Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN EKSPERIMEN II

Judul Percobaan : Gerak Lurus Beraturan


Nama Lengkap : Leonarda Yulnelsa Sulastri
Nomor Pokok Mahasiswa : 160403070015
Kelas / kelompok Praktikum : 2016 A / 3
Tanggal Percobaan : 21 Desember 2017
Tanggal Penyerahan : 28 Desember 2017
Dosen Pembimbing : Muhammad Sayyadi, S.Pd.
Asisten Praktikum : Elfrida Toyo dan Wakhiday Rizki M

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2017
PERCOBAAN GERAK LURUS BERATURAN

A. Tujuan
Untuk menentukan kecepatan kereta dinamika pada gerak lurus beraturan dan dapat menjelaskan
karakteristik gerak lurus beraturan berdasarkan besar besaran kinematika.

B. Alat dan Bahan


No. Nama Alat dan Bahan Jumlah
1. Catu daya 1
2. Mistar 1
3. Gunting 1
4. Rel 1
5. Kereta dinamika 1
6. Kertas 1
7. Lem

C. Dasar Teori
Gerak adalah perubahan posisi suatu objek yang diamati dari suatu titik acuan. Gerak Lurus
Beraturan ( GLB ) adalah gerak yang memiliki kecepatan yang tetap karena tidak adanya
percepatan pada objek. Jadi nilai percepatan pada objek yang mengalami GLB adalah nol ( a = 0
). Cara mencari nilaikecepatan pada objek yang mengalami GL beraturan memakai persamaan
sama seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya diatas. Berikut tampilkan dalam bentuk rumus:
𝑠
V=
𝑡
𝑠𝑝𝑎𝑐𝑒
Yang artinya velocity =
𝑡𝑖𝑚𝑒
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah posisi atau berpindah tempat.
Perpindahan atau perubahan posisi benda bersifat relative terhadap titik acuan. Suatu benda dapat
dikatakan bergerak berdasarkan acuan tertentu tetapi bisa bisa saja benda tersebut tidak bergerak
berdasarkan acuan yang lain.
Karena tidak memiliki percepatan, maka pada grak lurus beraturan berlaku hokum
newton yang pertama yaitu benda akan cenderung tetap diam atau bergerak lurus beraturan
jika reultan gaya yang berkeja pada benda sama dengan nol.
∑𝑓 = 0
Konsep ini sangat penting untuk diingat karena hukum newton banyak digunakan dalam
menyelsaikaikan soal – soal yang berkaitan dengan kinematika gerak lurus, biasanya kita
akan melihat gaya – gaya yang bekerja pada benda. Pada GLB kecepatan benda secara
umum sama dengan kelajuan benda. Begitu pula jarak dan perpindahannya. Akan tetapi
jika benda bergerak lurus dengan perubahan arah kecepatan, maka besar kecepatan tidak
sama dengan besar kelajuan dan biasanya lebih kecil dari kelajuan benda. Hal itu terjadi
karena perpindahan benda juga lebih kecil dari jarak tempuhnya.
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika menunjukan beberapa ciri – ciri ,
sebagai berikut:
 Lintasan berupa garis lurus atau masih bisa dianggap sebagai lintasan yang
lurus
 Kecepatan benda tetap atau konstan
 Tidak memiliki percepatan ( a = 0 )
 Panjang lintasan yang diitempuh sama dengan luas grafik v-vs-t
 Kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik
dengan waktu.
Ketika percepatan yang dialami benda bersifat konstan ( sama besar setiap waktu ) maka
benda bergerak lurus berubah beraturan. Sebaliknya jika benda mengalami percepatan
yang berubah – ubah, maka benda dikatakan bergerak lurus berubah tidak beraturan.
Kanginan, M.1993.Seribu Pena Fisika
D. Langkah Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai alat seperti seperti terlihat pada gambar 3.1
3. Tahan kereta dinamika didekat pewaktu ketik
4. Pada saat catu daya dalam keadaan mati ( OFF) lalu menghubungkan pewaktu ketik dengan
catu daya, dan catu daya ke soket jalan – jalan listrik
5. Potong kertas ketik kurang lebih sepanjang 1 meter dan pasang pada pewaktu ketik
6. Menghidupkan catu daya dan dorong kereta dinamika sedemikian rupa sehingga bergerak
sepanjang rel presesi
7. Ketika kereta dinamika mendekati atau hampir mendekati ujung rel presesi, tahan kereta
dinamika. Atau dengan menggunakan tumpukan berpenjepit
8. Mengambil kertas ketik dan kereta dinamika, memeriksa titik ketik yang diperoleh pada kertas
9. Memeriksa titik ketikan pada permulaan gerak kereta dinamika, jika terdapat titik –titik yang
bertindihan, abaikan titik tersebut dan digunting.
10. Menggunakan 5 ketik sebagai satuan waktu. Memotong ketik secara berurutan mulai dari
awal gerak kereta dinamika
11. Menempel potongan ketik secara berurutan pada grafik.

E. Hasil Pengamatan
No jarak ( s ) waktu ( t ) Hasil
1 1,4× 10−2 m 5s 0,28 m/s
2 1,4× 10−2 m 5s 0,28 m/s
3 1,4× 10−2 m 5s 0,28 m/s

F. Analisis Data
G. Pembahasan
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap.
Menurut hokum 1 newton tentang gerak sebuah benda dapat bergerak lurus beraturan jika tidak
ada gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut.
Pada praktikum ini kami mengamati gerak lurus beraturan pada kereta dinamika. Untuk
membuat kereta dinamika bergerak lurus beraturan kami menggunaka satu rel sebagai lintasan
kereta, kemudian dipasang lurus. Untuk mengimbangi gesekan yang terjadi antara kereta dinamika
dan permukaan rel presisi maka dipasang salah satu ujung rel pada tingkat pertama pada balok
bertingkat, lalu potong kertas kurang lebih sepanjang 1 meter dan pasang pada pewaktu ketik.
Berdasarkan hasil ketikan pada 4 kertas yang kami jadikan contoh, kami menyimpulkan
bahwa gerak yang dilakukan oleh kereta dinamika adalah gerak lurus beraturan, melihat jarak
antara titik yang hampir sama pada empat kertas tersebut. Dari empat kertas tersebut, kemudian
kami mencari kecepatan kereta dengan pembagian kertas ketik menjadi potongan – potongan yang
berisi 5 ketikan. Untuk kertas 5 ketik, kecepatan ditentukan dengan membagi jarak 5 ketik (
sebagai jarak tempuh ) dengan waktu 5 sekon.
Dari hasil perhitungan, untuk kertas lima ketikan kecepatan benda tiap ketik hampir sama.
Hal ini dapat terlihat pada grafik laju waktu untuk data lima ketikan.
H. Kesimpulan
Pada praktikum ini jenis gerak yang dilakukan oleh kereta adalah gerak lurus beraturan.
Gerak lurus beraturan dengan lintasan yang lurus maka kecepatannya konstan / tetap. Ciri – ciri
dari gerak lurus beraturan adalah jarak yang ditempuh tiap satuan waktu adalah sama seperti pada
percobaan ini. Jarak antara titik – titik pada kertas perekam sama,

I. Daftar Pustaka
Kanginan, M.1993.Seribu Pena Fisika SMU Kelas 3.Jakarta:Erlangga
Modul eksperimen 2
Suratman,M.2000.Fisika 3 SMK Keknologi dan Industri.Bandung:Armiko

J. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai