Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : SEJARAH


KELAS /SEMESTER : XII/GANJIL
PEMINATAN : IPS
PENYUSUN : MARLINA

Sejarah SMAN 68 Jakarta


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
___________________________________________________________________________

Nama Sekolah : SMA N 68 Jakarta


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XII/I (Ganjil)
Progam : IPS
Materi Pokok : Respon Internasional terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Alokasi Waktu :1 Minggu x 8 JP (1 JP 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan IPK


Kompetensi Dasar Kognitif Kompetensi Dasar Keterampilan

3.1 Menganalisis secara kritis respon 4.1 Menyajikan secara kritis respon
Internasional terhadap proklamasi Internasional terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia kemerdekaan Indonesia dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain

IPK IPK

3.1.1. Menjelaskan respon internasional 4.1.1 Menyajikan komik hasil kreatifitas


terhadap Proklamasi kemerdekaan peserta didik tentang respon
Indonesia. (faktual) Internasional terhadap proklamasi
3.1.2. Menjelaskan pengakuan Mesir
kemerdekaan Indonesia
terhadap kemerdekaan Indonesia.
(konseptual) (mandiri, kolaboratif)
3.1.3. Menjelaskan pengakuan India
terhadap kemerdekaan Indonesia.

Sejarah SMAN 68 Jakarta


(konseptual)
3.1.4. Menjelaskan pengakuan Australia
terhadap kemerdekaan Indonesia.
(konseptual)
3.1.5. Menjelaskan peran PBB terhadap
kemerdekaan Indonesia.
(konseptual)
3.1.6. Menganalisis isi hasil perundingan
Konferensi Meja Bundar (KMB) .
(metakognitif)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat menganalisis
secara kritis
respon Internasional terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia dan menyajikan hasil
kreatifitas secara kritis mengenai respon Internasional terhadap proklamasi kemerdekaan
Indonesia dalam bentuk komik sejarah

D. Materi Pembelajaran
Respon internasional terhadap Proklamasi kemerdekaan Indonesia
a. Faktual : Respon dari\ negara lain terhadap kemerdekaan Indonesia tahun 1945
b. Konseptual : Pengakuan mesir terhadap kemerdekaan indonesia, pengakuan India
terhadap kemerdekaan Indonesia
c. Prosedural : Sikap bangsa Indonesia ketika menerima adanya pengakuan
kemerdekaan dari negara lain
d. Metakognitif : Peran PBB terhadap kemerdekaan indonesia dan hasil dari
perundingan
konferensi meja bundar.

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

1. Model : Discovery Learning tipe komik sejarah


2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Persentasi, Tanya Jawab

F. Media/Alat/Sumber Belajar

Alat Spidol, papan tulis, LCD, gambar-gambar tentang materi Respon


internasional terhadap Proklamasi kemerdekaan Indonesia

Media Power point tentang materi, modul pembelajaran dan LKS tentang
Respon internasional terhadap Proklamasi kemerdekaan Indonesia

Sumber Modul Sejarah Peminatan SMA Kelas XII. Jakarta : Direktorat


Sejarah dan Nilai Budaya, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud.
Mulyati, Tutik dan Suryadi. 2010. Sejarah SMA/MA Kelas
XII. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.
Abdulah, Taufik. 2010. Indonesia dalam Arus Sejarah (volume
VI). Jakarta; PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Hassan , M Zein. 1970. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Negeri.Jakarta; Bulan Bintang

Herimanto,dkk. 2015. Sejarah untuk kelas XII SMA dan MA.


Solo;Platinum.

Mardikaningsih, Rini. 2015. Sejarah untuk kelas XII SMA dan MA


program IPS. Solo;Global.

Mustpo, Habib. 2006. Sejarah Sma kelas XII program IPS.


Jakarta;Yudhistira.

Nasution, A. H. 1973. Sekitar Perang Kemerdekan Indonesia.


Bandung; Angkasa

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I
Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pertemuan Kesatu 4x45 menit
Pendahuluan 15 menit

Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Menyanyikan lagu wajib nasional “Hari Merdeka”
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, materi di kelas
sebelumnya Pada Kelas XI
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Pemberi Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah langkah pembelajaran.

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Inti STIMULUS 150 menit
 Guru menayangkan gambar/foto\berikut ini

IDENTIFIKASI MASALAH
 Guru memberikan penjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai :
Pengakuan Mesir, India,Australia dan PBB terhadap
kemerdekaan Indonesia untuk melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi.
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
 apa bentuk Kepedulian masyarakat Mesir terhadap
kemerdekaan Indonesia?
 peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok besar dengan
materi
1. Respon Mesir
2. Respon India
3. Respon Australia

 peserta didik bediskusi dan membuat mind mapping


tentang materi yang dibagikan sesuai kelompoknya
 peserta didik mempersesntasikan hasil diskusi
kelompoknya secara bergantian
 Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi diri guru dan juga kelompok lain terkait
pembelajaran
 Peserta didik Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati dari berbagai
literatur dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Pengakuan Mesir, India,Australia dan PBB terhadap
kemerdekaan Indonesia
Penutup  peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran 15 menit
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
 peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang

Sejarah SMAN 68 Jakarta


sudah dilaksanakan.
 Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai langsung
diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan


1. Tehnik Penilaian
a) Penilaian Sikap :
Menilai sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik melalui observasi yang
dibukukan pada jurnal selama satu semester.
b) Pengetahuan :
Menilai kemampuan peserta didik dalam Menganalisis secara kritis respon
Internasional terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui :
- Tes tertulis dalam bentuk soal tes uraian untuk pengetahuan baik yang
sifatnya fakta maupun konseptual. (Lampiran 1)
- Tugas : laporan tertulis hasil rekonstruksi kelompok dalam bentuk tulisan
analisis
c) Keterampilan
- Portofolio, yaitu menilai laporan tertulis hasil rekonstruksi kelompok dalam
bentuk tulisan analisis. (Lampiran 2)

2. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial diberikan kepada yang hasil ulangannya belum mencapai
kreteria ketuntasan minimal yaitu 75, dengan program kegiatan pembelajaran
individu melalui penugasan.

PROGRAM REMEDIAL

Mata Pelajaran : Sejarah


Pokok materi : Respon Internasional terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Kelas : XII IPS
Hari / Tanggal :

TUGAS REMEDIAL

Petunjuk !
1. Buatlah ringkasan materi dari materi yang evaluasinya belum tuntas.
2. Mintalah bantuan dari teman sekelasmu yang dianggap dapat membantu memberikan
pemahaman pada materi tertentu.
3. Ikutilah program remedial tes yang disiapkan oleh guru pengajar.

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Keterangan :
1. Ringkasan tulis dengan rapi dan lengkap dalam buku catatan
2. Sumber ; bukupaket, buku-buku lain dan internet
3. Waktu untuk mengerjakan 1 minggu

3. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah mencapai nilai
kreteria ketuntasan minimal 75 dengan program kegiatan pembelajaran individu dalam
bentuk penugasan.

PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Sejarah


Pokok materi : 3.1 Respon Internasional terhadap Proklamasi Kemerdekaan
IndonesiaKelas : XII IPS
Hari / Tanggal :

TUGAS PENGAYAAN

Buatlah 1 (satu) tulisan yang merupakan hasil eksplorasi anda dari tema :

“ Pengakuan Kemerdekaan Indonesia Di Mata Dunia”

Catatan :
1. Tulis dengan rapih dan lengkap minimal 1.5 halaman
2. Huruf : bentuk huruf Arial, karakter huruf 12, dengan spasi 1,5 spasi
3. Kirimkan ke djidjim21@gmail.com
4. Sumber : modul, buku-buku lain dan internet
5. Waktu untuk mengerjakan 1 minggu
6. Share ke Link Blog literasimu

Jakarta, 18 Juli 2018

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 68 Jakarta Guru Sejarah

Dra. Adwiana Hardiyanti, M.Pd Marlina


NIP. 196103051986022002 NIP. 197608262008012012

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Lampiran 1 : Penilaian Pengetahuan

SOAL PENILAIAN PENGETAHUAN KD 3.1

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 68 Jakarta


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas : XII IPS
Hari, tanggal :
Waktu : 45 Menit

PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan.
2. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.
3. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan
4. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawabnya.

Kerjakan soal dibawah ini !

Essay
1. Untuk mendapatkan pengakuan sebagai sebuah negara merdeka. Sebuah negara dapat
diakui dunia internasional sebagai negara yang berdaulat atau merdeka harus memenuhi 4
syarat, yaitu … .
2. Sebutkan sebab-sebab Mesir memberikan pengakuan kemerdekaan RI !
3. Rapat Umum oleh organisasi dan parpol di Mesir menghasilkan sebuah resolusi yang
berisi….
4. Bagaimanakah proses Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan dari India ?
5. Bagaimanakah peran yang diberikan oleh Australia dalam mendukug kemerdekaan RI?

KUNCI JAWABAN DAN SKOR

NO JAWABAN SKOR
Maksimal
1. Sebuah negara dapat diakui dunia internasional sebagai negara yang 20
berdaulat atau merdeka harus memenuhi 4 syarat berikut ini :

1. Memiliki wilayah
2. Memiliki rakyat
3. Pemerintahan yang berdaulat (memiliki susunan
penyelenggaraan negara seperti lembaga yudikatif, legislatif,

Sejarah SMAN 68 Jakarta


eksekutif, dan sebagainya)
4. Mendapatkan pengakuan dari negara lain (baik secara de
facto maupun secara de jure).

2. Sebab-Sebab Mesir Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI 20


 Persamaan Agama
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di
Mesir
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di Mesir
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan haji di
Arab
3. Resolusi yang dihasilkan dalam rapat tersebut adalah: 20
 Pemboikotan barang-barang buatan Belanda,
diseluruh Negara Negara
 Arab Pemutusan hubungan diplomatik antara negara-
negara Arab dan Belanda
 Penutupan pelabuhan dan lapangan terbang di
wilayah Arab terhadap
 kapal dan pesawat Belanda Pembentukan perangkatan
kesehatan untuk menolong korban Agresi Belanda
4. Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India Dibentuknya 20
PPII (Persatuan Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII
adalah membela proklamasi negara dengan mendesak para pemimpin
India untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang berdiri dan
berdaulat. Tugas dari PPII adalah : Meyakinkan pemimpin India,
Membentuk Balai Penerangan (Indonesia Information Service) 9
Juni 1946

5. Inisiatif partai komunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari 20


serikat buruh perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh
pelabuhan Australia melarang pemuatan atas semua kapal belanda
yang mau ke Indonesia.
a. Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi
memutuskan pemogokan menyeluruh terhadap semua

Sejarah SMAN 68 Jakarta


kapal Belanda di Australia.
b. Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney
menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kapal Belanda
dan kantor diplomatik Belanda dan memasang sepanduk
berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia
(Hands off Indonesia)
c. Oktober 1945 Australia memfasilitasi kembalinya lebih
dari 1400 para tawanan perang Belanda asal Indonesia
yang ada di Australia ke tanah air menggunakan kapal
kargo dari pelabuhan Sydney
d. 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah
Indonesia dan Belanda ke PBB
e. 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB
bahwa Indonesia punya kedudukan sederajat dalam
persangketaan Indonesia dan Belanda g. 25 Agustus 1947
Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
Total 100

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Lampiran 2 : Format Penilaian Sikap
Lembar Penilaian Observasi

NO NAMA SIKAP JML NILA KET


SKOR I

Tanggung Jawab
Sopan Santun

Kedisiplinan

Komunikasi
Konsentrasi
Kerjasama
Keaktifan
Toleransi

10

Pedoman Penilaian :

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Rubrik

No. Aspek yang Skor


dinilai 1 2 3 4
1. Sopan Santun Penggunaan Penggunaan Penggunaan Santun
bahasa tidak bahasa tidak bahasa tidak dalam
santun, tidak santun, tidak santun, tetapi berbahasa,
menghormati menghargai menghormati menghormati
guru dan tidak teman, tetapi guru dan guru dan
menghargai sudah menghargai menghargai
teman menghormati teman teman
guru
2. Kedisiplinan Datang Datang Datang tidak Datang tepat
terlambat, tidak terlambat, tidak terlambat, waktu,
lengkap dalam lengkap dalam lengkap dalam lengkap
menggunakan menggunakan menggunakan dalam
atribut seragam atribut seragam atribut seragam menggunaka
sekolah dan tidak sekolah, tetapi sekolah, tetapi n atribut
rapi dalam menggunakan tidak rapi seragam
berseragam seragam secara dalam sekolah dan
rapi sesuai aturan berseragam rapi dalam
berseragam
3. Toleransi Merendahkan Tidak ingin Tidak ingin Tidak
teman (aspek menang sendiri, menang merendahkan
SARA), tidak tetapi masih sendiri, teman (aspek
menghargai merendahkan menghargai SARA),
pendapat teman, teman (aspek pendapat menghargai
ingin menang SARA) dan tidak teman, tetapi pendapat
sendiri menghargai masih teman, dan
pendapat teman merendahkan tidak ingin
teman (aspek menang
SARA) sendiri
4. Tanggung Tidak membawa Tidak membawa Menjaga Membawa
Jawab buku pelajaran, buku pelajaran, kebersihan buku

Sejarah SMAN 68 Jakarta


tidak tidak lingkungan pelajaran,
mengerjakan mengerjakan sekolah, mengerjakan
tugas yang tugas yang mengerjakan tugas yang
diberikan, tidak diberikan, tetapi tugas yang diberikan
menjaga menjaga diberikan guru, dan menjaga
kebersihan kebersihan tetapi tidak kebersihan
lingkungan lingkungan membawa lingkungan
sekolah sekolah buku pelajaran sekolah
5. Keaktifan Tidak berani Berani Berani Berani
mengeluarkan mengeluarkan mengeluarkan mengeluarka
pendapat pendapat, tetapi pendapat, n pendapat
masih segan atau tetapi tidak dan sesuai
malu-malu tepat pada dengan topik
sasaran topik pembicaraan
pembicaraan
6. Konsentrasi Tidak fokus dan Tidak fokus dan Fokus tetapi Fokus, tidak
mengganggu asik dengan mudah megganggu
teman-teman aktivitasnya terpengaruh teman dan
selama kegiatan sendiri, belum oleh teman tidak mudah
pembelajaran, mampu serta mampu terpengaruh
tidak mampu membedakan membedakan oleh teman
membedakan mana yang mana yang serta mampu
mana yang example dan non example dan membedakan
example dan non example terkait non example mana yang
example terkait gambar-gambar terkait gambar- example dan
gambar-gambar yang diberikan gambar yang non example
yang diberikan guru diberikan guru terkait
guru gambar-
gambar yang
diberikan
guru
7. Komunikasi Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunaka
bahsa Indonesia bahasa Indonesia bahasa n bahasa

Sejarah SMAN 68 Jakarta


kurang sopan yang sopan, Indonesia yang Indonesia
(kasar) tetapi tidak baku baku, tetapi secara sopan,
trkadang masih baku dan
tercampur sesuai
dengan bahasa dengan EYD
daerah

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Lampiran 3 : Penilaian Ketrampilan

Lembar kegiatan

Membuat Komik Sejarah (mengenai Respon Internasional terhadap Proklamasi Kemerdekaan


Indonesia)
Contoh : bacalah komik berikut ini !
 Kemudian berikan analisis mengenai muatan/makna dari cerita yang
disajikan

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Lampiran 4

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETRAMPILAN

Membuat Komik sejarah mengenai respon internasional terhadap


kedaulatan Indonesia

Kelompok Kerapihan Keindahan Kesesuaian Orisinalitas Kreatifitas


(25) (25) (25) (25)
1
2
3
4
5
Pedoman Penilaian:
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 :Baik Sekali
B = 70 – 79 :Baik
C = 60 – 69 :Cukup
D = ‹ 60 :Kurang

FORMAT DISKUSI KELOMPOK

JENIS PENILAIAN
TOTAL
NO. NAMA PESERTA DIDIK
NILAI
1 2 3

1.

2.

3.

4.

5.

6.
Keterangan :
(1) Gaya bahasa
(2) Penguasaan materi
(3) Ekspresi

Sejarah SMAN 68 Jakarta


RUBRIK PENILAIAN

1. Gaya Bahasa

KUALITAS SKOR DESKRIPSI


86 - Menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar, serta intonasi
Baik
100 yang tepat
Menggunakan bahasa Indonesia cukup baik , serta intonasi
Cukup 71 - 85
cukup tepat
Menggunakan bahasa Indonesia kurangbaik, serta intonasi
Kurang 55 - 70
kurang tepat

2. PenguasaanMateri

KUALITAS SKOR DESKRIPSI


86 - Penguasaan materi factual, konseptual, procedural dan
Baik
100 metakoqnitif baik
Penguasaanmateri factual, konseptual, procedural dan
Cukup 71 - 85
metakoqnitif cukup baik
Penguasaanmateri factual, konseptual, procedural dan
Kurang 55 - 70
metakoqnitif kurang baik

3. Ekspresi

KUALITAS SKOR DESKRIPSI

Baik 86 - 100 Ekspresi mimik muka dan gerak tubuh baik

Cukup 71 - 85 Ekspresi mimik muka dan gerak tubuh cukup baik


Kurang 55 - 70 Ekspresi mimik muka dan gerak tubuh kurang baik

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Lampiran 5 : Materi Bahan Ajar

RESPON INTERNASIONAL TERHADAP KEMERDEKAAN RI

Sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
selesai dibacakan, penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indoenesia gencar dilakukan
agar berita kemerdekaan ini sampai ke seluruh pelosok di tanah air bahkan luar negeri.
Berbagai upaya ditempuh untuk kepentingan ini. Baik melalui media seperti radio, koran,
pamflet, coretan-coretan di dinding dan gerbong-gerbong kerata api (grafiti) maupun melalui
lisan dari mulut ke mulut. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh BPUPKI atau
PPKI tetapi oleh setiap lapisan masyarakat di negeri ini, terutama dari kalangan pemuda.

Penyebarluasan berita proklamasi ini sangat penting untuk dilakukan untuk


mendapatkan pengakuan dari rakyat sendiri dan dunia internasional. Untuk mendapatkan
pengakuan sebagai sebuah negara merdeka. Sebuah negara dapat diakui dunia internasional
sebagai negara yang berdaulat atau merdeka harus memenuhi 4 syarat berikut ini :

1. Memiliki wilayah
2. Memiliki rakyat
3. Pemerintahan yang berdaulat (memiliki susunan penyelenggaraan negara seperti lembaga
yudikatif, legislatif, eksekutif, dan sebagainya)
4. Mendapatkan pengakuan dari negara lain (baik secara de facto maupun secara de jure).

1. Pengakuan Mesir terhadap Kemerdekaan RI


1.1 Sebab-Sebab Mesir Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
 Persamaan Agama
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di Mesir
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan haji di Arab

1.2 Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari Mesir


a. Peranan Mahapeserta didik-Mahapeserta didik Indonesia yang belajar di Mesir (Univ.
Al-Ahar, Kairo dan Zain Hassan), Irak (Univ. Imron Rosyidi), dan di negara Arab
lainnya Peranan Mahapeserta didik ditunjukkan dengan menanamkan bibit
kemerdekaan melalui media massa yang ada di Arab

Sejarah SMAN 68 Jakarta


b. Delegasi Indonesia pertama RI di Mesir (7 April 1946) Utusan pertama Indnesia yang
mengunjungi Mesir adalah Suwandi. Suwandi datang ke Mesir untuk menyampaikan
rasa terimakasih Indonesia karena Liga Arab memberi dukungan pada kemerdekaan
RI dan akan tetap memberi dukungan sampai RI benar-benar diakui kemerdekaannya
c. Pembentukan Panitia Pusat sebagai wakil Indonesia di Luar Negeri Panitia Pusat yang
diketuai H. Agus Salim punya peranan penting dalam upaya diplomasi agar
kemerdekaan RI bisa diakui. H. Agus Salim gencar mengenalkan Indonesia ke luar
negeri, dari Kairo H. Agus Salim meneruskan misinya ke Suriah, Transyordania, Irak,
dan Lebanon. Untuk mengenalkan Indonesia ke negara Arab dan Yaman dilanjutkan
oleh H. Rasyidi
d. Kunjungan yang dilakukan Sutan Syahrir dan Soekarno ke Mesir Kunjungan ini
merupakan penghargaan dan ucapan terimakasih Indonesia kepada Mesir yang sudah
mendorong negara-negara di Arab untuk membantu perjuangan Indonesia dalam
mendapatkan kemerdekaan

1.3. Peran Mesir dalam Mendukung Kemerdekaan RI


a. Peran dari organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin Syaikh Hasan Al-
Banna
b. Aksi pemuda Mesir yang berdemo di Kedubes Belanda di Kairo
c. Mengirim delegasi Mesir (Abdul Mun’im) ke Yogyakarta
d. Mesir mendorong agar Liga Arab mengakui kemerdekaan RI (18 Nov 1946)
e. Ditandatanganinya perjanjian persahabatan antara RI (H. Agus Salim) dan Mesir
(Fahmi Nokrasyi Pasha) (10 Juni 1947)
f. Menteri LN Mesir dibawah kabinet Ahmad Kasyabah Pasha mengirim nota resmi ke
Belanda yang berisi permintaan dari Mesir agar Belanda bersedia menghentikan
aksinya di Indonesia
g. Aksi pemboikotan oleh para buruh di pelabuhan Port Said dan Terusan Suez terhadap
kapal-kapal Belanda
h. Rapat Umum oleh organisasi dan parpol di Mesir. Pada rapat umum tersebut juga
dihadiri Presiden Habib Burguiba dari Tunisia, dan pemipin Maroko Allal Al- Fassi.
Resolusi yang dihasilkan dalam rapat tersebut adalah:
 Pemboikotan barang-barang buatan Belanda, diseluruh Negara Negara

Sejarah SMAN 68 Jakarta


 Arab Pemutusan hubungan diplomatik antara negara-negara Arab dan
Belanda
 Penutupan pelabuhan dan lapangan terbang di wilayah Arab terhadap
 kapal dan pesawat Belanda Pembentukan perangkatan kesehatan untuk
menolong korban Agresi Belanda

2. Pengakuan India terhadap Kemerdekaan RI


2.1.Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
a. Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha)
b. Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka)
c. Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)
2.2 Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India
a. Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India Dibentuknya PPII (Persatuan
Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII adalah membela proklamasi
negara dengan mendesak para pemimpin India untuk mengakui Indonesia sebagai
negara yang berdiri dan berdaulat.
Tugas dari PPII adalah : Meyakinkan pemimpin India, Membentuk Balai Penerangan
(Indonesia Information Service) 9 Juni 1946
 Tugasnya :
a. Menyiarkan, membuat buletin, serta brosur-brosur dalam bahasa Inggris, Urdu, dan
Indonesia tentang segala sesuatu yang terjadi di Indonesia yang kemudian dilanjutkan
ke media massa dan pers di India dan nantinya dapat diteruska ke perwakilan India
yang ada di London Bekerjasama dengan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang
anggota 700 pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Belanda untuk melakukan
aksi mogok
b. Diplomasi Sutan Sjahrir Sutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan Indonesia
kepada India (18 Mei 1946). Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan India oleh K.L
Punjabi. Pengiriman padi ini terjadi pada 20 Agustus 1946 di pelabuhan (Cirebon,
Probolinggo, dan Banyuwangi). Dari tindakana ini P.M Nehru mengundang Sjahrir
dan Moh. Hatta ke New Delhi untuk menghadiri Konferensi Inter Asian
Dalam Konferensi “Inter Asian Relation” (23 Maret-2 April 1947). Sjahrir berpidato
yang isinya :
(1) Politik Luar Negeri Indonesia (Bebas-Aktif);

Sejarah SMAN 68 Jakarta


(2) Bangsa-bangsa Asia harus bersatu demi kepentingan bersama;
(3) Menjalin persahabatan dengan bangsa lain.
c. Diplomasi Moh. Hatta Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk meminta
bantuan senjata. Akan tetapi keinginan ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru karena
persenjataan India di pegang oleh Inggris.
2.3 Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI
a. Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan balasan atas bantuan Indonesia yang
telah mengirim 500.000 ton padi ke India)
b. 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke DK PBB.
Akibat dari tindakan India dan Australia, PBB mengeluarkan resolusi (1 Agustus
1947) untuk menghentikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda melalui arbitrase
c. Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari 1949). Konferensi ini
dihadiri oleh negara-negara asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Libanon, Suriah,Saudi
Arabia, Philipina, India, Myanmar,Yaman dan Irak. Delegasi Afrika berasal dari
Mesir dan Ethiopia. Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia, sedang
Indonesia dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono. Negara peninjau dari Cina, Nepal,
Selandia Baru dan Thailand. Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah Indonesia
adalah sebagai berikut: Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
Pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik
luar negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949 Penarikan tentara Belanda dari seluruh
Indonesia. Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat
1 Januari 1950.
3. Pengakuan Australia terhadap Kemerdekaan RI
3.1 Sebab-sebab Australia mengakui kemerdekaan RI
a. Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan
Jepang di Indonesia Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan
perwira kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari
Indonesia ini kemudian berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney
(Asosiasi Pekerja), asosiasi tersebut terkejut melihat diskriminasi yang terjadi antara
buruh kapal dan perwira kapal, asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa
mereka bekerja di Australia yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta memiliki
hak untuk protes.
b.Diskriminasi yang tejadi :
- Buruh kapal bekerja di lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim
Sejarah SMAN 68 Jakarta
- Perwira kapal gaji layak seperti orang eropa, kerja di lingkungan yang bagus
c. Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir Jepang

3.2 Proses Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Austaralia


a. Peran tawanan Belanda (Indonesia) yang dibawa ke Australia Para tawanan tersebut
memberitahu maksud dan tujuan Belanda datang ke Australia (kapal Belanda yang
datang ke Australia disiapkan untuk membawa senjata dan amunisi untuk
menggempur Indonesia) kepada salah satu buruh yang bekerja di pelabuhan. Laporan
dari salah satu buruh tersebut nantinya akan diteruskan kepada Queensland Trades
and Labor Council dan Waterside Workers Federation (WWF).
b. Peristiwa Black Armada
- Peristiwa Black Armada dimulai ketika buruh pelabuhan asal Indonesia
dipemukiman Woolloomooloo mendengar kabar tentang proklamasi Indonesia.
- Salah seorang buruh dikapal Belanda bernama Tukliwon (20 tahun) menyampaikan
kemerdekaan Indonesia pada rekan-rekannya sesama buruh dan berjanji memberi
dukungan.
c. Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945) Kunjungan ini dilakukan karena
Australia mendukung RI dengan aksi pemboikotan yang dilakukan buruh di Australia.
Sutan Syahrir berpidato kepada masyarakat Australia yang mengatakan Australia
adalah teman. Sutan Syahrir juga mengatakan kesuksesan Australia memukul mundur
Jepang di sejumlah wilayah dikawasan Pasifik dalam Perang Dunia II.
d. Aksi pemboikotan terhadap 6 kapal Belanda dipelabuhan Brisbane (24 setember
1945)
e. Peran organisasi Indonesia Political Exile Association yang menghimbau serikat
buruh untuk melancarkan pemboikotan terhadap semua kapal Belanda.
f. Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka)
CENKIM adalah organisasi yang didirikan di Australia oleh para tokoh politik yang
pernah diasingkan Belanda ke Digul
 Aksi sebelum 1945: turun ke jalan besar di Melbourne dengan berteriak “Long
Live the Republic of Indonesia “ aksi ini diikuti juga oleh tentara Australia.
 Aksi setelah 1945: anggota dari CENKIM (M.Bondan) mendengar berita
tentang Belanda yang melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan Agresi
Militer I. Istri dari M. Bondan (Molly yang merupakan seseorang wanita

Sejarah SMAN 68 Jakarta


Australia) menulis ulang berita tersebut dalam bahasa Inggris dan
memberikannya pada pers Australia. Berita tersebut akhirnya tersebar di
Australia dan akhirnya Australia membawa kasus Indonesia dan Belanda ke
PBB.
3.3 Peranan Australia dalam mendukung kemerdekaan RI
a. Inisiatif partai komunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari serikat buruh
perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh pelabuhan Australia melarang
pemuatan atas semua kapal belanda yang mau ke Indonesia.
b. Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi memutuskan pemogokan menyeluruh
terhadap semua kapal Belanda di Australia.
c. Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney menggelar aksi unjuk rasa
di depan kantor kapal Belanda dan kantor diplomatik Belanda dan memasang
sepanduk berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia (Hands off Indonesia)
d. Oktober 1945 Australia memfasilitasi kembalinya lebih dari 1400 para tawanan
perang Belanda asal Indonesia yang ada di Australia ke tanah air menggunakan kapal
kargo dari pelabuhan Sydney
e. 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda ke PBB
f. 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB bahwa Indonesia punya
kedudukan sederajat dalam persangketaan Indonesia dan Belanda g. 25 Agustus 1947
Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
4. Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI
4.1 Kontak Indonesia dengan PBB
a. Kontak Indonesia dengan PBB dimulai setelah India dan Australia mengajukan masalah
Indonesia dan Belanda untuk dimasukkan dalam agenda Dewan Keamanan PBB pada
tanggal 31 Juli 1947. Usulan ini ternyata diterima dan pada tanggal 1 Agustus 1947 DK
PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan
tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai
yang lain. Menindaklanjuti ajakan PBB maka Indonesia mengutus Sutan Syahrir untuk
menhadiri sidang DK PBB. Tanggal 14 Agustus 1947 Sutan Syahrir menyampaikan
beberapa hal :
 Pengajuan usul agar Belanda menarik pasukannya dari Indonesia. Menurutnya

Sejarah SMAN 68 Jakarta


 perundingan akan sulit dilakukan jika salah satu pihak masih menghadapkan
pistolnya kepada pihak kedua Untuk mengakhiri berbagai pelanggaran dan
menghentikan pertempuran perlu
 dibentuk komisi pengawas 4.2 Peran PBB dalam mendukung kemerdekaan RI
Peran PBB ditunjukkan dengan beberapa hal, diantaranya: Pada tanggal 1
Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak
 kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan
pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang lain Pada tanggal 4
Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan perintah kepada Belanda
 dan Indonesia untuk menghentikan permusuhan diantara mereka dan aksi
tembak menembak Pada tanggal 7 Agustus 1947 DK PBB mulai membahas
masalah Indonesia
 dan Belanda dalam agendanya Pada tanggal 25 Agustus 1947 DK PBB
menerima usul AS tentang pembentukan pembentukan Komisi Jasa-Jasa Baik
(Committee of Good Offices) untuk membantu menyelesaikan pertikaian
Indonesia-Belanda. Komisi inilah yang kemudian dikenal dengan Komisi Tiga
Negara (KTN), yang terdiri atas:
a. Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan Indonesia
b. Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan Belanda
c. Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham), atas pilihan
Australia dan Belgia.
Pada tanggal 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang
disampaikan kepada Indonesia dan Belanda sebagai berikut.
a. Mendesak Belanda untuk segera dan sungguh-sungguh menghentikan seluruh
operasi militernya dan mendesak pemerintah RI untuk memerintahkan kesatuan-
kesatuan gerilya supaya segera menghentikan aksi gerilya mereka.
b. Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat Presiden dan
Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan sejak 17 Desember 1948 di
wilayah RI; pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membantu
pengembalian pegawai-pegawai RI ke Yogyakarta agar mereka dapat
menjalankan tugasnya dalam suasana yang benar-benar bebas.
c. Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan atas dasar
persetujuan Linggarjati dan Renville, dan terutama berdasarkan pembentukan

Sejarah SMAN 68 Jakarta


suatu pemerintah ad interim federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949,
Pemilihan untuk Dewan Pembuatan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
Serikat selambat-Iambatnya pada tanggal l Juli 1949.
d. Sebagai tambahan dari putusan Dewan Keamanan, Komisi Tiga Negara diubah
menjadi UNCI (United Nations Commission for Indonesia = Komisi PBB untuk
Indonesia dengan kekuasaan yang lebih besar dari KTN.
e. UNCI berhak mengambil keputusan yang mengikat berdasarkan suara Mayoritas.
Anggota UNCI terdiri dari: Merle Cochran (AS), Critchley (Australia), dan
Harremans (Belgia). Tugas UNCI adalah membantu melancarkan perundingan-
perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintah Republik; untuk
mengamati pemilihan dan berhak memajukan usul-usul mengenai berbagai hal
yang dapat membantu tercapainya penyelesaian. Indonesia menjadi anggota PBB
pada tanggal 28 September 1950

5. KMB dan Pengakuan Belanda terhadap Kemerdekaan RI


5.1 Pengertian Konferensi Meja Bundar
adalah konferensi yang dilakukan oleh Belanda dan Indonesia di Den Haag Belanda pada
tanggal 23 Agustus 1949 – 2 November 1949 yang terjadi di gedung perlemen Belanda.

5.2 Latar Belakang KMB


Kegagalan dari usaha Belanda untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan kekerasan
Tindak lanjut dari semua perundingan yang pernah dilakukan Indonesia dengan Belanda

5.3 Tujuan
 Untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda
 Untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda
 Untuk menjadikan negara Indonesia yang benar-benar merdeka dan bebas dari
penjajah

5.4 Pembentukan Perwakilan Indonesia dan Peserta yang Hadir pada KMB
a. Pembentukan Perwakilan Indonesia pada KMB Pada tanggal 4 agustus 1949
pemerintahan RI menyusun delegasi untuk menghadiri KMB yang terdiri dari :
- Ketua : Moh. Hatta

Sejarah SMAN 68 Jakarta


- Anggota: - Mr. Moh Roem
- Prof. Dr. Soepomo
- dr. J. Leimina
- Mr. Ali. S
- Mr. Suyono Hadinoto
- Dr. Sumitro Djojohadikusumo
- Mr. Abdul Karim
- Kolonel T.B. Simatupang
- Dr. Muwardi
b. Peserta yang hadir dalam KMB
- Indonesia (Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo)
- BFO (Sultan Hamid II) - Belanda (Mr. Van Marseveen)
- UNCI (Chritcley)
5.5 Hasil KMB
 Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat
 Pengakuan kedaulatan selambat – lambatnya tanggal 30 Desember 1949
 Masalah Irian Barat diadakan pada perundingan lagi dalam waktu 1 tahun
 Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia
 Belanda yang di kepalai Raja Belanda Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dan
beberapa korvet akan diserahkan ke RIS
 Tentara Belanda ditarik mundur dan tentara KNIL dibubarkan dengan catatan
 para anggota yang diperlukan dimasukkan dalam kesatuan TNI
5.6 Dampak KMB
 Positif:
- Belanda mengakui Indonesia (Penyerahan Kedaulatan)
- Konflik Belanda dan Indonesia dapat segera diakhiri dan pembangunan dapat
segera dimulai
 Negatif:
- Irian Barat belum menjadi bagian dari Indonesia (menjadi bagian Indonesia kembali
pada tahun 1969)
Alasan Belanda menunda penyerahan Irian Barat:
 Irian Barat kaya akan bahan tambang Irian Barat akan dijadikan sebagai basis
penyebaran agama Kristen di wilayah Asia Pasifik

Sejarah SMAN 68 Jakarta


 Menjaga kehormatan Belanda di mata dunia
 Irian Barat ingin dijadikan negara boneka Belanda

5.7 Penyerahan Kedaulatan RI


 Setelah KMB dilaksanakan dilakukan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada
Indonesia di 2 tempat pada tanggal 27 Desember 1949. Pada tanggal 23 Desember
1949 wakil dari Indonesia berangkat ke Belanda Belanda
 Penyerahan kedaulatan di Belanda terjadi di ruang takhta Amsterdam Wakil dari
Indonesia: Moh. Hatta Wakil dari Belanda: Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem
Dress, dan Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A. Sassen Indonesia
 Wakil dari Indonesia: Sultan Hamengkubuwono IX Wakil dari Belanda: A.H.J
Lovink

Sejarah SMAN 68 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai