Anda di halaman 1dari 2

Untuk dapat memahami karakterisitik struktur internal bawah permukaan dan pola aktitas

Gunungapi Lamongan, dilakukan penelitian dengan menggunakan metode magnetik, dan


gravitasi, dengan melakukan pemodelan kondisi bawah permukaan Gunungapi Lamongan.

Metode Magnetik

Metode magnetik merupakan salah satu merupakan salah satu bagian dari metode
geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnet di permukaan bumi.
Metode ini digunakan untuk mengetahui struktur geologi bawah permukaan berdasarkan sifat
magnetik batuan, melalui studi anomaly medan magnetiknya. Sifat magnetic batuan yang terukur
sebagai variasi medan magnet anomaly ini cukup kompleks, berkaitan dengan medan magnet.
Medan magnet ini memagnetisasi batuan sehingga terjadi induksi yang kemudian terukur sebagai
intensitas magnet. Intensitas magnet yang terukur sebagai variasi medan magnet ini masih
mempunyai medan magnet dipole, dan tidak bisa langsung diolah, akan tetapi harus direduksi ke
kutub agar anomaly yang terukur tepat di atas sumber anomaly. Anomali yang sudah monopole
ini kemudian dilakukan pemisahan terhadap regionalnya untuk mendapatkan anomaly residual
yang selanjutnya dianalisa atau diproses lebih lanjut dengan metode inversi untuk mendapatkan
penampang bawah permukaannya.

Sifat Magnetik Batuan

Variasi medan magnet batuan terukur berkaitan oleh tiga hal, yaitu medan magnet (H),
Magnetisasi batuan (M) dan Induksi Magnetik (B), intensitas magnetisasi.

Medan Magnet
3.1. Medan Magnet Utama Bumi (main field)
Medan magnet utama bumi merupakan medan magnet yang disebabkan oleh sumber dari
dalam bumi (inti luar bumi).Medan magnet utama berubah terhadap tempat dan waktu, sehingga
dibuat standard nilai IGRFyang diperbaharui 5 tahun sekali seperti yang dijelaskan pada sub bab
sebelumnya. Nilai-nilai IGRF diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan
sekitar satu juta km yang dilakukan dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui nilai IGRF dapat
menggunakan IGRF kalkulator atau dapat diakses di
https://www.ngdc.noaa.gov/geomag/calculators/magcalc.shtml.
CarlFriederich Gauss pada tahun 1938 pertama kali melakukan penelitian mengenai
sumber penyebab medan magnet bumi menggunakan analisis harmonik bola. Gauss
menyimpulkan bahwa medan magnet utama yang terukur di permukaan bumi lebih dominan
disebabkan oleh sumber dari dalam bumi. Data-data satelit pada penelitian terakhir menunjukkan
medan magnet yang disebabkan oleh medan magnet dari luar bumi sangatlah kecil (Blakely,
1995).
Mekanisme pembangkitan medan magnet yang berasal dari dalam bumi dijelaskan dalam
teori Dinamo.Teori Dinamo menyebutkan bahwa inti luar bumi diasumsikan berisi campuran
besi dan nikel yang bersifat cair menghasilkan arus konveksi (Telford dkk, 1990). Konveksi dari
fluida konduktif bergerak mengarah ke inti dalam dan membentuk lintasan spiral karena gaya
Coriolis menimbulkan arus listriksehingga membangkitkan medan magnet.

Anda mungkin juga menyukai