Anda di halaman 1dari 12

[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

Lampiran 3

CONTOH PERENCANAAN USAHA


(BUSINESS PLAN)

PERENCANAAN USAHA

UNIT USAHA PENGELOLAAN AIR BERSIH

BUM DESA BERSAMA “RIMPAKNANGSI”


Jln. Raksangali, No. 11 Desa Hanum
Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap

PENGURUS:

Dewan Penasehat : Kepala Desa Hanum Tlp. 081224431888


: Kepala Desa Dayeuhluhur Tlp. 081234567890
Pelaksana Operasional : Ceceng Rusmana Tlp. 082224527349
Sekretaris : Taryono Tlp. 087653215722
Bendahara : Doris Arisandi Tlp. 981253292671
Pengawas : Kusnadi (Ketua) Tlp. 087653215722
Kuswo (Wakil Ketua) Tlp. 087653215722
Sarwin (Sekretaris) Tlp. 087653215722
Sarkim (Anggota) Tlp. 087653215722

BUM DESA BERSAMA “RIMPAKNANGSI”


KECAMATAN DAYEUHLUHUR
KABUPATEN CILACAP
TAHUN 2016

1|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

SAMPUL
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. GAMBARAN UMUM DESA HANUM DAN DESA DAYEUHLUHUR
B. GAMBARAN BUM DESA BERSAMA “RIMPAKNANGSI”
1. Visi dan Misi.
2. Tujuan
3. Badan Hukum
4. Organisasi
5. Unit Usaha
6. Sumber Keuangan
7. Peluang Pengembangan Usaha
C. UNIT USAHA PENGELOLAAN AIR MINUM
1. Latar Belakang Pemilihan Usaha
2. Perencanaan Produk
3. Perencanaan Pemasaran
4. Perencanaan Manajemen
5. Perencanaan Pengoperasian
6. Perencanaan Keuangan
7. Perencanaan Jadwal Pelaksanaan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kelembagaan BUM Desa Bersama
Lampiran 2. Foto copy Peraturan Bersama Kepala Desa
Lampiran 3. Foto copy Surat Keputusan Kepengurusan BUM Desa Bersama
Lampiran 4. Berita Acara Musyawarah antar-Desa

2|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF

BUM Desa Bersama Bersama “Rimpaknangsi” merupakan lembaga usaha ekonomi


desa dalam skema kerjasama antar-Desa milik Pemerintah Desa Hanum dan Pemerintah
Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. BUM Desa Bersama
“Rimpaknangsi” didirikan pada tanggal 31 Desember 2015 melalui forum Musyawarah
antar-Desa yang dihadiri oleh Delegasi Desa dari Desa Hanum dan Desa Dayeuhluhur,
yang terdiri dari Kepala Desa, perangkat Desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa,
lembaga kemasyarakatan Desa, lembaga desa lainnya, dan perwakilan masyarakat
dengan mempertimbangkan keadilan gender.

BUM Desa Bersama “Rimpaknangsi” telah memiliki struktur organisasi


kepengurusan yang lengkap dan cukup sederhana, yaitu terdiri atas Dewan Penasehat
(Dewan Komisaris), Dewan Pengawas, Pelaksana Operasional (Direktur), Sekretaris, dan
Bendahara. Dewan Komisaris dijabat oleh Kepala Desa Hanum dan Kepala Desa
Dayeuhluhur, Direktur dijabat oleh Ceceng Rusmana, Sekretaris dijabat oleh Taryono,
dan Bendahara dijabat oleh Doris Arisandi. Dewan Penasehat terdiri dari Kusnadi
(Ketua), Kuswo (Wakil Ketua), Sarwin (Sekretaris), dan Sarkim (Anggota). Dewan
Komisaris beserta seluruh pengurus lainnya dapat bekerjasama sehingga kegiatan usaha
BUM Desa Bersama yang sudah ada dapat berjalan dengan baik.

Salah satu unit usaha yang akan dikembangkan BUM Desa Bersama “Rimpaknangsi”
adalah kegiatan usaha pengelolaan air bersih dengan pemasangan sambungan pipa dan
meteran air. Munculnya ide untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut dilatar belakangi
oleh keadaan warga di dua desa yang mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih.
Ini disebabkan letak sumber air bersih yang cukup jauh.

Kegiatan usaha pengelolaan air bersih ini memiliki prospek yang sangat bagus, baik
ditinjau dari segi sosial maupun dari segi bisnis. Dari segi sosial, dengan adanya kegiatan
usaha tersebut akan membantu warga di dua desa dalam memenuhi kebutuhan air
bersih, sehingga akan mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Dari segi bisnis,
kegiatan usaha pengelolaan air bersih sangat diminati oleh warga di dua desa, sehingga
untuk pemasaran produk sangat mudah karena pasarnya selalu tersedia. Terlebih di Desa
Hanum dan di Desa Dayeuhluhur tidak ada pihak-pihak yang membuka usaha sejenis,
sehingga tidak ada pesaingnya.

Pada tahap awal usaha, target pasarnya adalah 400 rumah tangga yang ada di Dusun
Rimpaknangsi, Desa Hanum dan di Dusun Picungdatar, Desa Dayeuhluhur. Jumlah
pelanggan diyakini akan bertambah semakin banyak di masa yang akan datang. Harga
langganan telah diperhitungkan dan dimusyawarahkan bersama warga desa, yaitu

3|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

sebesar Rp. 250/m3 ditambah infak setiap pelanggan Rp. 500/bulan. Harga tersebut
dirasakan ringan bagi warga sehingga BUM Desa Bersama tidak rugi.

Untuk merealisasikan rencana kegiatan tersebut memerlukan dana sebagai biaya


investasi maupun modal kerja pada tahap awal usaha. Berdasarkan perhitungan yang
cermat, kebutuhan dana untuk biaya investasi sebesar Rp. 74,950,000,-dan modal kerja
sebesar Rp. 8,170,000,- sehingga total biaya yang diperlukan Rp. 83, 120,000,-. Biaya
investasi digunakan untuk pengadaan sarana pipa air, meteran air, bahan-bahan, biaya
transportasi dan biaya pemasangan. Biaya modal kerja digunakan untuk insentif
pengurus selama 12 bulan terhitung sejak kegiatan usaha dapat dioperasionalkan. Modal
awal diperoleh dari penyertaan modal antar-Desa, masing-masing Rp. 25.000.000,-
/Desa. Sementara sisanya sebesar Rp. 33.120.000,- diharapkan berasal dari bantuan
Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Berdasarkan hasil kajian kelayakan, perhitungan Payback Period (waktu kembali


modal) adalah 3 tahun lebih 1 bulan. Ini menggambarkan waktu yang diperlukan untuk
kembali modal termasuk pendek, sehingga kegiatan usaha ini dari segi bisnis tetap
menguntungkan. Ini dipertegas lagi dengan perkiraan Laba-Rugi yang menunjukkan
kegiatan usaha pengelolaan air bersih akan memperoleh Laba Bersih Rp. 16,933,333,-
pertahun. Hasil perhitungan Net Present Value (NPV) dari arus kas bersih menunjukkan
positif, yaitu NPV = Rp. 24,397,784,-. Profitability index (PI) juga menunjukkan positif,
yaitu PI = 1,33. Dengan demikian, berdasarkan parameter-parameter akuntansi yang
digunakan semuanya mengarahkan pada kesimpulan bahwa kegiatan usaha tersebut
layak dan menguntungkan.

Keuntungan yang diperoleh dari usaha pengelolaan air bersih sebagian akan
digunakan untuk pengembangan usaha, dan sebagian sisanya disetorkan ke Pemerintah
Desa sebagai tambahan Pendapatan Asli Desa.

Ketersediaan sumber daya manusia untuk mengelola usaha, baik secara kualitas
maupun kuantitas sangat memadai, dan kebutuhan SDM dapat dicukupi dari Desa Hanum
dan Desa Dayeuhluhur sehingga menguntungkan dari berbagai segi. Ketersediaan SDM
tersebut menjadikan kegiatan usaha pengelolaan air bersih dapat dijalankan dengan
baik.

Kegiatan usaha pengelolaan air bersih yang bersumber dari sungai Cisagu dan mata
air hutan pegunungan sangat mendukung pelestarian lingkungan hidup. Kegiatan usaha
tersebut selain tidak menghasilkan limbah yang merugikan lingkungan, juga dapat
memotivasi warga di dua desa untuk mempertahankan keberadaan hutan. Dengan
demikian kegiatan usaha ini berdampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup.

Dari segi yuridis, BUM Desa Bersama “Rimpaknangsi” telah memiliki legalitas,
karena sudah ditetapkan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Pendirian BUM

4|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

Desa Bersama. Dengan demikian, secara yuridis tidak ada kendala untuk segera
beroperasi.

A. GAMBARAN UMUM DESA HANUM DAN DESA DAYEUHLUHUR

1. Kondisi Geografis
a. Letak Desa
Desa Hanum dan Desa Dayeuhluhur adalah dua desa yang bersebelahan,
terletak di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. Jarak tempuh wilayah
dua Desa tersebut dari Ibukota Kabupaten Cilacap 125 km. Desa Hanum dan
Desa Dayeuhluhur bila digabungkan memiliki luas wilayah 19.8 km2, dengan
potensi lahan yang produktif.
Adapun batas-batas kedua desa tersebut sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Datar
Sebelah Timur : Kecamatan Wanareja
Sebelah Selatan : Desa Matenggeng
Sebelah Barat : Desa Bingkeng

b. Topografi Desa
Desa Hanum dan Desa Dayeuhluhur memiliki kondisi daerah yang berbukit-
bukit, berada di atas gunung dengan ketinggian antara 750 m sampai 1000 m di
atas permukaan laut. Kondisi tanah cukup subur untuk ditanami berbagai jenis
tanaman, baik tanaman jangka pendek maupun tanaman jangka panjang.
Tanaman jangka panjang adalah albasiah, mahoni, cengkeh serta kelapa,
sedangkan tanaman jangka pendek adalah padi dan sayur-sayuran.
Daerah pegunungan di Desa Hanum dan Desa Dayeuhluhur terdapat hutan yang
terpelihara dengan baik. Oleh karena itu mata air dan sungai dapat menyediakan
air untuk kebutuhan warga desa. Namun demikian, karena jauhnya lokasi
sumber air tersebut sehingga warga desa banyak yang mengalami kendala
untuk memperolehnya.

2. Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk
Apabila Desa Hanum dan Desa Dayeuhluhur digabungkan, maka jumlah
penduduk 883 KK (741 KK laki-laki dan 142 KK perempuan) yang terdiri atas
1.529 jiwa laki-laki dan 1.644 jiwa perempuan- sehingga jumlah penduduk
secara keseluruhan sebanyak 3.173 jiwa.
b. Sumber Mata Pencaharian Pokok
Sumber mata pencaharian masyarakat di Desa Hanum dan Desa Dayeuhluhur
meliputi: Petani, Pengusaha/Pedagang, PNS, Tukang Kayu, Tukang Batu,
Perbengkelan, Tukang Ojek, Kerajinan Tangan, Buruh Tani, Buruh Bangunan,
dan beberapa warga merantau keluar daerah untuk mencari nafkah.

5|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

3. Administrasi Desa
Pusat pemerintahan Desa Hanum terletak di Dusun Sukaharja, sementara pusat
pemerintahan Desa Dayeuhluhur terletak di Dusun Dayeuhluhur. Untuk menuju
Kantor Desa dapat dijangkau dengan kendaraan umum atau jalan kaki, karena
berada di jalan poros yang terhubung langsung antar desa dan telah di-hotmix.
Secara administratif Desa Hanum terbagi atas 6 dusun yaitu:
1) Dusun Sudimampir membawahi 2 RW dan 4 RT
2) Dusun Cicukang membawahi 2 RW dan 4 RT
3) Dusun Sukaharja membawahi 2 RW dan 4 RT
4) Dusun Rimpaknangsi membawahi 2 RW dan 4 RT
5) Dusun Ciloa membawahi 2 RW dan 4 RT
6) Dusun Cisagu membawahi 2 RW dan 4 RT
Sementara Desa Dayeuhluhur secara administratif terbagi atas 4 dusun yaitu:
1) Dusun Cipancur membawahi 2 RW dan 4 RT
2) Dusun Picungdatar membawahi 2 RW dan 4 RT
3) Dusun Dayeuhluhur membawahi 2 RW dan 4 RT
4) Dusun Sindanglangu membawahi 2 RW dan 4 RT
Setiap Dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun dibantu oleh Ketua RW dan Ketua
RT. Kepala Desa pada dasarnya bertanggung jawab kepada masyarakat desa, dan
prosedur pertanggungjawaban disampaikan ke Bupati melalui Camat, kemudian dari
pada itu Kepala Desa bersama dengan BPD setiap tahun wajib memberikan
keterangan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakatnya melalui forum
Musyawarah Desa.

B. GAMBARAN TENTANG BUM DESA BERSAMA “RIMPAKNANGSI”


BUM Desa Bersama Rimpaknangsi Kecamatan Tompobulu di bentuk melalui forum
Musyawarah antar-Desa Hanum dan Desa Dayeuhluhur pada tanggal 31 Desember
2015.

1. Visi dan Misi


a. Visi BUM Desa Bersama:
“Terwujudnya Kemandirian masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera
berlandaskan Iman dan Takwa Kepada Allah SWT”

b. Misi BUM Desa Bersama:


1. Mendorong berkembangnya usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat.
2. Menampung berbagai kegiatan usaha ekonomi yang ditekuni masyarakat.
3. Mendorong dan memfasilitasi proses penguatan kelembagaan usaha
masyarakat.
4. Menciptakan ruang dan peluang terhadap upaya pemberdayaan
masyarakat miskin untuk meningkatan kesejahteraan.
5. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dalam mengelola

6|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

kegiatan usaha dan pertanggungjawaban keuangan.

2. Tujuan BUM Desa Bersama:


a. Mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat desa di
kawasan perdesaan.
b. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif (wirausaha
masyarakat desa yang berpenghasilan rendah).
c. Meningkatkan pendapatan asli desa.
d. Meningkatkan pengolahan potensi desa di kawasan perdesaan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.

3. Badan Hukum
BUM Desa Bersama “rimpaknangsi” belum berbadan hukum, namun legal karena
telah ditetapkan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa sehingga pendiriannya
telah memiliki alas hukum. Peraturan Bersama Kepala Desa tentang pendirian BUM
Desa Bersama “rimpaknangsi” tersebut telah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang ada di Indonesia, terutama UU No. 6/2014 tentang Desa, dan
Permendesa PDTT No. 4/2015 tentang Tata cara pendirian, pengurusan dan
pengelolaan, dan pembubaran BUM Desa.

4. Organisasi
Susunan organisasi kepengurusan BUM Desa Bersama “rimpaknangsi” Kecamatan
Dayeuhluhur terdiri dari:
Dewan Penasehat : Kepala Desa Hanum
: Kepala Desa Dayeuhluhur
Pelaksana Operasional : Ceceng Rusmana
Sekretaris : Taryono
Bendahara : Doris Arisandi
Dewan Pengawas : Kusnadi (Ketua)
Kuswo (Wakil Ketua)
Sarwin (Sekretaris)
Sarkim (Anggota)

5. Unit Usaha
Unit Usaha BUM Desa Bersama “rimpaknangsi” meliputi:
a. Unit Usaha Pengelolaan air minum
b. Unit Usaha Simpan Pinjam
c. Unit Usaha Peternakan
d. Unit Usaha Pengelola Hutan Desa

6. Sumber keuangan:
a. penyertaan modal antar-Desa;

7|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

b. penyertaan modal kelompok masyarakat Desa di Kawasan Perdesaan;


dan/atau
c. bantuan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
kabupaten/kota, dan swasta yang ditujukan untuk pembangunan
Kawasan Perdesaan.

