PKL Andi
PKL Andi
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Disusun oleh:
Rizky Andi Nugroho 5115144129
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini berjudul Pengoprasian DC Drive di PT Bakrie Pipe Industries.
Pengambilan judul tersebut sudah disepakati bersama rekan - rekan serta
pembimbing. Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi mata kuliah
Praktik Kerja Lapangan. Di dalam laporan ini, penulis akan membahas tentang
praktik kerja lapangan yang telah dilakukan di PT Bakrie Pipe Industries. Penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada :
1. Bapak Yoyon Waryono, sebagai pembimbing dari perusahaan;
2. Bapak Massus Subekti, S.Pd,MT dan Ir.Drs. Parjiman, MT selaku dosen
pembimbing
3. Rekan-rekan PT. Bakrie Pipe Industries yang ikut membantu
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna untuk semua pihak khususnya
penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
mahasiswa.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
3.4.Pengoprasian Layar Keypad ............................................................. 19
3.4.1. Pengoprasian Keypad .................................................................... 20
3.5. Pengoprasian Parameter ................................................................... 21
3.5.1.Integral Dan Derivative .................................................................. 23
3.5.2. Pengoprasian Parameter Untuk Kecepatan Motor ........................ 24
3.5.3.Pengoperasian Smart Card ............................................................. 25
3.6.Batas Overload Jangka Pendek ......................................................... 27
3.7. Menu lanjutan................................................................................... 27
3.8.Trip Indikasi ...................................................................................... 28
3.8.1.Status LED Trip ............................................................................. 30
3.9. Perawatan DC Drive ........................................................................ 31
BAB IV PENUTUPAN .......................................................................... 32
4.1.Kesimpulan ....................................................................................... 32
4.2.Saran .................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 34
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
‘
Lampiran 1. Form-S1 ....................................................................................... 35
Lampiran 2. Form-S2 ....................................................................................... 36
Lampiran 3. Form-S3 ....................................................................................... 37
Lampiran 4. Form-C1....................................................................................... 38
Lampiran 5. Form-C2....................................................................................... 41
Lampiran 6. Form-N1 ...................................................................................... 42
Lampiran 7. Form-N2 ...................................................................................... 43
Lampiran 8. Form-N3 ...................................................................................... 44
Lampiran 9. Form-NA ..................................................................................... 45
Lampiran 10. Form-K ...................................................................................... 46
Lampiran 11. Surat Keterangan telah Menyelesaikan PKL ............................. 47
Lampiran 12. Foto Dokumentasi...................................................................... 48
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
PT Bakrie Pipe Industries pada tahun 1995 kembali melakukan
ekspansi pabrik dengan memasang mesin KT 24 (Kaiser Torrance 24
Inchi) dan VAI 4 (Voest Alpine 4 Inchi) yang dapat memproduksi pipa
baja hingga diameter 24 inchi. Kini PT Bakrie Pipe Industries memiliki
total desain kapasitas produksi hingga 310.000 ton per tahunnya, dan
kemudiaan pada tahun 2000, PT Bakrie Pipe Industries telah mendapatkan
kepercayaan dari API untuk menggunakan monogram API pada setiap
produk pipa API 5L dan API 5CT (Casing & Tubing) yang diproduksi.
Demikian pula produksi pipa PT Bakrie Pipe Industries lainnya seperti BS
1387, ASTM A252, ASTM A53, JIS G 3444, maupun SNI telah setara dan
diakui sebagai pipa yang memiliki kualitas internasional.
Pada bulan September tahun 2005, PT Bakrie Pipe Industries telah
mendapat pengakuan dari DNV (Det Norske Veritas) dengan
diproduksinya pipa baja sesuai dengan persyaratan spesifikasi DNV
Offshore Os - F101 Submarine Pipeline System. Komitmen untuk terus
menerus melaksanakan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja serta aset - aset yang dimilikinya diperkuat dengan diperolehnya
sertifikasi OHSAS 18001 : 1999 dari ABS Quality Evaluation pada bulan
April tahun 2007.
PT Bakrie Pipe Industries menggunakan teknologi High Frequency
– Electric Resistance Welding (HF-ERW) dalam memproduksi pipa baja.
PT Bakrie Pipe Industries memproduksi pipa baja untuk berbagai
keperluan seperti; media penyalur minyak dan gas bumi, casing & tubing,
instalasi air, tiang pancang, tiang telepon, tiang listrik, konstruksi
bangunan, dan berbagai keperluan lainnya. Pipa baja tersebut diproduksi
dalam berbagai jenis dan ukuran, mulai dari ½ inchi hingga 24 inchi
dengan ketebalan mulai dari 1,5 mm sampai dengan 15,9 mm.
PT Bakrie Pipe Industries telah berhasil memproduksi pipa baja
berkualitas dunia dan memenuhi standar internasional dengan didukung
mesin-mesin modern serta tata kerja yang efektif dan efisien serta sumber
daya manusia yang inovatif, kreatif, handal, professional, dan penuh
integritas. Disamping memenuhi kebutuhan pipa baja dalam negeri, PT.
2
Bakrie Pipe Industries juga telah melakukan ekspor ke beberapa negara
antara lain; Amerika Serikat, Australia, Belanda, Kanada, Kuwait, Jepang,
Thailand, dan Singapura.
3
STRUKTUR ORGANISASI PT BAKRIE PIPE INDUSTRIE
Chief Financial Chief Marketing Chief Operating Chief Logistic Officer Chief Human Resource
Officer Officer Officer & Administration
Warehouse HRC
Manager Procurement
Quality & HSE Quality & HSE Manager
Cost Accounting
Manager Manager Manager
4
STRUKTUR ORGANISASI METHOD & TECHNOLOGY DEPARTMENT
5
1.3. Gambaran Umum Produksi
1.3.1. Pemeriksaan Kualitas
Setiap pipa yang diproduksi oleh PT Bakrie Pipe Industries telah
menjalani berbagai pengujian dan pengawasan yang sangat ketat mulai
dari pemesanan bahan baku, proses produksi, serta pengiriman pipa untuk
memenuhi kepuasan pelanggan.
1. Pemeriksaan Dimensi
Pemeriksaan dimensi dilakukan untuk memeriksa diameter, tebal,
panjang dan kelurusan pipa.
2. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test)
Pengujian tidak merusak (Non Destructive Test) dilakukan untuk
memeriksa kecacatan pada daerah lasan dengan Ultrasonic(UT), Eddy
Current, Magnetic Particle (MPI) maupun Dye Penetrant (DPT).
3. Pengujian Merusak (Destructive Test)
Pengujian merusak (Destructive Test) dilakukan untuk mengetahui
kekuatan dan kehandalan pipa baik pada daerah pengelasan maupun
pada materialnya. Pengujian merusak yang dilakukan di dalam proses
produksi yaitu berupa pengujian hidrostatik dan pengujian flattening.
Pengujian merusak yang dilakukan di laboratorium adalah Chemical
Analysis, Tensile Test, Hardness Test, Metallograpy, Charpy Test,
Drop Weight Tear Test (DWTT) dan Bursting Test.
6
memproduksi pipa persegi RHS (Rectangular Hollow Section)&SHS
(Square Hollow Section).
3. Ki000 ton per tahun dan mampu memproduksi pipa diameter 6 5/8
inchi sampai 16 inchi dengan ketebalan 4.8 mm-12.7 mm.
4. Mesin WTM 8 mempunyai desain kapasitas produksi 30.000 ton per
tahun dan mampu memproduksi pipa diameter 4 1/2 inchi sampai 8 5/8
inchi dengan ketebalan 2.9 mm-8.2 mm.
5. Mesin MM 1 mempunyai desain kapasitas produksi 10.000 ton per
tahun dan mampu memproduksi pipa diameter 1/2 inchi sampai 1 1/4
inchi dengan ketebalan 1.3 mm-3.2 mm.
6. Mesin Slitting mempunyai desain kapasitas produksi 100.000 ton per
tahun dan mampu memproses coil sampai ketebalan 8.2 mm.
7. Fasilitas Galvanis mempunyai desain kapasitas produksi 15.000 ton
per tahun dan mampu memproses pipa dengan panjang 6 meter.
7
1.3.4. Flow Chart KT-24
Di bawah ini merupakan bagan alir (flow chart) KT-24 PT Bakrie
Pipe Industri pada gambar 1.5.
8
1.4. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup kegiatan praktek kerja lapangan di Bakerie pipe industri
Bekasi antara lain:
1) Membantu kegiatan perawatan Motor Listrik
2) Membantu kegiatan perawatan Konverter dan inverter
3) Membantu kegiatan perbaikan pada troubleshooting yang terjadi di
lingkungan kerja
9
BAB II
PELAKSANAAN PKL
Pengenalan 5R (resik,
rapi, ringkas, rawat,
rajin) dan melakukan
pengecekan line KT 24,
WTM 8, WTM 16
Belajar Pengoprasian
10
Konverter DC
Pengecekan kesalahan
pada Dc Drive di KT 24
Memperbaiki Pendingin
yang Terdapat di ruangan
DC Drive
11
BAB III
ANALISIS PEKERJAAN
3.1. DC Drive
12
3.1.2. Pertimbangan Pemilihan DC Drive
13
4. Andal
Sistem pada DC drive dapat bekerja dengan benar sesuai fungsi yang
diinginkan dalam kondisi yang diharapkan dan tidak bekerja pada
kondisi yang tidak diharapkan. Sistem DC drive tidak mengalami
gagal kerja pada kondisi yang diperlukan dalam jangka waktu tertentu.
14
Gambar 3.2. PLC Siemens S7
15
MOSFET B dan MOSFET C off, maka sisi kiri dari gambar motor akan terhubung
dengan kutub positif dari catu daya, sedangkan sisi sebelah kanan motor akan
terhubung dengan kutub negatif dari catu daya sehingga motor akan bergerak
searah jarum jam dijelaskan pada Gambar berikut.
16
H-bridge konfigurasi MOSFET A&D off, B&C on
Konfigurasi lainnya adalah apabila MOSFET A dan MOSFET B sedangkan
MOSFET C dan MOSFET D off. Konfigurasi ini akan menyebabkan sisi kiri dan
kanan motor terhubung pada kutub yang sama yaitu kutub positif sehingga tidak
ada perbedaan tegangan diantara dua buah polaritas motor, sehingga motor akan
diam. Konfigurasi seperti ini disebut dengan konfigurasi break. Begitu pula jika
MOSFET C dan MOSFET D saklar on, sedangkan MOSFET A dan MOSFET C
off, kedua polaritas motor akan terhubung pada kutub negatif dari
catu daya.Maka tidak ada perbedaan tegangan pada kedua polaritas motor, dan
motor akan diam. Konfigurasi yang harus dihindari adalah pada saat MOSFET A
dan MOSFET C on secara bersamaan atau MOSFET B dan MOSFET
D on secara bersamaan. Pada konfigurasi ini akan terjadi hubungan arus singkat
antara kutub positif catu daya dengan kutub negatif catu daya.
17
Gambar 3.6. Fitur DC Drive MP420A4R https://www.vfds.com
18
persimpangan SCR, kehilangan umpan balik, hilangnya lapangan dan
armature sirkuit terbuka.
Smart Card untuk. Pengaturan sederhana dan Kloning, kartu memori
mendorong konfigurasi untuk startup yang sederhana dan parameter
kloning.
Pilihan keypad. Terdapat 2 pilihan keypad LED atau LCD, keypad
berdasarkan desain sistem dan lingkungan operasi.
Untuk Layar LED memiliki dua baris horisontal dari 7 segmen LED
display. Layar atas menunjukkan status drive atau menu saat ini dan
jumlah parameter yang dilihat. Layar yang lebih rendah menunjukkan
nilai parameter atau tipe perjalanan tertentu.
19
Dan Untuk Layat LCD memiliki Layar terdiri dari tiga baris teks.
Baris atas menunjukkan status drive atau menu saat ini dan jumlah
parameter yang dilihat di sebelah kiri, dan nilai parameter atau
spesifik Perjalanan jenis di sebelah kanan. Semakin rendah dua baris
menunjukkan nama parameter atau teks bantuan.
20
tidak memiliki fungsi ketika teks bantuan yang sedang dilihat. Contoh tampilan di
bagian ini menunjukkan SM-Keypad, tujuh segmen, layar LED. Contoh-contoh
yang sama untuk MP-Keypad, Pengecualian adalah bahwa informasi yang
ditampilkan pada baris yang lebih rendah pada SM-Keypad ditampilkan di sisi
kanan baris atas pada MPKeypad.
5. Tombol stop/reset di gunakan untuk menghentikan konverter dan juga bisa di
gunakan untuk reset drive
21
Tabel 3.1. Pengaturan Parameter Setting
22
3.5.1. Integral Dan Derivative
Di dalam suatu system control dikenal adanya beberapa macam aksi control,
diantaranya yaitu aksi kontrol proportional (P), integral (I) dan derivative (D).
Masing-masing aksi kontrol tersebut mempunyai keunggulan-keunggulan
tertentu. Aksi kontrol proportional mempunyai keunggulan rise time yang cepat,
aksi kontrol integral mempunyai keunggulan untuk memperkecil error, dan aksi
kontrol derivative mempunyai keunggulan dapat meredam overshot. Untuk itu
agar dapat menghasilkan output dengan risetime yang tinggi dan error yang kecil,
dapat menggabungkan ketiga aksi kontrol tersebut menjadi aksi kontrol PID.
Pada industri-industri yang membutuhkan suatu sistem kontrol dengan kecepatan
dan keakuratan tinggi, maka pemakaian aksi kontrol PID mungkin masih
dianggap kurang memuaskan. Sebab jika menggunakan aksi kendali PID,
didapatkan jika pengendali di set sangat sensitive maka overshot yang dihasilkan
akan semakin peka sehingga osilasi yang ditimbulkan akan lebih tinggi.
Sedangkan bila pengendali di set kurang peka, maka overshot dapat diperkecil
namun waktu yang dibutuhkan akan semakin lama, dan hal tersebut akan menjadi
suatu masalah dalam suatu proses industri.
parameter yang harus di input pada dc drive emerson.
Tabel 3.2. Parameter Setting PID
23
3.5.2. Pengoprasian Parameter Untuk Kecepatan Motor
Variable speed banyak diperlukan dalam industri. Jika sebelumnya
banyak dipergunakan system mekanik, kemudian beralih ke motor slip/
pengereman maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor. DC drive
menggunakan ampermeter dan acceleration tegangan masuk untuk mengatur
speed motor. Seperti diketahui, pada kondisi ideal (tanpa slip) Speed dikontrol
dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad (local), dengan external
potensiometer, atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan dengan
mengisi parameter program yang sesuai.
Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut :
Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad display.
Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote.
Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference
Voltage : Tegangan Suply Dc Drive.
Base Speed. : tegangan supply.
Lower Speed. : operasi terendah.
Upper Speed. : operasi tertinggi.
Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan Speed dan di lepas seperti
starter DOL/ Y-D.
Acceleration : Setting waktu Percepatan.
Deceleration : Setting waktu Perlambatan.
Overload : Setting pembatasan arus.
Lock : Penguncian setting program.
Jika beban motor memiliki inertia yang tinggi maka perlu diperhatikan beberapa
hal dalam acceleration. Untuk acceleration/ percepatan akan memerlukan torsi
yang lebih, terutama pada saat start dari kondisi diam.
Parameter yang digunakan pada emerson
24
Tabel 3.3. Parameter Speed
Parameter Range
Keungulan dari Dc drive ini adalah dari adanya smart card yang
mempermudah untuk menyimpan data parameter yang sudah di setting hal ini
dilakukan jika ada kerusakan pada DC drive lalu di haruskan untuk mengganti ke
DC drive baru, engginer tidak perlu lagi untuk input data parameter karna smart
card yang sudah di simpan data parameter dc drive sebelumnya bisa langsung di
input ke DC drive baru, dngan ini mempermudah pengoprasian pada DC drive
yang baru diganti. Berikut Kode Dc drive Saat melakukan transfer data
25
Tabel 3.4. Parameter Smart Card
26
3.6. Batas Overload Jangka Pendek
Overload pada DC drive biasanya terjadi karna adanya kelebihan beban yang
tidak sesuai kepasitas DC drive, jika batas overload ini dipaksakan kemungkinan
akan merusak alat. Batas overload persentase maksimum tergantung pada motor
yang digunakan
Variasi arus pengenal motor akan menghasilkan perubahan yang maksimal
kemungkinan kelebihan beban. Berikut gambar yang dapat digunakan untuk
menentukan durasi overload maksimum tersedia untuk overloads antara 100% dan
150%. Misalnya kelebihan beban maksimum yang tersedia untuk jangka waktu 60
detik adalah 124%.
27
Tabel 3.5. Tabel Parameter Menu 40
28
bisa menggangu pengoperasian Dc drive. Trip indikasi ini akan langsung
menonaktifkan output dari drive, sehingga drive berhenti.
29
3.8.1. Status LED Trip
LED status ini akan mulai beroperasi saat drive mengalami kesalahan dan
sistem trip sudah memulai bekerja, LED ini akan menyala memberitahukan
bahwa drive dalam mengalami kondisi yang kurang baik atau ada kesalahan yang
tidak bagus jika drive beroperasi.
LED ini berwarna merah dan akan menyala terus sampai drive dimatikan atau di
berhentikan beroperasi. Fungsi LED ini difungsikan sebagai petanda bahwa DC
drive mengalami trip.
30
3.9. Perawatan DC Drive
Perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam
rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi yang dapat diterima
dan berfungsi seperti sediakala atau paling tidak mendekati sehingga kegiatan
produksinya dapat berjalan dengan lancar (mesin dan peralatannya paling tidak
mencapai umur ekonomisnya dan menghindari kemacetan serta kerusakan sekecil
mungkin) sehingga pabrik dapat tetap beroperasi secara efektif, efisien, produktif,
dan tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan. Perawatan Dc drive
dilakukan secara berkala di bakrie pipe secara sebulan sekali. Perawatan ini
dilakukan untuk menghindari kerusakan alat dan memperpanjang lifetime Dc
drive.
Kerusakan yang biasa terjadi pada dc drive yaitu Inrush current disebabkan oleh
jamp mekanik, beban yang tiba tiba tinggi, dan membuat kerusakan pada
komponen dan yang lebih sering terjadi yaitu masalah debu yang menempel pada
capasior starter, banyaknya binatang kecil atau serangga yang masuk kedalam alat
membuat alat tidak bekerja dengan optimal. Perawatan yang dilakukan di bakrie
pipe untuk menjaga dc drive bekerja dengan baik biasanya membersihkan dc
drive dari debu secara berkala, lalu menjaga suhu area sekitar 40 derajat celcius,
cek kekencangan baut secara 1 sebulan sekali, cek pendingin pada dc drive secara
berkala dan biasanya untuk menjaga kelancaran produkrsi bakrie pipe
mengupgrade DC drive ke DC drive yang baru.
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktik kerja lapangan di PT BAKRIE PIPE INDUSTRIE
kami dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. PT BAKRIE PIPE INDUSTRIE merupakan perusahaan yang telah lama
bergerak di dalam bidang industri pipa baja, PT Bakrie Pipe Industries
merupakan salah satu anak perusahaan yang tergabung di dalam PT Bakrie
& Brothers.
2. DC Drive merupakan komponen utama untuk mengontrol kecepatan dan
kekuatan DC Motor secara presisi, Fungsi utama dari DC drive yaitu untuk
mengontrol kecepatan dari motor DC.
3. Parameter setting ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada dc
drive mengenai spesifikasi motor yang akan dijalankan. Dengan
memasukkan parameter-parameter motor dan beban serta parameter
kendali arus dan kecepatan.
4. Smart card adalah alat untuk menyimpan data parameter yang sudah di
setting hal ini dilakukan jika ada kerusakan pada DC drive lalu di haruskan
untuk mengganti ke DC drive baru, engginer tidak perlu lagi untuk input
data parameter karna smart card yang sudah di simpan data parameter dc
drive sebelumnya bisa langsung di input ke DC drive baru
5. Beberapa parameter yang umum dipergunakan : Display : Untuk mengatur
parameter yang ditampilkan pada keypad display, Control : Untuk
menentukan jenis control local/ remote, Speed Control : Untuk
menentukan jenis control frekuensi reference, Voltage : Tegangan Suply
Dc Drive, Base Speed. : tegangan supply, Lower Speed. : operasi terendah,
Upper Speed. : operasi tertinggi, Stop mode : Stop bisa dengan braking,
penurunan Speed dan di lepas seperti starter DOL/ Y-D, Acceleration :
Setting waktu Percepatan, Deceleration : Setting waktu Perlambatan,
Overload : Setting pembatasan arus, Lock : Penguncian setting program
32
4.2. Saran
Setelah melakukan praktik kerja lapangan ini, kami merumuskan beberapa
saran sebagai berikut;
Kepada PT BAKRIE PIPE INDUSTRIE memiliki banyak fasilitas-fasilitas
laboratorium yang mumpuni untuk melakukan beberapa penelitian. Namun, hasil
dari penelitian PT BAKRIE PIPE INDUSTRI tersebut belum sepenuhnya
menerepakan standart kesalamatan kerja mungkin kedepannya karyawan yang
bekerja lebih memperhatikan tentang K3
33
DAFTAR PUSTAKA
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
DOKUMENTASI
48
49