Anda di halaman 1dari 1

Fransiska Catharina

X MIPA 4 / 18
Membeli Kue Putu
Pada suatu sore, seorang bapak sedang mencuci mobil di
garasi rumah. Kemudian datanglah anaknya dalam keadaan kotor
karena bermain lumpur dengan teman-temannya di lapangan.
“Nak, segeralah mandi. Bersihkan badanmu dan gantilah baju
sobekmu dengan yang baru,” kata bapak. “Nanti saja, pak. Saya
ingin menikmati angin sore di teras rumah,” jawab anak itu. Sang anak pun duduk di teras
rumah dan menikmati angin sore.

Tak lama kemudian, lewatlah penjual kue putu yang setiap sore selalu lewat depan
rumah. “Nak, tolong belikan kue putu 2 porsi!” perintah bapak. “Siap, pak!” jawab anak
tersebut. Kemudian anak itu pergi keluar rumah dan memanggil penjual kue putu. Penjual
kue putu yang menyadari itu, segera menoleh ke sumber suara. Ia tidak menghentikan
langkahnya, melainkan berjalan semakin cepat dan berlari. Anak tadi mengejar penjual kue
putu. Namun, penjual kue putu lebih cepat daripada anak itu, sehingga anak itu kehilangan
jejak penjual tersebut. Anak itu kembali ke rumah dan berkata kepada bapaknya, “Pak,
penjual kue putu tadi pergi ketika saya panggil.” “Besok bapak saja yang beli. Sekarang
kamu pergilah mandi,” kata bapak. Anak itupun menuruti bapaknya.

Keesokan harinya, bapak bertemu


dengan penjual kue putu. “Pak, kemarin
saya lihat bapak lari-lari. Ada apa?”
tanya bapak itu. Penjual kue putu
menjawab, “Kemarin saya dikejar orang
gila berlumuran lumpur. Karena saya
takut, saya berlari sekencang mungkin.”

Anda mungkin juga menyukai