315.360,00 8.541.504,00 7.758.702,99 782.801,01
Sumber: PDAM Kota Gorontalo, 2015
3. Kondisi Eksisting Sistem Penyediaan Air Minum Hasil Survei
Kondisi eksisting sistem penyediaan air minum hasil survei di perumahan dan
permukiman kumuh di Kota Gorontalo pada umumnya baik dan lancar. Akan tetapi
yang perlu ditingkatkan adalah cakupan pelayanannya hingga mencapai 100% sesuai
target yang diharapkan. Hasil survei dan wawancara diperoleh gambaran kondisi SPAM
di perumahan dan permukiman kumuh di Kota Gorontalo disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Kondisi Pelayanan Air Minum Berdasarkan Lokasi Kawasan Kumuh di Kota Gorontalo
Sumber Air Kualitas Air
No Kawasan Kumuh Pasokan Air Keterangan
Bersih/Minum Minum
> 60% kawasan
Biawu & Biawao (Kec. Kota
1 PDAM, Sumur/DAP Stabil & Lancar Baik terlayani jaringan
Selatan)
PDAM
> 60% kawasan
Limba B (Kec. Kota
2 PDAM, Sumur/DAP Stabil & Lancar Baik terlayani jaringan
Selatan)
PDAM
> 60% kawasan
3 Bugis (Kec.Kota Timur) PDAM, Sumur/DAP Stabil & Lancar Baik terlayani jaringan
PDAM
> 60% kawasan
4 Ipilo (Kec. Kota Timur) PDAM, Sumur/DAP Menurun & Tdk Lancar Baik terlayani jaringan
PDAM
> 60% kawasan
Siendeng (Kec. Kota
5 PDAM, Sumur/DAP Stabil & Lancar Baik terlayani jaringan
Selatan)
PDAM
Sumber: Hasil Survei, 2015
Hal. 32 Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015

c. Prediksi Jumlah Penduduk dan perhitungan pada tabel 5, menunjukkan


Cakupan Pelayanan Sebagai bahwa dengan jumlah penduduk pada
Pertimbangan dalam Program tahun 2010 sebesar 180.964 jiwa dan
Peningkatan Sistem Pelayanan Air pada tahun 2014 meningkat menjadi
Minum (SPAM) di Perumahan 197.970 jiwa, maka laju pertumbuhan
dan Permukiman Kumuh Kota penduduk dari 2.35% pada tahun 2010
Gorontalo menjadi 2.21% pada tahun 2014
(terjadi penurunan laju pertumbuhan
Kebutuhan air minum saat ini
penduduk). Rata-rata pertahun laju
maupun pada tahun proyeksi dihitung
pertumbuhan penduduk Kota Gorontalo
berdasarkan hasil analisis proyeksi
adalah sebesar 2.27% per tahun (6.507
jumlah penduduk Kota Gorontalo lima
orang pertahun). Nilai ini masih diatas
tahun terakhir yaitu periode tahun 2010-
laju pertumbuhan penduduk Provinsi
2014. Jumlah penduduk lima tahun
Gorontalo sebesar 1.65% pertahun.
terakhir tersebut ditampilkan dalam
Dengan laju pertumbuhan penduduk
Tabel 5.
Kota Gorontalo lebih tinggi
Tabel 5. Jumlah Penduduk Kota
dibandingkan rata-rata Provinsi
Gorontalo
Gorontalo, dalam hubungannya dengan
Jumlah Laju
No. Tahun Proporsi penyediaan air minum, maka Kota
Penduduk Pertumbuhan
1 2010 180.964 2.35 17.32
Gorontalo harus mendapat perhatian
2 2011 185.177 2.33 17.43
utama. Faktor lainnya adalah dengan
3 2012 189.476 2.32 17.54
melihat persentase jumlah penduduk
4 2013 193.692 2.23 17.64
Kota Gorontalo pada tahun 2010
5 2014 197.970 2.21 17.75
sebesar 17,32% dari total penduduk
Sumber: BPS Kota/Provinsi Provinsi Gorontalo meningkat menjadi
Gorontalo 17,75% pada tahun 2014. Hal ini
mengindikasikan bahwa proporsi
Berdasarkan pada Tabel 5 penduduk Kota Gorontalo terus
tersebut kemudian dilakukan analisis meningkat di Provinsi Gorontalo.
untuk mengetahui nilai regresi dengan Berdasarkan hasil perkiraan
persamaan aritmatik Pn = Po (1+ r)n jumlah penduduk tahun 2015 dan tahun
dimana Pn = Jumlah penduduk tahun n, 2016-2020 pada Tabel 6, diperoleh
Po = Jumlah penduduk tahun awal, R = maka hasil analisis proyeksi kebutuhan
Angka pertumbuhan penduduk, dan N= air bersih Kota Gorontalo Tahun 2015
Jangka waktu dalam tahun. Hasil sampai Tahun 2020 sebagai berikut.

