BIDANG KEGIATAN :
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Wakil Dekan III Fakultas Teknik
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ketua Pelaksana Kegiatan
Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dosen Pendamping
Universitas Lampung
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………....................
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….......
DAFTAR ISI………………………………………………….…………………….
RINGKASAN………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………
1.3 Tujuan Program…...............................................................................................
1.4 Luaran Yang Diharapkan……………………...………………………………..
1.5 Manfaat Program………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Cairan pencuci piring lebih banyak dikenal dengan cairan kental bening
dan berwarna yang berfungsi untuk membersihkan peralatan makan seperti piring,
sendok, garpu, gelas dan peralatan dapur lainnya dari kotoran dan lemak-lemak
sisa makanan. Dulu, untuk mencuci piring masyarakat tradisioanal menggunakan
sabut kelapa dan juga abu gosok. Namun seiring perkembangan zaman,
masyarakat masa kini sudah menggunakan spons dan sabun cuci siap pakai
dengan berbagai bentuk dan keunggulan masing-masing.
Sejak kemunculan cairan pencuci piring, masyarakat pun banyak yang
beralih ke cairan pencuci piring dengan alasan kepraktisan, kecepatan, dan karena
bentuknya yang cair maka lebih mudah larut dalam air dan menghasilkan Busa
berlimpah sehingga dapat membersihkan dengan sempurna. Begitu maraknya
penggunaan cairan pencuci piring, maka penjualanya dipasaranpun sangat tinggi
dikarenakan harganya yang sangat terjangkau, juga karena hasilnya dalam
membersihkan kotoran terutama lemak yang menempel pada peralatan makan.
Bahkan tersedia berbagai merk dan varian aroma yang bisa dipilih sesuai
kebutuhan. Namun, hal yang tidak boleh dilupakan dalam memilih produk adalah
keamanannya bagi kesehatan.
Alasan tersebutlah yang melatarbelakangi proposal PKM-K ini. Dalam
proposal ini produk yang akan kami kembangkan ialah “BUNCIS RAKUN
(saBUN cuCI higieniS Ramah lingKUNgan)” sabun cuci yang aman bagi
kesehatan dan tanpa bahan-bahan kimia yang berbahaya. Dengan busa yang
berlimpah dan wangi dapat menjadi daya tarik konsumen terhadap sabun cuci ini.
Dari kelebihan tersebut maka produk ini memiliki peluang usaha yang cukup
tinggi.
1.3 Tujuan
Usaha yang ingin kami lakukan adalah membuat sabun cuci yang bebas
zat berbahaya, aman bagi kesehatan, dan hasil cuci yang maksimal yakni sabun
cuci (buncis tarung). Berikut ini adalah factor-faktor yang mendukung peluang
bisnis ini :
1. Proses produksi yang mudah dikerjakan, dapat dikerjakan dirumah dengan
alat seadanya.
2. Tidak banyak pesaing yang membuat sabun cuci homemade yang aman.
3. Penamaan produk ini “Buncis Tarung” akan membuat konsumen
penasaran dan tertarik untuk membeli sabun cuci ini.
4. Tidak adanya bahan kimia berbahaya membuat sabun cuci ini aman bagi
kesehatan.
5. Hasil dari penggunaan sabun cuci ini tidak kalah bagus dari sabun cuci
yang dijual di pasaran.
1. Penjualan Langsung
Penjualan langsung merupakan usaha kami mempromosikan produk
dengan langsung berjualan yang bertujuan untuk mempengaruhi tindakan
konsumen, hal ini dilakukan untuk mendapatkan respon masyarakat
mengenai sabun cuci yang kami jual ini.
4. Konsinyasi
Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki
barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk
dijualkan dengan memberikan komisi. Kami dapat bekerja sama dengan
kantin kampus, pedagang kaki lima, dan warung-warung setempat.
5. Pengemasan
Pengemasan merupakan tahap terakhir dalam proses produksi kami, kami
membuat desain pengemasan yang semenarik mungkin agar konsumen
berminat untuk membeli produk kami.
B. Bahan penunjang :
1) Sodium Sulfat 9kg
2) Camperlan
3) Foam Booster
4) Edta 1.1% (Pengawet yang bisa tahan sampai 8 tahun)
5) Parfum
6) Fisatif
7) Pewarna
8) Air
C. Biaya Produksi :
BAB III
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Langkah- langkah yang akan kami lakukan dalam proses pembuatan produk
Krenyos ini yaitu:
1. Menghitung kebutuhan bahan-bahan yang akan di gunakan dalam pembuatan
BUNCIS RAKUN ini.
2. Mengambil sampel dari bahan baku tersebut,terutama bahan baku utama
3. mengecek kwalitas dari bahan baku.
4. Memesan bahan baku sesuai dengan kebutuhan pada proses ini.
Langkah ini kami ambil agar pada saat proses nanti bahan baku tidak menjadi
suatu hambatan dalam pembuatan BUNCIS RAKUN ini.
1. Kegiatan Produksi
C. Pemasaran
1. Penjualan Langsung
Penjualan langsung merupakan usaha kami mempromosikan produk
dengan langsung berjualan yang kami awali menjual produk kami di lingkungan
jurusan,lalu berkembang ke fakultas. Dan jika ada event-event dikampus maka
kami akan mempromosikan produk kami pada event tersebut.
4. Konsinyasi
Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki
barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan
dengan memberikan komisi.kami memanfaatkan peran rumah makan didekat kos-
kosan mahasiswa, outlet penjualan oleh-oleh, kantin di kampus dan toko jajanan
di pinggir jalan untuk menitipkan produk kami, dan kami akan membagikan
sekitar 10% keuntungan penjualan produk ini.
5. Pengemasan
Pengemasan merupakan tahap terakhir dalam proses produksi kami, kami
membuat desain pengemasan yang semenarik mungkin agar konsumen berminat
untuk membeli produk kami.
Setelah usaha ini berjalan selama 3 bulan, kami akan melakukan evaluasi
pada usaha yang telah kami jalankan,kemudian kami menyusun laporan yang
berisi untung atau rugi dari usaha tersebut yang menjadi landasan dasar bagi kami
dalam melakukan evaluasi. Hal ini kami lakukan demi keberlangsungan usaha
yang telah kami jalankan, kami juga akan membuat laporan harian baik itu berupa
pemasukan tambahan ataupun pengeluaran yang tiba-tiba.Dan kami mencoba
membuat varian rasa lain yang cocok untuk produk kami, agar usaha BUNCIS
RAKUN yang telah kami jalankan mengembangkan usaha kami.