Dokumen - Tips - Makalah Ekologi Industri
Dokumen - Tips - Makalah Ekologi Industri
EKOLOGI INDUSTRI
OLEH
1. PENGERTIAN EKOLOGI
Beralih dari sudut pandang sumber daya ke sudut pandang produk, dua
konsep tambahan dalam Ekologi Industri mempelajari mengenai daur hidup
sebuah produk mulai dari proses ekstraksi sumber daya, fabrikasi produk,
penggunaannya, pemanfaatan kembali, dan pembuangannya. Kedua konsep
tersebut adalah Desain untuk Lingkungan Hidup (DfE/Design for Environment)
dan Life-Cycle Assessment (LCA). Kedua konsep ini menitikberatkan pada
besarnya dampak yang terkait dengan suatu produk terhadap lingkungan.
DfE melibatkan desain proses dan produk industry untuk meminimalkan
dampak buruknya terhadap lingkungan. Seringkali itu merupakan desain ulang
produk yang sudah ada atau proses yang sudah dilakukan. Dapat difokuskan pada
salah satu fase yang berbeda dari sebuah daur hidup produk, seperti desain untuk
waktu pemakaian produk . Aktual aplikasinya bervariasi, termasuk di dalamnya
adalah desain dari proses kimia, komponen elektronik, komponen mekanis, isolasi
pendingin, yang tidak kalah pentingnya dengan desain kemasan. LCA melibatkan
evaluasi dampak lingkungan dari suatu produk selama daur hidupnya berdasarkan
informasi teknis rinci yang tersedia. Setiap tahap , mulai dari ekstraksi sumber
daya dianalisa meliputi pembuangan residunya, ketersediaan sumber daya, emisi
yang dihasilkan, kerusakan yang ditimbulkan. LCA sering digunakan untuk
membandingkan dampak lingkungan antara suatu proses produksi/produk dengan
suatu alternatif proses produksi / produk. LCA telah diterapkan untuk zat-zat
seperti klorin dan aluminium, industri pertambangan, industri material seperti
PVC, dan untuk alternatif penggunaan lahan pertanian.
Studi LCA digunakan untuk mengukur emisi dan penggunaan sumber
daya per kesatuan output atau jasa yang dihasilkan, termasuk kuantifikasi jumlah
masukan yang diperlukan dari proses produksi yang berbeda, yang langsung
didasarkan pada pengukuran atau teknik analisis. Model inventori ini secara
umum mengabaikan kontribusi input non-fisik, seperti jasa akuntansi dan hukum
atau grosir dan perdagangan ritel, dan tidak memperhitungkan imput dalam
jumlah yang kecil. Untuk itu, beberapa penelitian juga membuat LCA dengan
analisis input-output secara ekonomi untuk dapat menghitung beberapa hal yang
diabaikan tersebut.
LCA juga mencakup langkah penilaian dampak, di mana berbagai jenis
emisi dikumpulkan untuk dikelola terkait sejumlah indikator yang menimbulkan
masalah tertentu dalam hal pemanasan global atau toksisitas. Atau, penilaian
dampak dapat didasarkan pada modeling kerusakan, misalnya efek kesehatan
manusia diukur dalam tahun kehidupan yang hilang sebagai akibat dari keracunan
dan perubahan iklim. Dengan mengetahui aliran material dan analisis jenis proses
dan produk yang mempunyai dampak lebih kecil terhadap lingkungan, dapat
disusun sebuah interaksi dari beberapa proses produksi yang saling berhubungan.
PENERAPAN KONSEP EKOLOGI INDUSTRI
Aplikasi awal dalam konsep sistem ekologi industri adalah desain dan
implementasi yang disebut ekosistem industri. Ekosistem industri ditandai oleh
adanya simbiosis antar industri, yaitu suatu hubungan antara dua atau lebih
perusahaan yang melibatkan pertukaran materi, energi, atau informasi dalam suatu
cara yang saling menguntungkan. Model Ekologi industri mengarah pada
pertukaran material antar sektor industri yang berbeda, dimana limbah dari salah
satu industri tersebut menjadi cadangan bahan baku ( feedstock ) untuk industri
lainnya .
Dilihat secara ekonomis, pengolahan bagasse untuk bahan baku industry etanol
lebih menguntungkan daripada bagasse yang hanya langsung dipakai sebagai
bahan bakar boiler. Dan pertimbangan ekonomis, saat ini merupakan indicator
tambahan keberhasilan pelaksanaan ekologi industry, selain pertimbangan dari sisi
environment dan efisiensi. Ekonomi merupakan salah satu factor keberlangsungan
/ sustainability sebuah industry, disamping factor ketersediaan sumber daya dan
daya dukung lingkungan.
KESIMPULAN
1. Latar Belakang munculnya ekologi industry adalah efisiensi proses yang
mutlak diperlukan karena keterbatasan alam untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang terus meningkat dan mempertahankan daya dukung lingkungan
terhadap manusia dan segala aktifitas yang terdapat didalamnya untuk
mencapai pembangunan yang berkelanjutan (sustainability development)
2. Ekologi industry adalah sebuah SISTEM, dimana didalamnya terdapat : aliran
energy, aliran massa, proses-proses dan interaksi antar proses.
3. Untuk aplikasi ekologi industru diperlukan beberapa tools yaitu MFA, DfE
dan LCA
4. Peluang aplikasi ekologi industri di Indonesia masih sangat besar untuk
dikembangkan untuk energy terutama yang berbasis pertanian.
5. Tolak ukur atau indicator keberhasilan penerapan konsep ekologi industry
adalah : minimisasi penggunaan raw material, konsumsi energy, tingginya
yield dan selektifitas, minimisasi limbah yang dihasilkan dan segi ekonomi.