Anda di halaman 1dari 42

REAKSI ALERGI TERHADAP DENTAL

MATERIAL
Drg Dewi Puspitasari, M.Si
Pendahuluan
• Di kedokteran gigi : interaksi antara berbagai dental
material, saliva air dan bahan desinfektan
• Beberapa reaksi alergi terhadap dental material telah
dilaporkan pada pasien, dokter gigi dan asisten
dokter gigi
• Material dalam kedokteran gigi yang menyebabkan reaksi
alergi
– Metal alloys : Ni, Co, Cr, Hg, Ti, Be
– Bahan cetak : polieter, polisulfida
– Bahan restoratif : amalgam, resin komposit, material
yang mengandung eugenol
– Material resin akrilik
– Sarung tangan karet latex
– Material endodontik : pengisi saluran akar,
formaldehid dan sodium hipoklorit
alergi
• Istilah "alergi" digunakan untuk menjelaskan reaksi
imun spesifik terhadap satu atau lebih zat eksogenik
(alergen).
Reaksi alergi
• Reaksi alergi juga dikenal sebagai reaksi
hipersensitivitas
• Alergi merupakan kelainan hipersensistifitas dari
sistem imun
• Efek secara klinis bervariasi mulai dari reaksi ringan
yang menunjukkan ketidaknyamanan atau cosmetic
disrupstion hingga reaksi berat mengancam nyawa
yang disebut anafilaksis
Tipe alergi (Gell and Combs) 1963
• Hipersensitivitas terbagi menjadi beberapa tipe:
– Type 1 :Hipersensitivitas cepat
– Type 2 :Hipersensitivitas sitotoksik
– Type 3 :Hipersensitivitas kompleks
– Type 4 :Hipersensitivitas lambat (Langlais, 2000)
Reaksi hipersensitivitas type IV
• disebut juga reaksi hipersensitivitas type lambat yang diperantarai oleh
sistem imun selular → melalui perantara sel T yang tersensitisasi secara
khusus dan bukan diperantarai antibody.
• dibagi menjadi dua type dasar yaitu:
1. Delayed type hypersensitivity (DTH) yang diinisiasi oleh sel T CD4+
2. T cell mediated cytolysis / sitotoksitas sel langsung yang diperantarai
oleh sel T CD8+
• Pada DTH sel T CD4+ type TH1 mensekresikan sitokin sehingga
menyebabkan adanya perekrutan sel-sel lain, terutama makrofag, yang
merupakan sel efektor yang utama.
• Pada sitotoksitas selular, sel T CD8+ sitotoksik menjalankan fungsi efektor.
• Terjadi setelah terpajan alergi pada kulit dan mukosa antara 10 hari –
beberapa tahun.
• Sensitisasi tipe IV diinduksi oleh kontak berulang alergen dengan kulit atau
mukosa, dan mengikuti beberapa tahap
Reaksi hipersensitivitas
• Type IVa → jaringan rusak ok aktivasi makrofag sel
Th1→ inflamasi
• Type IVb → jaringan rusak ok aktivasi sel TH2 →
infamasi.
• Type IVc → jaringan rusak ok aktivitas sel T-cytotoxic
dan CD8+
MEKANISME REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE 4

Primary contact (pajanan pertama terhadap antigen)


Primary contact (pajanan pertama terhadap antigen)
Secondary contact (pajanan kedua terhadap antigen)
kerusakan jaringan
Mekanisme reaksi alergi tipe IV

• hapten berpenetrasi melalui kulit atau melalui


epitel mukosa dan bergabung dengan protein
endogen untuk membentuk molekul antigen :
alergen
• Alergen ini ditangkap sel langerhans (APC) dan
membawanya ke sel limfosit-T, yang menjadi
peka dan kemudian membawa reseptor spesifik
ke alergen. Limfosit ini dikenal sebagai "limfosit
memori", dan mampu mengenali alergen.
• Setelah terjadi kontak lainnya, alergen
mengikat reseptor spesifik dari limfosit
memori, yang memperbanyak diri dan
menghasilkan sitokin. Reaksi inflamasi seluler
alergi terjadi dalam 48 sampai 72 jam, dan
bertanggung jawab atas manifestasi klinis alergi
tipe IV (Axell, 2001, Grevers dan Röcken, 2002,
Gawrodger, 2005).
• Alergi tipe IV lebih sering ditemui pada kulit dibanding pada mukosa
oral→ sel-sel langerhans 10x pada lapisan dibawah kulit dibandingkan
dibawah mukosa.
• Jaringan kaya akan pembuluh darah kapiler yang mengkarakterisasi
vaskularisasi mukosa mulut → menghilangkan alergen lebih cepat dari
daerah (Forte et al., 2008).
• Secara klinis, ini bisa bermanifestasi sebagai penolakan transplantasi
kronis, atau lebih sering sebagai dermatitis kronis (eksim).
• Jenis alergi I, III dan IV dapat bermanifestasi di daerah orofasial (Axell,
2001, Grevers, 2002, Gawkrodger, 2005).
• Sebuah hapten menembus kulit atau mukosa dan dikombinasikan dengan
protein endogen untuk membentuk alergen. Sel Langerhans menangkap
alergen, dan menghadirkannya ke limfosit T, yang menjadi peka dan
kemudian membawa reseptor spesifik ke alergen. Limfosit ini dikenal
sebagai "limfosit memori".
Rx Hipersensitivitas Gell & Coombs Tipe IV
• Rx hipersensitivitas tipe IV telah dibagi dlm DTH yg tjd melalui
sel CD4+ & T cell mediated cytolysis yg tjd melalui sel CD8+
• melalui sel CD4+ : DTH (Delayed Type Hypersensitivity ) → Pd
DTH, sel CD4+ Th1 mengaktifkan makrofag yg berperan sbg sel
efektor
– CD8+ : CTL (T cell mediated cytolysis) : Kerusakan terjadi
melalui sel CD8+/CTL/Tc yg langsung membunuh sel
sasaran.

• DTH dpt jg tjd sbg respon thd bahan yg tdk berbahaya dlm
lingkungan seperti nikel yg menimbulkan dermatitis kontak
Rx khas DTH mempunyai 2 fase yg dpt dibedakan yaitu sensitasi
& respon imun yg ditingkatkan
Manifestasi klinis
Tipe reaksi alergi tipe IV dapat menunjukkan
manifestasi secara klinis :
• eczema, angular cheilitis, cheilitis (Figure 2),
• erythema of the oral mucosa, hyperplastic gingivitis (Figure 3),
• lichenoid reactions of the oral mucosa (Figure 4),
• perioral dermatitis or a loss of lingual papillae that can mimic
“geographical tongue” (Waroquier et al, 2009) (Figure 5)
(Vamnes et al., 2004, Leigh et al., 2001, Alanko et al., 1996).
• Lesi secara klinis umumnya terlokalisir dekat dengan struktur
yang mengandung alergen, contohnya lichenoid reaction di
dekat tumpat amalgam yang mengandung mercury (Figure 6),
atau mukosa palatum yang dekat dengan protesa yang
mengandung resin metakrilat or (Figure 7) (Evrard and Parent,
2010).
• 3. Hyperplastic gingivitis associated with a contact
allergy to gold. There is a prosthetic gold bar in the
upper jaw.
• 4. Lichenoid reaction of the oral mucosa, associated with a
contact allergy to gold. The patient has a gold crown on tooth
36.
• 5. Depapillation of the tongue, mimicking a
geographical tongue, associated with a contact
allergy to mercury and gold
• 6. Lichenoid reactions on the mucosa of the tongue,
associated with a contact allergy to mercury. The patient has
amalgam filling in his teeth.
• 7. Erythema of the palate in the area in contact with
a resin prosthesis, in association with a contact
allergy to methyl methacrylate.
Dental material yang terkait reaksi alergi
Alergi terhadap material resin komposit
• Konsentrasi pemajanan maksimum selama prosedur
tumpat
– 0.4 mg/m3 : methyl methacrylate (MMA)
– 45 μg/m3 : 2-hydroxyethyl methacrylate (HEMA)
– 13 μg/m : ethylene glycol dimethacrylate
(EGDMA)
– 45 μg/m3 : TEG-DMA
• lichenoid-like reactions pada bibir
• patch test menunjukkan reaksi + terhadap komponen
komposit
• Treatment : antifungal dan penggantian restorasi
yang ada menunjukkan perbaikan, antihistamin
• Meskipun material restoratif berbasis resin dianggap
aman, komponen penyusunnya dapat lepas dan
menyebabkan stomatitis kontak alergi dengan ciri ciri
eritema ringan pada gingiva dan mukosa bukal
• Fisher : monomer MMA merupakan penyebab utama
dermatitis alergi pada dokter gigi dan teknisi lab
• Prevalensi 1%
• Pencegahan : ventilasi ruangan baik dan teknik yang
meminimalkan pemajanan terhadap MMA
• Dokter gigi menyarankan pasien untuk menghindari
pemakaian denture semalaman
Fissure sealant
• Hallstrom U : efek samping seperti asma dan
urtikaria setelah penempatan fissure sealant
Alergi merkuri yang terkait dengan restorasi
amalgam
• Delayed hypersensitivity reaction terhadap restorasi
amalgam seperti eritema, lesi pruritus pada mukosa
mulut dan kulit pada muka dan leher
• Manifestasi umum rekasi ini : oral lichenoid lesions (OLL)
• burning mouth syndrome (BMS)
• Pencegahan : AC, ventilasi yang baik dan teknik handling
amalgam penanganan yang tepat dari sisa-sisa amalgam
dalam larutan sulfida dapat menghindari produksi uap
merkuri
Alergi terhadap metal nickel chromium
• Nickel merupakan sensitizer paling umum diantara
semua metal
• Salah satu penyebab dermatitis kontak alergi pada
wanita
• Pada wanita (4-10)x dibanding laki-laki
• Alergi khromium jarang (10 % pada laki-laki dan 3 %
perempuan: burning sensation, gingival hyperplasia,
numbness on sides of tongue
• Diagnosis dikonfirmasi : patch test using 5% nickel
sulphate in petroleum jelly
• Jika diagnosis hipersensitivitas nikel (+), kawat Ni-Ti
harus diganti dengan:
– stainless steel wire atau titanium molybdenum
alloy (TMA)
– non-nickel containing orthodontic brackets
include ceramic brackets, polycarbonate brackets
and gold brackets
Titanium
• Reaksi hipersensitifitas terhadap titanium dalam
bentuk reaksi granolumatous lokal pada pasien yang
menggunakan cardiac pacemakers
• Prevalensi alergi : rendah 0.6%
• Urtikaria, eksim, kemerahan pada mukosa
• Adanya unsur pada titanium alloy menyebabkan
reaksi alergi pada pasien implan beryllium (Be),
cobalt (Co), chromium (Cr)
Alergi sarung tangan latex
• Sarung tangan, Rubberdam : delayed hypersensitivity
to rubber
• Reaksi bervariasi, dari stomatitis sampai airway
compromise
• skin patch testing untuk type IV delayed
hypersensitivity sedangkan pengukuran serum IgE
untuk type I immediate hypersensitivity
Alergi terhadap anastesi lokal
• Reaksi merugikan dilaporkan terjadi pada lignocaine,
prilocaine, mepivacaine, atau komponennya seperti
methylparaben atau metabisulphite
• Penyebab reaksi alergi adalah injeksi psikogenik atau
intravaskular
• Reaksi sensitisasi sebagian besar disebabkan oleh
anestesi ester sebagai salah satu produk turunannya
adalah antigenicagent p-aminobenzoic acid
• Reaksi alergi dilaporkan oleh anestesi lokal termasuk
ester dan amida
Alergi material endodontik formaldehid
• Formaldehid penyebab umum dermatitis kontak
alergi
• Pada wanita, eksim pada tangan dan muka
Alergi bahan pengisi saluran
akar

• Gutta percha biokompatibel namun kandungan zinc


oxide dapat berperan terhadap toksisitasnya
• resilon bersifat biokompatibel dan alternatif yang
baik untuk pasien yang alergi terhadap dental
material berbasis zinc oxide-eugenol
• Eugenol bertindak sebagai iritasi kontak dan
menginduksi reaksi hipersensitivitas tipe IV dan
gejala anafilaksis umum
• Reaksi alergi terhadap eugenol : inflamasi gingiva
pada area mukosa dan jembatan metal-keramik
Sodium hipoklorit
• 1% sodium hypochlorite
• skin patch tests
• Bahan irigasi saluran akar : burning sensation, sulit
bernafas
Alergi material cetak
• Reaksi alergi bahan cetak polieter : swelling, itching
dan redness
• Komponen dari pasta katalis : sulphonic acid ester
• Pengobatan : topical corticosteroids
(Betamethasone valerate ointment 0.1%)
DIAGNOSIS
• Untuk menegakkan diagnosis, penting untuk
mendapatkan riwayat yang tepat terkait dengan
pemeriksaan alergi, pemeriksaan klinis dan
konfirmasi seperti patch test dan uji
MELISA (Memory Lymphocyte Immunostimulation
Assay)
Referensi
• Meena Syed M, Chopra R, Sachdev V. Allergic
Reactions to Dental Materials-A Systematic Review. J
Clin Diagn Res. 2015 Oct; 9(10)
• Evrard. 2011. Titanium: A New Allergen
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai