Anda di halaman 1dari 123

PENGANTAR HUKUM BISNIS

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS JEMBER
SRI WAHYU LELLY HANA S, SE, MSi

Sri Wahyu Lelly HS


SILABI
1. Pengantar Hukum Bisnis
2. Pengantar Hukum Bisnis
3. Kontrak Bisnis
4. Bentuk Usaha/Organisasi Perusahaan
5. Usaha Kecil
6. Ketenagakerjaan
7. Hak Jaminan/Hak Tanggungan
8. Midtest
9. Hak atas Kekayaan Intelektual
10. Monopoli dan Persaingan Usaha
Sri Wahyu Lelly HS
11. Perlindungan Konsumen
12. Sengketa Bisnis
13. Sengketa Bisnis
14. Bisnis Internasional
15. Bisnis Internasional
16. Ujian Akhir Semester

Sri Wahyu Lelly HS


REFFERENCES :
1. Bintang, Sanusi dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum
Ekonomi dan Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
2000.
2. Fuady, Munir, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2005.

Sri Wahyu Lelly HS


PENGANTAR HUKUM EKONOMI DAN BISNIS

• Pengertian
Hukum adalah peraturan atau ketentuan baik tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan
masyarakat dan menyediakan sanksi terhadap
pelanggarannya.
Bentuk Hukum :
a. Hukum tertulis
b. Hukum tidak tertulis
Di Indonesia hukum menempati posisi penting (supremacy
of law)

Sri Wahyu Lelly HS


• Ekonomi dan Bisnis
Dari “oikonomia” artinya pengaturan rumah tangga
Istilah bisnis memiliki pengertian yang lebih sempit
(khusus) daripada istilah ekonomi yang luas (umum).
Bisnis tertuju pada usaha komersial dan interaksi
antar para pelakunya, yaitu berkaitan dengan
ekonomi perusahaan/ekonomi mikro.

Karakteristik bisnis terutama terletak pada tujuan


pencapaian keuntungan (laba). Kegiatan bisnis
meliputi produksi, distribusi dan penjualan untuk
memperoleh laba.

Sri Wahyu Lelly HS


• Hukum Ekonomi dan Bisnis
Hukum ekonomi adalah hukum yang berkaitan dengan
berbagai aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi dalam
berbagai bbidangnya ada yang diatur oleh hukum, ada
pula yang tidak atau belum diatur oleh hukum. Jadi,
hukum ekonomi (economic law) mempunyai ruang
lingkup pengertian yang luas meliputi semua persoalan
berkaitan dengan hubungan antara hukum dan kegiatan
ekonomi.
Macam hukum ekonomi Indonesia :
a. Hukum ekonomi pembangunan, yaitu seluruh
peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara
peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi
(hukum perusahaan dan hukum penanaman modal)
Sri Wahyu Lelly HS
b. Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan
pemikiran hukumm engenai cara-cara pembagian hasil
pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai
hak asasi manusia (hukum perburuhan dan hukum
perumahan)
Sarjana Hukum membagi hukum menjadi :
a. Hukum privat (perdata) yang mengatur kepentingan
pribadi
b. Hukum publik yang mengatur kepentingan umum
Hukum ekonomi disamping meliputi hukum dagang dan
hukum bisnis tersebut, juga menjangkau hukum publik
seperti hukum administrasi negara, hukum pidana, dll.

Sri Wahyu Lelly HS


Ciri penting hukum ekonomi adalah adanya keterlibatan
negara atau pemerintah dalam pengaturan berbagai
kegiatan perdagangan.

Berbeda dengan hukum dagang dan bisnis yang kaidah-


kaidahnya berbentuk undang-undang yang dibuat
dengan partisipasi, baik pemerintah maupun wakil
rakyat (DPR). Hukum ekonomi banyak yang dibuat oleh
otoritas publik dalam bentuk perundang-undangan di
bawah undang-undang, seperti Peraturan PEmerintah,
Keputusan Presiden, Peraturan Mentri, Surat Keputusan
Bersama (SKB), Surat Edaran (SE), dsb.

Sri Wahyu Lelly HS


B. HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Hukum ekonomi dan bisnis yang memadai akan


menunjang pembangunan ekonomi, karena melalui
hukum ekonomi dan bisnis masyarakat dibentuk atau
diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan
ekonomi (law as tool of social engineering). Sebaliknya
hukum ekonomi dan bisnis yang tidak memadai akan
menciptakan hambatan bagi pembangunan ekonomi

Sri Wahyu Lelly HS


C. SUMBER HUKUM EKONOMI DAN BISNIS

1. Perundang-Undangan
Di Indonesia tingkatan perundang-undangan adalah :
a. UUD 1945
b. Tap MPR
c. Undang-Undang (UU)
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Keputusan Presiden (Keppres)
f. Peraturan pelaksanaan lain seperti, Surat
Keputusan Bersama (SKB) yang dibuat oleh beberapa
mentri, Surat Edaran (SE) yang dibuat oleh pejabat

Sri Wahyu Lelly HS


Hukum yang lebih rendah tidak boleh bertentangan
dengan hukum yang lebih tinggi (lex superior derogat
legi infiriori)

Apabila terjadi pertentangan antara peraturan yang


setingkat maka penyelesaiannya dilakukan atas dasar
asas ‘lex specialis derogat legi generatif)

Dalam UUD 1945 terdapat dua pasal penting yang


menjadi sumber hukum bisnis, yaitu pasal 33 dan pasal
27 ayat (2)

Sri Wahyu Lelly HS


2. Perjanjian
Perjanjian mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan perundang-undangan. Artinya, perjanjian yang
dibuat oleh pihak tertentu dapat dijadikan dasar hukum
bagi yang membuatnya.

Perbedaan dengan perundang-undangan adalah dalam


hal bahwa perjanjian hanya berlaku bagi pihak yang
mebuatnya saja tidak mengikat orang lain atau
masyarakat umum, sedang perundang-undangan
berlaku umum kepada semua pihak yangmenjadi subyek
pengaturannya.

Sri Wahyu Lelly HS


Materi 2
Kontrak Bisnis

Sri Wahyu Lelly HS


Pengertian Kontrak
• Istilah kontrak sering disebut dengan istilah
‘perjanjian’, sebagai terjemahan dari ‘agreement’
dalam bahasa inggris atau overeenkomst dalam
bahasa belanda.
• Kontrak adalah suatu kesepakatan yang
diperjanjikan (promissory agreement) diantara 2
(dua) atau lebih pihak yang dapat menimbulkan,
memodifikasi, atau menghilangkan hubungan
hukum (Black, Henry Campbell, 1968:394).

Sri Wahyu Lelly HS


Kontrak dan Perikatan

Suatu perikatan lahir, baik akrena undang-undang


maupun karena kontrak/perjanjian. Adapun yang
merupakan contoh perikatan yang tidak berdasarkan
atas kontrak, tetapi berdasarkan atas undang-undang
adalah sebagai berikut :
1. Perikatan yang menimbulkan kewajiban-kewajiban
tertentu diantara penghuni pekarangan yang saling
berdampingan.
2. Perikatan yang menimbulkan kewajiban mendidik dan
memelihara anak.
3. Perikatan yang timbul karena perbuatan melawan
hukum (onrechtmatige daad).

Sri Wahyu Lelly HS


4. Perikatan yang timbul karena perbuatan
sukarela (zaakwarneming) sehingga perbuatan
sukarela tersebut haruslah dituntaskan
5. Perikatan yang timbul dari pembayaran tidak
terhutang.
6. Perikatan yang timbul dari perikatan wajar
(naturlijke verbintenissen).

Sri Wahyu Lelly HS


Asas-Asas Kontrak
1. Asas kontrak sebagai hukum mengatur
Hukum mengatur (aanvullen recht,optional law) adalah
peraturan-peraturan hukum yang berlaku bagi subyek
hukum, misal para pihak dalam suatu kontrak.Hukum
kontrak ini disebut sebagai hukum yang mempunyai
sistem terbuka (open system). Sebagai lawan dari
hukum mengatur, adalah apa yang disebut dengan
‘hukum memaksa’ (dwingend recht,mandatory law).
Hukum memaksa adalah aturan hukum yang berlaku
secara memaksa atau mutlak, dalam arti tidak dapat
disimpangi oleh para pihak yang terlibat dalam suatu
perbuatan hukum, termasuk oleh para pihak dalam
suatu kontrak.
Sri Wahyu Lelly HS
2. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas freedom of contract ini merupakan
konsekuensi dari berlakunya asas kontrak
sebagai hukum mengatur. Asas kebebasan
berkontrak ini dibatasi oleh rambu-rambu hukum
sebagai berikut :
a. Harus memenuhi syarat sebagai seuatu
kontrak
b. Tidak dilarang oleh undang-undang
c. Tidak bertentangan dengan kebiasan yang
berlaku
d. Harus dilaksanakan dengan itikad baik.

Sri Wahyu Lelly HS


3. Asas Pacta Sunt Servanda
Istilah ‘pacta sunt servanda’ berarti janji itu mengikat. Artinya
apabila suatu pihak dalam kontrak tidak menuruti kontrak yang telah
dibuatnya, oleh hukum disediakan ganti rugi atau bahkan
pelaksanaan kontrak secara paksa.
4. Asas Konsensual
Bahwa jika suatu kontrak telah dibuat, maka ia telah sah dan
mengikat secara penuh, bahkan pada prinsipnya persyaratan
tertulispun tidak disyaratkan oleh hukum, kecuali untuk beberapa
jenis kontrak tertentu, yang memang dipersyaratkan syarat tertulis.
Syarat tertulis tersebut misalnya dipersyaratkan untuk jenis kontrak
berikut ini :
a. Kontrak perdamaian
b. Kontrak pertanggungan
c. Kontrak penghibahan
d. Kontrak jual beli tanah

Sri Wahyu Lelly HS


5. Asas Obligatoir
Suatu asas yang menentukan bahwa jika suatu
kontrak telah dibuat, maka para pihak telah
terikat, tetapi keterikatannya itu hanya sebatas
timbulnya hak dan kewajiban semata-mata.
hak milik baru berpindah setelah adanya kontrak
kebendaan tersebut atau yang sering disebut
juga dengan serah terima (levering). Hukum
kontrak Indonesia memberlakukan asas
obligatoir ini karena hukum kontrak Indonesia
berdasarkan pada Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.

Sri Wahyu Lelly HS


SYARAT SAHNYA KONTRAK
Persyaratan yuridis syarat sahnya kontrak :
1. Syarat sah yang objektif berdasarkan Pasal 1320
KHUPerdata
a. Perihal tertentu
b. kausa yang diperbolehkan
Suatu kontrak haruslah berkenaan dengan hal yang
etrtentu, jelas dan dibenarkan oleh hukum.
Syarat kausa yang diperbolehkan adalah bahwa suatu
kontrak haruslah dibuat dengan maksud atau alasan
yang sesuai hukum yang berlaku.Jika salah satu
syarat objektif ini tidak dipenuhi adalah bahwa kontrak
tersebut tidak sah dan batal demi hukum (null and
void)

Sri Wahyu Lelly HS


2. Syarat sah yang subjektif berdasarkan Pasal
1320 KUHPerdata
a. Adanya kesepakatan kehendak
b. Wewenang berbuat
Hukum umumnya diterima teori bahwa
kesepakatan kehendak itu ada jika tidak
terjadinya salah satu unsur-unsur sebagai
berikut :
a. Paksaan (dwang,duress)
b. Penipuan (bedrog,fraud)
c. Kesilapan (dwaling,mistake)
Sri Wahyu Lelly HS
Kewenangan berbuat baru dianggap sah oleh hukum jika
kontrak dilakukan oleh hukum jika kontrak dilakukan oleh
orang-orang sebagai berikut :
a. orang yang sudah dewasa
b. orang yang tidak ditempatkan di bawah pengampuan.
c. wanita yang bersuami (syarat ini tdk berlaku lagi)
d. Orang yang tidak dilarang oleh undang-undang untuk
melakukan perbuatan tertentu. Misalnya antara suami
dan istri tdiak boleh melakukan kontrak jual beli. Atau
orang yang melakukan kontrak untuk dan atas nama
orang lain, tetapi surat kuasanya tidak sah.

Sri Wahyu Lelly HS


3. Syarat sah yang umum di luar Pasal 1320 KUHPerdata
a. kontrak harus dilakukan dengan itikad baik
b. kontrak tidak bertentangan dengan kebiasaan yang
berlaku
c. kontrak harus dilakukan berdasarkan asas kepatutan.
d. kontrak tidak boleh melanggar kepentingan umum.
Apabila kontrak dilakukan dengan melanggar salah satu
dari 4 prinsip tersebut, maka konsekuensi yuridisnya
adalah bahwa kontrak yang demikian tduiak sah dan
batal demi hukum 9null and void).

Sri Wahyu Lelly HS


4. Syarat sah yang khusus
a. syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu.
b. syarat akta notaris untuk kontrak tertentu.
c. syarat akta pejabat tertentu untuk kontrak
tertentu.
d. syarat ijin dari pejabat yang berwenang untuk
kontrak tertentu.

Sri Wahyu Lelly HS


PRESTASI DAN WAN PRESTASI
Prestasi adalah pelaksanaan dari isi kontrak yang telah
diperjanjikan menurut tata cara yang telah disepakati
bersama.
Model prestasi dari suatu kontrak :
a. memberikan sesuatu
b. berbuat sesuatu
c. tidak berbuat sesuatu
Wan prestasi adalah tidak dilaksanakannya suatu
prestasi atau kewajiban sebagaimana yang telah
disepakati bersama.
Wan prestasi dipilah-pilah sebagai berikut :
a. Wan presatsi berupa tidak memenuhi prestasi
b. Wan prestasi berupa terlambat memenuhi prestasi
c. Wan prestasi berupa tidak sempurna memenuhi
prestasi Sri Wahyu Lelly HS
GANTI RUGI
• Komponen ganti rugi :
a. Biaya
b. Rugi
c. Bunga
Model ganti rugi akibat wan prestasi dari sutau kontrak :
1. Ganti rugi dalam kontrak
Ganti rugi hanya dapat dimintakan seperti tertulis dalam
kontrak tersebut, tidak boleh dilebihi atau dikurangi.
2. Ganti rugi ekspektasi
Dihitung juga keuntungan yang seyogianya diperoleh
seandainya kontrak tersebut jadi dilaksanakan.

Sri Wahyu Lelly HS


3. Pergantian biaya
Dimana ganti rugi dibayar sejumlah biaya-biaya yang
telah dikeluarkan oleh pihak yang dirugikan dalam
hubungan dengan kontrak tersebut.

4. Restitusi
Restitusi adalah suatu nilai tambah atau manfaat yang
telah diterima oleh pihak yang melakukan wan prestasi,
dimana nilai tambah tersebut terjadi akibat pelaksanaan
prestasi dari pihak lainnya. Pihak yang melakukan wan
prestasi dalam ilmu hukum sebagai telah ‘memperkaya
diri tanpa hak’ (unjust enrichment), dan hal ini tidak
dapat dibenarkan.

Sri Wahyu Lelly HS


5. Quantum meruit
dalam quantum meruit manfaat atau barang tertentu
sudah tidak dapapt lagi dikembalikan, misalnya manfaat
atau barang tersebut sudah dialihkan ke pihak lain, atau
sudah dipakai, musnah atau sudah berubah wujud.

6. Pelaksanaan kontrak
Daloam hal ini pihak yang melakukan wan prestasi ini
sering disebut dengan istilah ‘specific performance’,
equitable performance’ atau equitable relieve’.

Sri Wahyu Lelly HS


MATERI 3

JUAL BELI

Sri Wahyu Lelly HS


PENGERTIAN JUAL BELI

• Jual beli adalah suatu kontrak dimana 1 (satu)


pihak, yakni yang disebut dengan pihak penjual
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu
benda, sedagkan pihak lainnya, yang disebut
dengan pihak pembeli mengikatkan dirinya
untuk membayar harga dari benda tersebut
sebesar yang telah disepakati bersama.

Sri Wahyu Lelly HS


METODE PEMBAYARAN DALAM
TRANSAKSI JUAL BELI
1. Metode pembayaran tunai seketika
Dalam hal ini harga barang diserahkan semuanya,
sekaligus pada saat diserahkannya barang objek jual
beli kepada pembeli.
2. Metode Pembayaran dengan cicilan/kredit
Menurut hukum, jual beli dan peralihan hak sudah
sempurna terjadi, sementara cicilan yang belu dibayar
menjadi hutang piutang belaka.
3. Metode pembayaran dengan memakai kartu kredit
Pihak pembeli cukup menandatangani suatu resi dan
menunjuk kartu kredit kepada toko (penjual).
Sri Wahyu Lelly HS
4. Metode pembayaran dengan memakai kartu debit
Pada pihak penjual tersedia alat yang dengan menekan
kode rahasia kartu ATM/debit etrsebut oleh pihak
pembeli, maka rekening pihak pembeli langsung didebit
oleh bank dan mengkreditkannya langsung ke rekening
penjual.
5. Metode pembayaran dengan memakai cek
6 Metode pembayaran terlebih dahulu
Pihak penjual baru mengirim barangnya jika telah
menerima seluruh pembayaran terhadap harga barang
tersebut.
7. Metode Open Account
Pihak pembeli baru membayar setelah menerima
barangnya secara utuh.

Sri Wahyu Lelly HS


8. Metode atas dasar konsinyasi
Pembayaran dilakukan setelah barang dalam toko
tersebut laku terjual kepada pihak konsumen dari toko
tersebut.
9. Metode pembayaran secara documentary collection
merupakan cara pembayaran dengan menggunakan
bills of exchange.
10. Metode pembayaran secara documentary credit
Dengan menggunakan L/C letter of credit, jaminan
pembayaran telah ada setelah L/C dietrbitkan dan
pembayaran dilakukan via bank perantara tanpa
menunggu tibanya barang.

Sri Wahyu Lelly HS


PERKREDITAN DAN PEMBIAYAAN

• Perkreditan adalah suatu penyediaan uang atau


yang dipersamakandengannya, yang didasari
atas perjanjian pinjam meminjam antara pihak
kreditur dengan debitur. Yang mewajibkan pihak
debitur untuk mulunasi hutangnya dalam jangka
waktu tertentu. Sebagai imbalan jasanya kepada
pihak kreditur diberikanhak untuk mendapatkan
bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan selama masa kredit tersebut
berlangsung.
Sri Wahyu Lelly HS
• Elemen yuridis dari suatu kredit :
1. Adanya kesepakatan antara debitur dengan
kreditur yang disebut perjanjian kredit
2. Adanya pihak yaitu kreditur dan debitur
3. Adanya kesanggupan atau janji untuk
membayar hutang
4. Adanya pinjaman berupa pemberian sejumlah
uang
5. Adanya perbedaan waktu antara pemberian
kredit dengan pembayaran kredit.

Sri Wahyu Lelly HS


• Elemen yuridis suatu pembiayaan :
1. Adanya kesepakatan antara pemberi biaya
(kreditur) dan penerima biaya (debitur)
2. Adanya para pihak, pihak pemberi dan
penerima
3. Adanya kesanggupan atau janji membayar
hutang
4. Adanya pemberian pembiayaan
5. Adanya perbedaan waktu antara pemberian
pembiayaan dengan pembayaran.

Sri Wahyu Lelly HS


DASAR HUKUM
• Dasar HUkum Kredit :
1. Kontrak kredit
2. Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang Jaminan
Hutang
3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya
4. Yurisprudensi tentang perkreditan
5. Kebiasaan, terutama kebiasaan perbankan
• Dasar Hukum Pembiayaan :
1. Kontrak pembiayaan
2. Undang-Undang Jaminan HUtang
3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya
4. Yurisprudensi tentang pembiayaan
5. Kebiasaan, terutama kebiasaan perbankan dan pembiayaan

Sri Wahyu Lelly HS


PRISIP PERKREDITAN DAN
PEMBIAYAAN
1. Prinsip Kepercayaan
Kepercayaan dari kreditur bahwa debitur dapat
mengembalikan dana.
2. Prinsip Kehati-Hatian
Pihak kreditur harus menganalisis dan
mempertimbangkan semua faktor yang relevan.
3. Prinsip Sinkronisasi
Antara pinjaman dengan assets/income dari debitur.
Misalnya jangan diberikan kredit/pembiayaan jangka
pendek untuk keperluan invesitasi jangka panjang.

Sri Wahyu Lelly HS


4. Prinsip Kesamaan Valuta
Maksudnya agar resiko fluktuasi mata uang dapat
dihindari
5. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan
Modal
Artinya harus dalam suatu rasio wajar.
6. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan
Aset
Harus dalam rasio yang wajar.
7. Prinsip 5 C
a. Character (kepribadian) c. Capital (modal)
b. Capacity (kemampuan) d. Condition of economy
e. Collateral (agunan)
Sri Wahyu Lelly HS
PERJANJIAN KREDIT

Perjanjian kredit dibagi menjadi :


1. Perjanjian kredit sebagai perjanjian pinjam
pakai habis
2. Perjanjian kredit sebagai perjanjian khusus

Sri Wahyu Lelly HS


JAMINAN KREDIT

Hak jaminan redit konvensional :


1. Hipotik
2. Creditverband
3. Hak tanggungan
4. Gadai benda bergerak
5. Gadai tanah
6. Fidusia
7. Bank garansi
8. Personal Garansi
9. Corporate Garansi
Sri Wahyu Lelly HS
Hak jaminan non konvensional :
1. Cassie untuk menjamin hutang
2. Pengalihan hak tagih asuransi
3. Kuasa menjual yang tidak dapat dicabut
kembali
4. Jaminan untuk menutupi kekurangan biaya
5. Indemnity
6. Bid/Tender Bonds
7. Penyisihan dana dalam escrow account

Sri Wahyu Lelly HS


KREDIT SINDIKASI

Kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan


beberapa bank kepada satu debitur, dimana
bank-bank peserta sindikasi tersebut terdapat
suatu hubungan lintas kreditur yang
dikoordinasikan secara erat dan kokoh oleh satu
bank sebagai koordinator yang disebut dengan
lead creditur atau lead manager. Jika terjadi wan
prestasi maka berarti juga dianggap wan
prestasi terhadap seluruh kreditur yang lain
(cross default).
Sri Wahyu Lelly HS
Model-model kredit sindikasi :
1. Model Direct Participation
Semua kreditur yang tercakup dalam sindikasi
kreditur berhubungan secara kotraktual
langsung dengan debitur.
2. Model Indirect participation
Suatu sindikasi kredit dimana sungguhpun di
antara para kreditur ada sindikasi tertentu,
tetapi ada diantara mereka yang berpartisipasi
dengan cara tidak menjadi pihak dalam loan
agreement, tetapi menjadi kreditur lewat
kreditur yang lain.

Sri Wahyu Lelly HS


3. Model Club Deal
Adalah suatu model sindikasi yang mana selain
kreditur yang memberi pinjaman uang secara
kredit, terdapat juga kreditur yang
memberikannya dengan cara pembiayaan
(misal dengan jalan leasing). Mereka bersama-
sama bergabung dalam 1 (satu) sindikasi
dengan terms dan conditions yang sama
dengan sindikasi kredit biasa.

Sri Wahyu Lelly HS


• SUBJEK PEMBIAYAAN
Subjek yang meberikan pembiayaan adalah :
- Pihak Lembaga Pembiayaan
- bank
- Perusahaan Swasta
- Masyarakat

Sri Wahyu Lelly HS


MODEL-MODEL PEMBIAYAAN
1. Model Pembiayaan Lewat Lembaga Pembiayaan
a. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan lewat penyediaan
barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan
(debitur atau lessee) untuk suatu jangka waktu etrtentu,
berdasarkan pembayaran secara berkala yang disertai atau tanpa
disertai atau tanpa disertai dengan hak pilih (opsi) dari
perusahaan (debitur) untuk membeli barang-barang modal yang
bersangkutan di akhir masa leasing atau memperpanjang jangka
waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang di sepakati bersama.
a. Adanya para pihak d. Adanya jangka waktu
b. Adanya biaya e. Pembayaran kembali h. sewa
c. Adanya barang modal f. adanya hak opsi
g. Adanya nilai sisanya
Sri Wahyu Lelly HS
KEAGENAN DAN DISTRIBUSI

Sri Wahyu Lelly HS


PENGERTIAN KEAGENAN DAN DISTRIBUSI

Agen adalah seseorang atau suatu perusahaan yang


mewakili pihak lainnya (yang disebut dengan
prinsipal) untuk melakukan kegiatan bisnis
(misalnya menjual produk) untuk dan atas nama
prinsipal kepada pihak ketiga dalam suatu wilayah
pemasaran tertentu, dimana sebagai imbalan atas
jerih payahnya itu, agen akan mendapatkan komisi
tertentu.
Apabila dalam wilayah tertentu hanya ditunjuk satu
agen maka disebut agen tunggal (sole agent).
Sri Wahyu Lelly HS
AGEN, DISTRIBUTOR, KANTOR
REPRESENTATIF DAN KANTOR CABANG

Antara Agen dan Distributor memiliki perbedaan sbb:


1. Hubungan dengan prinsipal
Agen akan menjual barang atau jasa untuk dan
atas nama pihak prinsipalnya, sementara seorang
distributor bertindak untuk dan atas namanya
sendiri (independent tender).
2. Pendapatan perantara
Pendapatan agen berupa komisi sementara bagi
distributor berupa laba dari selisih harga beli (dari
prinsipal) dengan harga jual kepada konsumen.
Sri Wahyu Lelly HS
3. Pengiriman Barang
Dalam hal keagenan barang di kirim langsung dari
prinsipal kepada konsumen, sedangkan dalam hal
distribusi, barang dikirim kepada distributor dan
baru dari distributor di kirim kepada konsumen. Jadi
dalam hal distribusi, pihak prinsipal bahkan tidak
mengetahui siapa konsumen itu.
4. Pembayaran Harga Barang
Pihak prinsipal akan langsung menerima
pembayaran harga dan pihak konsumen tanpa
melalui agen, sedangkan dalam hal distribusi, pihak
distributorlah yang menerima harga bayaran dari
konsumen.
Sri Wahyu Lelly HS
Kantor representatif berbeda dengan agen atau
distributor sebab kantor representatif bukan pihak
luar dari prinsipal, melainkan orang prinsipil sendiri.
Kantor representatif lebih banyak bertugas dalam
hal pemasaran produk saja.

Kantor cabang mempunyai wewenang lebih luas dari


kantor representatif. Pada prinsipnya kewenangan
kantor cabang sama dengan kewenangan prinsipal,
kecuali dalam melakukan kontrak-kontrak khusus
dimana untuk kontrak khusus tersebut haruslah
ditandangani oleh direksi atau kuasa direksi dari
prinsipal, sesuai dengan anggaran dasar perusahaan
yang bersangkutan.
Sri Wahyu Lelly HS
KONTRAK KEAGENAN

Transaksi keagenan diatur oleh suatu kontrak yang


dibuat di antara pihak prinsipal dengan agen, yang
disebut dengan kontrak keagenan (Agency
Agreement). Pada prinsipnya kontrak keagenan ini
berisikan hal-hal sebagai berikut :
• Pengangakatan keagenan
• Hak dan kewajiban prinsipal
• Hak dan kewajiban agen
• Masa berlaku keagenan
• Wilayah berlakunya keagenan
Sri Wahyu Lelly HS
• Spesifikasi produk yang akan dijual oleh agen
• Tentang paten dan merek barang yang akan dijual
• Tentang komisi atau harga barang
• Target yang harus di capai oleh agen
• Pelayanan purna jual
• Kemungkinan pengangkatan sub agen

Sri Wahyu Lelly HS


ASURANSI

Sri Wahyu Lelly HS


PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Asuransi merupakan suatu perjanjian di mana


seorang penanggung mengikat diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan pergantian kepada tertanggung kepada
suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak
etrtentu (Pasal 246 KUHDagang)

Sri Wahyu Lelly HS


Elemen yuridis dari suatu asuransi adalah sbb :
1. Adanya pihak tertanggung (pihak yang kepentingannya
diasuransikan)
2. Adanya pihak penanggung (pihak perusahaan asuransi
yang menjamin akan membayar ganti rugi)
3. Adanya kontrak asuransi (antara tertanggung dan
penanggung)
4. Adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan (yang diderita
oleh tertanggung)
5. Adanya peristiwa tertentu yang mungkin akan terjadi
(misalnya kebakaran dalam asuransi kebakaran.
6. Adanya uang premi yang dibayar oleh penanggung kepada
tertanggung (fakultatif)
Sri Wahyu Lelly HS
Dalam suatu kontrak asuransi, prestasi dari pihak
tertanggung adalah membayar premi, sedangkan
prestasi pihak penanggung adalah membayar
sejumlah ganti rugi jika peristiwa tertentu terjadi,
misalnya kebakaran, kecelakaan, dll.
Biasanya pengajuan klaim asuransi disertai dengan
beberapa bukti pendukung bahwa memang telah
etrjadi peristiwa yang bersangkutan.

Sri Wahyu Lelly HS


RISIKO DALAM ASURANSI

• Risiko dalam hukum asuransi :


1. Risiko Murni
Risiko murni (pure risk) adalah suatu kejadian
yang masih tidak pasti bahwa suatu kerugian akan
timbul, di mana jika kejadian tersebut terjadi, maka
timbullah kerugian itu. Jika kejadian tersebut tidak
terjadi, maka keadaan sama seperti sediakala (tidak
untung dan juga tidak rugi). Risiko murni terdiri
dari 3(tiga) jenis yaitu : risiko perorangan, risiko
harta benda dan risiko tanggung jawab.

Sri Wahyu Lelly HS


• Risiko perorangan (personal risk) adalah suatu risiko
yang tertuju langsung pada orang yang
bersangkutan, yakni yang akan mempengaruhi
secara langsung terhadap penghasilannya.
• Risiko harta benda (property risk) adalah suatu
risiko yang tertuju kepada harta benda milik orang
tersebut, yakni risiko atas kemungkinan hilang atau
rusaknya harta benda tersebut. Misalnya, jika
seseorang memiliki harta benda berupa mobil, maka
risikonya adalah kemungkinan rusak atau hilang,
karena itu risiko tersebut dilindungi oleh asuransi
kendaraan bermotor.

Sri Wahyu Lelly HS


• Risiko tanggung jawab (liability risk) adalah risiko
yang mungkin akan timbul karena seseorang harus
bertanggung jawab karena melakukan sesuatu
perbuatan yang menimbulkan kerugian terhadap
orang lain. Misal, seseorang menabrak orang yang
menyebabkan penabrak harus membayar kerusakan
kendaraan orang yang ditabrak dan/atau membiayai
pengobatannya.
2. Risiko Spekulasi (speculative risk)
Kemungkinan yang muncul adalah keuntungan atau
kerugian.

Sri Wahyu Lelly HS


3. Risiko Khusus
Risiko yang terbit dari tindakan individu dengan
dampak hanya terhadap seorang tertentu saja. Misal
risiko berupa kebakaran pada mobil seseorang yang
tidak menyebabkan kebakaran pada mobil orang lain.
4. Risiko Fundamental
Risiko yang bersumber dari masyarakat umum
dan/atau yang mempengaruhi masyarakat luas.
Misal, banjir, kebakaran yang menelan banyak
korban.

Sri Wahyu Lelly HS


5. Risiko Statis
Suatu risiko yang tidak berubah dari masa ke masa. Misal,
risiko dari banjir, kebakaran,gempa bumi tetap saja dari dulu
sampai sekarang.
6. Risiko Dinamis
Risiko yang berubah-ubah mengikuti perkembangan jaman.
Misalnya, patah tangan bagi seorang pemain bola dahulu
bukan risiko, tetapi sekarang merupakan risiko yang dapat
dijaminkan.
Masalah risiko dapat ditangani dengan jalan sbb :
- menghindari risiko (avoidance)
- mengurangi risiko (reduction)
- mempertahankan risiko (retention)
- membagi risiko (risk sharing)
- mengalihkan risiko (transfer)
Sri Wahyu Lelly HS
ASURANSI MENURUT KUH PERDATA

• Syarat sahnya suatu kontrak menurut Pasal 1320


sbb ;
- Adanya kesepakatan kehendak
- Cakap berbuat
- Adanya hal tertentu
- Kausa yang halal

Sri Wahyu Lelly HS


KONTRAK ASURANSI
• Asas kontrak asuransi :
1. Asas Idemnity
Jika asuransi kebakaran terhadap suatu rumah dan rumah
tersebut terbakar, maka harga rumah tersebut mesti diganti
sebesar yang ditetapkan dalam kontrak asuransi
2. Asas Kepentingan yang dapat diasuransi (insurable
interest)
Obyek yang di asuransi haruslah merupakan suatu
kepentingan yang dapat di asuransikan (insurable interest),
yakni kepentingan yang dapat dinilai dengan uang. Sesuai
dengan hukum yang berlaku, maka kepentingan tersebut
pada prinsipnya harus sudah ada pada saat kontrak
asuransi ditandatangani.
Sri Wahyu Lelly HS
3. Asas Keterbukaan
Jika ada informasi yang tidak terbuka atau tidak benar pada
hal informasi begitu penting, sehingga seandainya perusahaan
asuransi mengetahui sebelumnya, dia tidak akan mau
menjaminnya, meskipun tertanggung dalam keadaan itikad
baik, membawa akibat terhadap batalnya kontrak asuransi
tersebut (sesuai ketentuan dalam KUHD).
4. Asas Subrograsi untuk Kepentingan Penanggung
Jika pihak tertanggung memperoleh juga ganti rugi dari
pihak ketiga, maka pada prinsipnya tertanggung tidak boleh
mendapat ganti rugi 2 (dua) kali, sehingga ganti rugi dari
pihak ketiga tersebut akan menjadi haknya pihak perusahaan
asuransi.

Sri Wahyu Lelly HS


5. Asas Kontrak Bersyarat
Kontrak bersyarat seperti kontrak asuransi disebut
kontrak dengan syarat tangguh. Artinya jika prestasi
pihak tertentu (pihak penanggung) ditangguhkan
terlebih dahulu sebelum peristiwa tersebut terjadi.
6. Asas Kontrak Untung-Untungan
Suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung
ruginya baik bagi semua pihak.

Sri Wahyu Lelly HS


HAK MILIK INTELEKTUAL

Sri Wahyu Lelly HS


PENGERTIAN

• Hak milik intelektual (Intellectual property rights)


merupakan suatu hak kebendaan yang syah
dan diakui oleh hukum atas benda tidak
berwujud berupa kekayaan/kreasi inteletual
yang dapat berupa hak cipta, paten, merek
dagang, desain industri, dan lain-lain. Seperti
hak kebendaan lainnya, hak milik intelektual
dapat beralih atau dialihkan dan dapat
dipertahankan kepemilikannya kepada siapapun

Sri Wahyu Lelly HS


MEREK
• Merek adalah tanda yang berupa gambar,
nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya
perbedaan dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.

Sri Wahyu Lelly HS


• Merek dagang adalah merek yang
digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang
sejenis lainnya.

Sri Wahyu Lelly HS


• Merek jasa adalah merek yang
digunakan pada jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa
sejenis lainnya.

Sri Wahyu Lelly HS


• Hak atas merek adalah hak ekslusif yang
diberikan oleh negara kepada pemilik
merek yang terdaftar dalam Daftar Umum
Merek untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merek tersebut
memberikannya kepada pihak lain untuk
menggunakannya.

Sri Wahyu Lelly HS


Suatu merek tidak dapat didaftarkan manakala
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Merek tersebut bertentangan dengan undang-
undang yang berlaku.
2. Merek tidak memiliki daya pembeda
3. Telah menjadi milik umum
4. Merupakan keterangan atau ebrkaitan dengan
barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya.
5. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek milik orang lain
yang sudah terlebih dahulu terdaftar untuk
barang dan/jasa sejenis.
Sri Wahyu Lelly HS
9. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau
singkatan nama, bendera, lambang atau simbol
atau emblem negara atau lembaga nasional
maupun internasional, kecuali atas persetujuan
tertulis dari pihak yang berwenang.
10. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau
cap atau stempel resmi yang digunakan oleh
negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.

Sri Wahyu Lelly HS


PATEN
Hak paten adalah suatu hak khusus yang eksklusif yang
berupa penemuan baru yang dapat diterapkan dalam
bidang perindustrian, yang diberikan negara kepada
para penemunya atas hasil temuannya di bidang
teknologi selama waktu tertentu, untuk melaksanakan
sendiri penemuannya tersebut atau memberikan
persetujuan kepada orang lain untuk
melaksanakannya. Penemuan disini adalah suatu
kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang
teknologi yang dapat dalam wujud suatu :
a. Proses
b. Hasil produksi
c. Penyempurnaan dan pengembangan proses
d. Penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi

Sri Wahyu Lelly HS


Paten tidak dapat diberikan terhadap penemuan-
penemuan sebagai berikut :
1. Proses atau produk yang pengumuman dan
penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan.
2. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan
atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia
atau hewan.
3. Teori atau metode di bidang ilmu pengetahuan dan
matematika
4. Semua makhluk hidup kecuali jasad renik
5. Proses biologis yang esensial untuk memperoduksi
tanaman atau hewan, kecuali proses nonbiologis atau
proses mikrobiologis.

Sri Wahyu Lelly HS


6. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek yang sudah
terkenal milik pihak lain untuk barang atau jasa
sejenis.
7. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhan dengan indikasi geografis yang
sudah terkenal.
8. Merupakan atau menyerupai nama orang
terkenal, foto atau nama badan hukum yang
dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan
tertulis dari yang berhak.

Sri Wahyu Lelly HS


Jangka waktu paten adalah :
a. 20 tahun untuk paten biasa
b. 10 tahun untuk paten sederhana (jangka
waktu tersebut tidak dapat diperpanjang)

Sri Wahyu Lelly HS


Hak paten dapat beralih atau dialihkan
kepada pihak lain dengan jalan sbb:
1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian tertulis
5. Atau karena sebab lain

Sri Wahyu Lelly HS


HAK CIPTA
Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta
atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau
memberi izin untuk itu dalam bidang
pengetahuan, kesenian dan
kesusasteraan, dengan pembatasan-
pembatasan tertentu. Ketentuan pokok
tentang hak cipta terdapat dalam suatu
undang-undang khusus tentang hak cipta
Sri Wahyu Lelly HS
Objek pengaturan hak cipta :
1. Buku
2. Program komputer, pamflet, semua hasil karya
tulis
3. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lainnya
yang diwujudkan dengan cara diucapkan.
4. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
ilmu pengetahuan.
5. Ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa
teks, termasuk karawitan dan rekaman suara
6. Tari, koreografi, drama, pantomim

Sri Wahyu Lelly HS


7. Karya pertunjukkan
8. Karya siaran
9. Seni rupa seperti seni lukis, gambar, seni ukkir,
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, seni
terapan yang berupa kerajinan tangan.
10. Arsitektur
11. Peta
12. Seni batik
13. Fotografi
14. Sinematografi
15. Terjemahan, tafsir, saduran
Sri Wahyu Lelly HS
PERLINDUNGAN KONSUMEN

Sri Wahyu Lelly HS


PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM
Tujuan perlindungan konsumen :
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemandirian konsumen untuk melindungi diri.
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan
cara menghindarkan dari ekses negatif pemakaian
barang atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam
memilih, menentukan dan menuntut hak-hak sebagai
konsumen.
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan
informasi serta akses untuk mendapatkan informasi

Sri Wahyu Lelly HS


5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha
mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang
jujur dan bertanggung jawab dalam
berusaha.
6. Meningkatkan kualitas barang dan atau
jasa yang menjamin kelangsungan usaha
produksi barang dan atau jasa kesehatan,
kenyamanan, keamanan dan keselamatan
konsumen
Sri Wahyu Lelly HS
Hak konsumen :
1. Hak mendapatkan advokasi, perlindungan dan
upaya penyelesaian sengketa konsumen
2. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan
pendidikan konsumen
3. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara
benar, jujur, tidak diskriminatif
4. Hak untuk mendapatkan kompensasi yang
layak
5. Hak-hak yang diatur dalam perundang-
undangan lainnya.

Sri Wahyu Lelly HS


Kewajiban konsumen :
1. Membaca atau mengikuti petunjuk, informasi
dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang atau jasa demi keamanan dan
keselamatan.
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi
pembelian barang atau jasa.
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang
telah disepakati
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum tentang
sengketa konsumen
Sri Wahyu Lelly HS
Hak pelaku usaha :
1. Menerima pembayaran sesuai kesepakatan
2. Mendapatkan perlindungan hukum dari
perlakuan konsumen yang tidak beritikad baik.
3. Melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam
penyelesaian sengketa konsumen
4. Merehabilitasi nama baik apabila etrnyata
dalam penyelesaian sengketa dengan
konsumen, ternyata kerugian konsumen bukan
disebabkan oleh barang dari pelaku usaha
tersebut.
5. Hak-hak lain yang diatur dalam ebrbagai
perundang-undangan.

Sri Wahyu Lelly HS


Kewajiban pelaku usaha :
1. Beritikad baik dalam elakukan kegiatan
usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan
jujur tentang kondisi dan penggunaan barang
dan jasa.
3. Memberlakukan dan melayani konsumen
secara benar, jujur dan tidak diskriminatif
4. Menjamin mutu barang/jasa sesuai standar
mutu yang berlaku
5. Memebri kesempatan yang masuk akal
kepada konsumen dalam hubungan dengan
penggunaan barang/jasa.
Sri Wahyu Lelly HS
6. Memberikan ganti rugi manakala terjadi
kerugian bagi konsumen dalam hubungan
dengan penggunaan barang/jasa
7. Memberikan ganti rugi manakala terjadi
kerugian bagi konsumen jika etrnyata
barang/jasa tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan.
8. Menyediakan suku cadang dan atau fasilitas
purna jual oleh produsen minimal untuk jangka
waktu 1 tahun
9. Memberikan jaminan atau garansi atau barang
yang diproduksikannya.

Sri Wahyu Lelly HS


BISNIS INTERNASIONAL

Sri Wahyu Lelly HS


JUAL BELI INTERNASIONAL
1. Pengertian Jual Beli Internasional
Jual beli internasional dimana pihak penjual dan
pihak pembeli tidak berada dalam satu negara.
Hukum tentang jual beli internasional sejalan
dengan hukum ekspor impor.
2. Benturan-benturan hukum dalam jual beli
internasional
Pokok permasalahan yang sering timbul dalam jual
beli internasional berhubung dengan berbedanya
hukum diantara negara dari pihak pembeli dengan
negara dari pihak penjual adalah sebagai berikut ;

Sri Wahyu Lelly HS


Permasalahan yang muncul berhubung berbedanya
hukum diantara negara :
• Kekuatan Hukum Negosiasi
Negosiasi tidak mengikat sama sekali. Jadi, ikatan hukum
baru ada setelah ditandatanganinya kontrak. KUH Perdata
Indonesia (Pasal 1320) menganut prinsip ini.
b. Akseptasi yang Berbeda dengan Tawaran
Pada tahap awal suatu kontrak, salah satu pihak melakukan
penawaran (offer) dan pihak lain melakukan penerimaan
(acceptance) terhadap penawaran tersebut.
c. Pembatalan suatu Tawaran
Penawaran dapat dibatalkan sebelum penerimaan tawaran
dilakukan oleh pihak lawan.

Sri Wahyu Lelly HS


d. Perlu tidaknya Suatu Consideration
Suatu consideration merupakan prestasi dari pihak
lawan sebagai akibat adanya prestasi dari pihak yang
melakukan penawaran kontrak. Jika barang
ditawarkan oleh pihak penjual maka yang merupakan
consideration adalah harga barang yang harus
dibayar oleh pihak pembeli.
e. Keharusan Kontrak Tertulis
Indonesia tidak ada keharusan kontrak dilakukan
dengan tertulis. Ada negara penganut Statute of
Fraud, bahwa kontrak tertentu harus dilakukan
secara tertulis, seperti jual beli dengan harga di atas
harga tertentu.
Sri Wahyu Lelly HS
f. Waktu Dianggap Tercapainya Kata Sepakat
Saat diterimanya oleh pihak penawar pengiriman
penerimaan tawaran. Akan tetapi, ada juga
menyatakan pada saat pihak penawar mengetahuinya
secara nyata (actual knowledge) bahwa tawarannya
sudah diterima oleh pihak lawan dan masih banyak
lagi teori yang lain.

Sri Wahyu Lelly HS


DASAR HUKUM JUAL BELI
INTERNASIONAL
• Ketentuan dalam kontrak tersebut, berdasarkan
prinsip kebebasan berkontrak.
• Ketentuan dalam Undang-Undang tentang Hukum
Kontrak (nasional)
• Kebiasaan bisnis (trade usage)
• Yurisprudensi
• Kaidah Hukum Perdata Internasional
• KOnvensi internasional, seperti United Nations
Convention Contracts for the International Sale
Sri Wahyu Lelly HS
PENGATURAN RESIKO DALAM JUAL BELI
INTERNASIONAL
• Untuk pengaturan resiko dam jual beli internasional ini,
hukum memberikan jalan yuridis sebagai berikut :
a. Resiko dapat diatur sendiri dalam kontrak ybs
b. Resiko mengikuti kepemilikan. Apabila hak milik
sudah berpindah kepada penjual maka resiko pun
berpindah kepada penjual.
c. Resiko mengikuti pengaturan hukum mana yang
berlaku.
d. Resiko mengikuti prinsip reservasi kepemilikan.
Ditentukan dalam kontrak bahwa hak milik belum
berpindah meskipun barang sudah diserahkan, misalnya
karena harga belum di bayar lunas. Karena itu adalah
adil jika ditentukan dalam kontrak bahwa resiko pun
mestinya belum berpindah keLelly
Sri Wahyu pihak
HS pembeli.
e. Resiko mengikuti penyerahan benda. Jika benda
sudah diserahkan maka resiko pun sudah harus
berpindah. Tentang saat penyerahan benda ini terdapat
berbagai kemungkinan bergantung model mana yang
dipilih oleh para pihak dalam kontrak etrsebut. Misalnya
dapat dipilih model FOB (free on board), CIF (cost,
insurance and freight) dan lain-lain.

Sri Wahyu Lelly HS


METODE PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
1. Metode Pembayaran Terlebih Dahulu
Pihak penjual (eksportir) baru akan mengirim barang
dagangannya setelah menerima pengiriman harga barang.
2. Metode Pembayaran Secara Open Account
Metode ini harga baru dibayar oleh pembeli setelah harga
diterima oleh penjual.
3. Metode Pembayaran Atas Dasar Konsinyasi
Harga barang baru dibayar pada saat barang tersebut telah
dijual lagi oleh pembeli kepada pihak ketiga dan harga
sudah dilunasi oleh pihak ketiga tersebut kepada pihak
pembeli.

Sri Wahyu Lelly HS


4. Metode Pembayaran Secara Documentary
Colletion
Dilakukan dengan menggunakan dokumen Bills of
Exchange, yakni harga barang segera harus dibayar
setelah shipping documents tiba di banknya importir.
Tanpa shipping documents, pihak importir tidak dapat
mengambil barang tersebut.
5. Metode Pembayaran Secara Documentary Credit
Pembayaran dilakukan tanpa menunggu tibanya
barang atau tibanya dokumen. Dibayar pada saat
pihak pembeli telah membuka letter of credit di suatu
bank dan bank tersebut meneruskannya kepada bank
koresponden.
Sri Wahyu Lelly HS
LETTER OF CREDIT

• L/C adalah suatu kontrak, dengan mana suatu bank


(issuing bank) bertindak atas nama dan perintah dari
sorang nasabah (pemohon L/C) yang biasanya
berkedudukan sebagai importir untuk melakukan
pembayaran kepada pihak pengekspor atau pihak ketiga
(beneficiary) atau membayar atau mengaksep wesel2
yang ditarik oleh beneficiary, atau memberi kuasa
kepada bank lain untuk melakukan pembayaran, atau
untuk mengaksep atau emngambil alih (negosisasi)
wesel-wesel tersebut.

Sri Wahyu Lelly HS


UNSUR-UNSUR YURIDIS DARI PENERBITAN
SUATU L/C

a. Adanya kontrak jual beli


b. Atau dipakai surat pesanan, proforma invoice atau
confirmation of sale, jika kontrak jual beli tersebut tidak
ada.
c. Menyediakan sejumlah dana yang harus di setor
kepada bank sesuai peraturan dan ketentuan
perbankan yang berlaku.

Sri Wahyu Lelly HS


WORLD TRADE ORGANIZATION

• WTO merupakan organisasi kelanjutan dari general


agreement on tariffs and trade (GATT). Merupakan
suatu forum dan suatu lembaga internasional di bidang
perdagangan, yang berwujud suatu kontrak atau traktat
antara para pihak peserta kontrak, untuk mematuhi
aturan main yang telah disepakati bersama dalam
bidang perdagangan internasional.

Sri Wahyu Lelly HS


GATT MEMILIKI BEBERAPA SISTEM DAN FORUM

a. Sistem yuridis
Berfungsi sebagai pembuat aturan main 9rule making)
b. Forum negosiasi
Berfungsi sebagai pelaksana negosiasi putaran perundingan, dengan
sasaran untuk mencapai pengembangan terhadap perjanjian
multilateral, tariff dan non tarif, dsb.
c. Forum pengambilan keputusan
Berfungsi sebagai pengendali arah GATT sebagai suatu sistem
d. Sistem Penyelesaian Sengketa
Fungsinya adalah untuk menyelesaikan sengketa yang timbul
dengan mekanisme yang baik dan adil
e. Sistem Organisasi Internasional
Berfungsi untuk mengarahkan operasi GATT secara terpadu,
sehingga dapat mengendalikan GATT sebagai lembaga.

Sri Wahyu Lelly HS


PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS

Sri Wahyu Lelly HS


PENGERTIAN DAN URGENSI ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA

• Pengadilan sengketa konvensional dilakukan melalui


sebuah badan yang disebut dengan pengadilan.
• Arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdata
yang bersifat swasta di luar pengadilan umum yang
didasarkan pada kontrak arbitrase yang dibuat
secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa,
dimana pihak penyelesai sengketa (arbiter) tersebut
dipilih oleh pihak yang bersangkutan, yang etrdiri
dari orang-orang yang tidak berkepentingan dengan
perkara yang bersangkutan.
Sri Wahyu Lelly HS
Di Indonesia syarat untuk menjadi arbiter adalah :
a. Cakap dalam melakukan tindakan hukum
b. Berumur minimal 35 tahun
c. Tidak mempunyai hubungan sedarah dengan
kedua belah pihak yang bersengketa.
d. Tidak mempunyai kepentingan finansial atau
kepentigan lain atas putusan arbitrase
e. Mempunyai pengalaman atau menguasai secara
aktif dalam bidangnya paling sedikit selama 15
tahun.
f. Hakim, jaksa, panitera dan pejabat peradilan
lainnya tidak boleh menjadi arbiter.

Sri Wahyu Lelly HS


MODEL ALTERNATIF PENYELESAIAN
SENGKETA
1. Arbitrase
Cara penyelesaian sengketa perdata swasta di luar
pengadilan umum yang didasarkan pada kontrak
arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak
yang bersengketa.
2. Negosiasi
Suatu proses tawar menawar atau pembicaraan
untuk mencapai suatu kesepakatan terhadap
masalah tertentu yang terjadi di antara pihak.

Sri Wahyu Lelly HS


3. Mediasi
Suatu proses penyelesaian sengketa berupa negosiasi
untuk memecahkan masalah melalui pihak luar yang
netral untuk membantu menemukan solusi dalam
menyelesaikan sengketa.
4. Konsiliasi
konsiliasi mirip dengan mediasi. Tetapi mediasi
mempunyai kewenangan untuk mengusulkan
penyelesaian sengketa, hal itu tidak dimiliki oleh
konsiliasi.
5. Pencari Fakta
Suatu proses yang dilakukan untuk melakukan
proses pencarian fakta yang akan menghasilkan
suatu rekomendasi yang tidak
Sri Wahyu Lelly HS
mengikat.
6. Minitrial
sistem pengadilan swasta untuk menyelesaikan,
memeriksa dan memutuskan terhadap kasus-kasus
perusahaan yang dilakukan oleh orang yang disebut
dengan ‘manajer’ yang diberi wewenang untuk
menegosiasikan suatu settlement diantara pihak
yang bersengketa.
7. Ombudsman
seorang pejabat publik yang independen yang
diangkat untuk melakukan kritik, investigasi dan
publikasi

Sri Wahyu Lelly HS


8. Penilaian Ahli
Penilaian ahli untuk memberikan pendapat saja
9. Pengadilan Kasus
Model pengadilan dalam sistem peradilan biasa
tetapi dengan memakai prosedur dan sistem
pembuktian yang sederhana, pengadilan hanya
berwenang mengadili kasus-kasus kecil dengan
prosedur cepat dan tidak dibenarkan memakai
pengacara.
10. Peradilan Adat
Contoh : Kerapatan Adat Nagari di MInangkabau
atau Tuha Peut di Aceh

Sri Wahyu Lelly HS


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
ARBITRASE
• Kelebihan Arbitrase
1. Prosedur tidak berbelit
2. Biaya lebih murah
3. Putusan tidak diekspos di depan umum
4. Hukum terhadap pembuktian dan prosedur luwes
5. Para pihak dapat memilih hukum mana yang diberlakukan oleh
arbitrase
6. Para pihak dapat memilih sendiri para arbiter
7. Dapat dipilih arbiter dari kalangan ahli di bidangnya
8. Putusan dapat lebih terkait dengan situasi dan kondisi
9. Putusan umumnya inkracht
10. Putusan arbitrase juga dapat dieksekusi oleh pengadilan tanpa atau
dengan sedikit review
11. Prosedur arbitrase lebih mudah dimengerti oleh masyarakat banyak
12. Menutup kemungkinan forum shopping (coba-coba memilih atau
menghindari pengadilan)
Sri Wahyu Lelly HS
• Kelemahan Arbitrase :
1. Tersedia dengan baik untuk perusahaan besar
2. Due process kurang etrpenuhi
3. Kurangnya unsur finality
4. Kurangnya power untuk menggiring para pihak
ke settlement
5. kurangnya power dalam hal law enforcement dan
eksekusi
6. Kurangnya power untuk menghadirkan barang
bukti atau saksi
7. Dapat menyembunyikan dispute dari public
scrutiny.

Sri Wahyu Lelly HS


EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE

1. Eksekusi Secara Paksa


Eksekusi yang tidak memerlukan campur tangan
dari pihak ketua Pengadilan \negeri mana pun,
tetapi para pihak melaksanakan sendiri secara
sukarela etrhadap apa-apa yang telah diputuskan
oleh arbitrase yang bersangkutan.
2. Eksekusi Secara Paksa
Campur tangan pihak pengadilan diperlukan, yaitu
dengan memaksa para pihak yang kalah untuk
melaksanakan putusan tersebut.

Sri Wahyu Lelly HS


LISENSI DAN WARALABA

Sri Wahyu Lelly HS


LISENSI

• Perjanjian lisensi untuk hak milik intelektual telah diatur


dalam undang-undang tentang :
1. Lisensi merek diatur dalam Undang-Undang tentang
merek
2. Lisensi paten diatur dalam Undang-Undang tentang
paten
3. Lisensi hak cipta diatur dalam Undang-Undang
tentang hak cipta

Sri Wahyu Lelly HS


A. LISENSI PATEN

Pemilik paten, dapat memberikan persetujuan


terhadap orang lain untuk membuat, menjual,
menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan
untuk disewakan atau dijual dan sebagainya. Paten
dapat beralih misalnya karena pewarisan dan dapat
juga dialihkan. Apabila yang dialihkan itu pemilikannya
cara yang ditempuh adalah melalui :
- hibah
- wasiat
- perjanjian
sedangkan apabila yang ditransfer itu pemakaiannya,
maka dapat dilakukan dengan lisensi.

Sri Wahyu Lelly HS


• Lisensi terkena wajib daftar dalam Daftar Umum Paten
• Permohonan lisensi wajib harus menunjukkan bukti yang
meyakinkan terhadap :
a. harus diajukan ermohonan oleh yang ingin memperoleh lisensi
wajib
b. harus membayarkan royalti kepada pemegang paten
c. diajukan setelah lewat jangka awaktu 36 bulan sejak tanggal
pemberian paten
d. jika paten ybs dilaksanakan dengan cara yang merugikan
kepentingan masy. Di Ind oleh pemegang paten atau pemegang
lisensi paten
e. kemampuan untuk melaksanakan sendiri paten ybs
f. mempunyai sendiri fasilitas untuk melaksanakan paten ybs
g. harus diajukan permohonan oleh yang ingin mem[peroleh lisensi
wajib

Sri Wahyu Lelly HS


• Pembayaran
• Model pembayaran royalti dari pemegang lisensi kepada
pemilik paten minimal dikenal 6 (enam) metode
pembayaran sbb :
a. pembayaran suatu jumlah sekaligus
b. persentase harga jual
c. pembayaran jumlah etrtentu dihitung tiap masing2
komponen yang dibuat
d. persentase dari profit
e. partisipasi pihak pemberi lisensi dalam perusahaan
penerima lisensi melalui pemilikan saham
f. membayarnya dengan barang 9imbal jual) atau
dengan jasa seperti jasa melakukan riset, dan
sebagainya.
Sri Wahyu Lelly HS
FRANCHISE (WARALABA)

• Franchise atau waralaba adalah suatu cara melakukan


kerja sama di bidang bisnis antara dua atau lebih
eprusahaan, dimana satu pihak akan bertindak sebagai
franchisor dan pihak yang lain sebagai franchisee.
• Franchhise adalah suatu lisensi kontraktual yang
diberikan oleh franchisor kepada franchisee yang :
1. mengizinkan atau mengharuskan franchisee selama
jangka waktu franchise

Sri Wahyu Lelly HS

Anda mungkin juga menyukai