Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
---------------------------------
DENGAN
CV. CATERING DAPOER SEHAT LE-ZATTE
TENTANG
PELAYANAN CATERING DIET PASIEN

Nomor : /PKS/------------/I/2018

Pada hari ini, Selasa tanggal dua bulan Januari tahun dua ribu delapan belas (2-1-2018),
bertempat di ................, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

I. Nama : ---------------------
Jabatan : Direktur
NPWP : ---------------------
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .......................... yang berkedudukan di
-------------------- dan untuk selanjutnya disebut: PIHAK PERTAMA.

II. Nama : --------------------


Jabatan : Direktur
NPWP : --------------------
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ---------------------- yang berlokasi di
---------------- dan untuk selanjutnya disebut: PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua, selanjutnya secara bersama-sama disebut Para Pihak
dengan ini menerangkan terlebih dahulu :
1. Bahwa Pihak Pertama adalah suatu usaha yang bergerak di bidang jasa Pelayanan
Kesehatan yaitu ....................................... ,
2. Bahwa Pihak Kedua adalah suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyediaan
makanan dan karenanya bermaksud melakukan kerjasama dengan Pihak Pertama untuk
pelayanan catering pasien,
3. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pasien, Pihak
Pertama mengupayakan penyediaan makanan yang memenuhi standar gizi kesehatan
sesuai kebutuhan,

1
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
4. Bahwa Pihak Pertama telah menyetujui penawaran Pihak Kedua, dengan nomor
surat : .................................... tanggal ................ dan bersedia menunjuk Pihak Kedua
yang dengan ini bersedia menerima penunjukan Pihak Pertama untuk menyediakan jasa
pelayanan catering pasien di tempat Pihak Pertama yaitu ............................ .

Berdasarkan keterangan tersebut di atas, maka Para Pihak sepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerjasama Pelayanan Catering Pasien yang dibuat dan dilaksanakan menurut
syarat dan ketentuan yang dituangkan dalam pasal-pasal di bawah ini :

PASAL 1
PENGERTIAN

Yang dimaksud dalam perjanjian ini :


1. Catering adalah perusahaan penyedia jasa makanan
2. Makanan adalah bahan seperti nasi / sumber karbohidrat lain, lauk pauk / sumber protein
hewani lain, sayuran / sumber protein nabati lain dan/atau buah yang diolah menjadi
bentuk masakan.
3. Pasien adalah orang yang menggunakan jasa layanan kesehatan Pihak Pertama.
4. Menu adalah kombinasi makanan yang ditentukan oleh Pihak Pertama.
5. Menu Pilihan adalah kombinasi pilihan makanan untuk penunggu pasien yang dibuat oleh
Pihak Pertama.
6. Diet khusus adalah makanan yang dibuat khusus untuk pasien dengan pantangan makanan
tertentu sesuai kriteria yang ditentukan oleh Pihak Pertama.
7. Makanan lunak adalah makanan dengan tekstur yang mudah dikunyah, ditelan dan
dicerna dibanding makanan biasa, umumnya dibuat untuk pasien dengan gangguan
lambung atau pantangan makanan tertentu sesuai kriteria yang ditentukan oleh Pihak
Pertama.
8. Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus
daripada makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna, umumnya dibuat
untuk pasien anak dengan kebutuhan khusus sesuai kriteria yang ditentukan oleh Pihak
Pertama.
9. Snack adalah makanan ringan / selingan di antara waktu makan pasien.
10. Kamar perawatan adalah ruangan rawat inap pasien Pihak Pertama yang dibagi
menjadi 6 (enam) kelas, yaitu kelas III, kelas II, kelas I, kelas VIP, kelas VVIP dan kelas
Superior.

