Disusun Oleh:
Ela Fitria
(14121610679)
TARBIYAH IPA-BIOLOGI A / IV
2013/2014
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan hewan yang
lainnya tidak ada yang berbulu sempurna seperti aves. Aves adalah vertebrata yang dapat
terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap
pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves digunakan
untuk berjalan, bertengger, atau berenang.
Aves telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis
aves seperti ayam, kalkun, merak dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan
sumber protein yang penting, yakni daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga
memelihara aves atau burung untuk kesenangan, asesoris dan perlombaan. Contohnya adalah
merpati, perkutut, murai batu, merak dan ain-lain. Tidak terkecuali dengan merak yang sering
diburu guna pemanfaatan daging, telur, bulu dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis aves
atau burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan
perdagangan tersebut. (Manter & Miller. 1959)
Salah satu jenis dari aves yaitu merak. Burung Merak merupakan hewan pada kelas aves
yang dicirikan tubuh diselaputi oleh blu-bulu. Burung Merak merupakan hewan yang mudah
diketahui dan mudah di kenali, karena burung Merak termasuk pada aves aktif pada siang
hari. Burung Merak mempunyai bulu yang sangat beragam dan indah. Bulu yang dimilikinya
selain untuk menarik perhatian juga berfungsi dalam pengaturan suhu pada tubuhnya,
sehingga dapat mengikuti suhu lingkungan.
Hampir setiap bagian dari anatomi burung yang khas terrmodifikasi dalam beberapa hal
untuk meningkatkan kemampuan terbang, dan tulang-tulang burung memiliki struktur internal
yang menyerupai sarang lebah yang membuat mereka kuat namun ringan.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a. Ciri – Ciri Pavo muticus
b. Morfologi dan Anatomi Pavo muticus
c. Siklus hidup Pavo muticus
d. Habitat dan Peranan Pavo muticus
e. Manfaat dan peranan Pavo muticus bagi lingkungan ditinjau dari prespektif Islam
2
BAB II
PERANAN MERAK (Pavo muticus) DITINJAU DARI PRESPEKTIF ISLAM
Merak jantan mempunyai bulu ekor yang sangat indah, dapat direntangkan seperti kipas
raksasa. Pada bulu ekor yang direntangkan tersebut terdapat pola berbentuk bulatan seperti
mata, yang tergambar indah. Burung merak betina tidak mempunyai bulu ekor panjang,
Wama bulu pada mantel, leher dan dada berwarna hijau mengkilap. Bulu leher sampai kepala
berwarna hijau seperti susunan genting. Di atas kepala agak ke belakang terdapat bulu yang
bertangkal tersusun pipih. Burung merak hidup secara kelompok bersifat poligami dan terikat
dalam suatu keluarga. Burung merak jantan suka memperagakan penutup ekornya yang
dikembangkan atau bergantian mengusir jantan lain pada musim kawin. Pada malam hari
tidur di atas pohon gundul yang tinggi. Pada siang hari suka berjalan-jalan di tanah dan
bertengger di atas dahan pohon yang gundul.
Perkawinan merak berkaitan erat dengan musim penghujan, sekitar bulan Juni sampai
Agustus. Merak betina membuat sarang di atas pohon atau di semak-semak belukar. Sarang
dibuat dari ranting atau dahan-dahan kering. Merak betina meletakkan telur 3-5 butir dan
dierami selama 28 hari. Di habitat aslinya merak mencari pakan dari dini hari sampai senja
hari. Pakan di habitat aslinya berupa biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, sayur-
sayuran, cacing dan hewan melata.
4
Kenyataan bahwa burung besar
seperti merak masih bertahan sampai
sekarang di Jawa, memang luar biasa,
tetapi perburuan akhir-akhir ini menjadi
masalah. Di beberapa daerah dulu
orang percaya bahwa kelompok merak
mengikuti di belakang harimau yang
sedang berburu, menunggu harimau
tersebut membuang kotorannya,
kemudian mengambil cacing usus dari
gundukan tinjanya. Oleh karena itu
merak tidak diminati untuk dimakan. Walaupun merupakan jenis yang dilindungi, sekarang
merak dicari di banyak daerah, sebagian untuk dagingnya, sebagian karena bulu ekornya yang
indah dan mahal, dan juga karena spesimen yang diawetkan memiliki harga yang baik, dan
karena dianggap sebagai hama di daerah penanaman jagung. Dalam suatu waktu kira-kira
sepuluh tahun yang lalu, di dekat G. Ringgit yang berberkelok-kelok dan tidak dilindungi
tetapi tertutup hutan lebat petani membunuh ratusan merak menggunakan umpan beracun
DDT, dan populasinya tidak pernah pulih lagi.
Satu alasannya adalah perburuan, yaitu untuk dijadikan cinderamata di pasar dekat kota
persitirahatan Pasir Putih yang dikenal sebagai salah satu pusat pejualan merak terbesar
dijawa, terletak di pesisir utara antara Probolinggo dan Situbondo. Banyak bulu merak yang
diperdagangkan untuk hiasan rumah, anting-anting, dan untuk topeng Singabarong tradisional
yang digunakan untuk pertunjukan reog Ponorogo. Satu topeng paling sedikit membutuhkan
1.000 bulu ekor merak, dan karena biasanya seekor merak mempunyai 100 bulu ekor dengan
"mata" bulat indah pada ujung-ujungnya, dan karena terdapat 200-300 kelompok reog, maka
permintaan akan merak jumlahnya jelas besar. (Hernowo.1995)
Sekarang para ilmuwan di Cina mengatakan mereka telah menemukan mekanisme yang
tepat yang digunakan oleh satu spesies untuk menghasilkan warna-warni hijau, biru, kuning,
dan tips bulu coklat kecil yang terdiri dari ornamen khas pada burung. Ekor merak jantan
memiliki keindahan yang memukau karena pola mata cemerlang, warna-warni, beragam,
penuh warna. Merak jantan gudang dan kembali tumbuh bulu ekor setiap tahun. Bulu ini
berharga di seluruh dunia sebagai dekorasi eksotis. Para peneliti menemukan bahwa warna-
warna cerah bulu 'diproduksi bukan oleh pigmen, melainkan dengan kecil, rumit dua dimensi
kristal seperti struktur. Perubahan kecil dalam jarak dari struktur mikroskopis menyebabkan
panjang gelombang cahaya yang berbeda akan disaring dan tercermin, menciptakan banyak
warna bulu warna-warni yang berbeda.
Sebagian besar warna yang kita lihat di alam adalah karena pigmentasi, zat yang selektif
menyerap cahaya pada beberapa panjang gelombang dan mencerminkannya pada orang lain.
Klorofil tanaman, misalnya, menyerap dan mencerminkan semua panjang gelombang cahaya
kecuali hijau. Contoh lain termasuk pigmen yang menghasilkan warna pada rambut manusia
dan kulit. (Mackinnon.1988)
Tapi beberapa hewan telah memukul pada strategi evolusi yang sama sekali berbeda,
dengan menggunakan mikroskopis, struktur tembus untuk selektif menyaring dan
memantulkan cahaya. Contoh struktur seperti yang dihasilkan warna dapat dilihat pada kupu-
kupu metalik berkilauan dan skala ngengat, kasus sayap kumbang, dan bulu kolibri, burung
merak dan burung cendrawasih. Struktur reflektif serupa yang terbuat dari silika juga
bertanggung jawab untuk warna berkilauan ditemukan di opal.
Para ilmuan melakukan penelitian menggunakan mikroskop elektron yang sangat kuat
untuk memeriksa duri dari merak hijau, Pavo rnuticus. Barbules adalah struktur ujung bulu
kecil yang datang dari dari duri di kedua sisi batang utama dari bulu burung merak.Bila dilihat
di bawah mikroskop, mereka mengungkapkan struktur dua dimensi berulang kecil kristal-
masing-masing dengan lebar ratusan kali lebih tipis dari rambut manusia. Pengukuran optik
dan perhitungan menunjukkan bahwa variasi dalam ruang antara mengulangi dari kristal
menyebabkan struktur untuk memantulkan cahaya dengan cara yang sedikit berbeda dan
menyebabkan variasi dalam warna.
6
B. Ciri Morfologi dan Anatomi Burung Merak
Ciri-ciri morfologi:
1. Alat penglihatan,
2. alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
3. Berdarah panas (homoioteral)
4. Kulit berbulu
5. Tidak memiliki daun telinga memiliki sayap
2. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari esophagus, proventrikulus (lambung kelenjar),
empedal (gizzard), dan usus besar. Pada merpati tidak mempunyai kandung empedu,
walaupun terdapat pada beberapa jenis. Sebuah tembolok bermuara pada esophagus. Ada
2 buah sekum (caecum) pada permulaan usus besar.
8
3. Sistem Respirasi
Trakea melanjut sebagai dua buah bronki pada siring (alat suara). Paru-paru
dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1 median).
Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase pasif adalah inhalasi.
4. Sistem Sirkulasi
System peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti pada mamalia. Bedanya
hanya pada lengkung arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan, sedangkan pada
mamalia terletak pada sebelah kiri.
5. Sistem Ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara langsung
pada kloaka. Tidak terdapat kandung kemih. Eksret semisolid (mengadung urat).
6. Kelenjar Endokrin
Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid di bawah vena
jugularis dekat permulaan arteri subklavia dan karotis. Pancreas terdiri atas pulau-pulau
langerhans. Kelenjar adrenal sepasang, dengan panjang 8-10 cm, pada permukaan ventral
ginjal. Secret dari gonad mengatur karekteristik seksual sekunder ( bulu, jengger dan
gembel), misalnya bila ovarium dibuang, bulu akan berubah warnanya.
7. Sistem Reproduksi
Pada aves sistem genitalia jantan berupa testes, epididimis dan ductus deferens. Testis
pada aves berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial.alat penggantung testes
adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Di sinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa.
Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya.
Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu
optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung
berfungsi baik pada suhu tubuh.
8. Saluran reproduksi.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung
dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal
yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Di Dekat
glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang
bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada
hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
9
Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis,
epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke ductus
deferens.
9. Ductus deferens berjumlah sepasang.
Pada burung muda tampak halus, sedang pada burung tua nampak berkelok-kelok
berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum.
(Hernowo.1995)
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum : Chordata
SubFilum: Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Pavo
Spesies : P. mucitus
Saat masa kawin tiba, burung merak jantan akan memikat betina dengan cara
mengembangkan bulu ekor dan sayapnya, lalu menawarkan mas kawin berupa makana
kepada betina. Jika betina menyukainya, keduanya akan kawin, lalu beirna akan betelur di
lubang tanah yang ada di wilayah milik pejantan. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh betina
10
bisa mencapai 4 butir dimana telur-telur tersebut perlu dierami selama 28 hari agar bisa
menetas. Aktifitas pengeraman telur dilakukan sepenuhnya oleh betina yang sesekal
meninggalkan sarang untuk mencari makan.
Telur-telur menetas dan akan hidup bersama dengan burung betina dan jantan. Sat mencapai
umur 2 tahun, anakan merak akan mulai menampakkan bulu-bulu yang menyerupai bulu
merak dewasa. Seekor merak bisa tumbuh dengan panjang sampai mencapai 70 cm dimana
pejantan tumbuh lebih besar dari betina. (Mackinnon.1988)
Di Indonesia, merak hijau cuma ada di pulau jawa. Habitatnya dimulai dari dataran
rendah sampai tempat-tempat yang tinggi. Di antaranya yang tetap dapat didapati ada di
taman nasional alas purwo, jawa timur. Disamping itu diperkirakan juga tetap ada di taman
nasional ujung kulon, serta taman nasional meru betiri.
Populasi merak hijau terus menyusut. Ini disebabkan oleh rusaknya habitat serta
perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk di ambil bulunya maupun
diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk hindari kepunahan burung langka ini
11
dilindungi undang-undang. Di pulau jawa saat ini jumlah merak hijau ( pavu muticus )
diperkirakan tidak kian lebih 800 ekor.
Merak hijau termasuk jenis hewan omnivora, makanannya terdiri dari beraneka ragam
biji-bijian, pucuk rumput (rumput muda) dan serangga serta hewan-hewan yang berad di
sekelilingnya seperti laba-laba, cacing, dan kadal kecil. Merak Hijau merupakan satwa liar
yang dilindungi undang-undang, seperti yang telah di jelaskan di dalam Lampiran PP No.7
Tahun 1999. Selain itu International Council for Bird Preservation juga telah menetapkan
bahwasanya Merak Hijau sebagai hewan yang hampir punah. Sementara itu CITES juga telah
mendaftarkan spesies ini dalam Appendix II. (Mackinnon.1988)
Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya didepan burung
betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata.
Burung betina menetaskan tiga sampai enam butir. Pakan burung Pavo mucitus terdiri dari
biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil
seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.
E. Manfaat dan peranan Pavo muticus bagi lingkungan ditijau dari prespektif islam
Burung langka yang indah ini diburu untuk di ambil bulunya maupun diperdagangkan
sebagai bintang peliharaan. Merak hijau jawa banyak dimanfaatkan sebagai burung hias dan
juga dimanfaatkan bulu hiasnya sebagai aksesoris reog ponorogo. Satu reog ponorogo
menggunakan sedikitnya 1.000 helai bulu merak jawa hijau. Satu ekor merak jawa hijau
diketahui memiliki sekitar 150 helai bulu sehingga untuk membuat satu reog ponorogo
memerlukan sekitar 9-10 ekor merak hijau.
Salah satu diantara nikmat yang Allah berikan untuk manusia adalah binatang.
َوتَحْ ِم ُل أَثْقَالَ ُك ْم إِلَى. َ َولَ ُك ْم فِي َها َج َما ٌل ِحينَ ت ُ ِريحُونَ َو ِحينَ تَس َْرحُون. َِف ٌء َو َمنَافِ ُع َو ِم ْن َها ت َأ ْ ُكلُون
ْ ام َخلَقَ َها لَ ُك ْم فِي َها د َ ََواأل َ ْنع
َ َو ْال َخ ْي َل َو ْال ِبغَا َل َو ْال َح ِم.ُوف ر ِحي ٌم
َير ِلت َْر َكبُوهَا َو ِزينَةً َويَ ْخلُ ُق َما الَ تَ ْعلَ ُمون ٌ ِق األَنفُ ِس ِإن َرب ُك ْم لَ َرؤ ِ بَلَ ٍد ل ْم ت َ ُكونُواْ بَا ِل ِغي ِه ِإال ِبش
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. dan kamu
memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang
dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. dan ia memikul beban-bebanmu
ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-
kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih
12
lagi Maha Penyayang, dan (dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu
menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu
tidak mengetahuinya.. (QS. An-Nahl: 5 – 8).
Allah tegaskan dalam ayat di atas, salah satu manfaat hewan piaraan adalah ‘kamu
memperoleh pandangan yang indah padanya’.Sekalipun hewan ini tidak ditunggangi, dia bisa
menjadi pemandangan menarik bagi pemiliknya. Orang jawa menyebutnya ’klangenan’.
Dirawat hanya untuk dipandang dan dijadikan hiasan. Fungsi semacam ini, ada pada burung
piaraan. Hal ini dapat dijadikan landasan untuk umat islam dalam menentukan langkah dalam
memeilih hewan yang dapat dijadikan peliharaan. Karena burung Merak salah satu hewan
yang tidak dapat di tunggangi, maka Allah memperbolehkan umat islam untuk menjadikannya
sebagai hiasan (hewan peliharaan).
Di samping ayat di atas, terdapat sebuah hadis yang secara tegas membolehkan kita
memelihara burung. Hadis itu dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Beliau
memiliki adik laki-laki yang masih kanak-kanak, bernama Abu Umair. Si Adik memiliki
burung kecil paruhnya merah, bernama Nughair.
Anas menceritakan,
َو َكانَ ِإذَا، أَحْ ِسبُهُ – فَ ِطي ًما:َع َمي ٍْر – قَال ُ َو َكانَ ِلي أ َ ٌخ يُقَا ُل َلهُ أَبُو،اس ُخلُقًا َ ْسل َم أَح
ِ سنَ الن َ صلى هللاُ َعلَ ْي ِه َو ُّ َكانَ الن ِب
َ ي
َما فَ َع َل النُّغَي ُْر» نُغ ٌَر َكانَ َي ْل َعبُ ِب ِه،ع َمي ٍْر
ُ « َيا أَ َبا:ََجا َء قَال
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Saya
memiliki seorang adik lelaki, namanya Abu Umair. Usianya mendekati usia baru disapih.
Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, beliau memanggil, ‘Wahai Abu
Umair, ada apa dengan Nughair?’ Nughair adalah burung yang digunakan mainan Abu
Umair. (HR. Bukhari 6203, Muslim 2150, dan yang lainnya).
Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan beberapa pelajaran yang disimpulkan dari ini. diantara
yang beliau sebutkan,
“(Hadis ini dalil) bolehnya memelihara burung dalam sangkar atau semacamnya.” (Fathul
Bari, 10/584).
”al-Qaffal ditanya tentang hukum memelihara burung dalam sangkar, untuk didengarkan
suaranya atau semacamnya. Beliau menjawab, itu dibolehkan selama pemiliknya
memperhatikan kebutuhan burung itu, karena hukumnya sama dengan binatang ternak yang
diikat.” (Hasyiyah as-Syarwani, 9/210).
Pertanyaan mengenai hukum memelihara burung juga pernah disampaikan kepada Imam Ibnu
Baz. Jawaban beliau,
ليس في ذلك حرج إذا لم تُظلم وأحسن إليها في طعامها وشرابها سواء كانت ببغاء أو حماما ً أو دجاجا ً أو غير ذلك بشرط
وسواء كانت في حوض أو أقفاص أو أحواض ماء كالسمك، اإلحسان إليها وعدم ظلمها
“Tidak masalah memelihara burung, selama tidak mendzaliminya dan disikapi dengan baik
dalam memberi makanan atau minuman. Baik burung kakatua, burung dara, ayam atau
binatang peliharaan lainnya, dengan syarat diperlakukan dengan baik dan tidak
menzhaliminya. Baik binatang itu dipelihara di dalam kolam, sangkar atau aquarium seperti
ikan misalnya. Wallahu a’lam.” Fatâwa Islamiyyah (4/596).
Dengan demikian, dapat di ambil kesimpulan bahwa makhluk hidup di dunia semuanya
memiliki manfaat dan peranan masing-masing dalam ekosistem alam. Bahwa bagaimna
sesama makhluk untuk menjaga dan memelihara keseimbangan ekosistem alam menjadi point
yang terpenting. Makhluk hidup yang di manfaatkan semaksimal yang dibutuhkan makhluk
terporsikan dalam kemampuan alam dalam menyeimbangkan
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Burung merak merupakan burung dengan bulu yang sangat indah selain dari burung
cenderawasih dari tanah Papua. Merak jantan memiliki ekor menjuntai yang akan melebar
atau mengembang saat akan mendekati merak betina. Burung merak hijau adalah salah satu
species merak yang berasal dari Pulau Jawa, asli dari Indonesia. Keberadaan burung ini
menjadi primadona di Jawa Timur, dan bulunya dijadikan bagian dari pernik Reog Ponorogo
sehingga reog akan terlihat lebih menawan. Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa,
nama ilmiahnya Pavo muticus adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti
burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, Merak Hijau mempunyai bulu
yang indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat
besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas
kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.
Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup
ekor. Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik
Rakyat Cina, Indocina dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di
India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Walaupun berukuran
sangat besar, Merak Hijau adalah burung yang pandai terbang.
Indonesia, merak hijau cuma ada di pulau jawa. Habitatnya dimulai dari dataran rendah
sampai tempat-tempat yang tinggi. Di antaranya yang tetap dapat didapati ada di taman
nasional alas purwo, jawa timur. Disamping itu diperkirakan juga tetap ada di taman nasional
ujung kulon, serta taman nasional meru betiri. Populasi merak hijau terus menyusut. Ini
disebabkan oleh rusaknya habitat serta perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu
untuk di ambil bulunya maupun diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk hindari
kepunahan burung langka ini dilindungi undang-undang. Di pulau jawa saat ini jumlah merak
hijau (Pavu muticus) diperkirakan tidak kian lebih 800 ekor. Merak hijau termasuk jenis
hewan omnivora, makanannya terdiri dari beraneka ragam biji-bijian, pucuk rumput (rumput
muda) dan serangga serta hewan-hewan yang berad di sekelilingnya seperti laba-laba, cacing,
dan kadal kecil.
15
DAFTAR PUSTAKA
Mackinnon, J. 1988. A Field Guide to the Birds of Java and Bali. Gadjah Mada
Press. Yogyakarta.
Mujib,Hendri.http://www.internet.web.id/2013/03/burung-merak-habitat-dan ciri-cirinya.
html#sthash.ilT0Wlv3.dpuf
16