Anda di halaman 1dari 70

Pelayanan Permintaan Darah

BDRS Cimacan
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/3
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Pelayanan permintaan darah harus berdasarkan pengantar dari


ruangan berupa formulir permintaan darah dengan data
lengkap dan contoh darah pasien.

2. TUJUAN Untuk memberikan pelayanan darah yang aman bagi pasien


sesuai dengan permintaan dari ruangan rawat.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Pelayanan Permintaan Darah

Formulir Permintaan Darah


Formulir permintaan darah harus mengandung informasi yang
cukup tentang :

1. Identitas Pasien :
- Nama Lengkap
- Tanggal Lahir
- Nomor Registrasi
- Tempat/ Ruang Rawat

2. Nama dokter yang merawat

3. Informasi lain: Jenis Kelamin, umur, diagnosa,


riwayat transfusi, riwayat kehamilan, nama suami ,
alamat, ruangan, jenis darah yang diperlukan, jumlah
kebutuhan.

4. Apabila formulir yang tidak jelas/ informasi yang tidak


jelas dan tidak lengkap tidak akan diterima dan
dikembalikan ke ruangan rawat masing-masing.

1
Prosedur Pelayanan Permintaan Darah

1. Permintaan darah dari rungan perawatan berupa :

- Formulir permintaan darah rangkap 3 yang telah


diisi data pasien lengkap oleh dokter yang meminta.
- Contoh darah OS yang sudah diberi etiket berisi
data pasien sesuai dengan formulir permintaan
darah.

2. Keadaan Contoh Darah pasien :

- Contoh darah yang digunakan adalah darah beku


(tanpa antikoagulan) dan darah yang disertai
antikoagulan. Keduanya dimasukan ke dalam
tabung tertutup.
- Contoh darah OS masing masing minimal 3cc.
- Hindari contoh darah yang hemolysis karena dapat
mempersulit pemeriksaan.

3. Penerimaan di loket pelayanan darah :

- Perhatikan baik-baik apakah formulir terisi lengkap


atau belum.
- Apabila ada data yang belum atau tidak jelas harap
minta penjelasan kapada petugas ruang perawatan
atau dengan dibuatkan surat pengantar disertakan
nama dan tanda tangan petugas bank darah.
- Jangan sekali-kali merubah, menambahkan atau
mengurangi data yang tertera pada formulir
permintaan darah atau etiket pada sampel OS.
- Cocokkan etiket pada contoh darah dengan formulir
permintaan darah.
- Catat pada formulir permintaan darah : Nama
pasien, tanggal permintaan darah, jam menerima
sampel dan nama petugas penerima.

- Apabila ada perubahan permintaan atau ada


kesalahan penulisan pada formulir permintaan darah
dari ruangan lewat telepon tulis nama petugas
tersebut, jam dan tanggalnya.

1. Catat pada buku register :


- Nomor urut.
- Nama pasien.
- Alamat

2
- Umur
- Jenis kelamin
- No Rekam Medik
- Diagnosa
- Ruangan/ bagian
- Golongan darah pasien.
- Jenis darah yang dibutuhkan dan jumlah darah
yang dibutuhkan.
- Katagori pasien
- Hasil .
- Keterangan.

2. Pemeriksaan golongan darah pasien (cell grouping dan


serum grouping)

Pemeriksaan golongan darah dilakukan pada tube test secara


cell grouping dan serum typing, yang masing-masing tabung
pada tube test harus diberi kode yang jelas untuk masing-
masing pemeriksaan agar tidak terjadi kekeliruan, misalnya
dengan menuliskan nama OS/ Nomor kantong darah

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

3
Droping / Transportasi (distribusi) darah
Dari UDD-PMI Cianjur ke BDRS RSUD Cimacan
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Proses pengambilan darah droping dari UDD-PMI Cianjur ke
BDRS RSUD Cimacan.

2. TUJUAN Menyiapkan darah yang aman dalam rangka mempermudah


pelayanan transfusi darah di lingkungan rumah sakit umum
daerah Cimacan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Petugas droping membawa surat pengantar dari


BDRS
No. Pesanan : Kepada Yth,
Direktur UDD PMI Cianjur
Di
Tempat

KOMPONEN JUMLAH KET


FRESH WHOLE BLODE
WHOLE BLODE
PACKED RED CELLS
THROMBOCYT CONCENTRATE
FRESH FROZEN PLASMA
WASHED RED CELLS
CRYOPRECIPITATE
BUFFY COAT

Cimacan, ………….…. 20……

Penerima Pesanan, Pemesan,

( ………………… ) ( ………………… )

Mengetahui
Kepala Unit BDRS

( …………………

2. Tempat Penyimpanan Darah

4
Tempat penyimpanan darah selama transportasi dari
UDD-PMI Cianjur ke BDRS Cimacan :
- Container / Box
- Kardus yang baik insulasinya ( system penahan
dingin )
- Styro Foam
Selama dalam perjalanan pertahankan suhu 2±4 °C

3. Bahan Pendingin

Bahan pendingin yang digunakan adalah es batu dalam


kantong dingin yang tidak bocor.
- Es batu harus diletakkan diatas darah karena hawa
dingin mengalir kebawah.
- Harus ada jarak antara es dan darah jangan sampai
bersentuhan
- Dalam suasana yang sangat panas perlu meletakkan
es diatas dan dibawah darah.

4. Dalam tranportasi darah tidak diperbolehkan


menggunakan :

Super cubed/ canned ice dan dry ice karena dapat


menyebabkan penurunan temperature lokal dan
menyebabkan lysis sel darah merah.

5. Monitoring Suhu

Selama dalam perjalanan suhu harus selalu dimonitor dan


dicatat pada formulir pencatatan suhu secara periodic dan
ditempatkan pada box pengiriman dan diberikan ke Bank
Darah yang dituju kepada petugas yang menerima darah.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

5
Penyimpanan Darah di BDRS RSUD Cimacan
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Darah droping sebelum didistribusikan kepada pasien yang


membutuhkan transfusi darah harus disimpan sesuai dengan
ketentuan.

2. TUJUAN Menjaga agar selama dalam penyimpanan, darah yang ada di


Bank Darah aman dan tidak rusak dan berkualitas.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Darah harus disimpan didalam Blood Bank pada suhu


antara 2°C s/d 6°C .
2. Darah disimpan/ ditaruh pada rak dalam Blood Bank
menurut golongan darah masing-masing.
3. Setiap pergantian shiff suhu Blood Bank dicatat pada
monitor suhu.
4. Temperatur suhu (Thermometer) dilihat dibagian luar
Blood Bank (digital).
5. Temperatur suhu (thermometer) ditaruh dalam Aquadest,
darah tidak boleh bersentuhan langsung dengan dinding
Blood Bank..
6. Jangan dibiasakan buka tutup pintu Blood Bank karena
bisa mempengaruhi kestabilan suhu penyimpanan.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

6
Pemeriksaan Golongan Darah
Darah Pasien dan Darah Donor (kantong darah)
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus contoh darah


pasien dan darah donor (kantong darah) merupakan
pemeriksaan awal sebelum dilakukan pemeriksaan
crossmatching.

2. TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kesalahan golongan darah untuk


transfusi, yang akan berakibat fatal bagi pasien yang memakai
darah.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR A. Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus


pasien

1. Pisahkan serum dan sel darah merah pasien.

2. Sel darah merah dicuci dengan NaCl 0.9% sebanyak


1 – 3 kali dengan menggunakan sentrifuge
kecepatan 3000 rpm selama 3 menit .

3. Lakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan


Rhesus, cell grouping dan serum typing dan untuk
pemeriksaan Rhesus dengan menggunakan control
Bovine Albumin 6%.

4. Hasil pemeriksaan diatas dicatat pada klat kerja


dengan hasil reaksi golongan darah lengkap dan
pada formulir langsung di cap/ stempel sesuai
dengan pemeriksaan.

B. Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus


donor.

1. Periksa pada kantong darah tgl pengambilan, tgl


kadaluwarsa, keadaan darahnya, warna, bekuan dan

7
kantong darah dipegang dan digoyang perlahan-
lahan jangan dipijit atau ditekan.

2. Contoh darah donor diambil dari satu bagian selang


kantong darah, pisahkan serum dan dicuci 1 – 3 kali
putaran dengan kecepatan 3000 rpm selam 3 menit.

3. Lakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan


Rhesus pada tube test dengan cell grouping dan
serum typing.

4. Catat hasil pemeriksaan pada klat kerja lengkap


dengan nomor-nomor kantong darahnya.

5. Lakukan hal serupa untuk kantong darah lain bila


permintaan darah lebih dara 1 kantong.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

8
METODE PEMERIKSAAN
GOLONGAN DARAH ABO dan RHESUS
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/6
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus sebagai


pemeriksaan awal penerimaan permintaan darah dapat
dilakukan lebih dari 1 (satu ) metode.

