Kurikulum Tafsir dan Ilmu Tafsir yang dikembangkan dengan pendekatan tersebut
diharapkan mampu meneguhkan keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap
Allah Swt., kecakapan hidup, kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah, sekaligus
menjamin pengembangan kepribadian bangsa Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Tafsir dan Ilmu Tafsir adalah mata pelajaran yang memberikan
bekal kepada para peserta didik untuk memahami Al-Qur’an, sebagai sumber ajaran
Islam dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun ruang lingkup atau bahan kajian mata pelajaran Tafsir dan Ilmu Tafsir
meliputi :
1. Ilmu Tafsir secara garis besar yang disajikan secara ringkas meliputi :
2. Tafsir Al-Qur’an dari ayat-ayat pilihan yang disajikan secara sistematis, meliputi :
2. Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang Mengartikan QS al-Mujaadalah: 11 tentang etika dalam majelis.
etika dalam majelis Menjelaskan kandungan QS al-Mujaadalah:11 tentang etika
dalam majelis.
Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al-
Mujaadalah:11 tentang etika dalam majelis.
Membiasakan beretika yang baik dalam majlis seperti yang
terkandung QS al-Mujaadalah:11 tentang etika dalam majelis.
7. Memahami kaidah-kaidah tafsir al- 7.1 Menjelaskan kaidah-kaidah sederhana yang dibutuhkan oleh
Qur'an. penafsir al-Qur'an.
7.2 Menerapkan contoh-contoh
penggunaan kaidah-kaidah sederhana dalam menafsirkan al-
Qur'an.
8. Mengenal metode analisis 8.1 Menjelaskan macam-macam metode dalam menafsirkan al-
(tahliili) dan tafsir tematik Qur'an.
(maudhuu’i) 8.2 Menunjukkan contoh metode penafsiran al-Qur'an.
8.3 Menerapkan metode-metode tafsir
dalam menafsirkan al-Qur'an.
Hadis Ilmu hadis
Mata pelajaran Ilmu Hadits merupakan unsure mata pelajaran Pendidikan Mata Pelajaran Agama
Islam (PAI) pada madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami dan
menghayati pokok-pokok ilmu hadits dan mencintai hadits sebagai sumber hokum agama Islam ke-2
setelah Al-Qur’an dan mengamalkan kandungan isinya dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari.
A. Tujuan
B. Ruang Lingkup
3. Mengetahui dan memahami 3.1 Menjelaskan kedudukan hadits dalam tasyri; Islam
kedudukan hadits dalam tasyri’
Islam 3.2 Menjelaskan fungsi hadits terhadap Al-Qur’an
4.4. Mengetahui dan memahami cara 4.1 Menjelaskan kelayakan tahamulul hadits
menerima dan menyam-paikan
4.2 Menjelaskan metode tahamulul hadits
hadits (Tahamulul Hadits wa
Ada’uhu) 4.3 Menjelaskan kelayakan ada’ul hadits
keadaan rawi
6. Mengetahui dan memahami 6.1 Menjelaskan sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in dan
sahabat, tabi’in, dan tabi’ut thabaqatnya
tabi’in
6.2 Menyebutkan keadilan sahabat
7. Mengetahui dan memahami 7.1 Menjelaskan sejarah singkat Imam Abu Hanifah, Imam
sejarah singkat para pentakhrij Malik bin Anas, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal
hadits yang dikenal sebagai imam
7.2 Mengungkapkan karya-karya Imam Abu Hanifah,
madzhab
Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’I, Imam Ahmad bin
Hanbal
Kelas XII Semester II
8. Mengetahui dan memahami 8.1 Menjelaskan sejarah singkat enam perawi hadits
sejarah sigkat pentakhrij hadits (Imam Buhkori, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam
yang dikenal sebagai perawi Turmudzi, Imam Nasa’I, Imam Ibnu Majah)
hadits
8.2 Menyebutkan contoh karya-karya enam perawi hadits
(Imam Buhkori, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam
Turmudzi, Imam Nasa’I, Imam Ibnu Majah)
10. Mengetahui sejarah 10.1 Menjelaskan cara sahabat menerima hadits dari
perkembangan hadits dari masa Rasul saw.
nabi sampai abad X hijriyah
10.2 Menjelaskan sebab-sebab hadits tidak dibukukan
pada masa Rasul saw.
sampai abad X H
B. Tujuan
Mata pelajaran Ushul Fiqh dalam kurikulum Madrasah Aliyah merupakan mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami dan menghayati terhadap sumber hukum Islam, dimana dalam hal ini Ushul Fiqh merupakan
methode penetapan dan pengembangan hukum Islam dari sumbernya.
Adapun tujuan pembelajaran Ushul Fiqh di Madrasah Aliyah adalah untuk menerapkan kaidah-
kaidah pembahasan dalil-dalil syara’ dalam rangka melahirkan hukum Syariat Islam yang diambil dari
dalil-dalilnya.
Dengan demikian diharapkan para peserta didik dapat mengambangkan hukum syariat Islam
hingga tidak ada satu masalah-pun yang tidak dapat dipecahkan tatkala nash-nash (teks) dalam al-
Qur’an atau Sunnah tidak ada.
C. Ruang Lingkup
Masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu Ushul Fiqh ialah cabang-cabang hukum Syara’ dengan
maksud untuk diselidiki, seperti perintah Allah, diselidiki apakah wajib atau sunnah, larangan Allah
apakah menunjukkah haram atau makruh. Karena perintah Allah itu baik yang wajib maupun Sunnah
keduanya merupakan suruhan. Dan begitu juga yang haram atau makruh keduanya dari larangan Allah
Demikian juga amal perbuatan apakah halal atau tidak dilihat dari illatnya, sehingga dinyatakan
bahwa hukum itu berjalan berkaitan erat dengan illatnya, ada illat ada hukum tidak ada illat tidak ada
hokum
4. Memahami lafadz Muradif dan 4.1 Mengungkapkan pengertian Muradif dan Musytarak
Musytarak disertai contoh masing-masing
12. Mengetahui dan memahami 12.1 Mengungkapkan golongan yang menerima adanya
golongan yang menerima dan Nasakh disertai alasannya
menolak adanya Nasakh dalam
Al-Qur’an 12.2 Mengungkapkan golongan yang menolak adanya
Nasakh disertai alasannya
C. Pengertian
Mata pelajaran tasawuf/ilmu kalam merupakan unsur mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) pada madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami
perkembangan pemikiran Islam dalam bidang tasawuf dan ilmu kalam sebagai khazanah warisan
intelektual Islam dan menganalisa perbandingan-perbandingannya sehingga menjadi sumber keyakinan
dan pengamalan sehari-hari dalam berakidah dan berakhlak.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran tasawuf/ilmu kalam adalah mata pelajaran yang memberi bekal
peserta didik untuk memahami pemikiran kaum muslimin dalam hal berakhlak, berakidah, dan
keimanan yang benar dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun ruang lingkup
materi/bahan kajian pelajaran tasawuf/ilmu kalam meliputi:
1. Aspek Kesejarahan.
Aspek kesejarahan ini meliputi sub-sub aspek: sejarah pertumbuhan dan perkembangan
tasawuf/ilmu kalam seperti aspek politik, ekonomi, geografis, munculnya aliran-aliran dalam
tasawuf/ilmu kalam dan ketokohan para pemimpinnya: (1) dalam ilmu kalam seperti muncul
aliran-aliran kalam: Khawarij, Syi`ah, Jabariyah, Qadariyah, Murji`ah, Salafiyah, Mu`tazilah, Ahlu
Sunnah Asy`ariyah dan Maturidiyah, (2) dalam tasawuf: Abu al-Faidh Dzunnun al-Mishri, Abu
Yazid al-Bustami, Al-Ghazali, Rabiah al-Adawiyah, al-Hallaj dan Muhy al-Din Ibn `Araby.
2. Aspek Pemikiran
Aspek pemikiran: (1) Dalam ilmu kalam: seperti batasan mukmin dan kafir, fungsi wahyu dan
akal, kekuasaan, perbuatan, keadilan, dan sifat-sifat Tuhan, kehendak, kekuasan dan perbuatan
manusia, sikap kaum muslimin terhadap sains dan falsafah, serta pemikiran modern dalam
teologi Islam, (2) Dalam tasawuf: seperti: al-Ma`rifah, al-Ittihad (al-fana wa al-baqa), al-
Mahabbah, al-Hulul dan Wahdatul Wujud.
SEMESTER : I (Pertama)
2. Mengetahui dan memahami 2.1. Menjelaskan batas antara mukmin dan kafir
persoalan-persoalan pokok ilmu menurut Khawarij, Mu`tazilah dan Ahlu Sunnah.
kalam
2.2. Menjelaskan fungsi wahyu dan akal menurut
Mu`tazilah, Asy`ariyah, Maturidiyah Samarkand
dan Maturidiyah Bukhara.
SEMESTER : II (Kedua)
2. Mengetahui dan memahami 2.1. Menjelaskan tokoh sufi Muhyiddin Abdul Qadir
tokoh-tokoh tasawuf pendiri Ibn Abdullah al-Jailani, pendiri tarikat Qadariyah
aliran tarikat yang terkenal dan pemikirannya.