BDRS didirikan dan dikelola oleh Rumah sakit yang berkewajiban menyimpan darah
yang telah diuji saring oleh UTD PMI dan melakukan uji silang serasi berdasarkan perjanjian
kerja sama antara UTD PMI dan Rumah Sakit.
BDRS berfungsi menyimpan darah dan mengeluarkan bagi pasien yang memerlukan
darah di rumah sakit yang bersangkutan.
Tugas BDRS :
Menerima darah yang sudah diuji saring dari UTDC PMI terdekat secara teratur
Menyimpan darah
Melakukan uji silang serasi darah donor dan darah pasien
Menyerahkan darah yang cocok bagi pasien di Rumah Sakit tersebut
Melacak penyebab reaksi transfusi yang dilaporkan oleh dokter Rumah Sakit.
Melaksanakan pemusnahan darah transfusi yang tidak layak pakai, sesuai
ketentuan.
Persyaratan yang perlu diperatikan :
1. Rumah Sakir merupakan sarana kesehatan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan darah
2. Memenuhi kriteria Pembentukan BDRS antara lain:
Ada kebutuhan darah
Terdapat UTD di wilayah tersebut sebagai pamasok darah untuk
kebutuhan minimal selama 3 hari
Pendirian BDRS atas kesepakatan tim yang terdiri dari unsur Rumah
Sakit dan UTD PMI setempat setelah diadakan pengajian terlebih dahulu terhadap
pemenuhan kriteria pembentukan BDRS
Tersedia ruangan dengan :
Luas minimal 4 x 5 m2
Air bersih yang cukup dengan sisitim pembuangan limbah yang
baik.
Listrik yang berkekuatan minimal 6500 watt dan disel
pembangkit listrik dalam keadaan darurat
Telepon dan fax yang mudah diakses
Komputer
Tersedia formulir permintaan darah dan formulir lainya yang dibutuhkan
sesuai format standar.
3. Pembiayaan
Tenaga BDRS merupakan tenaga Rumah Sakit yang besangkutan
Biaya Pengganti Pengelolahan Darah (BPPD) dibebankan pada pihak
Rumah Sakit yang bersangkutan
Prosedur penagihan BPPD mengikuti ketentuan dari UTD PMI setempat
yang mengirimkan darahnya.
4. Pendidikan dan Pelatihan
Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dalam penyimpanan,
pengolahan dan distribusi darah, Rumah Sakit dapat mengirimkan tenaga BDRS untuk
mengikuti penataan/kursus yang diadakan oleh UTD PMI
UTD PMI memberikan bimbingan teknis dalam bidang UKTD yang terkait
dengan BDRS
5. Pelaporan
BDRS wajib membuat laporan bulanan kepada RS setempat dengan
tembusan kepada UTD PMI dan Dinas Kesehatan tentang kegaitan di Bank Darah yang
bersangkutan, meliputi :
Kebutuhan, penerimaan, dan pemakaian darah
Reaksi transfusi
Pemakaina Reagensia
Pemakaian alat - alat
Dll
6. Pengawasan
Pengawasan atau audit teknis pelayanan darah secara periodik dilakukan
oleh tim yang terdiri dari unsur Rumah Sakit, UTD PMI setempat dan dinas kesehatan
setempat.
Laporan audit teknis disampaikan kepada kepala Rumah Sakit, Kepala
UTD setempat dan Kepala Dinas setempat.
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Perlakukan semua darah donasi, sampel dan komponen darah sebagai bahan infeksius.
Hindari penggunaan benda tajam sebisa mungkin (gunakan dengan aman, buang
dengan aman)
Perlindungan untuk diri sendiri
Perlakukan semua peralatan sebagai bahan infeksius (termsuk limbah)
Vaksinasi Hepatitis B