Tabel 6. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Kota Gorontalo


Penduduk per Wilayah r 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Kota Gorontalo 2.27% 202.466 208.276 214.253 220.402 226.727 233.233
- kebutuhan air bersih (ltr/hari) 30.369.900 31.241.400 32.137.950 33.060.300 34.009.050 34.984.950

Khusus di kawasan kumuh diperoleh proyeksi kebutuhan air per kawasan


kumuh yang ada di Kota Gorontalo seperti disajikan pada tabel 7.
Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015 Hal. 33

Tabel 7. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kawasan Kumuh Kota Gorontalo

Tahun 2018 2019 2020


Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air Jumlah Keb. Air
Kawasan Kumuh Penduduk (ltr/hr) Penduduk (ltr/hr) Penduduk (ltr/hr)
Kota Gorontalo Biawu & Biawao (Kec. Kota Selatan) 7.369 773.733 7.568 794.624 7.772 816.079
(r = 2.27 %) Limba B (Kec. Kota Selatan) 8.393 881.313 8.620 905.109 8.853 929.547
Bugis (Kec.Kota Timur) 3.225 338.625 3.312 347.768 3.402 357.158
Ipilo (Kec. Kota Timur) 2.644 277.652 2.716 285.148 2.789 292.847
Siendeng (Kec. Kota Selatan) 2.808 294.822 2.884 302.783 2.962 310.958

Kondisi sistem penyediaan air minum (SPAM) yang bersumber dari PDAM
relatif baik. Dari 5 (lima) kawasan perumahan dan permukiman kumuh yang telah
ditetapkan di Kota Gorontalo, semuanya berada di atas 60% kawasan terlayani jaringan
perpipaan air minum dari PDAM. Pasokan air stabil dan lancar, walaupun debit air
distribusi berkurang, terutam di kawasan kumuh Kelurahan Ipilo. Program mendesak
yang perlu segera dilakukan, terutama di Kelurahan Ipilo adalah penambahan volume
air distribusi ke rumah penduduk serta melakukan pemeliharaan secara berkala untuk
menjaga kualitas dan kuantitas air. Untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan air
kawasan kumuh di Kota Gorontalo di masa mendatang, ditawarkan program
peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) agar warga Kota Gorontalo
khususnya yang berada di kawasan kumuh dapat tetap terpenuhi kebutuhan akan air
bersihnya. Program kegiatan ditampilkan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Program Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kawasan


