A.TUJUAN
Menentukan kalor jenis logam
2 Kasa 1
3 Balok Logam 2
4 Termometer 2
5 Kalorinometer 1
6 Gelas Ukur 2
7 Benang 2
8 Neraca Digital 1
9 Gelas Gabus 2
10 Korek Api 1
C. DASAR TEORI
Kalor adalah suhu berbentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling berhubungan. Benda yang
menerima kalor, suhunya akan naik atau wujudnya akan berubah sedangkan benda
yang melepaskan kalor suhunya akan turun atau wujudnya akan berubah.
Besarnya kalor yang diserap atau dilepas suatu benda berbanding lurus dengan:
1. Massa benda,
2. Kalor jenis benda, dan
3. Perubahan suhu.
Besarnya kalor tersebut dirumuskan sebagai berikut.
Q = m c ∆𝑇
Dengan:
Q = besar kalor yang diserap atau dilepas (J)
m = massa benda (kg)
∆𝑇 = perubahan suhu
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yng lain adalah kalori. Kesetaraan
antara joule dan kalori adalah sebagai berikut:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,184 joule.
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 ℃ air
murni yang massanya 1 gr.
Hukum kekelan energi kalor (azas black) menyatakan bahwa “pada
pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah”.
Atau yang dirumuskan:
“Qlepas = Qterima”
Maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam kalorinometer dan
Kalinometer itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan
kalinometer.
Teori yang dikemukakan oleh Joseph Black atau Azas Black adalah :
1. Apabila dua benda yang suhunya berbeda dan dicampur,maka benda yang
lebih panas melepaskan kalor kepada benda yang lebih dingin sampai suhu
keduanya sama.
2. Banyaknya kalor yang dilepas benda yang lebih panas = banyaknya kalor
yang diterima benda yang lebih dingin.
3. Sebuah benda untuk menurunkan ∆𝑇 akan melepaskan kalor yang sama
besarnya dengan banyaknya kalor yang dibutuhkan benda itu untuk
menaikan suhunya sebesar ∆𝑇 juga.
4. Teorinya yaitu Q lepas = Q terima (hukum kekekalan energi)
Jadi dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur
maka akan terjadi kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu ke dua
benda sama)
Qlepas = Q terima.
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyetel alat percobaan .
2. Timbalah balok logam pada neraca digital!. Tulislah massa logam!.
3. Timbalah gelas gabus kosong, kemudian isi air dingin ± 1⁄3 gelas gabus.
Tentukan massa air dingin!. Ukurlah suhu air dingin!.
4. Panaskan air dalam bejana aluminium sampai mendidih, masukkan balok logam
yang telah diikat dengan benang selama 3 menit. Kemudian ukurlah suhu air panas
dan suhu balok logam!.
5. Angkatlah balok logam dari bejana aluminium. Kemudian masukkan balok logam
ke dalam kalorinometer yang berisi air dingindan segera ditutup. Ukurlah
perubahan suhu setelah diaduk untuk menentukan keadaan setimbang!.
E. HASIL PENGAMATAN
F. ANALISIS DATA
Dik : mbesi = 66 gram = 66 × 10−3 kg
Ditanya : Cbesi?
Caluminium?
Jawab :
besi
Qlepas = Qterima
1.275.120
Cbesi =
2.579
494,4−470
= × 100% = 4,9 %
494,4
aliminium
Qlepas = Qterima
21,9× 10−3 .CAL .(341 – 306) = 50,6× 10−3 .4200 . (306 – 300)
1.062.600
=
788,4
= 1347,8 𝐽⁄𝑘𝑔 ℃
𝐶(𝐴𝐿 𝑝𝑒𝑟𝑐)−𝐶(𝐴𝐿)
KR = 100%
𝐶 (𝐴𝐿)
1347,8−900
= 100%
1347,8
447,8
= 1347,8 100 % = 33 %
G. PERTANYAAN
1. Berdasarkan hasil percobaan, tentukan kalor jenis logam dengan mengunakan asas
balck!
2. Bandingkan kalor jenis logam dari hasil percobaan dengan tabel pada buku apakah
nilainya mendekati?
3. Berdasarkan hasil percobaan , faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan
besarnya kalor jenis balok logam?
H. PEMBAHASAN
Kalor jenis logam dengan menggunakan asas black yaitu, dengan menggunakan rumus:
Qterima = Qlepas.
𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑐𝑎𝑖𝑟 . (𝑇𝑐− 𝑇𝑎𝑖𝑟 ) = 𝑚𝑏 . 𝑐𝑏 . (𝑇𝑏− 𝑇𝑐 ).
Jadi kalor jenis logam untuk besi dengan mengunakan asas black, yaitu:
𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑐𝑎𝑖𝑟 . ( 𝑇𝑐 − 𝑇𝑎𝑖𝑟 ) = 𝑚𝑏 . 𝑐𝑏 . ( 𝑇𝑏 . 𝑐𝑏 . ( 𝑇𝑏 − 𝑇𝑐𝑏 )
0,0506 . 4200 . ( 306 – 300 ) = 0,066 . 𝑐𝑏 . ( 345 – 306 )
0,0506 ( 25,200) = 0,066 . 𝑐𝑏 . ( 39 )
1,275,12 = 2.574 𝑐𝑏
1,275,12
𝑐𝑏 = 2.574
𝑐𝑏 = 49.5384 𝐽⁄𝑘𝑔 ℃
Sedangkan kalor jenis logam untuk aluminiumnnya adalah:
𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑐𝑎𝑖𝑟 . ( 𝑇𝑐 − 𝑇𝑎𝑖𝑟 ) = 𝑚𝑎𝑙 . 𝑐𝑎𝑙 . ( 𝑇𝑎𝑙 − 𝑇𝑐 )
0,0506 . 4200 . ( 341 – 306 ) = 0,0219 . 𝑐𝑎𝑙 . ( 306 – 300 )
0,0506 ( 147.000 ) = 0,0219 . 𝑐𝑎𝑙 . ( 6 )
7,438.2 = 0.1314 𝑐𝑎 𝑙
7,438.2
𝑐𝑎𝑙 = 0,1314
494,4−470
= × 100%
494,4
24,4
= 494,4 × 100%
= 4,9 %
𝑐𝑇 − 𝐶 𝑃
KR aluminium = × 100%
𝑐𝑇
1347,8 −900
= × 100%
1347,8
447.8
= 1347.8 × 100%
= 33 %
Dari percobaan yang telah dilakukaan dapat diperoleh bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perbedaan kalor jenis pada masing-masing logam adalah:
1. Massa masing-masing logam
2. Suhu masing-masing logam.
J. KESIMPULAN
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah ketika benda tersebut saling berhubungan. Benda yang
menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan benda yang melepas kalor suhunya akan
turun.
Besarnya kalor dapat dirumuskan:
Q = m . c . ∆𝑇
Dengan:
Q = besarnya kalor yang diserapa atau dilepas (J)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (𝐽⁄𝑘𝑔 ℃)
∆T = perubahan suhu
Kesetaraan antara joule dan kalori adalah sebagai berikut:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,184 joule
Bunyi hukum kekelan energi kalor ( asas black ), yaitu:
“pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama
dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah.”
Atau yang dirumuskan:
“Qlepas = Qterima”
Sedangkan untuk mencari kesalahan relatif (KR) untuk kalor jenis dapat dirumuskan,
dengan:
𝑐𝑃− 𝐶𝑇
𝐾𝑅 = × 100%
𝑐𝑃
Atau
𝑐𝑇− 𝐶𝑃
𝐾𝑅 = × 100%
𝑐𝑇
Dengan:
𝑐𝑃 = kalor jenis percobaan
𝑐𝑇 = kalor jenis teori
J. DAFTAR PUSTAKA
1. Buku eksperimen II
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Azas Black diakses tanggal 8 november 2017
K. DOKUMENTASI