ABSTRAK
(Syari'ati, 1992:67), yang mampu bat aktif. Baru setelah dinasti itu
menyelamatkan mereka dari ke- berdiri ada upaya untuk meng-
punahan dan berkembang secara akomodasi peran ulama Syi'ah ke
alami. Ini terbukti dalam sejarah, dalam struktur politiknya. Betapa
sejak abad keenam belas, Iran pun, tentunya pihak penguasa ti-
telah menjadi masyarakat Muslim dak menginginkan peran politik
Syi'ah. (Esposito, 2001:67). Halini ulama terlalu menonjol karena
diperkuat dengan adanya maklu- bisa menjadi tantangan bagi peran
mat dari dinasti Syafawiyah politik mereka. Sementara itu, ka-
(1501-1722) yang menyatakan rena adanya doktrin ruj'ah, para
bahwa Islam Syi'ah sebagai agama ulama pun menerima secara alami
resmilran. (Dewan Redaksi, 1994: peran mereka semata-mata pe-
243). mimpin spiritual, yakni sebagai
Meskipun demikian, terbukti mufti atau qddhi (pemberi fatwa
ada dinasti Syi'ah yang besar, na- atau hakim yang kekuasaannya
mun kenyataannya dinasti ini di- bersifat spiritual), atau dalam tra-
bentuk bukan sebagai bagian dari disi Syi'ah disebut sebagai Syaikh
upaya komunitas Syi'ah untuk al-Islam. Oleh karena itu, ulama
meraih kekuasaan, melainkan- pun hanya bergerak di bidang
paling tidak pada awalnya- malah penerapan hukum fiqih dan bim-
tidak berkaitan denga Syi'ah se- bingan spiritual yang bersifat apo-
bagai mazhab. Yang terjadi adalah litis.
orang-orang dari suku tertentu, Kecenderungan ini semakin
yang kebetulan penganut Syi'ah, di-perkuat dengan munculnya satu
yang mempunyai aspirasi kekuasa- aliran pemikiran hukum dalam se-
an dan berhasil membangun se- jarah Syi'ah yang disebut aliran
buah dinasti. Baru belakangan me- Akhbariyah (1623 M). Mereka
reka melakukan tindakan-tindak-an per-caya bahwa ulama tidak mem-
yang mencerminkan ke-syi'ah-an punyai hak untuk melakukan ijti-
mereka. Bahkan, dinasti Syafa- had atau upaya menyimpulkan hu-
wiyah ini sebelumnya sebuah alir- kum untuk menjawab persoalan
an tarikat yang pada awalnya sama yang muncul di zamannya. Tugas
sekali bukan merupakan bagian dari ulama tidak lebih dari sekedar
komunitas Syi'ah. (Yamani, menyampaikan tradisi dari Rasul
2002:105). dan para Imam, yang menurut
Dalam proses pendirian dinas- kelompok ini sesungguhnya sudah
ti tersebut, para ulama tidak terli- cukup bisa menjawab kebutuhan
Elvi Soeradji | Dinamika Hukum Islam di Iran | 43
zaman. Bahkan, mereka berpendi- Iran tidak pernah dijajah oleh
dan kedudukan para ulama se- pok yang berkiblat ke Barat ter-
makin mengasingkan banyak sebut dan mayoritas bangsa Iran,
ulama dan kelompok-kelompok terutama elit tradisional. (Espo-
tradisional. Ajaran Majusi (Zoros- sito, 1990:168-169).
ter) ditetapkan sebagai agama ne- Pada tahun 1941, Inggris dan
gara bersama-sama dengan Islam. Uni Soviet menduduki Iran, dan
Pemerintah memilih nama pra- selanjutnya memaksa Reza Khan
Islam (Pahlevi) dan lambang-lam- meletakkan jabatan dan men-
bang pra-Islam (singa dan Mata- yerahkannya kepada putranya Mu-
hari), dan melakukan langkah- hammad Rezha Syah Pahlevi. Se-
langkah pembaharuan hukum dan lama perang dunia kedua itu Iran
pendidikan dengan landasan Ba- diduduki dan berada di bawah
rat. Aturan busana membatasi di- kontrol pihak Inggris, Uni Soviet
kenakannya pakaian keagamaan, dan Amerika Serikat. Kemudian
dan mewajibkan pakaian Barat un- pada 1946 Uni Soviet mening-
tuk kaum pria (1928), dan me- galkan Iran di bawah tekanan PBB
larang cadar bagi kaum wanita dan Amerika Serikat. Pada waktu
(1935). Pemerintah mengontrol yang sama, kehadiran Amerika Se-
sumbangan-sumbangan keagama- rikat makin tumbuh berkembang
an (1934). Seperti di Mesir dan dan mempererat hubungannya
negara-negara Muslim lain yang dengan Syah. (Esposito,1990:
beranjak modern, para ulama ke- 170). Dengan demikian, Syah mu-
hilangan sumber-sumber utama lai secara efektif mengkonsolida-
kekuasaan dan kekayaan karena sikan kekuasaannya dengan du-
posisi mereka digantikan oleh kungan kuat dari sejumlah pe-
pengadilan, pengacara, hakim, merintahan Barat (terutama Ame-
notaris, dan guru sekuler modern. rika Serikat dan Inggris) dan peru-
Bahkan mahkamah syari'ah, yang sahaan-perusahaan multinasional
masih berfungsi dalam permasa- Barat. (Esposito,2001:69).
lahan kekeluargaan Muslim ditun- Pada tahun 1951, para pemuka
dukkan ke bawah kementerian keagamaan yang sepanjang politik
kehakiman. Langkah pembaharu- disingkirkan sejak masa Reza Shah
an yang dilakukan ini banyak mengeluarkan dekrit menyerukan
menguntungkan kelas atas dan nasionalisasi Anglo-Iranian Oil
menengah serta memperlebar Company. Dengan berlangsung
kesenjangan sosial ekonomi dan nasionalisasi itu melalui Undang-
46 | HIMMAH Vol. VIII No. 22 Mei - Agustus 2007
undang Nasionalisasi 1951, Ing- sekuler yang berkiblat ke Barat,
gris dan pihak Barat memboikot maka hubungan ulama dan Negara
minyak Iran. Mossadeq muncul se- pun semakin memburuk. Akibat-
bagai pahlawan rakyat, lambang nya, kaum agama bersekutu deng-
kesatuan dan kemerdekaan nasi- an kelompok pedagang tradisional
onal berhadapan dengan inter- dan melibatkan diri dalam isu-isu
vensi Asing. Hingga pada ketika sosial, ekonomi, dan politik rakyat
Syah berupaya menyingkirkan vis-a-vis birokrasi negara.
Mossadeq dari Perdana Menteri Pada tahun 1962-1963, Aya-
pada 1953, maka bangkit reaksi tullah Khomeini tampil sebagai
umum mendukung Mossadeq yang suara anti pemerintah di antara
mengakibatkan Syah terpaksa minoritas ulama vokal yang meng-
mengasingkan diri dari Iran. anggap Islam dan Iran tengah ter-
Namun tidak berselang beberapa ancam bahaya dan mendukung
hari, atas bantuan Amerika Seri- keterlibatan politik kaum ulama.
kat, maka Syah dikembalikan dari Derasnya pengaruh modernisasi
pengasingannya. (Esposito,1990: dan westernisasi dipandang seba-
171). gai ancaman bagi Islam, kehidup-
Kebijakan-kebijakan Syah se- an Muslimin dan kemerdekaan
makin meluaskan kontrol negara nasional Iran. Dari mimbarnya di
atas banyak bidang yang sebelum- Qum, Khomeini menjadi suara
nya merupakan wilayah kekuasa- oposisi yang tak kenal kompromi
an para ulama. Pembaharuan yang melawan kekuasaan mutlak dan
pernah dilakukan pemerintahan "pemerintahan" atau pengaruh
ayahnya pada 1930-an semakin asing. Bentrokan-bentrokan yang
diperlebar dengan menyertai pem- terjadi di Qum (22 Maret 1963)
baharuan di bidang pertahanan dan Mashad (3 Juni 1963)
pada 1960-an yang membatasi menyebabkan Khomeini ditahan
lebih lanjut kekayaan, penghasil- pada 4 Juni, dan demontrasi-de-
an, dan kekuasaan para ulama. montrasi rakyat yang dipimpin pa-
CEsposito,2001:70). ra ulama di kota-kota besar ditum-
Dengan demikian, secara nya- pas dengan kejam. (Esposito,2001:
ta belum ada peningkatan kegiat- 71).
an politik ulama pada masa dinasti Khomeini diasingkan ke Turki
Pahlevi ini. Akan tetapi ketika pada 1964, lalu pindah ke Irak pa-
kekuasaan semakin memuncak di da 1965 dan kemudian ke Prancis
tangan Syah dan kelompok elit 1978. Dari pengasingannya, dia
Elvi Soeradji j Dinamika Hukum Islam di Iran | 47
terus mengajar, menulis (misalnya bangsa barat juga memberi peng-
DAFTAR PUSTAKA