2
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
PASAL 2
RUANG LINGKUP PELAYANAN

1. Layanan catering Pihak Kedua untuk pasien Pihak Pertama meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a) Makan pagi
b) Makan siang
c) Makan malam
d) Snack untuk pasien kelas VIP, VVIP, dan Superior
e) Makan untuk penunggu pasien dengan menu pilihan
f) Makanan diet khusus
g) Makanan lunak
h) Makanan saring
2. Pelayanan Pihak Kedua tersebut termasuk dengan pengantaran (distribusi) makanan
sampai ke lokasi Pihak Pertama dengan aman.

PASAL 3
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA

1. Pihak Pertama wajib memberikan daftar pesanan makanan / purchase order kepada
Pihak Kedua sesuai data jumlah pasien setiap harinya. Apabila terdapat penambahan atau
pengurangan jumlah pesanan, Pihak Pertama dapat menginfokan secara tertulis kepada
Pihak Kedua minimal 30 (tigapuluh) menit sebelum jadwal pengantaran makanan
berikutnya.
2. Pihak Pertama berhak menerima pesanan makanan dari Pihak Kedua tepat waktu setiap
harinya.
3. Pihak Pertama menginfomasikan kepada Pihak Kedua mengenai pentingnya menjaga
kualitas makanan, aturan untuk menjaga kebersihan dan higiene makanan, dan standar
asupan gizi sehingga aman dan turut menjaga keselamatan pasien.
4. Pihak Pertama berhak memonitoring Pihak Kedua atas pemenuhan kriteria catering
pasien sesuai ketentuan yang dipersyaratkan dalam Akreditasi Rumah Sakit.
5. Pihak Pertama wajib melakukan pembayaran biaya-biaya atas penyediaan catering
pasien dari Pihak Kedua.
6. Pihak Pertama berhak menerima laporan quality control secara periodik dari Pihak
Kedua.

3
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
7. Apabila Pihak Kedua lalai atas kewajibannya (seperti melakukan penghentian pengiriman
makanan secara sepihak, keterlambatan pengiriman, dan ketidaksesuaian jumlah dan/atau
kondisi makanan yang dikirimkan), maka Pihak Pertama berhak memutuskan kerjasama
secara sepihak namun pertanggungan kewajiban Pihak Kedua tetap harus diselesaikan.

PASAL 4
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA

1. Pihak Kedua wajib menyediakan makanan sebagaimana yang telah ditentukan oleh
Pihak Pertama sesuai dengan data jumlah pasien setiap harinya, sesuai purchase order.
2. Pihak Kedua wajib mengirimkan pesanan makanan kepada Pihak Pertama tepat waktu
setiap harinya.
3. Pihak Kedua wajib mematuhi ketentuan Pihak Pertama mengenai kualitas makanan,
menjaga kebersihan dan higiene makanan, dan standar asupan gizi sehingga aman dan
turut menjaga keselamatan pasien Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua bertanggung jawab atas penyediaan tenaga kerja, operasional dan
kebersihan fasilitas layanan catering pasien, sesuai ketentuan yang dipersyaratkan dalam
Akreditasi Rumah Sakit.
5. Pihak Kedua bertanggung jawab atas gugatan dan/atau tuntutan sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku atas kerugian akibat penyediaan makan oleh Pihak Kedua
berdasarkan Berita Acara yang dibuat antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua dan
pihak lain apabila diperlukan.
6. Pihak Kedua wajib membuat laporan quality control secara periodik.
7. Pihak Kedua berhak mendapatkan pembayaran biaya-biaya atas penyediaan catering
pasien dari Pihak Pertama.
8. Apabila Pihak Pertama lalai atas kewajibannya, Pihak Kedua berhak memutuskan
kerjasama secara sepihak namun pertanggungan kewajiban Pihak Pertama tetap harus
diselesaikan.

