RBD Stearin
Asam Stearat
End
RBD Stearin
RBD Stearin
H2, Ni dihidrogenasi
RBD Stearin
terhidrogenasi
displitting
Ca(OH)2 SW di-pretreatment
Na2CO3 SW difiltrasi
SW dievaporasi
Gliserin didistilasi
Gliserin dikemas
Gliserin
End
Unit Hidrogenasi
Hidrogenasi merupakan proses reaksi antara minyak dengan gas H2 dan
katalis agar ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Hasil reaksi akan membentuk
ikatan jenuh, migrasi dari ikatan rangkap dan terbentuk trans-fatty acid (Ketaren,
1986). Hidrogenasi merupakan proses awal pembuatan asam stearate dan gliserin.
Asam lemak tak jenuh tidak stabil dalam penyimpanan karena mudah teroksidasi
(Bernardini, 1983). Hidrogenasi bertujuan menjenuhkan ikatan rangkap pada asam
lemak. Ketidakjenuhan dinyatakan dalam IV (Iodine Value), semakin tinggi IV
secara teoritis semakin banyak ikatan rangkap dalam asam lemak tersebut. Proses
hidrogenasi asam lemak bersifat eksotermis (Othner, 1982). Reaksi hidrogenasi
merupakan reaksi eksterm sehingga produk yang dihasilkan memiliki suhu yang
tinggi.
Mekanisme hidrogenasi yaitu atom-atom H2 mengeleminasi unsaturated
fatty acid (karbon ikatan rangkap), dengan pengunaran atau penghilangan
unsaturated fatty acid produk menjadi lebih stabil atau tahan terhadao oksidasi.
Dari proses hidrogenasi diperoleh nilai titik leleh tertentu yang dapat dilihat dari
kandungan lemak padat atau SFC (Solid Fat Content) hasil analisa produknya.
Parameter proses hidrogenasi yang dicapai adalah penurunan angka iodium atau IV
(Iodium Value), dengan berkurangnya ikatan rantai rangkap maka angka IV-nya
juga semakin turun. Dan sebaliknya nilai Slip Melting Point (SMP) menjadi naik,
secara fisik minyaknya menjadi lebih keras atau solid. Oleh karena itu, dapat juga
disebut Harden Fat. Langkah-langkah dari proses hidrogenasi yaitu, transfer dan
atau difusi, adsorpsi, hidrogenasi/isomerisasi, desorpsi dan transfer. Mekanisme
reaksi hidrogenasi asam lemak dengan bantuan katalis dapat dilihat pada gambar 5.