Anda di halaman 1dari 5

5 Contoh Kasus Pelanggaran Pancasila Sesuai Sila-Silanya

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang sah, di dalam pancasila terkandung lima sila yang
merupakan hal terpenting bagi Indonesia karena sesuai dengan kepribadian Indonesia dan sudah
mencakup cita-cita Bangsa Indonesia. Bahkan pancasila juga dijadikan sebagai dasar hukum sehingga
hukum yang dibuat di Indonesia ini berpatokan dengan pancasila. Sebagai warga negara Indonesia yang
baik tentu saja kita juga harus menaati dan menghormati Pancasila sebagai landasan hukum. Namun
sangat disayangkan beberapa masyarakat justru “melanggar” beberapa sila yang sudah tercantum di
Pancasila. Supaya kita lebih tahu mengenai apa saja yang kiranya bisa melanggar Pancasila maka kali ini
kami akan memberikan infromasi kepada kalian mengenai contoh kasus pelanggaran pancasila. Berikut
ini adalah informasi lengkapnya :

Sila pertama

Pada sila pertama yang ada di dalam Pancasila berbunyi “KeTuhanan yang Maha Esa”. Bunyi sila pertama
yang ada di dalam pancasila ini bertujuan supaya setiap individu masyarakat Indonesia bisa bebas
memeluk agama sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing dan juga beribadah sesuai agama
dan bisa saling menumbuhkan rasa toleransi kepada agama lain. Sila pertama ini mengalami pergantian
karena negara Indonesia sendiri adalah negara yang tidak hanya menganut satu agama dan kepercayaan
saja. Namun sayangnya masih saja bisa terjadi beberapa pelanggaran entah itu disadari atau tanpa
disadari. Oleh karena itu kali ini kami akan memberikan informasi mengenai pelanggaran sila pertama.
contoh pancasila sebagai ideologi terbuka juga wajib kita pahami.

Contoh penyimpangan :

Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat pada sila pertama jika Indonesia
sendiri memiliki berbagai macam agama. Salah satu contoh penyimpangannya adalah tidak adanya sikap
toleransi kepada agama lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena keegoisan.

Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama : Tindakan kedua yang menyimpang
dari sila pertama adalah gerakan kelompok radikal yang mengatasnamakan kegiatan menyimpang
mereka dengan atas nama agama tertentu. Seperti misalnya saja terorisme yang seringkali
mengatasnamakan agama tertentu.

Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat ibadah agama lain hanya karena
merasa terganggu atau karena konflik dan permasalahan lainnya.

Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap fanatasime pada agama yang sifatnya
bisa anarki dan merugikan orang lain maka masuk ke dalam pelanggaran pancasila.
Contoh kasus penyimpangan sila pertama :

Bom Bali I : Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi terorisme yang terkenal yang
terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang dijadikan sebagai peristiwa terorisme terbesar
sepanjang sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus. Membunuh sekitar ratusan orang
yang kebanyakan merupakan warga asing yang sedang berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama
sehingga menyalahi pancasila.

Sila kedua

Makna pancasila sebagai ideolgi negara harus kita pahami dengan baik. Selanjutnya kita akan membahas
pada sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Pada sila kedua ini diharapkan
masyarakat bisa hidup dengan adil dan sesuai dengan hakikat manusia. Supaya kita bisa mengetahui apa
saja pelanggaran pancasila maka berikut ini adalah daftar pelanggaran pancasila sila kedua ini. Berikut
list lengkapnya :

Contoh penyimpangan :

Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia tidak dilakukan dengan
semestinya dan tidak manusiawi sehingga perbudakan sangatlah dilarang.

Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua adalah memperkejakan anak di
bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas untuk bekerja karena kewajiban mereka adalah sekolah,
terutama jika memperkerjakan anak di bawah umur dengan tidak wajar.

Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus dalam ekonomi yang akan
merugikan orang-orang yang tidak mampu dan malah menguntungkan bagi kalangan kaum atas.

Contoh kasus penyimpangan sila kedua :

Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah : Salah satu kasus yang pernah ada dan
menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini adalah usaha pemerintah untuk memenuhi
kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat terutama yang
berasal dari kalangan bawah karena merasa digenjot untuk membayar dan itu sama saja seperti
membuat rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya yang sekarang mengemplang BLBI. Hal ini
menimbulkan ketidakadilan.

Sila ketiga
contoh Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sila
ketiga. Sila ketiga adalah sila berbunyi “Persatuan Indonesia” yang memiliki makna penting yaitu
mengutamakan persatuan seluruh bangsa Indoenesia yang berbeda dari suku, agama, ras, dan
budayanya. Dengan sila ini diharapakan jika Indonesia bisa bersatu walau berbeda-beda. Berikut ini
adalah contoh kasus pelanggaran pancasilanya :

Contoh penyimpangan :

Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia terdiri dari berbagai macam suku ras,
semua suku tentu saja memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Membandingkan dan
mengangap suku lain remeh tentu saja merupakan salah satu pelanggaran dari sila ini karena semuanya
memang diciptakan berbeda untuk saling melengkapi.

Perang antar suku : Seperti yang dilihat, makna dari sila ini adalah mempersatukan Indonesia. Jika terjadi
perang suku tentu saja Indonesia akan terpecah dan mungkin tidak menjadi utuh sehingga ini bisa
menjadi salah satu pelanggaran pancasila.

Menjadi provoator etnis atau suku tertentu : Yang ketiga adalah ketika ada seseorang yang menjadi
seorang provokator dari suku atau etnis tertentu yang bisa memcicu adanya perang antar suku atau
konflik panas.

Contoh kasus penyimpangan sila ketiga :

OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri sejak tahun 1965 dan
bahkan masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu organisasi yang bersikeras
untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan ingin merdeka sendiri karena merasa jika daerah
mereka tidak ada hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila ketiga karena
ingin berpisah dari Bangsa Indonesia.

Sila keempat

Sila keempat adalah sila yang berbunyi seperti ini, “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Pada sila keempat ini memiliki makna yang lebih
mengutamakan kepentingan masyarakat dan juga negara. Berikut adalah beberapa contoh
penyimapangan dan juga kasus riilnya. Ini dia informasi pentingya untuk Anda!

Contoh penyimpangan :
Ketidakadilan bagi masyarakat : Sila keempat mengungkapkan akan lebih mementingkan masyarakat
daripada pemerintah itu sendiri. Namun nyatanya masih banyak penyimpangan dan kekeliruan dalam
hukum sehingga menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat.

Melarang orang berpendapat : Contoh penyimpangan dari sila keempat ini adalah melarang orang untuk
berpendapat atau bahkan memboikotnya. Hal ini jelas berbeda dan bertentangan dari silam keempat.

Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku, ras, agama, dll : Poin ketiga ini sangat nyata
sedang terjadi di Indonesia. Sangat disayangkan jika Indonesia ini memiliki beragam suku namun
masyarakatnya masih banyak yang belum bisa berkembang dengan baik. Contohnya saja adanya
larangan seseorang yang beragama dan suku minoritas yang dilarang menduduki suatu jabatan hanya
karena tidak seagama atau tidak satu suku.

Contoh kasus penyimpangan sila keempat :

Ketikdakadilan hukum : Penyimpangan kasus dari sila keempat ini adalah ketikdakadilan hukum bagi
pejabat dan kaum bawah. Buktinya beberapa tahun silam orang yang dikataka mencuri buah seperti
semangka dan kakao harus mendekam di balik jeruji besi mulai dari ancaman 1 hingga 5 tahun, hanya
karena mencuri kakao seharga 2000 rupiah saja. Sedangkan para pejabat yang sudah menelan uang milik
negara milyaran rupiah hanya ditahan selama 1-2 tahun bahkan tidak diselidiki. Hal ini memang ironis
tapi memang ada di Indonesia, merupakan salah satu pelangagran berat pancasila.

Sila kelima

Yang terakhir adalah sila kelima atau berbunyi, “keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia”. Yang
memiliki makna jika semua masyarakat Indonesia harus bisa hidup dengan adil. Namun nyatanya sampai
saat ini masih banyak sekali hal dilanggar. Berikut adalah contohnya :

Contoh penyimpangan :

Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa kita lihat bagaiamana negara
memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah mengabdi pada negara bahkan sejak jaman
kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan mantan atlet yang sekarang ini hidupnya susah dan bahkan
harus berjualan di usia rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang bertaruh nyawa hanya untuk merdeka
dan bisa mengharumkan nama Indonesia. Balasannya?

Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu : Yang kedua adalah perlakuan yang tidak adil kepada
masyarakat mungkin karena perbedaan yang ada.

Contoh kasus penyimpangan sila kelima :


Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila kelima ini bisa dilihat dari
perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua. Walau mungkin sama-sama warga
Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua infrastruktur dibangun
merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan masih banyak yang menggunakan koteka.

Nah itu dia informasi mengenai contoh kasus pelanggaran pancasila yang dapat kita pahami. Pahami juga
mengenai contoh ancaman terhadap nkri dan juga Contoh hak asasi hukum. Semoga artikel ini
bermanfaat bagi kita semua!

Anda mungkin juga menyukai