AQUARIUM OTOMATIS
PENDAHULUAN
2.1 Aquarium
Istilah aquarium berasal dari bahasa latin yaitu “aqua” yang berarti air dan “rium”
yang berarti tempat. Aquarium adalah ekosistem ikan yang ditempatkan pada wadah
tertutup yang biasanya terbuat dari kaca dan acrylic. Aquarium merupakan sebuah
ruangan atau kolam yang bisa berupa bidang transparan yang didalamnya berisi air,
dimana didalamnya dipelihara binatang-binatang dan tumbuhan-tumbuhan. Aquarium
berfungsi untuk menghias ruangan dan keberadaanya dapat dinikmati oleh
penggemarnya sebagai hiburan yang murah bagi keluarga di tengah sibuknya pekerjaan.
Aquarium juga dapat menambah daya tarik keindahan mahluk air.
Air merupakan media tempat hidup ikan sangat penting sebagai mengambil
makanan, bergerak, bernapas, respirasi, pertumbuhan, reproduksi, ekskresi, karena
apapun yang terjadi pada perairan akan berakibat langsung pada kesehatan ikan
termasuk ikan mas. Sifat ikan mas adalah omnivora atau pemakan segala, mencari
hewan dasar kolam dan ikan mas tidak menyukai kualitas air yang buruk biasa
menyebabkan kematian sehingga ikan adalah hewan yang sangat tergantung dengan
kualitas air.
Kekeruhan yang terlalu keruh berdampak terhadap ikan mas, pada saat keruh
pernapasan ikan mas terganggu akibat zat terlarut seperti lumpur menempel pada
insang ikan, saat keruh akibat plankton persaingan oksigen pasa saat malam hari
membuat ikan kekurangan oksigen dan respon terhadap makanan menurun akibat dari
penglihatan yang terhalang. Kecerahan merupakan zona trasparasi masuknya cahaya
dan sumber tingkat kecerahan ikan. Jika terlau cerah berdampak terhadap kualitas
makanan alami beruapa plankton untuk menambah nutrisi pada ikan.
Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
yaitu partikel-partikel mikroskopis seperti mikro organisme yang ada pada cairan
tersebut, zat padat terlarut dan lainnya.
Kekeruhan dilihat pada konsentrasi ketidaklarutan, keberadaan partikel pada
suatu cairan yang diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units (NTU). Air
dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang dapat dipastikan memiliki
tingkat atau kadar kekeruhan yang tinggi, sementara air yang jernih atau tembus
pandang pasti memiliki kadar kekeruhan lebih rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi
dapat disebabkan oleh partikel yang terlarut dalam air seperti lumpur, tanah liat,
mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan keterangan diatas, kekeruhan
bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel akan tetapi merupakan
suatu ukuran bagaimana sebuah partikel menghamburkan cahaya dalam suatu
cairan.
Bentuk fisik dari sensor ultrasonik dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
2.6 Relay
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah
kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur
besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur
ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik menuju inti, kontak
jalur bersama akan berubah posisinya dari kontak normal-tertutup ke normal-terbuka.
Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Secara fisik
antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga antara
beban dan sistem kontrol terpisah.
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
2.7 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat
audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel
Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis
Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric,
hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah,
relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika
lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan
Beeper.
Dari blok diagram di atas terdapat tiga bagian yaitu input, proses, dan output.
1. Power Supply
Power Supply merupakan sumber tegangan pada bagian dari masing-
masing blok diagram pada alat dan sesuai dengan tegangan yang
dibutuhkan. Pada rangkaian power supply penulis menggunakan trafo
2A dengan menggunakan output 6V, 12V DC. Output 6V DC digunakan
sebagai sumber pada pompa air. Sedangkan output 12V DC digunakan
sebagai sumber pada Arduino Uno, Sensor Kekeruhan, Sensor Ultrasonik
dan Rangkaian Relay.
2. Sensor Kekeruhan
Sensor Kekeruhan berfungsi untuk mendeteksi kekeruhan air pada
aquarium.
3. Mikrokontroller Arduino Uno
Mikrokontroller berfungsi sebagai pengendali sistem secara keseluruhan
dan prosesor utama yang digunakan untuk melakukan proses
pengolahan data.
4. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik berfungsi untuk mengukur ketinggian air pada
aquarium. Jarak minimal level air = 3 cm dan jarak maksimal level air
pada aquarium = 14 cm.
5. Relay
Relay berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan pompa air pada
aquarium. Apabila air pada aquarium keruh, maka pompa 1 akan hidup
untuk mengeluarkan air. Dan apabila air pada aquarium telah mencapai
batas minimal = 3cm, maka pompa 2 akan hidup untuk mengisi air jernih
pada aquarium.
6. Buzzer
Buzzer berfungsi sebagai indikator bahwa air pada aquarium keruh dan
otomatis buzzer aktif dan pompa 1 akan hidup untuk mengeluarkan air
aquarium.
7. Pompa Air
Pompa air ini berfungsi untuk mengalirkan air pada proses pengganti air
aquarium ini. Pompa air ini digunakan untuk mengisi dan mengeluarkan
air pada aquarium.
Berdasarkan Blok Diagram diatas dapat dijelaskan prinsip kerja dari alat pengganti air
aquarium otomatis adalah pada alat ini air aquarium akan dideteksi kekeruhannya
dengan menggunakan sensor kekeruhan, apabila air pada aquarium keruh maka
otomatis buzzer akan hidup yang berfungsi sebagai indikator bahwa air aquarium keruh.
Apabila buzzer hidup maka pompa 1 yang berfungsi untuk mengeluarkan air keruh pada
aquarium akan otomatis hidup. Setelah air aquarium dikeluarkan maka sensor utrasonik
akan membaca jarak minimal level air aquarium = 3 cm, jika air aquarium sesuai dengan
jarak level air yang diberikan otomatis pompa 1 akan mati dan langsung pompa 2 yang
berfungsi untuk mengisi air aquairum akan aktif. Pompa 2 akan mati jika sensor
ultrasonik membaca batas maksimal air aquarium = 14 cm. Pada alat ini relay berfungsi
untuk menghidupkan dan mematikan pompa air pada aquarium.
Power Supply berfungsi sebagai sumber tegangan. Pada sistem ini menggunakan
output 6 V DC dan 12V DC. Output ini telah mendapatkan stabilitas dari IC Regulator
(7806 dan 7812). Power Supply menggunakan tegangan sumber dari PLN sebesar 220 V
AC. Tegangan PLN ini terlalu besar, maka digunakan trafo 2 A.
Sensor Kekeruhan berfungsi sebagai pendeteksi kekeruhan air pada aquarium. Sensor
ini memiliki 4 pin input. Pin 1 input sensor akan dihubungkan ke Arduino Uno pada Pin
A0 yang merupakan data dari sensor kekeruhan ini. Pada pin 2 sensor akan dihubungkan
ke Arduino Uno pada Pin GND. Sedangkan untuk Pin 4 Input sensor dihubungkan pada
Pin VCC +5V di Arduino Uno. Kemudian untuk Ouput dari sensor kekeruhan memiliki 4
pin. Pin 1, 2, 3 pada modul sensor akan terhubung ke Pin 1, 2, 3 pada pin sensor
kekeruhan.
Koneksi sensor kekeruhan ke mikrokontroller terdapat pada tabel 1 dibawah ini :
Sensor Ultrasonik akan dikontrol oleh mikrokontroller yang memiliki 4 pin yang
akan dihubungkan ke pin mikrokontroller atau Arduino Uno. Pin 1 merupakan pin Vcc
pada sensor ultrasonik yang akan dihubungkan ke Arduino Uno pada pin +5V. Dan pin 2
pada sensor ultrasonik merupakan trigger yang dihubungkan ke Arduino Uno pada pin 6.
Sedangkan pin 3 dari sensor ultrasonik merupakan pin echo yang dihubungkan ke
Arduino Uno pada pin 5. Dan pin 4 pada sensor ultrasonik dihubungkan pada Ground
Arduino Uno. Sensor ultrasonik berfungsi untuk mengatur jarak atau ketinggian air pada
aquarium. Jarak minimal air pada saat proses pengosongan air pada aquarium yang
keruh yaitu = 3 cm. Dan juga jarak maksimal air aquarium pada saat pengisian air yang
jernih pada aquarium yaitu = 14 cm.
Untuk lebih jelas koneksi Sensor Ultrasonik ke mikrokontroller dapat
dilihat pada tabel 2.
Pada alat ini menggunakan 2 buah relay. Relay ini berfungsi untuk
menghidupkan dan mematikan pompa air pada aquarium. Pada rangkaian relay ini
dapat dijelaskan prinsip kerja dari transistor, dioda dan relay. Transistor berfungsi
sebagai saklar untuk mengaktifkan relay. Pada rangkaian ini dioda berfungsi untuk
mencegah terjadinya arus balik pada rangkaian yang bisa merusak gulungan relay.
Hal ini diakibatkan oleh adanya arus kejut setelah melewati lilitan (saat relay
berubah keadaan dari On ke Off). Relay akan aktif apabila transistor dalam keadaan
On atau saturasi. Untuk keadaan saturasi, maka Ic > Ib dan Vbe harus mendekati 0,7
V. Sedangkan fungsi relay adalah sebagai saklar untuk mengaktifkan pompa air.
Relay bekerja berdasarkan medan magnet. Apabila arus yang mengalir pada lilitan
maka timbul medan magnet sehingga kontaktor pada relay akan berpindah.
Pada saat sensor kekeruhan mendeteksi kekeruhan air, maka otomatis
pompa 1 akan aktif yang berfungsi untuk mengeluarkan air pada aquarium.
Sedangkan fungsi pompa 2 untuk mengisi kembali air aquarium dengan air yang
jernih. Pada alat ini relay terhubung ke Arduino Uno pada pin 8 dan pin 9.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.
1 Basis 9
3 Emitter Gnd
Koneksi pin Rangkaian Relay 2 ke mikrokontroller dapat dilihat pada tabel4 dibawah ini:
3 Emitter Gnd
3.2.5 Rangkaian Buzzer
Pada sistem kerja alat ini penggunaan buzzer berfungsi sebagai indikator suara
yang akan memaksimalkan fungsi dari sistem pada pengganti air otomatis. Buzzer akan
memberikan indikator suara pada saat air aquarium terdeteksi keruh. Pada alat ini
buzzer memiliki 2 pin yaitu Vcc +5V yang terhubung pada kaki pin 3 di Arduino Uno
dan pin kedua akan terhubung pada GND. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel
5.
Tabel 5. Koneksi Buzzer ke Mikrokontroller
1 Positif 3
2 Negatif Gnd
DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/open?id=1s_oSkjMOga14C5KJ-NFCx5jaqXJDcCd4
https://drive.google.com/open?id=1F9eL1udkAkhTu87wj84TXOMrbENzKiaf
https://drive.google.com/open?id=1zFOOqHslTqLmwHgzZ0_s5-8TXVlHxXzU
https://drive.google.com/open?id=1H0VahZ7hfNCzCj0iAbUIdSmr95skzlAq
https://drive.google.com/open?id=1vDRFQRPvsMbvxesUUVeSy7OMFsOTLXyu
https://drive.google.com/open?id=1bABF4rDj9anIXuGf3AbbxzkwMDq7JTbo
https://drive.google.com/open?id=1ryh1g920ylezyPnzOmzijC0TR3qCnI5b
https://drive.google.com/open?id=1z8RYLImL87plgCHa7NtIfOCklHOh8Pin
https://drive.google.com/open?id=1BI5jr5J9jonIPs4QS1D6RAtyx6aNOX53