7. Gambaran Peluang Pengembangan Usaha


Desa Hanum memiliki potensi ekonomi Desa dari sektor perkebunan, dengan jenis
yang dapat dikembangkan adalah kopi dan cengkeh, kakao dan markisa. Sektor
perdagangan adalah adanya pasar desa. Sektor peternakan, yaitu peternakan sapi,
kuda, dan kambing. Sektor jasa yang dapat dikembangkan antara lain: pengelolaan-
simpan pinjam, pengelolaan air minum, serta jasa perbengkelan dan pertukangan.
Sektor industri rumah tangga juga potensial untuk dikembangkan.
Sektor-sektor perekonomian tersebut selama ini menjadi mata pencaharian pokok
masyarakat Desa Hanum dan miliki peluang pengembangan yang cukup besar untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduk Desa Hanum.

C. UNIT USAHA PENGELOLAAN AIR MINUM

Pengelolaan sarana air minum dengan sistem meterisasi yang dikelola secara
profesional akan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam hal
pemerataan penggunaan air. Di sisi lain akan memberikan tambahan pendapatan asli
desa dalam bentuk sisa hasil usaha yang wajib di setor ke kas desa setiap tahun. Usaha
pengelolaan air minum di Desa Hanum memiliki peluang pengembangan yang cukup
besar dengan melihat potensi sumber daya alam yang berupa sungai dan mata air. Sungai
dan mata air yang berasal dari hutan di pegunungan yang ada di Desa Hanum memiliki
kualitas yang baik, artinya air tersebut layak/sehat untuk dikonsumsi.

1. Latar Belakang Pemilihan Usaha


Desa Hanum memiliki potensi sumber daya air yang memadai dengan banyaknya
mata air dan sungai yang dimanfaatkan masyarakat untuk menjadi air minum sejak
dahulu sampai sekarang. Pemanfaatan sumber air tersebut ada yang dikelola secara
tradisional, dan ada juga yang telah mendapatkan pendanaan melalui program Care
dan PPK/ PNPM Mandiri perdesaan untuk pengadaan sarana perpipaan. Pengelolaan
sarana perpipaan tersebut belum dikelola secara profesional sehingga
pengelolaannya belum maksimal dan pemerataan air tidak maksimal, sehingga
kadang menyebabkan masyarakat kekurangan air minum. Di sisi lain tidak
memberikan kontribusi finansial kepada Desa. Berdasar keadaan tersebut, BUM Desa
Bersama “RIMPAKNANGSI” menjadikan pengelolaan air minum menjadi salah satu
unit usaha untuk memaksimalkan pengelolaan air di Desa Hanum.

2. Perencanaan Produk
Produk yang akan dihasilkan oleh Unit Usaha Pengelolaan Air adalah layanan jasa

8|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

distribusi air melalui perpipaan yang tersambung langsung ke rumah-rumah


pelanggan. Produk ini sangat dibutuhkan oleh warga desa (konsumen), karena air
bersih yang menjadi kebutuhan dasar warga letak lokasi sumbernya jauh dari
permukiman. Oleh karena itu, dengan layanan jasa distribusi air bersih tersebut
selain warga desa terpenuhi kebutuhannya, juga terpenuhi keinginannya untuk
memperoleh air dengan mudah.

3. Perencanaan Pemasaran
Pasar yang dibidik adalah warga masyarakat Desa Hanum yang memanfaatkan
sarana perpipaan milik Pemerintah Desa Hanum. Warga desa yang memanfaatkan
sarana air bersih tersebut cukup besar jumlahnya, yaitu sebanyak 400 KK, sehingga
ini merupakan potensi pasar cukup besar. Model pemasaran yang dilakukan adalah
menyambung pipa untuk menyalurkan air dari sumbernya ke rumah konsumen
dengan pemasangan meteran air. Dengan pemasangan meteran air, penggunaan air
menjadi terkontrol, dan ini menguntungkan semua pihak. Bagi konsumen, adanya
meteran air dapat mengatur penggunaan air seefisien mungkin sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya. Bagi BUM Desa Bersama alat tersebut sangat
membantu dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh setiap pelanggan
setiap bulannya. Potensi pasar tersebut juga menjadi semakin kuat karena di Desa
Hanum dan sekitarnya tidak ada pihak yang membuka usaha sejenis. Dengan
demikian, kegiatan usaha pengelolaan air tidak ada pesaingnya.

