Penetapan Kadar Natrium Diklofenak Dengan Metode Sspektrofotometer Ultraviolet
Penetapan Kadar Natrium Diklofenak Dengan Metode Sspektrofotometer Ultraviolet
Banyak obat yang beredar di pasaran dalam bentuk kombinasi di antaranya adalah golongan obat
antiinflamasi non steroid (AINS). Peredaraan obbat di masyarakat harus dilengkapi dengan adanya
suatu control kualitas obat, salah satunya dengan pengukuran analitik yamg meliputi pengukuran
konsentrasi.
Beberapa metode analisis telah di kembangkan untuk menentukan kadar natrium diklofenak,
diantaranya dengan metode spektrofotometer UV dan KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Metode spektrometri UV dan KKT masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar natrium diklofenak
secara spektrofotometri UV dan KCKT dalam hal ketepatan, ketelitian dan sensitivitas.
Penelitian dilakukan sebelumnya oleh Sznitowska and Strokrocka (2007), Lohe et al (2008), dan
Khaskheli et al (2009) menyebutkan bahwa analisi natrium dilofenak dengan metode
spektrofotometri UV memiliki validitas yang tinggi serta mudah di lakukan. Natrium dikloffenak
juga dapat di analisi dengan menggunakan metode KCKT. Shaffiee et al (2003), Demircan et al
(2005), Hanysova et al (2005), Emami et al (2007) dan Kasprek (2008) mengembangkan metode
analisis natrium diklofenak secara KKT.
Pelarut yang digunakan aquabidestilata dan fase gerak yang digunakan adalah campuran asetonitril
dan buffer fosfat 0,01 M pH 3,5, sedangkan fase diam yang di gunakan adalah Oktadesil Silikat
(ODS) C18 (4,6 x 150 mm). Data kadar yang diperoleh dari masing-masing metode diandingkan
ketepatan, ketelitian dan sensitivitas dari dua metode tersebut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar rata-rata natrium diklofenak secara spektrofotometer
UV adalah 17,9 ug/ml. Sedangkan secara KCKT adalah 17,3 ug/ml. Kadar rata-rata natrium
diklofenak dalam sampel sevara spektrofotometer UV dan KCKT memenuhi persyaratn
Farmakope Indonesia yaitu memiliki nilai rekorveri yang masih dalam range 90,0 % - 110% dan
memiliki nilai CV <5%. Akan tetapi metode KCKT memiliki sensitivitas yang lebih tinggi
dibandingkan metode spektrofotometri UV.
http://google.co.id/url?q=http://repository.uinjkt.ac.id//dspace/bitstream/123456789/33040/1/Zae
nab%2520Salsabilapdf (diunduh, 01 Februari 2018 )
NIM : 14230012