Kelompok 7
Anggota:
Latar Belakang
Sushi adalah salah satu makanan Jepang yang terbuat dari nasi yang dimasak
dengan cuka kemudian dikombinasikan dengan bahan lain seperti ikan mentah atau
makanan laut yang lain. Ikan mentah yang terdapat dalam sushi berpotensi
terjadinya kontaminasi oleh bakteri patogen. Infeksi bakteri patogen yang masuk
ke dalam tubuh manusia melalui perantara makanan atau minuman dapat
menyebabkan foodborne disease. Foodborne disease merupakan salah satu
penyebab utama kematian manusia dan berpengaruh besar terhadap kesehatan
manusia. Bakteri patogen dapat hidup pada suhu tubuh manusia dan juga pada
pangan (Sari et al. 2016). Jenis bakteri patogen yang dapat bertindak sebagai agen
penyebab foodborne disease adalah Salmonella spp.
Salmonella spp. adalah organisme sel tunggal (prokariota) yang termasuk
dalam kelompok bakteri golongan Gammaproteobacteria, dan termasuk dalam
famili Enterobacteriaceae. Anggota genus Salmonella merupakan bakteri gram
negatif, anaerob fakultatif, berbentuk batang lurus dan tidak memiliki kemampuan
untuk membentuk spora. Salmonella spp. seringkali bertindak sebagai penyebab
utama infeksi pada penyakit foodborne disease. Salmonella spp. dapat
menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit diare, salmonellosis,
gastroenteritis, demam tifus, bacteremia (sepsis), serta penyakit infeksi lokal
lainnya. Bakteri Salmonella spp. merupakan mikroorganisme enterik yang
berkaitan dengan saluran pencernaan. Keberadaan bakteri patogen pada makanan
atau minuman tidak dikehendaki dan harus segera dihilangkan dan diperlukan suatu
deteksi bakteri patogen pada makanan tersebut. Salmonella spp. dapat dideteksi
dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan teknik Polymerase
Chain Reaction (PCR) (Amalia 2013).
Metode PCR memiliki beberapa keunggulan diantaranya dapat
memperbanyak DNA pada bagian yang spesifik sesuai yang diharapkan, memiliki
sensitivitas tinggi, dapat digunakan untuk melakukan pengujian hingga manipulasi
DNA, dan mampu memberikan hasil dalam waktu singkat. PCR juga memiliki
beberapa kelemahan diantaranya DNA sel bakteri yang mati ikut terdeteksi. PCR
bekerja dengan cara memperbanyak potongan DNA spesifik dari suatu organisme
serta mempunyai kemampuan untuk bekerja pada sampel yang kompleks dengan
cepat dan memberikan hasil dengan tingkat akurasi tinggi menyebabkan PCR
memiliki potensi besar untuk diaplikasikan sebagai metode deteksi bakteri patogen
penyebab penyakit seperti Salmonella spp. (Prayoga dan Wardani 2015). Oleh
karena itu, dibutuhkan penelitian mengenai deteksi Salmonella spp. berbasis
molekuler agar dapat mendeteksi keberadaan bakteri Salmonella spp. pada produk
perikanan dalam pengembangan metode deteksi cepat.
Tujuan
Prosedur Kerja
Pemanenan bakteri
Biomassa
Isolasi DNA
Isolat Elektroforesis
sss
Amplifikasi
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA