SKRIPSI
Oleh
Catur Lestari
NIM 09102249008
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari
hari ini.
v
PERSEMBAHAN
2. Alamaterku tercinta
vi
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
KESETARAAN DI PKBM WIYATASARI DUSUN TAPEN
DESA ARGOSARI KECAMATAN SEDAYU
KABUPATEN BANTUL
YOGYAKARTA
Oleh
Catur Lestari
NIM 09102249008
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Yogyakarta”.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan atau uluran tangan dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh karena itulah pada
3. Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY yang telah memberi ijin
4. Bapak RB. Suharta M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Mulyadi,
kebijaksanaan.
penelitian ini.
viii
6. Mbak Eva dan Mbak Rita dan Mbak Estin selaku penyelenggara/ pengelola
7. Suamiku yang dengan penuh semangat dan kesabaran telah memberikan ijin
8. Bapak dan ibuku yang selalu mendo’akan anak-anaknya tiada henti demi
9. Daffa’ dan Tiara anak-anakku yang selalu menjadi inspirasi dan penyemangat
hidupku.
10. Saudara-saudaraku mbak Is, Panca, Jabrik, Wati yang telah memberikan
kepada penulis, serta semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.
Kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan demi perbaikan
ix
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
D. Perumusan Masalah.................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian...................................................................................... 5
A. Partisipasi Masyarakat................................................................................ 7
x
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat .............. 8
1. Observasi ............................................................................................ 30
2. wawancara .......................................................................................... 30
3. Dokumentasi ....................................................................................... 31
E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 32
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Kedudukan ................................................................................... 38
xii
Wiyatasari........................................................................................... 58
B. Pembahasan .............................................................................................. 60
2. Hasil Partisipasi......................................................................................... 62
3. Dampak Partisipasi.................................................................................... 62
A. Simpulan ................................................................................................... 66
B. Saran ......................................................................................................... 68
LAMPIRAN.......................................................................................................... 72
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 InstrumenPenelitian..................................................... 72
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Pendidikan nasional yang
informal adalah strategi yang efektif (Yoyon Suryono, 2008: 5). Pendidikan
seperti yang terlihat di sekitar kita, namun pendidikan non formal dan
informal atau lebih dikenal dengan Pendidikan Luar Sekolah merupakan jalur
semestinya.
pembahasan pendidikan non formal terus dilakukan oleh berbagai pihak, baik
1
Salah satu bentuk pendidikan nonformal adalah pendidikan
anak miskin, berhenti sekolah di tengah jalan, atau orang dewasa yang belum
menerima bahwa program kesetaraan memiliki daya tarik yang siap bersaing
2
masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan, sehingga perkembangan dan
kurang maka program pendidikan kesetaraan tidak akan berhasil dengan baik.
partisipasi dalam bentuk tenaga, partipasi dalam bentuk pikiran (ide dan
3
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
waktu, tenaga, dan materi yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti
D. Perumusan Masalah
kesetaraan?
4
E. Tujuan Penelitian
penelitian. Secara umum tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui
pendidikan kesetaraan
pendidikan kesetaraan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat:
kesetaraan.
kesetaraan.
5
2. Manfaat Teoritis
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Partisipasi Masyarakat
1. Pengertian partisipasi
Konsep partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan saat
ini belum ada kesepakatan yang digunakan para ahli atau peneliti.
tanpa tekanan dan jauh dari perintah. Pendapat ini mengandung arti bahwa
secara sukarela dan sadar tanpa adanya perasaan maupun tekanan, serta
pengertian, yaitu:
7
b. Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat peka) pihak masyarakat
untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk
menanggapi proyek-proyek pembangunan.
c. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam
perubahan yang ditentukannya sendiri.
d. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti
bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan
menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu.
e. Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat
dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring
proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal,
dan dampak-dampak sosial.
f. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri,
kehidupan, dan lingkungan mereka.
didorong oleh:
8
d. Ingin melakukan langkah yang sama walaupun tujuannya itu berbeda.
Tujuan ini disesuaikan untuk kepentingan apa masyarakat tersebut
berpartisipasi.
SacaFirmansyah.Wordpress.com/2009/06/05/partispasimasyarakat/
serta dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas agar menjadi lebih baik
9
berbagai bentuk: Partisipasi dalam bentuk tenaga, partisipasi dalam bentuk
4. Pengertian Masyarakat
Masyarakat berasal dari kata society yang artinya perkumpulan
karena perkataan ini sangat umum dipakai. Ralph Linton dalam Buku Ilmu
setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama,
10
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
jelas.
beberapa unsur:
paket C setara Sekolah Menengah Atas (SMA). Program ini ditujukan bagi
11
peserta didik yang bearasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak
sekolah, putus sekolah, putus lanjut serta usia produktif yang ingin
12
tentang pendidikan dasar. Pemeringkatan atau sistem kelas yang
dipergunakan dalam kelompok belajar paket A sangat berbeda dengan
model pemeringkatan SD/ yang dikenal dengan kelas 1 sampai dengan
kelas 6. Pada pendidikan kesetaraan paket A dikenal dengan sistem
level, dimana untuk level pendidkan dasar psket A hanya memiliki 2
level yakni paket A awal dan paket A dasar atau dikenal dengan istilah
darjah awal dan dasar.
b. Program kelompok belajar paket B, program ini setara dengan SMP/
MTs. PKBM yang mengembangkan program pendidikan kesetaraan
paket B ditujukan bagi siswa lulusan SD/MI, lulusan kelompok belajar
paket A atau masyarakat yang telah memproleh pendidikan khusus
melalui pendidikan informal yang telah di setarakan seperti sekolah
rumah (home schooling), pendidikan pesantren dll. Di samping itu pula
program pendidikan kesetaraan paket B ditujukan kepada masyarakat
yang putus SMP/ MTs dengan prioritas pada anak usia wajib belajar
karena berbagai faktor tidak dapat melanjutkan seperti : karena alasan
ekonomi, sosial, jarak sekolah yang jauh dan tidak terjangkau, seperti
anak-anak di pesisir pantai, dan daerah perbatasan. PKBM membentuk
kelompok belajar dengan jumlah warga belajar rata-rata 40 orang dan
dibantu oleh beberapa orang tutor yang memiliki kompetensi khusus
untuk pembelajarn di paket B. Seperti halnya pada sistem
pemeringkatan kesetaraan paket A, sistem pemeringkatan pada program
paket B berbeda dengan pemeringkatan SMP/MTs atau program paket
B tidak mengenal kelas 7, 8, dan 9 akan tetapi dikenal dengan istilah
level atau darjah, jumlah level atau darjah pada program paket B ada
dua yakni darjah 3 terampil 1 dan darjah 4 terampil 2.
c. Program kelompok belajar paket C, program pendidikan kesetaraan
paket C, merupakan program rintisan yang dikembangkan Direktorat
Jendral Nonformal dan Informal, program kesetaraan paket C di bawah
binaan Direktorat Pendidikan Kesetaraan. Sebagai sebuah program
rintisan, maka belum banyak PKBM yang mengembangkan program ini.
Sasaran program paket C adalah masyarakat lulusan paket B, siswa-
siswa lulusan SMP/MTs, serta masyarakat yang telah mengikuti
pendidikan informal yang telah disetarakan. Begitu pula masyarakat
yang putus sekolah (drop out) SMA/MA. Program ini dikembangkan
sebagai program alternatif atau pilihan masyarakat, karena program
paket C dikembangkan lebih profesional dan bersaing dengan kualitas
pendidikan sekolah (formal). Program paket C dipadukan dengan
berbagai jenis keterampilan yang menjadi pilihan warga belajar atau
masyarakat. Program paket C dikembangkan lebih kompetitif, terutama
untuk menjawab berbagai keraguan masyarakat terhadap pendidikan
nonformal. Jumlah warga belajar dalam program paket C antara 40
sampai dengan 50 orang.
13
3. Komponen-komponen Pendidikan Kesetaraan
nantinya bisa dimanfaatkan oleh peserta didik setelah lulus dari program-
a. Warga belajar
dan faktor usia (usia sekolah dan orang dewasa). Terdapat dua
pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut. Sasaran kedua adalah
masyarakat umum, orang dewasa yang karena sesuatu dan lain hal tidak
b. Tutor
14
kemampuan menjadi tutor atau narasumber teknis sesuai kriteria yang
belajar.
c. Kurikulum
d. Strategi pembelajaran
(Dick dan Carey, 1991: 1). Dalam kegiatan pembelajaran tutor dituntut
15
apabila metode tersebut dapat mencapai tujuan dengan waktu lebih
e. Media pembelajaran
Media elektronik meliputi audio seperti (a) radio, tape; (b) visual seperti
film slide, film strip, film loop, epideskop, OHP; (c) audio visual seperti
televisi, film suara, radio vision, slide suara, tape dan film suara.
f. Evaluasi Pembelajaran
16
Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan
1. Pengertian PKBM
oleh masyarakat.
sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas dasar prakarsa dari, oleh, dan
17
program pendidikan masyarakat, persyaratannya, dan jadwal
penduduk, gedung sekolah, balai desa, dan tempat lainnya serta berpindah-
PKBM.
85).
18
sebagai tempat pembelajaran masyarakat terhadap berbagai pengetahuan
hidup.
(b) meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari segi sosial maupun
Sekolah Kini dan Masa depan (1999: 116) menyebutkan, bahwa tujuan
3. Fungsi PKBM
Berdasar pada peran ideal PKBM ada beberapa fungsi yang dapat
19
2. Sebagai tempat tukar belajar (learning exchange), PKBM memiliki
fungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran berbagai informasi
(pengalaman), ilmu pengetahuan dan
3. keterampilan antar warga belajar, sehingga anatar warga belajar yang
satu dengan yang lainnya bisa saling mengisi.
4. Sebagai pusat informasi atau taman bacaan masyarakat (perpustakaan)
masyarakat, sebagai TBM.
5. Sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat. PKBM
berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh komponen
masyarakat (tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, aparat
pemerintah daerah, pengusaha/swasta, dll), dalam berbagai bidang
sesuai dengan kepentingan, masalah dan kebutuhan masyarakat serta
selaras dengan asas dan prinsip belajar masyarakat atau
pengembangan pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat
(lifelong learning dan lifelong education).
6. Sebagai pusat penelitian masyarakat (community research center),
PKBM berfungsi sebagai tempat menggali, mengkaji menganalisa,
berbagai persoalan dalam bidang pendidikan nonformal dan
ketrampilan baik yang berkaitan dengan program yang dikembangkan
di PKBM maupun berkaitan dengan program-program yang lain yang
selaras dengan azas dan tujuan PKBM, (Mustofa Kamil, 2009: 89)
20
maupu perubahan tingkah laku warga belajar selama mengikuti proses
pembelajaran.
karena sampai saat ini perhatian terhadap pendidikan anak usia dini
21
d. Kelompok Belajar Usaha
berpenghasilan rendah.
e. Kursus Ketrampilan
paket B, atau telah lulus pendidikan dasar formal (SD/MI, SMP/ MTs).
22
D. Kerangka Berpikir
Kegiatan Program
Tujuan
Kesetaraan
Pengelolaan
pendidikan Partispasi/
Warga Masyarakat positif atau dukungan/
negatif hambatan
pendidikan luar sekolah yang meliputi program paket A setara Sekolah Dasar
23
PKBM merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dikembangkan
24
masyarakat berdampak terhadap kualitas penyelenggaraan program
pendidikan kesetaraan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yayu Dwi Sri
masyarakat yaitu partisipasi dalam bentuk dana, tenaga, dan bentuk barang.
E. Pertanyaan Penelitian
adalah:
kesetaraan?
pendidikan kesetaraan?
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan
pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini
hipotesis.
karena itu penelitian ini hanya berusaha untuk memfokuskan pada gambaran
sistematis, sehingga diharapkan hasil yang akan dicapai dapat menjadi bahan
menguji hipotesis melainkan hanya dengan cara data yang diperoleh disajikan
yang sebenarnya.
26
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
d. Tahap pengumpulan data dan analisis data. Pada tahap ini dilakukan
2. Tempat
27
Sedayu, Kabupaten Bantul. Tempat penelitian ini berada di lingkungan
C. Subyek Penelitian
menjadi sumber data yang mantap. Subyek dalam penelitian ini adalah
masyarakat : (1) tokoh masyarakat, (2) peserta didik, (3) masyarakat umum
28
D. Teknik Pengumpulan Data
peserta didik, warga sekitar PKBM Wiyatasari. Jenis data dalam penelitia ini
(pembelajaran paket B dan PKH menjahit dan pelaksanaan ujian paket C),
29
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku, jurnal dan
1. Observasi (pengamatan)
situasi dan kondisi yang ada pada lembaga PKBM Wiyatasari, pengelola
melibatkan diri secara langsung pada situasi apapun, hal ini dimaksudkan
agar (a) peneliti dapat memperoleh data dalam berbagai kondisi atau
2. Wawancara
secara langsung dari subyek penelitian terkait dengan data yang akan
30
sekitar PKBM Wiyatasari. Dalam wawancara tersebut dibuat secara
3. Dokumentasi
Teknik
No. Aspek Sumber Data
Pengumpulan Data
1. Bentuk partisipasi 1. Pengelola PKBM 1. Wawancara
masyarakat dalam 2. Tutor 2.Observasi
pendidikan 3. Masyarakat 3.Dokumentasi
kesetaraan
2. Keterlibatan 1. Pengelola PKBM 1.Wawancara
masyarakat dalam 2. Tutor 2.Observasi
pengembangan 3. Masyarakat
pendidikan
kesetaraan
31
E. Instrumen Penelitian
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
kategori. Teknis analisis data yang digunakan meliputi tiga tahap, yaitu
(penarikan kesimpulan).
1. Reduksi data
32
Data yang sudah dibuat dalam uraian terperinci, karena menghindari
makin menumpuknya data yang akan masuk untuk dianalisis sejak awal
adalah data data yang diperoleh dari hasil wawancara, obsevasi dan
di PKBM Wiyatasari.
2. Display Data
Display data merupakan suatu proses penyajian data. Dengan tujuan data
3. Penarikan Kesimpulan
33
penelitian dimulai atau dilakukan setelah data secara keseluruhan
dengan teknik trianggulasi, yaitu dengan cara mencari data yang mendukung
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
Selanjutnya hasilnya wawancara tersebut di cross check lagi melalui cek hasil
data tersebut.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1991. LKP an-Nisa‟ dipimpin oleh ibu Mufarichatul Chasanah, S.Ag dan
mesin jahit 2 unit tetap dapat memberikan pelatihan pada satu kelompok
belajar yang terdiri 10 orang. Seiring berjalannya waktu dan kegigihan dari
unit mesin jahit dari GKR Hemas sehingga pelatihan menjahit dapat lebih
35
PKBM yang pada saat dibentuk berada dikompleks Desa Argosari
ini bernama Wiyatasari. Nama Wiyatasari diambil dari kata “Wiyata” yang
pendidikan di Argosari.
Sekretaris : M. Surun
lama, karena tidak ada bantuan dari pemerintah untuk pengelola. Beberapa
pengelola yaitu Bapak Surun, Ibu Tri Suharni, Bapak Drs. Kuwat dan Ibu
Chasanah bertahan dengan sisa modal dan merekrut pengurus baru yaitu :
36
2002 pihak pemerintah desa menghentikan bantuan dana. Dengan sisa
Pelatihan Menjahit.
2009 PKBM Wiyatasari menempati gedung yang telah menjadi hak milik
37
2. Kedudukan, Visi, Misi, PKBM Wiyatasari
a. Kedudukan
sebagai berikut:
Nasional
Nasional Pendidikan.
Masyarakat).
38
b. Visi PKBM Wiyatasari
membaca”
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
PENGELOLA
39
Keterangan :
Bendahara : Ritawati
b. Uraian Tugas
1) Ketua
40
2) Sekretaris
di PKBM.
3) Bendahara
4) Pengelola
41
c. Daftar Penyelenggara PKBM Wiyatasari
42
ijazah dan merasa belum menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Hal
No Jenis Kelamin %
1. Laki – laki 65 %
2. Perempuan 35%
5. Sumber Dana
dan APBD). Selain itu ada program kesetaraan Paket C yang biaya
a. Program Utama
1) Program Paket A
2) Program Paket B
3) Program Paket C
43
b. Program Tambahan
3) Pra koperasi
a. Sarana Gedung
ruang kelas, 1 ruang aula, 1 ruang kantor, 1 ruang dapur, 2 kamar mandi
peserta didik.