2. TUJUAN Pada saat permintaaan darah datang kita lakukan pemeriksaan


golongan darah dengan metode slide test sebagai deteksi awal
penentuan golongan darah pasien, dan sebelum pemeriksaan
crossmatching kita periksa ulang dengan metode tube test
sebagai konfirmasi untuk menghindari kesalahan dalam
penentuan golongan darah.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Prinsip : Antigen + Antibody = Aglutinasi

A. Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus


metoda TUBE TEST

Reagensia :

¤ Antisera –A ¤ Bovine Albumin 6% ¤ Ery O 5%


¤ Antisera –B ¤ Ery A 5%
¤ Anti –A ¤ Ery B 5%

Alat dan bahan :

¤ Serofuge ¤ Objek glass


¤ Rak tabung ¤ Gelas pembilas
¤ Tabung reaksi ukuran 75 x 12 mm ¤ Mikroskop
¤ Wadah limbah
¤ Pipet plastic ukuran 1ml
¤ Labu semprot

9
Persiapan Reagensia

¤ Biarkan reagensia pada suhu kamar.


¤ Catat bath no./ lot. No. tiap-tiap reagensia yang akan
kita pakai.

Cara Kerja :

1. Siapkan tabung reaksi sebanyak 8 buah pada sebuah


rek tabung dan beri identitas/ label :

- tabung 1 : -A
- tabung 2 : -B
- tabung 3 : EA
- tabung 4 : EB
- tabung 5 : EO
- tabung 6 : Auto kontrol
- tabung 7 : -D
- tabung 8 : Bovine Albumin 6%

2. Isi masing-masing tabung :

- tabung 1 : 1 tts –A + 1 tts sel OS/ donor 5%


- tabung 2 : 1 tts – B + 1 tts sel OS/ donor 5%
- tabung 3 : 1 tts E A + 2 tts serum OS/ donor
- tabung 4 : 1 tts E B + 2 tts serum OS/ donor
- tabung 5 : 1 tts E O + 2 tts serum OS/ donor
- tabung 6 : 1 tts sel OS/ donor 5% + 2 tts serum
OS/ donor
- tabung 7 : 1 tts – D + 1 tts sel OS/ donor
- tabung 8 : 1 tts Bovine Albumin 6% + 2 tts sel
OS/ donor

3. Kocok-kocok semua tabung agar homogen.

4. Putar 3000rpm selama 15 detik.

5. Baca.

10
Pembacaan Hasil

1. Baca reaksi dengan cara mengocok tabung perlahan-


lahan.

2. Bila pada sel darah merah OS/ donor terjadi :

¤ Aglutinasi : ada antigen pada sel darah


merah.
¤ Tidak Aglutinasi : tidak ada antigen pada sel
darah merah.

3. Bila pada serum OS/ donor terjadi :

¤ Aglutinasi : ada antibody dalam serum.


¤ Tidak Aglutinasi : tidak ada antibody dalam
serum.

4. Tentukan derajat aglutinasinya

¤ ++++ ( 4+ ) : gumpalan besar dengan cairan


jernih disekitarnya.
¤ +++ ( 3+ ) : sebagian sel tergumpal besar
dengan cairan jernih
disekitarnya.
¤ ++ ( 2+ ) : gumpalan agak besar dengan
cairan agak merah
disekitarnya.
¤ + ( 1+ ) : gumpalan kecil dengan cairan
merah disekitarnya.
¤ + ( 1+w) : gumpalan tidak terlihat jelas,
Pembacaan
Harus dilakukan dengan
bantuan mikroskop.
¤ Lysis : suspensi sel darah merah
berwarna merah jernih tidak
ada endapan sel sama sekali.
¤ - / negatip : tersuspensi/ homogen.

11
B. Metode Bio Plate/ slide test

Reagensia :

¤ Antisera –A ¤ Bovine Albumin 6% ¤ Ery O 10%


¤ Antisera –B ¤ Ery A 10%
¤ Anti –A ¤ Ery B 10%

Alat dan bahan

¤ Bio plate/ slide test.


¤ Pipet plastik 1 ml
¤ Gelas Pembilas
¤ Wadah limbah

Cara Kerja :

Siapkan sebuah Bio plate (10 sumur)/ 3 objek kaca


untuk slide test.

1. Beri identitas sampel OS/ donor dismping bio plate


dan diatas sumur-sumur bei identitas :

- lubang 1 : -A
- lubang 2 : -B
- lubang 3 : EA
- lubang 4 : EB
- lubang 5 : EO
- lubang 6 : Auto control
- lubang 7 : -D
- lubang 8 : Bovine Albumin 6%

2. Isi masing-masing lubang dengan :

- lubang 1 : 1 tts –A + 1 tts sel OS/ donor 10%


- lubang 2 : 1 tts – B + 1 tts sel OS/ donor 10%
- lubang 3 : 1 tts E A + 2 tts serum OS/ donor
- tabung 4 : 1 tts E B + 2 tts serum OS/ donor
- tabung 5 : 1 tts E O + 2 tts serum OS/ donor

- tabung 6 : 1 tts sel OS/ donor 10% + 2 tts serum


OS/ donor
- tabung 7 : 1 tts – D + 1 tts sel OS/ donor 10%
- tabung 8 : 1 tts Bovine Albumin 6% + 2 tts sel

12
OS/ donor 10%

3. Goyang kedepan dan kebelakang hingga campuran


rata pada permukaan lubang plate.

4. Tunggu kurang lebih 2 menit lalu baca reaksi yang


terjadi.

Pembacaan Hasil

1. Baca reaksi dengan cara mengocok tabung perlahan-


lahan.

2. Bila pada sel darah merah OS/ donor terjadi :

¤ Aglutinasi : ada antigen pada sel darah merah.


¤ Tidak Aglutinasi : tidak ada antigen pada sel darah
merah.

Kesimpulan pembacaan hasil :

1. Golongan Darah A : mempunyai antigen A dan


antibody B.

2. Golongan Darah B : mempunyai antigen B dan


antibody A.

3. Golongan Darah AB : mempunyai antigen A dan B


tetapi tidak mempunyai antibody A dan antibody B.

4. Golongan Darah O : mempunyai antigen A


dan antigen B tetapi
mempunyai antibody A dan
anti body B.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

13
PROSEDUR PEMERIKSAAN
CROSSMATCHING METODE GRIFOLS GEL TEST
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Crossmatching adalah pemeriksaan uji cocok serasi antara


darah pasien dengan darah donor.

14
2. TUJUAN Untuk mendeteksi reaksi aglutinasi yang mungkin terejadi
antara darah pasien dengan darah donor.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Cara pemeriksaan Grifols gel test

1. Buat suspensi sell OS dan donor


Caranya kerja :
- Masukkan 500 ul DG Gel Sol dengan dispenser /
mikropipet ke dalam setiap tabung (Mayor, Minor,
Auto Kontrol).
- Mayor : Ambil 50 ul sel darah donor + 25 ul
serum OS lalu masukkan ke dalam
tabung yang telah diisi DG Gel Sol.
- Minor : Ambil 50 ul sel darah OS + 25 ul
serum donor lalu masukkan ke
dalam tabung yang telah diisi DG
Gel Sol.
- Auto Kontrol : Ambil 50 ul sel darah OS + 25 ul
serum OS lalu masukkan ke dalam
tabung yang telah diisi DG Gel Sol.
- Homogenkan menjadi suspenasi.

2. Ambil Lis / Coombs Card, tandai dengan identitas / no


kantong darah donor buka penutup alumunium dengan
bantuan mikropipet masukan.
- Mayor : 5 ul suspensi sel donor + 25 ml serum OS
- Minor : 5 ul suspensi sel OS + 25 ml serum donor
- A - K : 5 ul suspensi sel OS + 25 ml serum OS

15
3. Masukkan List / Coombs Card ke incubator.
Inkubasi 370C 15 menit ( tekan tombol timer 1, 2 )

4. Pindahkan list / Coombs Card ke Centripage.


tekan tombol start selama 9 menit

5. Baca hasil.

Cara Penulisan Lis / Coombs Card :

1. Tulis nama OS., Rumah sakit/ ruangan, golongan


darah, tanggal, nama petugas yang mengerjakan dan
nomor kantong darah.

2. Pengisian lis/ coombs card disesuaikan dengan jumlah


permintaan darah
¤ 1 donor : Mayor, Minor, Auto control.
¤ 2 donor : Mayor 1, Mayor 2, Minor 1, Minor 2,
Auto pool, Auto Control.
¤ 3 donor : - Mayor 1, Mayor 2, Mayor 3.
- Minor 1, Minor 2, Minor 3.
- Auto pool 1, Auto pool 2.
- Auto control.
¤ 4 donor : - Mayor 1, Mayor 2, Mayor 3, Mayor 4.
- Minor 1, Minor 2, Minor 3, Minor 4.
- Auto pool 1, Auto pool 2.
- Inter pool 1 , Inter pool 2.
- Auto control.

Crossmatching Incompatibel

Bila terdapat hasil crossmatching incompatible lanjutkan


dengan pemeriksaan rutin/ crossmatching manual sampai
fase III, dan apabila mendapatkan hasil :

a. Mayor Incompatibel
1. Periksa ulang golongan darah OS dan donor.
2. Pemberitahuan kepada ruangan rawat RS. bahwa
darah untuk yang bersangkutan belum dapat
diberikan karena hasil incompatible.
3. Ganti dengan beberapa darah donor.

16
4. Apabila tidak juga ditemukan yang incompatible,
disarankan untuk dilakukan pemeriksaan rujukan ke
UDD Cianjur.

b. Minor Incompatibel
1. Periksa ulang golongan darah OS dan donornya.
2. Lakukan Direct Coombs Test (DCT) pada OSnya.
3. Jika yang duminta darah Whole Blood (WB) dan
hasil DCT OSnya positip, beritahu ke ruangan rawat
RS bahwa darah yang diminta tidak dapat dipenuhi
karena hasil pemeriksaan incompatible pada minor,
darah baru dapat diberikan dalam bentuk PRC.
4. Jika hasil pemeriksaan DCT nya negatip harus ganti
darah donor.

4. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

17
PROSEDUR PENYIMPANAN
DATA PEMERIKSAAN CROSSMATCHING
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Penyimpanan data pemeriksaan crossmatching adalah


penyimpanan semua catatan yanng telah dikerjakan dan
dijadikan arsip.

2. TUJUAN Sebagai pegangan dan bahan penullusuran apabila terjadi


kasus-kasus reaksi transfusi atau permasalahan lainnya.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Dokumentasi

1. Formulir permintaan darah pasien dan klat kerja


disimpan dalam 1 map disusun per bulan.

2. Liss combs yang sudah dikerjakan disusun di rak dalam


lemari selama 1 minggu.

3. Selang darah dan spuit sampel OS dijadikan satu lalu


disimpan dilemari es per shiff dan per tanggal selama 1
minggu.

5. UNIT TERKAIT Bank Darah Rumah Sakit.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

18
PROSEDUR PENGISIAN KLAT KERJA
DAN LABEL-LABEL KANTONG DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Pengisian klat kerja dan label-label kantong darah adalah


pengisian lanngkah-langkah kerja dan penngisian data pasien
dan donor yang dilakukan dalam mempersiapkan darah yang
aman dan siap pakai.

2. TUJUAN Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memberikan


darah untuk transfusi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Pengisian Klat Kerja dan Label-label Kantong Darah

1. Setiap hasil pemeriksaan dicatat pada klat kerja setahap


demi setahap sesuai dengan hasil pemeriksaan.
2. Nama petugas yang mengerjakan pemeriksaan
crossmatching harus jelas tidak boleh hanya dengan
paraf atau tandatangan
3. Label-label ditulis dengan huruf cetak dan jelas tidak
boleh di tip-X atau dicoret-coret.
4. Formulir permintaan darah dan label-label untuk darah
tidak boleh ada bekas tip-X atau coret-coretan, bila ada
harap petugas yang menangani membubuhkan paraf
ditempat tersebut sebagai tanda tulisan tersebut adalah
benar.

Pencocokan data-data golongan darah dan nomor-nomor


kantong darah donor sebelum darah dikeluarkan

1. Darah Donor
Nomor-nomor kantong darah donor dan golongan darah
ABO dan rhesus dicocokkan dengan data yang tertulis
pada :
¤ Formulir pemintaan darah.
¤ Label pembungkus kantong darah.
¤ Klat kerja crossmatching

19
2. Contoh Darah OS

¤ Formulir permintaan darah.

¤ Label-label kantong darah.

¤ Klat kerja.

Pencocokan data-data tersebut harus dilakukan oleh setiap


petugas yang melakukan pemeriksaan crossmatching.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

20
PROSEDUR DISTRIBUSI/ PEMBERIAN DARAH
UNTUK PASIEN YANG MEMBUTUHKAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Pendistribusian/ pengeluaran darah adalah proses pemberian


darah dari petugas pelayanan Bank darah kepada petugas
pengambil darah.

2. TUJUAN Agar darah yang sudah dilakukan pemeriksaan crossmatching


dan siap pakai tersebut dapat segera ditrnsfusikan kepada
pasien yang membutuhkan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Pendistribusian/ pengeluaran darah

1. Sebelum darah dikeluarkan, sekali lagi harus dicek dan


dicocokan kembali data-data golongan darah ABO/
Rhesus OS dan darah donor dengan formulir permintaan
darah serta label-label kantong darah, pencocokan data
tersebut harus dilakukan oleh setiap petugas yang
mengeluarkan darah.
2. Pada waktu darah akan dikeluarkan, dapat diambil untuk
keluarga pasien atau perawat ruangan
3. Pastikan orang yang datang adalah benar-benar
keluarga.
4. Pada buku penyerahan darah isi data berupa: No, Nama,
Usia/tanggal lahir, jenis kelamin, ruangan,No
kantong,golongan darah, tanggal dan penyerahan,
petugas yang menyerahkan dan penerimaan darah
disertaitanda tangan yang menerima darah.
5. Formulir permintaan darah dan klat kerja disimpan per
tanggal.

21
5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.
2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

22
PROSEDUR PENYIMPANAN
CONTOH DARAH PASIEN
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Sisa contoh darah pasien dalam spuit disimpan dalam tempat
khusus.

2. TUJUAN Sebagai bahan penelusuran apabila terjadi reaksi transfusi


terhadap pasien yang memakai darah.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Penyimpanan Contoh Darah OS

1. Penyimpanan contoh-contoh darah dan kantong-kantong


darah tidak boleh pada 1 rak .
2. Contoh darah OS disimpan pada blood bank di rak
khusus menurut tanggal dan per shiff..
3. Setiap hari petugas shiff malam memeriksa contoh-
contoh darah yang sudah lewat masa simpannya dan
harus dibuang.
4. Untuk OS yang sudah mendapatkan transfusi darah
sebaiknya membawa contoh darah yang baru.
5. Untuk spuit sampel darah OS disimpan bersama selang
donornya dengan cara diikatkan selama 7 hari.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

23
PROSEDUR PEMBUATAN
Ery A, Ery B DAN Ery O
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Ery A, B dan O adalah bahan pemeriksaan golongan darah


ABO dengan cara mereaksikannya dengan serum pasien/
donor.

2. TUJUAN Untuk menentukan golongan darah dengan ABO dengan


melihat reaksi antibody golongan darah yang terdapat pada
serum pasien/ donor, dengan suspensi sel A, B dan O. Ery
juga dapat disebut sebagai kontrol pemeriksaan golongan
darah ABO.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Pembuatan Ery A, Ery B dan Ery O

Pembuatan Ery A
1. Siapkan 3 sampel golongan darah A ( A1, A2, A3 ).
2. Siapkan 1 tabung, masukkan 10 tts golongan darah A1,
A2 dan A3.
3. Putar 3000 rpm selama 3 menit.
4. Buang serumnya dengan menggunakan pipet Pasteur.
5. Sel darah merah pekat yang kita daptkan cuci 3 kali
dengan NaCl 0.9% (saline).
6. Setelah pencucian terakhir ambil endapan sel darah
merah pekat dengan cara supernatantnya kita buang
menggunakan pipet Pasteur.
7. Siapkan botol yang sudah diberi label Ery A.
8. Buat suspensi sel 5%.

24
Pembuatan Ery B
1. Siapkan sampel golongan darah B ( B1, B2, B3 ).
2. Siapkan 1 tabung, masukkan 10 tts golongan darah B1, B2
dan B3.
3. Putar 3000 rpm selam 3 menit.
4. Buang serumnya dengan menggunakan pipet Pasteur.
5. Sel darah merah pekat yang kita dapatkan cuci 3 kali dengan
NaCl 0.9% (saline).
6. Setelah pencucian terakhir ambil endapan sel darah merah
pekat dengan cara supernatantnya kita buang menggunakan
pipet Pasteur.
7. Siapkan botol yang sudah diberi label Ery B.
8. Buat suspensi sel 5%.

Pembuatan Ery O
1. Siapkan sampel golongan darah O ( O1, O2, O3 )
2. Siapkan 1 tabung, masukkan 10 tts golongan darah O1, O2
dan O3.
3. Putar 3000 rpm selama 3 menit.
4. Buang serumnya dengan menggunakan pipet Pasteur.
5. Sel darah merah pekat yang kita dapatkan cuci 3 kali dengan
NaCl 0.9% (saline).
6. Setelah pencucian terakhir ambil endapan sel darah merah
pekat dengan cara supernatantnya kita buang menggunakan
pipet Pasteur.
7. Siapkan botol yang sudah diberi label Ery O.
8. Buat suspensi sel 5%.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.
4. UDD – PMI terkait.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

25
PROSEDUR PELAYANAN
PERMINTAAN DARAH DARI RUANG PERAWATAN
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN
Setiap permintaan darah harus ada formulir permintaan darah
dan contoh darah pasien dari ruang perawatan dengan data
yang lengkap.

2. TUJUAN Untuk menghindari kesalahan formulir permintaan dan


contoh darah pasien, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian darah untuk transfusi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Formulir permintaan darah rangkap 3 yang telah diisi


lengkap oleh petugas jaga dari ruang perawatan dan
ditandatangani oleh dokter yang meminta.
2. Contoh darah pasien harus diisi lengkap dengan identitas
pasien sesuai dengan formulir permintaan darah.
3. Petugas pelayanan Bank Darah tidak diperbolehkan
untuk merubah (menambah atau mengurangi) data yang
ada pada formulir permintaan darah dari ruangan.
4. Bila ada permintaan darah dengan surat biasa/ memo
dokter, maka surat tersebut harus dilampirkan pada
blanko formulir permintaan darah rangkap 3 yang
standar, untuk menuliskan nomor-nomor kantong darah
yang akan dikeluarkan untuk transfusi dan menjaga
keabsahan permintaan darah tersebut.

1. Instalasi Gawat darurat.


5. UNIT TERKAIT 2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

26
PROSEDUR PELAYANAN
PENERIMAAN PERMINTAAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Setiap permintaan darah harus ada formulir permintaan darah


dan contoh darah pasien dari ruang perawatan dengan data
yang lengkap.

2. TUJUAN Untuk menghindari kesalahan formulir permintaan dan


contoh darah pasien, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian darah untuk transfusi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Baca dan perhatikan dengan teliti apakah formulir


permintaan darah telah diisi lengkap atau tidak.
Apabila data belum lengkap atau tidak jelas harap
minta penjelasan kepada yang mengantarkan formulir
atau petugas ruang perawatan dengan membuat surat
pengantar dengan disertai tandatangan dan nama jelas
petugas Bank Darah.
2. Jangan sekali-kali merubah (menambah atau
mengurangi) data yang tercantum pada formulir
permintan darah, apabila ada ketidakjelasan
konfirmasikan ke ruangan yang meminta darah.
3. Formulir permintaan darah terdiri dari 3 (tiga) rangkap
 warna putih : Untuk Ruangan tempat pasien
dirawat.
 warna merah : Untuk di Bank Darah Rumah Sakit
 warna biru : Untuk Kasir

27
4. Contoh darah yang diterima adalah darah beku (tanpa
antikoagulan) dan dengan antikoagulan, masing-masing
sebanyak 3 cc.
5. Identitas yang terdapat pada contoh darah pasien harus sama
dengan formulir permintaan darah.
6. Setiap permintaan daarah lebih dari 1 x 24 jam dari
permintaan sebelumnya harus membawa contoh darah yang
baru.
7. Apabila contoh darah volumenya kurang sehingga tidak
dapat dilakukan pemeriksaan crossmatching, darah dapat
diberikan dengan syarat harus ada surat pernyataan dari
dokter yang meminta darah.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

28
PROSEDUR PENERIMAAN DARAH DROPPING
DARI UDD – PMI KABUPATEN CIANJUR
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Penerimaan darah dari UDD-PMI Kabupaten Cianjur, yaitu


proses penerimaan darah dari UDD-PMI Kabupaten Cianjur
ke Bank Darah yang selanjutnya disimpan sesuai dengan
prosedur baku penyimpanan darah di refrigerator/ Blood
Bank.

2. TUJUAN Untuk mendapatkan darah yang diperlukan dan rapi dalam


pencatatan dan pengarsipan dokumen.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Darah dating di ambil dari UDD-PMI Kabupaten Cianjur.


2. Lakukan pengecekan jumlah dan golongan darah sesuai
dengan catatan droping darah dari UDD-PMI Kabupaten
Cianjur.
3. Tandatangani formulir pengiriman/ droping darah rangkap
2, lembar 1 disimpan di Bank Darah untuk arsip dan
lembar 2 dikembalikan ke UDD-PMI Kabupaten Cianjur.
4. Formulir dropping dan tanda terima dari UUD-PMI
Cianjur di simpan di map perbulan.
5. Simpan di Blood Bank sesuai dengan golongan darahnya.

1. Unit BDRS RSUD Cimacan


5. UNIT TERKAIT
2. UDD-PMI Kabupaten Cianjur

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

29
PROSEDUR OPERASIONAL
BLOOD BANK REFRIGERATOR
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Blood Bank refrigerator adalah alat pendingin yang digunakan


untuk menyimpan darah dan komponen darah tertentu
sehingga darah tidak rusak dan aman untuk ditransfusikan.

2. TUJUAN Sebagai acuan dalam penyimpanan darah yang aman

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR A. OPERASIONAL
1. Nyalakan Blood Bank/ refrigerator dengan menekan
tombol ON yang ada dibagian depan alat.
2. Atur suhu Blood Bank dengan pengaturan suhu yang
ada pada alat sampai suhu berkisar antara 2 – 6 C.
3. Pastikan skala suhu pada pada display sudah
menunjukkan suhu 2 – 6 C, kemudian buka tutup
Blood Bank dan masukkan kantong darah yang akan
disimpan, tutup kembali pintu Blood Bank.
4. Amati selalu suhu Blood Bank setiap shift jaga dengan
mengecek display suhu dan pastikan suhu berkisar 2 –
6 C.

B. PEMELIHARAAN
1. Tidak boleh terlalu sering buku tutup pintu Blood
Bank/ refrigerator.
2. Kalau timbul bunga es segera bersihkan.

C. TROUBLE SHOOTING
1. Lihat buku panduan trouble shooting yang ada.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

30
PROSEDUR PENYIMPANAN DARAH
DAN KOMPONEN DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Penyimpanan komponen darah adalah penyimpanan kantong


darah sesuai dengan jenis komponen darah yang dipisah
sesuai dengan kebutuhan, contoh : pack red cell, trombosit dll.

2. TUJUAN Sebagai persediaan kebutuhan komponen darah yang apabila


dibutuhkan ada.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Whole Blood ( WB )


Simpan dalam Blood Bank pada suhu 2 – 6 C, kantong
darah dengan antikoagulan CPDA-1, maka akan bisa
bertahan selama 35 hari.

2. Packed Red Cell ( PRC )


Simpan dalam Blood Bank pada suhu 2 – 6 C, pembuatan
PRC dengan sistem tertutup maka masa simpannya sama
dengan WB yaitu 35 hari.

3. Thrombocyte Concentrate ( TC )
Simpan dalam Agritator Platelet pada suhu 22 C, masa
simpan 5 hari.

4. Liquid Plasma ( LP )
Simpan dalam Blood Bank pada suhu 2 – 6 C, masa
simpan sama dengan WB yaitu 35 hari.

5. Freh Frozen Plasma ( FFP )


Simpan dalam freezer pada suhu -30 C, masa simpan pada
suhu tersebut 1 tahun, setelah dicairkan kadaluarsanya 3
jam.

6. Washed Red Cell ( WRC )


Washed Red Cell harus langsung dipakai, karena masa
kadaluarsa 3 jam setelah pembuatan.

31
7. Cryo Precipitat ( AHF )
Simpan dalam freezer pada suhu -30 C selama 1 tahun, setelah
pencairan masa kadaluarsa 3 jam.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

32
PROSEDUR PENCATATAN
MONITORING SUHU ALAT PENYIMPANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Suatu tindakan memonitoring suhu setiap hari agar sesuai


dengan ketentuan

2. TUJUAN Sebagai tindakan untuk mengontrol suhu Blood Bank agar


sesuai dengan suhu yang ditetapkan, agar darah atau
komponen darah dalam keadaan aman dan layak pakai sesuai
dengan masa kadaluarsa darah atau komponen darah
tersebut.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Tempelkan formulir pencatatan suhu pada setiap alat


penyimpanan darah atau komponen darah.

2. Catat suhu tiap shift jaga setiap harinya, dengan melihat


thermometer atau suhu yang ada pada digital display,
pastikan suhu berkisar 2–6°C.

3. Secara berkala periksa suhu alat penyimpanan darah


dengan menggunakan thermometer standar.

4. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu thermometer


standar dengan digital display.

5. Bersihkan dan periksa secara berkala karet pintu dan


alarm alat.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

33
PELAYANAN BANK DARAH ( BDRS )
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIMACAN
KABUPATEN CIANJUR
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. VISI Mewujudkan pelayanan kesehatan yang professional,


bermutu dan terjangkau

2. MISI 1. Memberikan pelayanan optimal.


2. Mengembangkan pelayanan UGD, rawat inap dan
kebidanan yang cepat, tepat dan akurat 24 jam.
3. Meningkatkan pelayanan rujukan.
4. Meningkatkan kemitraan.

3. TUJUAN UMUM

4. TUJUAN KHUSUS 1. Terselenggaranya pelayanan darah yang rasional dan


efisien.
2. Terlaksananya pemantapan sember daya manusia dengan
memperhatikan pengembangan keilmuan agar petugas
BDRS dapat memberikan pelayanan yang professional.
3. Terciptanya jejaring pelayanan darah.
4. Pasien merupakan pemakai darah yang penting bagi
rumah sakit, maka harus dihormati serta dilindungi hak –
haknya.
5. Penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta
keterampilan petugas BDRS mutlak dibutuhkan dan
selalu ditingkatkan.
6. Bekerja secara professional.

5. FALSAFAH Terciptanya pelayanan darah yang aman, cepat, tepat, dan


efisien sesuai dengan standar pelayanan darah.

34
6. KEBIJAKAN

8. DOKUMEN TERKAIT

35
PROSEDUR PENGISIAN KLAT KERJA
DAN LABEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Klat kerja sebagai bukti pekerjaan yang telah dilakukan

2. TUJUAN Pengisian klat kerja merupakan suatu kewajiban yang harus


dikerjakan sebagai pegangan dan bukti pemeriksaan yang
telah dilakukan

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Setiap hasil pemeriksaan dicatat pada klat kerja setahap


demi setahap sesuai dengan hasil pemeriksaan.
2. Nama petugas yang mengerjakan pemeriksaan
crossmatching harus jelas, tidak boleh hanya paraf /
tandatangan.
3. Klat kerja dan formulir permintaan darah harus disatukan
dan disimpan yang rapih agar mudah dalam pencarian
data.
4. Label-label ditulis dengan huruf cetak dan jelas, tidak
boleh ada tip-X atau coret-coretan lain.
5. Bila klat kerja dan label kantong darah ada bekas coretan
atau tip-X, petugas harus membubuhkan paraf ditempat
tersebut sebagai tanda tulisan tersebut adalah benar.

1. Instalasi Gawat darurat.


5. UNIT TERKAIT
2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

36
PROSEDUR PENCOCOKKAN DATA-DATA
GOLONGAN DARAH DAN NOMOR-NOMOR
KANTONG DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004

1. PENGERTIAN Pencocokkan data-data golongan darah dan nomor-nomor


kantong darah adalah mengecek data darah yang akan
dikeluarkan harus sama dengan yang tercantum pada
formulir permintaan darah.

2. TUJUAN Agar tidak terjadi kesalahan golongan darah dan darah yang
dikeluarkan benar-benar darah yang telah dilakukan
pemeiksaan crossmatching dengan pasien yang
bersangkutan, sehingga darah yang diberikan benar-benar
aman dan siap pakai.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. KANTONG DARAH


Nomor-nomor dan golongan darah ABO/ Rhesus kantong
darah yang akan dikeluarkan untuk transfusi dicocokkan
dengan :
a. Formulir permintaan darah .
b. Label crossmatching.
c. Klat kerja crossmatching.

2. CONTOH DARAH PASIEN


Identitas contoh darah pasien kita cocokkan dengan :
a. Formulir permintaan darah.
b. Label-label kantong darah.
c. Klat kerja crossmatching.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

37
PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN DARAH
YANG BERSIFAT CYTO ( SEGERA )
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Permintaan darah cyto adalah permintaan darah yang bersifat
segera/ secepatnya.

2. TUJUAN Agar dapat segera diberikan transfusi darah bagi pasien yang
keadaanya benar-benar emergency.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Bila ada permintaan darah cyto, lakukan pencocokkan


golongan darah ABO/ rhesus pasien dengan darah donor.
2. Lakukan uji cocok serasi ( crossmatching ), apabila pada
fase I didapat hasil compatible berikan darah, kemudian
pemeriksaan crossmatching kita lanjutkan sampai fase III
dengan metode crossmatching manual.
3. Buat surat pernyataan diatas segel ( rangkap 2 ) yang
menyatakan bahwa darah yang dikeluarkan belum selesai
pemeriksaannya, lembar 1 untuk arsip di Bank Darah dan
lembar 2 diberikan kepada keluarag/ petugas pengambil
darah.
4. Tulis dengan huruf yang jelas pada label kantong darah
bahwa pemeriksaan crossmatching belum selesai.
5. Petugas harus teliti dan cermat dalam melakukan
pencocokkan kantong darah, contoh darah pasien serta
formulir permintaan darah.
6. Beritahukan segera hasil pemeriksaan lanjutan kepada
petugas ruangan, bila hasil pemeriksaan compatible
transfusi bisa dilanjutkan, apabila hasil pemeriksaan
incompatible maka transfusi harus dihentikan.
7. Untuk crossmatching metode Diamed Gel, lakukan
pemeriksaan fase I dengan crossmatching manual dan
dilanjutkan dengan metode diamed seperti biasa.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

38
7. INDIKATOR

39
PROSEDUR PEMERIKSAAN
CROSSMATCHING INCOMPATIBLE
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Pemeriksaan crossmatching incompatible adalah pemeriksaan
crossmatching yang hasilnya positif, yaitu adanya
ketidakcocokkan antara darah donor dan darah pasien.

2. TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kesalahan pemberian darah untuk


transfusi sehingga terhindar dari terjadinya reaksi transfusi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Bila didapat hasil pemeriksaan crossmatching incompatile


lanjutkan pemeriksaan sampai selesai (fase terakhir).
2. Mayor incompatible
a. Periksa ulang golongan darah pasien dan donornya
dengan metode tube tes baik cell grouping maupun
serum typing.
b. Pemberitahuan kepada petugas ruangan bahwa darah
untuk pasien yang bersangkutan belum dapat diberikan
karena hasil crossmatching incompatible.
c. Ganti darah donor dengan beberapa darah donor yang
lain.
d. Jika tidak didapat hasil yang cocok/ compatible, lakukan
pemeriksaan lanjutan ( pemeriksaan coombs tes )
3. Minor incompatible
a. Lakukan pemeriksaan ulang golongan darah pasien dan
donornya dengan metode tube tes baik cell grouping
maupun serum typingnya.
b. Lakukan pemeriksaan direct coombs tes ( dct )
c. Jika hasil pemeriksaan dct negatif ganti darah donornya.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

40
PROSEDUR PEMERIKSAAN
TES VALIDASI REAGENSIA
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/6
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
Suatu tes yang dilakukan agar reagen yang digunakan selalu
1. PENGERTIAN berkualitas.

2. TUJUAN Pemeriksaan tes validasi reagensia bertujuan untuk mengontrol


reagen yang di gunakan di bank darah rumah sakit.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Pemeriksaan Tes Validasi Reagensia

1. Tes sera anti-A

a. Siapkan tabung sebanyak 3 buah pada sebuah rak


tabung, beri label I, II dan III.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 1 tetes tes sel A 5%
* tabung II : 1 tetes tes sel B 5%
* tabung III : 1 tetes tes sel O 5%
c. Teteskan 2 tetes anti-A pada tabung I, II dan III
d. Kocok-kocok tabung I, II dan III hingga tercampur.
e. Putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. Baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I terjadi aglutinasi ( positif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).
* tabung III tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

41
1.
2. Tes sera anti-B

a. Siapkan tabung sebanyak 3 buah pada sebuah rak


tabung, beri label I, II dan III.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 1 tetes tes sel A 5%
* tabung II : 1 tetes tes sel B 5%
* tabung III : 1 tetes tes sel O 5%
c. Teteskan 2 tetes anti-B pada tabung I, II dan III
d. Kocok-kocok tabung I, II dan III hingga tercampur.
e. Putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. Baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I terjadi aglutinasi ( negatif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( positif ).
* tabung III tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

2.
3. Tes sera anti-D

a. Siapkan tabung sebanyak 2 buah pada sebuah rak


tabung, beri label I dan II.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 1 tetes tes sel O 5% rhesus positif.
* tabung II : 1 tetes tes sel O 5% rhesus negatif.
c. Teteskan 2 tetes anti-D pada tabung I dan II
d. Kocok-kocok tabung I, II dan III hingga tercampur
e. Putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. Baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I terjadi aglutinasi ( positif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

42
3.
4. Tes sel A standar

a. Siapkan tabung sebanyak 2 buah pada sebuah rak


tabung, beri label I dan II.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 2 tetes anti-A.
* tabung II : 2 tetes anti-B.
c. Teteskan 1 tetes sel A standar 5% pada tabung I dan II
d. Kocok-kocok tabung I dan II hingga tercampur.
e. Putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. Baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I terjadi aglutinasi ( positif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

5. Tes sel B standar

a. Siapkan tabung sebanyak 2 buah pada sebuah rak


tabung, beri label I dan II.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 2 tetes anti-A.
* tabung II : 2 tetes anti-B.
c. Teteskan 1 tetes sel B standar 5% pada tabung I dan II
d. Kocok-kocok tabung I, II dan III hingga tercampur.
e. Putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. Baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).
* tabung II terjadi aglutinasi ( positif ).

43
4.
6. Tes sel O standar

a. Siapkan tabung sebanyak 2 buah pada sebuah rak


tabung, beri label I dan II.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 2 tetes anti-A.
* tabung II : 2 tetes anti-B.
c. Teteskan 1 tetes sel O standar 5% pada tabung I dan II
d. Kocok-kocok tabung I, II dan III hingga tercampur
e. Putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. Baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

7. Coombs serum ( AHG )


a. Siapkan tabung sebanyak 4 buah pada sebuah rak
tabung, beri label I, II, III dan IV.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 1 tetes tes CCC.
* tabung II : 1 tetes tes sel A 5%.
* tabung III : 1 tetes tes sel B 5%.
* tabung IV : 1 tetes tes sel O 5%
c. Cuci keempat tabung dengan saline sebanyak 3 kali.
d. Teteskan kedalam setiap tabung 2 tetes coombs serum
e. Kocok-kocok semua tabung hingga tercampur.
f. Putar semua tabung 3000 rpm selama 15 detik.
g. Baca reaksi.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I terjadi aglutinasi ( positif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).
* tabung III tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).
* tabung IV tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

44
5.
8. Bovine Albumin 22 %
a. Siapkan tabung sebanyak 3 buah pada sebuah rak
tabung, beri label I, II dan III.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 1 tetes tes sel A 5%
* tabung II : 1 tetes tes sel B 5%
* tabung III : 1 tetes tes sel O 5%
c. Teteskan 2 tetes Bovine Albumin 22% pada tabung I,
II, III.
d. Kocok-kocok tabung I, II dan III hingga tercampur.
e. Putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. Baca reaksi, bila ketiga tabung negative lanjutkan.
g. Inkubasi 37 C selama 15 menit.
h. Baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I terjadi aglutinasi ( negatif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( positif ).
* tabung III tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

9. Coombs Control Cell ( CCC )

a. siapkan tabung sebanyak 2 buah pada sebuah rak


tabung, beri label I dan II.
b. Isi masing-masing tabung
* tabung I : 2 tetes Coombs Serum ( AHG ).
* tabung II : 2 tetes saline.
c. teteskan 1 tetes CCC pada tabung I dan II
d. kocok-kocok tabung I, II dan III hingga tercampur.
e. putar 3000 rpm selama 15 detik.
f. baca hasil.

Interprestasi hasil

Baca reaksi dengan cara kocok tabung perlahan-lahan


* tabung I terjadi aglutinasi ( positif ).
* tabung II tidak terjadi aglutinasi ( negatif ).

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

45
7. INDIKATOR

46
PROSEDUR PENYIMPANAN DARAH PASIEN

No. Dokumen No. Revisi. Halaman


1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Penyimpanan contoh darah pasien yang telah dilakukan
pemeriksaan crossmatching/ reaksi silang dengan darah
donor.

2. TUJUAN Diperlukan untuk pemeriksaan lanjutan apabila pasien


membutuhkan darah kembali dan dijadikan bahan acuan jika
terjadi reaksi transfusi atau permasalahan-permasalahan
lainnya.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Penyimpanan contoh-contoh darah dan kantong-kantong


darah tidak boleh pada satu tempat.

2. Contoh darah pasien disimpan pada Blood Bank khusus


untuk menyimpan contoh darah menurut tanggal dalam
satu wadah.

3. Menyimpan contoh darah pasien selama 1 (satu) hari.

4. Contoh darah disimpan menurut tanggal dan setiap hari


sortir dan buang contoh darah yang sudah kadaluarsa.

5. Untuk pasien yang sudah mendapat transfusi dianjurkan


membawa contoh darah baru untuk permintaan
selanjutnya.

6. Contoh darah pada spuit disimpan dengan cara disatukan


dengan selang kantong darah donor dan disimpan selama 7
hari.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

47
PROSEDUR PENITIPAN
DARAH YANG TELAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN
CROSSMATCHING
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Pendistribusian permintaan darah lebih dari 1 (satu) kantong,
sebaiknya jangan diberikan sekaligus kepada ruang
perawatan, tapi satu-satu kecuali untuk pasien dengan keadaan
tertentu.

2. TUJUAN Agar darah yang akan ditransfusikan benar-benar dalam


keadaan layak dan aman untuk ditransfusikan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Setiap permintaan darah yang diterima petugas


pelayanan darah harus dilakukan pemeriksaan
golongan darah ABO dan Rhesus dilakukan dengan
pemeriksaan crossmatching.
2. Darah yang telah dilakukan pemeriksaan crossmatching
diberikan kepada petugas ruangan satu-satu atau sesuai
kebutuhan.
3. Sisa permintaan darah selebihnya ditipkan di Bank
Darah.
4. Penitipan darah paling lama 3 hari, lebih dari waktu
yang ditentukan label darah dilepas dan menjadi stok
Bank Darah.
5. Darah titipan yang gagal dipakai tetap dikenakan biaya
pemeriksaan sesuai aturan yang berlaku.
6. Penitipan darah bisa lebih dari waktu yang ditentukan
apabila ada surat pernyataan dari ruang perawatan dan
ditandatangani oleh dokter yang bertanggungjawab.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

48
PROSEDUR PENGEMBALIAN
DARAH YANG TIDAK TERPAKAI
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Darah tidak terpakai darah yang tidak digunakan lagi oleh
pasien karena berbagai sebab, misalnya Hb sudah bagus,
pasien pulang atau karena alasan lainnya.

2. TUJUAN Agar darah yang tidak terpakai dapat dikembalikan ke Bank


Darah

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Perawat atau petugas ruangan membawa darah yang tidak


terpakai ke Bank Darah dengan membawa buku
pengantar pengembalian darah.
2. Petugas Bank Darah memeriksa kondisi darah dan
menanyakan cara penyimpanan di ruangan.
3. Simpan darah di Blood Bank selama 24 jam untuk melihat
apakah darah masih layak untuk ditransfusikan atau
tidak.
4. Bila darah masih masih baik dan layak pakai, maka servis
cost dikurangi sejumlah kantong darah yang
dikembalikan.
5. Tulis keterangan dibuku laporan crossmatching ” Darah
Kembali”.
6. Darah disimpan di Blood Bank dan tulis ”Darah
Kembali”.
7. Apabila pasien masih dirawat biarkan darah disimpan
1x24 jam jangan lepas label crossmatching, setelah pasti
tidak dibutuhkan lagi lepas label dan darah disimpan
dengan stok darah yang lain.
8. Darah kembali yang tidak layak pakai disimpan ditempat
penyimpanan darah afkir dan dibilling pembayaran
servis cost tetap.
5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.
2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.
6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

49
PROSEDUR PELACAKAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN REAKSI
TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Pencatatan dan pelaporan reaksi tranfusi darah adalah
pencatatan yang menjadi acuan dan laporan apabila terjadi
reaksi transfusi pada pasien yang diberi darah.

2. TUJUAN Untuk menjaga mutu dan kualitas pelayanan darah dan


melacak reaksi transfusi yang terjadi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Perawat melaporakan kepada petugas bank darah apabila


ada pasien yang merasakan reaksi yang tidak biasa pada
saat atau setelah transfuse.

2. Catat reaksi yang terjadi baik rekam medis ( perawat


ruangan), dan buku laporan reaksi tranfusi (petugas bank
darah).

3. Catat nama pasien, ruangan pasien dirawat, nomor


kantong darah, reaksi tranfusi yang terjadi dan tanggal
kejadian.

4. Hentikan tindakan transfuse dengan segera.

5. Kantong darah dikembalikan ke bank darah.

6. Laporkan kepada dokter yang bertanggungjawab atau


komite transfuse darah untuk penanganan lebih lanjut.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

50
REAKSI TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi. Halaman


1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Pencatatan dan pelaporan reaksi tranfusi darah adalah
pencatatan yang menjadi acuan dan laporan apabila terjadi
reaksi tranfusi pada pasien yang diberi darah.

2. TUJUAN Untuk menjaga mutu dan kualitas pelayanan darah dan


melacak reaksi tranfusi yang terjadi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Perawat melaporkan kepada petugas bank darah apabila


ada pasien yang merasakan reaksi yang tidak biasa pada
saat setelah tranfusi .
2. Catat reaksi t\yang terjadi bik rekam medis (perawat
ruangan) dan reaksi tranfusi (petugas bank darah)
3. Catat nama pasien, ruangan pasiendirawat, nomor
kantong darah, reaksi tranfusi yang terjadi dan tanggal
kejadian.
4. Hentikan tindakan ntranfusi ke Bank Darah.
5. Kantong darah dikembalikan ke Bank Darah .
6. laporkan kepada dokter yang bertanggung jawab untuk
penanganan lebih lanjut
5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Ruang Bersalin.
3. Ruang Rawat Inap

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

51
PROSEDUR PENENGANAN DAN PENGOLAHAN
LIMBAH BANK DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1.PENGERTIAN Penanganan dan pengolahan limbah adalah suatu proses yang
dilakukan untuk membuat limnah menjadi tidak infeksius
dan berbahaya bagi lingkungan.

3. TUJUAN Limbah yang dihasilkan oleh Bank Darah aman bagi


lingkungan dan tidak membahayakan bagi kesehatan.

4. KEBIJAKAN

5. PROSEDUR a. Darah dibuang atau ditampung bersama


wadahnya, selang darah, spuit tempat contoh
darah dan sampah-sampah infeksius lainnya
didalam tempat sampah atau plastik kresek
yang telah disediakan

b. Pisahkan sampah infeksius dengan sampah


non infeksius.

c. Sampah infeksius dimusnahkan di insenerator


6. UNIT TERKAIT Instalasi Bank Darah.
Instalasi K3 Rumah Sakit.

7. DOKUMEN TERKAIT

8. INDIKATOR

52
PROSEDUR PERMINTAAN DARAH
KE UDD – PMI DALAM KEADAAN EMERGENCY
( DARURAT )
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Permintaan darah dalam keadaan emergency adalah
permintaan sejumlah darah yang dilakukan oleh Bank Darah
dalam keadaan mendesak dikarenakan stok darah di Bank
Darah kosong.

2. TUJUAN Agar permintaan darah untuk pasien dari ruangan perawatan


dapat terpenuhi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Periksa etiket yang tercantum pada contoh darah dan


harus sesuai dengan data lengkap yang ada pada formulir
permintaan darah.

2. Periksa golongan darah pasien dan buat surat pengantar


permintaan darah ke UDD-PMI , serahkan ke keluarga
pasien untuk selanjutnya dibawa ke UDD-PMI untuk
mengambil darah.

3. Darah dari UDD-PMI dibawa oleh keluarga pasien ke


Bank Darah untuk dilakukan pemeriksaan crossmatching/
uji cocok serasi.

5. UNIT TERKAIT 1. UDD – PMI terkait.


2. Keluarga pasien.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

53
PROSEDUR PERMINTAAN DARAH
KE UDD – PMI / DROPPING DARAH RUTIN
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Permintaan darah rutin ke UDD – PMI terkait adalah
permintaan sejumlah kantong darah yang dilakukan Bank
Darah untuk persediaan/ stok, berdasarkan kebutuhan
berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat oleh Bank
Darah.

2. TUJUAN Agar permintaan darah dari ruangan perawatan untuk pasien


yang membutuhkan transfusi darah dapat terpenuhi.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Periksa persediaan darah yang ada di Bank Darah.

2. Konfirmasi persediaan darah yang ada di UDD – PMI


terkait.

3. Buat surat pengantar dropping darah ke UDD – PMI


sesuai kebutuhan dan ditandatangani oleh petugas Bank
Darah.

4. Surat permintaan dropping darah dikirim ke UDD – PMI.

5. UNIT TERKAIT UDD – PMI terkait

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

54
PROSEDUR MENJAGA KUALITAS
DAN KEAMANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Menjaga kualitas dan keamanan darah adalah suatu proses
yang dilakukan untuk menjaga agar darah tidak rusak
sehingga aman dan darah aman untuk ditransfusikan.

2. TUJUAN Sebagai jaminan bahwa darah yang diberikan benar-benar


aman dan siap pakai.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Suhu Blood Bank harus dikontrol tiap shift dan ditulis di
form lembar monitoring suhu yang ditempelkan pada
setiap Blood Bank/ refrigerator.

2. Periksa kondisi darah setiap hari 1 kali ( shift pagi ), untuk


melihat apakah ada darah yang hemolysis atau plasma
dalam kantong darah ada yang keruh.

3. Darah yang sudah dilakukan pemeriksaan crossmatching


disimpan terpisah dengan darah stok.

4. Darah yang sudah dilakukan pemeriksaan crossmatching


harus dilabel dengan diisi identitas pasien yang
bersangkutan agar tidak dipakai atau tertukar dengan
pasien lain.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

55
PROSEDUR PENYERAHAN DARAH
UNTUK TRANSFUSI
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Penyerahan darah adalah proses terakhir permintaan darah
yang sudah dilakukan pemeriksaan crossmatching dengan
hasil compatible sehingga darah siap untuk ditransfusikan.

2. TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas Bank Darah agar dapat


menyerahkan darah sesuai dengan permintaan dari ruangan,
dengan benar dan dapat dipertangungjawabkan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Perawat atau keluarga pasien harus membawa buku


pengambilan darah dari ruangan tempat pasien dirawat.

2. Perawat atau keluarga pasien dan petugas Bank Darah


yang menyerahkan darah harus menandatangani buku
pengambilan darah dan buku penyerahan darah.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

56
PENILAIAN TERHADAP EVALUASI
PELAKSANAAN TUGAS
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Adanya penilaian terhadap pelaksanaan tugas oleh atasan
langsung sesuai uraian tugas sekurang-kurangnya setahun
sekali.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penilaian terhadap


pelaksanaan tugas.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Kepala ruangan/ koordinator menentukan uraian tugas


masing-masing personal.

2. Uraian tugas tersebut disosialisasikan kepada semua


personal sekaligus diberi penjelasan, sehingga semua
mengetahui dan mampu melaksanakan tugas masing-
masing.

3. Kepala ruangan membuat penilaian terhadap evaluasi


penilaian tugas dengan cara menilai setiap bulan sekaligus
mengadakan tindak lanjut dibulan berukutnya.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

57
PROSEDUR IDENTIFIKASI
PASIEN BANK DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Identifikasi pasien adalah sistem pencatatan data dan
identifikasi pasien yang meliputi :

1. Tanggal

2. Nama pasien

3. Umur/ Tanggal Lahir

4. Alamat

5. Nomor Rekam Medik

6. Jenis kelamin

7. No. Kantong darah

8. Golongan darah

9. Jenis darah

10. Dokter yanng meminta darah

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk identifikasi


pasien Bank darah

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR Petugas mencatat nomor RM untuk pasien, nama, ttl dan


alamat dan identitas lengkap lainnya di buku register/ buku
penerimaan permintaan darah.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT Buku Registrasi/ Penerimaan Permintaan Darah

7. INDIKATOR

58
PROSEDUR PENDELEGASIAN
PETUGAS BANK DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Pendelegasian petugas Bank Darah adalah penggantian
petugas jaga / pelayanan Bank Darah yang tidak bisa bekerja
karena suatu alasan tertentu.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


pendelegasian petugas jaga Bank Darah RSUD Cimacan
Kabupaten Cianjur

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Petugas Bank darah yang bertugas pada waktu yang


bersangkutan memberitahu kepada kepala instalasi Bank
darah bahwa tidak dapat hadir/ kerja selambat-lambatnya
1 ( satu ) hari sebelum waktu pelaksanaan.

2. Kepala instalasi menetapkan petugas pengganti.

3. Petugas pengganti harus bersedia untuk mengganti


sementara dan melaksanakan tugas sesuai jadwal tugas
waktu itu.

4. Petugas pengganti bertanggungjawab kepada kepala


instalasi Bank Darah.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT 1. Jadwal dinas petugas Bank Darah.


2. Surat penggantian jaga pelayanan Bank Darah.

7. INDIKATOR

59
PROSEDUR PEMBUATAN
JADWAL DINAS PETUGAS BANK DARAH
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Penjadwalan adalah penentuan pola jam kerja dan libur
untuk petugas Bank Darah.

2. TUJUAN Sebagai acuan penetapan langkah-langkah dalam pembuatan


jadwal dinas Bank darah di Bank darah RSUD Cimacan
Kabupaten Cianjur.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Jadwal dinas dibuat oleh koordinator Bank darah dengan


sistem penugasan sesuai metode maksimal 3 hari sebelum
tanggal 1 dalam setiap bulannya.

2. Koordinator Bank Darah membuat jadwal yang terdiri


dari 3 shift yaitu : pagi, sore dan malam.

3. Dalam pembuatan jadwal harus diperhatikan urutan


shiftnya.

4. Untuk petugas Bank darah yang mengambil cuti,


mengajukan permohonan cuti 1 bulan sebelumnya kepada
kepala instalasi Bank Darah.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT
Jadwal dinas petugas Bank darah

7. INDIKATOR

60
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

No. Dokumen No. Revisi. Halaman


1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. RUANG LINGKUP Bagian ini menerangkan suatu sistem administrasi dan
pengelolaan Bank Darah.

2. TANGGUNG JAWAB 1. Direktur bertanggungjawab dalam penetapan kebijakan


dan prosedur standar pelayanan Bank Darah.
2. Kepala Instalasi bank darah bertanggungjawab dalam
operasional pelayanan Bank Darah.

3. KEBIJAKAN 1. Kepala Bank Darah harus seorang dokter yang telah


mengikuti pelatihan Bank Darah.

2. Penanggungjawab pelayanan Bank Darah harus seorang


lulusan Paramedis Tekhnologi Transfusi Darah ( PTTD ).

3. Harus ada sistem komunikasi yang menjamin kelancaran


hubungan dengan unit lain.

4. Pelayanan Bank Darah harus siap 24 jam.

5. Harus ada protap penggunaan peralatan Bank darah.

6. Identifikasi pasien harus ada.

7. Struktur organisasi dengan uraian tugas semua petugas


pelayanan Bank darah harus ada dan secara tertulis.

4. PROSEDUR

5. UNIT TERKAIT BDRS


6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

61
PROSEDUR PENCATATAN, REGISTRASI DAN
REKAPITULASI PEMERIKSAAN
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Suatu cara pencatatan, register, rekapitulasi pemeriksaan
Bank Darah RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur.

2. TUJUAN Agar prosedur pencatatan, register, rekapitulasi Bank Darah


RSUD Cimacan kabupaten Cianjur berjalan dengan baik,
teratur sesuai dengan tata cara yang telah digunakan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Petugas Bank Darah mencatat tanggal dan identitas


pasien yang pada buku register.

2. Petugas Bank Darah selalu memeriksa ulang golongan


darah pada contoh darah pasien yang datang.

3. Contoh darah langsung dicocokkan dengan kantong darah


yang tersedia sesuai dengan golongan darahnya.

4. Petugas merekap jumlah pemeriksaan dan pengeluaran


darah tiap bulannya.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

62
PROSEDUR PEMBUATAN
LAPORAN BULANAN
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Laporan bulanan adalah suatu prosedur untuk mengetahui
jumlah, jenis permintaan darah secara rutin setiap bulan.

2. TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan tertib administrasi dalam


pembuatan laporan bulanan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Persiapan :

- Buku register harian.

- Buku laporan crossmatching.

- Buku stok darah.

2. Petugas merekap secara teliti dan benar.

3. Petugas menulis hasil rekapan data pada lembaran laporan


bulanan Bank Darah.

4. Petugas menyerahkan laporan bulanan Pelayanan Bank


Darah ke RM

5. UNIT TERKAIT Rekam Medis

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

63
PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN DARAH
UNTUK PASIEN UMUM RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Pelayanan Bank Darah untuk pasien umum rawat inap
adalah suatu pelayanan permintaan darah dengan sistem
pembayaran secara umum.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah suatu sistem


prosedur pelayanan pemeriksaan Bank Darah untuk pasien
umum rawat inap.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Formulir permintaan darah dan contoh darah pasien


dibawa oleh petugas / keluarga pasien, dan diterima oleh
petugas Bank darah.

2. Petugas pelayanan Bank darah mencocokkan formulir


permintaan dan contoh darah pasien untuk selanjutnya
dilakukan pemeriksaan.

3. Petugas Bank Darah memeriksa sesuai dengan prosedur


pemeriksaan, keluarga pasien dipersilahkan untuk
menunggu.

4. Pemeriksaan yanng telah selesai dicek ulang, formulir


diisi, di cap dan ditandangani oleh petugas yang
memeriksa.

5. Petugas Bank darah memberitahu keluarga pasien untuk


membereskan administrasinya ke loket pembayaran.

6. Keluarga pasien diwajibkan menandatangani serah terima


darah.

7. Kantong darah diserahkan ke keluarga pasien untuk


dibawa ke ruangan pasien dirawat.

8. Untuk pemeriksaan cyto biaya ditambah 25 % dari harga


tarif perkantong sesuai kelasnya

64
1. Instalasi Gawat darurat.
5. UNIT TERKAIT
2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

65
PROSEDUR KETEPATAN WAKTU
PELAYANAN PEMERIKSAAN
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Yang dimaksud dengan tepat waktu adalah pemeriksaan,
pembuatan laporan dan pemgeluaran/ pengiriman hasil
diselesaikan dalam waktu sesuai dengan standar operasional
prosedur ( SOP ).

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah suatu prosedur


ketepatan waktu pelayanan pemeriksaan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Petugas Bank Darah menerima formulir permintaan


darah dan contoh darah dari ruangan.

2. Petugas Bank Darah mencatat jam penerimaan formulir


permintan darah dan contoh darah pasien.

3. Petugas Bank Darah memeriksa sesuai dengan standar


operasional prosedur ( SOP ).

4. Setelah selesai petugas mencatat jam selesai


pemeriksaan.

5. Petugas Bank Darah memberitahu keluarga pasien atau


petugas ruangan lewat Airpon bahwa hasil sudah selesai.

5. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat.


2. Ruang Bersalin.
3. Ruangan Rawat Inap.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

66
PROSEDUR PENGGUNAAN REFRIGERATOR

No. Dokumen No. Revisi. Halaman


1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Refrigerator adalah suatu alat untuk menyimpan kantong
darah atau reagen yang akan digunakan uantuk pemeriksaan.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah prosedur dalam


menggunakan refrigerator agar dapat berfungsi secara
maksimal.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Harus ada refrigerator yang baik.

2. Letakkan refrigerator ditempat yang praktis/ efesien.

3. Masukkan jek refrigerator pada stop kontak listrik.

4. Masukkan kantong darah atau reagen yang akan disimpan


dengan mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan.

5. Refrigerator ditutup pelan-pelan.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

67
PELAYANAN INSTALASI BANK DARAH

No. Dokumen No. Revisi. Halaman


1/2
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. RUANG LINGKUP Bagian ini menerangkan tentang langkah dalam Pelayanan
Bank Darah sebagai penunjang diagnostik bagi pasien rawat
inap.

2. TANGGUNGJAWAB 1. Direktur bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan


tentang Pelayanan Bank Darah.

2. Kasie PPM bertanggung jawab terhadap pelaksanaan


jalannya kegiatan di Pelayanan Bank Darah untuk
keperluan diagnosa.

3. Kepala Bank Darah bertanggung jawab terhadap


pelayanan di Bank Darah.

3. KEBIJAKAN 1. Pelayanan Bank Darah harus mampu memeriksa sampel


yang tepat dan berhasil.

2. Bank Darah harus mampu memeriksa sampel diluar jam


kerja bila diperlukan.

3. Pemeriksaam golongan darah untuk transfusi harus


dilakukan setiap waktu.

4. Pelayanan Bank Darah harus dipimpin oleh seorang


kepala yang ditugaskan oleh direktur dan harus lulusan
PTTD.

5. Tersedianya ruangan Bank Darah yang memenuhi syarat.

6. Adanya sarana prasarana Bank Darah yang memenuhi


syarat.

4. PROSEDUR
5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

68
PELAYANAN INSTALASI BANK DARAH

No. Dokumen No. Revisi. Halaman


1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
MISI ORGANISASI Melaksanakan kegiatan pelayanan Bank Darah yang bernutu
dalam upaya tertib administrasi melalui pencatatan data,
pelaporan kegiatan pelayanan Bank Darah, pengarsipan
dokumen pemeriksaan.

MISI JABATAN Merangkum data pelayanan, merekapitulasi, melaporkan data


bulanan lengkap dan mudah dimengerti atau difahami.

TUGAS POKOK 1. Menggerakkan seluruh petugas Bank Darah untuk


berpartisipasi dalam melaksanakan administrasi data yang
tertib dan teliti.
2. Pelaporan bulanan.

WEWENANG Membuat laporan bulanan administrasi pelayanan Bank


Darah.

TANGGUNG JAWAB Bertanggung jawab terhadap kepala instalasi Bank Darah


yang menyangkut administrasi dan pelaporan.

URAIAN TUGAS 1. Mencatat hasil pemeriksaan secara jelas, teliti dan lengkap
dalam buku register.
2. Merangkum kegiatan pelayanan secara rutin baik data
maupun biaya pemeriksaan.
3. Merekap kegiatan pelayanan Bank Darah secara
keseluruhan.
4. Melaporkan kegiatan pelayanan rutin bulanan.
5. Membuat visualisasi data bulanan yang singkat, jelas dan
mudah dimengerti.

KUALIFIKASI JABATAN Paramedis Tekhnologi Transfusi darah ( PTTD )

UNIT TERKAIT 1. Personil petugas pelayanan Bank Darah.


2. Rekam medik.
3. Keuangan.

69
PROSEDUR PEMBUATAN LAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN
No. Dokumen No. Revisi. Halaman
1/1
Ditetapkan Oleh,
Tanggal terbit Direktur RSUD Cimacan
PROSEDUR TETAP

dr. Juliana Aritonang, MARS


NIP. 1977071120080012004
1. PENGERTIAN Laporan hasil pemeriksaan yang lengkap adalah apabila
memuat identitas pasien, jenis pemeriksaan, hasil
pemeriksaan tekhnis yang digunakan, tanggal pemeriksaan
dan tanda tangan.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah prosedur


pembuatan laporan hasil pemeriksaan.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR 1. Petugas Bank Darah mempersiapkan buku register.

2. Petugas menulis dengan lengkap dibuku register :


identitas pasien, hasil pemeriksaan, tekhnik yang
digunakan, tanggal pemeriksaan dan tandatangan petugas
pemeriksa.

3. Petugas meneliti ulang hasil pemeriksaan.

4. Petugas mengisi formulir permintaan darah dengan hasil


yang akan diberikan kepada pasien yang membutuhkan
darah.

5. Sebelum formulir diberikan kepada keluarga atau petugas


pengambil darah, diteliti kembali ditandatangani dan di
cap oleh petugas pelayanan Bank Darah.

5. UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat.

2. Ruangan bersalin.

3. Ruang rawat inap lain.

6. DOKUMEN TERKAIT

7. INDIKATOR

70

Anda mungkin juga menyukai