Anda di halaman 1dari 26

Analisis dan Oleh:

Penilaian Resiko Otto Sahat Martua Silaen


B253180021

Identifikasi Sampel Terhadap Virus Newcastle


Disease di PT. Medika Satwa Laboratoris

z SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI
MIKROBIOLOGI MEDIK
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
z
Pendahuluan

Newcastle disease (ND) merupakan salah satu penyakit


infeksius yang penting dalam industri perunggasan. ND
menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi
pada unggas serta kerugian yang sangat signifikan terhadap
perekonomian perunggasan. Penyakit ini disebabkan oleh
virus Avian paramixovirus-1, termasuk dalam genus Avulavirus
dan family Paramyxoviridae. Pemeriksaan di laboratorium
berperan penting dalam peneguhan diagnosis ND virus. Oleh
sebab itu diperlukan penilaian risiko isolasi dan identifikasi ND
virus di laboratorium.
z
Penilaian dan Pengelolaan Resiko
(Model Amerika)
Identifikasi bahaya
Analisis Risiko
Estimasi Risiko
Penilaian Risiko
Pengembangan Pilihan
Evaluasi Pilihan
Analisis Pilihan
Pengambilan Keputusan

Implementasi Keputusan
Pengelolaan Risiko
Monitoring dan Evaluasi

Review Keputusan
Analisis Resiko Identifikasi Sampel Terhadap
z
Virus Newcastle Disease (Fish Bone Diagram)

Transportasi

Personil
Sampel Terinfeksi
Container
Pulmo Pelatihan
Trachea
Proventrikulus /
Media SOP Lab.
Ventrikulus
Otak transport Kompetensi
Sumber Infeksi: Kegagalan
Virus ND Identifikasi
Kit PCR / Buffer
Iritasi Kulit
Terbakar Api / Kit ekstraksi
Bunsen
Tertusuk Jarum Telur tertunas

Reagen / Media
Bahaya Fisik
z
Penilaian Risiko (Analisis Risiko)
Identifikasi Bahaya
Klasifikasi Patogen

KLASIFIKASI
PREVALENSI
Group : (-)ss RNA)
• Penyakit ND bersifat endemik
Order : Mononegavirales
di Indonesia dan ditemukan di
Family: Paramyxoviridae
berbagai daerah (Saepulloh
Genus : Avulavirus
dan Darminto, 2005)
Species: Newcastle
disease virus

PENYEBARAN VIRUS:
• Secara langsung dari ayam yang sakit ke ayam yang peka. Feses atau cairan mucous ayam sakit yang
mengandunng virus ND terbawa udara. Penularan penyakit ND secara aerosol dapat terjadi sampai 64m dari
sumber infeksi (Kencana, 2012)

• Secara Tidak Langsung melalui bahan, alat atau pekerja yang tercemar virus ND, Migrasi burung liar
z
Penilaian Risiko (Analisis Risiko)
Agen patogen dapat
Identifikasi Bahaya menyebabkan kondisi yang
Kriteria Patogen kurang baik:
Agen patogen harus sesuai
dengan hewannya: Pada Ayam:
• Ayam terlihat selalu mengantuk
1. ND virus dapat • Nafsu makan turun
menginfeksi beberapa • Tortikolis, Diare, Penumpukan
jenis unggas/burung, cairan pada mata dan hidung
yaitu: ayam, kalkun, bebek • Kelopak mata dan pial meradang
dan jenis burung lainnya. (bengkak)
• Kematian
2. Virus penyebab Newcastle
disease adalah agen Pada manusia:
zoonosis (AVA, 2010) • Conjungtivitis
• Bersin dan batuk

Agen patogen berada pada daerah asal dan memungkinkan untuk dipindahkan ke daerah lain dan Agen tidak ada di
daerah lain yang mungkin saja menjadi sasaran pengiriman hewan dari daerah lain (transit):

1. Hewajuli (2008) Penyebaran utama infeksi ND virus → ayam yang sakit, kotoran dan sekret mucous (aerosol), air yang
terkontaminasi.
2. Wilyanti (2013) : Migrasi burung liar, aktivitas pekerja kandang dan transportasi dari dan ke wilayah terinfeksi, Sanitasi hygiene
yang tidak baik
Jalur-jalur tersebut dapat memungkinkan agen patogen berpindah secara mudah dan dapat transit.
Penilaian Risiko (Analisis Risiko)
z
Identifikasi Sampel Terhadap
Virus Newcastle Disease

Tahap Preparasi Sampel


Tahap Running,
❖ Suspensi organ yang
Elektroforesis Dan
diduga mengandung
Pembacaan Sampel
virus (Bahaya Biologik)
❖ Skalpel/ gunting bedah ❖ Panas thermocycler dan
(bahaya mekanik) microwave
❖ Panas Glass beads
❖ Serbuk agarose
(Bahaya Fisik)
❖ Etidium Bromida
❖ Suspensi virus yang
hendak dibawa ke ❖ Sinar UV saat
ruang PCR (bahaya pembacaan PCR gel
biologi)
z
Penilaian Risiko (Analisis Risiko)
Estimasi Risiko

Tahap Preparasi Sampel


Tahap Running, Elektroforesis
❖ Kesalahan pemotongan
Dan Pembacaan Sampel
organ
❖ Terhirup suspensi organ
❖ Terpapar panas
yang diduga mengandung
thermocycler dan microwave
virus
❖ Terluka oleh skalpel/ ❖ Menghirup serbuk agarose
gunting bedah gel
❖ Terkena panas Glass bead ❖ Menghirup Etidium Bromida
❖ Tumpahnya suspensi virus ❖ Terpapar sinar UV saat
yang hendak dibawa ke pembacaan PCR gel
ruang PCR
z
Penilaian Risiko (Evaluasi Pilihan)
Berdasarkan Risiko Pemeriksaan Laboratorium

Pengembangan Alternatif
Pemeriksaan di Laboratorium Keamanan

• Selalu menggunakan PPE • Tidak menutup kembali


dengan benar jarum/syringe
• Alat dan bahan yang digunakan • Buang jarum atau benda tajam
harus steril lainnya pada box khusus
• Mengikuti SOP dalam setiap • Tidak menggunakan jam tangan,
pekerjaan cincin, atau aksesoris lainnya
• Mencuci tangan sebelum dan • Bila terjadi pemadaman listrik
setelah bekerja saat bekerja, hentikan semua
• Melakukan dekotaminasi pekerjaan atau tutup jendela
menyeluruh kerja Biosafety cabinet
z
Penilaian Risiko (Evaluasi Pilihan)
Berdasarkan Risiko Pemeriksaan Laboratorium

Pengembangan Alternatif Keamanan

❖ Melakukan pelatihan untuk staff karyawan minimal setahun sekali


❖ Melakukan kontrol kesehatan karyawan rutin setahun sekali
❖ Selalu menyediakan P3K
❖ Bila ada tumpahan segera tutup dengan bahan penyerap kemudian lakukan
desinfeksi
❖ Rotasi kerja karyawan untuk menghindari stress pada pekerjaan yang selalu
sama
❖ Tidak menutup kembali jarum/syringe
❖ Buang jarum atau benda tajam lainnya pada box khusus
❖ Tidak menggunakan jam tangan, cincin, atau aksesoris lainnya
❖ Bila terjadi pemadaman listrik saat bekerja, hentikan semua pekerjaan atau
tutup jendela kerja Biosafety cabinet
z
Penilaian Risiko (Evaluasi Pilihan)
Analisis Pilihan

Pada saat preparasi dan pemilihan potongan sampel,


perubahan patologi anatomi penting diperhatikan agar tidak
terjadi false positive/negative diagnosis.
SOP ditempelkan pada masing-masing bagian laboratorium
untuk mengingatkan karyawan disiplin mengikuti aturan.
z
Pengelolaan Risiko (Pengambilan Keputusan)

Mencegah kesalahan
dan kegagalan
diagnosis penyakit ND

Mencegah kecelakaan Mencegah bahaya


kerja di laboratorium zoonosis yang mungkin
ketika identifikasi virus dapat terpapar pada
ND karyawan
z
Pengelolaan Risiko (Implementasi Keputusan)

• Diberikan pemahaman tentang kapasitas maksimum flock


• Diberikan pemahaman pentingnya sanitasi dan sterilisasi
setelah selesai bekerja
• Dijelaskan tentang gejala ayam yang sakit dan bagimana
tindakan yang harus dilakukan
• Dijelaskan pentingnya recording vaksinasi ataupun
Pemeliharaan kejadian yang ditemui

1. Diberikan pemahaman tentang pentingnya mengikuti SOP


kerja dan bahaya jika tidak mengikutinya
2. Diberikan pelatihan untuk menggunakan alat-alat yang
ada di laboratorium
3. Diberikan pelatihan PCR
Laboratorium 4. Diberikan pelatihan nekropsi dan isolasi sampel
5. Diberikan pelatihan tentang Biosafety dan Biosecurity
z
Pengelolaan Risiko (Monitoring dan
Evaluasi Keputusan)

❖ Monitoring dilakukan oleh masing-masing kepala


bagian (manajemen, operasional, laboratorium).
❖ Evaluasi diberikan secara berkala setiap 1 bulan
sekali terhadap kinerja dan ketaatan karyawan
❖ Review dan perbaikan dilakukan untuk
menyempurnakan program yang telah dibuat
z
Pengelolaan Risiko (Review Keputusan)

Review dilakukan untuk melihat dampak


identifikasi ND virus apakah telah sesuai atau
tidak. Bila masih terjadi risiko yang telah di
analisis sebelumnya maka harus ada evaluasi
pelaksanaan keputusan, sehingga kesalahan
identifikasi dan/atau kecelakaan kerja di
laboratorium tidak terulang kembali.
z Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
Penanganan sampel mulai dari peternakan
hingga hasil diagnosa
Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
z
(Pertanyaan di Setiap Titik Rentan)
Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
z
(Pertanyaan di Setiap Titik Rentan)

❖Setelah ditentukan pembobotan terhadap probabilitas kejadian


berdasarkan munculnya risiko dan konsekuensi yang
ditimbulkan, maka dibuat matriks antara probabilitas dan
konsekuensi untuk menilai risikonya dengan menggunakan
rumus

❖Risiko (R) = Kemungkinan (Km) X Konsekuensi (Kn)


z
Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
(Pertanyaan di Setiap Titik Rentan)
z
Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
(Pertanyaan di Setiap Titik Rentan)
z
Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
(Pertanyaan di Setiap Titik Rentan)

❖ Penentuan level kemungkinan dan level


konsekuensi di tiap uraian kejadian diambil
pada Batasan tertinggi dari masing masing
level guna memprediksi risiko yang paling
ekstrim yang dapat muncul
z
Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
(Pertanyaan di Setiap Titik Rentan)
z
Penilaian Risiko Semi Kuantitatif
(Pertanyaan di Setiap Titik Rentan)
z
Penilaian Semi Kuantitatif
(Penempatan Nilai Keparahan)
Extreme

High

Kemungkinan/Likelihood
Medium
Di peternakan asal

Low
Di perjalanan
Preparasi sampel
Ekstraksi dan templating

Pembacaan hasil

Konsekuensi
z
Daftar Pustaka
▪ Australian/New Zealand Standard. 2004. OHS Risk Management Handbook.
Australia: Standards Australia International Ltd.
▪ Imam Khasani, Soemanto. 1990. Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium Kimia.
Jakarta: PT Gramedia
▪ International Standard. 2009. ISO 31000: Risk Management-principles And
Guidelines. Switzerland: ISO.
▪ Saepulloh, Muharam Dan Darminto. 2005. Newcastle Disease Pada Itik Dan
Upaya Kaman Pengendaliannya. Balai Penelitian Verteriner. Bogor.
▪ Wilyanti. 2013. Studi Kemampuan Vaksin Nd-ib Lived: Pembentuk Kekebalan
Dan Perlindungan Terhadap Paparan Virus Newcastle Disease Pada Ayam
Pedaging. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
▪ Hewajuli Da, Dharmayanti Nlpi. 2008. Karakterisasi Dan Identifikasi Virus Avian
Influenza (AI). Wartazoa. 18:86-100.
z

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai