Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS 1

DERMATITIS KONTAK ALERGI DISEBABKAN OLEH SEKRUP

TITANIUM DAN GIGI PALSU

LAPORAN KASUS

Pria 69 tahun belum penah alergi, kecuali rhinitis dan penggunaan

produk kulit. Tidak mempunyai riwayat reaksi hipersensitifitas terhadap

logam dan besi. Pada tahun 2008, pasien memasang 2 implan gigi yang

menggunakan “fixture Microthread” dan terlihat mempunyai hasil yang baik.

Pada 2010, pasien mengalami fraktur ekstremitas bawah dan

mengalami reduksi terbuka dengan sekrup titanium. 6 bula kemudian,

Nummular eczema berkembang diaatas permukaan kulit. Pasien mendapatkan

pengobatan menggunakan Histamin H1 antagonis, sodium crimiglycate, asam

askorbat dan kalsium, tetapi eskema tidak membaik. Tes temple/Patch Test di

klinik dermatologi Universitas Osaka mengungkapkan, reaksi alergi positif

terhadap kobalt, tin, palladium, indium, dan iridium. Tetapi juga menunjukkan

reaksi positif palsu terhadap tembaga dan titanium.

Pada 2011, sekrup titanium dikeluarkan dari pasien lewat operasi

plastic. Setelah itu eskema membaik, tetapi hanya 50% dari kondisi sebelum
pelepasan sekrup. Sehingga dokter menduga adanya alergi metal dan

menganjurkan untuk selanjutnya ke dokter gigi untuk melepas semua

prosthesis logam. Setelah melepas semua prosthesis logam kecuali untuk

implant gigi dan penyangga gigi, pasien eskema hanya membaik 30% dari

sebelum pelepasan.

Pada 2013, pasien dirujuk ke klinik alergi gigi. Melihat foto panoramic

gigi saat pasiean pertama kali tiba, 2 implan gigi terdapat pada molar di

mandibular kanan. Tidak ada sisa logam yang ditemukan didalam mulut yang

ditemukan terpisah dari penyangga gigi. Patologis yang signifikan ditemukan

disekitar implant gigi yang tidak terobservasi. Implant ini tidak menunjukkan

tanda peri implanitis dan/atau problem mekanis seperti hilangnya sekrup dan

fraktur suprastruktur. Pemeriksaan radiografi tidak ditemukan gambar lain

dari resoprsi tulang disekitar fikture implant. Implant dan penyangga gigi

terbuat dari titanium murni.

Kami mengubah sementara semen dari semen polikarboksilat yang

mengandung zinc positif alergi untuk iomer kaca bebas seng. Setelah 4 bulan

ditindak lanjut dengan pengobatan anti alergi oleh doktee kulit, eskema tetap.

Pada saat iti, dokter menunjukkan alergi positif terhadap kobalt, tin

palladium, indium dan iridium, dan test selanjutnya juga menunjukkan hasil

positif titanium, emas, platinum zink dan besi.


Hasil pada 2014, penyangga gigi dilepas. Satu bulan seteah pelepasan

implant gigi tersebut, pasien tidak menunjukkan kemajuan. Pasien tetap

melanjutkan pengobatan dari dokter kulit. Pada mei 2014, implant gigi dilepas

di Departement of Oral Surgery Tokushima University Hospital. Kemudian

operasi gigi menerapkan torsi balik implant. Instrument tidak memberikan

implant karena menimbulkan efek destruktif sebelum dilepas. Setelah melepas

logam intra oral, gejala alergi terkadang berkembang lebih parah. Sebelum

dilepas, reaksi alergi ini tampaknya disebabkan oleh serpihan logam hasil dari

restorasi logam. Karena kemungkinan kontaminasi titanium tambahan adalah

prosedur minimum selama proses pelapasan. Gejala alergi pasien ini tidak

menunjukkan reaksi langsung. Luasnya eksim berkurang dengan cepat. Satu

bulan kemudian, pasien menghentikan tindakan medis dan eksim menghilang

secara penuh.

DISKUSI :

Pasien mengalami alergi kontak dermatitis setelah memakai implant

gigi dimana gejala alergi muncul setelah operasi orthopedic. Penyangga

implant gigi dan sekrup tidak menunjukkan hasil yang spesifik diarea lokal

tubuh. Gejala alergi muncul pada permukaan kulit. Pasien menunjukkan


gejala alergi yang positif untuk reagen titanium, dan gejala menhilang setelah

pelepasan implant gigi.

Pasien kemungkinan menjadi peka terhadap titanium, karena sekrup

titanium digunakan pada operasi orthopedic dan menunjukkan gejala yang

simultan.

Gejala teratasi sejak implant gigi dan sekrup titanium pasien dilepas.

Komponen titanium pada implant gigi adalah penyebab alergi.

KESIMPULAN :

Pasien dengan alergi kontak dermatitis yang memiliki implant gigi dan

menunjukkan gejala alergi setelah operasi orthopedic. Resiko alergi akibat

titanium lebih rendah daripada logam, disarankan kepada pasien yang akan

menjalani implant untuk dikonfirmasi tentang riwayat hipersensitifitas

terhadap logam dan tes temple sangat disarankan kepada pasien yang meiliki

riwayat alergi.
LAPORAN KASUS 2

REAKSI ALERGI TERHADAP KAWAT ORTODONSI

LAPORAN KASUS

Wanita 14 tahun memulai perawatan ortodontik pada oktober 1987

menggunakan braket stainless steel dan band tanpa komplikasi. Pada

pertengahan desember, braket nikel titanium digunakan pada bagian palatan

dan buccal. Setelah beberapa hari, pasien merasakan sensai terbakar pada

bagian mukosa oral. Rasa sakit makin memburuk dan akhirnya membutuhkan

analgesic lokal dan anastesi topical yang digunakan pada saat makan. Dalam 6

bulan, pasien kehilangan berat badan sebanyak 7 pound karena rasa sakit dan

kesulitan makan.

Pada pertengahan januari 1988, terlihat pada saat pasien konsultasi.

Terdapat luka macula eritema yang luas yang terlihat pada mulut, mukosa

bukal, dorsal, lidah dan palatal.pasien memiliki alergi memakai perhiasan,

terutama anting-anting karena dapat menyebabkan kulit melepuh dan keluar

eksudat.
Setelah penempatan kawat dan temuan klinis dan histologis dengan

reaksi alergi. Kawat tersebut dilepad dan peneymbuhan lengkap terjadi dalam

4 hari.

DISKUSI :

Insiden alergi terhadap nikel tercatat antara 9%- 28,5% dan seperti

allergen pada pasien. Alergi nikel banyak terdapat pada wanita. Reaksi alergi

pada gingiva dan mahkota akibat nikel telah dilaporkan. Dalam kasus yang

tercatat, pasien memiliki pengalaman/riwayat kehilangan tulang alveolar.

Mahkota terdiri dari 75% nikel.

Nikel dalam stainless steel tidak ditemukan karena terbuat dari

kramium membentuk kromium oksida yang mencegah korosi.

Dari sejarah dan klinis luka yang ditemukan pada pasien ini, ketika

digabung dengan histo-patologis dan respon pengobatan, menimbulkan

argument yang meyakinkan merujuk pada stomatitis alergi akibat nikel.

Titanium tidak termasuk dalam allergen pada pasien ini, karena titanium

bukan bahan baku dalam membuat perhiasan.


KESIMPULAN :

Kasus ini mengilustrasikan pentingnya riwayat klinis menyeluruh dan

manfaat dari pemeriksaan histopatologi. Riwayat kontak alergi terhadap

perhiasan memberikan petunjuk awal, dan secara mikroskopis

mengkonfirmasikan klinis stomatitis alergi.


LAPORAN KASUS 3

ALERGI TITANIUM : DAPATKAH MEMPENGARUHI INTEGRASI

IMPLAN GIGI

LAPORAN KASUS

Semua biomaterial logam dalam kontak dengan system biologis

mengalami degradasi disebut dengan korosi yang menghasilkan perubahan

structural dan biologis pada material itu sendiri dan jaringan inangnya. Mulai

dari implant aseptic yang melonggar ke peri-implanitis merupakan proses

yang kompleks akibat korosif.

Titanium dan elemen lain yang dilepaskan dari implant titanium telah

diamati pada jaringan dan organ disekitar implant. Penyebab pelepasan masih

belum jelas, seperti efek titanium pada jaringan tubuh yang masih

diinvestigasi ortophaedic, dermatology dan maxillofacial surgery litelature.

Pelepasan debris titanium dapat bergabung dengan biomolekul seperti

protein dan menjadi respon immunogenic. Yang dapat menyebabkan rasa

sakit, ruam kulit, eskema atau dermatitis, gangguan penyembuhan luk dan

osteomyelitis.
DISKUSI :

Ion logam dapat dilepaskan oleh mekanisme yang sangat banyak,

termasuk korosi, lelah dan stress. Studi tentang deposisi titanium pada

jaringan limfanode setelah pemasangan implant, mereka menyarankan bahwa

partikel halus dapat diangkut oleh sel fagosit ke jaringan limfanode dimana

dapat menemukan tanda-tanda keradangan atau reaksi benda asing.

KESIMPULAN :

Pada kasus ini adalah indikasi dari titanium dapat menginduksi respon

hipersensitifitas pada pasien yang rentan dan dapat memainkan peran penting

dalam kegagalan implant titanium oral. Lebih jauh lagi, mungkin insiden

reakdi alergi terhadap implant titanium mungkin kurang dilaporkan karena

kurangnya laporan.

Anda mungkin juga menyukai