Anda di halaman 1dari 19

SK/KD Tafsir ilmu Tafsir

Kurikulum Tafsir dan Ilmu Tafsir yang dikembangkan dengan pendekatan tersebut
diharapkan mampu meneguhkan keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap
Allah Swt., kecakapan hidup, kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah, sekaligus
menjamin pengembangan kepribadian bangsa Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia.

B. Tujuan

Pembelajaran Tafsir dan Ilmu Tafsir di Madrasah Aliyah Program Keagamaan


bertujuan untuk :

1. Meningkatkan kemampuan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman siswa


tentang Ilmu Tafsir, sehingga dapat membekali mereka dalam menafsirkan ayat-
ayat Al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar, penuh tanggungjawab
dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2. Menjadikan cendekiawan muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.,
serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

C. Ruang Lingkup

Mata pelajaran Tafsir dan Ilmu Tafsir adalah mata pelajaran yang memberikan
bekal kepada para peserta didik untuk memahami Al-Qur’an, sebagai sumber ajaran
Islam dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun ruang lingkup atau bahan kajian mata pelajaran Tafsir dan Ilmu Tafsir
meliputi :

1. Ilmu Tafsir secara garis besar yang disajikan secara ringkas meliputi :

a. Pengertian Al-Qur’an, wahyu dan ilham


b. Nuzul Al-Qur’an dan pemeliharaannya
c. Ayat/surat Makkiyah dan Madaniyah
d. Asbab al-Nuzul
e. Tafsir, Ta’wil dan Terjemah
f. Tafsir Al-Qur’an dan aspek-aspek yang berkaitan dengan tafsir Al-Qur’an
g. Periodisasi Tafsir Al-Qur’an

2. Tafsir Al-Qur’an dari ayat-ayat pilihan yang disajikan secara sistematis, meliputi :

a. Sifat-sifat Allah (Maha Melihat, Maha Mengetahui)


b. Balasan amal perbuatan
c. Keadilan dan kebenaran
d. Tugas dan status manusia
e. Etika pergaulan
f. Sifat-sifat terpuji
g. Giat bekerja
h. Pendayagunaan harta kekayaan
i. Makanan dan gizi
j. Minuman keras
k. Akal dan ilmu pengetahuan
l. Derajat orang yang berilmu
m. Alam semesta dan kesejahteraan manusia
n. Karunia Allah
o. Lingkungan hidup
p. Persatuan dan persaudaraan
q. Penyelesaian perselisihan dan problema
r. Musyawarah dan ta'aruf
s. Kepemimpinan
t. Pembinaan pribadi dan keluarga
u. Pembinaan masyarakat

. Kelas XII, Semester 1


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami ayat-ayat al-       Mengartikan QS an-Nahl: 125; QS asy-Syu’araa: 214-216, al-Hijr:
    Qur'an tentang kewajiban   94-96, tentang kewajiban berdakwah.
    berdakwah       Menjelaskan kandungan QS an-Nahl: 125; QS asy-Syu’araa: 214-
216, al-Hijr: 94-96, tentang kewajiban berdakwah.
      Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS an-Nahl 125;
QS asy-Syu’araa: 214-216, al-Hijr: 94-96, tentang kewajiban
berdakwah.
      Menerapkan strategi berdakwah seperti yang terkandung dalam
QS an-Nahl: 125; QS asy-Syu’araa: 214-216, al-Hijr: 94-96,
tentang berdakwah dalam kehidupan sehari-hari.

 Memahami  ayat-ayat al-   Mengartikan QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa: 132; QS al-


     Qur'an tentang tanggung An’aam:70 ;QS an-Nisaa’:36 dan QS Huud: 117-119 tentang
     jawab manusia terhadap  tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat.
     keluarga dan masyarakat    Menjelaskan kandungan QS at-Tahriim: 6, QS Thaahaa:132;
QS al-An’aam: 70; QS an-Nisaa’:36 dan QS Huud:117-119
tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan
masyarakat.
2.3 Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS at-Tahriim:6,
QS Thaahaa:132; QS al-An’aam:70; QS an-Nisaa’:36 dan
QS Huud:117-119 tentang tanggungjawab manusia terhadap
keluarga dan masyarakat.
      Menerapkan tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan
masyarakat seperti yang terkandung dalam QS at-Tahriim:6,
QS Thaahaa:132; QS al-An’aam:70; QS an-Nisaa’:36 dan
QS Huud: 117-119 tentang tanggungjawab manusia dalam
kehidupan sehari-hari

3.  Memahami ayat-ayat al-        Mengartikan QS Ali Imraan:26; QS an-Nisaa’:58; QS an-


Qur'an tentang   kepemimpinan Nisaa’:144; QS al-Maaidah:56-57; QS at-Taubah:71 tentang
kepemimpinan.  
       Menjelaskan kandungan QS Ali Imraan:26; QS  an-Nisaa’:58;
QS an-Nisaa’:144; QS al-Maaidah:56-57; QS at-Taubah:71
tentang kepemimpinan   
       Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan  QS Ali
Imraan:26; QS an-Nisaa’:58; QS an-Nisaa’:144; QS al-
Maa‘idah:56-57; QS at-Taubah:71 tentang kepemimpinan.
       Menerapkan konsep kepemimpinan seperti yang terkandung
dalam QS Ali Imraan:26; QS an-Nisaa’:58; QS an-Nisaa’:144;
QS al-Maa‘idah:56-57; QS at-Taubah:71 tentang kepemimpinan.

4.  Memahami ayat-ayat al- 4.1.       Mengartikan QS an-Nisaa’: 59; QS al-Hujuraat:9; QS al-A’raaf:


     Qur'an tentang    199; QS an-Nahl:126 tentang menyelesaikan perselisihan
     menyelesaikan  4.2.       Menjelaskan kandungan QS an-Nisaa’: 59; QS al-Hujuraat:9;
     perselisihan QS al-A’raaf: 199; QS an-Nahl:126 tentang menyelesaikan
perselisihan.
4.3.       Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS an-Nisaa’:
59; QS al-Hujuraat:9; QS al-A’raaf: 199; QS an-Nahl:126 tentang
menyelesaikan perselisihan.
4.4.       Melaksanakan langkah-langkah dalam penyelesaikan
perselisihan seperti yang terkandung dalam QS an-Nisaa’: 59;
QS al-Hujuraat:9; QS al-A’raaf: 199; QS an-Nahl:126 tentang
menyelesaikan perselisihan dalam kehidupan sehari-hari.

5.   Memahami ayat –ayat al-Qur'an tentang       Mengartikan  QS al-Maaidah: 8-10; QS an-Nahl:90-92; QS an-


berlaku adil dan jujur Nisaa’: 105 tentang berlaku adil dan jujur.
      Menjelaskan kandungan QS al-Maaidah: 8-10; QS an-Nahl:90-92;
QS an-Nisaa’: 105 tentang berlaku adil dan jujur.
      Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QSal-Maaidah:
8-10; QSan-Nahl:90-92; QS an-Nisaa’: 105 tentang berlaku adil
dan jujur.
      Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam perkata-an dan
perbuatan seperti yang terkandung dalam QS al-Maaidah: 8-10;
QS an-Nahl:90-92; QS an-Nisaa’:105 tentang berlaku adil dan
jujur.
6. Memahami ayat-ayat al-       Meningkatkan kemauan dan kemampuan membina diri pribadi
Qur'an tentang pembinaan pribadi dan dan keluarga (a.l. QS an-Nisaa’ : 9, QS al-Baqarah : 44-45)
keluarga, serta pembinaan masyarakat       Memiliki kemauan  dan kemampuan membina masyarakat dan
secara umum sikap sebagai da'i (a.l. QS an-Nahl: 125, QS al-Baqarah: 177)

7. Memahami tafsir bil     ma’tsur dan bir 7.1    Menjelaskan pengertian tafsir bil ma’tsur.


ra’yi 7.2    Menjelaskan pengertian tafsir bir ra’yi.
7.3    Menunjukkan contoh tafsir bil ma’tsur dan bir ra’yi.
7.4    Menerapkan cara penafsiran bil ma’tsur dan bir ra’yi.

8. Memahami asbabun nuzul dan 8.1  Menjelaskan pengertian, pedoman dan pentingnya


munasabah dalam al-Qur'an mengetahui asbaabun nuzuul
8.2  Menunjukkan contoh-contoh asbaabun nuzuul
8.3  Mengidentifikasi sikap seorang mufasir terhadap banyaknya
riwayat mengenai sebab nuzuul suatu ayat al-Qur'an.

8.4  Menunjukkan contoh munasabah dalam


     penafsiran al-Qur'an

d. Kelas XII, Semester 2


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1.   Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang
1.1  Mengartikan QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41; QS al-Kahfi:
toleransi dan etika pergaulan 29; QS al-Hujuraat: 10-13; QS Ali Imraan: 103 tentang etika
pergaulan.
1.2  Menjelaskan kandungan QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41;
QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;QS Ali Imraan:103 tentang
etika pergaulan.
1.3  Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al-Kaafiruun:
1-6; QS Yunus: 40-41;QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;
QS Ali Imraan: 103  tentang etika pergaulan.
1.4  Menerapkan perilaku bertoleransi dan beretika dalam pergaulan
seperti yang terkandung dalam QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus:
40-41;QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13; QS Ali
Imraan:103  tentang etika pergaulan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang       Mengartikan QS al-Mujaadalah: 11 tentang etika dalam majelis.
etika dalam majelis       Menjelaskan kandungan QS al-Mujaadalah:11 tentang etika
dalam majelis. 
      Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al-
Mujaadalah:11 tentang etika dalam majelis.
      Membiasakan beretika yang baik dalam majlis seperti yang
terkandung QS al-Mujaadalah:11 tentang etika dalam majelis.

3. Memahami ayat-ayat al- Qur'an tentang


3.1  Mengartikan QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 etos kerja.
etos kerja 3.2  Menjelaskan kandungan QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77
etos kerja.
3.3  Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan    QS al-
Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 etos kerja
3.4  Menerapkan perilaku beretos kerja seperti yang terkandung
dalam  QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 tentang etos
kerja

4. Memahami ayat-ayat al-Qur'an tentang


4.1  Menerjemahkan QS al-Baqarah:168-169; QS al-Baqarah172-173
makanan yang halal dan baik tentang makanan yang halal dan baik.
4.2  Menjelaskan kandungan QS al-Baqarah:168-169; QS al-
Baqarah 172-173 tentang makanan yang halal dan baik.
4.3  Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al-
Baqarah:168-169; QS al-Baqarah; 172-173 tentang makanan
yang halal dan baik.
4.4  Mengidentifikasi makanan yang halal  dan baik seperti yang
terkandung dalam QS al-Baqarah:168-169; QS al-Baqarah172-
173 tentang makanan yang halal dan baik.
4.5  Menerapkan perilaku memakan makanan yang halal dan baik
seperti yang terkandung dalam QS al-Baqarah:168-169; QS al-
Baqarah 172-173 tentang makanan yang halal dan baik.

5. Mampu memahami ayat-ayat al-Qur'an


5.1  Mengartikan QS al-Baqarah: 164; QS Ali Imraan:190-191;QS al-
tentang potensi akal dan ilmu A’raaf: 179; QS al-Israa’:36; QS ar-Rahmaan:1-4 tentang ilmu.
5.2  Menjelaskan kandungan QS al-Baqarah: 164; QS Ali Imraan:190-
191;QS al-A’raaf: 179; QS al-Israa’:36; QS ar-Rahmaan:1-4
tentang ilmu. 
5.3  Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan   QS al-Baqarah:
164; QS Ali Imraan:190-191;QS al-A’raaf: 179; QS al-Israa’:36;
QS ar-Rahmaan:1-4 tentang ilmu.
5.4  Menfungsikan akal untuk mempelajari ilmu- ilmu Allah seperti
yang terkandung dalam QS al-Baqarah: 164; QS Ali Imraan:190-
191;QS al-A’raaf: 179; QSal-Israa’:36; QS ar-Rahmaan:1-4
tentang ilmu.

6. Memahami  ayat-ayat al-Qur'an tentang


6.1   Menerjemahkan QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-Baqarah:
ilmu pengetahuan dan teknologi. 164.
6.2   Menjelaskan kandungan QS al-‘Alaq: 1-5; QS Yunus: 101; QS al-
Baqarah: 164.
6.3   Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al-’Alaq: 1-5,
QS Yunus: 101; QS al-Baqarah: 164.
6.4   Melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti yang terkandung dalam QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101;
QS al-Baqarah: 164.

7.   Memahami kaidah-kaidah       tafsir al- 7.1 Menjelaskan kaidah-kaidah sederhana yang dibutuhkan oleh
Qur'an. penafsir al-Qur'an.
7.2  Menerapkan contoh-contoh
penggunaan kaidah-kaidah sederhana dalam menafsirkan al-
Qur'an.

8. Mengenal metode analisis  8.1 Menjelaskan macam-macam metode dalam menafsirkan al-
   (tahliili) dan tafsir tematik Qur'an.
   (maudhuu’i) 8.2 Menunjukkan contoh metode penafsiran al-Qur'an.
8.3 Menerapkan metode-metode tafsir
      dalam menafsirkan al-Qur'an.
Hadis Ilmu hadis
Mata pelajaran Ilmu Hadits merupakan unsure mata pelajaran Pendidikan Mata Pelajaran Agama
Islam (PAI) pada madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami dan
menghayati pokok-pokok ilmu hadits dan mencintai hadits sebagai sumber hokum agama Islam ke-2
setelah Al-Qur’an dan mengamalkan kandungan isinya dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari.

A. Tujuan

Pembelajaran Ilmu Hadits di MAK bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kemampuan pemahaman, penghayatan dan pengalaman


siswa tentang Ilmu Hadits sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
swt. serta berakhlak mulia dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
2. Mengenalkan sumber hukum Islam kepada siswa dalam melaksanakan
hukm Islam sehari-hari, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Hadits di MAK yaitu;

1. Pengertian hadits, sunnah, khabar, dan atsar


2. Pembagian ilmu hadits
3. Kitab-kitab hadits yang mu’tabar
4. Sejarah perkembangan hadits
5. Pemalsuan hadits
6. Pembagian hadits (mutawatir dan ahad)
7. Hadits makbul dan mardud
8. Klasifikasi hadits

Kelas XII Semster I


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mengetahui macam-macam 1.1 Menjelaskan hadits qudsi, marfu’, mauquf, dan


hadits ditinjau dari segi maqtu’
penyandaran
1.2 Menyebutkan perbedaan antara hadits qudsi dengan
Al-Qur’an

1.3 Menyebutkan perbedaan antara hadits qudsi dengan


hadits nabawi

1.4 Menyebutkan contoh hadits qudsi, marfu’, mauquf,


dan maqtu’

2. Mengetahui dan memahami 2.1 Menjelaskan pengertian hadits muttasil, musnad,


macam-macam hadits mu’an’an, musalsal, ‘ali dan nazil
berdasarkan sifat sanad
2.2 Menjelaskan perbedaan hadits muttasil, dan musnad

2.3 Menyebutkan contoh hadits muttasil, musnad,


mu’an’an, musalsal, ‘ali dan nazil

3. Mengetahui dan memahami 3.1 Menjelaskan kedudukan hadits dalam tasyri; Islam
kedudukan hadits dalam tasyri’
Islam 3.2 Menjelaskan fungsi hadits terhadap Al-Qur’an

4.4. Mengetahui dan memahami cara 4.1 Menjelaskan kelayakan tahamulul hadits
menerima dan menyam-paikan
4.2 Menjelaskan metode tahamulul hadits
hadits (Tahamulul Hadits wa
Ada’uhu) 4.3 Menjelaskan kelayakan ada’ul hadits

4.4 Menerangkan metode ada’ul hadits

4.5 Menjelaskan syarat-syarat ada’ul hadits

5. Mengetahui dan memahami 5.1 Menjelaskan ilmu jarh dan ta’dil


ilmu jarh dan ta’dil
5.2 Menjelaskan perkembangan ilmu jarh dan ta’dil

5.3 Menjelaskan metode ulama dalam menjelaskan


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

keadaan rawi

5.4 Menjelaskan syarat orang yang menta’dil dan


mentajrih

5.5 Menjelaskan cara mengetahui keadilan dan


kecatatan rowi

5.6 Menjelaskan tingkatan kata-kata jarh dan ta’dil

6. Mengetahui dan memahami 6.1 Menjelaskan sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in dan
sahabat, tabi’in, dan tabi’ut thabaqatnya
tabi’in
6.2 Menyebutkan keadilan sahabat

6.3 Menjelaskan pengertian abadilah

6.4 Menyebutkan sahabat yang banyak meriwayatkan


hadits dan yang mula-mula masuk Islam

6.5 Menyebutkan sahabat yang banyak fatwanya dan


paling akhir wafatnya

6.6 Menjelaskan pengertian mukhadramun

7. Mengetahui dan memahami 7.1 Menjelaskan sejarah singkat Imam Abu Hanifah, Imam
sejarah singkat para pentakhrij Malik bin Anas, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal
hadits yang dikenal sebagai imam
7.2 Mengungkapkan karya-karya Imam Abu Hanifah,
madzhab
Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’I, Imam Ahmad bin
Hanbal
Kelas XII Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

8. Mengetahui dan memahami 8.1 Menjelaskan sejarah singkat enam perawi hadits
sejarah sigkat pentakhrij hadits (Imam Buhkori, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam
yang dikenal sebagai perawi Turmudzi, Imam Nasa’I, Imam Ibnu Majah)
hadits
8.2 Menyebutkan contoh karya-karya enam perawi hadits
(Imam Buhkori, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam
Turmudzi, Imam Nasa’I, Imam Ibnu Majah)

9. Mengetahui dan memahami 9.1 Menjelaskan kitab Al-Jami’, As-Sunan, Al-Musannaf,


kitab-kitab hadits Al-Mustadrok, Al-Mustakhraj, Al-Musnad, dan Al-
Mu’jam

9.2 Menyebutkan contoh kitab Al-Jami’, As-Sunan, Al-


Musannaf, Al-Mustadroq, Al-Mustakhraj, Al-Musnad,
dan Al-Mu’jam

9.3 Menyebutkan perbedaan antara kitab Al-Jami’ dan As-


Sunan

10. Mengetahui sejarah 10.1 Menjelaskan cara sahabat menerima hadits dari
perkembangan hadits dari masa Rasul saw.
nabi sampai abad X hijriyah
10.2 Menjelaskan sebab-sebab hadits tidak dibukukan
pada masa Rasul saw.

10.3 Menjelaskan ketelitian sahabat dalam menerima


hadits pada masa khulafa’urrasyidin

10.4 Menjelaskan masa permulaan pembukuan hadits

10.5 Menjelaskan perkembangan hadits pada abad III


Hijriyah

10.6 Menyebutkan ulama-ulama dan kitab-kitab hadits


yang masyhur pada abad II dan III Hijriyah

10.7 Menjelaskan pekembangan hadits pada abad IV H


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

sampai abad X H

10.8 Menyebutkan ulama dan kitab hadits yang masyhur


pada abad IV H sampai abad X H

Fiqh Ushul Fiqh


Ushul Fiqih adalah merupakan salah satu kajian bidang pendidikan agama Islam dalam
memahami sumber hukum, menetapkan hukum dan mengembangkan ajaran agama Islam
berdasarkan sumbernya. Untuk memahami sumber hukum, siswa memerlukan keterampilan dan
pengetahuan khusus, serta dituntut untuk selalu mempraktekkan secara terus menerus agar tampak
bakat dan dapat mengembangkannya dengan lebih optimal. Dengan demikian, siswa dapat
memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan tersebut untuk dirinya dan bagi masyarakat

B. Tujuan

Mata pelajaran Ushul Fiqh dalam kurikulum Madrasah Aliyah merupakan mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami dan menghayati terhadap sumber hukum Islam, dimana dalam hal ini Ushul Fiqh merupakan
methode penetapan dan pengembangan hukum Islam dari sumbernya.

Adapun tujuan pembelajaran Ushul Fiqh di Madrasah Aliyah adalah untuk menerapkan kaidah-
kaidah pembahasan dalil-dalil syara’ dalam rangka melahirkan hukum Syariat Islam yang diambil dari
dalil-dalilnya.

Dengan demikian diharapkan para peserta didik dapat mengambangkan hukum syariat Islam
hingga tidak ada satu masalah-pun yang tidak dapat dipecahkan tatkala nash-nash (teks) dalam al-
Qur’an atau Sunnah tidak ada.

C. Ruang Lingkup
Masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu Ushul Fiqh ialah cabang-cabang hukum Syara’ dengan
maksud untuk diselidiki, seperti perintah Allah, diselidiki apakah wajib atau sunnah, larangan Allah
apakah menunjukkah haram atau makruh. Karena perintah Allah itu baik yang wajib maupun Sunnah
keduanya merupakan suruhan. Dan begitu juga yang haram atau makruh keduanya dari larangan Allah

Demikian juga amal perbuatan apakah halal atau tidak dilihat dari illatnya, sehingga dinyatakan
bahwa hukum itu berjalan berkaitan erat dengan illatnya, ada illat ada hukum tidak ada illat tidak ada
hokum

Kelas XII Semster I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami dan menghayati 1.1 Menyebutkan pengertian Amr beserta contohnya


makna Amr dan Nahyu
1.2 Menyebutkan pengertian Nahy beserta contohnya

1.3 Menunjukkan contoh-contoh shighat Amr dan Nahyu


dari Al-Qur’an dan Hadits

1.4 Menjelaskan kaidah-kaidah Amr dan Nahy

1.5 Mengungkapkan hukum yang dihasilkan shigat Amr


dan Nahyu

2. Memahami dan menghayati 2.1 Mengemukakan pengertian ‘Am dan Khas


makna ‘Am dan Khash
2.2 Memberikan contoh-contoh lafadz ‘Am dan Khash

2.3 Menjelaskan hukum yang dihasilkan lafadz ‘Am dan


Khash

2.4 Mengungkapkan hukum beramal dengan lafadz ‘Am


dan Khash

2.5 Menjelaskan pengertian Takhsis dan Mukhasis

2.6 Mengungkapkan macam-macam Takhsis dan


Mukhasis berikut contohnya

3. Mengetahui dan memahami 3.1 Menjelaskan pengertian Mujmal dan Mubayyan


makna dan hakekat Mujmal dan
3.2 Mengemukakan pembagian Mujmal dan Mubayyan
Mubayyan
3.3 Memberikan contoh-contoh Mujmal dan Mubayyan
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3.4 Menjelaskan pengertian Ta’khirul Bayan disertai


dengan contoh

4. Memahami lafadz Muradif dan 4.1 Mengungkapkan pengertian Muradif dan Musytarak
Musytarak disertai contoh masing-masing

4.2 Menjelaskan hukum akibat Muradif dan Musytarak

5. Memahami dan menghayati 5.1 Mengungkapkan pengertian lafadz Mutlaq dan


makna Mutlaq dan Muqayyad Muqayyad

5.2 Memberikan beberapa contoh Mutlaq dan Muqayyad

5.3 Menjelaskan hukum yang diakibatkan lafadz Mutlaq


dan Muqayyad beserta contoh masing-masing

5.4 Menerangkan cara beralihnya lafadz Mutlaq ke


Muqayyad disertai contohnya

6. Memahami dan menghayati 6.1 Menjelaskan pengertian Dzahir dan Takwil


Dzahir dan Takwil
6.2 Mengungkapkan syarat-syarat Takwil

6.3 Menyebutkan contoh Dzahir dan Takwil

6.4 Mengemukakan masalah-masalah yang dapat dan


tidak dapat di takwil disertai alasan-alasanya

6.5 Menjelaskan macam-macam ta’wil disertai


contohnya

7. Mengetahui dan menghayati 7.1 Menjelaskan pengertian Manthuq dan Mafhum


Manthuq dan Mafhum disertai contohnya

7.2 Mengemukakan macam-macam Manthuq dan


Mafhum beserta contohnya

7.3 Mengungkapkan perbedaan para ulama tentang


kedudukan hukum yang dihasilkan Mafhum

7.4 Memberikan contoh hukum yang dihasilkan Mafhum

7.5 Memberikan contoh masalah penetapan hukum atas


dasar Mafhum

8. Memahami dan menghayati 8.1 Menjelaskan pengertian Nasakh berikut contohnya


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

makna Nasakh 8.2 Menjelaskan perbedaan antara Nasakh dan Takhsis

9. Mengetahui dan menghayati 9.1 Mengungkapkan sebab-sebab terjadinya Nasakh


sebab-sebab terjadinya Nasakh
9.2 Mengemukakan hikmah Nasakh
dan hikmahnya
9.3 Memberikan contoh hukum mansukh dan
menjelaskan hikmahnya

10. Mengetahui dan menghayati 10.1 Menjelaskan syarat-syarat Nasakh


syarat-syarat Nasakh dan
10.2 Mengungkapkan macam-macam Nasakh
macam-macamnya
10.3 Menunjukkan contoh Nasakh

11. Memahami dan menghayati 11.1 Mengemukakan cara-cara mengetahui Nasakh


cara-cara mengetahui Nasakh
11.2 Memberikan contoh ayat yang Mansukh dan
menjelaskannya

12. Mengetahui dan memahami 12.1 Mengungkapkan golongan yang menerima adanya
golongan yang menerima dan Nasakh disertai alasannya
menolak adanya Nasakh dalam
Al-Qur’an 12.2 Mengungkapkan golongan yang menolak adanya
Nasakh disertai alasannya

13. Mengetahui dan memahami 13.1 Menjelaskan pembagian Nasakh


adanya pembagian Nasakh
13.2 Menunjukkan contoh masing-masing
Kelas XII Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

14. Memahami dan menghayati 14.1 Menjelaskan pengertian Ta’arudh Mengemukakan


Ta’arudh contoh dalil (nash) yang Ta’arudh

14.2 Mengemukakan beberapa contoh Ta’arudh dari ayat


al-Qur’an dan As-sunnah

14.3 menjelaskan syarat-syarat ta’arudh

14.4 Menjelaskan cara menerapkan dalil ta’arudh sebagai


dasar beramal

15. Memahami dan menghayati 15.1 Mengemukakan pengertian tarjih


Tarjih
15.2 Menjelaskan syarat-syarat Tarjih

15.3 Menjelaskan macam-macam Tarjih beserta


contohnya

16. Memahami dan menghayati 15.1 Mengemukakan pengertian Ijtihad


makna dan hakekat Ijtihad
15.2 Menjelaskan syarat-syarat Ijtihad

15.3 Menjelaskan hukum berijtihad

15.4 Menjelaskan kedudukan hukum yang dihasilkan dari


Ijtihad

15.5 Menjelaskan metode berijtihad

15.6 Menjelaskan kedudukan Ijtihad bagi Nabi SAW

15.7 Menjelaskan kedudukan Ijtihad dimasa sekarang

16. Memahami dan menghayati 16.1 Mengemukakan pengertian Ittiba’


makna Ittiba’
16.2 Menjelaskan hukum Ittiba’ beserta dalilnya

16.3 Menunjukkan hikmah Ittiba’

17.Mengetahui dan memahami 17.1 Menjelaskan pengertian Taqlid


makna dan hakekat Taqlid
17.2 Menjelaskan syarat-syarat Taqlid dan
pembagiannya
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

17.3 Menjelaskan hukum taqlid disertai pendapat para


ulama

18.Mengetahui dan memahami 18.1 Menjelaskan pengertian Talfiq


makna dan hakekat talfiq
18.2 Menjelaskan hukum Talfiq beserta alasannya

18.3 Mengungkapan macam-macam Talfiq disertai


contohnya

Mata Pelajaran: Tasawuf/Ilmu Kalam


Mata pelajaran Tasawuf/Ilmu Kalam ini sebenarnya merupakan dua bidang berbeda yang
disatukan, oleh karena itu untuk memudahkan proses pembelajarannya kurikulum ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
a. Kelas XI semester I : Bidang Ilmu Kalam
b. Kelas XI semester II : Bidang Tasawuf
c. Kelas XII semester I : Bidang Ilmu Kalam
d. Kelas XII semester II : Bidang Tasawuf

C. Pengertian

Mata pelajaran tasawuf/ilmu kalam merupakan unsur mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) pada madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami
perkembangan pemikiran Islam dalam bidang tasawuf dan ilmu kalam sebagai khazanah warisan
intelektual Islam dan menganalisa perbandingan-perbandingannya sehingga menjadi sumber keyakinan
dan pengamalan sehari-hari dalam berakidah dan berakhlak.

D. Tujuan dan Fungsi


Tasawuf/ilmu kalam di madrasah bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kemampuan pemahaman, penghayatan dan pengamalan


siswa tentang tasawuf/ilmu kalam sehingga menjadi cendekiawan yang penuh tanggung jawab
dan bijaksana dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Menjadikan muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran tasawuf/ilmu kalam adalah mata pelajaran yang memberi bekal
peserta didik untuk memahami pemikiran kaum muslimin dalam hal berakhlak, berakidah, dan
keimanan yang benar dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun ruang lingkup
materi/bahan kajian pelajaran tasawuf/ilmu kalam meliputi:
1. Aspek Kesejarahan.

Aspek kesejarahan ini meliputi sub-sub aspek: sejarah pertumbuhan dan perkembangan
tasawuf/ilmu kalam seperti aspek politik, ekonomi, geografis, munculnya aliran-aliran dalam
tasawuf/ilmu kalam dan ketokohan para pemimpinnya: (1) dalam ilmu kalam seperti muncul
aliran-aliran kalam: Khawarij, Syi`ah, Jabariyah, Qadariyah, Murji`ah, Salafiyah, Mu`tazilah, Ahlu
Sunnah Asy`ariyah dan Maturidiyah, (2) dalam tasawuf: Abu al-Faidh Dzunnun al-Mishri, Abu
Yazid al-Bustami, Al-Ghazali, Rabiah al-Adawiyah, al-Hallaj dan Muhy al-Din Ibn `Araby.
2. Aspek Pemikiran

Aspek pemikiran: (1) Dalam ilmu kalam: seperti batasan mukmin dan kafir, fungsi wahyu dan
akal, kekuasaan, perbuatan, keadilan, dan sifat-sifat Tuhan, kehendak, kekuasan dan perbuatan
manusia, sikap kaum muslimin terhadap sains dan falsafah, serta pemikiran modern dalam
teologi Islam, (2) Dalam tasawuf: seperti: al-Ma`rifah, al-Ittihad (al-fana wa al-baqa), al-
Mahabbah, al-Hulul dan Wahdatul Wujud.

KELAS : XII (Dua belas)

SEMESTER : I (Pertama)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Mengetahui dan memahami 1.1. Menjelaskan campur tangan Khalifah al-Makmun


perkembangan aliran-aliran ilmu dalam soal akidah dan proses terjadinya Mihnah
kalam di dunia Islam (inquisisi / test of faith)

1.2. Menjelaskan faktor mundurnya aliran Mu`tazilah


pada zaman khalifah al-Mutawakkil dan
bangkitnya aliran Ahlussunnah.

2. Mengetahui dan memahami 2.1. Menjelaskan batas antara mukmin dan kafir
persoalan-persoalan pokok ilmu menurut Khawarij, Mu`tazilah dan Ahlu Sunnah.
kalam
2.2. Menjelaskan fungsi wahyu dan akal menurut
Mu`tazilah, Asy`ariyah, Maturidiyah Samarkand
dan Maturidiyah Bukhara.

2.3. Menjelaskan kekuasan, perbuatan, keadilan dan


sifat-sifat Tuhan menurut Mu`tazilah, Salafiyah,
Asy`ariyah, Maturidiyah Samarkand dan
Maturidiyah Bukhara.

2.4. Menjelaskan kehendak, kekuasan dan perbuatan


manusia menurut Mu`tazilah, Salafiyah,
Asy`ariyah, Maturidiyah Samarkand dan
Maturidiyah Bukhara.

3. Mengetahui dan memahami sikap 3.1. Menjelaskan ayat-ayat al-Quran tentang


kaum muslimin terhadap sains dan sunnatullah dan sains
falsafah
3.2. Menjelaskan dorongan al-Quran untuk
mengambil pelajaran (i`tibar) dan berfikir
(tafakkur) tentang ayat-ayat kauniyah.

3.3. Menjelaskan kemajuan sains dan falsafah pada


zaman klasik Islam.

3.4. Menjelaskan kebangkitan kaum muslimin pada


zaman modern untuk menguasai sains dan
falsafah.

4. Mengetahui dan memahami 4.1. Menjelaskan munculnya neo-Mu`tazilah


perkembangan modern dalam
teologi Islam. 4.2. Menjelaskan tokoh-tokoh teologi Islam modern
dan pemikirannya: Jamaluddin al-Afghani,
Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Abu A`la
al-Maududi, Sayyid Qutb dan Mahmud Syaltut.
KELAS : XII (Dua belas)

SEMESTER : II (Kedua)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Mengetahui dan memahami 1.1. Menjelaskan pengertian ilmu menurut paham


ajaran tasawuf tentang ilmu sufi

1.2. Menjelaskan pembagian ilmu dalam pandangan


kaum sufi (ilmu syari`at, ilmu tarikat, ilmu
hakikat dan ilmu ma`rifat)

2. Mengetahui dan memahami 2.1. Menjelaskan tokoh sufi Muhyiddin Abdul Qadir
tokoh-tokoh tasawuf pendiri Ibn Abdullah al-Jailani, pendiri tarikat Qadariyah
aliran tarikat yang terkenal dan pemikirannya.

2.2. Menjelaskan tokoh sufi Sa`id Ahmad Rifa`iy,


pendiri tarikat Rifa`iyah, dan pemikirannya.

2.3. Menjelaskan tokoh sufi al-Syazili, pendiri tarikat


Syaziliyah dan pemikirannya

2.4. Menjelaskan tokoh sufi Jalaluddin Rumi, pendiri


tarikat Maulawiyah dan pemikirannya.

2.5. Menjelaskan tokoh sufi Abdullah Syattar, pendiri


tarikat Syattariyah dan pemikirannya

2.6. Menjelaskan tokoh sufi Baha`uddin Muhammad


Ibn Muhammad al-Uwaisy al-Bukhari, pendiri
tarikat Naqsabandiyah dan pemikirannya.

3. Mengetahui dan memahami 3.1. Menjelaskan munculnya tasawuf di Indonesia


sejarah tasawuf di Indonesia
3.2. Menjelaskan tokoh-tokoh penyebar di Indonesia
(Hamzah al-Fansury, Syamsuddin al-Sumaterani,
Abdus Samad al-Palimbani dan Syekh Yusuf al-
Makasari.

4. Mengetahui dan memahami 4.1. Menjelaskan problematika masyarakat modern


problematika masyarakat modern
dan perlunya akhlak tasawuf 4.2. Menjelaskan perlunya pengembangan akhlak
tasawuf bagi masyarakat modern.

Anda mungkin juga menyukai