Agar pasar tetap terjaga dengan baik, ada 2 (dua) strategi yang ditempuh, yaitu:
a. Strategi harga
Strategi penentuan Biaya pengelolaan air yang dibebankan kepada masyarakat
disesuaikan kualitas pelayanan dengan mengedepankan musyawarah untuk
mufakat.
b. Strategi distribusi
Strategi distribusi dilaksanakan dengan memaksimalkan potensi Sumber Daya
Manusia pengurus BUM Desa Bersama dan potensi SDM lainnya dari Desa
sendiri dengan prinsip pelayanan prima.

4. Perencanaan Manajemen
a. Kompetensi yang dimiliki pengelola dapat dimanfaatkan secara optimal, karena
mereka:
1) Memahami kondisi masyarakat Desa Hanum
2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pengelolaan Air
3) Memiliki pengalaman organisasi
b. Sistem manajemen yang di jalankan meliputi:
1) Manajemen Pelayanan
Manajemen pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan yang cepat, tepat,
senyum dan sapa.

9|Page
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

2) Manajemen Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan dengan standar manajemen yang profesional yang
berbasis kinerja.
3) Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan dikelola dengan standar akuntansi keuangan yang
mengedepankan akun tabilitas dan transparansi berdasarkan prinsip-
prinsip akutansi.
4) Manajemen Peningkatan Kapasitas SDM
Pengelola Unit Usaha dapat menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk
meningkatkan kualitas pelayanan. Pengelola unit usaha diikutsertakan-
dalam pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan tugas pokoknya.

5. Perencanaan Pengoperasian
Untuk mengoperasikan kegiatan usaha pengelolaan air dilakukan dengan
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, tanpa menggunakan bahan bakar
dan mudah membangunnya. Teknologi yang dimaksud adalah sistem grafitasi bumi.
Untuk menyalurkan air dari sumbernya menggunakan fasilitas sarana perpipaan
sepanjang 7 Km yang telah dimiliki BUM Desa Bersama “RIMPAKNANGSI” Desa
Hanum.
Bahan baku produk yang dijual adalah air bersih yang bersumber dari mata air
pegunungan. Mata air ini tak pernah kering sepanjang masa, sehingga ketersediaan
bahan baku akan tetap terjamin dan biayanya sangat murah.

6. Perencanaan Keuangan
a. Dana yang diperlukan dan sumbernya
Untuk menjalankan kegiatan usaha pengelolaan air diperlukan dana sebagai
modal awal sebesar Rp. 83,120,000,-. Dana ini digunakan sebagai investasi
sebesar Rp. 74,950,000,- dan Rp. 8,170,000,- sisanya untuk modal kerja.
Kebutuhan dana untuk modal usaha ini bersumber dari APBD Kabupaten
Cilacap.
b. Proyeksi pendapatan.
Berdasarkan hasil analisis keuangan dari kajian kelayakan yang dilakukan,
Penyusunan perkiraan arus kas digambarkan sebagaimana Contoh tersebut
diambil dari data kajian kelayakan kegiatan usaha pengelolaan air BUM Desa ".
Jumlah pelanggan diproyeksikan (diperkirakan) sebanyak 400 pelanggan. Harga
pemakaian air ditentukan sebesar Rp. 250/ m3 ditambah uang infak per
pelanggan sebesar Rp. 500/ bulan. Rata-rata penggunaan air diproyeksikan
sebanyak 25 m3/bln/pelanggan. Dengan demikian rata-rata pendapatan kotor
per bulan yang diterima dari seluruh pelanggan air sebesar :
= (400 X 25 X Rp. 250) + (400 X Rp. 500) = Rp. 2.700.000.
Pendapatan kotor per tahun sebesar
= Rp. 2.700.000 X 12 = Rp. 32.400.000.
pendapatan usaha dapat diproyeksikan sebagai berikut (lihat Tabel 1)

10 | P a g e
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

Tabel 1
Perkiraan Arus Kas Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa Bersama
“RIMPAKNANGSI” di Desa Hanum Kec. Tompobulu Kab. Cilacap

TAHUN KE:
NO URAIAN 1 2 3 4 5
A. ARUS KAS MASUK
1. Penerimaan infak & biaya pemakaian air 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
2. Lain-lain - - - - -
TOTAL ARUS KAS MASUK (A) 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
B. ARUS KAS KELUAR
1. ATK 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000
2. Insentif Pengelola 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000
3. Bunga bank - - - - -
4. Pajak - - - - -
5. Lain-lain - - - - -
TOTAL ARUS KAS KELUAR (B) 8,170,000 8,170,000 8,170,000 8,170,000 8,170,000
ARUS KAS BERSIH ( A – B ) 24,230,000 24,230,000 24,230,000 24,230,000 24,230,000

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa, arus kas bersih adalah positif. Artinya
pendapatan yang diperoleh lebih besar daripada pengeluaran. Dengan kata lain, kegiatan
usaha ini layak untuk dijalankan, karena potensial mendapatkan keuntungan.
Pendapatan yang dapat diterima BUM Desa Bersama ke depan dapat ditingkatkan lagi
melalui penambahan pelanggan.

Proyeksi Laba-Rugi.
Berdasarkan hasil kajian kelayakan yang telah dilakukan, kegiatan usaha pengelolaan air
dalam keadaan laba, seperti yang ditunjukkan data pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2
Proyeksi Laba-Rugi Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa Bersama
“RIMPAKNANGSI” di Desa Hanum Kec. Tompobulu Kab. Cilacap

TAHUN KE
NO URAIAN 1 2 3 4 5
A. PENJUALAN 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
B. BIAYA POKOK PRODUKSI
1. Bahan Baku - - - - -
2. Upah Tenaga Kerja - - - - -
3. Biaya Umum Pabrik - - - - -
C. LABA KOTOR ( A – B ) 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000 32,400,000
D. BIAYA USAHA
1. ATK 250,000 250,000 250,000 250,000 250,000
2. Gaji/Insentif Pengelola 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000 7,920,000
3. Biaya promosi - - - - -

11 | P a g e
[Panduan Umum Pelembagaan BUM Desa Bersama ] June 9, 2016

4. Biaya Penyusutan 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667 7,296,667


5. Lain-lain - - - - -
Total Biaya Usaha 15,466,667 15,466,667 15,466,667 15,466,667 15,466,667
E. LABA USAHA (C – D) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333
F. BUNGA - - - - -
G. LABA SEBELUM PAJAK (E-F ) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333
H. PAJAK - - - - -
I. LABA BERSIH (G – H ) 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333 16,933,333

Tabel 2 menunjukkan Unit Usaha Pengelolaan Air memper-oleh laba bersih sebesar
Rp. 16,933,333 setiap tahunnya. Angka ini tentu bukan merupakan laba yang besar,
tetapi sesuai dengan prinsip usaha yang dianut BUM Desa tidak untuk mengejar laba
yang besar, tetapi lebih mengedepan-kan kemanfaatan bagi warga desa.

d. Waktu kembali modal (Payback Period)


Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, waktu kembali modal adalah 3 tahun
1 bulan. Ini diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
Investasi Awal sebesar Rp. 74,950,000, dan Arus Kas Masuk Bersih sebesar Rp.
24,230,000. Berdasarkan data ini, maka Payback Period-nya adalah sebagai berikut.
Payback Period = (74,950,000 / 24,230,000) X 1 tahun = 3, 09 tahun atau 3 tahun
lebih 1 bulan.

7. Rencana Jadwal Pelaksanaan


Jadwal pembangunan infrastruktur dan pengoperasian kegiatan usaha pengelolaan
air direncanakan mulai Bulan Juli sampai Nopember 2010.

D. LAMPIRAN DOKUMEN PENDUKUNG

1. Dokumentasi Kelembagaan BUM Desa “GANTING”­


2. Foto copy Akte Notaris
3. Foto copy Peraturan Desa
4. Foto copy SK Kepengurusan
5. Berita Acara Musyawarah Desa

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai