Anda di halaman 1dari 7

Sambutan i

Jenderal Sumber Daya Air menyusun suatu Kriteria Perencanaan Irigasi yang merupakan hasil
review dari Standar Perencanaan Irigasi.

Dengan tersedianya Kriteria Perencanaan Irigasi, diharapkan para perencana irigasi mendapatkan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM manfaat yang besar, terutama dalam keseragaman pendekatan konsep desain, sehingga tercipta
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR keseragaman dalam konsep perencanaan.

Penggunaan Kriteria Perencanaan Irigasi merupakan keharusan untuk dilaksanakan oleh pelaksana
SAMBUTAN perencanaan di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.Penyimpangan dari standar ini
hanya dimungkinkan dengan izin dari Pembina Kegiatan Pengembangan Irigasi.
Keberadaan sistem irigasi yang handal merupakan sebuah syarat mutlak bagi terselenggaranya
sistem pangan nasional yang kuat dan penting bagi sebuah negara.Sistem Irigasi merupakan upaya Akhirnya, diucapkan selamat atas terbitnya Kriteria Perencanaan Irigasi, dan patut diberikan
yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh air denganmenggunakanbangunan dan saluran penghargaan sebesar-besarnya kepada para narasumber dan editor untuk sumbang saran serta ide
buatan untuk mengairi lahan pertaniannya.Upaya ini meliputi prasarana irigasi, air irigasi, pemikirannya bagi pengembangan standar ini.
manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia.Terkait prasarana Jakarta, Februari 2013
irigasi, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik, agar sistem irigasi yang dibangun merupakan Direktur Jenderal Sumber Daya Air
irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan, sesuai fungsinya mendukung produktivitas usaha
tani. DR. Ir. Moh. Hasan, Dipl.HE
NIP. 19530509 197811 1001
Pengembangan irigasi di Indonesia yang telah berjalan lebih dari satu abad, telah memberikan
pengalaman yang berharga dan sangat bermanfaat dalam kegiatan pengembangan irigasi dimasa
mendatang.Pengalaman-pengalaman tersebut didapatkan dari pelaksanaan tahap studi, perencanaan
hingga tahap pelaksanaan dan lanjut ke tahap operasi dan pemeliharaan.

Hasil pengalaman pengembangan irigasi sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengairan telah berhasil
menyusun suatu Standar Perencanaan Irigasi, dengan harapan didapat efisiensi dan keseragaman
perencanaan pengembangan irigasi. Setelah pelaksanaan pengembangan irigasi selama hampir dua
dekade terakhir, dirasa perlu untuk melakukan review dengan memperhatikan kekurangan dan
kesulitan dalam penerapan standar tersebut, perkembangan teknologi pertanian, isu lingkungan
(seperti pemanasan global dan perubahan iklim), kebijakan partisipatif, irigasi hemat air, serta
persiapan menuju irigasi modern (efektif, efisien dan berkesinambungan).

Setelah melalui proses pengumpulan data, diskusi ahli dan penelitian terhadap pelaksanaan Standar
Perencanaan Irigasi terdahulu serta hasil perencanaan yang telah dilakukan, maka Direktorat
Kata Pengantar ii

KATA PENGANTAR Persyaratan Teknis terdiri atas 4 bagian, berisi syarat-syarat teknis yang minimal harus dipenuhi dalam
merencanakan pembangunan Irigasi.Tambahan persyaratan dimungkinkan tergantung keadaan setempat dan
Setelah melalui proses pengumpulan data, diskusi ahli dan penelitian terhadap pelaksanaan Standar keperluannya. Persyaratan Teknis terdiri dari bagian-bagian berikut:
Perencanaan Irigasi terdahulu serta hasil perencanaan yang telah dilakukan, maka Direktorat Jenderal PT – 01 Perencanaan Jaringan Irigasi
Sumber Daya Air menyusun suatu Kriteria Perencanaan Irigasi yang merupakan hasil review dari Standar PT – 02 Topografi
Perencanaan Irigasi edisi sebelumnya dengan menyesuaikan beberapa parameter serta menambahkan PT – 03 Penyelidikan Geoteknik
perencanaan bangunan yang dapat meningkatan kualitas pelayanan bidang irigasi. Kriteria Perencanaan PT – 04 Penyelidikan Model Hidrolis
Irigasi ini telah disiapkan dan disusun dalam 3 kelompok:
1. Kriteria Perencanaan (KP-01 s.d KP-09) Meskipun Kriteria Perencanaan Irigasi ini, dengan batasan-batasan dan syarat berlakunya seperti tertuang

2. Gambar Bangunan irigasi (BI-01 s.d BI-03) dalam tiap bagian buku, telah dibuat sedemikian sehingga siap pakai untuk perencana yang belum memiliki

3. Persyaratan Teknis (PT-01 s.d PT-04) banyak pengalaman, tetapi dalam penerapannya masih memerlukan kajian teknik dari pemakainya. Dengan

Semula Kriteria Perencanaan hanya terdiri dari 7 bagian (KP–01 s.d KP–07). Saat ini menjadi 9 bagian demikian siapa pun yang akan menggunakan Kriteria Perencanaan Irigasi ini tidak akan lepas dari tanggung

dengan tambahan KP–08 dan KP–09 yang sebelumnya merupakan Standar Perencanaan Pintu Air Irigasi. jawabnya sebagai perencana dalam merencanakan bangunan irigasi yang aman dan memadai.

Review ini menggabungkan Standar Perencanaan Pintu Air Irigasi kedalam 9 Kriteria Perencanaan sebagai Setiap masalah di luar batasan-batasan dan syarat berlakunya Kriteria Perencanaan Irigasi, harus

berikut: dikonsultasikan khusus dengan badan-badan yang ditugaskan melakukan pembinaan keirigasian, yaitu:

KP – 01 Perencanaan Jaringan Irigasi 1. Direktorat Irigasi dan Rawa

KP – 02 Bangunan Utama (Head Works) 2. Puslitbang Air

KP – 03 Saluran Hal yang sama juga berlaku bagi masalah-masalah, yang meskipun terletak dalam batas-batas dan syarat
KP – 04 Bangunan berlakunya standar ini, mempunyai tingkat kesulitan dan kepentingan yang khusus.
KP – 05 Petak Tersier Semoga Kriteria Perencanaan Irigasi ini bermanfaat dan memberikan sumbangan dalam pengembangan
KP – 06 Parameter Bangunan irigasi di Indonensia.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke arah kesempurnaan
KP – 07 Standar Penggambaran Kriteria Perencanaan Irigasi.
KP – 08 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi: Perencanaan, Pemasangan, Operasi dan Jakarta, Februari 2013
Pemeliharaan Direktur Irigasi dan Rawa

KP – 09 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi: Spesifikasi Teknis


Ir. Imam Agus Nugroho, Dipl.HE
Gambar Bangunan Irigasi terdiri atas 3 bagian, yaitu:
NIP. 19541006 198111 1001
(i) Tipe Bangunan Irigasi, yang berisi kumpulan gambar-gambar contoh sebagai informasi dan
memberikan gambaran bentuk dan model bangunan, pelaksana perencana masih harus melakukan usaha
khusus berupa analisis, perhitungan dan penyesuaian dalam perencanan teknis.
(ii) Standar Bangunan Irigasi, yang berisi kumpulan gambar-gambar bangunan yang telah distandarisasi dan
langsung bisa dipakai.
(iii) Standar Bangunan Pengatur Air, yang berisi kumpulan gambar-gambar bentuk dan model bangunan
pengatur air.
Tim Perumus iii

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

TIM PERUMUS REVIEW


KRITERIA PERENCANAAN IRIGASI

No. Nama Keterangan


1. Ir. Imam Agus Nugroho, Dipl. HE Pengarah
2. Ir. Adang Saf Ahmad, CES Penanggung Jawab
3. Ir. Bistok Simanjuntak, Dipl. HE Penanggung Jawab
4. Ir. Widiarto, Sp.1 Penanggung Jawab
5. Ir. Bobby Prabowo, CES Koordinator
6. Tesar Hidayat Musouwir, ST, MBA, M.Sc Koordinator
7. Nita Yuliati, ST, MT Pelaksana
8. Bernard Parulian, ST Pelaksana
9. DR. Ir. Robert J. Kodoatie, M.Eng Editor
10. DR. Ir. Soenarno, M.Sc Narasumber
11. Ir. Soekrasno, Dipl. HE Narasumber
12. Ir. Achmad Nuch, Dipl. HE Narasumber
13. Ir. Ketut Suryata Narasumber
14. Ir. Sudjatmiko, Dipl. HE Narasumber
15. Ir. Bambang Wahyudi, MP Narasumber
Jakarta, Januari 2013
Direktur Jenderal Sumber Daya Air

DR. Ir. Moh. Hasan, Dipl.HE


NIP. 19530509 197811 1001
Pendahuluan iv

PENDAHULUAN INTRODUCTION

Album ini,yang berisi gambar-gambar, merupakan bagian dari Standar Perencanaan Irigasi dari This album, containing drawings, forms part of the Irrigation Design Standards of the Directorate
Direktorat Jenderal Pengairan. General of Water Resources Development.

Album ini terdiri dari tiga bagian: The album consists of three parts:
- BI-01 Tipe Bangunan Irigasi - BI-01 Typical Irrigation Structures
- BI-02 Standar Bangunan Irigasi - BI-02 Standardized Structures
- BI-03 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi - BI-03 Standard of Irrigation Gate

Harap dimengerti bahwa tak satu pun dari gambar-gambar di sini dapat diduplikasi langsung It should be understood, that none of the drawings can be copied straight away, to be used as a
untuk dipakai sebagai gambar pelaksanaan. Masih harus dicek apakah gambar bangunan atau construction drawing. A through check should indicate, whether a structure or a part of it fits in
bagian dari bangunan itu sesuai dengan yang sedang direncanakan. the design to be made.

Semua gambar dibuat dengan skala yang menunjukkanpada setiap gambardan kemudian The drawings are drawn at the scale(s) indicated on every drawing and were reduced in size
diperkecil ukurannya. Penunjuk skala memperlihatkan skala yang di pakai pada setiap gambar. afterwards. A scale bar shows the scale on every drawing. Although all drawing are at scale, it is
Walaupun smua gambar dibuat dengan skala, namun perlu ditegaskan bahwa dimensi-dimensi strongly emphasized that dimensions may never be measured from any drawing, neither from the
tidak boleh diukur dari gambar, baik gambar dari album ini maupun gambar lain. drawings in this album nor from any other drawing.

Singkatan, simbol dan arsiran pada gambar harus mengikuti standar yang ditetapkan dalam Abbreviation, symbols and hatchings on drawings should follow the standards laid down in the
Kriteria Perencanaan (KP)-07 Standar Penggambaran. Design Criteria (KP)-07 on Drawing Standards.

Jika informasi pada gambar diperoleh dari sumber ketiga (kontraktor pengukuran, pengukuran If information on a drawing is derived from a third source (survey contractor, soil survey), it is
tanah), maka disarankan untuk menyebutkan sumber tersebut dalam bentuk nota pada gambar recommended that this source is mentioned in a Note on the drawing. This in no way relieves the
itu.Ini tidak berarti bahwa Konsultan samasekali bebas dari tanggung jawab atas informasi pada Consultant from full responsibility for the information contained on the drawing.
gambar tersebut.
Daftar Isi iv

DAFTAR ISI
JARINGAN IRIGASI
GENERAL SALURAN CANALS
Peta situasi skala 1:25.000 101 Topographic map at scale Tipe potongan melintang saluran 301 Typical cross-section
1:25.000 irigasi/pembuang/jalan inspeksi irrigation/drainage
canals/inspections roads
Peta situasi skala 1:5.000 102 Topographic map at scale Tipe potongan melintang 302 Typical lining cross-section
1:5.000
Peta kesesuaian lahan 103 Land capability map Trase dan potongan memanjang 303 Irrigation canal: location map and
saluran irigasi longitudinal section
Peta daerah yang bisa diairi 104 Project map (boundaries- Potongan melintang 304 Irrigation canal: cross-section
irrigable area)
Peta petak-petak jaringn irigasi 105 Layout irrigation scheme and Trase dan potongan memanjang 305 Drainage canal: location map and
dan pembuang drainage scheme saluran pembuang longitudinal section
Skema irigasi 106 Irrigation scheme Potongan melintang 306 Cross-section
Skema bangunan 107 Structures scheme Trase dan potongan memanjang 307 Flood dike: location map and
tanggul banjir longitudinal section
Penyebaran titik tetap beton 108 Benchmark network Potongan melintang 308 Cross-section

BANGUNAN UTAMA HEADWORKS BANGUNAN STRUCTURES


Peta situasi skala 1:2.000 201 River map at scale 1:2.000 Bangunan sadap dan potongan 401 Check/off-take structure with section
Peta penyelidikan tanah 202 Soil investigation map Bangunan sadap danpotongan 402 Check/off-take structure with section
Penampang geologi 203 Geological profiles Denah bangunan bagi/sadap 403 Layout division/off-take structure
Denah bangunan utama dan 204 Plan of headworks and Potongan-potongan gambar 404 Section of drawing of 403
pelengkap appurtenant structures No.403
Denah bendung 205 Plan of weir Denah bangunan bagi/sadap 405 Layout division/off-take structure
Denah dan potongan bagian kiri 206 Section of weir, plan of left Potongan-potongan gambar 406 Section of drawing of 405
bendung bank abutment No.405
Denah bagian kanan bendung 207 Plan of right bank with Bangunan sadap akhir/pelimpah 407 End structure/side
pintu penguras dan pengambilan scouring sluice and main samping/penguras spillway/wasteway
intake
Potongan-potongan bendung 208 Sections of weir, scouring Bangunan sadap dengan pintu 408 Off-take with Romijn Gate
sluice and main intake Romijn
Denah/potongan memanjang 209 Plan and longitudinal section Bangunan sadap dengan pintu 409 Off-take with Crump-de Gruyter
kantong lumpur of sediment trap Crump-de Gruyter
Denah penguras/pengambilan 210 Plan of flushing sluice/intake Gorong-gorong persegi: 410 Box-culvert in stone masonry
pasangan batu
Daftar Isi iv

Potongan-potongan 211 Section of flushing Gorong-gorong persegi: beton 411 Box-culvert in concrete
penguras/pengambilan sluice/intake bertulang
Gorong-gorong pipa: beton 412 Pipe-culvert inconcrete Boks kuarter 510 Quaternary boxes
bertulang
Sipon persegi beton bertulang 413 Inverted syphon (concrete Gorong-gorong tersier 511 Tertiary culvert
box)
Detail gambar No. 413 414 Detail of drawing of 413 Got miring 512 Chute
Sipon pipa beton bertulang 415 Inverted syphon (concerte
pipes)
Sipon pelimpah samping 416 Syphon (hevel)
Talang 417 Aqueduct LAIN-LAIN MISCELLANEOUS
Talang – jembatan 418 Aqueduct with road-bridge Jembatan kayu 601 Wooden ridge
Potongangambar No. 418 419 Section of drawing of 418 Pintu sorong kayu 602 Flat slidinggate(wood)
Bangunan terjun 420 Drop structure Alat pengangkat untuk pintu 603 Hoisting device for gate of drawing
gambar 602 602
Bangunan terjun 421 Drop structure Pintu radial 604 Radial gate
Bangunan terjun 422 Drop structure Detail gambar 604 605 Details of drawing 604
Bangunan terjun 423 Drop structure Pintu radial 606 Radial gate without top seal
Bangunan terjun 424 Drop structure Detail gambar 606 607 Details of drawing 606
Bangunan terjun 425 Drop structure Pintu otomastis (tipe Vlugter) 608 Automatic gate (Vlugter type)
Got miring 426 Chute Pintu otomatis 609 Automatic gate (tidal outlet)
Pelimpah samping 427 Side spillway Detail gambar 609 610 Details of drawing 609
Atap pelindung pintu (baja) 611 Operating shed (steel)
JARINGAN TERSIER TERTIARY SYSTEM Detail gambar 611 612 Details of drawing 611
Jaringan yang sudah ada 501 Layout existing system in Atap pelindung pintu (beton 613 Operating shed (concrete)
sloping area bertulang)
Jaringan yang direncanakan 502 Layout designed system in Rumah pengamat/juru pintu 614 Houses for operation staff
sloping area
Jaringan yang sudah ada 503 Layout existing system in
gently sloping area
Jaringan yang direncanakan 504 Layout designed system in
sloping area
Situasi dan potongan memanjang 505 Location and longitudinal
saluran tersier K4-T1 s/d K1 section of tertiary canal K4-T1
until K1
Situasi dan potongan memanjang 506 Location and longitudinal
saluran tersier C5-T1 s/d K1 section of tertiary canal C5-T1
until K1
Situasi dan potongan memanjang 507 Location and longitudinal
Daftar Isi iv

saluran pembuang kuarter section


Boks tersier 508 Tertiary boxes
Boks tersier 509 Tertiary boxes

Anda mungkin juga menyukai