DISUSUN OLEH :
JOHANDRIK NAINGGOLAN
NIM : 1252047
MENYETUJUI
Asuhan keperawatan pada tn. T dengan gangguan sistem kardiovaskular : hipertensi diruang
perawatan medikal lantai III rumah sakit advent bandung
Diterima dan disetujui oleh panitia karya tulis ilmiah fakultas ilmu keperawatan jurusan diploma III.
Universitas advent indonesia untuk melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk memperoleh
gelar AMK.
Menyetujui :
Ketua penguji
PANEL PENGUJI
Disetujui oleh komite penguji pada ujian oral tanggal 29 april 2015
(Palupi T,S.kep,Ns,M.kes)
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.7 implementasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
2.8 evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
Gambar Halaman
2.3 Genogram 33
BAB 1
PENDAHULUAN
Konsep sehat dan sakit adalah konsep yang kompleks dan berinterprestasi. Banyak faktor
yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan
alami, yang bersifat dinamis dan sifatnya terus menerus berubah. Menurut WHO sehat adalah
keadaankeseimbangan yang sempurna, baik fisik,mental dan sosial, tidak hanya terbebas dari
penyakit dan kelemahan. Sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat, secara sederhana
dapat disebut penyakit yang merupakan suatu bentuk kehidupan/keadaan diluar batas normal
(asmadi, 2008).
Hipertensi merupakan kelainan pada sistem kardiovaskular yang masih menjadi beban
kesehatan di masyarakat global karena pravalensinya yang tinggi. Data dari the national heart and
nutrition examination survey (NH NES) dalam dua dekade terakhir menunjukkan peningkatan insiden
hipertensi pada orang dewasa. (yogiantoro, 2006).
• Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sebanyak 1 miyar
orang di dunia atau satu dari empat orang dewasa menderita penyakit ini. Hioertensi dapat
memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta memberi
gejala yang berlanjut untuk organ tubuh,seperti stroke untuk otak,penyakit jantung koroner
untuk pembuluh darah dan otot jantung (Korneliani dan Meida 2012). Selain data penderita
yang mengalami hipertensi tersebut, banyak juga masyarakat indonesia yang terkena
hipertensi,tetapi tidak terdiagnosa
• Menurut perkiraan WHO (World Health Organization), sekitar 30% penduduk dunia
tidak terdiagnosa adanya hipertensi (Underdiagnosed Condition). Hal ini disebabkan oleh
tidak adanya gejala yang pasti bagi penderita hipertensi padahal hipertensi merusak organ
tubuh, seperti jantung (70%) penderita hipertensi akan mengalami akan mengalami
kerusakan jantung, ginjal, otak, mata, serta organ tubuh lainnya. Kondisi tersebut yang
menyebabkan hipertensi disebut sebagai pembunuh yang tidak terlihat atau silent killer
(Susilo dan Wulandari,2010). Menurut WHO batasan tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 130/85 mmHg, sedangkan tekanan darah kurang lebih 160/95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan WHO tersebut tidak membedakan usia dan jenis
kelamin (Wajan 2011:101).
•
• TUJUAN
• Tujuan umum
• Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baik secara teori maupun praktek dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit hipertensi,serta
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
• Tujuan khusus
• Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini adalah penulis mampu:
• 6. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan kepada keluarga Tn.T
dengan salah satu anggota keluarga hipertensi.
•
DAFTAR FIGUR
Figur Halaman
TINJAUAN TEORITIS
Menurut Muwarni (2011), hipertensi adalah kedaan di mana tekanan sistol dan diastol
mengalami kenaika yang mengalami batas normal (tekanan sistol di atas 140 mmHg, di atas 90
mmHg).
Menurut Setiadi (2007 : 164) da Mittaqin, (2009 : 117). Jntung sebagai organ berongga,
berotot, yang terletak di tengah toraks dan ia menmpai rongga antara paru dan diafragma yang
beratnya sekitar 300 gr.
2.1.3 Etiologi
Menurut Tambaying (2013 : 95) dan Sofyan (2012) beberapa faktor bisa dirubah yang
menyebabkan hipertensi :
1. Usia
2. Kelamin
3. Ras
4. Pola hidup
5. Hipertensi sekunder
2.1.4 Patofisiologi
Menurut Rusdi dan Nurlela Isnawati (2009 : 75). Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan
relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak.
2. Kimia darah
3. Elektrolit
4. Urinalisis
5. Radiologi
2.1.8 Pencegahan
Sebenarnya tidak perlu biaya mahal, hanya diperlukan disiplin dan ketekunan
menjalankan aturan hidup sehat:
1. Nonformakologis.
2. Formakologis.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.T DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR: HIPERTENSI DI
RUANG PERAWATAN MEDIKAL LANTAI III RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Keperawatan (AMK)
DISUSUN OLEH
JOHANDRIK NAINGGOLAN
NIM: 1252047
BANDUNG
2015
ABSTRAK
Penulisan karya ilmiah ini dilatarbelakangi oleh tingginya penderita hioertensi yang banyak
menyebabkan kematian pada lanjut usia. Mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 1 milyar
orang di dunia, yang sering terkena hipertensi yaitu orang dewasa. Di Rumah Sakit Advent
Bandung memiliki penderita yang cukup banyak dengan jumlah 222 pasien pada tahun
2014. Tujuan penulis dalam karya ilmiah ini untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
baik secara teori maupun praktek dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan penyakit hipertensi serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Metode
penulisan karya tulis ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik
wawancara,observasi,dokumentasi dan studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi
yang tepat dan akurat. Setelah melakukan analisa data,maka diagnose keperawatan yang
ditemukan pada klien adalah nyeri kepala,konstipasi,gangguan ,pola istirahat,kurang
pengetahuan dan resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan. Kesimpulan yang didapat
adalah pada tahap pengkajian tidak semua tanda dan gejala pada teori dijumpai pada
praktek. Pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi tidak dapat dilakukan sepenuhnya
karena keterbatasan wktu. Saran penulis adalah perawat dan tim medis yang berkaitan
harus menggali lebih dalam tentang riwayat kesehatan dan pola hidup klien. Perawatan
dapat dilakukan pendekatan kepada klien dan keluarga dan mencatat setap keluhan yang
dirasakan oleh klien selama perawat bertugas. Perlunya evaluasi secara bertahap yaitu klien
dianjurkan untuk kontrol tekanan darah secara rutin ke pusat kesehatan terdekat untuk
mencegah komplikasi.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah menimpakan
semua berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis pada waktunya.
Selama perkuliahan dan penyusunan karya tulis ini, penulis mendapat banyak dukungan, bimbingan,
nasehat, dan saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu , pada kesempatan ini penulis ingin
menyampikan ras terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
Debilly Y. Boyoh M.kep , selaku penguji 1,yang telah memberikan koreksi , waktu serta
dalam penyusunan karya tulis ini.
Jeanny Rantung M.kep,Sp,Kep,Mb , selaku dosen penguji II yang telah memberikan koreksi ,
waktu serta dalam penyusunan karya tulis ini.
semua staff dan dosen fakultas ilmu keperawatan yang telah banyak memberi nasehat dan
bimbingan kepada penulis.
kepala ruangan dan perawat yang bertugas dibagian perawatan penyakit dalam rumah sakit
advent bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalm pelaksanaan
karya tulis ini.
mahasiswa perawat program DIII angkatan 2012 atas dukungan dan kerjasama yang telah
diberikan selama ini
DAFTAR ISI
• ABSTRAK...........................................................i
• KATA PENGANTAR............................................ii
• DAFTAR ISI......................................................iv
• DAFTAR TABEL................................................vi
• DAFATAR GAMBAR.........................................vii
• DAFTAR FIGUR..............................................viii
• DAFTAR LAMPIRAN........................................ix
• BAB I Pendahuluan..............................................1
2.1.4 Patofisiologi............................................11
2.2.1 Pengkajian.....................................................18
2.2.1.1Pengumpulan Data...............20
2.2.1.2Analisa Data.....................20
2.2.2.Diagnosa Keperawatan.....................21
2.2.3Perencanaan........................................22
2.2.4Implementasi............................. 27
2.2.5 Evaluasi....................................................28
4.1 Kesimpulan........................................51
4.2 Saran...................................................52
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
• Menurut Muwarni (2011), hipertensi adalah kedaan di mana tekanan sistol dan diastol
mengalami kenaika yang mengalami batas normal (tekanan sistol di atas 140 mmHg, di atas
90 mmHg).
• Menurut Setiadi (2007 : 164) da Mittaqin, (2009 : 117). Jntung sebagai organ berongga,
berotot, yang terletak di tengah toraks dan ia menmpai rongga antara paru dan diafragma
yang beratnya sekitar 300 gr.
• 2.1.3 Etiologi
• Menurut Tambaying (2013 : 95) dan Sofyan (2012) beberapa faktor bisa dirubah yang
menyebabkan hipertensi :
• Usia
• Kelamin
• Ras
• Pola hidup
• Hipertensi sekunder
• 2.1.4 Patofisiologi
• Menurut Rusdi dan Nurlela Isnawati (2009 : 75). Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan
relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak.
• 2. Kimia darah
• 3. Elektrolit
• 4. Urinalisis
• 5. Radiologi
• 2.1.8 Pencegahan
• Sebenarnya tidak perlu biaya mahal, hanya diperlukan disiplin dan ketekunan
menjalankan aturan hidup sehat:
• Menghindari kegemukan.
• 1. Nonformakologis.
• 2. Formakologis.
BAB IV
PENUTUP
• Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn.T dengan hipertensi
disalah satu Rumah Sakit Advent Bandung, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan
mencoba memberikan saran-saran dengan harapan dapat diterima dengan baik dan
meningkatkan mutu pelayanan terhadap penderita hipertensi.
KESIMPULAN
pada tahap pengkajian terdapat hal yang mendukung yaitu pada saat melakukan pengkajian
untuk mengumpulkan data penulis mendapatkannya dengan mudah karena klien kooperatif.
Hambatannya adalah saat mengkaji riwayat kesehatan dahulu karena klien sudah lupa
tentang makanan dan minuman yang di konsumsi klien saat klien dewasa.
dalam tahap perencanaan terdapat hal yang mendukung yaitu penulis mendapatkan
dukungan dari dosen pembimbing dan perawat ruangan dalam merencanakan tindakan
keperawatan. Klien dan keluarga bersedia bekerjasama dalam mengambil keputusan sesuai
kodisi klien. Dan tidak terjadi kesalahan dalam teori dan praktek ini.
pada tahap pelaksanaan terdapat hal-hal yang mendukung yaitu : sarana dan alat-alat yang
dibutuhkan oleh penulis dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Ada juga
penghambatnya yaitu penulis tidak dapat melaksanakan asuhan keperawatan selama 24
jam. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah membantu klien memenuhi hasil yang diharapkan ,
tetapi hasil yang diharapkan belum tercapai karena keterbatasan waktu.
pada tahap evaluasi terdapat hal yang mendukung yaitu tekanan darah turun secara
bertahap, klien mengatakan sakit kepala berkurang. Terdapat hambatan yaitu evaluasi tidak
bisa dilakukan sampai proses perawatan berakhir dilakukan karna karna keterbatasan waktu
dan tidak terdapat kesengajaan pada tahap ini.
CURICULUM VITAE
BIODATA
Alamat : Penambean II
PENDIDIKAN
TINJAUAN KASUS
Pembahasan
Setelah melakukan asuhan keperawatan dengan penyakit hipertensi penulis melihat adanya hal-hal
yang mendukung dan menghambat dalam proses pemberian asuhan keperawatan serta ada pula
kesenjangan yang ditemukan antara teori dn praktek yang akan dibahas mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan tahap evaluasi.
Tahap Pengkajian
Dibahas mengenai hal-hal yang mendukung, hal-hal menghambat, dan kesenjangan selama
pengkajian.
Pasien mau bekerjasama dengan penulis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
3. Kesenjangan
Ditemukan adanya sakit kepala, palpitasi, kelelahan, keringat berlebih, nyeri dada serta susah tidur.
Tahap Perencanaan
Tahap pelaksanaan
Hal-hal mendukung: adanya fasilitas dan alat-alat Rumah Sakit Advent Bandung
Kesenjangan: masalah keterbatasan waktu yang telah dirancanakan tidak dapat terlaksana
Tahap Evaluasi