Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT HRD

DI RSIA PUTRI SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN

HRD adalah singkatan dari Human Resources Development. Dalam ilmu


terapannya, HRD biasa disebut sebagai “Personalia” atau “Kepegawaian”. HRD dalam
manajemen juga biasa disebut dengan “Human Capitol” atau “Human Resources
Management”.
Arti lain dari Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM)
adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau
unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
Adapun Peran HRD dalam perusahaan antara lain :
1. HRD bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja
a) Persiapan
Persiapan meliputi jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen terkait, dan sebagainya.
b) Rekruitmen Tenaga Kerja
adalah sebuah proses untuk mencari calon pegawai atau
karyawan yang dapat memenuhi kebutuhan SDM organisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini HRD perlu melakukan analisis
jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan ( job
description ) dan juga spesifikasi pekerjaan ( job specification ).
c) Seleksi Tenaga Kerja ( Selection )

1
adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menemukan tenaga
kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat sesuai dengan
proses dan aturan yang ada.
2. Pengembangan dan Evaluasi Karyawan ( Development and Evaluation )
Proses pengembangan dan evaluasi karyawan dilakukan sebagai sebuah
pembekalan agar tenaga kerja dapat lebih menguasai dan ahli di
bidangnya, serta meningkatkan kinerja yang ada.
3. Pemberian Kompensasi dan Proteksi pada Pegawai
Kompensasi adalah imbalan atau upah atas kontribusi kerja pegawai
secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Pemberian kompensasi
harus tepat dan sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada
lingkungan eksternal agar tidak menimbulkan masalah ketenagakerjaan
atau kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Jadi dalam hal ini karyawan adalah aset utama dalam perusahaan yang menjadi
perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi. Untuk itu salah satunya
dibagian HRD RS akan melakukan berbagai kegiatan untuk lebih mudah dalam
melakukan perekruitan karyawan / tenaga baru namun tetap memiliki kualitas yang baik
dan sesuai dengan standar rumah sakit atau yang dibutuhkan rumah sakit dalam
meningkatkan produktifitas produk melalui karyawan / tenaga tersebut. .
Adapun systimatika penyusunan Pedoman Pengorganisasian HRD di RSIA PUTRI :
I. Pendahuluan
II. Gambaran Umum
III. Visi, Misi, Moto, Nilai Dasar & Tujuan RSIA PUTRI
IV. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit
V. Tujuan Unit HRD
VI. Struktur Organisasi Unit HRD
VII. Tata Hubungan Kerja
VIII. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
IX. Penilaian Kinerja SDM
X. Program Orientasi
XI. Rapat - Rapat
XII. Pelaporan
XIII. Penutup

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

II.1. Sejarah Rumah Sakit

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.


Di kota yang memiliki jumlah penduduk hamper 3 juta jiwa ini, merupakan
pusat bisnis,perdagangan dan pendidikan di kawasan Indonesia timur dengan
potensi yang sangat besar. Demikian juga dengan daerah Surabaya bagian timur.
Dari segi tata kota, Surabaya bagian timur diperuntukkan bagi daerah
pemukiman dan pendidikan.
Sesuai dengan Akta Pendirian tanggal 2 Desember 1995 nomor 24, yang
kemudian diubah dengan Akta Perubahan tanggal 30 Juni 1997 no. 325,
sebagaimana telah diumumkan dalam Tambahan Nomor 3694 dari Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 15 April 2005 No. 30, kemudian diubah dengan
Pernyataan Keputusan Rapat dengan Akta No. 110 tanggal 22 September 2004
dan diubah dengan Pernyataan Keputusan Rapat dengan Akta No. 473 tanggal
25 April 2006 yang dibuat oleh Noor Irawati, S.H., Notaris di Surabaya serta
yang terakhir diubah dengan Pernyataan Keputusan Rapat dengan Akta No. 06
tanggal 11 April 2011 yang dibuat oleh Imam Sudjono Hermanto, S.H., Notaris
di Surabaya.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM.
02.04.2.2. 3774S tentang Surat Penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Obstetri
& Ginekologi PUTRI , tanggal 8 Agustus 2001, kemudian diperbaharui dengan
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya Nomor :
503.445/2930/0007/IP.RS/436.5.5/X/2006, tentang Izin Penyelenggaraan Rumah
Sakit Khusus Obstetri & Ginekologi PUTRI, tanggal 06 Oktober 2006 yang
berlaku sampai dengan 06 Oktober 2011, sesuai dengan PERMENKES RI No.
340/Menkes/Per/III/2010 tentang klasifikasi RS telah oleh KEMENKES RS
PUTRI ditetapkan menjadi Rumah Sakit Ibu & Anak PUTRI Kelas C dengan SK
No, HK.03.05/I/1286/12 serta telah dikeluarkannya Surat Izin Penyelenggaraan

3
RSIA PUTRI mulai 30 Agustus 2012 s/d 30 Agustus 2017 dari Dinas Kesehatan
kota Surabaya dengan No. 503.445/51/IP/IPRS/436.6.3/VII/2012.
Pedoman Pengorganisasian RSIA PUTRi ini mengacu pada : KMKRI
No. 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kebupaten / Kota serta
Rumah Sakit, PMKRI No. 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan, PMKRI No. 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan PMKRI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit.

II.2. Permasalahan
1. Kinerja RSIA PUTRI cenderung menurun
2. Masih banyak dokter yang tidak mempunyai ijin praktek
3. Masih banyak pula tenaga Keperawatan dan Kesehatan Lain yang belum
memiliki Surat Ijin Kerja.
4. Kualifikasi dan Kompetensi karyawan RSIA belum optimal

II.3. Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan paripurna, pendidikan


dan pelatihan, dapat juga melakukan penelitian, pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan.
Dalam melaksanakan tugasnya Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi:
a. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan paripurna tingkat sekunder dan tersier;
b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian pelayanan
kesehatan;
c. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan;
d. Melaksanakan administrasi rumah sakit;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemegang saham Rumah
Sakit Ibu & Anak PUTRI melalui Rapat Umum Pemegang Saham RSIA
PUTRI.

4
BAB III
VISI, MISI, MOTO, NILAI DASAR & TUJUAN
RUMAH SAKIT IBU & ANAK PUTRI
VISI
• Menjadi Rumah Sakit swasta terkemuka di Surabaya melalui pemberian
pelayanan paripurna khususnya di bidang Obstetri dan Ginekologi
MISI
* Memberikan pelayanan yang bermutu tinggi.
* Menciptakan kondisi kerja yang inovatif.
* Transparan dalam perbaikan yang berkelanjutan.
* Menjadi entitas usaha yang mampu meningkatkan profitabilitas.
MOTTO
• “ KEPUASAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI ”
• ”JIKA ANDA PUAS SAMPAIKAN PADA TEMAN ANDA ; JIKA ANDA
KURANG PUAS SAMPAIKAN PADA KAMI”
FALSAFAH
• Setiap manusia sejak saat pembuahan sampai kematian, mempunyai citra dan
martabat yang mulia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Setiap orang
berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan wajib ikut serta dalam
usaha memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya. Dengan dasar dan
semangat kasih sayang, pelayanan kesehatan rumah sakit terpanggil untuk
berperan serta dalam upaya memberdayakan sesama melalui pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan serta pendidikan bidang kesehatan secara
menyeluruh

NILAI DASAR
Rumah Sakit Ibu & Anak PUTRI Surabaya mempunyai Nilai Dasar :
a. Disiplin
Memahami dan melaksanakan kewajiban sebagai karyawan Rumah Sakit
Ibu & Anak PUTRI Surabaya dengan penuh rasa tanggung jawab.

5
b. Keterbukaan (Tranparancy)
Dalam pengelolaan institusi kesehatan yaitu Rumah Sakit Ibu & Anak
PUTRI Surabaya dilaksanakan secara terbuka sehingga ada saling kontrol
untuk pembenahan apabila ada penyimpangan dalam pengelolaannya.
c. Tanggung Jawab (Akuntabilitas)
Dapat melaksanakan tugas dengan baik dan hasil kerja dapat dipertanggung
jawabkan.
d. Jujur (Honesty)
Niat yang tulus dan hati yang bersih dalam rangka menciptakan institusi
yang bersih.
e. Kebersamaan ( Sense of Togetherness)
Keberhasilan dalam mencapai Visi dan Misi tidak dapat dilakukan hanya
oleh satu atau beberapa orang saja, tapi harus oleh seluruh bagian dalam
organisasi. Semuanya memiliki peranan dan tanggung jawab sesuai fungsi
masing-masing dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi organisasi.
f. Rasa Memiliki (Sense of Belonging)
Secara material dan spiritual adalah menjadi bagian dalam kehidupannya,
sehingga senantiasa perlu dijaga dan dirawat.
g. Prestasi
Orientasi dalam bekerja adalah prestasi, sehingga dari hari ke hari organisasi
akan semakin baik, hari ini lebih baik dari kemarin, besok lebih baik dari
hari ini.
h. Kesejahteraan (Prosperity)
Untuk mencapai prestasi yang diinginkan setiap pimpinan wajib
memperhatikan kesejahteraan anggotanya sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki masing-masing.

TUJUAN :
UMUM :
Meningkatkan kinerja RSIA PUTRI secara professional, bermutu dan
meningkatkan Sasaran Keselamatan Pasien

6
KHUSUS :
1. Tercapainya professionalisme SDM sesuai dengan standar kebutuhan
tenaga dan kompetensinya.
2. Terlaksananya upaya manajemen yang baik sesuai dengan aturan aturan
yang berlaku.
3. Terselenggaranya Rumah Sakit yang bersih, nyaman, indah serta
diminati oleh Pasien.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan sehingga mengurangi complain
pasien (Zero Complain)
5. Meningkatnya Kinerja Rumah Sakit Ibu & Anak PUTRI

7
BAB IV
Bagan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Ibu & Anak PUTRI

8
BAB V
TUJUAN UNIT HRD

TUJUAN
A. Umum
Untuk meningkatkan profesionalisme seluruh SDM di RSIA PUTRI
Surabaya sesuai dengan standar dan kompetensinya.

B. Khusus
1. Meningkatkan kepatuhan SPO
2. Meningkatkan kinerja karyawan.
3. Semua SDM yang bekerja di RSIA PUTRI mempunyai SIP ; SIK
maupun SIKB.
4. Terselenggaranya file SDM sesuai kredensial dan standar akreditasi
Versi 2012
5. Mempunyai SDM yang berkompeten di bidangnya.

9
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT HRD

Di RSIA PUTRI Unit HRD dipimpin oleh Kepala Seksi yang membawahi 1 Staf HRD.

Direktur Utama

Wakil Direktur Umum & Keuangan

Bagian
Bagian Pelaporan
Pelaporan ;; Perencanaan
Perencanaan && SDM
SDM

Sie HRD
Sie HRD

Staf Fungsional HRD


Staf Fungsional HRD

URAIAN JABATAN
1. Kepala Unit HRD

10
Nama Jabatan : Kepala Seksi HRD
Unit Kerja : Unit HRD
Ikhtisar Jabatan :
 Membuat dan mengevaluasi sistem, Pedoman, SPO, Juknis kegiatan
pelayanan HRD, meliputi rekruitmen karyawan, pencatatan, pengelolaan
data karyawan / ketenagaan, penyimpanan dan perhitungan tenaga.

 Membagi tugas, memberikan petunjuk serta menyelia pelaksanaan tugas


bawahan, mengatur membuat permintaan kebutuhan sumber daya, ATK,
ART, kebutuhan lain untuk pelaksanaan kegiatan Unit HRD.

 Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi


kebutuhan sumber daya yang dipergunakan.

 Membuat laporan kinerja ketenagaan di rumah sakit, sebagai dasar


perencanaan, mengolah data menjadi informasi sebagai penunjang
pengambilan keputusan manajemen.

Hasil Kerja :
 SPO, Juknis kegiatan Juknis kegiatan pelayanan HRD, meliputi rekruitmen
karyawan, pencatatan, pengelolaan data karyawan / ketenagaan,
penyimpanan dan perhitungan tenaga.

1. Uraian tugas bawahan.


2. Petunjuk kerja bawahan.
3. Supervisi pelaksanaan tugas bawahan.
4. Laporan intern dan ekstern yang sudah tercetak.
5. Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Unit HRD
6. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan .

Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Senin – Jumat : jam 08.00 - 15.00
Sabtu : jam 08.00 – 13.00.
Spesifikasi Jabatan :
a. Pendidikan :
– S1 Psikologi / Ekonomi

11
b. Pengalaman kerja :
- Minimal 3 tahun dalam jabatan supervisi ;
c. Keahlian & Ketrapilan :
- Manajemen SDM
- Terampil mengoparasikan Komputer
- Mampu berkomunikasi dengan baik

Uraian Tugas :
1) Mewakili Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM apabila
berhalangan hadir;
2) Membantu Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM dalam
perencanaan, koordinasi, pembinaan, dan pengawasan serta
pendidikan dan pelatihan di bidang SDM.
3) Membantu Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM dalam
menghitung kebutuhan tenaga sesuai dengan strandar dan ketentuan
yang berlaku.
4) Merencanakan dan mempersiapkan SDM baik dalam rekruitment dan
pengembangan di semua bagian untuk diajukan kepada Kepala
Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM.
5) Mempersiapkan formulir dan segala sesuatunya yang berhubungan
dengan rekruitmen pegawai baru.
6) Menyelenggarakan arsip dan administrasi kepegawaian yang
lengkap, akurat dan terarah.
7) Bertanggung jawab atas setiap rekrutmen pegawai baru dengan
persetujuan Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM.
8) Bertanggung jawab atas pengolahan data kepegawaian dan
pengarsipan yang lengkap dan akurat.
9) Menyimpan biodata pegawai di tempat yang bersih dan aman.
10) Melaksanakan pembinaan; pendidikan dan pelatihan terhadap semua
karyawan.
11) Merencanakan dan membuat Standar Operasional Prosedur untuk
semua karyawan khususnya yang berhubungan dengan Kebijakan
SDM di rumah sakit.

12
12) Membantu Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM dalam
kelengkapan administrasi pegawai mencakup cuti karyawan, BPJS
Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan , dan kontrak kerja karyawan.
13) Membuat laporan iuran BPJS Karyawan setiap bulannya
14) Membuat laporan kecelakaan kerja karyawan serta kelengkapan
berkas untuk di klaim ke BPJS Ketenagakerjaan.
15) Memeriksa absensi pegawai apakah sudah sesuai dengan jadwal
dinas.
16) Membuat laporan kepatuhan karyawan terhadap SPO keterlambatan,
Kedisiplinan serta cuti karyawan.
17) Bertanggung jawab dalam penghitungan lembur dan gaji karyawan
setiap bulannya.
18) Merencanakan dan mempersiapkan program pendidikan dan
pelatihan pegawai.
19) Bertanggung jawab atas setiap diklat yang diselenggarakan dengan
persetujuan Direktur RS.
20) Membuat training plan untuk karyawan rumah sakit dengan
koordinasi dengan seluruh unit terkait.
21) Membangun dan menjaga hubungan baik dengan institusi
pendidikan dan pelatihan di luar rumah sakit.
22) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian
Pelaporan ; Perencanaan & SDM.
Wewenang :
1. Menilai, menegur dan memotivasi bawahan di Unit HRD.
2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan .
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

2. Staf Fungsional HRD


Nama Jabatan : Staf Fungsional HRD
Unit Kerja : Unit HRD
Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :

13
Senin – Jumat : jam 08.00 - 15.00
Sabtu : jam 08.00 – 13.00.

Spesifikasi Jabatan :
a. Pendidikan :
– S1 Psikologi / Ekonomi
b. Pengalaman kerja :
- Minimal 2 tahun dalam bidangnya ;
c. Keahlian & Ketrapilan :
- Terampil mengoparasikan Komputer
- Mampu berkomunikasi dengan baik
Uraian Tugas :
1) Mewakili Kepala Seksi HRD apabila berhalangan hadir;
2) Membantu Kepala Seksi HRD dalam perencanaan, koordinasi, pembinaan,
dan pengawasan serta pendidikan dan pelatihan di bidang SDM.
3) Membantu Kepala Seksi dalam menghitung kebutuhan tenaga sesuai dengan
strandar dan ketentuan yang berlaku.
4) Membantu Kasie HRD dalam merencanakan dan mempersiapkan SDM baik
dalam rekruitment dan pengembangan di semua bagian untuk diajukan
kepada Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM.
5) Membantu Kasie dalam mempersiapkan formulir dan segala sesuatunya
yang berhubungan dengan rekruitmen pegawai baru.
6) Membantu menyelenggarakan arsip dan administrasi kepegawaian yang
lengkap, akurat dan terarah.
7) Membantu menyimpan biodata pegawai di tempat yang bersih dan aman.
8) Membantu melaksanakan pembinaan; pendidikan dan pelatihan terhadap
semua karyawan.
9) Membantu memeriksa absensi pegawai apakah sudah sesuai dengan jadwal
dinas.
10) Membantu membuat laporan kepatuhan karyawan terhadap SPO
keterlambatan, Kedisiplinan serta cuti karyawan.
11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kasie HRD
SDM.

14
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Skema Hubungan Kerja

INSTALASI 2 UNIT 2 DOKTER MANAJEMEN

KEBUTUHAN TENAGA

RAPAT 2 UNIT HRD PERSETUJUAN


DIREKSI

PELATIHAN

INSTALASI UNIT 2 DOKTER MANAJEMEN

 Hubungan tata kerja di Unit HRD bersifat garis komunikasi, koordinasi dan
informasi, serta dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pertemuan /
rapat.
 Unit HRD bersama dengan semua Instalasi & Unit menghitung kebutuhan
tenaga kemudian mengadakan pertemuan dengan Instalasi / unit terkait dalam
mengambil keputusan.
 Antara Instalasi, Unit, dokter, manajemen dengan Direksi HRD berfungsi
sebagai mediator dalam penyediaan Ketenagaan dan Pelatihan / Diklat.
 Unit HRD juga berkewajiban memberikan laporan kinerja individu masing2
tenaga kepada atasannya terutama tentang kepatuhan SPO.

BAB IX

15
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan tenaga HRD yang handal, perlu kiranya


melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat
bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada
waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan
jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit HRD RSIA
PUTRI adalah sebagai berikut :

POLA KETENAGAAN
UNIT HRD RSIA PUTRI

NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG


DIBUTUHKAN
FORMAL & INFORMAL
a. Pendidikan :
Kepala Seksi HRD 1
- S1 Psikologi / Ekonomi
b. Pengalaman kerja :
- Minimal 5 tahun dlm jabatan supervisi
c. Keahlian Sertifikasi :
- Manajemen SDM
- Terampil mengoparasikan Komputer
- Mampu berkomunikasi dengan baik
d. Berbadan sehat
a. Pendidikan :
Staf Fungsional HRD 1
- S1 Psikologi / Ekonomi
b. Pengalaman kerja :
- Minimal 2 tahun di bidangnya
c. Keahlian Sertifikasi :
- Terampil mengoparasikan Komputer
- Mampu berkomunikasi dengan baik
d. Berbadan sehat

Jumlah 2
BAB X

16
PENILAIAN KINERJA SDM

Penilaian Kinerja adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja
petugas / tenaga dan usaha untuk menilai kualitas pencapaian target / sasaran sistem
manajemem suatu perusahaan.
Tujuan Penilaian Kinerja :
1. Mengenali SDM yang perlu dilakukan pembinaan
2. Menentukan Kriteria tingkat pemberian kompensasi
3. Memperbaiki kualitas pelaksanaan pekerjaan
4. Sebagai bahan perencanaan manajemen program SDM masa datang
5. Memperoleh umpan balik atas hasil prestasi petugas / tenaga.

Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja, yang


selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang terdapat standart
prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk
menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan
pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.

Penilaian Kinerja dilakukan dengan 2 cara :


1. Penilain Kinerja Individu :
1.a Staf Medis ; OPPE / FPPE
• Kreteria OPPE :
• Review terhadap operasi dan prosedur klinis lainnya dan
hasilnya à audit medis/klinis
• Pola penggunaan darah dan obat-obatan.
• Permintaan pemeriksaan test dan prosedur
• Pola lamanya dirawat (length of stay)
• Data morbiditas dan mortalitas
• Praktek konsultasi dan spesialis
• Kriteria relevan lainnya seperti ditentukan oleh rumah sakit.
• Kreteria FPPE :

17
• Review terhadap prosedur-prosedur operatif dan klinis lain
serta hasilnya (kepatuhan SPO/ outcome misal ILO, Reoperasi,
Pneumoni pasca operasi (anestesi)
• Pola Penggunaan darah/Obat/alkes : keseuaian antara
permintaan dgn kebutuhan à jumlah kantung darah yg tidak
digunakan. Kepatuhan terhadap formularium. Penggunaan
alkes yg tidka sesuai SPO
• Pola Permintaan tes/prosedur/Tindakan: Kepatuhan permintaan
penunjang/prosedur/tindakan sesuai SPO
• Length of stay: berbasis dokter dan penyakit
• Data Morbiditas dan mortalitas: kriteria morbiditas sesuai
ndikator yg digunakan
• Jumlah kasus yang dikonsulkan/dirujuk ke spesialis lain

1.b Staf Keperwatan & Kebidanan ; Kesehatan Lain & Non Kesehatan :
Penilaian kinerja sesuai dengan Uraian Tugas dan hasil kerja yang
ditetapkan.

2. Penilain Kinerja Unit :


a. Sasaran mutu/ indikator mutu/standar pelayanan minimal
b. Hasil survei kepuasan pasien
c. Efisisensi & efektifitas biaya
d. Hasil penilaian à Laporan.

PELAKSANAAN :
1. Penilaian kinerja dilaksanakan secara periodik yaitu 1 tahun sekali, kecuali
untuk karyawan masa percobaaan dilaksanakan selesai masa percobaan
selama 6 (enam) bulan dan karyawan ikatan kontrak kerja selama 1 (satu)
tahun sebelumnya dinilai.
2. Unsur-unsur yang dinilai secara garis besar sesuai pencapaian indicator
penilaian kinerja yang berbasis pada uraian kerja masing masing SDM.
3. Penilaian konduite dilakukan oleh atasan langsung dalam form penilaian
karyawan

18
4. Setiap karyawan memiliki buku catatan penilaian kinerja karyawan/buku
rapor yang berisi tentang prestasi, pelanggaran-2, kesalahan dan perilaku
yang positif terkait dengan kedinasan. Yang mengisi buku tersebut adalah
atasan langsung dan ditanda tangani karyawan yang bersangkutan.
5. Dalam melakukan penilaian harus memperhatikan catatan yang ada dalam
buku penilaian kinerja karyawan tersebut.
6. Penilaian karyawan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Form
Penilaian Kinerja rangkap 3 masing-masing untuk unit HRD, pejabat penilai
dan atasan pejabat penilai
7. Hasil penilaian asli disimpan dalam file ketenagaan yang bersangkutan di
HRD

Peningkatan Kompetensi SDM


Pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga HRD dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga HRD dilaksanakan melalui:
- Inhouse training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah
Sakit Ibu & Anak PUTRI, meliputi:
 Pelatihan Manajemen Umum
 Pelatihan Manajemen Mutu
 Pelatihan Penyusunan Indikator Kinerja.
 Pelatihan Penyusunan dan Evaluasi Anggaran
 Pelatihan Evaluasi Kinerja

- Eksternal course, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai
dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
khususnya HRD.

19
BAB XI

PROGRAM ORIENTASI

Agar berkinerja baik, staf baru, apapun status kepegawaiannya, perlu mengenal
keseluruhan RS dan bagaimana tanggung jawabnya yang spesifik/khusus klinis atau
nonklinis berkontribusi pada misi RS. Ini dapat dicapai melalui orientasi umum tentang
RS dan tugasnya di RS serta orientasi yang spesifik tentang tugas tanggung jawab
dalam jabatannya.
Jenis dan Meteri Orientasi adalah :
1. Materi Umum antara lain :
a. Visi, Misi RS
b. Struktur Organisasi RS
c. Ketentuan kepegawaian RS
d. Peningkatan mutu
e. KPRS - SKP
f. PPI
2. Materi khusus / spesifik antar lain :
a. Kebijakan & prosedur
b. Peralatan
c. Struktur organisasi di unit kerja
d. Pola kerja yang sesuai dengan tugas & tanggung jawab

PELAKSANAAN ORIENTASI :
1. Pelaksanaan Orientasi untuk staf baru, tenaga kontrak, tenaga sukarela kalau
ada dan staf yang baru di rotasi.
2. Pelaksanaan orientasi umum 1 – 2 hari, dan khusus 2 minggu.

20
BAB XII
RAPAT - RAPAT

1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Rabu ke tiga setiap bulan
Jam : 12.00 s.d selesai
Tempat : Ruang HRD
Peserta : Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM dan
Kepala Seksi HRD serta Staf fungsional HRD
Materi :
1. Evaluasi kinerja di Unit HRD
2. Evaluasi SDM Unit HRD
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan HRD
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Unit HRD.
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan di Unit
HRD.
Kelengkapan Rapat :
Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan
kepada pimpinan

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kepala Bagian Pelaporan ; Perencanaan & SDM dan
Kepala Seksi HRD serta Staf fungsional HRD
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan Rapat :
Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan
kepada pimpinan

21
BAB XIII
PELAPORAN

1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan di Unit HRD meliputi :
1. Laporan Keterlambatan karyawan
2. Laporan Kesesuaian Jam / Daftar Dinas
3. Daftar Gaji Karyawan

2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan meliputi :
1. Laporan & Evaluasi Keterlambatan Karyawan
2. Laporan / Rekapitulasi Cuti Karyawan
3. Laporan & Evaluasi kesesuaian Jam / Daftar Dinas
4. Laporan & evaluasi kepatuhan SPO
5. Laporan & Evaluasi Kinerja Karyawan (Individu)
6. Laporan & Kinerja Unit / Instalasi

BAB XIV
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian HRD ini berlaku mulai hari Senin tanggal 01 bulan
Pebruari tahun 2016, Semua peraturan RSIA PUTRI yang ditetapkan sebelum
berlakunya peraturan ini, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan ini.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 01 Pebruari 2016
RUMAH SAKIT IBU & ANAK PUTRI

dr. Herminiati HB, MARS


Direktur Utama

22
23

Anda mungkin juga menyukai