Kelompok 4 Biooptik Dan Bioakustik
Kelompok 4 Biooptik Dan Bioakustik
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Aqsa Multi Nugrahaini (1511311001)
Annisa Pujiati (1511311013)
Rahmi Oktavianda (1511312010)
Syarifa Aini (1511312012)
Rahma Dhani Fitri (1511312017)
Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
Padang
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia
Biooptik“ ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai kewajiban
pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi
TIM PENULIS
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam keseharian kita selalu melihat ada orang yang memakai kaca mata
dan ada pula yang tidak, dan ada pula yang dulunya tidak memakai kacamata
tetapi sekarang memakai kaca mata. Disamping itu ada pula yang memakai kaca
mata tetapi masih melihat suatu benda tersebut tidak jelas. Hal itulah yang
membuat penulis mengangkat masalah ini menjadi makalah penulis. Sampai abad
ke-4 sebelum masehi orang masih berrpendapat bahwa benda-benda di sekitar
dapat dilihat oleh karena mata mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan
ini didukung oleh Plato (429 – 348 ) dan Euclides (287 – 212 SM) oleh karena
pada mata binatang di malam hari tampak bersinar.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian bunyi?
1.2.2 Bagaimana Sifat dan Kecepatan Gelombang Bunyi?
1.2.3 Apa itu Bising?
1.2.4 Bagaimana Mekanisme Pembentukan Suara?
1.2.5 Apa itu Vibrasi?
1.2.6 Bagaimana Penerapan Gelombang Bunyi dalam Bidang Kesehatan?
1.2.7 Apakah defenisi Biooptik?
1.2.8 Apa-apa saja Jenis Optik?
1.2.9 Apa itu Lensa
1.2.10 Apa saja ruang Lingkup Mata?
1.2.11 Apa itu Cahaya?
1.2.12 Apa itu Laser?
1.2.13 Apa itu Miksroskop?
1.2.14 Bagaimana Penerapan Biooptik dalam Keperawatan?
1.3 Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini, adapun tujuan yang hendak dicapai penulis
yaitu membantu mahasiswa mempelajari tentang biooptik dan bioakustikserta
aplikasinya dalam keperawatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bioakustik
Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat
dan akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika
berarti bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik
adalah suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang
sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi
atau getaran molekul-molekul dan saling beradu satu sama lain namun demikian
zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu
yang mempelajari tentang proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh
mahluk hidup.
1) Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara
merambat melalui medium atau zat perantara sampai ke telinga. Contoh sumber
bunyi yaitu: pembakaran minyak dalam mesin, instrumen musik, gerakan dahan
pohon, lonceng, garputala, dsb.
6
Syarat terjadinya bunyi yaitu:
Ada sumber bunyi yang bergetar
Ada zat perantara (medium) yang merambatkan gelombang bunyi dari
sumber ke telinga
Getaran mempunyai frekuensi tertentu (20 Hz – 20.000 Hz)
Indra pendengar dalam keadaan baik
2) Mendeteksi Bunyi
Untuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk
vibrasi sehingga dapat dianalisa frekuensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini
diperlukan alat mikrofon dan telinga manusia. Alat mikrofon merupakan
transduser yang memberi respon terhadap tekanan bunyi (sound pressure0 dan
menghasilkan isyarat/signal listrik. Mikrofon yang banyak digunakan adalah
mikrofon kondensor. Pemilihan mikrofon ini sangat penting oleh karena berguna
untuk mendeteksi kebisingan lingkungan perusahaan (merupakan medan difus
segala arah atau medan bebas) disamping itu perlu diperhatikan faktor kecepatan
angin, cuaca oleh karena sangat mempengaruhi pada mikrofon.
3) Pengelompokan Bunyi
Menurut frekuensinya, bunyi dikelompokan menjadi:
a. Bunyi infrasonik (0 – 20 Hz)
Infrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga
manusia, tetapi dapat di dengar oleh jangkrik dan anjing. Frekuensi ini
biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, gempa bumi, getaran gunung
berapi.
7
c. Bunyi Ultrasonik (di atas 20.000 Hz)
Ultrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga
manusia. Frekuensi ini dalam bidang kedokteran digunakan dalam 3 hal
yaitu pengobatan, destruktif dan diagnosis. Hal ini dapat terjadi oleh karena
frekuensi yang tinggi mempunyai daya tembus jaringan cukup besar.
4) Azaz Doppler
Efek Doppler adalah peristiwa berubahnya frekuensi sumber bunyi
yang didengar akibat perubahan gerak antara pendengar dan sumber bunyi. Pada
tahun 1800, Christian Johann Doppler mengemukakan Efek Doppler ini berlaku
secara umun pada gelombang.
Efek Doppler ini dipergunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair di
dalam tubuh misalnya darah. Berkas ultrasonik/bunyi ultra uynag mengenai darah
(darah bergerak menjauhi bunyi) darah akan memantulkan bunyi ekho dan
diterima oleh detektor.
A = A-αx
Keterangan :
A = amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan yang tebal X cm
Ao = amplitudo bunyi mula-mula
α = koefisien adsorpsi jaringan (cm-1)
x = tebal jaringan (cm)
8
Dengan mempergunakan rumus tersebut dapat menghitung nilai adsopsi
jaringan terhadap gelombang bunyi.
Berikut tabel koefisien adsorpsi jaringan dan nilai paruh ketebalan jaringan.
nilai paruh ketebalan jaringan
Bahan Frekuensi Α (cm-1)
(cm)
Otot 1 0,13 2,7
Lemak 0,8 0,05 6,9
Otak 1 0,11 1,2
Tulang 0,6 0,4 6,95
-4
Air 1 2,5 x 10 14 103
9
20o C Lemak 920 1.450 1,33 x 106
20o C Tulang 1.900 4.040 7,68 x 106
Gelombang bunyi dibawa oleh zat padat, cair, dan gas. Pada umumnya,
makin keras zat, makin cepat gelombang bunyi merambat. Hal ini masuk akal,
karena kekerasan zat menyatakan secara tidak langsung bahwa partikel-partikel
tergandeng secara kuat sehingga lebih responsif terhadap gerak partikel lainnya.
2.1.3 Bising
Bising ialah bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam
(bicara, pidato) maupun buatan (bunyi mesin) dan dapat menggangu kesehatan,
kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian yang bersifat relatif. Alat ukur
kebisingan adalah sound level meter.
1) Pengaruh Bising pada Kesehatan
a. Hilangya pendengaran sementara
b. Kebal atau imun terhadap bising
c. Telinga berdengung
d. Kehilangan pendengaran menetap, biasanya dimulaidari frekuensi 4000 Hz
2) Daftar Skala Intensitas Kebisingan
Tingkat kebisingan Intensitas (dB) Batas dengar tertinggi
10
Percakapan kuat
Radio perlahan
11
• Laki-laki mempunyai frekuensi suara 125 Hz.
• Wanita mempunyai frekuansi suara 250 Hz.
• Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”.
Pada sistem pengenalan suara oleh manusia terdapat tiga organ penting
yang saling berhubungan yaitu :
• telinga yang berperan sebagai transduser dengan menerima sinyal
masukan suara dan mengubahnya menjadi sinyal syaraf,
• jaringan syaraf yang berfungsi mentransmisikan sinyal ke otak,
• dan otak yang akan mengklasifikasi dan mengidentifikasi informasi
yang terkandung dalam sinyal masukan.
2.1.5 Vibrasi
Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran
mekanis lainnya.Dibedakan menjadi:
Vibrasi karena getaran udara yang pengaruhnya pada akustik
Vibrasi karena getaran mekanis mengakibatkan timbulnya resonansi/ turut
bergetarnya alat-alat tubuh dan pengaruh terhadap alat alat tubuh.
12
Efek vibrasi terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang
mengenai tubuh. Pada frekuensi :
3-9 Hz : akan timbul resonansi pada dada dan perut
6-10 Hz :dengan intensitas 0.6 g tekanan darah,denyut jantung,pemakaian
O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1.2 g terlihat
banyak perubahan system peredaran darah.
10 Hz : leher,kepala,pinggul,kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
Tenggorokan akan mengalami resonansi.
Pada frekuensi kurang dari 20 Hz,tonus otot akan meningkat, akibat
kontraksi statis ini otot menjadi lemah,rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.
Pada frekuensi diatas 20 Hz otot-otot menjadi kendor dan frekuensi 30-50 Hz
digunakan dalam kedokteran olahraga untuk memulihkan otot-otot sesudah
kontraksi luar biasa.
13
menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar
ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang
bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
a. Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan
telinga dalam.
1) Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani
(gendang telinga).
Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, mendukung fungsinya
sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Saluran luar yang dekat dengan
lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda
asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar
dan gendang telinga tidak kering.
Membran timpani tebalnya 0,1 mm, luas 65 mm2, mengalami vibrasi dan
diteruskan ke telinga tengah
2) Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan
udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang
menghubungkan telinga tengah dengan faring.
Suara yang masuk itu, 99% mengalami refleksi dan hanya 0,1 % saja yang
ditransmisi. Telinga tengah ini memiliki peranan proteksi. Karena adanya tuba
eustachi yang mengatur tekanan didalam telinga, dimana eustachi berhubungan
langsung dengan mulut.
3) Telinga dalam
Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri
dari 2 bagian utama:
Koklea (organ pendengaran)
Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan)
14
Koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput,
terdiri dari cairan kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil
(sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut.
Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah
ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut.
Sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang
berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf. Gelombang saraf ini lalu
berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke
otak. Walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh
bisa menyebabkan kerusakan pada sel rambut. jika sel rambut rusak, dia tidak
akan tumbuh kembali.
Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi
kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran.
15
b. Proses kedua suara yang masuk melalui lubang telinga di terima oleh gendang
telinga yang berakibat bergetarnya tiga tulang pendengaran yaitu maleus,inkus
dan stapes(middle Ear). Dan menyalurkan ke cohlea / rumah siput.
c. Proses ke tiga di dalam cohlea / Rumah siput terdapat hear sell yang yang
bergetar akibat suara dan getarannya menghasilkan getaran listrik yang
dihasilkan dari energy kinestetik. Sehingga aliran listrik itu menjadikan sinyal
yang menyalurkan ke otak, yang di aliri oleh syaraf pendengaran, untuk
selanjutnya otak yang bekerja mengartikan semua suara-suara yang masuk tadi.
d. Gangguan pendengaran bisa terjadi pada siapa saja dan pada semua umur , bisa
sementara dan bahkan permanen.
e. Gangguan pendengaran disebabkan karena salah satu atau lebih, bagian dari
telinga tidak dapat berfungsi secara normal.
2. Tympanometry
Pemeriksaan lanjutan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi telinga tengah.
16
cochlea/rumah siput. Hasilnya dapat dikategorikan menjadi dua, yakni pass dan
refer. Pass berarti tidak ada masalah, sedangkan refer artinya ada gangguan
pendengaran hingga harus dilakukan pemeriksaan berikut.
7. Play Audiometry
Pemeriksaan yang juga berfungsi mengetahui ambang dengar anak ini dapat
dilakukan pada anak usia 2,5-4 tahun. Caranya? Menggunakan audiometer yang
menghasilkan bunyi dengan frekuensi dan intensitas berbeda. Bila anak
mendengar bunyi itu berarti sebagai pertanda anak mulai bermain misalnya harus
memasukkan benda ke kotak di hadapannya atau bermain pasel.
8. Conventional Audiometry
Pemeriksaan ini dapat dilakukan anak usia 4 tahun sampai remaja. Fungsinya
untuk mengetahui ambang dengar anak. Caranya dengan menggunakan alat
17
audiometer yang mampu mengeluarkan beragam suara, masing-masing dengan
intensitas dan frekuensi yang berbeda-beda. Tugas si anak adalah menekan tombol
atau mengangkat tangan bila mendengar suara.
11.Tes Weber
Garputala di getarkan kemudian diletakkan pada dahi atau puncak dahi. Pada
penderita tuli kunduktif akan terdengar baik terang atau baik pada telinga yang
sakit. Pada penderita tuli persepsi, getaran garpu tala terdengar terang pada telinga
normal.
12.Tes Rinne
Tes ini membandinkan antara konduksi tulang dan udara. Garputala digetarkan
kemudian diletakkan pada prosesus mastoid setelah tidak mendengar getaran lagi
garputala dipindahkan di depan liang telinga, tanyakan penderita apakah masih
mendengarnya.
Normal : konduksi udara 85-90 detik. Konduksi melalui tulang 45 detik.
Tes rinne positif : pendengaran penderita baik juga pada penderita tulipersepsi.
Tes rinne negative : pada penderita tuli konduksi diman jarak waktu konduksi
tulang mungkin sama atau bahkan lebih panjang.
18
13.Tes Schwabach
Tes ini membandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui vertex atau
prosesus mastoid penderita dengan konduksi tulang si pemeriksa.
Pada tuli konduksi : konduksi tulang penderita lebih panjang daii pada si
pemeriksa
Pada tuli persepsi : konduksi tulang sangat pendek.
2.Ultrasonik
Ultrasonik dihasilkan oleh magnet listrik dan kristal plezo elektrik dengan
frekuensi diatas 20.000 Hz.
Medan listrik
Batang feromagnet dilingkari kawat kemudian dialiri listrik yang dan
menghasilkan ultrasonik
Piezo elektrik
Ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques 1880, tebal kristal 2,85 mm.
19
Bila kristal piezo electrik dialiri tegangan listrik maka akan
mengakibatkan lempengan kristal mengalanmi vibrasi dan akan
menimbulkan frekuensi ultra
Frekuensi dan daya ultrasonik
Untuk diagnostik: f = 1-5 MHz,daya = 0,01 W/cm2
Untuk pengobatan: daya sampai 1 W/cm2
Untuk merusak jaringan kanker: daya 103 W/cm2
Efek doppler
Perubahan frekuensi akibat pergerakan pendengaran atau sebaliknya
Efek gelombang ultrasonik:
Mekanik: membentuk asap/awan dan disintegrasi benda padat
(batu empedu)
Panas: refleksi pada titik tertentu akan menimbulkan panas dan
terjadi pembentukan rongga bila intensitasnya tinggi
Kimia: menyebabkan proses oksidasi dan terjadi hidrolisis pada
ikatan polyester
Biologis: gabungan dari beberapa efek, misal; pelebaran pebuluh
darah, peningkatan permiabilitas membran sel dan kapiler,
merangsang aktifitas sel, keletihan pada tubuh
20
2.2.1 Defenisi Biooptik
Kata biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk
hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, sedangkan optik dikenal
sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. secara
spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika fisis. Fokus utama di biooptik
adalah terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu mata. Mata menjadi alat
optik yang paling penting pada manusia atau makhluk hidup.
1. OPTIK GEOMETRI
Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus,
berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus.
Dengan cara pendekatan ini dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa
dalam bentuk matematika.
2. OPTIK FISIK
Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polarisasi tidak dapat di
jelaskan malalui metode optika geometri. Gejala-gejala ini hanya dapat
dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya tersebut.
2.2.3 Lensa
Berdasarkan bentuk permukaan lensa maka lensa dapat dibagi menjadi 2:
1. Lensa yang mempunyai permukaan sferis.
2. Lensa yang mempunyai permukaan silindris.
Permukaan sferis ada dua macam pula yaitu :
1. Lensa konvergen / konveksi
Yaitu sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul
menjadi bayangan nyata, juga disebut lensa positif atau lensa
cembung.
21
2. Lensa divergen / konkaf.
Yaitu sinar yang sejajar yang menembus lensa akan menyebar
, lensa ini disebut lensa negatif atau lensa cekung
Lensa yang mempunyai permukaan silindris disebut lensa silindris.
Lensa ini mempunyai focus yang positif dan ada pula mempunyai
focus negatif.
2.2.4 Mata
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk
membedakan gelap atau terang tergantung atas penglihatan seseorang.
Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan :
1. Mata memfokuskan bayangan pada retina
2. System syaraf mata yang memberi informasi ke otak
3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.
22
cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup
demikian sebaliknya.
Sistem optic mata serupa dengan kamera TV bahkan lebih mahal oleh karena :
Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut strabismus
(mata juling).
DAYA AKOMODASI
Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan
penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tetap
demikian pula bola mata (diameter bola mata 20 – 23 mm). Kemampuan
lensa mata untuk memfokuskan objek di sebut daya akomodasi. Selama
mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang
23
dilihat semakin kuat mata / lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini
tergantung kepada umur. Usia makin tua daya akomodasi semakin
menurun. Hal ini disebabkan kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin
berkurang.
PENYIMPANGAN PENGLIHATAN
Mata yang mempunyai titik jauh/punktum remotum terhingga akan
memberi bayangan benda secara tajam pada selaput retina. Dikatakan mata
emetropia. Sedangkan mata yang mempunyai titik jauh yang bukan tak
terhingga , mata demikian disebut mata ametropia.Mata emetropia
mempunyai punktum proksimum sekitar 25 cm, disebut mata normal.
Sedangkan mata emetropia yang mempunyai punktum proksimum lebih
dari 25 cm di sebut mata presbiopia.Mata ametropia mempunyai dua
bentuk :
1. Miopia (penglihatan dekat)
Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu kecil disebut mata
myopia. Mata myopia ini bentuk mata terlalu lonjong maka benda
berjauhan tak terhingga akan tergambar tajam di depan retina. Mata
seperti ini dapat melihat tajam benda pada titik dekat tanpa akomodasi.
Dengan akomodasi kuat akan terlihat benda yang lebih dekat lagi.
TEHNIK KOREKSI
24
Setelah melalui pemeriksaan dokter mata dengan seksama maka
ditentukan apakah penderita menderita presbiopia, hipermetropia, myopia,
astigmatisma atau campuran (presbiopia dan myopia).
a. Mata presbiopia
Pada mata presbiopia tidak ada masalah untuk melihat jauh. Yang menjadi
masalah adalah melihat dekat, untuk itu penderita dianjurkan memakai
kacamata positif
b. Mata hipermetropia
Mata demikian kemampuan melihat dekat terganggu dimana punktum
proksimum dan punktum remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan
memakai kacamata positif.
c. Mata myopia
Pada mata myopia, kemampuan melihat jauh tergganggu oleh karena letak
punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu dekat sehingga
dianjurkan memakai kacamata negatif.
d. Mata astigmatisma
Penderita yang mengalami mata astigmatisma akan terganggu penglihatan
nya tidak dalam segala arah, sehingga penderita ini dianjurkan memakai
kacamata silindris atau kaca mata toroidal. Penderita astigmatisma dengan
satu mata akan melihat garis dalam satu arah lebih jelas daripada kea rah
yang berlawanan.
e. Campuran
Ada penderita yang matanya sekaligus mangalami presbipoi dan myopia,
maka mempunyai punktum proksimum yang letaknya terlalu jauh dan
punktum remotum terlalu kecil, penderita demikian memakai kacamata
rangkap yaitu kacamata bifocal (negatif diatas, positif di bawah)
25
Ada penderita yang hanya menderita presbiopia, myopia atau
hipermetropia tanpa astigmatisma hanya memakai kacamata berlensa
sferis.
KETAJAMAN PENGLIHATAN
Ketajaman penglihatan dipergunakan untuk menentukan penggunaan
kacamata , di klinik dikenal dengan nama visus. Tapi bagi seorang ahli
fisika ketajaman penglihatan ini disebut resolusi mata.
Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya
(kacamata) tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi
keterangan tentang baik buruknya fungsi mata keseluruhannya. Oleh
karena itu definisi visus adalah : nilai kebalikan sudut (dalam menit)
terkecil dimana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan.
Pada penentuan visus, para ahli mempergunakan kartu Snellen, dengan
berbagai ukuran huruf dan jarak yang sudah ditentukan. Misalnya mata
normal pada waktu diperiksa diperoleh 20/40 berarti penderita dapat
membaca hurup pada 20 ft sedangkan bagi mata normal dapat membaca
pada jarak 40 ft (20 ft = 4 meter).
MEDAN PENGLIHATAN
Untuk mengetahui besar kecilnya medan penglihatan seseorang di perguna
kan “alat perimeter”.Dengan alat ini diperoleh medan penglihatan vertical
± 130°; sedangkan medan penglihatan horizontal ± 155°.
TANGGAP CAHAYA
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada dua tipe fotoresep tor
pada retina yaitu Rod (batang) dan Cone(kerucut).Rod dan Kone tidak
terletak pada permukaan retina melainkan beberapa lapis di belakang
jaringan syaraf.
Distribusi Rod dan Kone pada retina
a. Kone (kerucut)
26
Tiap mata mempunyai ± 6,5 juta cone yang berfungsi untuk melihat siang
hari disebut “fotopik”. Melalui kone kita dapat mengenal berbagai warna,
tetapi kone tidak sensitive terhadap semua warna, ia hanya sensitive
terhadap warna kuning, hijau (panjang gelombang 550 nm). Kone terdapat
terutama pada fovea sentralis.
b. Rod (batang)
Dipergunakan pada waktu malam atau disebut penglihatan Skotopik. Dan
merupakan ketajaman penglihatan dan dipergunakan untuk melihat ke
samping. Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi pada retina tidak
merata, pada sudut 20° terdapat kepadatan yang maksimal. Batang ini
sangat peka terhadap cahaya biru, hijau (510 nm).
Tetapi Rod dan Kone sama-sama peka terhadap cahaya merah (650 – 700
nm), tetapi penglihatan kone lebih baik terhadap cahaya merah jika
dibandingkan dengan Rod
27
Dari sekian banyak peralatan mata, hanya beberapa peralatan yang akan
dibahas dalam kaitan pemeriksaan mata. Ada tiga prinsip dalam pemerik
saan mata yaitu : pemeriksaaan mata bagian dalam, pengukuran daya focus
mata, penmgukuran kelengkungan kornea. Peralatan dalam pemeriksaan
mata dan lensa ada 6 macam yaitu :
OPTHALMOSKOP
Alat ini mula-mula dipakai oleh Helmholtz (1851). Prinsip
pemeriksaan dengan opthalmoskop untuk mengetahui keadaan
fundus okuli ( = retina mata dan pembuluh darah khoroidea
keseluruhannya).
KERATOMETER
Alat ini untuk mengukur kelengkungan kornea. Pengukuran ini
diperuntukkan pemakaian lensa kontak; lensa kontak ini dipakai
langsung yaitu dengan cara menempel pada kornea yang
mengalami gangguan kelengkungan.
PUPILOMETER DARI EINDHOVEN
Diameter pupil dapat diukur dengan menggunakan pupilometer
dari eindhoven. Yaitu lempengan kertas terdiri dari sejumlah
lubang kecil dengan jarak tertentu.
LENSOMETER
Suatu alat yang dipakai untuk mengukur kekuatan lensa baik
dipakai si penderita atau sekedar untuk mengetahui dioptri lensa
tersebut.
2.2.5 Cahaya
Cahaya dapat kita temui dimana-mana. cahaya bersifat gelombang dan
partikel, Maxwell (1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya
dibangkitkan oleh gejala kelistrikkan dan kemagnetan sehingga tergolong
gelombang elektomagnetik. Cahaya sendiri pada hakekatnya tidak dapat
dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai suatu benda.
28
Melaluipendekatan cahaya sebagai gelombang dan partikel maka peristiwa
refraksi, defraksi , dispersi, dan refleksi dapat dijelaskan dengan teori
gelembang.
Sifat Cahaya :
29
lain. Benda tampak hitam karena benda tidak memantulkan cahaya
tetapi menyerap semua spektrum warna, sedangkan benda putih akan
memantulkan semua cahaya. Jenis pemantulan cahaya ada 2 yakni
pemantulan teratur dan pemantulan baur. pemantulan teratur adalah
pemantulan yang sama sudutnya dengan sinardatang dan terjadi pada
benda teratur. sedangkan pemantulan baur adalah cahaya yang
dipantulkan yang tersebar ke banyak arah yang berbeda dikarenakan
suatu permukaan tidak teratur.
3. Cahaya Dapat Dibiaskan
Setiap berkas cahaya yang masuk dari medium yang satu ke medium
yang lain akan dibiaskan atau dibelokkan arah rambatnya disebut
pembiasan atau refraksi. Besarnya pergeseran berkas cahaya yang
keluar dari suatu medium bergantung pada kerapatan optik medium
tersebut. Jika cahaya masuk dari zat optik kurang rapat ke zat optik
lebih rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, jika
cahaya masuk dari zat optic lebih rapat ke zat optik kurang rapat,
cahaya dibiaskan menjauhi garis normal.
4. Cahaya Dapat Diuraikan (Dispersi)
Dispersi cahaya merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi
warna-warna spektrum. Isac Newton mengemukakan bahwa
sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang
terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan penurunan panjang
gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kamu lihat pada
pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Fotometri
Fotometri ialah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kwantita
cahaya. Ada beberapa kwantitas cahaya yaitu:
a. Kuat/ Intensitas Cahaya (I)
Kuat cahaya merupakan jumlah arus cahaya yang dapat
dipancarkan dari sumber cahaya tiap satuan sudut ruang.
Satuan kuat cahaya adalah Iilin(I)/ candela (Cd). Satu iilin
30
internasional ialah kuat cahaya yang memberikab cahaya
sebanyak 1/20 kali banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh
1cm2 platina pada titik lebur.
b. Arus Cayaha (Fluks Cahaya=F)
Banyaknya tenaga cahaya yang dipancarkan dari sumber
cahaya tiap satu satuan waktu. satuan arus cahaya adalah
Lumen (Lm) yang didefinisikan sebagai satuLumenadalah arus
cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya sekuat 1 kandela
steradial. atau arus cahaya yang dipancarkan dari sumber
cahaya yang menubus bidang serluad 1 m2 dari kulit bola yang
berjari-jari 1m di mana pusat bola terdapat 1 Iilin internasional.
c. Kuat Penerangan (E)
Jumlah arus cahaya tiap satuan luas. satuan penarangan adalah
Luks, satu Luks didefinisikan sebagai kuat penerangan bidang
yang tiap 1m2 bidang tersebut menerima arus cahaya 1
Lumen.Jika arus cahaya (F) menerangi merata suatu bidang
seluas A m2 maka kuat penerangan bidang tersebut sebesar: E=
d. Terang Cahaya (E)
Besar kuat cahaya tiap cm2 dari luas permukaan sumber cahaya
yang dilihat (kalua sumber cahaya berupa bola maka luas
permukaanya dapat dilihat berupa luas lingkaran).
Alat Pengukur Cahaya
1. Fotometer Sederhana
Terdiri dari sebuah kertas ditengah-tengah terdapat bintik minyak. Bintik
minyak yang mendapat cahaya lebih terang dari satu pihak akan terlihat
lebih tua dari pada sekelilingnya dan lebih mudah tembus cahaya dari pada
sekelilingnya. Sedangkan kalau kedua belah pihak mendapat penerangan
yang sama kuat, bintik minyak ini tidak dapat dibedakan sekelilingnya.
Fotometer ini dipindah-pindahkan/digeser-geser diantara dua sumber
cahaya di mana salah satu I-nya telah diketahui.
Maka:
31
I1 I2
R12 R22
Sinar Tampak
32
Sinar tampak digunakan untuk mengetahui secara langsung apakah
bagian-bagian tubuh baik luar maupun dalam mengalami suatu kelainan;
untuk itu dapat diperinci sebagai berikut:
1. Transilluminasi
Transilluminasi yaitu transmisi cahaya melalui jaringan tubuh
untuk mengetahui apakah ada gejala hidrosefalus ( kepala
mengandung cairan oleh karena belum sempurna pembentukan
tulang tengkorak) atau ada kelainan di dalam tubuh. Cahay yang
masuk itu akan dihamburkan sedemikian rupa sehingga
membentuk cahaya yang spesifik. Selain transilluminasi
dipergunakan untuk menentukan pneumetoraks, kelainan testes dan
payudara.
2. Endoskop
Alat yang dipergunakan untuk melihat ruang di dalam tubuh. Alat
ini terdiri dari fiberglas, lampu. Sinar-sinar yang melalui fiberglas
akan dipantulkan secara sempurna sehingga gambaran di dalam
tubuh dapat terlihat dengan mudah. Di samping itu sifat fiberglas
mudah dibengkokkan.
3. Sistoskop
Prinsip sama dengan endoskop. Alat ini dipergunakan untuk
melihat struktur di dalam kandung kencing.
4. Protoskop
Prinsip sama dengan endoskop, diperuntukan melihat struktur
rektum (dubur
5. Bronkhoskop
Alat ini untuk melihat bronkus paru-paru.
Ungu Ultra
Sinar ungu ultra mempunyai efek fisik, kimia dan biologis, di samping itu
sinar ungu ultra dipakai untuk sterilisasi oleh karena mempunyai sifat
bakterisid. Sinar ungu ultra mempunyai efek terhadap kulit yaitu dalam hal
33
pembentukan vitamin D. Demikian pula ungu ultra dapat menyebabkan
kulit kemerah-merahan (erithema), dengan mempergunakan sifat ini maka
telah ada usaha untuk mengobati penderita vitiligo (kulit putih), selain itu
menyebabkan edema kulit, pigmentasi (melanin kulit) dan pembentukan
vitamin D. Terhadap mata menyebabkan foto keratitis dan katarak pada
lensa mata dan cairan mata bisa mengalami fluoresen yang bersifat
sementara tanpa perubahan patologis.
