Anda di halaman 1dari 14

Dinamika Hukum Islam di Iran

Oleh: Elvi Soeradji

ABSTRAK

Iran sebagai negara pernah mengalami pengaruh derasnya mo-


dernisasi dan westernisasi. Iran juga pernah mengadopsi berbagai
hukum dari Barat dan diperaktekkan dalam kehidupan bernegara,
akan tetapi hal ini menimbulkan reaksi dari masyarakat yang mayo-
ritas adalah Muslim Syi'ah yang menginginkan untuk tetap
menerap-kan hukum Islam. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang
melakukan modernisasi dan westernisasi akhirnya membuat
masyarakat Iran menggalang kekuatan untuk melakukan revolusi.
Revolusi ini sebagai upaya Islamisasi total syariat Islam dalam
konstitusi, sehing-ga hukum positif yang ada menjadi islami dan
seluruh peraturan atau perundang-undangan yang pernah tebaratkan
dirubah menjadi hukum-hukum yang islami dan menjadikan
syari'at Islam sebagai landasan dasar seluruh perundang-undangan.

Kata-kata kunci: Hukum Islam, Iran


A. Pendahuluan dengan Barat selalu bersentuhan

Membicarakan tentang hukum dengan hukum yang berwatak


Islam dalam suatu negara meru- sekuler,termasuklran.
pakan pembicaraan yang sangat Iran adalah negara pegunungan
menarik. Apalagi sepanjang sejarah yang terletak di Asia. Di sebelah uta-
umat, hukum Islam ini sebagian raberbatasan dengan Armenia, Kas-
besar telah dipraktekkan dalam pia dan Turkmenistan, di sebelah
kehidupan pribadi, masyarakat dan ba-rat daya dengan Irak, di sebelah
negara sejak periode Nabi sampai ti-mur laut dengan Afganistan dan
terjadinya kontak dengan Barat. Da- Pakistan, di sebelah barat laut
lam perkembangannya semua ne- dengan Turki, dan di sebelah selatan
gara yang melakukan kontak dengan Oman dan Teluk Persia.
Elvi Soeradji | Dinamika Hukum Islam di Iran | 39

ulama kharismatik bernama Aya- da mulanya wilayat al-faqih hanya


tullah Rohullah Khomeini menarik berwenang mengenai bidang-bi-
simpatik masyarakat dan dapat dang tertentu saja, namun dalam
menumbangkan rezim penguasa perkembangan berikutnya kewe-
yang memiliki angkatan bersenjata nangan itu bertambah luas, terma-
terkuat di kawasan Teluk Persia dan suk pengelolaan negara. (Sjadzali,
juga mendapat dukungan negara 1991:215-216). Khomeini bahkan
Adidaya Amerika Serikat. secara tegas mengatakan bahwa
(Sihbudi,1989:33). rungsi wilayah al-Faqih itu adalah
Dengan lugas dan tegas, Kho- menjalankan tugas imam yang gaib,
meini menyerukan bahwa berkom- yaitu memimpin umat Islam. Tugas
promi dalam bentuk apapun deng- itu baru berakhir jika imam yang
an Barat dan Timur merupakan se- dinantikan sudah muncul.
buah pengkhianatan terhadap Dalam hal ini Khomeini men-
Islam. Karena itu, ia menekankan gembangkan gagasan tanggungja-
perombakan sistem monarki abso- wab ulama di dalam pemerinta-
lut dan menggantikannya dengan han, dalam bentuk struktur terlem-
sistem pemerintahan Islam. bagakan yang harus diserahi ke-
(Sihbudi,1989:50). percayaan kepemimpinan negara
Di samping Khomeini, ada lagi bersangkutan. Konsep inilah yang
seorang tokoh yang ddak kalah menjadi teori politik dasar di
pentingnya dan digambarkan se- Republik Iran dan tercermin dalam
bagai "ideolog revolusi" Iran yakni Muqaddimah Undang-Undang
Ali Syariati. (Romli, 2000:97). la Dasar serta pasal-pasalnya.
menyatukan berbagai arus pemba- Perubahan konstitusional dan
haru di masanya: oposisi terhadap institusional negara Iran yang sub-tanstif
Syah, penolakan terhadap wester- dilakukan melalui pemilih-an.
Referendum pada Maret 1979
nisasi, kebangkitan agama dan
mengubah pemerintahan Iran dari
pembaharuan sosial. (Esposito, monarki menjadi Republik Islam Iran
1996:119). yang disahkan secara resmi pada tanggal
Pada masa kebangkitan revo- 24 April 1979. Ada-pun konstitusinya
lusi, yang memberi pengaruh ter- disahkan pada tanggal 2 dan 3 Desember
besar dalam penyusunan konsti- 1979. Agama resmi adalah Islam yang
berpaham Syi'ah. Meskipun demikian,
tusi di Iran adalah teori wilayat
aliran-aliran Islam lain
al-faqih yang berkembang selama
perkuliahan-perkuliahan Khome-
ini di Najaf. (Mallat,2001:94). Pa-
40 | HIMMAH Vol. VIII No. 22 Mei - Agustus 2007
tetap dihormati. Demikian pula Islam-Syura'), menafsirkan konsti-

penganut Kristen, Yahudi dan tusi, dan memastikan kesesuaian


Zoroaster secara resmi diakui akan antara setiap perundang-undang-
hak dan keberadaannya sebagai an dengan hukum dan konstitusi
kelompok-kelompok penganut Islam. Wewenangnya termuat
agama minoritas. Semua warga dalam Konstitusi Iran pasal 96,
negara yang terdiri dari berbagai yang menyatakan bahwa Dewan
suku bangsa seperti Persia, Arab, Pelindung mempunyai hak veto
Buluchistan, Kurdi, Turki, Turko- atas semua undang-undang yang
man memiliki hak yang sama lolos dari parlemen yang dinilai
dalam kehidupan sosial dan poli- tidak Islami. Selain itu dibentuk
tik. Urusan-urusa politik, ekonomi pula Dewan Pengadilan Tertinggi
dan sosial didasarkan pada konsep yang didominasi oleh para
spiritual dan etika Islam. (Pulunga, mujtahid (ahli hukum Islam).
1997:188). (Esposito, 1996:82).
Dalam konstitusi, struktur ke- Konstitusi Iran 1979 direvisi
lembagaan kekuasaan penting da- pada 1989. Revisi ini mencakup
lam tubuh negara Republik Islam beberapa hal yang menjadi ciri
Iran ini terdiri dari; wilaydt al- khas konstitusi liberal Eropa dan
faqih, presiden, perdana menteri lainnya berhubungan dengan ideo-
dan kabinet, Majelis Konsultasi logi Islam Negara. di satu pihak di-
Islam (Parlemen, atau Majelis tekankan pemisahan kekuasaan
Syura'), Dewan Pelindung Konsti- antara eksekutif, yudikatif dan
tusi, dan Mahkamah Agung. legislatif dengan tujuan meng-
(Pulunga, 1997:188). hindari kemungkinan munculnya
Prinsip pemerintahan oleh ahli diktator seperti Syah. Di pihak lain,
hukum (wilayat al-faqih) dan ke- dibuat ketentuan agar ulama bisa
utamaan hukum Islam (dan berarti mengawasi dengan seksama akti-
juga kedaulatan Ilahi) diabadikan vitas pemerintah, dan jabatan fa-
dalam Konstitusi Iran. Faqih akan qih dilembagakan dengan Khome-
dibantu oleh Dewan Pelindung ini sebagai pemegang utama jabat-
beranggotakan 12 ahli hukum; 6 an ini. (Esposito,2001:222). Se-
dipilih Khomeini dan 6 lainnya di- jumlah revisi lainnya adalah ke-
pilih Parlemen. Dewan ini bertugas dudukan presiden yang kuat
mengawasi pemilihan Presiden menggantikan jabatan perdana
dan Parlemen (Majelis Permusya- menteri (Esposito, 1996:82). dan
watan Nasional atau Majelis- menetapkan dewan barn yang
Elvi Soeradji | Dinamika Hukum Islam di Iran | 41
bertugas menengahi konflik antara (kecenderungan untuk diam dan

parlemen dan dewan perwalian bersifat apolitis) dibandingkan


mengenai kesesuaian perundang- aktivisme di bidang politik.
undangan dengan kriteria Islam. (Yamani, 2002:102).
(Esposito,2001:216). Hal ini paling tidak ada be-
Dengan demikian, maka jelas- berapa sebab, pertama, sejarah
lah bahwa Islam memiliki posisi Syi'ah wilayat al-faqih selalu di-
yang sangat kuat dalam kebijakan warnai kekalahan politik. Kekuat-
pemerintahan Iran. Akan tetapi, an politik Islam sepanjang sejarah
posisi Islam ini, jauh sebelumnya pasca al-Khulafa al-Rasyidin telah
mengalami tarik ulur dengan didominasi oleh kaum Sunni.
kebijakan yang terbaratkan, di Kaum Syi'ah, dalam sejarahnya
samping pada dasarnyajauh pada hampir selalu menjadi kelompok
masa sebelumnya perkembangan pinggiran yang cenderung tertin-
politik di Iran ini sangat erat das. Kedua, terkait dengan konsep
kaitannya dengan masyarakatnya ruj'ah (kembali) Imam Mahdi.
yang menganut mazhab Syi'ah Sejak masa gaibnya Imam Mahdi
yang lebih suka menghindari hingga kembalinya nanti, orang-
dunia politik (lebih bersifat orang Syi'ah tidak mempunyai ke-
quitisme'). sempatan dan, sesungguhnya, ti-
C. Posisi Hukum Islam dak perlu- untuk meraih kepemim-
pinan umat manusia, mengingat
Satu-satunya masyarakat Mus- kepemimpinan itu sudah ditak-
lim yang kini diperintah oleh pe- dirkan baru bisa direbut oleh kaum
tugas-petugas agama dan hukum mustadh'fin. ketika Imam Mahdi
Islam adalah Iran. Pengalaman kembali. CYamani, 2002:104).
Iran menunjukkan kelemahan Konsekuensinya, tidak ada guna-
konsep negara nasional sekuler nya melakukan upaya untuk me-
dalam suatu masyarakat yang rebut kepemimpinan, karena ter-
penguasa-penguasa tradisional te- nyata upaya itu tidak akan pernah
lah pernah melaksanakan kontrol berhasil. Konsep inilah yang antara
langsung terhadap seluruh negara. lain secara doktrinal menjadikan
(Esposito, 2001:134). Namun pa- kaum Syi'ah quietis.
da dasarnya, masyarakat Iran yang Sikap itu didukung oleh kon-
didominasi masyarakat Syi'ah se- sep taqiyyah, yakni menyamarkan
panjang perjalanannya lebih ban- keyakinan (ke-syi'ah-an mereka)
yak dipengaruhi oleh quietisme
42 | HIMMAH Vol. VIII No. 22 Mei - Agustus 2007

