Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Fungsi Undercarriage
Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian
dari sebuah crawler tractor yang berfungsi:
 untuk menopang dan meneruskan beban unit ke tanah.
 bersama-sama dengan sistem steering dan rem mengarahkan unit untuk
bergerak maju, mundur, ke kanan, dan ke kiri.
 sebagai pembawa dan pendukung unit.

Gambar 2.1 Komponen Undercarriage Bulldozer dan Excavator


Sumber: lit 1

Jika dilihat dari fungsinya di atas, maka undercarriage adalah salah satu
komponen yang sangat fital dari sebuah crawler tractor. Komponen-komponen
undercarriage harus dilakuakan perbaikan atau penggantian (service) secara
berkala, sebab jika tidak akan berakibat pada menurunnya performa alat tersebut.

6
Undercarriage
Other
45% - 60%
Steering

Blade

Gambar 2.2 Grafik Fungsi Undercarriage


Sumber: lit 1

Sehingga pengguna harus mengeluarkan banyak biaya untuk perawatan


undercarriage. Dari hasil penelitian dikatakan bahwa biaya perawatan
undercariage sekitar 45%-60% dari total biaya perawatan alat.
Di bawah ini ditunjukkan sebuah struktur undercarriage assembly. Pada
gamabar terlihat beberapa komponen-komponen undercarriage, seperti front
idler, carrier roller, track chain assembly, track frame, track rollers, dan
sprocket.

Gambar 2.3 Undercarriage assembly


Sumber: lit 1

2.2 Klasifikasi Undercarriage


Undercarriage dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe,yaitu: tipe rigid dan
tipe semi rigid.
2.2.1 Tipe rigid
Pada undercarriage tipe ini, front idler tidak dilengkapi dengan rubber pad.
Final drive juga tidak dilengkapi dengan rubber bushing dan equalizing beam
hanya menempel pada main frame. Contoh unit yang menggunakan undercarriage
tipe ini adalah bulldozer D80/85A dan D155A.

7
1. Idler
1 2 3 4 2. Track shoe
3. Carrier roller
4. Sprocket

5. Track roller (single flange)


6. Track roller (double flange)
8 7 6 5
7. Track roller guard
8. Track frame

Gambar 2.4 Tipe Rigid


Sumber: lit 1

2.2.2 Tipe semi rigid


Tipe kerangka bawah ini pada track framenya dilengkapi dengan rubber pad
dan pada sprocket dilengkapi dengan rubber bushing. Undercarriege tipe ini
equalizing beam-nya diikat dengan pin pada frame utama.

Rubber
bushing

Track frame semi rigid

Gambar 2.5 Tipe Semi Rigid


Sumber: lit 1

2.3 Komponen Undercarriage


2.3.1 Track Frame
Track frame merupakan tulang punggung dari pada undrcarriage, sebagai
tempat kedudukan komponen-komponen undercarriage. Pada setiap crawler
tractor terdapat 2 buah track frame yang dipasang pada bagian kiri dan kanan
unit.
Track frame merupakan gabungan baja yang dibentuk menyerupai kotak (box)
yang disusun saling menyilang dan dirakit dengan plat baja yang dilas. Track

8
frame khusus dirancang agar mampu melawan beban kejut baik dalam kondisi
kerja ringan maupun berat.
Berdasarkan cara pengikatannya (mounting) ke main frame, track frame
diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, yaitu: tipe rigid mounting dan tipe pivot
mounting. Berikut ini dijelaskan perbedaan antara keduanya.

 Rigid mounting

Main
Frame

Track Frame

Rigid Mounting

Gambar 2.6 Track Frame Rigid Mounting


Sumber: lit 1

Track frame dengan tipe rigid ini diikat (mounting) ke main frame dengan
kaku (rigidly). Track frame dengan tipe seperti ini biasa digunakan pada unit-unit
kecil, contohnya pada unit bulldozer D41-6.

 Pivot maounting
Track frame dengan tipe pivot mounting seperti ini masing-masing track
frame-nya dapat bergerak secara bebas (independenly). Track frame ini digunakan
pada unit-unit dengan ukuran menegah sampai dengan unit yang berukuran besar.
Track frame dengan tipe pivot mounting terdiri atas dua tipe, yaitu: pivot shaft
type dan diagonal brace type.

9
Equalizer
Bar Equalizer
Bar

Pivot Shaft Diagonal Brace

Diagonal Brace Type Track Frame Pivot Shaft Type Track Frame

Gambar 2.7 Type Track Frame


Sumber: lit 1

2.3.2 Track Roller


 Fungsi dan klasifikasi track roller
Track roller yang terdapat pada sebuah undercarriage berfungsi sebagai
pembagi berat unit ke track dan sebagai pengarah track link, bukan untuk
menggulung track. Track roller teridiri atas dua jenis, yaitu single flange dan
double flange.

Single Flange Double Flange

Gambar 2.8 Jenis Track Roller


Sumber: lit 1

Dua jenis track roller tersebut dipasang dengan susunan tertentu pada masing-
masing track pada crawler tractor. Jumlah track roller yang terpasang pada
sebuah undercarriage sangat tergantung dari panjangnya track, semakin panjang
track maka semakin banyak pula susunan track roller yang terpasang. Berikut ini
ditunjukkan salah satu contoh susunan track roller pada unit bulldozer D155.

10
 Struktur track roller
Di samping ini ditunjukkan struktur dari sebuah track roller. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah, oli yang terdapat di dalam track roller
bertujuan untuk mengurangi keausan yang terjadi akibat gesekan antara bushing
dengan shaft.

Gambar 2.9 Struktur Track Roller


Sumber: lit 1

 Track roller support


Track roller support merupakan komponen yang
berfungsi sebagai pemegang atau tempat dudukan dari
track roller. Track roller support terdiri dari dua tipe,
yaitu tipe rigid dan tipe boogie.
X-Boogie
Track roller support dengan tipe rigid berarti track
roller-nya langsung dipasang pada track frame nya. Track
roller support tipe boogie terbagi ke dalam dua tipe, yaitu
tipe X-boogie dan K-boogie. Di samping ditunjukkan dua
buah tipe track roller tipe boogie.

K-Boogie

Jika dibandingkan dengan track roller support tipe rigid (conventional), track
roller support tipe boogie lebih dapat menyesuaikan dengan bentuk permukaan
tanah yang tidak rata, hal ini akan lebih menguntungkan karena akan
meminimalkan slip antara permukaan tanah dengan track shoe.

11
Dengan slip yang minimal, maka akan menambah traksi dan memperpanjang
umur dari komponen-komponen undercarriage.

X-Boogie Track K-Boogie Track


Roller Roller

Gambar 2.10 Tipe Boogie


Sumber: lit 1

2.3.3 Carrier roller


 Fungsi dan klasifikasi carrier roller
Carrier roller merupakan salah satu komponen undercarriage yang berfungsi
untuk:
• Menahan gulungan bagian dari track shoe assembly agar tidak melentur ke
bawah.
• Menjaga kelurusan antara track shoe assembly dengan idler.

Jumlah carrier roller yang terpasang pada tiap-tiap sisi track sangat
tergantung pada panjang-pendeknya track. Pada umumnya jumlah carrier roller
yang terpasang adalah 1 atau 2 carrier roller pada tiap-tiap sisi.
Terdapat dua tipe carrier roller, yaitu tipe flange (flange type) dan tipe flat (flat
type). Carrier roller tipe flange dibagi lagi menjadi 2 tipe, yaitu center flange dan
single flage.
• Flange type carrier roller

Di bawah ditunjukkan dua tipe carrier roller tipe flange, yaitu center flange
type dan single flange type.

12
Center flange type pada umumnya digunakan pada
unit hydraulic excavator, bulldozer ukuran kecil,
dan dozer shovels.

Single flange type pada umumnya digunakan pada


unit bulldozer dengan ukuran sedang sampai besar
dan dozer shovels.

• Flat type carrier roller

Carrier roller dengan tipe flat pada umumnya


digunakan pada hydraulic excavator dengan ukuran
kecil.

Gambar 2.11 Tipe Carrier Roller


Sumber: lit 1

 Struktur carrier roller


Struktur dari carrier roller seperti ditunjukkan pada gambar di samping
terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan struktur track roller. Di dalam
carrier roller juga terdapat oli pelumas untuk mengurangi terjadinya keausan
antara bushing dengan shaft.
Dan juga terdapat seal untuk mencegah terjadinya kebocoran oli ke luar dan
sebaliknya mencegah kotoran agar jangan sampai masuk ke dalam komponen
carrier roller.

2.3.4 Front Idler


Idler dipasang pada bagian depan dari track frame yang berfungsi sebagai
pengarah (guide) track link assembly dan peredam kejut. Pada bagian dalam dari

13
idler dilengkapi dengan bushing dan shaft serta oli yang berfungsi sebagai
pelumas.

Gambar 2.12 Struktur Front Idler


Sumber: lit 1

2.3.5 Track Adjuster & Recoil Spring


Recoil spring yang terdapat pada komponen undercarriage berfungsi
untuk kejutan yang berasal dari front idler, sehingga hal ini akan dapat
memperpanjang umur komponen dan menambah kenyamanan operator dalam
mengoperasikan alat. Sedangkan track adjuster berfungsi agar kondisi
kekencangan track shoe assembly tetap terjaga.

Gambar 2.13 Struktur Adjuster and Recoil Spring


Sumber: lit 1

14
2.3.6 Sprocket

 Fungsi sprocket
Sprocket berfungsi untuk: Meneruskan tenaga gerak ke track melalui bushing.
Merubah putaran menjadi gulungan pada track agar unit dapat bergerak.

 Klasifikasi sprocket
Tipe sprocket ada dua macam, yaitu solid sprocket dan segmented sprocket.
Sprocket dengan tipe solid terbuat dari cast steel yang merupakan satu kesatuan,
sehingga jika ada salah satu teeth pada sprocket yang mengalami kerusakan, maka
untuk menggantinya harus dilakukan pemotongan dan dilas kembali.
Sprocket dengan tipe segmented lebih banyak digunakan karena cukup praktis
penggunaannya karena mudah dilepas atau diganti satu persatu.

Solid sprocket

Gambar 2.14 Klasifikasi Sprocket


Sumber: lit 1

2.3.7 Track Link


Track link berfungsi sebagai merubah gerakan putar menjadi gulungan dan
tempat tumpuan dari track roller sehingga memungkinkan unit dapat berjalan.
Komponen-komponen utama dari track link terdiri atas: link, pin, bushing, dan
seal ass’y. Track link terdiri dari dua tipe, yaitu: seal and lubricated type track
dan grease sealed type track.

15
Gambar 2.15 Tipe Track Link
Sumber: lit 1

Link berfungsi sebagai:


• Penumpu berat unit ke landasan.
• Tempat persinggungan dengan track roller dan carrier roller
• Pemutus dan penghubung rangkaian rantai (khusus untuk master link).
Link terdiri dari dua tipe, yaitu: master link dan reguler link.

Contoh master link

Gambar 2.16 Tipe Link


Sumber: lit 1

2.3.8 Track Shoe


Track shoe hampir sama dengan landasan sepatu yang kita gunakan. Kita
harus sesuaikan landasan sepatu dengan kondisi tanah tempat kita berjalan. Sepatu
yang kita gunakan untuk mendaki gunung tentu berbeda dengan sepatu yang kita
gunakan di ruang kantor. Hal tersebut sama ketika kita melakukan pemilihan
untuk track shoe pada sebuah crawler tractors.

16
Crawler tractor yang digunakan untuk bekerja di daerah rawa tentu memiliki
track shoe yang berbeda dengan crawler tractors yang digunakan untuk bekerja di
daerah bebatuan.
Track shoe berfungsi untuk menimbulkan traksi dan kemudahan dalam
bermanuver pada sebuah crawler tractors.
Seperti halnya kita dalam memilih jenis sepatu, jika kita salah dalam memilih
track shoe, maka akan berakibat alat kita akan mudah slip dan gaya dorong dan
gaya tarik yang dihasilkan akan kecil.

 Tipe track shoe


Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa pemilihan tipe track shoe
sangat penting. Tipe track shoe yang digunakan pada sebuah crawler tractors
sangat ditentukan oleh kondisi landasan dimana alat tersebut bekerja.

Gambar 2.17 Tipe Track Shoe


Sumber: lit 1

2.4 Rumus-Rumus Dasar atau Perhitungan Utama Undercarriage


Perancangan konstruksi sangat memperhatikan kebutuhan daya yang
diperlukan oleh motor penggerak. Ketersediaan daya listrik yang mencukupi
sangat menentukan kinerja motor penggerak secara optimal. Perumusan dasar
yang digunakan pada rancang bangun ini ialah ;

17
2.4.1 Motor Penggerak
Berfungsi sebagai tenaga penggerak yang dihasilkan, kemudian akan
diteruskan ke penggerak lain. Menentukan daya motor dipengaruhi oleh daya
yang terjadi pada poros, pulley dan kecepatan putaran poros penggerak.
Jika (rpm) adalah putaran dari motor listrik dan T (Nm) adalah torsi
pada motor listrik, maka besarnya daya P (kW) yang diperlukan untuk
menggerakkan sistem yaitu:

P=T .........................................(1, lit.2, 2014)

Dimana P = Daya motor bakar (Hp)


T = Torsi motor bakar (Nm)
n = Putaran motor bakar (rpm)

2.4.2 Menentukan Kecepatan Putaran Bor


Kecepatan putaran dibutuhkan pada saat pengeboran untuk menentukan
lubang baut yang akan digunakan. Pada rancang bangun banyak digunakan baut
dengan ukuran M3 dan M5.
Rumus kecepatan putaran:
…………………………………(2, lit.3, 1984: 89)

Dimana Vc : Tergantung jenis bahan (m/min)


π: 3.14
d: Diameter bor (mm)
n: putaran (rpm)

2.4.3 Proses Pemotongan dengan Gerinda


Kecepatan putar roda gerinda secara teoritis dihitung menggunakan rumus:

N= …………………………………(3, lit.2, 1984: 89)

Dimana N = kecepatan putar (rpm)

18
Vc = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter roda gerinda (mm)

2.4.4 Rantai
Rantai adalah elemen transmisi daya yang tersusun sebagai sebuah deretan
penghubung dengan sambungan pin, ketika daya yang ditransmisikan antara
poros- poros yang berputar, rantai berhubungan dengan roda bergigi yang disebut
sproket.
Jenis rantai yang paling umum disebut rantai rol (roller chain), di mana rol
pada setiap pen menyediakan gesekan yang sangat kecil di antara rantai dan
sproket. Jenis lainnya meliputi berbagai rancangan penghubung yatt dan dapat
diperpanjang, yang banyak digunakan dalam konveyor.

Gambar 2.18 Model Rantai Roll

Panjang rantai harus merupakan kelipatan utuh jarak bagi dan diizinkan
menggunakan jumlah jarak bagi yang genap. jarak sumbu poros harus dapat
disetel untuk menyesuaikan panjang rantai dan memberikan ruang toleransi dan
keausan. Kelonggaran yang berlebihan pada sisi kendor harus dihindari,
khususnya pada transmisi yang tidak horizontal.
Rumus persamaan panjang rantai:

…….......(Robert L. Mort,2009:261)

19
Keterangan:
C = jarak sumbu poros
L = Panjang rantai
N1= jumlah gigi sproket kecil
N2 = jumlah gigi sproket besar

2.5 Perawatan
Menurut Patrick (lit. 4), maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara
dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau
penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi
agar sesuai dengan perencanaan yang ada. Perawatan dibutuhkan pada setiap alat
atau unit yang bergerak. Perawatan dilakukan guna menjaga suatu alat atau unit
tetap dalam kondisi seperti semula dan memperpanjang usia unit sehingga
mencapai kinerja alat yang maksimal.

2.5.1 Tujuan Perawatan


Adapun tujuan perawatan sebagai berikut:
1. Untuk memperpanjang usia unit.
2. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan.

2.5.2 Keuntungan-keuntungan Melakukan Perawatan


Berikut ini adalah beberapa keuntungan penting bila melakukan perawatan
yang dilaksanakan dengan baik:
a. Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
b. Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga perawatan.
c. Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang dibutuhkan.
d. Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
e. Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat
kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu tersedia di gudang setiap
waktu.

20
f. Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya kerusakan.

2.5.3 Klasifikasi Perawatan


Secara garis besar kegiatan perawatan dapat diklasifikasikan dalam dua
macam yaitu: Perawatan terencana (planned maintenance) dan perawatan tidak
terencana (unplanned maintenance). Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian
strategi perawatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.19 Klasifikasi Perawatan


Sumber: lit 4

1. Perawatan Terencana (Planned Maintenance)


Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan
sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga
kerusakan besar dapat dihindari. Perawatan terencana (planned maintenance)
terbagi menjadi preventive maintenance dan corrective maintenance.

2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)


Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana
perawatan ini merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan
sebelumnya sehingga biasanya hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut

21
mengalami kegagalan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus segera
diperbaiki untuk mencegah akibat yang lebih serius lagi. Salah satu contoh
perawatan tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency
maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena
terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

22

Anda mungkin juga menyukai