44
ruang aula,meja, kursi, rak buku, lemari, loker, 1 ruang perpustakaan, 2
45
Wiyatasari tiga kali dalam seminggu yaitu Senin, Rabu, dan Sabtu jam
9. Subyek Penelitian
No Nama Keterangan
1. Mufarichatul Chasanah, S. Ag Ketua pengelola PKBM
2. Eva Handayanti Sekretaris PKBM
3. Ritawati Bendahara
4. Muhammad Zaid Kepala Dusun Tapen
5. Nurdiyah Masyarakat
6. Nardiyo Masyarakat
7. Endang Masyarakat
8. Lastri Masyarakat
9. Azizah Masyarakat
10 Tri Wijiharto Masyarakat
baik, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
yang ada di PKBM Wiyatasari. Seperti yang di ungkapkan oleh Az, salah
46
Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
masyarakat dan PKBM, terkait satu sama lain. Artinya kehadiran PKBM
Hal senada juga diungkapkan oleh Ls, salah seorang warga sekitar
47
“pada awal berdirinya PKBM kami bekerja sama dengan
pemerintah Desa Argosari memang untuk memberikan
pendidikan kepada masyarakat sampai sekarang, dan berkembang
seperti ini tak lepas dari peran masyarakat ”.
lancar dan setiap tahunnya peserta didik di PKBM Wiyatasari selalu ada.
a. Dana
mengenai sumber dana, bahwa sejak 2002 dana yang diperoleh dari
juga tidak lepas dari peran tokoh masyarakat. Seperti contoh ada tokoh
48
tersebut untuk operasional pendidikan bagi warganya. Seperti yang
Selain dana APBD dan dana PNPM, bantuan dana juga berasal dari
iuran dari orang tua peserta didik yaitu iuran pendidikan sebesar Rp.
15.000, 00. Iuran ini dilakukan setiap satu bulan sekali untuk biaya
program dan fasilitas PKBM. Para peserta didik tidak merasa keberatan
49
Pemungutan iuran pendidikan bagi peserta didik meski tidak
lembaga PKBM
b. Sarana
yang antara lain seperti meja, kursi, dan tikar. Hal itu apabila
bahwa:
50
Adanya bantuan sarana sangat membantu bagi lembaga PKBM
menguntungkan.
c. Tenaga
Wiyatasari bisa dikatakan baik. Hal ini adanya bantuan tenaga dari
bahwa:
51
Hal senada juga diungkapkan oleh Mf salah satu pengelola
PKBM bahwa:
pengelola bahwa:
52
PKBM Wiyatasari. Hal ini menunjukkan adanya kerjasama yang baik
mengungkapkan:
oleh PKBM. Hal ini karena program yang ada sebagian besar dari
53
harapan masyarakat ini merupakan ide yang tidak tersampaikan. Seperti
54
“selama ini kami tidak mengalami kendala keuangan karena
adanya tunjangan dari APBD, APBN serta swadana dari
masyarakat”.
akan mempunyai dampak yang baik bagi program kesetaraan itu sendiri.
peserta didik mejadi warga belajar yang mandiri dan gemar belajar.
55
12. Dampak Partisipasi
masyarakat yang cerdas, trampil dan mandiri. Selain itu, juga untuk
56
Hal itu diungkapkan oleh MZ, tokoh masyarakat:
“kami ikut memberikan informasi kepada masyarakat yang
mebutuhkan layanan pendidikan serta menyediakan sarana
pendidikan dan dijadikan tutornya jika pihak PKBM
membutuhkan bantuan”.
pendidikan itu penting. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Ev salah
satu penyelenggara:
bahwa:
57
“kita selalu memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa
pendidikan itu penting. Hal ini kami lakukan pada saat kegiatan
pendidikan ketrampilan seperti PKBG dan PKH”.
mengemukakan bahwa:
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh En, salah satu
58
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa partisipasi
a. Faktor pendorong
wilayahnya.
59
2) Kepercayaan yang penuh dari masyarakat terhadap pelaksanaan
PKBM Wiyatasari.
b. Faktor penghambat
belum optimal.
B. Pembahasan
1. Bentuk Partisipasi Masyarakat terhadap Program Pendidikan
Kesetaraan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PKBM
keterlibatan orang secara sukarela tanpa tekanan dan jauh dari perintah.
60
a. Partisipasi masyarakat dalam bentu financial atau dana, yaitu dimana
fisik saja, belum adanya partisipasi masyarakat dalam bentuk ide maupun
sebagian saja, belum dilakukan secara penuh. Tidak adanya peluang bagi
pemikiran.
dalam bentuk dana, sarana, tenaga, dan promosi dan sosialisasi program.
61
bantuannya berupa dana dan sarananya untuk pelaksanaan program dan
kegiatan PKBM.
2. Hasil Partisipasi
Hasil dari partisispasi masyarakat yaitu:
c. Setiap tahun peserta didik ada, hal ini disebabkan karena adanya
3. Dampak Partisipasi
62
dan mandiri. Selain itu, juga untuk mencapai kemajuan yang signifikan
63
6. Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Masyarakat Terhadap
Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaraan di PKBM Wiyatasari
Hasil penelitian di PKBM Wiyatasari mengungkapkan bahwa ada
ini seperti yang dikemukakan oleh Hetifah (2009: 160) bahwa berbagai
tujuan yang sama, (4) Ingin melakukan langkah yang sama walaupun
1. Faktor Pendorong
di PKBM
dilaksanakan di PKBM.
64
2. Faktor Penghambat
program pendidikan apa saja yang ada di PKBM, jadi tidak hanya
menjadi lebih baik dan mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Dengan
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Wiyatasari antara lain: (a) Partisipasi dalam bentuk dana, yaitu berupa
uang iuran pendidikan dari peserta didik sebesar Rp. 15.000,00 dan dari
(meja, kursi, tikar), (c) Partisipasi dalam bentuk tenaga, yaitu bantuan
PKBM.
lancar, (b) pengelolaan positif, (c) setiap tahun peserta didik ada, dan (d)
66
berjalan positif dan tercapainya tujuan dari program pendidikan
kesetaraan.
berikut:
a. Faktor Pendorong
wilayahnya.
di PKBM Wiyatasari.
67
b. Faktor Penghambat
belum maksimal.
PKBM Wiyatasari.
B. Saran
68
2. Bagi masyarakat
69
DAFTAR PUSTAKA
Fasli Djalal & Dedi Supriadi (eds).2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks
Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa.
Nurul Zuriah. (2007). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
70
Sri YD Handayani. (2007). “Partisipasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan Anak
Jalanan Di Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta. Skripsi tidak
diterbitkan. FIP PLS UNY.
Umberto Sihombing. (1999). Pendidikan Luar Sekolah Kini dan Masa Depan.
Jakarta: PD. Mahkota.
71
Lampiran I
INSTRUMEN PENELITIAN
72
Lampiran II
PEDOMAN OBSERVASI
73
Lampiran III
PEDOMAN DOKUMENTASI
2. Foto/Gambar
Wiayatasari
74
LAMPIRAN IV
PEDOMAN WAWANCARA
I. PENGELOLA
Nama :.................................................(laki-laki/perempuan)
Usia :................................................
Pendidikan :................................................
Alamat :................................................
A. Deskripsi Lembaga
Wiyatasari?
kegiatan?
B. Pendanaan
75
C. Sarana dan Prasarana
program kesetaraan?
D. Pengelolaan Lembaga
program kesetaraan?
kesetaraan?
76
PEDOMAN WAWANCARA
I. PENDIDIK
Nama :.................................................(laki-laki/perempuan)
Usia :................................................
Pendidikan :................................................
Alamat :................................................
A. Pengertian Partisipasi
program kesetaraan?
kesetaraan?
B. Kegiatan Partisipasi
77
2. Bagaimana pendidik dalam memberikan pengaruh atau
pelaksanaan progaram?
1. Faktor Internal
pembelajaran?
2. Faktor Eksternal
78
D. Harapan yang diinginkan oleh pendidik dalam keterlibatan
79
PEDOMAN WAWANCARA
I. MASYARAKAT
Nama :.................................................(laki-laki/perempuan)
Usia :................................................
Pendidikan :.................................................
Alamat :.................................................
Wiyatasari?
untuk berpartispasi?
80
10. Apa bentuk partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan
di PKBM Wiyatasari?
masyarakat?
14. Menurut saudara, apa yang perlu dibenahi dan diperbaiki agar
81
Lampiran V
82
DAFTAR PESERTA DIDIK PAKET B
“PKBM WIYATASARI”
Alamat: Tapen, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta
83
Lampiran VI
DATA PENDIDIK
“PKBM WIYATASARI”
Alamat: Tapen, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta
Tempat/tgl
No Nama L/P Pendidikan Jabatan
lahir
1. Mufarichatul Ch, S. Ag Bantul, P S1 Ketua
10 Juni 1970
2. Eva Handayanti Klaten, P Proses S1 Sekretaris
27 Maret1986
3. Ritawati Bantul, P Proses S1 Bendahara
22Maret 1977
4. Estin Ngesti Rahayu Bantul, P SMA Pengelola
25Maret 1972
84
LAMPIRAN VII
CATATAN LAPANGAN I
Hari adalah hari pertama peneliti datang ke PKBM Wiyatasari. Pada hari
pertama ini, peneliti langsung bertemu dengan ketua, pengelola, bendahara,
sekretaris PKBM dikarenakan sedang ada acara ujian paket C di SD
Muhammadiyah Argosari
Maksud kedatangan peneliti ke PKBM Wiyatasari adalah untuk melihat
keadaan (observasi) di PKBM Wiyatasari yang nantinya akan dijadikan tempat
penelitian oleh peneliti jika nanti diperkenankan. Peneliti di persilahkan masuk
dan kami duduk-duduk di ruang administrasi tempat dimana para penyelenggara
beraktifitas. Untuk ijin mengenai peneliti melakukan penelitian “Ev” memberikan
saran agar hari Senin minggu depan datang kembali ke PKBM agar bisa bertemu
dengan ibu Mf. Akhirnya peneliti hanya melihat-lihat keadaan PKBM Wiyatasari.
Kemudian peneliti di ajak oleh Ev ke lokasi Ujian Paket C di SD Muh Argosari.
Di sana sedang dilaksanakan UN Paket C. Peneliti melihat secara langusng bentuk
partisipasi masyarakat berupa sarana dalam pembelajaran paket C.
85
CATATAN LAPANGAN II
86
CATATAN LAPANGAN III
87
CATATAN LAPANGAN IV
88
CATATAN LAPANGAN V
Ini adalah kedatangan peneliti yang kelima, kali ini peneliti menemui Rt
bendahara PKBM Wiyatasari. Beliau bergabung di PKBM Wiayatasari sejak
tahun 2002. Peneliti tidak datang ke PKBM melainkan datang kerumah Rt. Kali
peneliti melakukan tanya jawab dengan Rt tentang partisipasi masyarakat. Beliau
mengatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam bentuk uang adalah iuran dari
peserta didik. Besarnya uang yang ditarik adalak Rp 15.000,00 per bulan. Uang
tersebut dipergunakan untuk operasional lembaga. Beliau juga mengatakan bahwa
program yang mengharuskan peserta didik untuk iuran adalah program paket C,
karena program Paket C merupakan program mandiri, tidak ada bantuan dari
pemerintah. Walaupun masyarakat dimintai iuran pendidikan, tetapi mereka
merasa tidak keberatan. Kemudian peneliti menanyakan apakah partisipasi
masyarakat dalam bentuk tenaga juga ada, beliau mengatakan bahwa semenjak
PKBM ada masyarakat hampir tidak pernah memberikan bantuannya dalam
bentuk tenaga, karena memang tidak ada program pendidikan yang memerlukan
bantuan tenaga dari masyarakat.
89
CATATAN LAPANGAN VI
90
CATATAN LAPANGAN VII
91
CATATAN LAPANGAN VIII
Kali ini peneliti melakukan wawancara atau mencari data masih dengan
warga sekitar PKBM Wiayatasari. Kali ini responden atau narasumbernya adalah
Az. Mereka tinggal satu pedukuhan dengan PKBM Wiyatasari. Mereka
mengatakan bahwa selama PKBM pindah di wilayahnya belum pernah membantu
jalannya program pendidikan yang ada di PKBM, karena mereka tidak tahu
dengan program-program yang ada di PKBM Wiyatasari. Akan tetapi selama ini
pihak PKBM selalu meminta bantuan tenaganya untuk bersih-bersih dalam dan
sekitar gedung PKBM Wiyatasari. Mereka tidak merasa terganggu tapi justru
merasa senang dengan keberadaan PKBM di wilayahnya.
92
CATATAN LAPANGAN IX
93
CATATAN LAPANGAN X
94
CATATAN LAPANGAN XI
Lokasi : PKBM WIYATASARI
Hari/tanggal : Jum‟at, 29 November 2012
Jam : 09.00 – 13.00 WIB
Responden : Pengelola PKBM Wiyatasari
Peneliti kembali ke lokasi untuk yang ke sebelas kali. Kali ini peneliti
meminta data peserta didik dan data penyelenggara kepada pihak pengelola
PKBM. Peneliti di beri pinjaman buku data peserta didik dan penyelenggara
PKBM Wiyatasari oleh pengelola PKBM.
95
97
98
99