Anda di halaman 1dari 3

Asal Usul Taj Mahal

Berdasarkan sejarah dan asal usulnya, Taj Mahal diketahui mulai dibuat pada masa kepemimpinan
Kaisar Shah Jahan dari Kerajaan Mughal. Bangunan yang dibangun dengan memakan waktu 22 tahun, -
yaitu sejak tahun 1631 hingga tahun 1653- ini merupakan bangunan yang dipersembahkan Kaisar Shah
Jahan kepada istri ketiganya -Mumtaz Mahal- yang meninggal dunia saat melahirkan anak ke-14 mereka.

Seperti diketahui bahwa kaisar Shah Jahan adalah kaisar kerajaan Mughal yang punya kekayaan
berlimpah. Kecintaannya pada sang istri membuat ia sengaja menggelontorkan dana besar untuk
membangun bangunan bersejarah yang memiliki banyak keunikan ini dan memulai sejarah asal usul Taj
Mahal di masa depan.
Advertisement

Kaisar Mughal Shah Jahan sendiri merupakan keturunan generari ke 4 Kekaisaran Mughal. Ia adalah
putra dari Jahangir dan cucu dari Raja Akbar yang agung. Shah Jahan dilahirkan pada tahun 1592
dengan nama Yudis Al Yusuf, setelah besar ia kemudian diangkat menjadi pangeran dengan gelar
Pangeran Khurram.

Shah Jahan adalah seorang pemimpin besar yang sangat sukses dalam membangun kekaisarannya.
Awal pertemuannya dengan Mumtaz Mahal bahkan dimulai ketika beliau tengah menginspeksi wilayah
kekuasaannya. Tepatnya saat menyusuri Meena Bazaar, beliau bertemu dengan sosok gadis cantik yang
tengah menjajakan manik-manik kaca dan kain sutra. Gadis yang bernama Mumtaz ul Zamani ini
membuat Shah Jahan jatuh cinta pada pandangan yang pertama. [Baca : 5 Pusaka Sunan Kalijaga]

Advertisement
Pada saat itu, Raja Shah Jahan sebetulnya telah mempunyai 2 orang istri. Namun, karena paras Mumtaz
yang begitu mempesona, ditambah dengan tutur kata dan tingkah lakunya yang indah, membuat sang
raja tak pernah berpikir 2 kali untuk mempersunting gadis yang sebetulnya cucu dari bangsawan Persia
bernama Arjumand Banu Begum ini. Mereka menikah di tahun 1612.

Di tahun 1628, Pangeran Shah Jahan kemudian naik menggantikan ayahnya. Istrinya, Mumtaz ul Zamani
pun dianugerahi julukan “Mumtaz Mahal” yang berarti "Jewel of the Palace” atau “Permata di Istana”.
Julukan ini diberikan Raja Mumtaz sebagai wujud kecintaannya pada sang permaisuri. Permaisuri
Mumtaz Mahal memang adalah wanita yang sangat dicintai Raja Shah Jahan. Kemanapun Sang Raja
pergi, Mumtaz akan selalu diminta untuk menemaninya.

Kecintaan Raja Shah Jahan yang begitu besar pada istri ketiganya itu kemudian harus menemui badai
pelik. Saat melahirkan anak ke 14 mereka, tepatnya pada tahun 1631 Mumtaz Mahal meninggal dunia. Di
sinilah tepat sejarah asal usul Taj Mahal dimulai. Kepergian Mumtaz menjadi pukulan berat bagi Raja
Shah Jahan. Dalam kepiluannya itu, Shah Jahan pun berjanji untu tidak akan menikah lagi. Ia pun
bersumpah akan membangun sebuah makam yang sangat megah untuk istri kesayangannya itu.

Untuk mewujudkan sumpahnya yang kedua, Shah Jahan meminta Ustadz Ahmad selaku Menteri di
Kekaisaran Mughal untuk merancang Taj Mahal. Sang Ustadz yang menerima titah, langsung bergerak
cepat. Ia mengumpulkan 20.000 pekerja yang terdiri dari pengukir, tukang bangunan, tukang batu, dan
tukang emas. Untuk arsiteknya sendiri Ustadz ahmad meminta Isa Muhammed untuk merancang
bangunan ini dan mengambil bagian penting dalam sejarah asal usul Taj Mahal.

Awalnya Raja Janan menginginkan Taj Mahal dibuat dengan warna hitam. Warna hitam dipilih untuk
mengenang kepedihan dan kesedihan yang dialami oleh Raja Janan setelah ditinggalkan istrinya. Namun
keinginan raja Janan ini berhasil dicegah oleh putranya karena jika Taj Mahal dibuat dengan warna
hitam, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan pembuatannya akan semakin lama.

Mulai dari tahun 1630 hingga tahun 1653, pembangunan taj Mahal terus dikebut. Sebanyak 44 jenis batu
permata, seperti jed, kristal, berlian, topaz, dan nilam digunakan sebagai interior untuk memperindah Taj
Mahal. Bangunan ini dibuat dengan pola simetris, di mana makam Ratu Mumtaz Mahal tepat berada di
tengahnya.

Tahun 1653, masjid Taj Mahal selesai dibuat. Masjid ini berdiri megah dan kekuatannya begitu dahsyat.
Sudah beberapa generasi terlewati, waktu yang datang silih berganti, terbukti tak berpengaruh pada
kekokohan bangunan ini. Hingga akhirnya pada tahun 1983, Taj Mahal kemudian diresmikan menjadi
salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO dan dimasukan ke dalam salah satu dari 7 keajaiban
dunia sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai