Bisnis utama PT Paya Pinang saat ini adalah industri agribisnis dengan
menitikberatkan pada industri kelapa sawit diikuti dengan karet. Proses bisnis baik
tanaman karet dan kelapa sawit secara garis besar dapat terlihat pada gambar di bawah:
Gambar 2.1 Proses Bisnis Perkebunan secara Umum
11
Penjelasan:
• Analisis lahan yaitu melakukan kajian-kajian apakah lahan yang akan dijadikan
lokasi perkebunan tersebut sesuai untuk ditanami dengan kelapa sawit, karet atau
komoditi lainnya sesuai dengan spesifikasi teknis masing-masing komoditi
berdasarkan kelas kesesuian lahan yang memiliki karakteristik antara lain:
• Letak dan tinggi tempat
• Bentuk wilayah (topografi)
• Tanah (kedalaman/solum, bahan organik, struktur, tekstur, kedalaman air
tanah, dan pH)
• Iklim (curah hujan, temperatur, lama penyinaran, kelembaban)
Dari tingkat karakteristik tersebut di atas akan ditentukan kategori kelas kesesuian
lahan yang memiliki potensi produksi yang berbeda. Selain dikaji dari aspek
teknis, juga dari aspek ekonomis yang berkaitan dengan infrastruktur.
• Proses pelepasan hak yaitu mencermati dan meneliti status kepemilikan tanah
(tanah masyarakat/hulayat, atau tanah negara, tidak dalam sengketa atau agunan),
dalam hal ini harus ada rekomendasi dari pejabat pemerintah yang berwenang
(Bupati setempat).
12
Proses hukum dan perizinan memerlukan kelengkapan persyaratan dari beberapa
instansi sebagai berikut:
• Izin lokasi dari Bupati/Walikota
• Referensi Disbun (Dinas Perkebunan) setempat
• Izin prinsip dari Direktur Jenderal Perkebunan
• Referensi dari Dinas Kehutanan setempat
• Peta lokasi oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional) tingkat I
• Proses untuk memperoleh Hak Guna Usaha (HGU)
13
• Perawatan tanaman; sesuai norma yang berlaku seperti membersihkan dari
gulma/rumput, memupuk tanaman dengan dosis tertentu, mencegah maupun
memberantas dari gangguan hama dan penyakit tanaman.
Memanen sawit atau getah karet membutuhkan persiapan yang baik agar
menjamin tercapainya target produksi dengan biaya panen seminimal mungkin.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan panen
yaitu (1) persiapan kondisi areal, (2) penyediaan tenaga kerja panen, (3)
pembagian seksi tanaman yang akan dipanen, dan (4) penyediaan alat-alat kerja.
14
Produksi yang maksimal dapat dicapai jika kerugian (losses) produksi
minimal. Pengertian menaikkan produksi yaitu memperkecil kerugian sehingga
inti pekerjaan memanen yaitu memperkecil kerugian produksi. Sumber-sumber
kerugian produksi di lapangan untuk kelapa sawit adalah potong buah mentah,
buah masak tinggal di pokok (tidak dipanen), brondolan tidak dikutip, buah atau
brondolan dicuri, serta buah di tempat penampungan hasil tidak terangkut ke
PKS. Untuk karet, sumber kerugian produksi adalah sayatan pada batang karet
yang besar, cup getah karet yang penuh tidak dikutip, cup getah karet tidak
dikutip, dan getah karet di tempat penampungan tidak terangkut ke pabrik karet.
• Memasarkan produksi; sesuai permintaan pasar baik jenis dan jumlah maupun
harga. Penjualan hasil akhir produksi berupa CPO sudah tersedia pasar yang akan
menampungnya. Pada perusahaan perkebunan swasta besar biasanya sudah
memiliki kontrak, baik kontrak jangka panjang atau jangka pendek, untuk
penjualan hasil produksinya. Permintaan pasar, baik domestik maupun
internasional, yang cukup tinggi untuk CPO memudahkan perusahaan perkebunan
untuk memasarkan produknya. Konsumen (pembeli CPO) biasanya sudah
mengetahui dengan baik kualitas dan jenis produk yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan besar perkebunan, sehingga negosiasi tidak terlalu rumit.
Harga penjualan untuk produksi CPO mengikuti harga pasar dunia yang cukup
fluktuatif.
15