4
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
PASAL 5
TEKNIS PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN MUTU

1. Pihak Kedua menyediakan layanan sebagaimana dalam Pasal 2 tersebut di atas sebanyak
3 (tiga) kali dalam sehari dengan tepat waktu, sebagai berikut :
a) Makan pagi : Jam 06.00 WIB
b) Makan siang : Jam 10.00 WIB
c) Makan malam : Jam 14.30 WIB
2. Penyediaan layanan makan bagi pasien sebagaimana dalam ayat (1) di atas termasuk snack
untuk pasien, makanan bagi penunggu pasien, dan makanan dengan tekstur khusus sesuai
kebutuhan diet pasien Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua menyediakan petugas dalam proses distribusi makanan ke lokasi Pihak
Pertama
4. Kriteria makanan yang diberikan kepada Pihak Pertama adalah makanan fresh (baru
dimasak), dan tidak ada pengulangan menu yang sama dalam satu hari serta bukan
makanan olahan (instan).
5. Makanan yang dikirim oleh Pihak Kedua harus dalam keadaan masih hangat dan
disajikan dalam wadah tertutup.
6. Tekstur makanan pokok, lauk pauk berupa protein hewani (daging / ayam / ikan) yang
dikirim oleh Pihak Kedua harus empuk (tidak keras dan mudah dicerna) serta sesuai
dengan ketentuan menu.
7. Standar porsi makanan ditentukan oleh Pihak Pertama, apabila terjadi perubahan ukuran
porsi, Pihak Pertama wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua.
8. Pihak Pertama wajib memeriksa makanan yang dikirim oleh Pihak Kedua atas
kesesuaian menu yang telah ditentukan.
9. Setelah dilakukan pemeriksaan makanan oleh Pihak Pertama, selanjutnya dapat
ditentukan kelayakannya dan dapat diterima, maka dianggap tidak ada perselisihan.
Sehingga Para Pihak akan menandatangani buku serah terima pesanan.
10. Apabila terjadi keluhan mengenai mutu, cita rasa, dan jumlah makanan saat proses
pengiriman, maka Pihak Pertama dapat menghubungi Pihak Kedua untuk
mendapatkan penggantian dan/atau bentuk lainnya.
11. Apabila ada bahan makanan atau bahan mentah yang tidak tersedia, Pihak Kedua wajib
melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada Pihak Pertama.
12. Apabila pada hari besar tertentu, seperti hari raya keagamaan Islam (Idul Fitri dan Idul
Adha) terdapat perubahan jadwal pengiriman, maka Pihak Kedua wajib melakukan
konfirmasi terlebih dahulu kepada Pihak Pertama.

5
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
13. Dalam rangka pengawasan mutu, maka Pihak Pertama akan melakukan supervisi
kepada Pihak Kedua dengan jadwal 1 (satu) kali dalam waktu 1 (satu) bulan dan/atau
dengan jadwal yang telah disetujui Para Pihak.

PASAL 6
SISTEM DAN CARA PEMBAYARAN

1. Pihak Kedua akan memberikan klaim tagihan secara terperinci kepada Pihak Pertama
setiap 1 (satu) minggu sekali terhitung sejak pesanan pengiriman makanan diterima oleh
Pihak Pertama.
2. Pihak Pertama akan memeriksa kembali kebenaran klaim tagihan (memverifikasi)
sebagaimana ayat (1) dengan bukti transaksi pencatatan harian dalam kurun waktu
maksimal selama 2 (dua) hari.
3. Pihak Kedua memberikan persetujuan tertulis atas hasil verifikasi Pihak Pertama.
4. Pihak Pertama akan melakukan pembayaran atas tagihan catering pasien 1 (satu) minggu
sejak persetujuan verifikasi Pihak Kedua dengan cara tunai, transfer, cek, bilyet giro, atau
pemindahbukuan ke dalam rekening bank Pihak Kedua, dengan rekening sebagai berikut:
Nama :
Bank :
No. Rekening :
5. Pembayaran Pihak Pertama yang dilakukan secara non tunai, akan dianggap sah setelah
dapat diuangkan secara tunai oleh Pihak Kedua.
6. Segala biaya tambahan yang timbul baik karena pajak-pajak maupun asministrasi bank
(penambahan berita pengiriman atau transaksi antar bank), akan ditanggung oleh masing-
masing pihak.
7. Pihak Pertama akan memberikan copy bukti pembayaran tagihan kepada Pihak Kedua.