Kumuh di Kota Gorontalo
Tahun Pelak
No Program Kegiatan Lokasi
2016 2017 201

1 Kota Goronatalo Kelurahan/Desa/Dusun Kecamatan


Penambahan Jaringan/Pipa Distribusi Air
Kota Timur, Kota
a Minum Keseluruh area Pemukiman Ipilo, Bugis, Biawu & Biawao
Selatan
(Penambahan SR)
Penambahan Kapasitas Produksi Air
b Bersih/Minum 50 L/dt.
Bulotadaa (Kec. Kota Utara) Kota Utara
Pengadaan Mobil Tangki Air Kota Timur, Kota
c Bersih/Minum
Ipilo, Bugis, Biawu & Biawao
Selatan
Pengadaan alat pengukur kebocoran air
Kota Timur, Kota
d pipa dalam tanah (WATER LEAK Ipilo, Bugis, Biawu & Biawao
Selatan
DETECTOR)
Rencana Bisnis (Business Plan)/ Kota Timur, Kota
e Cooperate plan
Ipilo, Bugis, Biawu & Biawao
Selatan
2 Kabupaten Gorontalo
Penambahan Jaringan/Pipa Distribusi Air Desa Tilote (Dusun Tilote I-IV), Desa
a Minum Keseluruh area Pemukiman Tabumela (Dusun IV & V), dan Desa Tilango
(Penambahan SR) Tualango (Dusun II)
Limboto, Talaga,
b Pembangunan Intake dan IPA Bionga, Pilohayanga, Tamaila
Boliohuto
Rencana Bisnis (Business Plan)/ Limboto, Talaga,
c Cooperate plan Boliohuto
Dokumen Gambar Sarana Terpasang Limboto, Talaga,
d (Peta jaringan sistem epanet) Boliohuto
Rencana Teknis Terinci/Detailed Limboto, Talaga,
e Engineering Design (DED) Boliohuto
Pengadaan Mobil Tangki Air
f Bersih/Minum

g Pengadaan Water meter (pamsimas)


Hal. 34 Jurnal Teknik Volume 13, Nomor 2, Desember 2015

KESIMPULAN DAN SARAN penambahan sambungan rumah,


penambahan kapasitas air,
Kesimpulan
peningkatan kualitas air maupun
1. Sistem pelayanan air minum
peremajaan jaringan distribusi.
(SPAM) di perumahan dan
Pada prinsipnya, program
permukiman kumuh Kota Gorontalo
pengembangan ini dilakukan pada
hasil indentifikasi diperoleh
kawasan yang sudah terlayani,
gambaran kinerja cukup baik,
namun kualitas maupun
berkisar di angka 60% terlayani
kuantitasnya masih kurang.
dengan jaringan pipa distribusi air
minum yang disalurkan PDAM Kota
DAFTAR PUSTAKA
Gorontalo, sedangkan ada 40% yang
belum terlayani oleh PDAM, yang Badan Pusat Statistik, 2014, Kota
masih menggunakan sumur gali, Gorontalo Dalam Angka, BPS,
sumur bor dan dari sumber lain. Gorontalo.
2. Program peningkatan sistem Direktorat Pengembangan Permukiman,
pelayanan air minum (SPAM) yang 2014, DJCK Kementrian
dapat diterapkan pada lokasi Pekerjaan Umum, Jakarta.
perumahan dan permukiman kumuh
di kota Gorontalo adalah Kementrian Pekerjaan Umum, 2014,
penambahan jaringan pipa ditribusi Kinerja PDAM 2014 Wilayah III
air minum dalam satuan rumah dan Pulau Kalimantan dan Sulawesi,
kapasitas produksi air bersih hingga BPPSPAM, Jakarta.
mencapai 50 liter/detik. Kota Gorontalo, 2013, Profil Kawasan
Permukiman Kumuh Kota
Saran Gorontalo, Gorontalo
Berdasarkan hasil kajian,
analisis dan kesimpulan tersebut di atas, Republik Indonesia, 2005, Peraturan
beberapa program yang dapat diusulkan Pemerintah Republik Indonesia
antara lain: Nomor 16 Tahun 2005 Tentang
1. Perlu adanya program pembinaan Pengembangan Sistem
teknis, program penyediaan dan Penyediaan Air Minum.
program pengembangan dapat Suparlan, Parsudi, 2001, Segi Sosial
diterapkan dalam program dan Ekonomi Permukiman
pengembangan SPAM di kawasan Kumuh, Informasi Sosial
kumuh Kota Gorontalo. Interaktif, Infosocieta.com
2. Program penyediaan yang perlu
dilakukan adalah program Walikota Gorontalo, 2014, Surat
penyediaan air bersih/air minum Keputusan Walikota Gorontalo
berbasis masyarakat di kawasan tertanggal 9 Juni 2014, No.
kumuh yang disponsori PDAM dan 246/2/VI/2014, tentang Penetapan
non PDAM. Lokasi Lingkungan Perumahan
3. Program pengembangan yang perlu dan Permukiman Kumuh di Kota
dilakukan adalah penambahan Gorontalo, Gorontalo.
jaringan pipa distribusi,

Anda mungkin juga menyukai