Anda di halaman 1dari 33

Edisi Januari 2018

Baca Hal 10 Baca Hal 27 Baca Hal 33 Baca Hal 55


Tenun Dayak Iban Alam dan Asa yang tak Mengenal Raja
tampil di Pentas Energi pernah pupus Rimba Sumatera
Bergengsi Kehidupan di Tanggamus dan Jawa
Prawacana

SUSUNAN REDAKSI
Keberpihakan
Pelindung
M.S. Sembiring Kesenjangan ekonomi menjadi hantu dunia. Dalam Laporan Kekayaan Dunia
2017, Credit Suisse mencatat, 70,1 persen penduduk dunia hanya menguasai 3 persen
kekayaan, sementara 8,6 persen penduduk memiliki 85,6 persen kekayaan dunia.
Penanggung Jawab Ketimpangan penguasaan terhadap sumber daya alam disebut-sebut sebagai salah
Fardila Astari satu penyebab disparitas itu. Tak terkecuali yang terjadi di negeri kita.

Pemimpin Redaksi Tak ada yang memungkiri, proporsi hak kelola masyarakat terhadap sumber
Mohamad Burhanudin daya hutan selama ini sangat kecil dibanding korporasi. Ironisnya, eksploitasi besar-
besaran, baik dalam bentuk perkebunan, tambang, maupun kayu, ternyata tak
Penulis & Fotografer berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
Ahmad Baihaqi, Muhammad Diperkirakan, sekira 10,2 juta jiwa warga yang tinggal di kawasan tersebut masuk
Syarifullah, M. Taufik J. kategori miskin.
Ali Sofiawan, Yudha Arif
Tahun lalu, secara terbuka Presiden Joko Widodo pernah menegaskan
Nugroho, Irfan Bakhtiar, pentingnya distribusi sumber daya hutan secara adil. Sekira 12,7 juta hektar lahan
Hamda Khairuzani dialokasikan oleh pemerintah untuk masyarakat adat, kelompok tani, dan masyarakat
Yani Saloh, Dwi Pujiyanto sekitar hutan melalui program perhutanan
Mozaika Hendarti, Nety sosial. Tujuan utama dari program ini adalah
Riana Sari, Muchamad Fahmi mengatasi masalah kemiskinan masyarakat di
Permana, Nurma Rosalia dalam dan sekitar hutan sehingga ketimpangan
Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo, M.M. (kiri) memberikan penghargaan Ormas 2017 bidang lingkungan hidup kepada Yayasan
dapat dikurangi. KEHATI yang diwakili oleh Manajer Ekosistem Hutan, Aslan, di Hotel Redtop, Jakarta, Kamis (30/11). (Foto: M. Syarifullah/KEHATI)
Kontributor

KEHATI Terima Penghargaan Ormas 2017


Samedi, Puspa D. Liman, Namun, dalam praktiknya, program
tersebut tak berjalan mudah. Hingga akhir
Indra Gunawan, Asep
Oktober 2017, baru 1,09 juta hektar lahan yang
Suntana, Diah Y. Suradiredja, direalisasikan dari target 12,7 juta hektar, seperti
Basuki Rahmad, Puji Sumedi, termaktub dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
K ementerian Dalam Negeri menganugerahkan

Daftar Isi
Tata Letak & Desain Grafis 2019. Penghargaan Ormas 2017 bidang lingkungan hidup
M. Taufik J kepada Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia
Pemerintah memang tak bisa (KEHATI), Kamis (30/11). Penghargaan ini diserahkan
Redaksi Warta KEHATI sendirian. Untuk harapan yang sangat besar Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi
Jl. Bangka VIII No 3B
Pela Mampang
melalui program ini, semua pihak, baik
pemerintah pusat dan daerah, lembaga
Prabowo kepada KEHATI yang diwakili oleh Manajer
Ekosistem Hutan, Aslan, di Hotel Redtop, Jakarta.
03 Melepasliarkan Orangutan di
Jakarta Selatan 12720 swadaya masyarakat (LSM), sektor swasta, Penghargaan tersebut diberikan atas peran Kalimantan
T +62-21-718 3185 dan masyarakat harus bahu-membahu. Hanya KEHATI dalam melestarikan keanekaragaman hayati
dengan cara itu, program perhutanan sosial
+62-21-718 3187
F +62-21-719 6131 ini dapat diwujudkan untuk menggapai tujuan
di Indonesia sejak tahun 1994. KEHATI menyisihkan Laporan Utama
dua organisasi kemasyarakatan (ormas), yang masuk
www.kehati.or.id
kehati@kehati.or.id
muliannya: keberpihakan kepada yang lemah
dan tercapainya pemerataan kesejahteraan. nominasi di kategori lingkungan hidup, yaitu Wahana 13 • Memotret Perhutanan Sosial
facebook: yayasan.kehati
Lingkungan Hidup Indonesia dan Yayasan Pembangunan
Berkelanjutan Sulawesi Utara. 23 • Perhutanan Sosial: Apa dan Mengapa?
youtube: yayasankehati
M.S. Sembiring Dalam sambutannnya, Hadi yang mewakili 35 • Asa yang tak Pernah Pupus di
Menteri Dalam Negeri mengatakan, ormas memegang
peran penting di Indonesia. Oleh karena itu, dia Tanggamus
Tentang KEHATI berpesan, ormas harus berfungsi sesuai dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Acara yang 39 • Hidup Bermutu dengan Madu
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) berdiri sejak 12 Januari 1994 untuk menghimpun dan mengelola
sekaligus ajang forum koordinasi nasional ormas tahun 43 • Permata dari Dungai Utik
2017 ini dihadiri oleh ormas-ormas dari berbagai wilayah
sumber daya yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk dana hibah, fasilitasi, konsultasi dan berbagai fasilitas lain guna
47 Merawat Kilau Sangihe
menunjang berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adil dan di Indonesia.
berkelanjutan. Penghargaan Ormas 2017 meliputi tujuh
bidang atau kategori yaitu: bidang kesehatan diberikan
Ada empat misi yang disandang KEHATI, antara lain: peningkatan kesadartahuan dan pemahaman untuk mendorong kepada Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI); bidang perempuan kepada Koalisi Perempuan
55 Mengenal Raja Rimba Sumatera dan
pengubahan perilaku masyarakat; penggalangan, pengelolaan dan penyaluran sumber daya; pemberdayaan lembaga
Indonesia; bidang pendidikan kepada Yayasan Taman Jawa
masyarakat; dan pemberian dukungan kepada pertumbuhan gerakan ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan.
KEHATI melaksanakan program-programnya melalui pendekatan ekosistem, yang mencakup ekosistem hutan, pertanian, Siswa; bidang kebudayaan kepada Bentara Budaya;
serta ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil. Berbagai bentuk kerja sama dijalin dengan lembaga-lembaga yang dapat bidang lingkungan hidup kepada Yayasan KEHATI;
bidang sosial dan kemanusiaan kepada INFID; dan
59 Mashadi : Kami akan terus belajar
mendukung misi KEHATI, seperti pemerintah pusat dan daerah, komunitas bisnis, perguruan tinggi, LSM/KSM, asosiasi
profesi, maupun media massa. kategori long live achievement kepada Nahdlatul Ulama
dan Muhammadiyah. (Muhammad Syarifullah)

01 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 02


Highlight KEHATI

TFCA Sumatera Gelar Aksi Konservasi Hutan Tropis


Tantangan terbesar Indonesia di sektor kehutanan layak, dan tidak berorientasi pada perambahan kawasan Selain pameran produk, ekspo ini juga diisi dengan
hingga saat ini adalah menjaga kelestarian hutan dan hutan untuk mendapatkan lahan garapan lagi. beragam acara menarik dan bermanfaat, di antaranya: dialog
keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, sekaligus Sebagai bagian dari upaya menjawab permasalahan nasional yang menghadirkan Menteri LHK sebagai pembicara
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. konservasi dewasa ini, khususnya di Sumatera, KEHATI utama, Menteri Pariwisata yang akan memberikan arahan
Adalah kesia-siaan belaka berbicara kelestarian hutan tanpa melalui program Tropical Forest Conservation Action for mengenai pariwisata berkelanjutan, talkshow, seminar, temu
memikirkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sumatera (TFCA Sumatera) telah melakukan aksi konservasi bisnis, peluncuran buku, penanaman pohon serentak di
Oleh karena itu, menurut Direktur Eksekutif Yayasan hutan secara sistematis di tingkat tapak di Sumatera, yang Sumatera Utara dan Lampung, pelatihan kewirausahaan dan
KEHATI M.S. Sembiring, upaya konservasi hutan juga harus hasilnya dipresentasikan dalam kegiatan ekspo di Lapangan pengelolaan jasa lingkungan, ngopi bersama, menggalang
didorong ke arah perbaikan kesejahteraan, serta peningkatan Merdeka, Medan, pada 20-22 November 2017. 10.000 tanda tangan untuk dukungan gerakan konservasi
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di dalam dan Direktur TFCA Sumatera, Samedi, mengungkapkan, hutan, lomba foto booth, lomba foto jurnalistik lingkungan
sekitar hutan, yang imbal baliknya mereka akan menjadi ekspo yang bertemakan “Aksi Konservasi Hutan Tropis dan pameran foto, serta lomba menggambar dan mewarnai.
pelindung hutan dan pemimpin konservasi di wilayahnya. Sumatera” (AKSIS) 2017 ini diikuti seluruh mitra TFCA Ekspo ini menjadi penting karena dapat
Dari waktu ke waktu, upaya-upaya konservasi Sumatera-KEHATI dari Lampung hingga Aceh. Dalam dimanfaatkan untuk berbagi informasi, baik kegagalan
hutan terus dilakukan. Namun, faktanya ancaman terhadap ekspo tersebut mereka saling berbagi pengalaman, saling maupun keberhasilan program, berfungsi sebagai wadah
kelestarian hutan masih ada, sementara spesies kunci masih menginspirasi, serta memberikan saran, sehingga para mitra untuk mewujudkan sinergi di antara para pelaku konservasi
tertekan. mampu meningkatkan kinerjanya. kehutanan di Indonesia, khususnya di Sumatera, serta
“Ironisnya, kerusakan sumber daya hutan ternyata “Selain itu, mereka akan dipertemukan dengan mempertemukan pelaku bisnis dengan masyarakat.
tidak berdampak pada peningkatan kesejahteraan Lepas pembukaan EXPO AKSIS 2017, Gubernur Sumatera Utara, Direktur pelaku bisnis dan pakar-pakar pemasaran untuk memperkuat Keterampilan masyarakat di dalam dan sekitar
masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan,” ujar Eksekutif Yayasan KEHATI bersama jajaran Pengurus KEHATI, Konsulat kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat menjadi bisnis hutan harus ditingkatkan untuk menjadi masyarakat mandiri
Amerika Serikat, Dirjen KSDAE KLHK, dan Kepala Dinas Kehutanan konservasi yang profesional dan berkelanjutan,” ujar Samedi.
Sembiring, 20 November 2017 lalu di Medan. dan sejahtera sehingga dapat hidup berdampingan dengan
Sumatera Utara berfoto bersama di Lapangan Merdeka, Medan, Senin
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (20/11). (Foto:Yudha AN) Aksi dalam bentuk ekspo ini juga diharapkan kelestarian hutan. Hal tersebut selaras dengan makna
pada tahun 2016 mencatat, dari 25.863 desa di dalam dapat menjadi ajang untuk membangun jejaring pasar baik holistik konservasi hutan, yang sesungguhnya tak hanya
dan sekitar kawasan hutan, sekitar 71 persen hidupnya Salah satu upaya untuk menjaga kesejahteran konvensional maupun daring bagi para pelaku usaha kecil mencakup kegiatan pengawetan, perlindungan, pemulihan
bergantung kepada hutan. Dari jumlah itu, diperkirakan masyarakat di dalam dan sekitar hutan adalah dengan dan para mitra TFCA Sumatera-KEHATI, sekaligus terbangun dan peningkatan kualitas alam, tetapi juga pemanfaatannya
10,2 juta jiwa warga yang tinggal di kawasan tersebut masuk menyediakan alternatif usaha ekonomi bagi mereka.Dengan komunikasi yang lebih baik dengan pemerintah pusat dan secara berkelanjutan.(Mohamad Burhanudin)
kategori miskin. cara itu, masyarakat dapat memperoleh kehidupan yang daerah.

Sangihe Deklarasikan Diri sebagai Kabupaten Organik


tanah yang subur sebagai dampak dari
Melepasliarkan Orangutan
debu letusan vulkanik. Empat individu orangutan (Pongo konservasi satwa liar dilindungi,
“Kesuburan tanah tersebut pygmaeus) yang sebelumnya dirawat khususnya orangutan di Kalimantan,
memungkinkan wilayah ini tumbuh di Pusat Penyelematan dan Rehabilitasi yang saat ini statusnya kritis.
sebagai salah satu lumbung bagi Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi “Orangutan di Kalimantan
sejumlah komoditas perkebunan Indonesia (YIARI) di Kabupaten kian terancam habitatnya. Banyak hutan
nasional, terutama pala, kelapa, dan Ketapang, dilepasliarkan di Taman yang dikonversi, dijadikan kebun. Tak
sagu,” kata Puji. Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) sedikit pula orangutan yang diburu dan
Tidak hanya menyuburkan, di wilayah Kecamatan Menukung, diperjualbelikan. Oleh karena itu, kami
debu vulkanik dari gunung berapi di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, 21- tergerak untuk melakukan penyelamatan.
Sangihe juga membuat para petani tak 22 November 2017. Empat orangutan ini sebelumnya kami
Kabupaten Kepulauan Sangihe deklarasikan diri menjadi kabupaten organik. Bupati Sangihe lagi harus menggunakan pupuk kimia Keempatnya masing-masing rescue dan rawat di pusat rehabilitasi.
Jabes Gaghana berharap hal ini terwujud sepenuhnya pada 2019. Deklarasi dibacakan di hadapan buatan pabrik untuk menumbuhkan diberi nama: Vijay (jantan, 5 tahun), Lisa Dan, saatnya kini kami kembalikan ke
jajaran SKPD, perwakilan NGO dan masyarakat, Kamis (16/11). (Foto: M. Syarifullah/KEHATI) dan menyuburkan berbagai tanaman (betina, 5 tahun), Mama Laila (betina, 14 habitat liarnya,” ujar Karmele. Lili (4 tahun), berada di dalam kandang sesaat
pertanian maupun perkebunan. Dengan tahun), dan Lili (anak Mama Laila, betina, Empat orangutan tersebut sebelum dilepasliarkan di Taman Nasional
Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Burung Indonesia, YAPEKA, SAMPIRI, tanah yang kaya akan mineral serta hara, 4 tahun). Mereka diselamatkan dan berasal dari sejumlah lokasi yang Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) di Kabupaten
dan Ford Foundation. Melawi, Kalimantan Barat, Selasa (21/11).
Utara, menjadi kabupaten pertama di seluruh proses produksi pertanian dan direhab oleh YIARI, oleh karena berbagai berbeda di wilayah Kabupaten (Foto: Mohamad Burhanudin/KEHATI)
Indonesia yang mendeklarasikan diri Jabes berharap, kabupaten perkebunan di Sangihe sudah mencukupi sebab, seperti perburuan, peredaran Ketapang. Dipilihnya TNBBR—yang
sebagai kabupaten organik. Kabupaten organik dapat terwujud secara penuh syarat organik. satwa liar, dan kerusakan hutan. berjarak lebih dari 500 kilometer dari orangutan di TNBBBR ini merupakan
yang merupakan salah satu kepulauan dalam dua tahun ke depan. Oleh karena Upaya Sangihe untuk tumbuh Pelepasliaran dilaksanakan Ketapang—sebagai lokasi pelepasliaran, salah satu upaya lembaga tersebut
terluar di Indonesia tersebut juga itu, dia berharap kerja sama semua sebagai kabupaten organik sudah atas kerja sama YIARI, Tropical Forest karena kawasan itu memenuhi syarat dalam melakukan penyelamatan spesies-
berpotensi tumbuh sebagai wilayah pihak, termasuk KEHATI untuk terus diretas sejak lama. Sebagai bagian Conservation Act (TFCA) Kalimantan- sebagai habitat baru bagi keempat spesies kunci di Kalimantan, khususnya
mandiri pangan. memberikan dukungan kepada petani di dari upaya tersebut, sejak tahun 2009, Yayasan KEHATI, Balai TNBBBR, Balai orangutan tersebut, terutama untuk orangutan, melalui Program TFCA
Deklarasi sebagai kabupaten Kabupaten Sangihe guna memperkuat pemkab wilayah ini menjalin kerja sama Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) aspek ketersediaan pakan di alam liar, Kalimantan.
organik tersebut dilaksanakan di status sebagai kabupaten organik. dengan KEHATI, dengan menempatkan Kalbar, dan Kepolisian Resor Melawi. tegakannya, dan tingkat kepadatan “Penyelamatan ini sangat
pendapa kabupaten oleh Bupati Sangihe Manajer Program Ekosistem pertanian organik sebagai perhatian Direktur Program YIARI populasi orangutanya. diperlukan karena keberadaan mereka
Jabes Gaghana, Kamis (16/11). Deklarasi Pertanian Yayasan Keanekaragaman utama. Kerja sama tersebut diarahkan Karmele L Sanchez, mengungkapkan, Direktur Program TFCA semakin terancam oleh karena
tersebut dilaksanakan bersama sejumlah Hayati Indonesia, Puji Sumedi, Jumat pada upaya mendorong produk-produk pelepasliaran empat orangutan ini Kalimantan pada Yayasan KEHATI, Puspa perubahan fungsi lahan, perambahan,
perwakilan lembaga yang selama ini (17/11), mengungkapkan, sebagai pertanian dan perkebunan tersebut ke merupakan salah satu bagian dari upaya Dewi Liman, menyatakan, dukungan dan perdagangan satwa liar yang
turut mengupayakan program organik wilayah yang dihuni gunung-gunung pasar ekspor, termasuk ke ceruk pasar YIARI, didukung TFCA Kalimantan- finansial KEHATI untuk penyelamatan, terus terjadi,” kata Puspa. (Mohamad
di kabupaten ini, yaitu: Yayasan KEHATI, berapi, Kepulauan Sangihe memiliki khusus. (Muhammad Syarifullah) KEHATI, dalam penyelamatan dan rehabilitasi, sekaligus pelepasliaran Burhanudin)

03 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 04


Highlight KEHATI Highlight KEHATI

KEHATI Angkat
keanekaragaman hayati Indonesia dan
pemanfaatannya secara berkelanjutan, Ekowisata Mangrove Berau Libatkan Masyarakat
Konservasi Orangutan
juga menempatkan upaya konservasi dan
penyelamatan orangutan sebagai salah Ekosistem mangrove di Berau, sebagai wilayah pemijahan berbagai jenis
satu kerja pengabdiannya. Kalimantan Timur, berpotensi besar ikan dan habitat keragaman hayati yang

di Kompas TV
“Dengan kembali ke habitatnya, sebagai sumber perekonomian masyarakat penting.
kami berharap orangutan tersebut melalui pengembangan ekowisata. MCA-Indonesia berkomitmen
mendapatkan kembali kehidupan secara Namun, pengelolaanya harus tetap untuk mengembangkan usaha-usaha
semestinya. Tumbuh dan berkembang mengedepankan keterlibatan masyarakat ramah lingkungan berbasis potensi lokal.
biak sewajarnya. Para orangutan yang dan prinsip berkelanjutan. Selain Kawasan Ekowisata Tanjung Batu,
dilepasliarkan hidup aman jauh dari Hal tersebut disampaikan Direktur di Berau MCA-Indonesia juga membantu
ancaman pemburu, serta menjalankan Eksekutif Yayasan Keanekaragaman Hayati pembangunan Pusat Listrik Tenaga Surya
fungsinya yang teramat penting bagi Indonesia (KEHATI), M.S. Sembiring, di Kampung Teluk Alulu.
kelangsungan ekosistem hutan,” kata dalam kunjungannya ke Pusat Informasi Sejalan dengan itu, Direktur
Sembiring. Mangrove (PIM) di Desa Tanjung Batu, Program Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pada kesempatan yang sama, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, Berbasis Masyarakat KEHATI – MCA-
Wahjudi mengatakan, Pemerintah telah Selasa (10/10). Tim KEHATI saat mengunjungi Ekosistem Indonesia, Asep Suntana, mengatakan
Mangrove di Desa Tanjung Batu, Kepulauan
menetapkan orangutan dengan status Ekosistem mangrove di program ini menampilkan bentuk riil dari
Derawan, Kalimantan Timur, Selasa (10/10).
critically endangered atau spesies yang sepanjang Pesisir Berau, ungkap (Foto: Fachrudin Riyadi). pengelolaan hutan modern berbasis
sangat terancam punah. Pada tahun 2015, Sembiring, saat ini masih relatif bagus. masyarakat.
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Kondisi tersebut sangat memungkinkan mangrove itu, masyarakat dapat Jika berbagai kepentingan tidak
Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) untuk pengembangan ekowisata sehingga mengembangkan berbagai jenis usaha, terfasilitasi dengan baik, lanjutnya, bisa
melalui Surat Keputusan No 180 tahun nantinya dapat menghasilkan pundi rupiah seperti pengolahan hasil perikanan, saja inisiatif tersebut tidak akan berhasil
2015 menetapkan 25 satwa terancam bagi masyarakat. budidaya kepiting bakau, usaha kuliner, guna. Jadi, peran-peran fasilitasi sungguh
Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, M.S. Sembiring (tengah) menjadi salah satu pembicara punah prioritas, yang salah satunya adalah “Namun, sekali lagi, penginapan, dan pengembangan pusat dibutuhkan.
gelar wicara di Kompas TV program Sapa Indonesia Pagi tentang pelepasliaran orangutan di orangutan. Kini, orangutan merupakan pengelolaanya harus melibatkan oleh-oleh. “Hutan dikelola perlu memenuhi
Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Senin (18/12). (Foto: Fardila Astari/KEHATI). salah satu primata (satwa) yang dilindungi. masyarakat,” tegasnya. Sembiring menambahkan, berbagai kepentingan (multi-interests
Orangutan merupakan spesies Di banyak tempat, lanjutnya, keberadaan hutan mangrove sangat forestry) dalam rangka mencapai
Populasi orangutan Kalimantan (Pongo dipandu oleh pembawa acara kenamaan, yang dapat bermanfaaat sebagai seed warga mampu memanfaatkan jasa penting sebagai sistem penyangga pengelolaan hutan lestari. Termasuk di
pygmaeus) terus mengalami penurunan. Gloria Ojong. disperser, yang memegang peranan lingkungan mangrove melalui ekowisata. kehidupan. Mangrove berperan kawasan mangrove,” ujar Asep. (Yani
November 2017 lalu, The Nature Melalui TFCA Kalimantan, penting untuk meregenerasi tanaman Melalui wisata berbasis lingkungan menguatkan ekosistem laut dan pesisir Saloh)
Conservancy (TNC) memperkirakan, sejak tahun 2016, KEHATI mendukung di hutan melalui biji-bijian yang telah

Maratua dalam Forum Perubahan Iklim di Bonn


dalam satu dekade terakhir, populasi dan mendanai kegiatan konservasi, dimakannya. Hal ini merupakan manfaat
spesies ini menurun sekira 25 persen. penyelamatan, dan rehabilitasi orangutan orangutan yang paling penting bagi
Diperkirakan, saat ini populasinya Kalimantan melalui salah satu mitranya, kehidupan manusia.
tinggal 57.300 individu di habitat seluas
16.013.600 hektar, dari sebelumnya
yaitu Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi
Indonesia (YIARI) di Kabupaten Ketapang,
“Diperlukan upaya terintegrasi,
berkelanjutan, dan konsisten untuk Maratua Ecotourism for Sustainable Small dan bernilai antara pemerintah, non- mengurangi tekanan terhadap sumber
menyelamatkan orangutan dari kepunahan, Island (MESSI) Program atau Program governmental organizations (NGO), dan daya alam dengan memberikan nilai
sekitar 75.000 individu satu dekade lalu. Kalimantan Barat.
baik oleh pemerintah, lembaga swadaya Ekowisata Maratua untuk Pulau-Pulau sektor swasta,” ujar Fardila. tambah melalui usaha ekowisata berbasis
Penurunan tersebut diduga Dalam kurun waktu
masyarakat (LSM), aparat penegak hukum, Kecil Berkelanjutan, mendapat sambutan MESSI merupakan program masyarakat tanpa harus meninggalkan
disebabkan oleh masalah konflik dengan 2016-2017,sebanyak 21 individu
sektor swasta, maupun masyarakat,” hangat dan menjadi bahasan menarik untuk mewujudkan desa sejahtera pekerjaan utama mereka sebagai nelayan.
manusia, penyusutan dan fragmentasi orangutan telah dikembalikan atau
tandas Wahjudi. (Mohamad Burhanudin/ dalam salah satu sesi seminar di forum secara ekonomi, sosial, dan lingkungan “Dengan kegiatan ekowisata,
habitat, dan kegiatan perburuan yang dilepasliarkan ke habitatnya, khususnya
Hamda Khairuzani) Conference of the Parties 23 (COP23) di yang berkelanjutan melalui desa lestari, warga di Maratua turut ambil bagian dalam
masih terus terjadi. Hal ini tentu saja di Taman Nasional Bukit Baka Bukit
Bonn, Jerman, Senin (13/11). yang memadukan ekowisata dan pelestarian lingkungan. Karena, hanya
sebuah keprihatinan bagi kita. Orangutan Raya (TNBBBR). Sebelumnya, mereka
COP23 merupakan sebuah forum kampung nelayan yang produktif di dengan lingkungan yang lestari mereka
merupakan spesies dasar bagi konservasi diselamatkan, direhabilitasi, dan dirawat
konferensi tentang perubahan iklim yang Kepulauan Maratua, Kalimantan Timur, dapat mempertahankan kelangsungan
ekosistem hutan. Mereka disebut spesies di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi
diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yang merupakan salah satu gugusan ekowisatanya,” kata Fardila. (Mohamad
payung (umbrella species). Maka, Orangutan YIARI di Ketapang, Kalbar oleh
(PBB) melalui United Nations Framework pulau terluar di Indonesia. Program ini Burhanudin)
hilangnya orangutan mencerminkan karena berbagai sebab, seperti perburuan,
Convention on Climate Change (UNFCCC). merupakan kolaborasi antara Yayasan
hilangnya ratusan spesies tanaman dan perdagangan satwa, dan kerusakan hutan.
Forum ini diselenggarakan di Bonn, Keanekaragaman Hayati Indonesia
hewan pada ekosistem hutan hujan. Hingga November 2017, terdapat
Jerman, pada tanggal 6-17 November (KEHATI), PT Chevron, pemerintah pusat
Sebagai bagian dari upaya 113 individu orangutan yang direhabilitasi
2017. dan daerah, serta masyarakat Maratua.
kampanye kepada publik mengenai di YIARI. Dari 113 individu tersebut, empat
Direktur Komunikasi dan Di forum COP23, program MESSI
pentingnya konservasi orangutan di antaranya dilepasliarkan ke TNBBR pada
Penggalangan Sumber Daya KEHATI, dipresentasikan dalam salah satu sesi
Yayasan KEHATI melalui Program 21-22 November lalu. Empat individu
Fardila Astari, yang hadir di forum COP23 seminar dengan tema “Reconfiguring
Tropical Forest Conservation Act (TFCA) tersebut diberi nama: Mama Laila (betina,
di Bonn, Selasa (14/11), mengatakan, tidak Natural Resource Based Business to
Kalimantan mengadakan acara gelar 14 tahun), Lili (anak Mama Laila, betina,
mudah bagi anggota atau peserta COP23 Address New Challenges” oleh Manager
wicara (talkshow) di segmen acara Sapa 4 tahun), Lisa (betina, 5 tahun), dan Vijay
untuk bisa mempresentasikan program Social Performance Chevron Indonesia,
Indonesia Pagi di Kompas TV, pada (jantan, 5 tahun).
kerjanya di ajang tersebut. Program MESSI Pinto Budi Bowo Laksono. Tema ini
Senin, 18 Desember 2017. Gelar wicara Dalam gelar wicara tersebut,
telah lolos seleksi dan terpilih sebagai mengeksplorasi tentang rekonfigurasi
ini menghadirkan Direktur Eksekutif Sembiring mengungkapkan, Yayasan
salah satu program yang dipresentasikan ulang pemanfaatan sumber daya alam
KEHATI M.S. Sembiring dan Penasihat Keanekaragaman Hayati Indonesia
oleh delegasi Indonesia di konferensi untuk kebutuhan bisnis dengan tetap
Senior Menteri Lingkungan Hidup dan (KEHATI) sebagai sebuah lembaga
Vijay, salah satu individu orangutan Kalimantan tersebut. memperhatikan aspek perubahan iklim. Program ekowisata Maratua dipresentasikan
Kehutanan Wahjudi Wardojo. Acara grant-making yang sejak tahun 1994
yang turut dilepasliarkan di TNBBBR, “Program MESSI dinilai sebagai Lebih jauh, Fardila mengatakan, dalam forum COP23 di BONN, Jerman, 13
yang disiarkan secara langsung tersebut concern terhadap upaya konservasi dan
Kalimantan Barat, 22 November 2017 oleh salah satu program kolaborasi yang baik program MESSI telah turut membantu November 2017. (Foto: Fardila Astari/KEHATI)
YIARI bersama KEHATI-TFCA Kalimantan.
05 | Warta KEHATI | Januari 2018 (Foto: M.Burhanudin/KEHATI) Januari 2018 | Warta KEHATI | 06
Bisnis & KEHATI Inovasi

Biodiesel
Siapa bilang minyak jelantah itu limbah pembuat sabun. Lapisan kedua adalah
tak berguna sama sekali? Nah, simak heserin, dan lapisan teratas adalah
info berikut ini. biodiesel.

dari Jelantah
Berawal dari ide siswa Green Aga mengatakan tidak akan
School, Badung, Bali, minyak jelantah ada efek samping kepada mesin atas
kini bisa dimanfaatkan sebagai penggunaan biodiesel ini. Selain itu,
biodiesel murni. Proyek ini diberi nama biodiesel dari minyak jelantah ini
Green School Bio Bus. efektif adalah metilen.
tidak bau seperti bahan bakar lainnya,
“Proyek ini diinisiasi siswa, ada Setelah dicampur, minyak
melainkan berbau makanan.
guru dan ahli membantu. Proyek ini jelantah itu dimasukan ke dalam
“Baunya enak, seperti ayam
sudah berjalan tiga tahun,” ujar Aga, pemanas dan dipanaskan dalam suhu
goreng. Kalau minyak jelantah habis
Supervisor Bio Bus, Jumat (1/12). 63 derajat Celcius.
digunakan mengoreng ayam, ya
Cara pembuatannya Setelah dipanaskan, maka
baunya seperti ayam goreng, kalau abis
menggunakan bahan kimia yang akan nampak tiga lapisan yang terpisah.
menggoreng tahu, ya baunya seperti
diimpor dari Jerman dan alat pemanas Lapisan pertama adalah gliserin yang
tahu goreng,” ujarnya.
seperti kompresor. Secara sederhana, dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bahan kimia dan alat pemanas ini Tertarik mencoba, guys? Silakan…
berfungsi untuk memisahkan biodiesel
dari komponen lainnya yang terdapat Sumber: www.jabar.tribunnews.com
dalam minyak jelantah. (Muhammad Syarifullah)
Proses pertama adalah
penghilangan kadar air dan metanol Bus berbahan bakar biodiesel dari hasil olahan
dalam minyak jelantah. minyak jelantah. Berawal dari ide siswa Green
Setelah terpisah dari School, Badung, Bali, minyak jelantah kini bisa
metanol dan air, langkah selanjutnya dimanfaatkan sebagai biodiesel murni. Proyek
ini diberi nama Green School Bio Bus. (Sumber
mencampurkan minyak tersebut Foto: https://www.gsbiobus.org/)
dengan katalis. Katalis yang paling

Kebun Indoor yang Inovasi Kebun Indoor

Berputar 360 Derajat


yang-Berputar
360-Derajat. (Sumber
foto: Ogarden via
Inhabitat.com)

Berfoto bersama para pembicara diskusi panel bertajuk “Sustainable Finance and Investment; Green Index Reference, and Sustainability Re- Keterbatasan ruang tidak hanya kubis, dan lain-lain. Langkah pertama siklus pertumbuhan tiap tanaman, untuk
porting” yang diselenggarakan oleh Yayasan KEHATI di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 8 Desember 2017. mengharuskan kita memutar otak dalam adalah menempatkan bibit di tanah di memberikan cahaya yang konsisten
(Foto: Ahmad Baihaqi/KEHATI). mendesain rumah yang nyaman agar dalam ruang penyimpanan yang telah kepada setiap tanaman.
tetap dapat memanfaatkan ruang yang diterangi lampu neon. Ogarden merupakan sistem
KEHATI Kembali Luncurkan
tercatat di BEI, yang susunannya ditinjau
ulang dan diperbarui setiap bulan Mei terbatas dengan optimal. Sayangnya, Setelah menjadi tunas, yang tidak bersuara, tidak berbau dan
kini pekarangan yang merupakan aspek tumbuhan dipindahkan ke dalam didesain untuk seluruh lingkungan
Reksadana Baru berbasis SRI-KEHATI
dan November pada setiap tahunnya.
Mekanisme tinjau ulang dan penting dalam membangun rumah mulai tabung. Lalu roda akan memutar dengan rumah.(sumber: www.greeners.co)
pembaruan dilakukan melalui kuesioner banyak ditinggalkan. perlahan dengan lampu di dalamnya (Ahmad Baihaqi)
Yayasan Keanekaragaman Hayati serta pembangunan berkelanjutan. oleh emiten serta data lain yang relevan, Pekarangan rumah dapat akan menyala dan mati, tergantung
Indonesia (KEHATI) bekerja sama Indeks SRI-KEHATI sendiri dengan tahapan deteksi bisnis inti, aspek menjadi tempat untuk menumbuhkan
dengan PT RHB Asset Management merupakan indeks saham yang dikelola keuangan, dan aspek dasar seperti tanaman yang baik untuk udara sekitar,
Indonesia, meluncurkan produk oleh KEHATI bersama PT BEI yang lingkungan, keterlibatan komunitas, juga dapat menjadi sarana untuk
reksadana RHB SRI-KEHATI Index Fund, menggunakan prinsip keberlanjutan, tata kelola perusahaan, perilaku bisnis, menumbuhkan tanaman obat keluarga
8 November 2017. Dengan produk ini, keuangan, dan tata kelola yang baik, sumber daya manusia, dan hak asasi (dikenal juga dengan istilah toga) untuk
investor akan mendapatkan imbal hasil serta kepedulian terhadap lingkungan manusia. obat yang lebih alami bagi orang-orang
investasi yang selaras dengan kinerja hidup. Dengan berinvestasi di tersayang di rumah.
Sustainable and Responsible Index “Dengan indeks ini, para instrumen berbasis indeks SRI-KEHATI, Masalah pekarangan yang
(SRI)-KEHATI. investor ataupun manajer investasi investor secara langsung mendukung terbatas dapat diselesaikan dengan
Direktur Eksekutif memiliki benchmark dalam melakukan pelestarian keanekaragaman hayati ogarden, kebun indoor berbentuk
Yayasan KEHATI M.S. Sembiring, analisis investasi perusahaan publik Indonesia. Hasil penyisihan pendapatan tabung dengan roda putar untuk
mengungkapkan, produk baru mana yang memiliki kinerja baik manajer investasi yang diterima KEHATI menciptakan proses pertumbuhan yang
ini merupakan salah satu upaya dalam menjalankan usahanya dari sisi digunakan sepenuhnya untuk membiayai optimal dari tumbuhan yang berada di
ecopreneurship KEHATI guna tata kelola finansial, sosial, sekaligus program pemanfaatan keanekaragaman dalamnya.
merangkul dan menciptakan wadah lingkungan secara berkelanjutan,” jelas hayati Indonesia secara berkelanjutan Sistem ogarden hadir sepakat
bagi investor dan dunia usaha Sembiring. tanpa mengurangi keuntungan atau dengan tanah organik, dan pemiliknya
agar dapat turut serta pada upaya Indeks SRI-KEHATI mempunyai yield dan kinerja instrumen investasi dapat memilih bibitnya melalui katalog,
pelestarian keanekaragaman hayati konstituen sebanyak 25 emiten yang tersebut. (Mozaika Hendarti) seperti selada, basil, brokoli, bawang,

07 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 08


Literasi KEHATI Update KEHATI

Problematika di Balik Krisis Menjaga Bentang Laut Indonesia


menandatangani
(KEHATI)

penyebab maupun hasil oleh akibat dari


kondisi ekosistem yang rusak.
stok lahan hutan, sumber air, dan mineral
yang tersedia, ekosistem yang rusak, dan
Kepala Burung nota
(memorandum
kesepahaman
of
understanding/MoU)

B
Ironi yang paling menyedihkan punahnya keanekaragaman hayati.
dengan Pemerintah
dalam hal ini adalah krisis cara berpikir Dengan cermat, runut, dan lugas, entang Laut Kepala Burung (BLKB) di Provinsi Papua Barat,
dan cara bertindak. Ini sangat telanjang Guru Besar Kebijakan Kehutanan pada Papua Barat merupakan bentang alam laut 12 Oktober 2017, di
ditunjukkan dalam pendekatan dan praktik Fakultas Kehutanan Institut Pertanian dengan keanekaragaman hayati terkaya di Manokwari, Papua
pembangunan nasional yang dijalankan, di Bogor (IPB), Prof Hariadi Kartodiharjo, dunia. Kawasan ini merupakan episentrum Barat.
mana hanya mengedepankan pendekatan mencoba mengetengahkan problematika Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle), Melalui MoU
ekonomi melalui berbagai bentuk proyek krisis ekosistem di atas melalui bukunya yang menjadi rumah bagi 75 persen yang ditandatangani
investasi. yang berjudul Di Balik Krisis Ekosistem. spesies terumbu karang dunia. oleh Gubernur Papua
Korban-korban ketidakadilan Dalam buku setebal 506 Kawasan ini membentang seluas Penandatanganan Nota Kesepahaman Program Blue Abadi Fund
Barat Dominggus
pemanfaatan sumber daya alam hanya halaman dan diterbitkan oleh Yayasan lebih dari 22 juta hektar, yang meliputi: (BAF) oleh Drs. Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat, 12
Mandacan dan Direktur
dikalkulasi sebagai ongkos yang dapat Keanekaragaman Hayati Indonesia Teluk Cenderawasih, Kabupaten Raja Oktober. (Foto: Revalen M. Langi/ Pemprov PB-Yayasan KEHATI)
Eksekutif KEHATI M.S.
dimusnahkan dengan cara membayar (KEHATI) dan Lembaga Penelitian, Ampat, hingga perairan di wilayah Sembiring tersebut,
Prof. Hariadi Kartodiharjo, bersama buku ongkos-ongkos dimaksud. Nilainya pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Kabupaten Fakfak, dan Kaimana. Inilah KEHATI selaku administrator Blue Abadi perlu membangun sebuah MoU dengan
Di Balik Krisis Ekosistem. (Foto: Ahmad dianggap murah dan tak penting Sosial (LP3ES), Hariadi tak hanya mengupas pusat keanekaragaman hayati dunia. Tak
Baihaqi/KEHATI). Fund (BAF), akan memberikan dukungan Pemprov Papua Barat. Nota Kesepahaman
selama pendapatan yang dihasilkan dari apa dan bagaimana berbagai jenis dan hanya kaya, tapi juga dihiasi bentang elok, dana hibah kepada para mitra lokal yang ini akan menjadi acuan bagi KEHATI
Intensitas
eksploitasi sumber daya alam masih besar. bentuk kerusakan sumber daya alam di yang terkenal.
dan skala bencana alam bekerja di kawasan BLKB. dalam menjalankan misi mendampingi
Di sisi lain, manfaat atau negeri ini. Dia juga berhasil menelusuri Namun, BLKB menghadapi
dan malapetaka sosial-lingkungan, BAF merupakan program yang masyarakat dalam pengelolaan sumber
pendapatan yang diperoleh dari proyek- dan menjelaskan mengapa semua tragedi tekanan berupa eksploitasi terhadap
yang di antaranya ditandai dengan dibentuk oleh konsorsium pengelolaan daya alam secara lestari di BLKB,” ujar
proyek investasi yang mengakibatkan terhadap ekosistem alam dan kemanusiaan sumber daya alamnya. Bentang ini
penggundulan dan kebakaran hutan, kawasan BLKB sejak tahun 2001, yang Sembiring, Rabu (1/11).
perusakan ekosistem selama bergenerasi bisa terjadi dan tak teratasi. terancam kehilangan spesies karismatik
banjir, tanah longsor, kekeringan, dan terdiri atas oleh Conservation International Sebagai tindak lanjut dari
tidak mampu melindungi atau bahkan Peluncuran perdana buku ini yang menjadi kekayaannya. Ancaman
abrasi pantai, dari waktu ke waktu terus (CI) Indonesia, The Nature Conservancy nota kesepahaman ini, KEHATI akan
melenyapkan pentingnya manfaat digelar tanggal 23 Oktober 2017, di ini tidak hanya menjadi derita ekologi,
meningkat. Keseimbangan ekosistem (TNC) dan WWF-Indonesia, yang mengadakan perjanjian hibah dengan
ekosistem akibat cara pikir yang digunakan Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung namun juga derita bagi masyarakat
yang semestinya menjadi sistem membangun kerja sama dengan berbagai mitra lokal yang nantinya bekerja di
serta kepentingan dan kekuasaan di Manggala Wanabakti, Jakarta yang mendiami kawasan ini, yang
penyangga kehidupan manusia dan mitra lokal, pemerintah provinsi dan kawasan BLKB. Di antara calon mitra lokal
baliknya. Hadir dalam peluncuran dan menggantungkan penghidupannya pada
makhluk hidup serta lingkungannya di universitas. KEHATI kemudian disepakati tersebut adalah Yayasan Nazaret Papua,
Perlahan namun pasti, jasa bedah buku tersebut di antaranya Menteri hasil perairannya.
bumi, kian terganggu dengan hebat. sebagai administrator dan pengelola yang turut hadir dan secara simbolis
ekosistem “dibunuh”oleh alat yang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Oleh karena itu, sebagai
Maka, krisis ekosistem pun terjadi. hibah dari konsorsium tersebut. menandatangani perjanjian hibah pertama
berupa cara berpikir dan cara tindak Nurbaya, Ketua Dewan Pembina KEHATI bagian dari upaya menyelamatkan
Di balik krisis tersebut “Guna menjalankan perannya dengan KEHATI di Manokwari, 12 Oktober
arus utama ekonomi-politik yang hidup Ismid Hadad, Direktur Eksekutif KEHATI BLKB, Yayasan Keanekaragaman Hayati
sesungguhnya tersimpan problematika sebagai administrator BAF, KEHATI 2017 lalu. (Nety Riana Sari)
sebagai parasit di dalam ekosistem itu. M.S. Sembiring, sejumlah mantan menteri
persoalan yang begitu kusut masai.

Tenun Dayak Tampil di Pentas Bergengsi


Strategi kebijakan pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan,
Mulai dari persoalan sosial, ekonomi, tidak melihat dan tidak memperhitungkan jajaran eselon satu Kementerian LHK,
lingkungan, hukum, tata kelola, moral, berkurangnya cadangan modal alam akademisi, perwakilan media, dan aktivis
hingga politik yang terkait, baik sebagai yang tersedia, seperti berkurangnya lingkungan. (Mohamad Burhanudin)
Asosiasi Pendamping Diharapkan, kehadiran tenun Dayak Iban mengatakan, melalui ajang JFW 2017

Konservasi yang Selaras di Way Kambas


Perempuan Usaha di ajang peragaan busana besar tersebut ini, diharapkan dapat memperkenalkan
Kecil (ASPPUK) mitra dapat menumbuhkan apresiasi yang layak tenun tradisi Dayak Iban kepada khalayak
TFCA Kalimantan- atas tingginya nilai budaya dari tenun luas, baik di dalam maupun luar negeri,
Yayasan KEHATI tradisi ini. sekaligus sebagai ajang promosi produk
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dalam melaksanakan aksi pelestarian. kepedulian dan ketidakpedulian. mengikutsertakan
tenun ikat Dayak Iban
Perpaduan desain modern, usaha kecil warga Dayak Iban itu.
menghadapi dua tantangan: dari luar dan Melalui buku berjudul Ekuilibrium Juga, tentang cerita inspiratif terkait jibaku berpewarna alam tradisional, dan nasional tampak jelas Saat ini ada lima desa dampingan
dalam kawasan. Pesatnya perkembangan Konservasi: Menjaga Keseimbangan manusia menjaga alam liar yang telah yang dikenakan oleh dari ragam busana berbalut tenun Dayak ASPPUK yang didukung oleh TFCA
populasi manusia telah mengurung satwa di Taman Nasional Way Kambas, Agus dikepung populasi manusia yang begitu model dalam Jakarta Iban yang ditampilkan. Semua kain tenun Kalimantan-KEHATI dalam program
liar di taman nasional. Di sisi lain, di dalam Prijono mencoba memaparkan tantangan padat. Kisah-kisah yang mengerecut Fashion Week, yang yang diperagakan sore itu menggunakan ini, yakni Desa Lanjak Deras, Mansiau,
pada satu benang merah tentang tugas diselenggarakan di pewarna alam, yang merupakan ciri khas Sungai Abau, dan Labiyan (keempatnya
kawasan hutan, ada warisan antropogenik dan peluang terkait konservasi di TNWK
besar konservasi: bagaimana menjaga Senayan City, Jakarta, sekaligus salah satu kelebihan tenun di Kecamatan Batang Lumpar), serta Desa
yang menggerus daya dukung Way tersebut. Buku setebal 172 halaman Jumat (27/10). (Foto:
Kambas. tersebut diterbitkan oleh Tropical Forest keragaman hayati, tapi tetap membuat Ahmad Baihaqi/ Dayak Iban. Manua Sadap di Kecamatan Embaloh
Tantangan itu menegaskan Conservation Action (TFCA) Sumatera masyarakat sekitar sejahtera. Dua KEHATI) Keikutsertaan tenun Dayak Iban Hulu.
semakin mendesaknya intervensi bagi bulan November 2017 lalu. Buku ini berisi kebutuhan yang semestinya selaras di di ajang JFW 2017 tak lepas dari inisiatif Dayak Iban sendiri merupakan
upaya konservasi. Semakin menunda sekumpulan tulisan yang disajikan dalam Way Kambas. (Mohamad Burhanudin) Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha salah satu sub-suku Dayak di Pulau
upaya, tantangan akan semakin berat di bentuk laporan jurnalistik yang segar Kecil (ASPPUK). ASPPUK merupakan Kalimantan, yang umumnya mendiami
masa datang. Maka, tak ada ruang untuk dengan mengangkat upaya-upaya TFCA lembaga yang menjadi mitra Tropical wilayah hulu Sungai Kapuas di Kalimantan
mundur, sementara kerja keras begitu Sumatera dalam mendukung konservasi Buku berjudul Forest Conservation Act (TFCA) for Barat hingga Kuching, Malaysia. Tenun
Kalimantan-Yayasan KEHATI, untuk Dayak Iban menjadi salah satu pakaian
Setelah sebelumnya sukses tampil di
dibutuhkan. di TNWK bersama Konsorsium ALeRT- Ekuilibrium
Pihak taman nasional dituntut Universitas Lampung. Konservasi: proyek pendampingan warga Dayak Iban mewah yang biasa dipakai pada upacara-
melindungi dan mengawetkan keragaman Tidak hanya mengungkap Menjaga ajang New York Fashion Week 2017, tenun di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan upacara kebesaran. Motifnya cenderung
Keseimbangan di Dayak Iban kembali unjuk keindahan di Barat, dalam pengembangan dan asimetris. Beberapa motif klasik dari
hayati, sambil menebar manfaat bagi problematika, buku ini juga memaparkan Taman Nasional
masyarakat sekitar. Namun, harus sejumlah kisah-kisah menarik mengenai ajang serupa. Kali ini di Jakarta Fashion pemanfaatan pewarna alam untuk tenun kain tenun ini memiliki nilai filosofis yang
Way Kambas, yang
disadari, taman nasional juga memerlukan persentuhan manusia dengan alam yang diterbitkan oleh Week (JFW) 2017, yang digelar, Jumat ikat Dayak Iban. bernuansa religius-magis bagi warga
dukungan masyarakat dan pihak lain kian terancam, serta persamuhan antara Yayasan KEHATI (27/10) sore di Senayan City, Jakarta. Direktur ASPPUK, Mia Aryana, Dayak Iban. (Mohamad Burhanudin)
melalui TFCA
Sumatera. (Foto:
09 | Warta KEHATI | Januari 2018 Ahmad Baihaqi/ Januari 2018 | Warta KEHATI | 10
KEHATI).
Laporan Utama

“ Koordinasi dan kerja sama yang baik oleh semua


pihak, data yang akurat, pendampingan, penyelesaian
pekerjaan rumah pasca-perizinan, dan konsistensi


kebijakan akan menghindarkan program perhutanan
sosial kali ini kembali jatuh sebagai kisah lama yang
terulang kembali: layu sebelum berkembang.
Laporan Utama

H utan merupakan anugerah Tuhan pun disebutnya tak jauh berbeda, dari upaya pemerintah saat itu untuk
tiada terkira bagi negeri ini. Tak yang semula ditargetkan seluas 2,5 juta menghapus citra bahwa hutan hanya
hanya diberkahi hamparan yang luas, hektar, baru terealisasi sekira 610.000 menguntungkan orang kaya atau
kita juga diberi hutan-hutan yang hektar. korporasi besar yang dekat dengan
begitu kaya dengan sumber daya di “Saya minta seluruh hambatan pusat kekuasaan.
dalamnya. dalam merealisasi perhutanan sosial Memasuki dekade 1990-
Namun, dari anugerah bisa segera diatasi. Saya minta Menteri an, muncul Surat Keputusan Menteri
tersebut, kerap kali mencuat kisah Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Kehutanan 251 Tahun 1993 tentang
miring tentang ketidakadilan. Sulit segera menyederhanakan regulasi dan Pemanfaatan Hasil Hutan oleh
dipungkiri, selama puluhan tahun prosedur sehingga perhutanan sosial Masyarakay Adat. Lalu, pada 1995
proporsi hak kelola masyarakat terhadap mudah diakses oleh masyarakat,” tegas melalui SK Menhut Nomor 622 muncul
sumber daya hutan masih sangat kecil Presiden menyikapi data-data tersebut. ketentuan mengenai HKm.
dibanding korporasi, sehingga kerap Beberapa hari berselang, Setelah itu, memasuki
memicu konflik dan turut memperparah Kementerian LHK mengeluarkan era reformasi, aturan baru tentang
kesenjangan ekonomi. sebuah beleid: Peraturan Menteri perhutanan sosial (atau nama yang
Dari waktu ke waktu, Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejenisnya) datang silih berganti
pemerintah sesungguhnya tidak benar- (LHK) Nomor 83 Tahun 2016 tentang sebanyak enam kali. Hingga akhirnya
benar abai terhadap persoalan tersebut. Perhutanan Sosial. Pada intinya, memasuki era pemerintahan Jokowi–
Sejak tahun 1970-an, beragam program beleid ini menegaskan sebuah sistem JK, di mana target perhutanan sosial
pengelolaan hutan berbasis masyarakat pengelolaan hutan yang dilaksanakan seluas 12,7 juta hektar masuk di dalam
diselenggarakan. Sayangnya, alih-alih dalam hutan negara atau hutan adat rencana strategis pembangunan sektor
mempersempit ketimpangan, beragam oleh masyarakat setempat sebagai kehutanan, yang merupakan penjabaran
kebijakan tersebut layu sebelum pelaku utama. Tujuannya, meningkatkan dari RPJMN 2015-2019.
berkembang. Mudah sekali berganti, kesejahteraan masyarakat, serta Sebelum keluarnya Permen 83
sebelum sempat menancapkan taji. menjaga keseimbangan lingkungan dan Tahun 2016, proses mendapatkan izin
Data dari Kementerian dinamika sosial budaya dalam bentuk pengelolaan HKm relatif rumit. Situasi
Lingkungan Hidup dan Kehutanan hutan desa, hutan kemasyarakatan yang membuat banyak gabungan
(KLHK) 2016 menunjukkan, dari 25.863 (HKm) hutan tanaman rakyat, hutan kelompok tani maupun masyarakat
desa di dalam dan sekitar kawasan rakyat, hutan adat, dan kemitraan adat atau desa putus asa sebelum izin
hutan, sekitar 71 persen hidupnya kehutanan. mereka dapatkan. Tak sedikit yang
bergantung pada hutan. Dari jumlah Kampung Tiongohan, Mahakam Hulu, Kalimantan Timur ini merupakan salah satu Kampung di tepi terkena penipuan dari oknum petugas
itu, 10,2 juta jiwa warga yang tinggal Target yang problematik hutan di wilayah hulu Mahakam yang telah mendapatkan SK Hak Pengelolaan Hutan Desa 2017. hingga mengeluarkan biaya yang tak
di kawasan tersebut masuk kategori Kampung ini merupakan dampingan TFCA-Kalimantan/KEHATI melaui mitra KBCF-Warsi sedikit pula.
(Foto: TFCA Kalimantan/KBCF-Warsi)
miskin. Namun, rupanya kita masih sosial (IPHPS) telah terdata sebanyak Makpul, Ketua Gabungan
Keresahan tersebut rupanya harus menghunus kesabaran lebih untuk delapan unit seluas 5.439,9 hektar dan Kelompok Tani (gapoktan) HKm Pala
tinggi. kerap memunculkan target capaian
ditangkap pula oleh Pemerintahan merasakan dampak dari kebijakan ini. hutan adat sebanyak 10 unit seluas Makmur, Kabupaten Tanggamus,
Diakuinya pula, angka 12,7 perhutanan sosial yang dipandang
Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pada 21 Sebab, realisasi distribusi lahan hutan 8.795,34 hektar. Lampung, menceritakan, ketika tahun
juta hektar yang disodorkan pada awal realistis hingga akhir 2019 dari semula
September 2016, dalam sebuah rapat hingga dua tahun program perhutanan Padahal, dalam RPJMN 2015- 2007 pemerintah mengeluarkan
kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla 12,7 juta hektar ke level sekitar 4,38 juta
terbatas di Istana Negara, Presiden Joko sosial berjalan begitu lambat, serta 2019 telah ditetapkan, pada tahun 2017 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
tersebut tidak realistis untuk diwujudkan hektar.
Widodo menginstruksikan Kementerian masih sangat jauh dari target. ditargetkan tercapai setidaknya 7,6 juta 2007 tentang Tata Hutan, Penyusunan
dalam kurun waktu 4-5 tahun (Sumber:
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hingga akhir Oktober 2017, hektar. Pada 2018, luasnya bertambah rencana Pengelolaan Hutan dan
Harian Kompas edisi 31 Oktober 2017, Kisah lama
(KLHK) agar mengambil langkah sesuai keterangan yang disampaikan menjadi 10,1 juta hektar, sehingga pada Pemanfaatan Hutan, banyak gapoktan
Target Perhutanan Sosial Sulit Tercapai).
konkret untuk menghadapi tantangan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dari 2019 diharapkan akan tercapai target di wilayah Tanggamus yang mengajukan
Target luasan yang tertulis Sebagai negara dengan
tersebut, salah satunya merealisasikan 12,7 juta hektar target yang ditetapkan secara keseluruhan, yakni 12,7 juta HKm. Namun, banyak yang selama
dalam Nawacita, menurut Siti, sumber daya hutan yang luas dan kaya,
kebijakan perhutanan sosial. Melalui dalam Rencana Pembangunan hektar. bertahun-tahun tak mendapatkan izin
dihasilkan oleh tim transisi Jokowi- sejak lama hutan mempunyai nilai politis
perhutanan sosial, masyarakat di dalam Jangka Menengah Nasional (RJPMN) Disparitas antara target dan (Agus Prijono, Berbagi Ruang Kelola,
JK. Di awal program ini, Tim Transisi yang tinggi. Maka, kebijakan kehutanan
dan sekitar hutan akan diberikan akses 2015-2019, baru sekira 1,09 juta capaian itu membuat banyak pihak mulai 2017).
bahkan meminta agar pemerintah bisa yang bersifat populis nyaris selalu hadir
ruang kelola sumber daya hutan. hektar, atau hanya 8,6 persen yang mempertanyakan tentang akurasi dan “Pungutan liar hasil hutan
membebaskan lahan untuk perhutanan dari satu rezim ke rezim berikutnya.
Presiden—seperti dimuat telah direalisasikan alokasinya untuk validitas angka 12,7 juta hektar tersebut. menjadi umum terjadi, sampai dengan
sosial mencapai 40 juta hektar. Angka Kebijakan sistem pengelolaan hutan
dalam laman www.presidenri.go.id-- masyarakat. Sayangnya, hingga saat ini pemerintah ditipu lewat iming-iming HKm,” tutur
tersebut kemudian diperkecil menjadi pun kerap berubah-ubah sesuai selera
menyebut, realisasi perhutanan sosial Capaian itu terdiri atas 268 belum mampu memberikan jawaban Makpul.
12,7 juta hektar saja (Kompas.com, edisi rezim yang berkuasa ataupun pejabat
melalui berbagai skema yang selama unit hak pengelolaan hutan desa yang meyakinkan perihal besaran target Kerumitan tersebut terutama
25 Oktober 2017). yang sedang memegang kendali.
ini telah dijalankan belumlah berjalan (HPHD) seluas 494.600,83 hektar, itu. terletak pada panjangnya proses
Angka 12,7 juta hektar itu selanjutnya Diawali dengan program
optimal. Skema hutan tanaman rakyat 633 unit izin usaha pemanfaatan Pertanyaannya, bagaimana pengurusan. Umumnya masyarakat
diambil dan dimasukan begitu saja ke Mantri-Lurah (Ma-Lu) dan Magelang-
(HTR), misalnya, dari yang semula hutan kemasyarakatan (IUPHKm) bisa program berjalan di atas data yang cenderung awam dengan prosedur-
dalam RPJMN Pemerintah. Sayangnya, Malang (Ma-Ma) yang digagas dan
ditargetkan seluas 5,4 juta hektar, pada seluas 255.741,67 hektar, izin usaha karut marut dan tak terekap dengan prosedur yang ada. Sementara, tak
meski ketidakakuratan telah disadari, diselenggarakan Perum Perhutani pada
tahun 2014 lalu baru terealisasi kurang pemanfaatan hasil hutan pada hutan baik? semua LSM pendamping memiliki
kenyataannya angka tersebutlah tahun 1972, sebuah sistem pemanfaatan
lebih 702.000 hektar atau sekira 13 tanaman rakyat (IUPHHK-HTR) sebanyak Menteri KLHK Siti Nurbaya keterampilan dan pengetahuan dalam
yang kemudian tetap diulang-ulang hutan bersama masyarakat sekitar
persen dari target semula. Izin HTR yang 2.845 unit seluas 236.906,90 hektar, dan seusai rapat kabinet di Istana Negara hal pengurusan HKm.
pemerintah ketika berbicara tentang dengan konsep tumpang sari.
diterbitkan oleh sejumlah bupati pun kemitraan kehutanan sebanyak 168 unit pada akhir Oktober 2017 mengakui Sebelum Permen 83 Tahun
perhutanan sosial dalam berbagai Lalu, pada tahun 1980-an
hanya mencapai 188.000 hektar. Skema seluas 77.652,43 hektar. Adapun untuk bahwa target distribusi lahan untuk 2016, pengurusan izin perhutanan sosial,
kesempatan. muncul program HPH Bina Desa.
hutan desa dan hutan kemasyarakatan izin pemanfaatan hutan perhutanan program perhutanan sosial terlampau skema HKm misalnya, diawali dengan
Belakangan, Kementerian LHK Program ini kala itu muncul sebagai

13 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 14


DATA HUTAN DI INDONESIA
Ada 72.000 desa di Indonesia.

Sebanyak 25.000 desa di sekitar/dalam kawasan hutan.

Ada 48 juta jiwa penduduk – 10 juta jiwa penduduk miskin –

1 juta jiwa masuk Perhutanan Sosial s/d 2014.

Sebanyak 9.800 desa masuk PIAPS 2015 - 2019.

Lokasi Perhutanan Sosial tersebar mulai dari ekosistem

pegunungan, dataran rendah, rawa gambut dan bakau

Kampung Lungtuyo, Mahakam Hulu, Kalimantan Timur ini merupakan salah satu Kampung di tepi
hutan di wilayah hulu Mahakam yang telah mendapatkan SK Hak Pengelolaan Hutan Desa 2017.
Setelah mendapatkan SK, di kampung yang menjadi salah satu dampingan TFCA-Kalimantan/
KEHATI ini, akan dikembangkan sejumlah produk hasil hutan bukan kayu (HHBK), sebagai sumber
pendapatan alternatif bagi warga. (Foto: TFCA Kalimantan/KBCF-Warsi)
Laporan Utama

tahap kelengkapan data gapoktan dan pemetaan, perhutanan sosial bisa menyiapkan skema perhutanan sosial, mengolah sumber daya hutan dan permasalahan pengelolaan perhutanan Target realistis dan kerja sama
dan areal yang diajukan. Setelah itu, langsung diusulkan ke Kementerian baik dari proses praperizinan, perizinan, memasarkannya sebagai sumber sosial adalah belum matangnya
gapoktan mengajukan penetapan areal LHK. Setelah verifikasi ke lapangan, IUP hingga pasca-perizinan. Selama ini, hal ekonomi, serta kemampuan masyarakat lembaga-lembaga yang ada di desa Selain perlu mencari formula
kerja (PAK) ke Kementerian LHK (dulu bisa langsung didapatkan. Terlebih, saat tersebut lebih banyak dilakukan oleh yang memadai dalam kelembagaan, dalam memahami tugas, pokok, dan terbaik untuk aspek pascaperizinan, ada
Kemenhut). Kemenhut lalu memverifikasi ini sudah dibentuk kelompok-kelompok LSM. perhutanan sosial dapat menjelma fungsi (tupoksi), serta keterbatasan beberapa hal yang juga perlu menjadi
ke lapangan sebelum memberi kerja (pokja) di sejumlah daerah Keberadaan pokja sebagai malapetaka. keterampilan manajerial mereka dalam perhatian:
persetujuan atau penolakan. Jika meskipun masih terbatas. sesungguhnya sebuah inovasi. Namun, Sayangnya, aspek kunci ini pengelolaan hutan. Pertama, pemerintah harus
disetujui, gapoktan bersangkutan akan Meskipun relatif lebih perannya kurang cukup optimal dalam belum banyak disentuh. Hal ini tentu “Pelatihan dan pengembangan mulai konsisten dengan target
menerima PAK, yang selanjutnya harus sederhana, bukan berarti dalam mengupayakan percepatan perizinan. berbahaya. Tanpa keterampilan dan produk hasil hutan bukan kayu (HHBK), perhutanan sosial yang terukur. Selain tak
memenuhi syarat berikutnya: memiliki praktiknya tak lagi ada hambatan. Salah satu persoalannya adalah karena kesiapan manajerial masyarakat atau seperti pengembangan produk madu memiliki dasar perhitungan yang pasti,
peta persil, rencana operasional, dan Mekanisme penyusunan rencana kerja pokja-pokja yang ada kurang diperkuat kelompok masyarakat dalam mengelola hutan, kopi, dan kerajinan tangan, angka 12,7 juta hektar juga terlampau
rencana umum, dan dokumen-dokumen umum (RKU) dan rencana kerja tahunan dengan tenaga pendampingan. sumber daya hutan secara lestari, akan sangat membantu masyarakat bombastis dan cenderung sebagai
lainnya untuk mendapatkan izin usaha (RKT) umumnya masih terlalu rumit bagi program perhutanan sosial rasanya menyukseskan program perhutanan angka politis belaka daripada sebuah
pengelolaan (IUP) HKm dari bupati. Jika masyarakat, khususnya untuk kebutuhan Tahap krusial akan sangat sulit memberi daya ungkit sosial,” kata Sembiring. target realistis. Dalam hal ini, angka 4,38
arealnya lintas kabupaten, maka harus proses verifikasi di lapangan. kesejahteraan bagi mereka. Untuk menjaga agar juta hektar yang dikemukakan Menteri
mendapat izin dari gubernur. Salah satu upaya yang Tercapainya izin pemanfaatan Yang rawan terjadi kemudian pengelolaan hutan terus LHK sebagai target yang tak muluk-
Umummya, dibutuhkan waktu bisa ditempuh untuk mengurai atau hak pengelolaan hutan bukanlah adalah pengelolaan tanpa arah dan berkesinambungan, dukungan terhadap muluk lebih patut dicatat. Data yang
bertahun-tahun bagi gapoktan hingga masalah tersebut adalah penguatan ujung dari implementasi perhutanan tujuan. Bahkan, lebih jauh lagi mudah penyusunan kebijakan berkelanjutan tak terukur dan kurang realistis akan
bisa mendapatkan IUPHKm dalam tenaga pendamping lapangan dari sosial. Tantangan terbesar justru setelah mengundang terjadinya penyimpangan dalam rencana kerja pengelolaan membuat perencanaan, strategi, dan
proses yang panjang itu. Tak sedikit kementerian dan institusi. Selama izin legalitas akses hutan didapatkan. pengelolaan, di mana investor atau hutan, baik dalam skema hutan desa, detil pelaksanakaan perhutanan sosial di
pula yang akhirnya berhenti di tengah ini, banyak penyuluh yang bukan Tanpa kemampuan pengelolaan hutan korporasi besar mengambil alih hutan adat, kemitraan, hutan tanaman lapangan akan menemui kerumitannya.
jalan. Sedangkan, berdasar Permen pendamping. Pendampingan lapangan yang baik, keterampilan masyarakat pengelolaan lahan hutan dari tangan rakyat, maupun hutan kemasyarakatan, Kedua, keterbatasan sumber
83 Tahun 2016, setelah pendataan sangat diperlukan untuk membantu di dalam dan sekitar hutan dalam masyarakat yang tak siap secara sangat dibutuhkan. Rencana tersebut daya manusia di Kementerian LHK
manajerial dan permodalan. perlu disinergikan dengan Rencana dan anggaran yang minim membuat
Direktur Eksekutif Yayasan Pembangunan Jangka Menengah proses verifikasi di tingkat tapak
KEHATI M.S. Sembiring mengatakan, Desa (RPJMDes). Dengan upaya ini, berjalan lamban. Sebagai program
pemerintah semestinya tak hanya kegiatan pengelolaan perhutanan sosial yang diharapkan menyelesaikan
terfokus pada pemberian akses kelola dapat menjadi bagian dari kegiatan persoalan ketimpangan sosial ekonomi,
hutan, tapi juga harus menyiapkan pembangunan desa. program perhutanan sosial belum
dukungan keterampilan masyarakat di Dari pengalaman Yayasan mendapat perhatian yang memadai dari
dalam dan sekitar kawasan hutan dalam KEHATI di berbagai program yang pemerintah.
mengolah produk dan jasa hutan untuk bersentuhan dengan perhutanan sosial, Berdasarkan data di KLHK,
kesejahteraan mereka. ketika kelompok masyarakat atau desa telah terjadi penurunan anggaran untuk
Masyarakat di dalam mengajukan usulan perhutanan sosial mendukung program perhutanan sosial,
dan sekitar kawasan hutan perlu umumnya mereka belum tentu siap yakni Rp 308,12 miliar untuk 2015, Rp
pendampingan, mulai dari penyusunan dengan rencana berikutnya. Meskipun 249,58 miliar untuk 2016, dan Rp 165,17
rencana umum dan rencana operasional sudah ada rencana untuk penanaman miliar untuk 2017. Padahal, menurut
dalam mengimplementasikan dan pengembangan komoditas perhitungan Indonesia Budget Center
perhutanan sosial, hingga pemasaran tertentu, seperti kopi, mereka tetap (IBC), minimal Rp 830 miliar per tahun
komoditas dan produk yang dihasilkan membutuhkan pendamping guna yang dibutuhkan untuk penyiapan
dari pemanfaatan sumber daya hutan. memahamkan mengenai karakteristik perhutanan sosial.
Rencana umum, kata kondisi, budaya, identifikasi potensi, Untuk mengatasi masalah
Sembiring, dalam hal ini menyangkut dan aspek bisnis dari kopi itu sendiri. keterbatasan sumber daya, kerja
rencana strategis pengelolaan lahan Selain aspek bisnis, yang sama yang baik, terstruktur, dan erat
hutan mulai jangka pendek, jangka juga perlu mendapat perhatian adalah antara KLHK dengan lembaga swadaya
menengah, hingga 35 tahun ke depan, aspek pemahaman masyarakat tentang masyarakat, pihak swasta, pemerintah
yang merupakan batas masa kelola aturan penanaman di suatu areal hutan, provinsi, kabupaten, ataupun lintas
perhutanan sosial. Sementara rencana seperti: tanaman kayu, tajuk atas, kementerian akan sangat membantu.
operasional di antaranya menyangkut tajuk bawah. Langkah berikutnya yang Masing-masing pihak harus saling
jenis atau tanaman dan komoditas apa terpenting adalah bagaimana mengajak mengisi dan menyingkirkan egosektoral.
yang layak dibudidayakan, metode masyarakat membentuk pengamanan Koordinasi dan kerja sama yang
dan manajemen pengelolaannya, swakarsa untuk menjaga hutan guna baik oleh semua pihak, data yang akurat,
pelestarian ekologisnya, rencana memastikan perhutanan sosial yang pendampingan, penyelesaian pekerjaan
keuangan, pengembangan produk mereka jalankan hadir sesuai harapan. rumah pasca-perizinan, dan konsistensi
dan nilai tambah ekonomisnya, serta Sementara itu, untuk kebijakan akan menghindarkan program
pemasarannya. mengatasi masalah pendampingan, perhutanan sosial kali ini kembali jatuh
Di samping itu, penguatan pelibatan Ikatan Penyuluh Kehutanan sebagai kisah lama yang terulang
aspek kelembagaan masyarakat Indonesia dan Penyuluh Kehutanan kembali: layu sebelum berkembang.
juga mutlak diperlukan. Dari hasil Swadaya Masyarakat dapat menjadi (Mohamad Burhanudin/Dwi Pujiyanto/
pendampingan KEHATI bersama jalan alternatif yang strategis. Ali Sofiawan/Yudha Arif Nugroho)
Warga merebahkan rumput untuk membuat jalur sekat bakar sebagai upaya preventif kebakaran hutan, Way Kambas, Lampung
Timur. Melibatkan warga sekitar hutan dalam pelestarian hutan juga merupakan salah satu tujuan perhutanan sosial.
para mitranya selama ini, salah satu
(Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI)

17 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 18


Perhutanan Sosial dari Masa ke Masa
Program Perhutanan Sosial • 1970an --> Kongres Kehutanan Sedunia 1978 --> Forest for People
• Perum Perhutani --> 1972 dengan program Ma-Lu dan Ma-Ma --> Tumpang Sari
Target: 12,7 juta ha Dari 12,7 juta hektar target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
• 1980an --> HPH Bina Desa --> PMDH (Pembinaan Masyarakat Desa Hutan) --> Bansos
Menengah Nasional (RJPMN) 2015-2019, baru sekitar 1,09 juta hektar, atau hanya 8,6
2015 2.5 juta persen yang telah direalisasikan alokasinya untuk masyarakat. Capaian itu terdiri atas • 1993 --> SK Menhut 251/1993 tentang Pemanfaatan Hasil Hutan oleh Masyarakat Adat
268 unit hak pengelolaan hutan desa (HPHD) seluas 494.600,83 hektar, 633 unit izin • 1993 --> SK Menhut 47/1998 KDTI Repong Damar Krui
usaha pemanfaatan hutan kemasyarakatan (IUPHKm) seluas 255.741,67 hektar, izin
2016 5 juta • 1995 --> SK Menhut 622/1995 tentang HKm
usaha pemanfaatan hasil hutan pada hutan tanaman rakyat (IUPHHK-HTR) sebanyak
2.845 unit seluas 236.906,90 hektar, dan kemitraan kehutanan sebanyak 168 unit seluas • 1999 --> SK Menhutbun 865/1999 juncto SK Menhut 31/2001 Perhutanan Sosial
2017 7.6 juta
77.652,43 hektar. Sedangkan, untuk izin pemanfaatan hutan perhutanan sosial (IPHPS) • 2004 --> P.01/2004 tentang Social Forestry
telah terdata sebanyak delapan unit seluas 5.439,9 hektar dan hutan adat sebanyak 10 • 2007 --> PP No. 6/2007 Tata Hutan, Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan dan
2018 10.1 juta
unit seluas 8.795,34 hektar.
Pemanfaatan Hutan
2019 12.7 juta Kendala: Peraturan yang agak berbelit • 2016 --> Peraturan Menteri LHK P83/2016 tentang Perhutanan Sosial
• 2017 --> Peraturan Menteri LHK P39/2017 tentang Perhutanan Sosial di Perhutani

Monitoring merupakan bagian yang penting dari pelaksanaan program, termasuk dalam
implementasi Program Perhutanan Sosial. Dari kegiatan ini bisa diketahui kemajuan maupun
hambatan dari pelaksanaan program. (Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI)
Beberapa Catatan
Perhutanan Sosial
1. Capaian target kinerja masih jauh dari target yang
ditetapkan. Keberhasilan perhutanan sosial sangat
tergantung pada komunikasi dan komitmen Pemda,
LSM, pelaku usaha dan efektivitas law enforcement.

2. Pemberian akses kelola dalam bentuk izin/hak


merupakan langkah awal penyelesaian konflik, kelola
kelembagaan dan kelola usaha.

3. Pendampingan sejak usulan sampai dengan paska izin


menentukan keberhasilan penguatan kelompok dan
pengembangan usahanya.

4. Diperlukan fasilitasi kepada masyarakat yang akan


mengajukan izin perhutanan sosial, tidak hanya
pemerintah pusat (DITJEN PSKL, BALAI PSKL), namun
peran pemda dan para pihak terkait bidang perhutanan
sosial.

5. Sosialisasi harus bisa menjangkau tingkat tapak, dapat


juga dilakukan dengan koordinasi dengan bupati
setempat sehingga masyarakat mengerti tentang
peraturan perhutanan sosial terbaru.

6. Mengaktifkan Peran Pokja PPS sebagai pengawal


implementasi Kebijakan Perhutanan Sosial :
• Sosialisasi dan fasilitasi sampai tingkat tapak
• Fasilitasi usulan (peta, verifikasi dan pelayanan
online
• Penguatan kapasitas pengelolaan
• Mengelola pengetahuan (wahana belajar dan
bekerja bersama)
• Monitoring dan evaluasi

Masyarakat dampingan Warsi sedang mengolah kacang merah di Merangin, Jambi. (Foto: Jerry I.)

21 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 22


Laporan Utama

di Jawa banyak menanam tanaman kayu, oleh pemerintah pada tahun 2007. Di Luasan ini baru mencapai
buah-buahan, tanaman perkebunan, hadapan Wakil Presiden Yusuf Kalla saat 10 persen dari target perhutanan
tanaman semusim, dan tanaman bawah itu, puluhan kelompok HKm dari Daerah sosial. Meskipun demikian, capaian
tegakan di satu hamparan sehingga Istimewa Yogyakarta (DIY), Nusa Tenggara ini menunjukkan bahwa perhutanan
menjadikan lahannya berfungsi hidro- Barat, dan Lampung, menerima izin usaha sosial atau pengelolaan hutan berbasis
orologis yang mendekati hutan alam. Di pemanfaatan HKm dari para bupati masyarakat sudah diakui keberadaannya
sisi lain, hutan rakyat di Jawa telah berhasil mereka. sebagai salah satu alternatif model
menjadi kontributor sangat besar bagi Sejak itulah, secara bertahap pengelolaan hutan di Indonesia.
Industri kehutanan di Indonesia. Menurut hak akses masyarakat untuk mengelola Dengan capaian ini, ada dua
catatan JAVLEC, lebih dari 6 juta hektar hutan terus dikembangkan. Terlebih lagi pertanyaan yang patut menjadi pemicu
di Jawa merupakan sumber bahan baku di era Pemerintahan Joko Widodo–Jusuf semangat bekerja para pendukung
lebih dari 50 persen industri kehutanan di Kalla, di mana target perhutanan sosial perhutanan sosial, terutama dari kalangan
Indonesia . seluas 12,7 juta hektar masuk di dalam pemerintah. Pertanyaan pertama adalah
Kondisi masyarakat di dalam dan rencana strategis pembangunan sektor bagaimana memastikan 1,2 juta hektar

Perhutanan Sosial:
sekitar hutan yang miskin, dan berbagai kehutanan, yang merupakan penjabaran hutan yang sudah dipercayakan oleh
bukti kearifan lokal dan kemampuan dari Rencana Pembangunan Jangka masyarakat itu akan bermanfaat sesuai
masyarakat mengelola hutan, merupakan Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – dengan tujuannya? Pertanyaan ke dua,
justifikasi yang tidak terbantahkan untuk 2019. bagaimana pula mengejar target luasan

Apa dan Mengapa?


memindahkan pendulum pengelolaan Luas hutan yang diserahkan perhutanan sosial 12,7 juta hektar, atau
hutan Indonesia kepada masyarakat, dan pengelolaanya kepada masyarakat setidaknya 4,4 juta hektar?
mengubah orientasi pengusahaan hutan semakin bertambah, meskipun masih
di Indonesia dari pengusahaan hutan sangat jauh dari target RPJMN, yaitu Mewujudkan mimpi
skala besar menjadi pengusahaan hutan 12,7 juta hektar. Sampai saat ini, lebih
skala kecil. kurang 1,2 juta hektar hutan dipercayakan Izin pemanfaatan atau hak pengelolaan
kepada masyarakat dalam bentuk hutan hutan bukanlah ujung dari implementasi
Sekilas perjalanan perhutanan sosial kemasyarakatan (HKm), hutan desa, hutan perhutanan sosial. Serangkaian aktivitas
tanaman rakyat, kemitraan kehutanan, dan kegiatan harus dilakukan oleh
Berangkat dari kebutuhan masyarakat dan hutan adat. pengelola hutan secara konsisten,
hutan atas akses terhadap sumber
daya, dan keyakinan bahwa masyarakat
mampu mengelola hutan dengan lebih
baik, sejumlah organisasi masyarakat
sipil dan perguruan tinggi di Indonesia
sejak pertengahan tahun 1990-an
mempromosikan pengelolaan hutan
berbasis masyarakat.
Dari sisi gagasan, diakui atau
tidak, perjuangan perhutanan sosial
di Indonesia diwarnai oleh pemikiran
people centered forestry yang diusung
Jack Westoby, yang dirangkum dalam
Kelestarian kawasan hutan di Sukaraja Atas, Lampung Barat, menjamin ketersedian air untuk sumber energi. buku The Purpose of Forest: Folliest of
(Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI) Development (diterbitkan tahun 1987).
Tema Kongres Kehutanan Sedunia di
Seperti dinyatakan dalam Pasal 1 berbasis masyarakat. Berbagai dan Badan Pusat Statistik, 2007). Jakarta tahun 1978, Forest for People,
ayat 1 Peraturan Menteri Nomor pengertian tersebut menunjukkan Sifat eksploitatif pengusahaan juga menjadi salah satu tonggak penting
83 Tahun, perhutanan sosial adalah keberadaan masyarakat sebagai aktor hutan skala besar ini diyakini berkebalikan konsep ini. Meskipun demikian, seblum
sistem pengelolaan hutan lestari yang utama dalam pengelolaan hutan. Sistem dengan pengelolaan hutan yang era reformasi, Pemerintah Indonesia
dilaksanakan dalam kawasan hutan ini dipromosikan sebagai antitesis dari dilakukan oleh masyarakat. Di berbagai baru mengimplementasikan karang kitri
negara atau hutan hak/hutan adat yang pengelolaan hutan konvensional yang tempat di Indonesia, didapatkan bukti (penghijauan di lahan milik) perhutanan
dilaksanakan oleh masyarakat setempat berjalan selama ini, yaitu pengelolaan bahwa masyarakat dapat mengelola sosial di Perhutani, dan HKM di luar pulau
atau masyarakat hukum adat sebagai hutan skala besar (industri) berbasis hutan Indonesia dengan lebih baik, dan Jawa, yang hanya memberi peluang
pelaku utama untuk meningkatkan negara dan korporasi. sekaligus memberikan penghidupan masyarakat mengelola hutan selama dua
kesejahteraannya, keseimbangan Sebagaimana diketahui, yang baik bagi mereka. Di Sungai Utik, atau lima tahun.
lingkungan dan dinamika sosial budaya pengelolaan hutan skala besar Kalimantan Barat, misalnya, masyarakat Setelah era reformasi, dengan
dalam bentuk Hutan Desa, Hutan pernah menjadi sektor andalan bagi mampu mengelola hutan adatnya hingga proses berliku yang didorong oleh jaringan
Kemasyarakatan, Hutan Tanaman perekonomian nasional di Indonesia. mendapatkan pengakuan pengelolaan organisasi non-pemerintah (NGO),
Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Adat dan Meskipun demikian, besarnya nilai ekspor hutan lestari oleh Lembaga Ekolabel perguruan tinggi, dan forum-forum
Kemitraan Kehutanan. dari eksploitasi hutan ini ternyata tidak Indonesia. multipihak, seperti Forum Komunikasi
Sistem pengelolaan hutan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Contoh pengelolaan hutan skala Kehutanan Masyarakat (FKKM) dan
tersebut sebelumnya banyak dikenal yang hidup di dalam dan sekitar hutan. kecil yang lebih komersial banyak dijumpai Kelompok Kerja Pemberdayaan
dengan berbagai terminologi, seperti Pada tahun 2007, 1,7 juta kepala keluarga di berbagai tempat di Jawa, seperti di Masyarakat (WGP), akhirnya izin Plang peringatan larangan membuka hutan tanpa izin di kawasan Koridor Singkil
kehutanan masyarakat, sistem hutan yang hidup di dalam dan sekitar hutan Wonosobo, Wonogiri, dan Gunungkidul. pemanfaatan hutan untuk masyarakat Bengkung, Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh Selatan.
kerakyatan, dan pengelolaan hutan berada di bawah garis kemiskinan (Dephut Di lahan masyarakat yang sempit, petani dengan tenor 35 tahun pun diberikan (Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI)

23 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 24


Laporan Utama

yang juga harus ditopang dengan dipenuhi dari hutan dengan pemanfaatan Optimalisasi peran desa akan untuk bernapas lega. Tugas berat untuk
kelembagaan yang baik, untuk mencapai yang terbatas. Hutan desa di Lubuk bermanfaat lebih pada tahapan lebih mencapai target luasan perhutanan
tujuan dari didapatkannya legalitas akses Beringin dan Hutan Adat Bukit Tinggai lanjut dari pengelolaan perhutanan sosial pada tahun 2019 masih sangat
tersebut. Secara umum, dapat dikatakan di Jambi, Hutan Adat Sungai Utik di sosial, yaitu pada tahapan pengolahan besar. Karena itu, tidak ada salahnya jika
bahwa tujuan akhir dari perhutanan sosial Kalbar, dan Hutan Desa Merabu di Kaltim hasil hutan dan pemasaran hasil hutan, beberapa catatan di bawah ini menjadi
ini adalah kesejahteraan masyarakat dan merupakan beberapa contoh model baik kayu, non-kayu, dan jasa lingkungan pertimbangan bagi semua pihak.
kelestarian hutan, seperti yang disebutkan perhutanan sosial yang memiliki tipe ini. seperti wisata atau jasa lingkungan yang Catatan pertama adalah tentang
dalam Pasal 1 ayat 1 Permen LHK Nomor Dengan tujuan yang beragam, lain. Di beberapa lokasi perhutanan sosial, perizinan perhutanan sosial. Mengacu
83 Tahun 2016. pengelolaan perhutanan sosial harus seperti Jambi dan Lombok, BUMDesa pada Permen LHK No 83/2016, perizinan
Meskipun demikian, merujuk dilakukan dengan pendekatan yang telah dapat berperan aktif dalam usaha- perhutanan sosial berada di tangan
pada argumen dan latar belakang spesifik pula. Perencanaan hutan, usaha kehutanan yang dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
perjuangan perhutanan sosial, ada dua pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan pengelola PS, baik melalui pengolahan dan dapat dilimpahkan kepada gubernur
tipe tujuan yang hendak dicapai dengan di lapangan, dan monitoring pelaksanaan hasil, ataupun pemasaran hasil hutan dengan persyaratan tertentu, di antaranya
didapatkannya akses legal masyarakat pengelolaan hutan harus dilakukan dengan dengan berbagai strategi yang dapat adalah tercantumnya perhutanan sosial
terhadap kawasan hutan. Tipe pertama cara yang disesuaikan dengan kebutuhan, ditempuh. dalam RPJM provinsi dan/atau adanya
adalah perhutanan sosial yang bertujuan potensi, dan keadaan setempat. Hanya Di sisi lain, peran KPH dalam anggaran perhutanan sosial di provinsi.
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan perencanaan dan pengelolaan usaha kehutanan oleh pengeola Meskipun peluang pelimpahan itu ada,
atas alat produksi berupan lahan. Tujuan yang tepatlah, perhutanan sosial dapat perhutanan sosial ini juga sangat penting. sampai sekarang pelimpahan kepada
pemanfaatan lahan ini pada umumnya memberikan manfaat yang maksimal Untuk lokasi perhutanan sosial yang gubernur tersebut belum pernah
ada pada masyarakat dengan tingkat bagi masyarakat pengelolanya, bagi melakukan pemanfaatan kayu, misalnya, diberikan oleh Menteri LHK. Untuk
kepemilikan atau penguasaan lahan yang masyarakat dan wilayah di mana hutan peran KPH mutlak diperlukan untuk mempercepat perluasan perhutanan
sempit, sedangkan kebutuhan hidupnya itu berada, dan juga bagi kelestarian membantu memastikan pengelola PS di sosial, pemangkasan prosedur perizinan
banyak dipenuhi dari hasil pertanian ekosistem yang lebih luas. wilayahnya mampu memenuhi semua ini seharusnya dapat dipertimbangkan.
atau perkebunan. HKm di Lampung, DIY Di sinilah peran pemerintahan persyaratan legalitas dan administrasi Pelimpahan pemberian izin
dan NTB, serta HTR di Sultra merupakan desa dan kesatuan pengelolaan perkayuan. Tanpa dukungan penuh dari kepada gubernur sudah seharusnya Sumber air hutan Desa Merabu, Kalimantan Timu.r (Foto: M.S. Sembiring/KEHATI)
beberapa contoh model ini. hutan (KPH) sangat diperlukan. Di KPH, hampir tidak mungkin pengelola diberikan oleh Menteri LHK kepada
Tipe ke dua adalah perhutanan satu sisi, desa dapat berperan banyak perhutanan sosial dapat memenuhi beberapa provinsi yang sudah sosial. Sampai saat ini, sebagian besar aktif sebagai pendamping, dengan
sosial yang diperjuangkan untuk untuk menempatkan pembangunan berbagai syarat administrasi pemanfaatan menunjukkan komitmennya untuk izin perhutanan sosial diajukan oleh peningkatan kapasitas yang disiapkan
mendapatkan akses legal untuk hutan di wilayahnya sebagai bagian hasil hutan kayu. Kesulitan pengelola pelaksanaan perhutanan sosial ini. masyarakat yang telah didampingi oleh oleh Pusdiklat LHK.
melindungi kawasan dari kerusakan dari pembangunan wilayah, dengan HKm di Gunung kidul (DIY) untuk Sebagai catatan ikutan dari NGO, melalui pengorganisasian, fasilitasi Upaya yang lebih sistematis
dan klaim pihak lain. Pada tipe ini, memadukan pengelolaan perhutanan memanfaatkan kayu jati-nya telah menjadi pelimpahan perizinan di atas, peran KPH pemetaan, sampai dengan fasilitasi inilah yang akan menjadikan peluang
pemanfaatan hutan yang dilakukan tidak sosial dengan pembangunan sektor bukti bahwa tanpa dukungan penuh dari dan/atau Dinas Kehutanan Provinsi juga pengurusan izin. Seperti diketahui ketercapaian target perhutanan sosial
terlalu didominasi oleh pengelolaan lahan lain. Di sisi lain, KPH dapat berperan KPH, pemanfaatan kayu oleh pengelola harus didorong. bersama pula, sebagian besar NGO pada tahun 2019 nanti. Terlebih lagi jika
untuk pemenuhan kebutuhan sehari- untuk memberikan asistensi teknis bagi perhutanan sosial sangat sulit terwujud. Verifikasi lapangan, sudah bekerja dengan pendanaan dari donor pemerintah mau mengambil langkah
hari. Masyarakat lebih menginginkan pengelola perhutanan sosial untuk Belum saatnya bernafas lega saatnya didesentralisasikan kepada KPH dengan jumlah yang cukup besar. Salah strategis, yaitu dengan mendistribusikan
bertahannya fungsi hutan sebagai memaksimalkan fungsi hutan, baik bagi Capaian yang baru sekira 1,2 juta hektar atau Dinas Kehutanan Provinsi setempat. satu pegiat perhutanan sosial pernah kawasan hutan di dalam PIAPS kepada
penopang kehidupan mereka dari sisi pengelolanya, bagi wilayah di mana dia ini menunjukkan bahwa saat ini belum Keberadaan Balai Perhutanan Sosial dan menghitung, biaya pendampingan desa, dan mengaturnya dengan
lingkungan dan spiritual, meskipun berada (desa), dan bagi ekosistem yang saatnya bagi Kementerian LHK dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) yang hanya perhutanan sosial termurah yang pernah mekanisme perencanaan hutan yang
pemenuhan kebutuhan ekonomi juga lebih luas (wilayah hutan dalam KPH). para pendukung perhutanan sosial ada lima unit, tentu akan terbantu apabila didanai oleh proyek donor dari mulai difasilitasi oleh KPH, niscaya target
proses verifikasi dapat dilimpahkan awal pendampingan sampai dengan perhutanan sosial 4,4 juta hektar (atau
kepada KPH atau dinas kehutanan izin didapatkan mencapai Rp 200.000 bahkan 12,7 juta hektar) tidak lagi menjadi
setempat. per hektar. Jika menggunakan jumlah target yang tidak masuk akal.
Pemerintah pusat, dalam hal ini minimal tersebut, maka untuk penyiapan Beberapa catatan di atas
Direktorat Jenderal PSKL, dapat lebih perizinan saja, dibutuhkan dana hingga sebenarnya bukan merupakan gagasan
memainkan peran supervisi dan dukungan Rp 640 miliar untuk mengejar target 3,2 baru. Serangkaian diskusi para pegiat
teknis dan finansial, jika sudah dialokasikan juta hektar hingga 2017. Belum lagi durasi perhutanan sosial telah merumuskan
dalam APBN. Selain lebih cepat, proses waktu pendampingan yang biasanya gagasan tersebut dengan cukup detail.
ini tentunya akan lebih efisien karena selalu lebih dari satu tahun. Meskipun demikian, semuanya
tidak harus membiayai perjalanan staf Untuk mengatasi tantangan kembali pada pemerintah, apakah
yang terlalu banyak dari lokasi Balai PSKL dalam hal penyiapan perizinan sosial pencapaian target perhutanan sosial ini
ke lokasi pengusul perhutanan sosial. tersebut, kembali peran desa dan KPH akan diupayakan semaksimal mungkin
Sebagai konsekuensinya, bisa menjadi solusi. Sudah saatnya dengan kerja bersama lintas sektoral,
seluruh KPH dan dinas kehutanan sudah dibuka Kementerian LHK bekerja sama atau hanya menjadi target sektoral yang
harus memiliki cara pandang yang sama secara lebih erat dan lebih sistematis sulit tercapai. Demikian pula dengan
terhadap perhutanan sosial. Pandangan dengan Kementerian Desa, pemerintah pekerjaan rumah pasca perizininan yang
bahwa hanya di wilayah KPH dapat provinsi, dan pemerintah kabupaten dipaparkan di atas, kiranya perlu menjadi
dilaksanakan pola kemitraan kehutanan, untuk mendorong desa–desa yang perhatian dan catatan bersama, baik
harus dihilangkan. Di sinilah tugas Menteri wilayahnya tercantum dalam Peta di kalangan pemerintah, ataupun juga
LHK untuk berkomunikasi secara intens Indikatif Perhutanan Sosial (PIAPS) untuk bagi para pendukung perhutanan social,
dengan para gubernur dan kepala dinas mengajukan hak pengelolaan hutan seperti NGO, perguruan tinggi, dan
kehutanan di tingkat provinsi. desa, sebagai skema perhutanan sosial komunitas donor. (Irfan Bakhtiar)
Catatan berikutnya adalah yang paling relevan dengan desa. KPH
tentang penyiapan perizinan perhutanan dan dinas kehutanan dapat berperan
Tanaman kopi membentuk lapisan kedua setelah pohon-pohon tajuk tinggi di HKm Sidodadi, Air Naningan. (Foto: Agus Prijono)

25 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 26


Laporan Utama

PETA PERHUTANAN SOSIAL KEHATI Dukungan KEHATI terhadap Realisasi Perhutanan Sosial
Program
Melibatkan enam mitra: SAMPAN, KBCF-WARSI, LPHD BUMI LESTARI, KARIMA PURI,
MENAPAK, dan PRCF INDONESIA. 1. Kab. Kapuas Hulu Perhutanan Sosial
Pelatihan dan pengembangan produk hasil hutan bukan kayu (HHBK), contohnya melalui
pengembangan produk madu hutan, kopi, dan kerajinan tangan.
2. Kab. Kutai Barat
3. Kab. Berau Dukungan KEHATI
Untuk menjaga agar pengelolaan hutan desa terus berlanjut, TFCA Kalimantan melalui
mitra-mitranya juga memberi dukungan penyusunan kebijakan berkelanjutan dalam
4. Kab. Mahakam Hulu 388.450 Ha
Rencana Kerja Pengelolaan Hutan Desa (RKPHD) dan Rencana Tahunan Hutan Desa 35,6%
(RTHD), yang disinergikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Skema PS : Hutan Desa
(RJPMDes). Dengan upaya ini, kegiatan pengelolaan hutan desa dapat menjadi bagian
dari kegiatan pembangunan desa.
Luas total 180.314 Ha 1,09 juta Ha
Realisasi Program
Perhutanan Nasional*
* data KLHK per Oktober 2017

3
2 1
9
Melalui program-program khususnya, seperti Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-Sumatera), TFCA
Sumatera Utara
Kalimantan Utara
3
Kalimantan, dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) Millennium Challenge Account
4 (MCI)-Indonesia, KEHATI memfasilitasi dan mendampingi masyarakat sekitar hutan untuk terlibat dalam pelestarian
1 7
Riau
12
8 Kalimantan Timur
keanekaragaman hayati hutan sekaligus memanfaatkannya secara lestari sebagai sumber kesejahteraan.
Sumatera
Barat Kalimantan Barat 2
5
6 3

Model Perhutanan Sosial yang Dikembangkan KEHATI


5 2
6 4 7
Jambi
4 Kalimantan Tengah
8 1

Model Perhutanan Sosial yang dikembangkan melalui program khusus tidak hanya berfokus kepada luasan 12,7
Bengkul
kulu
ulu
9
11 juta hektar yang dapat diakses secara legal oleh masyarakat di kawasan hutan negara, namun juga melalui kegiatan
10 peningkatan ekonomi masyarakat terutama dalam hal off-farm dan akses terhadap pasar bagi masyarakat yang
1. Kab. Tapanuli Utara
hidupnya berada di dalam dan atau di kawasan hutan.
2. Kab. Humbang Hasundutan Lampung

3. Kab. Pakpak Barat 13


4. Kab. Kerinci
5. Kab. Solok
6. Kab. Solok Selatan
7. Kab. Bungo
8. Kab. Merangin
9. Kab. Bengkulu Tengah
10. Kab Bengkulu Selatan
11. Kab. Kepahiang
12. Kab. Pelalawan
13. Kab. Tanggamus
Skema PS : Hutan Kemasyarakatan, Hutan
Desa/Hutan Nagari, Hutan Adat, Hutan
Tanaman Rakyat, Luas Total 129.047 Ha

Melibatkan sembilan mitra: Konsorsium Petai,


Caritas PSE KAM, Konsorsium Petra, Melibatkan sembilan mitra: LATIN,
KKI-Warsi, Akar Network, Konsorsium 1. Kab. Merangin
AOI/PRCF, WARSI JBI, WARSI SB, WRI,
Kotaagung Utara, Yayasan Konservasi Way 2. Kab. Muaro jambi SSS PUNDI, MPM Muhamadiyah,
Seputih, Jikalahari, dan Yayasan Ulayat . 3. Kab. Tanjung Jabung Timur Satunama, dan Dian Tama.
Komoditas yang diolah dan dihasilkan para 4. Kab. Kerinci Komoditas yang diolah dan dihasilkan
mitra, di antaranya: kopi, karet, kulit manis, 5. Kab. Solok Selatan para mitra, di antaranya:
padi, pinang, kakao, hortikultura, pupuk kopi, kerajinan rotan, produk makanan
6. Kab. Pesisir Selatan olahan (kripik jahe, talas, rendang
kompos, dan pupuk cair. Adapula aneka
7. Kab. Kapuas Hulu jamur), minyak tengkawang, kopi, beras
olahan minuman, seperti wedang uwuh, organik, olahan kakao dan pala,
wedang jahe, curcuma plus, rempah kinanti, 8. Kab. Sintang
gambir, serta kepayang.
kopi jahe, madu hutan, dan gula aren. 9. Kab. Berau Bersama mitra-mitranya melakukan
Penerapan perhutanan sosial terbukti intervensi guna mendapatkan legalitas
membantu meningkatkan kesejahteraan Skema PS : Hutan Kemasyarakatan, atas HD, HA, HkM, HTR, Kemitraan;
petani. Sebagai contoh pendapatan Hutan Desa/Hutan Nagari, Hutan Adat, memastikan wilayah kelola kelompok
masyarakat anggota gapoktan di Kabupaten masyarakat melalui pelembagaan dan
Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan, pengelolaan hutan di tingkat lokal;
Tanggamus meningkat dari sebelumnya
rata-rata Rp 1.596.000 per bulan per keluarga
Luas Total 79.089 Ha meningkatkan pendapatan masyarakat
(data tahun 2009-2011) menjadi Rp 4.621.000 di sekitar kawasan hutan; meningkatkan
daya dukung kawasan hutan melalui
per bulan per keluarga (data tahun restorasi lahan dan kemitraan dengan
2013-2015). Taman Nasional.

27 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 28


Laporan Utama

Alam dan Energi Kehidupan


di Dusun Aek Mateo Jae juga menjadi atau menjarah area lubuk berarti sanksi Pada model terakhir ini,
sebuah berkah tak terhingga. Bertahun- adat yang berat mengancam. masyarakat di dalam dan sekitar hutan
tahun mereka menempuh berbagai skema Selain mikrohidro, ada sebagian yang semula tidak tahu atau tak mengakui
program dan upaya untuk membantu kecil lahan hutan yang dikelola masyarakat hutan negara, menjadi tahu dan
dusun tersebut sejak 2011, namun belum secara intensif dalam bentuk tanaman mengakui. Salah satu contoh kesuksesan
membuahkan hasil signifikan. perkebunan, seperti pala, kayu, tanaman untuk model tersebut adalah apa yang
obat, buah-buahan, pete, dan jengkol. dilaksanakan mitra KEHATI, Konsorsium
Hutan Kemasyarakatan Berkat mikrohidro, Aek Kota Agung Utara (KORUT) di Kabupaten
Mateo Jae yang sebelumnya sunyi dari Tanggamus, Lampung, yang berhasil
Hingga akhirnya, pada tahun perhatian, kini mulai mendapat sorotan menarik warga di sekitar dan di dalam
2016, pemerintah mengeluarkan beleid positif. Pemerintah Kabupaten Tapanuli kawasan hutan lindung yang semula
baru: Peraturan Menteri Lingkungan Utara, bahkan, meminta keberhasilan merambah hutan lindung, kini terlibat
Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 83 penerapan HKm berbasis konservasi air aktif dalam konservasi hutan dengan
Tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial. ini direplikasi untuk desa-desa lain di memanfaatkan sumber daya hutan secara
Pada intinya, beleid ini menegaskan kabupaten tersebut. lestari melalui produk-produk hasil hutan
sebuah sistem pengelolaan hutan yang HKm di Aek Mateo Jae bukan kayu (HHBK) dan komoditas
dilaksanakan dalam hutan negara atau merupakan salah satu bentuk perkebunan hasil pengelolaan hutan
hutan adat oleh masyarakat setempat implementasi perhutanan sosial yang Sebagian perhutanan sosial
sebagai pelaku utama. Tujuannya dijalankan oleh KEHATI melalui program yang dilaksanakan melalui program TFCA
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, TFCA Sumatera. Hingga November Sumatera diupayakan jauh sebelum
keseimbangan lingkungan dan dinamika 2017, luasan wilayah yang masuk ke Peraturan Menteri LHK Nomor 83
sosial budaya dalam bentuk hutan desa, dalam perhutanan sosial yang diupayakan Tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial
hutan tanaman rakyat, hutan rakyat, hutan program TFCA Sumatera mencapai muncul, terutama melalui skema HKm.
adat, dan kemitraan kehutanan. 129.047 hektar, baik dalam bentuk HKm, Bahkan, di beberapa tempat, skema
Permen 83 Tahun 2016 ini hutan desa (hutan nagari), hutan adat, HKm telah diajukan atau diurus sebelum
membuat mekanisme pengurusan izin maupun hutan tanaman rakyat. program TFCA Sumatera tiba. Namun,
perhutanan sosial menjadi jauh lebih Konsep perhutanan sosial tak semua perizinan yang diterima
sederhana daripada sebelumnya. dengan model konservasi catchment pada akhirnya mampu ditindaklanjuti
Akhirnya, setelah mengurus perizinan area di Lubuk Larangan merupakan satu dengan baik sesuai harapan. Ketiadaan
HKm pada pertengahan 2017 warga dari dua model perhutanan sosial yang pendampingan, pemberdayaan, dan
Dusun Aek Mateo Jae didampingi umum ditempuh TFCA Sumatera. Di peningkatan kapasitas, membuat skema
Konsorsium Petra berhasil mendapatkan samping model tersebut, TFCA Sumatera HKm yang dijalankan praktis tak memberi
izin usaha pengelolaan (IUP) HKm juga mengupayakan perhutanan sosial peningkatan ekonomi.
beberapa bulan kemudian. di area-area yang pernah dirambah atau Di Tanggamus, melalui
Dengan izin HKm yang diterima, dieksploitasi. pendampingan Konsorsium Kota Agung
Aek Mateo Jae mengombinasikan
implementasi skema HKm dengan
prinsip konservasi hutan untuk menjaga
Peresmian pemanfaatan mikrohidro di Dusun Aek Mateo Jae, Desa Adiankoting, Kab. Tapanuli Utara. Listrik yang dihasilkan lebih dari cukup untuk catchment area atau daerah tangkapan
memberi penerangan bagi 29 kepala keluarga. (Foto: Dwi Pujiyanto/TFCA Sumatera/KEHATI) air. Dari daerah tangkapan air yang
mendapatkan aliran air dari hutan
Malam Tahun Baru 2014 barangkali mereka mentok. Sejak Indonesia merdeka, 600 juta, sementara dana yang mampu yang terjaga baik itulah warga dapat
tak akan terlupakan selamanya dari dusun yang terletak di sebuah perbukitan disediakan Petra kala itu hanya Rp 200 mengembangkan pembangkit listrik
benak warga Dusun Aek Mateo Jae, terjal, dataran tinggi, dan jauh terpencil di jutaan. mikrohidro.
Desa Adiankoting, Kabupaten Tapanuli tepi Hutan Lindung Batang Toru itu, tak “Kekurangan dana tidak masalah. Daerah tangkapan air itu
Utara, Sumatera Utara. Setelah 4,5 pernah sekalipun tersentuh instalasi listrik. Kami menutupinya dengan gotong kemudian disepakati sebagai Lubuk
bulan berjibaku dalam harapan dan Beberapa rumah warga terang royong, pakai tenaga kami. Empat bulan Larangan: suatu area atau sungai yang
kegagalan selama proses membuat oleh genset, itu pun hanya tiga jam, yaitu kami kerja mati-matian membangunnya disepakati oleh masyarakat setempat
pembangkit listrik mikrohidro di sungai pukul 18.00 hingga 21.00. Sebagian besar agar setidaknya pada saat natal 2013 secara adat, serta persetujuan aparat dan
di dekat dusun, akhirnya persis pada warga tak mampu mengusahakan genset. listrik bisa menyala. Tapi, kami saat itu pemerintah lokal, agar tidak dieksploitasi
malam perayaan pergantian tahun itu Hal tersebut tak berlebihan, dusun yang belum beruntung. Rupanya masih ada sampai periode tertentu untuk pada saat
desa mereka bercahaya. dihuni 29 keluarga itu masuk kategori masalah, ada banjir. Lalu, empat hari yang disepakati dimanfaatkan hasilnya.
“Puji Tuhan, rasanya kami prasejahtera. Mereka umumnya bekerja sebelum tahun baru kami semua bekerja. Area Lubuk Larangan dibuka
bahagia sekali malam itu. Anak-anak, sebagai penderes karet turun temurun, Ibu-ibu sambil menggendok anak tak setahun sekali selama seminggu. Saat
remaja, orangtua merayakannya penuh dengan kualitas getah karet yang minim. ketinggalan ikut bekerja. Hingga jadilah pembukaan tersebut, masyarakat boleh
suka di gereja sambil ibadah pergantian Maka, ketika pertengahan tahun pembangkit itu dan listrik pun menyala. mengambil ikan dengan memancing atau
tahun. Itu untuk pertama kalinya ada 2013 Konsorsium Petra—salah satu mitra Kami semua terharu,” kisah Uli. menjaring, namun membayar dengan
listrik mengalir di dusun kami,” kenang Yayasan KEHATI dalam program Tropical Listrik mikrohidro yang menyala jumlah tertentu. Mereka membayar untuk
Oli Simanungkalit (45), tokoh warga Aek Forest Conservation Action (TFCA) membuat anak-anak dapat belajar hingga tiap ikan yang didapat.
Mateo Jae. Sumatera di Sumatera Utara—datang malam hari. Warga mulai terbantu dalam Masyarakat mengelola HKm
Tak ada yang lebih melelahkan menawarkan bantuan untuk membangun beraktivitas ekonomi dengan energi yang dalam konteks menjaga hutan dan sungai,
bagi warga Dusun Aek Mateo Jae, pembangkit mikrohidro, penuh sukacita ada. tidak merusak sama sekali. Sumber air pun
daripada perjuangan untuk menikmati warga mendukungnya. Kebutuhan dana Bagi Konsorsium Petra, terjaga karena telah ditetapkan sebagai
aliran listrik. Bertahun-tahun upaya untuk membuat pembangkit itu sekira Rp keberhasilan pengembangan mikrohidro Lubuk Larangan. Kenekatan mengambil Lubuk larangan di Dusun Simajambu, Sumatera Utara. (Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera-
KEHATI)

29 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 30


Laporan Utama

Utara (KORUT), pasca perizinan, sejumah dengan Ikatan Penyuluh Kehutanan tepat mengenai sumber daya manusia,
gapoktan mampu merambah hingga Indonesia dan Penyuluh Kehutanan potensi alam, dan kebutuhan masyarakat.
pengembangan bisnis. Keberhasilan Swadaya Masyarakat. Hal ini karena setiap daerah memiliki
mereka dalam pengelolaan HKm Selanjutnya, melalui program karakteristik yang berbeda-beda.
memberi kepercayaan lembaga-lembaga TFCA Sumatera, para mitra juga Pengalaman Aek Mateo Jae
keuangan, seperti Bank Rakyat Indonesia, mengadakan sekolah lapangan bagi dan Tanggamus adalah dua kisah sukses
Kementerian Desa, hingga Bank masyarakat untuk pengelolaan komoditas, implementasi perhutanan sosial yang
Indonesia, untuk hadir menjalin kerja seperti kopi, kakao, dan dan produk- berangkat dari pemahaman akan akar
sama dengan mereka. produk hortikultura lainnya, hingga ke potensi dan kebutuhan riil masyarakat
Selain aspek bisnis, yang juga tahap pengolahan dan pemasarannya. setempat yang masing-masing spesifik.
perlu mendapat perhatian adalah aspek Melalui sekolah lapangan ini, mereka Melalui cara itu, masyarakat, misalnya,
pemahaman masyarakat tentang aturan dapat belajar, mentransfer pengetahuan, menjadi penuh sukarela mengkhidmati
penanaman di suatu areal hutan, seperti: saling bertukar pikiran, dan beradu kreasi Lubuk Larangan, dan tentunya meretas
tanaman kayu, tajuk atas, tajuk bawah. bagaimana mengelola komoditas dan kemungkinan hidup sejahtera melalui
Sementara itu, untuk mengatasi memasarkan dengan baik. perhutanan sosial sekaligus menjaga
masalah pendampingan, KORUT Namun, sebelum menuju ke arah hutan tetap lestari. (Dwi Pujiyanto/
melibatkan penyuluh, melalui kerja sama sana, harus diawali dengan analisis yang Mohamad Burhanudin)

Lubuk larangan di Simajambu, TSumatera Utara, yang dilindungi masyarakat untuk kelestarian Instalasi mikrohidro di Dusun Aek Mateo Jae, Desa Adian Koting, Tapanuli Utara. Dari mikrohidro ini, sebanyak 29 kepala keluarga
sungai dan kehidupan yang ada di dalamnya. (Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI) menikmati listrik untuk keperluan sehari-hari. (Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI)

31 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 32


Air terjun yang masih alami di pedalaman hutan Kalimantan.
(Foto: TFCA-Kalimantan/KEHATI)
Laporan Utama

Asa yang Tak


dengan level kapasitas kelompok masing- Dari sisi pengelolaan kawasan,
masing, seperti fasilitas pemasaran, akses masyarakat membentuk patroli
kredit, membentuk koperasi, sampai pengamanan kawasan hutan (pamhut)
membuka jaringan kemitraan. secara swadaya. Hasil pamhut ini terlihat

Pernah Pupus
Usaha-usaha ini pelan tapi pasti pada tahun 2015 ketika kebakaran hutan
membuahkan hasil. Pada tahun 2015, terjadi di banyak tempat, justru kawasan
anggota Beringin Jaya memperoleh hutan di Tanggamus aman.
pinjaman dari Kredit Ketahanan Pangan Capaian-capaian ini membuat

di Tanggamus
dan Energi (KKPE) Bank Rakyat Indonesia mereka diganjar penghargaan oleh
senilai Rp 1,74 miliar. Kredit itu tersebar di Kementerian LHK sebagai HKm terbaik
69 anggota Beringin Jaya. Pinjaman kredit pada tahun 2016 dan 2017. HKm Sidodadi
ini digunakan sebagai modal masyarakat memenangi Wana Lestari Kementerian
untuk mengelola lahannya. Lingkungan dan Kehutanan pada tahun
Dari sisi perekonomiannya, 2017 dan HKm Beringin Jaya pada tahun
Dari gubug di tepi ladang itu, mata
masyarakat juga mengalami sebelumnya.
Sebelum HKm diimplementasikan peningkatakan pendapatan yang Hasil-hasil positif ini memang
Makpul (58) menatap ke depan, oleh sejumlah gapoktan di Kabupaten signifikan. Penelitian KORUT tahun 2008 menggembirakan. Tetapi, pekerjaan
menerawang. Sejurus lalu, dia mulai Tanggamus, perambahan liar terhadap memperlihatkan bahwa pendapatan rumah yang lebih besar juga menanti,
bertutur tentang kenangan yang tak hutan lindung di dekat kawasan tersebut terendah petani adalah Rp 1,1 juta khususnya bagaimana menutup lubang-
mungkin lekang dari ingatannya dan umum terjadi. setahun. Sejak tahun 2015, setelah ada lubang di tingkat kelompok tani dalam
para anggota gabungan kelompok Menurut Makpul, dia merupakan HKm, pendapatan terendahnya menjadi hal penguatan kapasitas masyarakat,
tani (gapoktan) Hutan Kemasyarakatan generasi kedua yang mengelola lahan Rp 4,1 juta tiap musim panen. menyeragamkan pengetahuan tentang
(HKm) Pala Makmur, Kabupaten di kawasan hutan negara. Orang tuanya Seorang petani menunjukkan pala segar yang baru Naiknya pendapatan ini HKm, serta pengembangan usaha tingkat
Tanggamus, Lampung, lainnya. termasuk yang generasi pertama dipetik. (Foto: Agus Prijono) didorong oleh legalitas HKm sehingga regional dan nasional.
“Segalanya tak mudah untuk membuka hutan. Pembukaan hutan membuat petani serius dalam Selain itu, yang tak kalah
memulai HKm ini. Mulai dari kucing- lindung di sekitar Tanggamus dimulai mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor yang meredup pun merekah kembali. mengelola tanamannya. Sedangkan, penting adalah menjaga keseimbangan
kucingan dengan aparat, pengusiran, sekitar tahun 1960-an atau ada yang 83 Tahun 2016 tentang Perhutanan Fajar Sumantri, Koordinator KORUT, pada pemberdayaan perempuan, ada antara pemberdayaan masyarakat
pungutan liar hasil hutan, sampai dengan mengatakan jauh sebelum itu. Bukannya Sosial, sejak tahun 1995 pemerintah menjelaskan, salah satu nilai penting Kelompok Wanita Tani Hutan Himawari dan pemanfaatan ekonomi dengan
ditipu lewat iming-iming HKm. Proses tanpa solusi, pemerintah berusaha telah memberlakukan skema HKm dalam mendorong terbitnya izin HKm yang membuka peluang bisnis dengan perlindungan ekosistemnya. Hanya
sulit itu tak mungkin kami lupakan,” tutur memindahkan masyarakat melalui melalui keputusan maupun peraturan adalah kesadaran masyarakat untuk menjual kopi premium. Kopi-kopi yang dengan cara itu, asa meningkatnya
Makpul. transmigrasi pada tahun 1980-an dan menteri yang beberapa telah diubah dan memiliki inisiatif mengusahakan HKm. mereka jual, seperti kopi codot, kopi kesejahteraan masyarakat sekitar hutan
Kisah Makpul ini ditulis Agus setelahnya. Namun sulitnya ekonomi di disempurnakan. Upaya memahamkan masyarakat mahoni, kopi lanang, kopi cilik, kopi sekaligus menjaga kelestarian hutan
Prijono dalam buku Berbagi Ruang tempat transmigrasi membuat sebagian Meski begitu, tak mudah bagi tentang HKm haruslah matang. Untuk kemiri, dan kopi sonokeling, laku di di Tanggamus tak akan pernah pupus.
Kelola, yang diterbitkan TFCA Sumatera orang kembali ke Tanggamus. gapoktan untuk mendapatkan izin kelola. itu, sosialisasi dan penyadaran menjadi pasaran dengan harga jual yang tinggi. (Yudha Arif Nugroho)
tahun 2017. Memasuki akhir 1990-an, Mereka mengeluarkan biaya banyak kuncinya.
Kini--masih seperti yang ditulis keadaan tak berlangsung membaik. untuk mengurusnya. Tak jarang upaya itu “Bila sudah paham, petani baru
Agus Prijono dalam buku tersebut-- Pada 1998-1999 kisruh politik di Jakarta kandas karena terkena tipu oleh oknum. mau bergerak. Kelemahan di lapangan,
kisah suram seperti yang dialami oleh memperkeruh situasi di hutan lindung, Kegagalan menyebakan Makpul dan bila hanya tahu permukaannya saja,
Makpul dan gapoktan-gapoktan di menyulut pembukaan hutan secara besar- anggota kelompoknya mulai putus asa kelompok gampang gamang” ujarnya.
Tanggamus, tinggal kisah lalu. Sekarang, besaran. (Agus Prijono, hal 51-53, 2017) Pembagian kerja antara
petani Pala Makmur telah mengunduh Angin segar baru berembus Sekitar tahun 2013, Yayasan pendamping dan mitra dampingan
hasil perjuangan mereka bertahun-tahun tahun 2007, ketika lima gapoktan pertama KEHATI melalui program TFCA Sumatera mestinya harus jelas. Prinsipnya semua
melalui skema HKm. Mereka dapat di Tanggamus mendapatkan peluang izin menggandeng Konsorsium Kota rencana dan kegaiatan disusun bersama.
mengelola lahan hutan secara produkif pengelolaan hutan secara lestari melalui Agung Utara (KORUT) dalam upaya Semua harus dilibatkan. Transparansi ini
dan lestari melalui produk pertanian, skema HKm. Jauh sebelum Kementerian mengembalikan fungsi hutan di Register juga untuk menghapus pengalaman pahit
sekaligus menjaga kelestarian hutan. Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 39 sebagai penyangga Taman Nasional di masa lalu agar tidak terjebak oknum
Bukit Barisan Selatan dan daerah makelar HKm.
tangkapan air Waduk Batu Tegi melalui
mekanisme teknis kehutanan yang tepat. Izin HKm hanyalah Awal
Salah satu kegiatan dalam
program ini adalah pendampingan HKm Pendampingan KEHATI melalui
untuk warga di Tanggamus yang tinggal KORUT ini mulai menampakkan hasilnya
di dalam dan sekitar hutan penyangga pada tahun 2014 seiring terbitnya 18
tersebut. izin usaha pengelolaan HKm. Setelah
“Oleh KORUT, kami didampingi mendapatkan izin usaha pengelolaan
untuk mengurus izin HKm, menyusun (IUP) HKm, tentu ini bukan menjadi
proposal, memetakan lahan dan akhir. Sebaliknya, justru menjadi awal
bermusyawarah bersama,” terang dari tantangan sesungguhnya dalam
Makpul, seperti dikutip dalam buku pengelolaan perhutanan sosial.
Berbagi Ruang Kelola. Tak berhenti pada proses
Pohon-pohon berkayu membentuk tegakan khas atau repong di antara tanaman keras
Selain itu, KORUT juga turut pendampingan izin HKm, KORUT pun
yang tumbuh di antara tanaman komoditas HKm Maju Jaya, Tanggamus, Lampung. Para
membantu menyusun rencana kerja, terlibat dalam proses pendampingan tata pemegang HKm hutan lindung berkewajiban merawat tanaman keras yang tumbuh di areal
Para petani HKm Pala Makmur menembus setapak sempit, dalam, dan licin, dengan menata batas, dan memperbahuri data kelola kelembagaan, kawasan dan usaha. kelolanya. Mereka dilarang memungut hasil hutan kayu untuk memastikan fungsi lindung
mengendarai sepeda motor gurandong. (Foto: Agus Prijono) petani. Asa Makpul dan kawan-kawan Bentuk pendampingan ini disesuaikan kawasan hutan. (Foto: Agus Prijono)

35 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 36


Tajuk-tajuk hutan yang berwarna warni menandakan ekosistem hutan yang masih
sehat di kawasan Aek Mateo Jae, Desa Adiankoting, Kab. Tapanuli Utara.
(Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI)
Laporan Utama

Hidup Bermutu
dengan Madu
Sebagai nelayan di hulu Sungai Junaidi, bahkan, terpilih sebagai ketua.
Kapuas, persisnya di Periau Penepian, “Saya tidak mempunyai bekal
Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan pendidikan untuk mencari kerja yang baik.
Barat, penghasilan Junaidi (44), penuh SMP saja tidak lulus. Istri saya malah tidak
ketidakpastian. Untuk menambah lulus SD. Menjadi nelayan pilihan terpaksa.
pendapatan, istrinya, Masitah (40) Jadi, sangat bersyukur ketika ada bantuan
bekerja sebagai penderes karet. Itu pun dana hibah untuk Kelompok Petani
tak bisa Masitah lakukan setiap hari. Tikung dari KEHATI melalui program
Suami–istri ini memiliki enam anak yang TFCA-Kalimantan pada tahun 2016 lalu.
sebagian besar masih kecil dan masih Alhamdulillah, kini hasilnya kami rasakan,” Perhutanan Sosial TFCA-Kalimantan
butuh pengasuhan. kata Junaidi.
Namun, keadaan ekonomi Melalui program TFCA- Kapuas Hulu: Berau:
keluarga tersebut belakangan berangsur Kalimantan, KEHATI sejak tahun 9 Hutan Desa 3 Hutan Desa
membaik. Beralihnya Junaidi dari nelayan 2016 menyalurkan dana hibah untuk 125.509 ha 17.955 ha
menjadi petani tikung (lebah madu) di mendorong pendapatan masyarakat di
hutan pedalaman Kalimantan menjadi titik sekitar hutan di Kapuas Hulu melalui
balik. budi daya dan produksi madu hutan
Berkat kerja kerasnya dalam Kalimantan. Program diarahkan melalui
1,5 tahun terakhir, Junaidi telah memiliki empat kelompok tani tikung yang terbagi
250 tikung. Hasil yang diperolehnya dari dalam Subsentra APMP, Subsentra
delapan sarang sekitar 7 kilogram. Setiap Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS), Mahakam Ulu:
8 Hutan Desa Kutai Barat:
bulan, dia bisa memanen 50-70 kilogram Subsentra APMB, dan Subsentra APBS.
28.380 ha 3 Hutan Desa
madu dengan pendapatan hingga Rp 5-7 Empat subsentra kelompok petani madu 8.430 ha
juta. tersebut tergabung ke dalam Sentra
Bersama rekan-rekannya, Junaidi Madu Hutan Kapuas Hulu yang kantornya
bergabung dalam Kelompok Periau berada di Kota Putussibau.
Miman pada Subsentra Asosiasi Periau Sentra Madu Hutan Kapuas
Mitra Penepian (APMP) di Kabupaten Hulu ini menjadi pintu utama distribusi
Kapuas Hulu. Di kelompok tersebut, madu hutan ke konsumen yang dihasikan
Petani madu hutan di Kapuas Hulu sebagian besar memanen madu hutan dari tikung. Tikung adalah dahan buatan (rafter) yang
dipasang di pohon rendah sebagai tempat bagi lebah hutan (Apis dorsata) membuat sarangnya. (Foto: Hamda Khairuzani/KEHATI)

masyarakat penggiat madu hutan kayak murah kayak harga gula, cuma Rp terbuka wawasan dan bertambah TFCA Kalimantan melalui para
Kapuas Hulu. Keberadaan sentra madu 9.000 hingga Rp 15.000 per kilogramnya, keahliannya. mitranya juga melaksanakan penguatan
ini membuat komoditas madu Kapuas tapi sekarang bisa sampai Rp 120.000,” “Produktivitas petani madu pun lembaga pengelola hutan desa (LPHD).
Hulu memiliki kejelasan pasar produk kata Nur Aini. menjadi meningkat. Mereka semakin Upaya penguatan juga dilakukan kepada
madu hutan dan kestabilan harga. Pengembangan produk madu bersemangat menghasilkan madu, para kelompok tani secara langsung agar
Hal ini seperti yang dirasakan hutan merupakan salah satu upaya terlebih dengan harga yang semakin ke depan mereka siap untuk berkembang
Nur Aini (32), ibu dua anak di Desa pengembangan produk hasil hutan stabil dengan adanya sentra madu ini,” secara produktif dan lestari saat sudah
Nanga Bunut, Kapuas Hulu. Sebelum butan kayu (HHBK) yang dilaksanakan ujar Pengurus Sentra Madu Kapuas Hulu, mendapatkan izin pengelolaan hutan
berkesempatan sebagai petani lebah KEHATI di Kapuas Hulu. Johansyah. desa.
madu Kalimantan, suami Nur Aini adalah Upaya ini diawali dengan Pengembangan komoditas Selain itu, dengan keterampilan
seorang penebang kayu di hutan. Kini, pelatihan tentang panen madu lestari, madu juga menjadi salah satu upaya yang baik dalam budi daya madu dan
profesi sebagai pembalak tersebut telah pelatihan perencanaan dan manajemen menyukseskan perhutanan sosial di keterampilan manajerial yang terus
ditinggalkannya. Kini Nur dan suaminya, bisnis, pengawasan hutan secara Kalimantan. Melalui Program TFCA berkembang, akan membuat mereka
bahu membahu sebagai petani madu kolaboratif, maupun manajemen Kalimantan, KEHATI turut memfasilitasi memiliki modal untuk tidak kembali jatuh
hutan. keuangan kelompok. pengajuan pengelolaan hutan desa pada perambahan hutan. Sesuatu yang
“Sejak harga madu diketahui Dari pemberdayaan terhadap dan praktik pengelolaannya dengan lebih menjanjikan bagi hidup mereka
telah disepakati bersama oleh kelompok hal-hal yang mendasar itu, para petani luasan mencapai 180.314 hektar hingga dan kelangsungan keanekaragaman
Seorang staf koperasi Sentra Madu Hutan Kapuas Hulu, Putussibau, Kalimantan Barat, dan dinilai lebih tinggi. Saya dan suami yang sebelumnya tak memiliki keahlian Oktober 2017 lalu, yang meliputi 23 desa hayati hutan-hutan di Kalimantan. Hidup
menunjukkan produk madu hutan Kalimantan yang diproduksi para petani binaan TFCA- saya bekerja keras menjadi petani madu memadai dalam membudidayakan di empat kabupaten: Kapuas Hulu, Kutai yang bermutu dengan madu. (Hamda
Kalimantan melalui mitranya. Madu tersebut telah dikemas, diuji kualitasnya, dan siap dijual.
(Foto: M. Burhanudin/KEHATI)
di hutan. Dulu, harga madu diperlakukan madu hutan dan mengelolanya, menjadi Barat, Berau, dan Mahakam Hulu. Khairuzani/Mohamad Burhanudin)

39 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 40


Rumah betang yang dihuni warga Dayak Iban, Sungai Utik,
Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Foto: Yani Saloh/KEHATI)
Permata
Laporan Utama

dari Sungai Utik


M aryetha Samay, warga Desa Sungai cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten
Utik, Kecamatan Embaloh Hulu, Kapuas Hulu berdasarkan Surat Keputusan
Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Bupati Nomor 212 Tahun 2012.
Barat, masih terkenang betul. Ketika Pendampingan mengenai
penebangan kayu marak pada tahun pemanfaatan rumah panjang sebagai
1980-an, warga di desanya tidak pernah sebuah obyek wisata dan situs masih
ikut-ikutan. Hal tersebut untuk satu minim dipahami oleh penghuni rumah
alasan yang mereka sangat yakini: hutan betang terutama terkait pengelolaan.
harus dijaga karena sebagai warisan Gayung bersambut, keinginan
untuk anak cucu. masyarakat ini ditangkap oleh Konsorsium
“Masyarakat kami menolak perusahaan Pemberdayaan Ekonomi Hijau Kalimantan
kayu meskipun mereka mendapatkan izin Barat (KUJAU Kalbar) yang dimotori oleh
dari pemerintah,” tegas Samay penuh CU Keling Kumang, yang memasukan
semangat saat ditemui di sela-sela Sungai Utik sebagai bagian dari kegiatan
perjalanan menuju ladang untuk memetik ekowisata. Ada 29 bilik di Rumah Betang
sayuran beberapa waktu lalu. atau Rumah Panjang Sungai Utik, yang
Samay yang berprofesi sebagai guru dihuni oleh masyarakat Iban.
sekolah dasar ini adalah Ketua Kelompok “Dengan pendanaan dari Apai Janggut sedang membaca. Apai adalah Pelatihan ekowisata yang melibatkan kelompok perempuan
Kerajinan Rumah Betang Sungai Utik, pimpinan di Rumah Betang Sungai Utik, yang juga Rumah Betang Sungai Utik. (Foto: Yani Saloh/KEHATI).
MCA-Indonesia kami tengah melakukan
tokoh penyelamat hutan adat di Sungai Utik. (Foto:
penghuni bilik Nomor 19. Rumah betang pembenahan 28 bilik di dalam rumah Yani Saloh/KEHATI)
merupakan rumah adat khas Suku Dayak betang dan 18 di rumah penduduk berikut
yang berbentuk memanjang, yang disekat toilet dan 3 WC umum” jelas Hilarius penambahan ruang di dalam bilik Menjaga hutan “Suara burung Murai ini yang pertama memperoleh sertifikat
menjadi bilik-bilik. Satu bilik bisa dihuni Gimawan, koordinator proyek KUJAU ini merupakan bagian dari program merupakan penanda bagi kami kapan ekolabel dari Lembaga Ekolabel
2-3 keluarga. Kalbar. Proyek yang telah berjalan 16 penguatan ekonomi hijau melalui Melalui pengembangan wisata di bisa mulai membangun rumah atau mulai Indonesia dan pada tahun 2012
Sambil berjalan menelusuri hutan bulan ini difasilitasi oleh Yayasan KEHATI pemberdayaan masyarakat adat dan desanya, warga di Desa Sungai Utik bisa berladang, supaya kami terhindar dari bala memperoleh penghargaan sebagai Desa
adat Sungai Utik, Samay menjelaskan dan diresmikan pada November 2017. pemulihan lingkungan yang dilakukan mendapatkan tambahan penghasilan. dan ladang kami subur,” tutur Samay yang yang melestarikan hutan adatnya oleh
kegiatan sehari-hari. Di samping mengajar, “Saat ini bilik-bilik kami sedang oleh Konsorsium KUJAU Kalbar yang Dengan kesejahteraan yang bertambah masih meyakini hal tersebut. Apabila suara Kementerian Lingkungan Hidup dan
dia juga menderes karet, serta berladang direnovasi, supaya kami bisa menerima melibatkan kaum perempuan dalam mereka akan lebih bersemangat untuk burung Murai belum terdengar, maka Kehutanan. Namun, hal ini masih belum
di siang hari, dan menenun di malam tamu untuk tinggal dan mendapatkan pengelolaan kegiatan. turut menjaga hutan, seperti yang selama masyarakat belum boleh memulai kegiatan dirasa “aman” oleh Apai Janggut selalu
hari. Penghasilan utama masyarakat Iban penghasilan tambahan,” jelas Samay. Secara berkelompok, ibu-ibu ini mereka selalu mereka jalankan. berladang atau membangun rumah. tetua adat Sungai Utik.
Sungai Utik adalah dari menoreh karet, di “Tamu kelak akan lebih nyaman karena yang tinggal di rumah betang diajarkan Saat pemerintah kini gencar Kearifan lokal dan ritual adat “Oleh karenanya, kegiatan
samping rotan, tengkawang atau gaharu. sebelumnya mereka tidur melantai mengelola rumah adat tersebut sebagai mendorong hutan adat sebagai bagian suku Dayak Iban mengatur hubungan ekonomi tanpa merusak lingkungan
Rumah Betang Sungai Utik yang bersama-sama kami dan tidak ada fasilitas tujuan wisata budaya, membuat aturan dari Program Perhutanan Sosial, sejatinya antara manusia dengan manusia, dan dan menjaga budaya seperti program
ditempati Samay, keluarga, kerabat, dan kamar mandi,” tambahnya. dan kegiatan yang dilakukan dengan basis Sungai Utik sudah mendeklarasikan manusia dengan alam. Hubungan dengan ekowisata berbasis kearifan lokal harus
tetangganya telah ditetapkan sebagai Kegiatan pembangunan kearifan lokal budaya Dayak Iban. wilayah hutannya menjadi hutan adat Iban alam ini dijaga ketat dan menjadi dasar digalakan, sesuai tujuan utama dari
“Kami ingin membangun rumah Sungai Utik, dengan gagasan “Hutan Adat pengelolaan suku Dayak Iban untuk kegiatan MCA-Indonesia meningkatkan
pengamat burung di atas pohon,” ujar Bukan Hutan Negara” sesuai keputusan mengelola hutan adatnya seluas 9.452 ekonomi masyarakat yang rendah emisi
Igoh bendahara Kelompok Kerajinan MK Nomor 35/2012. hektar, yang terbagi menjadi hutan karbon,” ujar Direktur Eksekutif KEHATI
Rumah Betang Sungai Utik. Desa ini juga memperoleh lindung adat, pemukiman, hutan produksi, M.S. Sembiring.
Dulu, Igoh berkisah, banyak penghargaan desa pelestari hutan adat dan hutan cadangan. Rumah Panjang Sungai Utik
burung rangkong di sekitar rumah oleh MS Kaban, Menteri Kehutanan waktu Tanpa adanya hutan maka habitat merupakan salah satu kebudayaan
betang. Namun, saat ini agak susah untuk itu. burung murai atau burung rangkong dan hutan hujan tropis yang tersisa, di mana
mendapatinya, dan harus masuk ke dalam Masyarakat Dayak Iban memiliki jernihnya air akan hilang, di samping masyarakat suku Iban Sungai Utik dikenal
hutan untuk dapat menemukannya. Untuk kearifan lokal dalam mengelola hutan hutan merupakan “supermarket tanpa sebagai komunitas penjaga hutan.
itu, kaum perempuan memasukan trek adatnya. Hukum adatnya menetapkan bayar” bagi masyarakat Sungai Utik, Pembangunan ini digagas berdasarkan
menjelajah hutan adat untuk mencari pembatasan penebangan kayu dan hanya tempat masyarakat secara bebas memetik studi khusus yang disesuaikan dengan
sarang burung rangkong sebagai jalur diperuntukan untuk membangun rumah, sayuran dan sebagai ketahanan pangan. kebutuhan pembenahan rumah panjang
wisata, di samping kegiatan masuk hutan maksimal tiga pohon dalam satu keluarga, Masyarakat Dayak Iban hidup dengan untuk mendukung bisnis ekowisata
adat, memetik sayur di ladang, susur lebih dari itu akan terkena sanksi adat. mengandalkan air yang mengalir di Sungai yang tetap tunduk terhadap peraturan
sungai dengan ban, kuliner, hingga atraksi Demikian pula halnya dengan membunuh Utik dan hasil kebun serta ternak ayam dan perundang-undangan tentang cagar
budaya seperti anyaman, menenun, musik, burung, terutama burung Murai akan kena babi. budaya. (Yani Saloh)
tarian, tato, ukiran dan pusaka benda kuno sanksi adat hingga sebesar Rp 9 juta. Hutan adat Sungai Utik menjadi
Asesoris tarian Dayak Iban di Sungai Utik, Kalimantan Barat (Foto: Yani Saloh/KEHATI) suku Dayak Iban.

43 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 44


Kanopi hutan hujan di
Sumatera. Kanopi hutan
yang rapat sebagai salah
satu ciri kondisi hutan yang
masih baik.
(Foto: Ali Sofiawan/TFCA
Sumatera/KEHATI)
Bahari

I
Merawat Kilau Sangihe
memfasilitasi sekitar 300 anggota setempat harus mengangkat kembali sagu
nilah Indonesia mini. Permadani masyarakat untuk berhimpun dalam sebagai bakanan pokok. Dengan produksi
perairan mengelilinginya. Pulau-pulau organisasi berbentuk koperasi. Mereka yang mencukupi, sagu akan dapat kembali
mengambang di antara lautan berwarna tergabung dalam kelompok swadaya hadir sebagai sebagai bahan makanan
hijau tosca, dengan kombinasi biru safir masyarakat Asosiasi Petani Organik (APO)- pokok. Terlebih, jika konsep organik
tembus pandang seperti kaca. Komunitas Masyarakat Sangihe Mandiri juga secara konsisten diterapkan untuk
Kekayaan alamnya (Komasa). komoditas ini. Dengan upaya itu, peluang
melimpah,mulai dari laut, darat, hingga KEHATI kemudian memfasilitasi ekspor untuk produk khas tersebut
perut buminya. Tanahnya subur, tempat APO-Komasa mendapatkan sertifikasi menjadi terbuka.
di mana rempah (buah pala dan bunga organik dari International for Sagu berpotensi besar sebagai
cengkeh), kelapa, sagu, serta beberapa Marketecology (IMO), lembaga sertifikator penopang ketahanan pangan Sangihe.
buah-buah lokal (langsat, durian, manggis, produk organik untuk pasar Eropa. Sebagai wilayah kepulauan, Sangihe
nangka, pisang) tumbuh berkembang Komoditas perkebunan di Sangihe yang sangat mengandalkan transportasi laut
dengan jenak. Pala dan cengkeh adalah telah mendapatkan sertifikasi IMO antara dan udara yang rentan dengan perubahan
jenis rempah yang menjadi komoditas lain, pala, sagu, dan kelapa. Sertifikasi cuaca. Padahal, sebagai dampak dari
perniagaan dunia, dan daya tarik utama ini meliputi delapan kampung yang perubahan iklim, cuaca sering kurang
bagi datangnya sejumlah bangsa— beranggotakan sekitar 300 petani di bersahabat dan tak terprediksi. Dengan
terutama Portugal, Belanda, dan Inggris— Sangihe, dengan hasil panen mencapai kembali kepada sagu, warga Sangihe tak
ke Nusantara. kurang lebih 500 ton per tahun. perlu khawatir dengan ancaman krisis
Namun, sebagaimana banyak Dengan sertifikasi ini, komoditas pangan akibat perubahan iklim.
dihadapi oleh daerah-daerah kaya lainnya perkebunan dari Sangihe memiliki lisensi Di samping itu, keberadaan
di Indonesia, Kepulauan Sangihe juga organik untuk bisa masuk ke pasar Eropa. sagu sebagai vegetasi asli sangat penting
menghadapi tantangan yang tak mudah Sertifikasi IMO juga merupakan artinya bagi keseimbangan ekosistem di
untuk menjaga kelestarian alam dan bagian dari upaya mengangkat kembali kepulauan tersebut. Dengan demikian,
segala potensinya itu. Tantangan tersebut pala Sangihe ke pasar internasional. kembali ke sagu juga bermakna pelestarian
justru berasal dari sumber kekayaannya Kualitas pala Sangihe yang dipastikan keanekaragaman hayati di Sangihe.
yang lain: tambang emas dan pasir besi. organik menjadi nilai plus bagi produk Mengembalikan kejayaan sagu,
Sejak ditemukan beberapa tahun ini untuk hadir di pasar khusus dengan memacu potensi sektor pertanian berbasis
silam, aktivitas eksplorasi dan eksploitasi harga yang lebih mahal. Petani-petani organik, serta mendorong tumbuhnya
tambang emas—seperti di Kecamatan mulai menyadari peluang besar tersebut, sektor perikanan, menjadi pertaruhan
Tabukan Selatan (Desa Ojumahe) dan sehingga mereka terdorong untuk penting sekaligus menentukan bagi masa
Manginitu Selatan (Desa Pintareng)— secara konsisten menghindari pupuk dan depan Sangihe. Hanya dengan cara itu,
mulai menimbulkan kekhawatiran Pemandangan Teluk dan Kota Tahuna dilihat dari Puncak Pusunge, Kampung Lenganeng Tabukan pestisida kimiawi. masyarakat dan pemangku kepentingan
terhadap kelestarian alam. Meski tak utara. Tempat yang juga tepat bagi para penikmat matahari tenggelam. (Foto: M.Syarifullah/KEHATI) Dengan cara itu, lingkungan tak lagi tergoda mengeksploitasi tambang
dapat dipungkiri, tambah tersebut juga mereka terjaga, ekspor pala meningkat, di perut bumi kepulauan tersebut, agar
menjanjikan kekayaan bagi sebagian dan warga pun lebih sejahtera. Pada masa kilau Sangihe tetap terawat. (Mohamad
warga. sejak tahun 2009 tersebut, pada dasarnya pala, kelapa, dan sagu,” kata Manajer diri sebagai kabupaten organik. Meski datang, jumlah petani yang mendapatkan Burhanudin)
Tantangan lainnya adalah fakta berisi upaya untuk menciptakan kesadaran Program Ekosistem Pertanian Yayasan diakui oleh Jabes, untuk mewujudkan diri sertifikasi diupayakan terus bertambah.
bawah segala kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Sangihe akan potensi alam di Keanekaragaman Hayati Indonesia sebagai kabupaten organik sepenuhnya
Sangihe sebagian besar masih berupa daerahnya, baik ekosistem laut dan pesisir, (KEHATI) Puji Sumedi, Jumat (17/11). masih memerlukan waktu dua tahun. Oleh Sagu
potensi. Pengelolaan potensi secara ekosistem pertanian (kebun milik rakyat), Tidak hanya menyuburkan, debu karena itu, dia berharap, KEHATI terus
baik dalam hal ini sangat diharapkan, maupun ekosistem hutan. vulkanik dari gunung berapi di Sangihe memberikan dukungan kepada petani di Selain rempah-rempah, kelapa,
tak semata demi mengeruk keuntungan Kesadaran masyarakat perlu juga membuat para petani tak lagi harus Kabupaten Sangihe guna mewujudkan ikan, dan sagu adalah potensi lain yang
ekonomis, tapi juga mengedepankan ditumbuhkan agar dalam memanfaatkan menggunakan pupuk kimia buatan pabrik status sebagai kabupaten organik. sangat vital bagi masa depan kemandirian
aspek kelestarian keanekaragaman hayati seluruh hasil alam mereka tetap untuk menumbuhkan dan menyuburkan Upaya Sangihe untuk tumbuh pangan Sangihe. Secara turun-temurun,
dari tiap ekosistem di kepulauan tersebut memperhatikan kelangsungan jangka berbagai tanaman pertanian maupun sebagai kabupaten organik sudah diretas sagu merupakan makanan pokok
yang begitu beragam. panjangnya. Kerja sama tersebut perkebunan. Dengan tanah yang kaya sejak lama. Sebagai bagian dari upaya masyarakat Sangihe. Tanaman ini tumbuh
Maka, mengajak masyarakat nantinya diharapkan akan menghasilkan akan mineral serta hara, seluruh proses tersebut, sejak tahun 2009, pemkab subur dan bertebaran di hampir seluruh
untuk menjaga kelestarian sumber nafkah pengetahuan dan praktik yang dapat produksi pertanian dan perkebunan di wilayah ini menjalin kerja sama dengan wilayah Sangihe.
dari pepohonan secara organik yang menjadi model untuk membangun wilayah Sangihe sudah mencukupi syarat organik. KEHATI, dengan menempatkan pertanian Namun, sedikit demi sedikit,
berkelanjutan menjadi jauh bernilai dan lain di Indonesia. Maka, bukan hal yang berlebihan organik sebagai perhatian utama. Kerja peran sagu mulai tergeser oleh beras
bijaksana ketimbang memburu rezeki yang jika pada Kamis, 16 November 2017, Bupati sama tersebut diarahkan pada upaya sebagai makanan pokok. Luasan tanaman
sifatnya sesaat, misalnya menambang Kabupaten Organik Sangihe Jabes Gaghana, mendeklarasikan mendorong produk-produk pertanian dan sagu dari waktu ke waktu menurun. Dinas
emas dengan menghancurkan lingkungan wilayahnya sebagai kabupaten organik. perkebunan tersebut ke pasar ekspor, Pertanian Kabupaten Kepulauan Sangihe
sekitarnya. Sebagai wilayah yang dihuni Deklarasi tersebut dilaksanakan bersama termasuk ke ceruk pasar khusus. mencatat, pada tahun 2001 pohon sagu
Membuat model pengelolaan gunung-gunung berapi, Kepulauan sejumlah perwakilan lembaga yang selama Dengan mengembangkan tumbuh pada lahan 3.042 hektar, dengan
kekayaan alam Sangihe secara lestari Sangihe memiliki tanah yang subur sebagai ini turut mengupayakan program organik pertanian organik, komoditas pertanian luas panen sekitar 2.985 hektar, dengan
atau berkelanjutan inilah yang dilakukan dampak dari debu letusan vulkanik. di kabupaten ini, yaitu: Yayasan KEHATI, di Sangihe memiliki potensi dan peluang produki 14.957 ton. Pada tahun 2010,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) “Kesuburan tanah tersebut Burung Indonesia, YAPEKA, SAMPIRI, dan besar untuk masuk ke pasar internasional luas areal tanaman sagu secara tinggal
Kepulauan Sangihe bekerja sama dengan memungkinkan wilayah ini tumbuh Ford Foundation. dan ceruk pasar khusus, yaitu pasar produk 398,5 hektar, dengan produksi 713,14 ton,
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia sebagai salah satu lumbung bagi sejumlah Barangkali, inilah kabupaten organik. tersebar di 15 kecamatan. Teluk Talengen, Kecamatan Tabukan Tengah,
(KEHATI). Kerja sama yang telah dijalin komoditas perkebunan nasional, terutama pertama di Indonesia yang menyebut Upaya tersebut diawali dengan Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Sangihe.( Foto: M.Syarifullah/KEHATI)

47 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 48


Pertanian

Binaran Asa di Balik Bilah Bambu


sungai. menguasai pangsa pasar di bawah 10
Bambu juga menyimpan persen. Masih sangat jauh dibandingkan
potensi pengembangan bagi ekonomi China yang mencapai kisaran 40 persen.
nasional. Pada tahun 2016, komoditas ini Eropa adalah contoh importir sekaligus
menyumbang pendapatan ekspor senilai eksportir yang menarik. Meskipun
Rp 6 triliun, dan menempatkan Indonesia mereka bukan negara produsen, selama
sebagai pengekspor bambu terbesar ini mampu mengekspor produk olahan
ketiga di dunia, setelah China dan India. bambu. Mereka mendatangkan bambu
Indonesia merupakan rumah dari berbagai tempat di dunia untuk
bagi 160 spesies bambu dari 1.200 – diolah dan dijual kembali sebagai
1.400 spesies yang ada di dunia, di mana produk olahan. Pelajarannya, mendorong
88 di antaranya adalah spesies khas yang keterampilan produsen atau petani
tersebar di seluruh pelosok Indonesia. bambu untuk dapat mengolah bambunya
Spesies khas itu tak tumbuh di negara menjadi komoditas olahan, akan memberi
lain. peluang pasar lebih besar. Pemanfaatan
Dari aspek sosial budaya, yang memberikan nilai tambah inilah yang Jatnika (kiri) mengajari salah seorang
peserta delegasi Asia Pacific Conservation
masyarakat Indonesia mengenal bambu juga masih menjadi pekerjaan rumah di Trust Fund Network cara memainkan suling
sebagai bagian dari kehidupan mereka negeri ini. bambu, produksi Yayasan Bambu Indonesia,
dari lahir sampai mati. Bambu juga Oleh karena itu, sebagai lembaga 8 Desember 2017. (Foto: Ahmad Baihaqi/
menjadi salah satu sumber pendapatan yang mengemban visi pelestarian dan KEHATI).
bagi masyarakat. pemanfaatan keanekaragaman hayati
Batang bambu dapat dijual secara berkelanjutan, dalam beberapa memiliki keinginan untuk terlibat dalam
gelondongan atau diolah menjadi aneka tahun terakhir Yayasan KEHATI memberi kegiatan seperti ini,” ujar Puji.
produk alat rumah tangga, hiasan, perhatian lebih pada konservasi tanaman
bangunan, mebeler, alat musik, flooring, bambu. Pascapanen
tusuk gigi, sate, dupa, dan sebagainya. Salah satu upaya yang telah
Sementara, akar bambu dimanfaatkan dijalankan adalah penanaman pohon Program pelestarian bambu ini
untuk aneka hiasan, sedangkan tunas bambu di sejumlah provinsi, di antaranya tak berhenti pada penanaman saja, tapi
bambu muda dimanfaatkan untuk rebung. di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, juga meliputi kegiatan pascapanen, seperti
Dengan lahan potensial yang Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa pelatihan budi daya, pemberdayaan
Para peserta delegasi Asia Pacific Conservation Trust Fund Network berfoto bersama tim KEHATI seusai mengunjungi Yayasan
masih luas untuk bisa ditanami bambu, Tenggara Timur. Program pelestarian petani, peningkatan kapasitas, dan
Bambu Indonesia di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, 8 Desember 2017 (Foto: Ahmad Baihaqi/KEHATI). Indonesia berkesempatan mendorong bambu ini telah dijalankan sejak tahun pengolahan bambu. Hal ini seperti yang
produktivitas bambu dan kapasitas 2009. selama ini telah dijalankan KEHATI dalam
Wajah Jatnika Nanggamiharja (62) memilih, dan memanfaatkan bambu. kesadaran besar akan arti penting bambu ekspornya. Terlebih, bambu bisa “Kami selalu terbuka untuk kegiatan-kegiatan pelestarian terdahulu.
berbinar begitu rombongan tamu dari Di tangannya, bambu bisa dan tekad pengembangan seperti Jatnika, ditanam di lahan-lahan kritis, sekaligus bekerja sama dengan semua pihak. Beberapa kegiatan pelestarian
berbagai negara itu tiba di rumahnya. disulap menjadi apa saja. Mulai rumah belum banyak serta belum tumbuh secara sebagai tanaman yang berfungsi untuk Pelestarian lingkungan adalah tugas bambu yang telah dilakukan KEHATI
Mereka para delegasi Asia Pacific yang menawan, beragam alat musik, kuat betul di negeri ini. merehabilitasi lahan yang ada. bersama. Dan kami yakin, sebenarnya di antaranya penanaman bambu di
Conservation Trust Fund (APNET) yang kerajinan tangan, hingga meja kursi. Sebagai eksportir bambu banyak warga masyarakat dan korporasi kawasan Gunung Masigit, Bandung
Jumat (8/12) pagi itu datang ke tempat Setiap tahun, ia mampu membuat empat Kaya potensi terbesar ketiga di dunia, Indonesia baru ataupun pelaku bisnis yang sesungguhnya Barat, Sumedang, Indramayu, Museum
Jatnika bersama Tim Yayasan KEHATI rumah dari bambu yang mampu tahan Gunung Merapi (yang totalnya mencapai
untuk menimba pengalaman tentang hingga puluhan tahun. Dia juga eksportir Keberadaan tanaman bambu 10.500 bibit), lalu daerah aliran
budi daya bambu dan pengolahannya. bambu yang sukses. cenderung diabaikan. Banyak warga yang sungai Pesanggarahan, Cisadane, dan
“Saya senang bisa berbagi Lewat Yayasan Bambu Indonesia memilih membabat rerumpunan bambu Ciliwung (yang totalnya sebanyak 5.500
dengan siapa saja, apalagi dengan tamu- pula, Jatnika telah menanam bambu karena dianggap kurang berguna dan bibit). KEHATI sebelumnya juga telah
tamu dari jauh ini,” ujarnya sembari hingga lebih dari 3.000 hektar sejak tahun menakutkan. Situasi tersebut membuat mengadakan kegiatan penanaman di
mempersilakan para tamu duduk di 1996. Dia juga tak pelit membagi ilmunya tanaman bambu terancam mengalami 3 desa adat di Bali, yaitu Desa Renon,
sebuah aula yang dibangun dengan kepada siapa saja. kepunahan. Jika terus dibiarkan,maka Hutan Selat dan Pupuan, Tabanan dan
konstruksi bambu beratap ijuk yang Altruisme dan komitmen teguh akan mengganggu keseimbangan Gianyar, dengan jumlah total sebanyak
terletak di salah satu sudut pekarangan Jatnika lewat bambu itulah yang kemudian ekosistem. 7.500 bibit. Di Pulau Flores, KEHATI
rumahnya yang asri di Kawasan Bumi membawanya meraih penghargaan “Ini tentu mengkhawatirkan. mendukung penanaman bambu di sekitar
Cibinong Indah, Bogor, Jawa Barat. Kalpataru dari Presiden Joko Widodo, 5 Untuk fungsi dan manfaatnya yang begitu DAS dan mata air di Manggarai Barat,
Jatnika meyakini, bambu Juni 2015 lalu, untuk kategori Penyelamat besar, upaya penanaman dan budi daya Manggarai, Ende, dan Flores Timur, yang
adalah penyelamat lingkungan. “Sebab, Lingkungan. bambu di negeri ini masih relatif kurang,” masing-masing kawasan sebanyak 1.500
bambu dapat menyimpan air dan “Kewajiban saya menanam kata Manajer Program untuk Ekosistem bibit.
oksigen. Bahkan, bisa menahan longsor,” bambu. Hidup saya untuk bambu,” tegas Pertanian Yayasan KEHATI, Puji Sumedi. Melalui upaya intens yang
imbuhnya. salah satu mitra Yayasan Keanekaragaman Secara ekologis, tanaman mencakup pelatihan budi daya,
Kecintaan Jatnika terhadap Hayati Indonesia (KEHATI) dalam budi bambu sangat membantu dalam pemberdayaan petani, peningkatan
bambu membawanya mendirikan Yayasan daya bambu ini. meningkatkan cadangan air bawah kapasitas, dan pengolahan bambu,
Bambu Indonesia. Di yayasan ini, sejak Meskipun bambu merupakan tanah. Pertumbuhannya sangat cepat, ke depan diharapkan muncul Jatnika-
bertahun-tahun lalu, dia melakukan jenis tanaman yang sangat mudah ditemui dan tak memerlukan perawatan khusus. Jatnika (tengah) sedang menjelaskan manfaat peranan bambu di alam kepada para peserta Jatnika baru di Indonesia. (Mohamad
pembinaan kepada masyarakat tentang di hampir semua wilayah di Indonesia, Keberadaannya berguna bagi usaha delegasi Asia Pacific Conservation Trust Fund Network di Yayasan Bambu Indonesia di Burhanudin/Ahmad Baihaqi)
bagaimana menanam, mengawetkan, sesungguhnya orang yang memiliki konservasi lahan kritis dan daerah aliran Cibinong, Bogor, Jawa Barat, 8 Desember 2017 (Foto: Ahmad Baihaqi/KEHATI).

49 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 50


Kehutanan

Kado Manis
Sang Penjaga
Mandat Hutan Adat
Darlismi Patih (60), lelaki yang yang bagus. Areal ini menurutnya menjadi
menjabat sebagai Ketua Adat Tigo tempat tinggal bagi satwa, seperti kijang,
Luhah Permenti Yang Berenam itu rusa, beruang, dan harimau Sumatera.
menjelaskan tentang kondisi desa Luas hutan tersebut mencapai
mereka beberapa tahun yang lalu. 276 hektar dan kebanyakan tumbuhannya
Banjir besar pernah melanda desa didominasi oleh meranti, kemenyan,
mereka, Pungut Mudik,Kerinci. Wilayah medang hijau, dan medang kuning.
ini terletak di cekungan bentang alam Adapula pinus merkusii strain kerinci atau
Kerinci Seblat. Letaknya berbatasan masyarakat mengenalnya dengan kayu
langsung dengan kawasan konservasi, sigi. Pohon ini merupakan endemis di
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kerinci Seblat dan tidak bisa tumbuh di
“Dari tahun 1999 masyarakat daerah lain.
memang yang meminta kalau hutan adat Aturan adat melarang konversi
ini perlu dicadangkan. Setelah melalui hutan tersebut menjadi kebun atau areal
proses panjang baru pada tahun 2013, perladangan, serta tidak boleh diambil
Hutan Adat Tigo Luhah Permenti Yang pohonnya. Norma berlaku menyebutkan
Berenam disahkan oleh bupati (menjadi “barang siapa yang kedapatan mencuri
hutan adat)” jelas Darlismi. kayu akan didenda Rp 1,5 juta”. Boleh
Hutan tersebut, merupakan menebang pohon asalkan digunakan
harapan masyarakat untuk sumber air untuk kebutuhan masyarakat umum,
bersih dan minum, irigasi, menjaga dari misalnya untuk pembuatan balai desa. Itu
bencana (longsor, erosi, dan banjir) dan pun harus mengganti satu pohon yang
sumber obat-obatan. Masyarakat paham ditebang dengan menanam 10 bibit kayu
ikhwal kawasan konservasi dengan versi yang sama.
mereka. Meski sudah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Adat Tigo Luhah Permenti Yang Berenam, salah satu hutan adat di Jambi. Hamparan ekosistem ini mampu menjadi
Alas yang disebutkan oleh hutan adat, areal tersebut tetap diincar penyedia air dan hara untuk kawasan sekitar. (Foto: Yudha AN/TFCA Sumatera/KEHATI)
Darlismi memang terlihat mencolok oleh perambah. Tetapi, ancamannya
dibanding kawasan hutan sekitarnya. Dari berkurang dibandingkan dahulu sebelum berasal dari luar desa. Untuk menjaga disertai aturan-aturan adat yang mengikat 86 ton karbon yang tersimpan. “Kami juga menjaga hutan, bersama tujuh kawasan
luar rimbanya masih memiliki kerapatan ditetapkan. Sebagian besar perambah Jenggala dari serbuan pencuri, masyarakat pengelola hutan. mengajukan standar sertifikasi Plan Vivo adat lain mendapatkan pengakuan dari
Pungut Mudik selalu melakukan patroli “Kami yakin, hutan adat ini dan sudah dibuat project inditification pemerintah (hutan adat).
minimal tiga bulan sekali. Satu tim patroli menjadi penting karena ini merupakan note (PIN). Sudah direvisi oleh plan vivo Bagi LTA dan TFCA-Sumatera,
terdiri dari 15 orang. benteng taman nasional. Ketika hutan dan akan dilanjutkan ke project design selain Hutan Adat Tigo Luhah Permenti,
Selain patroli, mereka juga dikelola masyarakat adat itu lebih baik document (PDD),” sambungnya. ada Hutan Adat Tigo Luhah Kemantan
berjaga-jaga ketika ada kabar perambah dan terjaga” tutur Direktur LTA, Ema Ke depan, LTA berencana yang masuk dalam penetapan hutan adat
masuk ke dalam hutan. Biasanya warga Fatma. mendorong masyarakat Pungut Mudik pertama ini.
akan memberikan informasi jika ada Senyatanya, masyarakat untuk membudidayakan kopi arabika di Penetapan ini merupakan
perambah yang muncul. Mereka saling memang lebih taat dengan aturan adat. daerah peladangannya (Pemetik Kecil, klimaks dari putusan Mahkamah
bekerja sama untuk menjaga hutan. Kedudukan hukum dan aturan adat di Renah Pemetik). Lembaga yang masuk Konstitusi Nomor 35 Tahun 2012 atau
tengah-tengah masyarakat lebih tinggi dalam Konsorsium Akar Network ini dikenal dengan MK35. MK 35 ini sebagai
Menjadi hutan adat daripada hukum yang lain. ingin meneruskan sukses mereka dengan koreksi terhadap UU Nomor 41 tahun
Ema kemudian menjelaskan, masyarakat Kemantan. 1999 tentang Kehutanan. Revisi dilakukan
Lembaga Tumbuh Alami (LTA) selain mendampingi penetapan, pihaknya dalam rangka menanggapi permohonan
dengan bantuan pendanaan dari Tropical juga melakukan upaya peningkatan Kado manis pengujian konstitusionalitas sejumlah
Forest Conservation Action – Sumatera ekonomi masyarakat. “Pendampingan ketentuan UU 41/1999 yang menyangkut
(TFCA-Sumatera) mendampingi saja tentu belum jadi muara keberhasilan. Penantian panjang masyarakat status dan penetapan hutan adat, serta
masyarakat untuk melakukan beberapa Tantangan ke depan adalah menjaga Pungut Mudik akhirnya tidak sia-sia. bentuk dan tata cara pengakuan kesatuan
proses penetapan hutan adat. Di hutan adat dan aturan adat agar tetap Sebelumnya, hutan mereka cuma diakui masyarakat hukum adat (MHA).
antaranya, mereka melakukan verifikasi lestari,” kata Ema. dengan hak “kelola” dengan Surat Putusan tersebut menghapus
lapangan, survei flora fauna, survei tata Saat ini, Hutan Adat Tigo Luhah Keputusan Bupati Kerinci Nomor SK “negara” di dalam hutan adat. Bisa
batas, pemetaan hutan, dan membentuk Permenti Yang Berenam telah diupayakan 522.21/Kep.373/2013. Namun, akhir dibilang putusan ini mengembalikan hak
Darlismi Patih, Sang Ketua Hutan Adat Tigo Luhah Permenti Yang Berenam. Foto oleh kelembagaan adat. Kemudian dalam skema karbon. Penelitian dari Akar tahun 2016 mereka diganjar kado akhir hutan adat kepada masyarakat. (Yudha
Yudha An/TFCA Sumatera/KEHATI) mengajukan draf surat keputusan bupati Network menunjukan jika di hutan ini ada tahun yang manis. Atas kesetian mereka Arif Nugroho)

51 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 52


Kawasan hutan yang masih alami di daerah Jambi
(Foto: Ali Sofiawan/TFCA Sumatera/KEHATI)
Tahukah Anda Tips

Mengenal Raja Rimba Sumatera dan Jawa Salah satu jenis ular berbisa tinggi asli Indonesia,
ular hijau ekor merah (Tropidolaemus subannulatus)
Di habitatnya, harimau merupakan (Foto: Ahmad Baihaqi/KEHATI)
satwa pemangsa teratas di dalam jaring
makanan. Maka tidak heran, mereka
kerap disebut sebagai raja rimba.
Dari delapan subspesies harimau
yang ada di dunia, kini hanya tersisa lima
Pertolongan pertama pada gigitan ular berbisa dibutuhkan agar
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain sebagai berikut:
subspesies yang masih bertahan hidup di
muka bumi. Harimau Sumatera (Panthera 1. Tetap Tenang
tigris sumatrae) kini menjadi satu-satunya Panik dan cemas adalah hal yang wajar. Namun, Anda harus tetap
kucing besar yang ada di Indonesia, tenang agar penanganan dapat dilakukan secara benar
dengan status kritis dan sangat terancam 2. Menjauhi Lokasi
punah (dinyatakan The International Union Ketika baru saja digigit ular, Anda harus menjauhi lokasi tempat
for Conservation of Nature and Resources/ Anda digigit oleh si ular.
IUCN). 3. Tidak Banyak Bergerak

Pertolongan
Laju deforestasi yang tinggi, Korban gigitan ular harus membatasi selalu diharapkan untuk tidak
perburuan, dan perubahan alih fungsi hutan banyak bergerak. Membatasi gerakan adalah hal yang penting
menjadi penyebab utama berkurangnya ketika baru saja digigit ular.
jumlah harimau di alam. Selain itu, angka 4. Melepas Semua Perhiasan dan Aksesoris

pertama saat
kelahiran rendah, angka kematian anak Lepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang menempel pada
cukup tinggi, tingkat ancaman tinggi dan tubuh. Hal ini juga sangat penting, dikarenakan ada kemungkinan
pembengkakan setelah digigit ular.

ular
rendahnya populasi mangsa merupakan
faktor yang mempengaruhi kepadatan 5. Memosisikan Tubuh dengan Benar
Ketika gigitan ular terdapat pada area tangan, Anda perlu

digigit
populasi jenis di alam.
mengupayakan tangan tak terangkat tinggi-tinggi apalagi setara
Sebelum tahun 1990, status,
dengan jantung.
distribusi, dan ancaman terhadap populasi 6. Mengikat Area Atas yang Digigit Ular
harimau Sumatera di alam sebagian Perbedaan morfologi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) (atas) dengan
harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) (bawah) (Foto: Cakrawala-Wordpreåss). Pengikatan perlu dilakukan dengan kencang dan kendurkan setiap
besar tidak diketahui. Pada tahun 15 menit sekali dengan lama waktu pengenduran ikatan 1 menit
1985, diperkirakan ada sekira 800 ekor Dari jejak dan kotoran yang unik dalam memaknai hewan karnivora ini. lamanya.
(Santiapillai & Widodo, 1985). Kini, belum ditinggalkan, diketahui bahwa harimau Di Jawa, khususnya di Keraton Kasunaan 7. Membersihkan Luka
diketahui secara pasti berapa populasi Jawa tergolong predator yang oportunis. Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, Bersihkan luka gigitannya. Namun Anda tidak diperkenankan
harimau Sumatera Siswomartono (1994) Harimau Jawa akan memangsa satwa harimau menjadi pusat tontonan. Mereka menggunakan air. Cobalah untuk menggunakan kain bersih dan
menyatakan, 400 ekor harimau diduga apa saja yang dapat ditemukan selama akan diadu dengan banteng atau kering untuk menutup luka tersebut.
hidup di kawasan-kawasan konservasi, menjelajahi hutan. Rusa (Muntiacus menjadi sasaran menombak, dikenal 8. Tidak Memotong Area Gigitan
sedangkan 100 ekor lainnya hidup di Memotong area pada tubuh yang digigit ular menggunakan pisau
muntjak) dan babi hutan (Sus scrofa) adalah dengan rampogan matjan. Sedangkan,
kawasan yang tidak dilindungi, yang cepat atau alat tajam lainnya tidak diperkenankan karena sangat berisiko
makanan favoritnya. Satwa lain seperti: di Sumatera tidak ditemukan demikian.
atau lambat areal non konservasi tersebut meningkatkan kondisi yang lebih parah.
banteng (Bos javanicus), monyet-ekor Peter Boomgaard, sejarawan asal Belanda 9. Tidak Mengisap Racun
akan berubah menjadi lahan perkebunan panjang (Macaca fascicularis), trenggiling dalam bukunya Frontiers of Fear, Tigers
atau pertanian. Angka tersebut tentu telah Hal seperti ini tidaklah disarankan untuk dilakukan, apalagi bila
(Manis javanica), ular, hingga ayam hutan and People in the Malay, 1600-1950 dilakukan dengan mulut. Hal ini justru berisiko tinggi, racun
berkurang seiring perburuan, alih fungsi juga termasuk dalam menunya. mengatakan bahwa Kerajaan Sumatera
lahan, dan deforestasi. semakin menyebar ke anggota tubuh lain melalui mulut.
Indonesia memiliki peranan
Hingga pertengahan abad ke tidak memiliki budaya seperti di Jawa. 10. Tidak Minum atau Makan Apapun
19 (tahun 1850), harimau Jawa masih Masyarakat sekitar hutan di Apapun yang masuk ke dalam tubuh korban setelah digigit ular,
penting dalam hal pelestarian harimau di banyak ditemukan di seluruh pelosok Sumatera menghormati harimau Sumatera berkemungkinan membuat penyerapan racun lebih cepat oleh
dunia karena memiliki tiga subspesies, dua Pulau Jawa. Bagi penduduk lokal yang sebagai leluhurnya. Misalnya, masyarakat tubuh.
spesies di antaranya, yaitu harimau Jawa tinggal di daerah pinggiran pedesaan dan Sumatera Barat dan Jambi memanggil 11. Tidak Minum Obat Sembarangan
(Panthera tigris sondaica) dan harimau Bali pemerintah kolonial Hindia-Belanda saat dengan sebutan “Datuk”. Salah satu suku Korban tidak boleh diberi apapun melalui mulut. Obat tanpa
(Panthera tigris balica) telah dinyatakan itu, harimau Jawa dianggap sebagai hama di Jambi percaya bahwa keberadaan resep dari dokter adalah langkah yang dapat membahayakan diri
punah. karena seringkali mencuri dan memangsa hewan belang ini dapat menjadi penanda korban.
Meskipun secara umum kebiasaan hewan ternak, seperti kambing dan alam. Lain lagi dengan masyarakat Batak, 12. Pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Terdekat
hidup harimau Jawa sama dengan harimau domba. Sejak itu, kerap terjadi konflik mereka memanggil dengan “Opung”.
lainnya, namun berdasarkan fisiknya, sosok dan perburuan. Hilangnya hutan-hutan di Sejatinya, keduanya merupakan panggilan IGD sangat dibutuhkan oleh korban gigitan ular. Membawa korban
harimau Jawa memperlihatkan ciri khas Jawa juga turut mempercepat punahnya hormat. langsung ke IGD tentu merupakan langkah tepat, apalagi jika ular yang
yang jauh berbeda. Ukuran tubuh rata-rata harimau Jawa. Namun, sayangnya keadaan tersebut menggigit adalah ular berbisa. (Ahmad Baihaqi)
harimau Jawa lebih besar dibandingkan berbeda dengan saat ini. Hari ini,
dengan harimau Sumatera dan harimau Harimau dan legenda lokal harimau Sumatera mengalami ancaman
Bali. Bahkan, sedikit lebih besar dari perburuan, perdagangan liar, kehilangan
harimau Malaya dengan panjang rata-rata Meski dulunya sama-sama habitat karena deforestasi, degradasi dan
200-245 cm. Berat tubuh individu jantan memiliki spesies harimau, masyarakat kebakaran hutan. (Ahmad Baihaqi/Yudha
Mengidentifikasi ular serigala, salah satu jenis ular berbisa yang
berkisar antara 100-140 kilogram (kg) dan hidup di Indonesia. (Foto: Ahmad Baihaqi/KEHATI)
Jawa dan Sumatera memiliki perbedaan Arif Nugroho)
individu betina berkisar antara 75-115 kg.

55 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 56


KEHATI Muda

Mengintip Keanekaragaman Hayati Gunung


Menaliq dan Linggang Melapeh
Pagi masih buta, saat kami berdua
puluh dengan misi sama telah berada di TFCA Kalimantan bekerja sama dengan

Geledah
tepi Sungai Ciliwung Condet, Cililitan, Biodiversity Warriors-Yayasan KEHATI
Jakarta Timur. dan Universitas Mulawarman melakukan
Sesekali kami saling bertukar pengamatan, pendataan, dan
cerita dan memeriksa ponsel. Tidak terasa pendokumentasian keanekaragaman

Ciliwung
jarum jam meluncur cepat. Akhirnya, apa hayati di Kampung Linggang Melapeh
yang kami nantikan tiba, awan mendung dan Kampung Penarung Kabupaten
pagi berduyun pelan, memberikan celah Kutai Barat, Kalimantan Timur pada
untuk sinar mentari menerobos ranting- bulan Agustus – September 2017.
ranting perpohonan. Berdasarkan pengamatan yang
Ya, pagi itu kami, Biodiversity dilakukan di Gunung Menaliq, Biodiversity
Warriors, hendak “Menggeledah” Sungai Wariorrs (BW)mengidentifikasi 137 jenis
Ciliwung Condet, Cililitan, Jakarta Timur. Anggota Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI, Indeka Dharma Putra, mengamati flora dan pohon. Jenis pohon yang mendominasi di
Kegiatan ini merupakan bagian dari satwa liar pada kegiatan capture nature di Sungai Ciliwung Condet, Cililitan, Jakarta Timur, Kawasan Gunung Menaliq adalah meranti
perayaan Hari Keanekaragaman Hayati Minggu, 21 Mei 2017. (Foto: M. Burhanudin/KEHATI) (Shorea sp.). Selain itu, didapati ada 115
Internasional tahun 2017 yang jatuh pada merupakan pohon khas pinggiran sungai. sedang terbang mencari bunga. jenis tumbuhan obat yang digunakan
tanggal 21 Mei. Acara ini diselenggarakan “Bagian matanya dikelilingi garis Matahari semakin naik ke ubun- oleh masyarakat lokal untuk mengobati
oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati hitam!” seru Indeka. ubun. Kami mencukupi pengamatan hari beberapa jenis penyakit.
Indonesia (KEHATI) bersama Biodiversity “Tubuhnya?” balas Ayumitia itu. Kami berhasil mengidentifikasi 8 jenis Selain vegetasi dan tumbuhan
Warriors, dengan mengambil tema yang mencatat pengamatan Indeka. herpetofauna, 16 jenis burung, 4 jenis obat, berbagai jenis satwa liar tidak
Biodiversity and Sustainable Tourism. Mata Indeka kembali mengidentifikasi lalu capung, 1 jenis mamalia, dan 10 jenis luput dari pengamatan yang dilakukan
Gigitan nyamuk menyerang. menyahut, kupu-kupu. oleh gerakan pemuda yang diinisasi oleh
Tim Biodiversity Warriors sedang mengamati seekor burung Enggang (Buceros sp.) yang
Namun, hal tersebut tidak membuat “Tubuhnya berwarna BW merupakan gerakan anak- Yayasan KEHATI tersebut. BW berhasil bertengger di pepohonan di Gunung Eno, Linggang Melapeh. (Foto: Lasmito)
semangat kami luntur untuk melakukan cokelat dengan garis putih di bagian anak muda yang mengemban misi mengidentifikasi 59 jenis burung. Tidak
pengamatan dan mendokumentasikan punggungnya.” memopulerkan keanekaragaman hayati hanya burung, di kawasan ini juga Jenis primata yang berhasil dan Lycodon sp. Keberadaan aliran sungai
potensi keanekaraagaman hayati Sungai Keduanya kompak bekerja sama Indonesia, serta mengampanyekan terdapat beberapa jenis mamalia yang dijumpai cukup beragam, seperti lutung dalam hutan menunjang keanekaragaman
Ciliwung Condet, Cililitan, Jakarta Timur. dalam pengamatan hari itu. pentingnya konservasi keanekaragaman dilindungi oleh UU No.5 Tahun 1990 dan hitam (Presbytis frontata) dan Owa jenis katak dan kodok di kawasan ini.
Di Sungai ini, kami mengamati Catatan pengamatan tersebut hayati kepada publik. Gerakan ini diinisiasi PP No. 7 Tahun 1999, seperti beruang Kalimantan (Hylobates muelleri), yang Sebagian besar katak dan kodok
satwa liar dan pepohonan di sepanjang dicocokkan dengan foto satwa liar yang oleh Yayasan KEHATI. Hingga Desember madu (Helarctos malayanus), bekantan masih tergolong umum di kawasan ini. yang ditemukan berada di serasah yang
jalur pengamatan dan menyusuri sungai ada di buku Geledah Jakarta, Menguak 2017, anggota BW tercatat sebanyak (Nasalis larvatus), dan owa Kalimantan Jenis primata malam, seperti tarsius, lembab dan tepi aliran sungai. Katak
dengan menggunakan perahu. Potensi Keanekaragaman Hayati Ibu Kota, 1.812 orang. Mereka adalah anak-anak (Hylobates muelleri). hanya terdengar suara dan ditemukan bertanduk (Megophrys nasuta) yang
Tidak perlu menyusur terlalu yang disusun oleh Biodiversity Warriors, muda pada rentang usia 17-30 tahun dari Di Kampung Linggang Melapeh, sarang. Pada sepanjang jalur sungai sulit ditemukan masih terdapat di hutan
jauh, baru sekitar 50 meter menyusuri Yayasan KEHATI. berbagai provinsi di Indonesia. pengamatan difokuskan di sekitar yang telah mengering, ditemukan sarang ini. Selain itu, kadal surai Kalimantan
sungai, indra penglihatan kami disambut Di titik pertama tersebut, kami Selain capture nature, kegiatan Kawasan Wisata Gunung Eno dan Danau landak (Hystrix brachyura). (Gonocephalus borneensis) juga dapat
oleh penampakan biawak air tawar berhasil mengidentifikasi beberapa BW, di antaranya berupa BW Goes To Aco. BW berhasil mengidentifikasi 112 Selain itu, berbagai jenis satwa ditemukan. Dari temuan-temuan ini,
(Varanus salvator) yang sedang berjemur jenis satwa liar, di antaranya: bunglon School, menyusun dan memublikasikan jenis tumbuhan obat dan 33 jenis burung. liar yang masuk ke dalam herpetofauna, BW akan menyusun buku untuk menjadi
(basking) di tepi sungai dan burung raja- taman (Calotes versicolor) yang sedang jurnal dan buku, membangun dan Pada lokasi tersebut, juga dijumpai bekas yaitu reptil dan amfibi juga berhasil pengetahuan bagi masyarakat tentang
udang meninting (Alcedo meninting). beristirahat, burung kokokan laut memperluas jaringan anank-anak muda cakaran macan dahan (Neofelis nebulosa) diamati, seperti sanca batik (Phyton kekayaan ragam hayati Nusantara.
Titik pertama pengamatan jatuh pada (Butorides striata) sedang mengintai peduli keanekaragaman hayati, seminar, pada pohon. reticulatus), ular pohon (Gonyosoma sp.) (Nurma Rosalia)
jejeran pohon loa (Ficus racemosa) yang mangsa dan kupu-kupu papilio demoleus serta penelitian. (Ahmad Baihaqi)

Berfoto bersama seusai kegiatan capture nature Sungai Ciliwung Condet, Cililitan, Jakarta Biawak air tawar (Varanus salvator), salah Sampel herbarium (Foto: Nurma Rosalia) Kadal Surai (Gonocephalus grandis) Kapul (Baccaurea macrocarpa) (Foto:
Timur, Minggu, 21 Mei 2017. (Foto: M. Burhanudin/KEHATI) satu satwa liar di Sungai Ciliwung Condet, (Foto: Indeka D. Putra) Lasmito)
Cililitan, Jakarta Timur, 21 Mei 2017. (Foto:
Ahmad Baihaqi/KEHATI)
57 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 58
Dialog

Mashadi:

Kami akan
kami bahwa tanaman yang kita tanam Berapa tanaman mangrove yang sudah kami. Kualitas sumber daya manusia
akan menghidupi 1.000 makhluk. Dan, ditanam di hutan mangrove Pandansari? kami rata-rata masih di bawah sehingga
tanaman yang kita tanam akan bertasbih untuk bersaing dengan daerah lain masih
mendoakan kita. Tanaman yang sudah kami tanam kurang. Sebagai contoh untuk kuliner,

terus belajar
Akhirnya, warga lambat laun dari 2005 sampai 2017 ini kurang lebih karena kualitas yang dibawah standar itu,
mulai merasakan dampak dari apa yang sekitar 3.500.000 batang, menghampar agak susah untuk mengajak para operator
sudah kita lakukan bersama. Masyarakat 1,8 kilometer dengan luasan 210 hektar. ekowisata belajar dengan cepat.
juga mulai menyadari, mangrove adalah Setelah tertanamnya mangrove di Kedua, masih ada sebagian
satu-satunya jalan keluar untuk melindungi kawasan pesisir, warga sangat senang, masyarakat yang belum memahami
pantai dari abrasi. sangat bersyukur karena mereka tidak betul apa yang dimaksud desa wisata
terlalu jauh untuk mencari hasil tangkapan sehingga mereka enggan untuk terlibat
Bagaimana akhirnya Anda bisa terhubung ikan, tidak telalu lama untuk menangkap ataupun berkarya bersama dengan
dan berkolaborasi dengan KEHATI dalam biota-biota pesisir. Mereka berterima kasih melaksanakan kegiatan di desa wisata ini.
upaya rehabilitasi hutan mangrove di sekali dengan adanya hutan mangrove. Harapan ke depan, kami berkesempatan
Pak Mashadi, bisa Anda ceritakan bagaimana untuk meningkatkan kualitas sumber
kondisi Desa Kaliwlingi, khususnya Dusun Pandansari ini?
Apa harapan dan langkah Anda ke depan daya manusia. Terus belajar. Dapat
Pandansari ini, dulu sebelum menjadi pusat
untuk menjaga kelestarian mangrove di meningkatkan kreativitas dalam
ekowisata mangrove di Brebes? Awalnya, kami sangat prihatin
dengan kondisi kampung ini sehingga Pandansari beserta ekowisata yang berhasil meningkatkan layanan ekowisata, serta
kami membuat sebuah film. Film itu dirintis ini? yang lebih penting lagi tetap menjaga
Keadaan Pandansari sebelum dan meningkatkan kelestarian hutan
adanya hutan mangrove ini dulunya yang kami ajukan kepada Yayasan
KEHATI termasuk juga lembaga-lembaga Banyak yang harus kami pelajari, mangrove. (Mohamad Burhanudin)
sangat memprihatinkan. Sejak tahun
lain. Pada tahun 2007 dan menjelang banyak yang harus kami selesaikan.
1985, budi daya udang tak berkelanjutan.
Mashadi, warga Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes, telah mengubah 2008, kami dipertemukan dengan Pertama adalah sumber daya manusia
bentang kelam lahan desa menjadi rerimbunan rimba mangrove kaya manfaat. (Foto:
Hasilnya sangat kurang. Warga lalu
membabat habis hutan mangrove yang pengelola KEHATI. Lalu, mereka akhirnya
M.Taufik J./KEHATI).
ada di pematang tambak. Mereka memberikan kesempatan kepada kami

Satu dasarwarsa lalu, Mashadi kurang tahu. Itu yang membuat tambak- untuk dan ketemu langsung sama Direktur
Joko Widodo berkat upayanya di tambak itu kemudian mulai rusak tergerus Eksekutif KEHATI saat itu, Bu Damayanti.
dianggap tak lebih sebagai lelaki kurang bidang lingkungan tersebut. Dia juga Kepercayaan baru kami dapatkan dari
oleh gelombang pasang dan akhirnya
waras di desanya. Dia menempuh jalan terpilih sebagai salah satu Pejuang KEHATI pada tahun 2008. Sejak itu,
kehancuran ekonomi masyarakat dari
yang dianggap tak alang kepalang aneh Tangguh, sebuah ajang penghargaan yang berhubungan dengan kami adalah
budi daya tidak bisa dipertahankan lagi.
dan mustahil bagi warganya: menanam terhadap sosok-sosok inspiratif yang Mbak Puji (Puji Sumedi, Manajer Program
Hampir 1.100 hektar lahan kami hilang
mangrove di lahan yang remuk redam diselenggarakan oleh salah satu Ekosistem Pertanian KEHATI) dan Pak
sejak tahun 1985 sampai 2017 ini.
oleh puluhan tahun abrasi alam. perusahaan farmasi. Basuki (Basuki Rahmad, Manajer Program
Kehancuran yang membuat Suatu hari, di bulan Oktober Lalu, apa yang mendorong Anda bergerak Ekosistem Pesisir dan Pulau Kecil KEHATI),
warga di desanya putus asa dan tercerabut 2017 lalu, pada senja yang cerah, Staf menanam mangrove ? yang kemudian programnya sampai
sumber penghidupannya. Komunikasi dan Penggalangan Sumber sekarang masih berlanjut.
Kini, cap gila itu tinggal sejarah. Daya Yayasan KEHATI, Muhammad Taufik Yang mendorong saya untuk
Mashadi menjadi pahlawan bagi warganya. berkesempatan wawancara dengan melakukan rehabilitasi mangrove itu Manfaat apa yang Anda dapatkan dari kerja
Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, yang Mashadi di dekat sebuah tambak udang adalah bahwa kami merasa prihatin, sama itu?
dulu nyaris tinggal hikayat, kini dikenal di Dusun Pandansari. Berikut hasil ekosistem pesisir kami rusak secara
sebagai desa ekowisata termahsyur di wawancara selengkapnya: Kami sangat beruntung sekali,
masif, dan kami tidak bisa melakukan
Kabupaten Brebes, bahkan Indonesia. sejak awal kami bekerja sama dengan
apa-apa. Tambak tak bisa lagi kami budi
Lebih dari 3,5 juta batang pohon Yayasan KEHATI, bahkan, sampai
dayakan. Lalu, kami mencoba mengajak
mangrove yang ditanam Mashadi bersama sekarang. Saya bersyukur teman-teman
masyarakat kampung untuk melakukan
warga lainnya selama sembilan tahun KEHATI tidak terlalu eksklusif, artinya
kegiatan penanaman karena satu-satunya
terakhir, telah mengubah bentang kelam memberikan kesempatan kepada
penahan gelombang atau penahan air
lahan desa menjadi rerimbunan rimba kelompok untuk melakukan kegiatan-
pasang yang paling efektif adalah pohon
mangrove kaya manfaat. Nasib ribuan kegiatan yang mendapatkan dukungan
mangrove yang sudah diciptakan oleh
warga desa pun berubah. Tak banyak lagi atau bantuan dari lembaga donor lain.
Tuhan Yang Maha Kuasa.
pemuda yang merantau sebagai buruh Sejak mendapat dukungan dari KEHATI,
bangunan ataupun anak buah kapal (ABK)
Bagaimana Anda mengerakkan warga untuk kami mulai mendapatkan dukungan
ke luar daerah.
kemudian mau terlibat dalam penanaman? luas. Pemerintah lalu memberikan
Mereka menerima berkah dukungan secara penuh dan setelah kami
ekonomi dari ekowisata mangrove yang melakukan kegiatan-kegiatan yang benar-
Awalnya kami mengajak teman-
beberapa tahun terakhir bersemi asri. benar bisa dipertanggungjawabkan. Dari
teman masyarakat kampung dan sempat
Jualan cinderamata, makanan, minuman, situ, pemerintah melalui sektor yang
dianggap sebagai orang gila. Namun,
dan beraneka jasa wisata, menjadi ada itu mulai ramai-ramai bekerja sama
kami ketemu dengan partner yang
sumber ekonomi baru yang menghidupi. mengeroyok untuk menata lingkungan.
sungguh luar biasa. Namanya Pak Rusjan,
Nelayan dan petambak yang dahulu Ada yang dari sektor ekonomi, dari sektor
yang berpengaruh dalam bekerja sama
terpuruk dalam keputusasaan, kembali lingkungannya ada yang dari sektor
dan mempengaruhi masyarakat. Prinsip
menemukan asanya. Tak perlu lagi harus budaya.
saya, lebih baik menyalakan lilin daripada
berlayar hingga jauh ke tengah lautan.
Buah mangrove yang tumbuh di Dusun mengumpat kegelapan, dan saya
Dua tahun lalu, Mashadi Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kabupaten sampaikan kepada masyarakat kampung Bentang hutan mangrove di Dusun Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes
dianugerahi Kalpataru oleh Presiden Brebes. (Foto: M.Burhanudin/KEHATI). (Foto: M.Burhanudin/KEHATI).

59 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 60


Warna-warni KEHATI

Foto kanan: Komunitas


Urban Farming Lenggang
Jakarta, mitra dampingan
Yayasan KEHATI
memperkenalkan produk-
produk berkebun kepada
masyarakat pada kegiatan
Festival Desa, 8-10
Desember 2017 di Bumi
Perkemahan Ragunan,
Jakarta Selatan.
(Foto: Siti Wasinta)

Foto bersama para delegasi


peserta APNET pada kegiatan
“First Assembly of
Asia Pacific Conservation • Foto kanan: Kepala Badan Ekonomi
Trust Fund Network” bersama Kreatif, Triawan Munaf mengunjungi
Tim KEHATI di Hotel Grand stan KEHATI pada kegiatan Festival
Kemang, Jakarta, 6 Desember Panen Raya Nusantara, 13-15 Oktober
2017 (Foto: Ahmad Baihaqi/ 2017 di Taman Menteng, Jakarta
KEHATI). Pusat. (Foto: Rosalia Nurma/KEHATI)

Direktur Eksekutif Yayasan Foto kiri: Pengunjung menuliskan


KEHATI, M.S. Sembiring flora dan fauna khas Indonesia
(tengah) memoderatori diskusi pada backdrop Biodiversity
panel bertajuk “Sustainable Warriors yang berisi peta Indonesia
Finance and Investment; pada kegiatan Hello Nature,
Green Index Reference, and 24-26 November 2017 di Bumi
Sustainability Reporting” yang Perkemahan Ragunan, Jakarta
diselenggarakan oleh Yayasan Selatan. (Foto: Nadia Putri R.)
KEHATI di Gedung Bursa Efek
Indonesia, Jakarta, 8 Desember
2017 (Foto: Ahmad Baihaqi/
KEHATI).

Penghormatan dan melepas


kepergian sahabat kami terkasih
dari keluarga besar KEHATI,
Ruby Tehupeiory Leuwol,
Minggu 15 Oktober 2017, yang
telah menghadap ke hadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa dalam TIm Bulutangkis KEHATI berfoto
damai. (Foto: KEHATI) bersama usai pertandingan
untuk merayakan Hari
Kemerdekaan RI ke-72.
(Foto: Rosyid N Hakiim)

61 | Warta KEHATI | Januari 2018 Januari 2018 | Warta KEHATI | 62


Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia
Jl. Bangka VIII No. 3B Pela Mampang Jakarta Selatan 12720
Telp. 021-718 3185 Fax. 021-719 6131 Yayasan KEHATI @yayasanKEHATI
@KEHATI
Email. kehati@kehati.or.id
Website. www.kehati.or.id

Anda mungkin juga menyukai