atau parameter fisika lain, yang berubah secara kontinyu sebagai akibat
mengalirnya sampel melalui sebuah flow cell. Metode ini pertama kali
diperkenalkan oleh Rzicka dan Hansen pada tahun 1975. Dari definisi ini
teknik flow analysis dilakukan dengan cara memanipulasi zona sampel dan
reagen dengan keterulangan yang baik di dalam sistem yang mengalir pada
yang positif. Dalam FIA, zona sampel juga bisa dimanipulasi, misalnya
tidak setimbang adalah reaksinya tidak perlu tuntas, dan tidak perlu
stoikiometri.
Karena yang dipentingkan dalam FIA ini tidak hanya ketepatan dan akurasi,
yang bisa dibaca, maka itu bisa digunakan sebagai dasar untuk analisis.
Instrumen/Skema Flow Injection Analysis
1. Carrier (C)
reagen. Reagen atau pereaksi tidak mesti tunggal. Kalau suatu reaksi itu
senyawa.
Contoh: Suatu reaksi hanya bisa berlangsung dalam suasana basa, maka
Karena sistemnya mengalir, maka di FIA itu butuh pompa yang berfungsi
4. Mikroreaktor (M)\
5. Detektor (D)
mempunyai sifat kimia atau fisika yang baru. Bisa warnanya berubah , pH
berubah atau Arusnya yang berubah. Sehingga nantinya bisa dibaca oleh
suntik) untuk injeksi sampel. Agar volume-nya lebih sama lagi, bisa
keterulangannya teratur.
terbaca oleh detektor, oleh karena itu perlu adanya kontrol. Salah satu cara
reaksi antara sampel dan reagen belum sempurna. Untuk itu perlu
dilakukan optimasi agar kapiler tidak terlalu pendek dan tidak terlalu
Jadi kalau kita optimasi waktunya 15 detik, maka seluruh sampel harus
seluruh sampel harus diukur dalam waktu 30 detik, dan seterusnya. Hal ini
Cmax).
Jika koefisien dispersi rendah (D < 2), hasil reaksinya bagus dan bisa
terbaca. Jika koefisien dispersi medium (2 < D < 10), hasil reaksinya masih
bisa dibaca, tapi kurang bagus. Jika koefisien dispersi tinggi (D > 10), maka
positifnya, waktunya juga cepat sehingga jika dilihat dari sisi ekonomis
2. Volume sampel
Jika volume sampel terlalu besar, akan overload. Jadi nanti Pic-nya
tidak gaussian, tapi dia muncul sebagai pic yang terpotong. Tapi klo
lurus.
Jika flow kuvet-nya kecil, maka alirannya menjadi sangat cepat. Nah
sudah lewat, detektor baru mendeteksi. Tapi jika terlalu lebar, maka
akan menyebabkan carry over, sampel yang dianalisis sebelumnya
8. Injeksi sampel pertama tidak tertinggal atau sudah keluar dulu (low
carry over)
mudah dioptimasi
Kekurangan Flow Injection Analysis