1.2.1 Klasifikasi
Percobaan
Rujukan Teori
Percobaan
Rujukan Teori
1.2.6 Kesimpulan
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Morfologi jagung terdiri dari daun, batang, akar, bunga, dan buah.
Sistem perakaran jagung akan lebih baik jika kondisi tanah memungkinkan
untuk pertumbuhan tanaman. Biasanya pada kedalaman 10 cm, jagung akan
memiliki 68 akar, paada kedalaman 50 cm memiliki 23 akar, dan pada
kedalaman 70 cm memiki 6 akar. Akar jagung dapat mencapai kedalaman
8m, tetapi pada umumnya hanya berada pada 2m. Akar jagung berasal dari
calon akar yang berada dekat ujung biji. Akar jagung berbentuk serabut.
Terdapat pula akar adventif yang muncul ketika jagung bertumbuh dewasa.
Akar ini berfungsi untuk meembantu menyokong tegaknya jagung (Tim
AKAPI, 1993). Batang jagung terdiri atas ruas-ruas. Batang jagung tidak
bercabang dan berbentuk silindris. Pada setiap pelepah dibungkus dengan
daun yang selalu muncul di setiap buku. Batang jagung tegak lurus dan kokoh
walaupun tidak memiliki banyak lignin. Batang jagung memiliki tiga
komponen utama yaitu epidermis, jaringan pembuluh, dan pusat batang.
Jagung memiliki banyak lapisan sklerenkim berdinding tebal. Daun jagung
bewarna hijau ketika masih muda dan bewarna kuning ketika sudah tua.
Tulang daun jagung adalah sejajar. Terdapat daun jagung yang halus tanpa
bulu, tetapi ada pula yang kasar dengan bulu. Setiap daun terdiri atas helaian
daun, ligula, dan pelepah daun. Jumlah daun sama dengan jumlah buku
batang. (Tim AKAPI, 1993).
1
2
3
5
6
7
Gambar 1: Hasil pengamatan Gambar 2: Gambar literatur
Dengan perbesaran 100x (Toole, 1999)
Keterangan gambar: 1. Epidermis
2. Sklerenkim
3. Kolenkim
4. Parenkim
5. Floem
6. Xylem
7. Endodermis
Bau :
Warna :
Rasa :
1.4.5 Uji Kimiawi
Amilum (+)
Minyak (-)
c. Akar jagung + HCl + Fluoroglusin kemerahan
Lignin (+)
1.4.6 Pembahasan
1.4.7 Kesimpulan
1.5.1 Klasifikasi
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Vetiveria
Spesies : Vitiveria zizanoides (Tjitrosoepomo, 1991)
Kandungan yang terdapat dalam akar wangi adalah minyak atsiri, harsa,
dan zat pahit. Minyak atsiri akar wangi mengandung vitiverin, vitiveron, veton,
dan vetivazulen. Minyak ini digunakan sebagai bahan dalam industry kosmetik,
parfum, dan sabun mandi. Selain itu, dapat digunakan sebagai obat kumur yang
berguna untuk mencegah bau mulut dan bau badan, sebagai obat gosok rematik,
dan bahan arak (Utami,2008).
Bau :
Warna :
Rasa :
Percobaan
Rujukan Teori
1.5.6 Pembahasan
1.5.7 Kesimpulan
1.6.1 Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia sappan L. (Tjitrosoepomo, 1991)
Warna : coklat
1.7.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Gymnospermae
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Dialypetalea
Ordo : Policarpicea
Family : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmanii (Tjitrosoepomo, 1991)
1.8.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Morfologi jagung terdiri dari daun, batang, akar, bunga, dan buah.
Sistem perakaran jagung akan lebih baik jika kondisi tanah memungkinkan
untuk pertumbuhan tanaman. Biasanya pada kedalaman 10 cm, jagung akan
memiliki 68 akar, paada kedalaman 50 cm memiliki 23 akar, dan pada
kedalaman 70 cm memiki 6 akar. Akar jagung dapat mencapai kedalaman
8m, tetapi pada umumnya hanya berada pada 2m. Akar jagung berasal dari
calon akar yang berada dekat ujung biji. Akar jagung berbentuk serabut.
Terdapat pula akar adventif yang muncul ketika jagung bertumbuh dewasa.
Akar ini berfungsi untuk meembantu menyokong tegaknya jagung (Tim
AKAPI, 1993). Batang jagung terdiri atas ruas-ruas. Batang jagung tidak
bercabang dan berbentuk silindris. Pada setiap pelepah dibungkus dengan
daun yang selalu muncul di setiap buku. Batang jagung tegak lurus dan kokoh
walaupun tidak memiliki banyak lignin. Batang jagung memiliki tiga
komponen utama yaitu epidermis, jaringan pembuluh, dan pusat batang.
Jagung memiliki banyak lapisan sklerenkim berdinding tebal. Daun jagung
bewarna hijau ketika masih muda dan bewarna kuning ketika sudah tua.
Tulang daun jagung adalah sejajar. Terdapat daun jagung yang halus tanpa
bulu, tetapi ada pula yang kasar dengan bulu. Setiap daun terdiri atas helaian
daun, ligula, dan pelepah daun. Jumlah daun sama dengan jumlah buku
batang. (Tim AKAPI, 1993).
Percobaan
Rujukan Teori
Percobaan
Rujukan Teori
1.8.6 Pembahasan
1.8.7 Kesimpulan