PASAL7
JAMINAN

1. Pihak Kedua menjamin bahwa makanan yang diserahkan kepada Pihak Pertama adalah
sesuai dengan yang diminta oleh Pihak Pertama baik kuantitas, kualitas, hygienitas,
citarasa dan tidak tercemar oleh hal-hal yang membahayakan kesehatan.
2. Pihak Kedua menjamin bahwa fasilitas yang dipergunakan utntuk penyediaan makanan
tersebut memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan setempat dan memnuhi standar
Akreditasi Rumah Sakit.
PASAL 8
PENGGANTIAN KERUGIAN

6
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
Apabila Pihak Pertama atau Pihak Kedua lalai dalam melaksanakan setiap dan seluruh
kewajibannya berdasarkan perjanjian kerjasama ini atau minimal salah satu dari jaminan
tersebut pada Pasal 7 diatas, maka Pihak yang melakukan kelalaian wajib melakukan ganti
rugi atas setiap kerugian dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Pihak yang dirugikan
yang merupakan akibat langsung dari kelalaian dan/atau ketidak benaran dan/atau kesalahan
dan/atau tindakan tersebut.

PASAL 9
PERSELISIHAN

1. Apabila timbul perselisihan mengenai penafsiran dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama


ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk
mufakat.
2. Apabila cara penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan tersebut melalui ketentuan hukum yang berlaku.

PASAL 10
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian kerjasama antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua berlaku selama 1 (satu)
tahun terhitung sejak tanggal .............. sampai .................. , dan akan tetap berlaku secara
otomatis sampai adanya pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk memutuskan
perjanjian ini.
2. Apabila salah satu pihak akan memutuskan perjanjian kerjasama ini, maka harus
memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 1 (satu)
bulan sebelumnya.
3. Dalam hal berakhirnya perjanjian karena sebab apapun, maka kedua belah pihak tetap
harus menyelesaikan kewajibannya masing-masing yang belum selesai dilaksanakan.

PASAL 11
FORCE MAJEURE

7
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
1. Force Majeure yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan memaksa diluar
batas kemampuan Para Pihak yang dapat mempengaruhi perjanjian ini, yaitu antara lain :
Kecelakaan, huru hara, epidemi, kebakaran, banjir, ledakan, pemogokan umum, perang,
kekacauan sosial atau bencana alam atau sebab – sebab lain yang terjadi diluar kekuasaan
wajar para Pihak.
2. Apabila terjadi keadaan Force Majeure, maka pihak yang mengalami wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya, paling lambat 7 (tujuh) hari setelah terjadinya
Force Majeure. Berdasarkan pemberitahuan tersebut, Para Pihak sepakat untuk
mengadakan musyawarah mufakat mengenai kelangsungan / kelanjutan perjanjian ini.

PASAL 12
PEMBERITAHUAN

Pemberitahuan, permintaan, permohonan dan/atau komunikasi lain sehubungan dengan


pelaksanaan Perjanjian ini ditujukan ke alamat-alamat Para Pihak sebagai berikut :
1. Jika dikirim ke Pihak Pertama
Alamat :
U.p. :
Telepon :
E-mail :
2. Jika dikirim ke Pihak Kedua
Alamat :
U.p. :
Telepon :
E-mail :

PASAL 13
LAIN – LAIN

8
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini dan dipandang perlu oleh Para
Pihak dapat dirundingkan secara musyawarah.
2. Hasil musyawarah yang disetujui oleh Para Pihak secara tertulis dituangkan dalam surat
perjanjian tambahan (Addendum) atau perubahan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 14
PENUTUP

Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), ditandatangani di atas meterai yang cukup
yang mempunyai kekuatan huum yang sama , masing-masing untuk Pihak Pertama dan
Pihak Kedua.

Pihak Pertama Pihak Kedua

--------------------------- -------------------------
Direktur Direktur

9
Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua

Anda mungkin juga menyukai