Untuk mengatasi penderita artritis yaitu dengan memakai lampu kromayer.
Ungu ultra dapat diperoleh dari sinar matahari, tekanan rendah lampu
merkuri, lampu matahari/sun lamp, dan lampu cahaya hitam yang
kesemuanya itu merupakan emisi rendah. Ada sumber ungu ultra yang
emisi tinggi yaitu lampu gas merkuri dengan tekanan tinggi, arkus xenon
dengan tekanan tinggi.
Merah Infra
Merah infra dihasilkan oleh lampu berfilter merah dengan daya 250 watt,
750 watt, sinar matahari, emisi lampu pijar, lampu fluoresen dan
temperatur tinggi komponen listrik.
Kegunaan akan merah infra:
1. Sebagai diameter pada penderita artritis.
2. Emisi infra merah fotografi di mana radiasi yang dipancarkan oleh
tubuh kemudian ditangkap/dideteksi sebagai thermogram.
3. Reflective infra red phoography yaitu menggunaka panjang
gelombang 700-900 nm, untuk menunjukkan aliran vena pada kulit.
34
4. Juga dipergunakan untuk fotografi terhadap pupil mata tanpa suatu
rangsangan.
Sinar biru
Energi sinar diserap oleh molekul tertentu secara selektif. Berdasarkan
sifat ini maka pada tahun 1958telah diusahakan fototerapi dengan sinar
biru (-450 nm) terhadap penderita penyakit kuning. Alat ini dapat
membangkitkan panjang gelombang yang dikehendaki (biru, merah,
kuning, dan hijau) kemudian mempergunakan electrode diletakkan pada
penderita untuk pengobatan berbagai penyakit.
2.2.6 Laser
Laser adalah singkatan dari kata light amplification by stimulated emission
of radiaton. Yang berarti menghasilkan sumber cahaya dengan intensitas yang
besar dan fase koheren. Sinar laser merupakan sumber cahaya yang diemisi
sebagai berkas cahaya yang monokhromatis yang masing – masing gelombang
dalam satu fase bersama – sama dengan berkas cahaya lainnya yang
berdekatan ( cahaya koheren ) dan paralel.
35
jaringan yang terjadi oleh karena menggunakan sinar laser pada jaringhan
mencapai temperature 1000C.
Macam-macam Laser
Berdasarkan material pembentukan laser maka dikenal bermacam-macam
laser, yaitu:
1. Laser rubi (ImJ) bekerja dengan spektrum 693 nm pada daerah merah.
Penggunaan Laser
a. Pada beberapa penyakit mata, sinar laser digunaka secara rutin untuk
koagulasi darah dan memblokir pembuluh darah vena.Dalam
penggunaan sinar laser sebagai foto koagulasi harus diketahui minimal
reaktif dose (MRD) misalnya MRD untuk penembakan pada retina
sebesar 50 um yaitukira-kira 2,4 mJ selama 0,2 detik. Untuk foto
36
koagulasi penyinaran dapat 10 sampai 50 kali MRD (misalnya 24
sampai 120 mJ untuk 50 um), dengan penembakan dalam waktu 0,25
detik.
b. Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi laser juga dipakai untuk
memperoleh bayangan tiga dimensi yang dilakukan sebagai
“holography”.
c. Kadangkala laser digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe
kanker
2.2.7 Mikroskop
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil
dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa
mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk
mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa
objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-
mula.
37
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian singkat diatas kami dapat menyimpulkqan bahwa bioakustik dalam
keperawatan banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatupenyakit maupun
dalam pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat
merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila
pemaparan dalam waktu yang lama akan menyebabkan ketulian. Pada dasarnya
pengendalian kebisingan dapat dilakukan terhadap sumbernya, perjalanannya dan
penerimanya. Selain itu dapat juga dengan melakukan pengendalian secara
teknis (Engineering control), pengendalian secara administratif
(Administrative control) dan langkah terakhir adalah penggunaan alat pelindung
pendengaran.
3.2 Saran
38
DAFTAR PUSTAKA
http://arwinlim.blogspot.com/2007/10/bio-optik-dalam-keperawatan.html
http://nursing-academy.blogspot.com/2011/07/bioakustik-
dalamkeperawatan.html
39