Narasumber: Fikha Adelia SR 16

ISU

1. Integrasi Seni dan Publik:

Dari sejarahnya, seni rupa yang berakar dari seni rupa Barat adalah konsumsi bangsawan dan
kaum borjuis Nusantara. Perubahan-perubahan yang terjadi pada seni rupa modern Indonesia
pun hanya diamati dan dipahami oleh kaum-kaum tertentu dari kalangan akademisi dan
pemerhati seni, menyebabkan hingga sekarang, gap antara seni rupa di ITB dengan masyarakat
non-akademisi dan masyarakat menengah ke bawah masihlah ada. Karena itu, adanya integrasi
ini, juga dengan disiplin-disiplin ilmu lain seperti sains dan teknologi, bertujuan mengurangi
kesenjangan tersebut sehingga publik bisa turut menikmati dan merasakan manfaat seni rupa.
Selain itu juga, Industri 4.0 kian menuntut seni rupa untuk berkolaborasi dengan bidang disiplin
lainnya.

2. Participatory art - Aktivitas seni dimana seniman mengajak orang untuk beramai-ramai
membuat suatu karya bersama. Contoh: Untuk TA, seorang alumni mengundang orang lain
untuk menganyam bersama. Menganyam itu sendiri bersifat meditatif karena melakukan hal
yang sama secara berulang sambil berdiskusi antara seniman dan orang yang diundang.

Keprofesian

1. Kopsor Seni Rupa - Membahas isu seni rupa dengan narasumber dari luar himpunan seperti
kurator, dosen, seniman, atau jika tidak ada narasumber maka menjadi sarana berkumpul untuk
membahas isu-isu tertentu

2. Ada Apa Dengan TA - VASA menyediakan sarana untuk mahasiswa TA mempresentasikan karya
TAnya sebagai latihan sidang TA dan mendapatkan feedback dari massa VASA. Proker ini
sekaligus berguna bagi massa karena memberi bayangan tentang apa yang harus dipersiapkan
untuk TA.

3. Pameran - VASA kerap kali mengadakan pameran karya seni seperti pameran akademis,
pameran angkatan, atau memberi info adanya pameran ekstra kampus sehingga massa VASA
dapat mengirimkan karyanya

KARYA dan PENGMAS

1. Proyek Sungai Citarum - Pembuatan mural di dinding sekitar sungai, serta bekerjasama dengan
ahli dalam penanaman tumbuhan di sekitar wilayah sungai
2. Terapi Seni Lombok - Berangkat ke Lombok setelah terjadinya gempa bumi untuk membantu
warga, khususnya anak-anak, dalam menyembuhkan trauma dengan menghadirkan
seni/membuat karya seni bersama