(Syari'ati, 1992:67), yang mampu bat aktif. Baru setelah dinasti itu
menyelamatkan mereka dari ke- berdiri ada upaya untuk meng-
punahan dan berkembang secara akomodasi peran ulama Syi'ah ke
alami. Ini terbukti dalam sejarah, dalam struktur politiknya. Betapa
sejak abad keenam belas, Iran pun, tentunya pihak penguasa ti-
telah menjadi masyarakat Muslim dak menginginkan peran politik
Syi'ah. (Esposito, 2001:67). Halini ulama terlalu menonjol karena
diperkuat dengan adanya maklu- bisa menjadi tantangan bagi peran
mat dari dinasti Syafawiyah politik mereka. Sementara itu, ka-
(1501-1722) yang menyatakan rena adanya doktrin ruj'ah, para
bahwa Islam Syi'ah sebagai agama ulama pun menerima secara alami
resmilran. (Dewan Redaksi, 1994: peran mereka semata-mata pe-
243). mimpin spiritual, yakni sebagai
Meskipun demikian, terbukti mufti atau qddhi (pemberi fatwa
ada dinasti Syi'ah yang besar, na- atau hakim yang kekuasaannya
mun kenyataannya dinasti ini di- bersifat spiritual), atau dalam tra-
bentuk bukan sebagai bagian dari disi Syi'ah disebut sebagai Syaikh
upaya komunitas Syi'ah untuk al-Islam. Oleh karena itu, ulama
meraih kekuasaan, melainkan- pun hanya bergerak di bidang
paling tidak pada awalnya- malah penerapan hukum fiqih dan bim-
tidak berkaitan denga Syi'ah se- bingan spiritual yang bersifat apo-
bagai mazhab. Yang terjadi adalah litis.
orang-orang dari suku tertentu, Kecenderungan ini semakin
yang kebetulan penganut Syi'ah, di-perkuat dengan munculnya satu
yang mempunyai aspirasi kekuasa- aliran pemikiran hukum dalam se-
an dan berhasil membangun se- jarah Syi'ah yang disebut aliran
buah dinasti. Baru belakangan me- Akhbariyah (1623 M). Mereka
reka melakukan tindakan-tindak-an per-caya bahwa ulama tidak mem-
yang mencerminkan ke-syi'ah-an punyai hak untuk melakukan ijti-
mereka. Bahkan, dinasti Syafa- had atau upaya menyimpulkan hu-
wiyah ini sebelumnya sebuah alir- kum untuk menjawab persoalan
an tarikat yang pada awalnya sama yang muncul di zamannya. Tugas
sekali bukan merupakan bagian dari ulama tidak lebih dari sekedar
komunitas Syi'ah. (Yamani, menyampaikan tradisi dari Rasul
2002:105). dan para Imam, yang menurut
Dalam proses pendirian dinas- kelompok ini sesungguhnya sudah
ti tersebut, para ulama tidak terli- cukup bisa menjawab kebutuhan
Elvi Soeradji | Dinamika Hukum Islam di Iran | 43
zaman. Bahkan, mereka berpendi- Iran tidak pernah dijajah oleh

rian, tradisi-tradisi itu sudah cukup kekuatan Eropa (Inggris dan


jelas sehingga orang awam pun Rusia), tetapi kekuatan ekonomi-
akan sanggup memanfaatkannya nya secara berangsur-angsur jatuh
untuk menjawab persoalan mere- di bawah kontrol Eropa pada akhir
ka. (Brown, 2003:60). dengankata abad ke-19. Dengan demikian ma-
lain ijtihad tidak diperiukan. syarakat Iran bersentuhan dengan
Relevansi tradisi Akhbariyah faham-paham dari Barat. Hal ini
terhadap quietisme di dalam ke- menimbulkan revolusi konstitusi
lompok ulama Syi'ah ini akan men- (1905-1911 M) (Esposito, 2001:
jadi jelas, ketika ia dikontraskan 134) yang pada waktu itu Iran
dengan kelompok Ushuliyah, yang dikuasai oleh dinasti Qajar (1794-
merupakan penentang kaum Akh- 1925). (Brown, 2003: 59).
bariyah. Berbeda dengan kelom- Revolusi ini merupakan hasil
pok Akhbariyah, kaum Ushuliyyah koalisi antara kaum nasionalis
berpendapat bahwa kaum ulama yang didukung kaum ulama untuk
sesungguhnya mempunyai hak memaksa raja, agar mau meneri-
dan kewajiban untuk melakukan ma dan mengakui konstitusi untuk
ijtihad dalam menjawab persoal- membatasi kekuasaannya. Inilah
an-persoalan zamannya. (Yamani, untuk pertama kalinya para ulama
2002:106). Kelompok Ushuliyah berperan aktif dalam dunia politik.
ini -setelah bertarung selama ham- Ulama pada waktu itu terbagai
pir dua abad dengan kelompok dalam dua kelompok, yang setuju
Akhabariyah- pada abad ke-18 ber- dengan konstitusi dan yang tidak.
hasil meraih supremasi kepemim- Akan tetapi, ulama yang tidak se-
pinan umat Syi'ah dari Kelompok tuju dengan adanya konstitusi
Akhbariyyah. (Brown, 2003:60). sesungguhnya bukan tidak setuju
Kemenangan ini sekaligus meng- pada konstitusi itu sendiri, melain-
kristalkan peran ulama di tengah kan tidak setuju pada adanya
masyarakat sebagai pemimpin. legislasi lain di luar Syari'ah. (Ya-
Pada saat yang sama, untuk per- mani,2002:32). Fadlullah Nuri,
tama kalinya peran ulama men- misalnya adalah salah satu ulama
dapatkan rumusan konkrit. Seja- yang menentang konstitusi itu,
lan dengan itu, peran mereka da- bahkan menuduh konstitusi itu
lam urusan keduniaan mulai ter- bid'ah dan penyimpangan mutlak
bayang yang sebelumnya lebih karena menurutnya di dalam Islam
bersifat diam (apolitis). tidak seorangpun diizinkan meng-
44 | HIMMAH Vol. VIII No. 22 Mei - Agustus 2007
aturhukum. (Esposito,1990:118). 107).

Akan tetapi pada analisis yang le- Pada kenyataannya, dinasti


bih jauh, kelompok ini meng- Qajar digantikan oleh dinasti
anggap bahwa ulama yang berko- Pahlevi (1925-1979 M) di bawah
alisi dengan kaum nasionalis itu Reza Khan Syah (1925-1941) dan
pada hakikatnya hanya diperalat putranya Muhammad Reza Syah
oleh kaum nasionalis sekuler. Akan (1941-1979) kemudian Iran mo-
tetapi setidaknya, para ulama telah dern membentuk dirinya. Periode
mempertimbangkan suatu upaya dinasti ini merupakan periode
legislasi"ekstrasyari'ah". (Yamani, sekulerisasi. Reza Khan pengagum
2002:33). Hal ini menunjukkan Turki pada masa itu, dan terimbas
bahwa institusi ulama yang fungsi- oleh langkah Mustafa Kemal Ata-
nya selama ini baru terbatas pada turk, dia memusatkan perhatian-
soal-soal agama dan spiritual, se- nya pada modernisasi dan pem-
karang berkembang perannya bentukan pemerintahan yang
sampai ke bidang politik. kuat, mengandalkan angkatan ber-
Tahap masa konstitusional itu senjata dan birokrasi modern. Ber-
cuma pendek. Inggris dan Rusia beda dengan Ataturk, dia tidak
pada tahun 1907 menandatangai menjalankan kebijakan sekularisa-
persetujuan pengakuan terhadap si masyarakat secara menyeluruh.
wilayah pengaruh masing-masing Dia tidak menghapuskan lembaga-
pihak: Rusia di Iran Utara dan lembaga keagamaan, hanya mem-
Inggris di Iran Selatan. Dengan batasi dan mengontrol mereka se-
bantuan Rusia, Shah baru mampu cara politis. Iran di bawah Reza
membubarkan Majelis Musyawa- Khan merupakan kerajaan bukan
rah Nasional pada tahun 1908, Republik, sebuah negara modern
meskipun dibuka kembali pada yang kebijakannya dan tujuannya
tahun yang sama pada tahun 1911 adalah memperkuat integrasi
dapat dibubarkan kembali. (Espo- nasional dan bukan partisipasi
sito, 1990:119). Meskipun upaya politik. (Esposito,2001:69).
politik ulama ini terbukti tidak Reza Khan mengumbar janji-
berhasil, keterlibatan ulama pada janji manis bagi Islam di Iran pada
peranan legeslasi "ekstra syari'ah" tahun awal kekuasaanya dan men-
itu telah menumbuhkan suatu ke- dapatkan dukungan dari para pe-
sadaran baru berupa kemungkinan mimpin Syi'ah. Namun, setumpuk
pembuatan undang-undang yang kebijakan yang bertentangan
bersifat nasional. (Yamani, 2002: dengan keyakinan dan identitas
oeradji [ Dinamika Hukum Islam di Iran | 45
Islam serta melangkahi wewenang budaya antara kelompok-kelom-

dan kedudukan para ulama se- pok yang berkiblat ke Barat ter-
makin mengasingkan banyak sebut dan mayoritas bangsa Iran,
ulama dan kelompok-kelompok terutama elit tradisional. (Espo-
tradisional. Ajaran Majusi (Zoros- sito, 1990:168-169).
ter) ditetapkan sebagai agama ne- Pada tahun 1941, Inggris dan
gara bersama-sama dengan Islam. Uni Soviet menduduki Iran, dan
Pemerintah memilih nama pra- selanjutnya memaksa Reza Khan
Islam (Pahlevi) dan lambang-lam- meletakkan jabatan dan men-
bang pra-Islam (singa dan Mata- yerahkannya kepada putranya Mu-
hari), dan melakukan langkah- hammad Rezha Syah Pahlevi. Se-
langkah pembaharuan hukum dan lama perang dunia kedua itu Iran
pendidikan dengan landasan Ba- diduduki dan berada di bawah
rat. Aturan busana membatasi di- kontrol pihak Inggris, Uni Soviet
kenakannya pakaian keagamaan, dan Amerika Serikat. Kemudian
dan mewajibkan pakaian Barat un- pada 1946 Uni Soviet mening-
tuk kaum pria (1928), dan me- galkan Iran di bawah tekanan PBB
larang cadar bagi kaum wanita dan Amerika Serikat. Pada waktu
(1935). Pemerintah mengontrol yang sama, kehadiran Amerika Se-
sumbangan-sumbangan keagama- rikat makin tumbuh berkembang
an (1934). Seperti di Mesir dan dan mempererat hubungannya
negara-negara Muslim lain yang dengan Syah. (Esposito,1990:
beranjak modern, para ulama ke- 170). Dengan demikian, Syah mu-
hilangan sumber-sumber utama lai secara efektif mengkonsolida-
kekuasaan dan kekayaan karena sikan kekuasaannya dengan du-
posisi mereka digantikan oleh kungan kuat dari sejumlah pe-
pengadilan, pengacara, hakim, merintahan Barat (terutama Ame-
notaris, dan guru sekuler modern. rika Serikat dan Inggris) dan peru-
Bahkan mahkamah syari'ah, yang sahaan-perusahaan multinasional
masih berfungsi dalam permasa- Barat. (Esposito,2001:69).
lahan kekeluargaan Muslim ditun- Pada tahun 1951, para pemuka
dukkan ke bawah kementerian keagamaan yang sepanjang politik
kehakiman. Langkah pembaharu- disingkirkan sejak masa Reza Shah
an yang dilakukan ini banyak mengeluarkan dekrit menyerukan
menguntungkan kelas atas dan nasionalisasi Anglo-Iranian Oil
menengah serta memperlebar Company. Dengan berlangsung
kesenjangan sosial ekonomi dan nasionalisasi itu melalui Undang-
46 | HIMMAH Vol. VIII No. 22 Mei - Agustus 2007
undang Nasionalisasi 1951, Ing- sekuler yang berkiblat ke Barat,

gris dan pihak Barat memboikot maka hubungan ulama dan Negara
minyak Iran. Mossadeq muncul se- pun semakin memburuk. Akibat-
bagai pahlawan rakyat, lambang nya, kaum agama bersekutu deng-
kesatuan dan kemerdekaan nasi- an kelompok pedagang tradisional
onal berhadapan dengan inter- dan melibatkan diri dalam isu-isu
vensi Asing. Hingga pada ketika sosial, ekonomi, dan politik rakyat
Syah berupaya menyingkirkan vis-a-vis birokrasi negara.
Mossadeq dari Perdana Menteri Pada tahun 1962-1963, Aya-
pada 1953, maka bangkit reaksi tullah Khomeini tampil sebagai
umum mendukung Mossadeq yang suara anti pemerintah di antara
mengakibatkan Syah terpaksa minoritas ulama vokal yang meng-
mengasingkan diri dari Iran. anggap Islam dan Iran tengah ter-
Namun tidak berselang beberapa ancam bahaya dan mendukung
hari, atas bantuan Amerika Seri- keterlibatan politik kaum ulama.
kat, maka Syah dikembalikan dari Derasnya pengaruh modernisasi
pengasingannya. (Esposito,1990: dan westernisasi dipandang seba-
171). gai ancaman bagi Islam, kehidup-
Kebijakan-kebijakan Syah se- an Muslimin dan kemerdekaan
makin meluaskan kontrol negara nasional Iran. Dari mimbarnya di
atas banyak bidang yang sebelum- Qum, Khomeini menjadi suara
nya merupakan wilayah kekuasa- oposisi yang tak kenal kompromi
an para ulama. Pembaharuan yang melawan kekuasaan mutlak dan
pernah dilakukan pemerintahan "pemerintahan" atau pengaruh
ayahnya pada 1930-an semakin asing. Bentrokan-bentrokan yang
diperlebar dengan menyertai pem- terjadi di Qum (22 Maret 1963)
baharuan di bidang pertahanan dan Mashad (3 Juni 1963)
pada 1960-an yang membatasi menyebabkan Khomeini ditahan
lebih lanjut kekayaan, penghasil- pada 4 Juni, dan demontrasi-de-
an, dan kekuasaan para ulama. montrasi rakyat yang dipimpin pa-
CEsposito,2001:70). ra ulama di kota-kota besar ditum-
Dengan demikian, secara nya- pas dengan kejam. (Esposito,2001:
ta belum ada peningkatan kegiat- 71).
an politik ulama pada masa dinasti Khomeini diasingkan ke Turki
Pahlevi ini. Akan tetapi ketika pada 1964, lalu pindah ke Irak pa-
kekuasaan semakin memuncak di da 1965 dan kemudian ke Prancis
tangan Syah dan kelompok elit 1978. Dari pengasingannya, dia
Elvi Soeradji j Dinamika Hukum Islam di Iran | 47
terus mengajar, menulis (misalnya bangsa barat juga memberi peng-

Hukumat Islami) dan berbicara aruh dalam penerapan hukum di


lantang menentang Syah dan Iran. Kode pinal yang diundangkan
mengutuk kebijakan-kebijakannya pada tahun 1912 di Iran, misalnya,
yang "tidak Islami". Kaset-kaset adalah undang-undang hukum pi-
dan pamflet-pamflet berisi pidato dana yang disusun oleh ahli
Khomeini diseludupkan ke Iran hukum dari Prancis. (Liebesny,
dan disebarluaskan melalui mes- 1975:115).
jid-mesjid.(Esposito,2001:72). Kemunculan Dinasti Pahlevi
Perjuangan Khomeini, Ali (1925-1979) di bawah kekuasaan
Syari'ati, serta masyarakat penen- Reza Khan Syah (1925-1941) yang
tang Syah itu akhirnya mampu terimbas oleh langkah Musthafa
mengubah peta Iran dalam sebuah Kemal Ataturk membentuk Iran
revolusi bahkan peta Syi'ah yang Modern dan semakin menampil-
dulunya lebih quietisme apolitis kan wajah sekularisasi. Kode sipil
menjadi masyarakat Syi'ah aktif di atau kitab hukum perdata yang di-
bidang politik, menampilkan Ide- undangkan antara 1928-1935 me-
ologi Islam yang bersifat holistik, rupakan kombinasi antara Hukum
menampilkan Islam sebagai se- Islam dan Hukum Prancis. Kode
buah jalan hidup yang menyeluruh Sipil ini terdiri dari 10 buku, yang
dan sempurna, yang dapat mem- terdiri dari dua bagian. Pada bagi-
beri tuntunan dalam kehidupan an kedua terdiri dari 6 buah buku
sosial dan politik. (Yamani, 2002: yang berdasarkan pada fiqih maz-
108). hab Syi'ah Itsna Asyariyah (fiqih
Ja'fari). (Liebesny, 1975: 115). Bu-
D. Praktek Hukum Islam ku ini banyak berkisar tentang
dalam Perundang - hukum keluarga dan harta waris;
Undangan wewenang para qadhi dalam bi-
Sejak Dinasti Syafawiyah ber- dang-bidang terbatas pada kasus-
kuasa atas Islam Syi'ah, Iran men- kasus yang menyangkut perkawin-
jadi negara Syi'ah dengan me- an, cerai, dan perwalian, kemu-
laksanakan hukum Islam yang dian dalam penyesuaian hukum-
berpedoman pada Fiqih Ja'fari hukum itu dapat diputuskan hanya
atau mazhab Syi'ah Itsna Asyariah. oleh aturan-aturan formal dengan
Akan tetapi dalam perkembangan bukti, dalil dari syariah. (Schacht,
selanjutnya,-sebagaimana bangsa 1985: 142). Adapun bagian sisa
lain- persentuhan dengan bangsa- terdiri atas 4 buah buku yang
48 | HIMMAH Vol. VIII No. 22 Mei - Agustus 2007
berdasarkan hukum Prancis. ketentuan yang diundangkan men-

(Mahmood, 1987:214). Di antara- jadi terhenti dengan adanya revo-


nya adalah adanya pengaturan ke- lusi. Kemenangan kaum ulama da-
wajiban pakaian barat untuk kaum lam revolusi Islam 1979 menandai
pria dan dilarang memakai cadar terhentinya proses reformasi libe-
untuk kaum wanita. (Esposito, ral, dan dimulainya kebijakan ke-
2001:69). Pada tahun 1931 di- kuatan ulama atas masalah politik
berlakukan hukum perkawinan dan hukum, yang mengakibatkan
terbaru dan sekitar tahun 1937- pemandulan kekuasaan kehakim-
1938 undang-undang tersebut di- an yang berorientasi Barat dalam
amandemen dengan menambah menjalankan profesi hukum.
beberapa peraturan baru. Di anta- (Esposito, 2001:137). Republik
ra ketentuan tersebut adalah ada- Islam Iran mendeklarasikan atas
nya peraturan bahwa setiap per- kesetiaannya kepada prinsip Islam
kawinan atau perceraian harus dan hukum Islam harus dijadikan
tercatat. (Mahmood, 1987:215). sumber utama setiap perundang-
Reformasi yang paling utama undangan. Penegasan ini ter-
adalah diberlakukannya Undang- cermin dalam konstitusi Republik
Undang Perlindungan Keluarga Islam Iran pasal 4 bahwa semua
pada bulan Juni 1967 yang terdiri undang-undang baik hukum sipil,
dari 23 pasal yang kemudian di- pidana, keuangan, ekonomi, ad-
perbaiki pada 1975. Undang-un- ministratif, militer, politik dan
dang ini antara lain menetapkan sebagainya harus didasarkan atas
persyaratan keras poligami, yaitu prinsip Islam, yang mempunyai
seorang suami harus dapat me- kedudukan tidak hanya di atas
yakinkan pengadilan bahwa ia hukum, tetapi bahkan di atas
mampu secara finansial di samping konstitusi. (UUD Republik Iran
mampu pula memperlakukan Pasal4).
isteri-isterinya secara adil. Suami Dengan demikian, jelaslah
dan isteri dipandang mempunyai bahwa Republik Islam Iran menya-
hak dan kemampuan yang sama takan bahwa semua peraturan dan
untuk mendapatkan perceraian perundang-undangan haruslah
dari pengadilan. Sebelumnya, berdasarkan kriteria Islam. Deng-
pengadilan hams berusaha men- an kata lain, negara Islam baru ini
damaikan kedua belah pihak. mengembangkan hukum positif
(Mahmood.1987: 215-216). yang menjadi islami dan berarti ini
Pada tahun 1979 seluruh adalah akhir dari syariat sebagai
Elvi Soeradji [ Dinamika Hukum Islam di Iran | 49
satu-satunya landasan norma menyembunyikan semua bagian

yuridis. tubuh kecuali telapak tangan dan


Dengan berhasilnya revolusi, wajah. Aturan ini berlaku bagi
maka dalam bidang hukum pun kaum perempuan Muslim maupun
tentunya mengalami perubahan. non-Muslim dan juga tamu Barat.
Pada 1982 Majelis Hakim Agung Akibatnya, kaum perempuan me-
mengumumkan kepada peng- rasakan pengaruh tersebut, ban-
adilan-pengadilan yang ada untuk yak di antara mereka yang berpa-
tidak melaksanakan perundang- ham sekuler merasa terbebani oleh
undangan yang tidak islami yang peraturan tersebut, sehingga ban-
telah ditetapkan sebelum revolusi. yak yang menentang pembatasan-
Adapun hukum perkawinan yang pembatasan baru tersebut dengan
berlaku 1931-1938 dan hukum melakukan demonstrasi-demons-
perlindungan keluarga 1975 harus trasi. (Esposito,2001:87-88). Di
diperbaiki dan disesuaikan dengan samping itu pula semua kode pinal
kriteria Islam, dan yang diluar atau hukum pidana 1912 dan kode
kriteria Islam harus dibatalkan. sipil 1928-1935 digantikan pera-
(Mahmood,1987:218). Dengan turan yang berdasarkan prinsip
demikian, ajaran Islam-Islam hukum Islam. (Mahmood,1987:
Syi'ah-dilaksanakan kembali da- 218). Semua peraturan yang tidak
lam perundang-undangan seperti atau belum dikodifikasi, harus
tanpa ada pembatasan atas prak- merujuk kepada fiqih mazhab itsnd
tek poligami dan kawin mut'ah dan Asyariyah.
pembatasan yang bersifat kondisi-
onal dan minimal terhadap per- E. Penutup
ceraian sewenang-wenang dan se- Dengan demikian, sepanjang
pihak. sejarah Iran, masyarakat Iran di-
Di samping itu, meskipun dominasi oleh masyarakat Islam
muqaddimah Konstitusi Republik yang bermazhab Syi'ah (Jscnd
Islam Iran mengakui persamaan Asyariya/i), sehingga hukum yang
derajat antara kaum pria dan wani- diterapkan adalah hukum Islam
ta di depan hukum, peraturan ber- dalam versi mazhab Syi'ah atau
pakaian misalnya, dalam praktek fiqih Ja'fari. Akan tetapi per-
pemerintah menjalankan secara sentuhan dengan bangsa Eropa-
ketat peraturan tersebut dan me- sebagaimana negara-negara Mus-
nuntut semua perempuan untuk lim lainnya, tentu saja memberi-
mengenakan hijab dan baju yang kan nuansa baru dalam menawar-
50 | HIMMAH Vol. VIII No. 22 Mei - Agustus 2007
kan kebijakan-kebijakan mereka an terhadap kebijakan-kebijakan

pada dinasti-dinasti Iran tersebut, pemerintah yang melakukan


di antaranya dalam bidang hukum. modernisasi dan westernisasi ter-
Nuansa penerapan hukum pun sebut. Sehingga akhirnya mereka
diwarnai kebarat-baratan bahkan mampu menggalang masyarakat
sama sekali berdasarkan hukum Iran dari quetisme menjadi aktif
Barat, sehingga terjadi tank ulur dalam urusan politik dan pro
antara hukum Islam dan hukum revolusi.
Barat. Keberhasilan revolusi ini diser-
Pada dasarnya masyarakat Iran tai upaya Islamisasi total dengan
tidak terlalu ambil peduli, karena menjadikan syariat Islam dalam
masyarakat Syi'ah lebih banyak konstutusi. Seluruh peraturan atau
bersifat apolitis, sehingga kebija- perundang-undangan yang pernah
kan pemerintah dalam penerapan terbaratkan dirubah menjadi
hukum pun tidak menjadikan me- hukum-hukum yang islami se-
reka sebagai penentang. Hanya sa- hingga syari'at Islam dijadikan
ja ada sebagian ulama dan inteiek- sebagai landasan dasar seluruh
tual Muslim yang merasa keberat- perundang-undangan.

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 1994, Ensiklopedi Islam, Jilid 2,


Jakarta, Ichtiar BaruVan Hoeve.
J. Liebesny. Herbert, 1975, The Law of The Near & Middle East, New
York Press Albany.
L. Carl Brown, 2003, Wajah Islam Politik: Pergulatan Agama dan
Negara Sepanjang Sejarah Umat, Penerjemah: Abdullah Ali,
Jakarta, Serambi.
L. Esposito, John, 1996, Ancama Islam: Mitos atau Rialitas?,
Penerjemah: AlwiyahAbdurrahman, dkk, Bandung, Mizan.
____, 1990, Islam dan Politik, Penerjemah: Joesoef Sou'yb, Jakarta,
bulan Bintang.
____ (editor), 2001, Ensiklopedi Oxford Duma Islam Modem, Jilid 2
Penerjemah: EvaY.N., dkk., Bandung: Mizan.
____, dkk, 1996, Islam dan demokrasi, Penerjemah: Rahmani Astuti,
Bandung, Mizan.
Elvi Soeradji | Dinamika Hukum Islam di Iran | 51

Mahmood, Tahir, 1987, PersonalLaw inIslamic Countries, NewDelhi.


Mallat, Chibli, 2001, Menyegarkan Islam, Penerjemah: Santi Indrawi
Astutui, Bandung, Mizan.
Pulunga, J. Suyuthi,1997, Fiqh Siyasah: Ajaran Sejarah dan
Pemikiran, Jakarta, Grafindo Persada.
SamsulM.Romli,Asep,2000,DemonologiIslam:
UpayaBaratMembasmi Kekuatan Islam, Jakarta, Gema Insani
Press.
Schacht, Josepht, 1985, Pengantar Hukum Islam, Penerjemah: Muh.
Said, dkk, Jakarta, Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana
Perguruan Tinggi Agama.
Syari'ati, Ali, 1992, Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, Penerjemah:
Nasrullah,dkk, Bandung, Mizan.
Sihbudi, M. Riza, (Amin Rais dalam Kata Pengantar), 1989, Dinamika
Revolusi Islam Iran: Dari Jatuhnya Syah Hingga Wafatnya
AyatullahKhomeini, Jakarta, Pustaka Hidayah.
Sjadzali, Munawir, 1991, Islam dan Tata Negara: ajaran, Sejarah, dan
Pemikiran, Jakarta, UI Press.
Undang-Undang Dasar Republik Iran
Yamani, Antara al-Farabi dan Khumaini: Filsafat Politik Islam, Bandung:
Mizan,

Anda mungkin juga menyukai