Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan
menjadi seperti berikut:
1. Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik.
Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
2. Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di
sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
3. Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran
yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa., yaitu :
1. Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
2. Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
3. Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.
Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa, yaitu :
1. Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
2. Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.
3. Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.
Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa, yaitu :