Modul Praktikum Teknik Instalasi 2017 PDF
Modul Praktikum Teknik Instalasi 2017 PDF
E. Pertanyaan............................................................................. 13
E. Pertanyaan............................................................................. 34
E. Pertanyaan............................................................................. 52
E. Pertanyaan............................................................................. 55
E. Pertanyaan............................................................................. 61
E. Perintah ................................................................................ 69
Daftar Pustaka................................................................................. 70
A. Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum unit ini yaitu agar peserta dapat :
B. Dasar Teori
Instalasi rumah tangga dapat dikategorikan sebagai instalasi pemanfaatan tenaga listrik
sederhana. Instalasi rumah tangga pada umumnya diperuntukkan untuk daya relatif
kecil. Instalasi ini hanya terdiri dari instalasi untuk pencahayaan dan instalasi untuk
kotak kontak. Standard yang digunakan untuk pemasangan instalasi rumah tangga harus
mengacu pada PUIL 2011, sehingga instalasi aman untuk digunakan sesuai dengan
maksud dan tujuan penggunaannya serta mudah dipelihara.
Gambar rencana
Ketika merancang instalasi rumah tangga, diperlukan pembuatan gambar rencana
berdasarkan denah bangunan yang akan dipasang instalasi listriknya. Gambar rencana
yang dibuat harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Pada pembuatan gambar
rencana juga terdapat gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan yang akan
dipasang serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.
1. Gambar situasi yang menunjukkan dengan jelas letak gedung serta bangunan
tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungan dengan
sumber tenaga listrik.
2. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang serta
pelayanannya, misalnya : titik lampu, sakelar, stop kontak, perlengkapan hubung
bagi, dan sebagainya.
Untuk memudahkan pembuatan gambar, gambar rencana sering disusun dalam diagram
instalasi garis tunggal yang meliputi :
1. Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran atau daya
nominal setiap komponennya.
2. Keterangan beban yang terpasang dan pembagiannya.
3. Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
4. Sistem pentanahan/pembumian.
Gambar rincian atau keterangan sering pula disertakan dalam dokumen gambar
rencana. Gambar rincian meliputi :
Suatu instalasi penerangan dengan jumlah kelompok lebih dari 6 (enam) jumlah titik
tiap kelompok hanya dibatasi oleh nilai beban penghantar yang diperbolehkan dan nilai
pengaman arus kelompok yang bersangkutan dengan memperhatikan kerapian
konstruksi dan keselamatan jiwa manusia.
Suatu instalasi untuk penerangan, yang terdapat stop kontak, dengan jumlah titik
cahaya kurang dari 15 (lima belas), sedapat-dapatnya dibagi dalam sekurangkurangnya
2 (dua) kelompok.
Gambar 4 Pemasangan kelompok instalasi penerangan dan kotak kontak (stop kontak)
Suatu instalasi untuk penerangan, yang terdapat stop kontak-stop kontak yang
kelompoknya diamankan dengan pengaman arus setinggi-tingginya 16 A, jumlah daya
semu lampu-lampu berikut perlengkapannya pada kelompok tersebut tidak boleh lebih
dari 2.200 VA/220 Volt.
Gambar 5 Pemasangan kelompok instalasi penerangan dan kotak kontak (stop kontak)
yang kelompoknya diamankan dengan pengaman arus setinggi-tingginya 16 A
Peralatan listrik yang memerlukan pengaman arus dengan nilai nominal lebih dari 16
Ampere harus diberi pengaman kelompok tersendiri.
Pada tiap ruangan tertutup atau bagian ruangan sampai dengan luas 9 m 2 harus
terdapat sekurang-kurangnya satu titik cahaya dan dengan luas sampai dengan 20 m 2
harus terdapat sekurang-kurangnya 2 (dua) titik cahaya. Nilai sambungan tiap titik
cahaya diperhitungkan 60 VA dan untuk stop kontak 200 VA.
1. Pada tempat suplai dihubungkan dengan papan pembagi utama, harus dipasang
setidak-tidaknya sakelar utama pada sisi masuk dan pengaman arus utama pada
masing-masing sisi keluar.
2. Pada tiap tingkat harus dipasang papan pembagi tingkat dengan sakelar dan
pengaman arusnya. Untuk papan pembagi kelompok juga harus dipasang sakelar
dan pengaman arusnya.
1. Kotak sakelar pembagi kelompok dan pengaman arus kelompok dipasang pada
dinding/tembok kurang lebih 1,50 meter di atas lantai.
2. Sakelar pelayanan harus dipasang pada dinding/tembok sekurang-kurangnya
1,20 meter di atas lantai.
3. Stop kontak harus dipasang pada dinding/tembok sekurang-kurangnya 1,20
meter di atas lantai kecuali stop kontak tertutup.
4. Stop kontak yang dipasang dibawah jarak tersebut atau yang dipasang ditempat
lembab, basah, panas dan sebagainya harus dipasang dengan konstruksi khusus.
Pengaman kabel dalam pipa, pipanya harus dipasang dulu kemudian menyusul kabel
(RA) nya ditarik masuk kedalamnya. Untuk penggantian kabelnya harus dapat
dikerjakan tanpa membongkar pipa-pipanya. Ketentuan pada point diatas tidak berlaku
untuk kabel dengan penampang 10 mm2 keatas, asalkan dipasang secara jelas
dipandang dan mudah dicapai. Pipa yang boleh digunakan adalah dari baja/ tanpa
sambungan memanjang, dengan ulir atau sambungan selorok, dan pipa plastik PVC.
Penarikan kabel lewat kotak tarik, sedang untuk menyambung digunakan kotak
penyambung/tarik, dengan pengeras/ isolasi lasdop atau sejenisnya.
Sedangkan untuk PHB terbuka, harus dipasang dalam ruang kerja listrik atau
terkunci, kecuali jika sebagian atau seluruhnya ditempatkan dalam kurungan atau
pagar sehingga sentuhan langsung dapat dihindari, atau jika ruang tersebut merupakan
bagian dari ruang khusus seperti laboratorium listrik. Kurungan atau pagar pelindung,
jika terbuat dari logam khusus harus dikebumikan.
Berikut ini merupakan beban-beban PHB dan ketentuan pemasangan PHB 1 phasa:
1. Pada PHB harus dilengkapi dengan sakelar utama atau pemutus beban utama dan
pengaman kelompok, yang tergantung dari jumlah titik beban terpasang.
2. Macam-macam beban terdiri dari :
a. Beban resistif (tahanan murni): lampu pijar, seterika listrik, dan lain
sebagainya.
Berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi
rumah sederhana:
b. Pesawat pembatas PLN atau APP harus diletakkan di luar ruangan, tetapi harus
aman dan tidak kena air hujan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan petugas
PLN mencatat KWH Meter tiap bulan.
2. Pemasangan grounding:
a. Dapat dipasang di luar rumah, sedangkan hantaran pentanahan dari arde
tersebut yang biasanya berupa kawat tembaga telanjang (BC), harus
disambungkan pada badan fuse box & disambungkan juga pada kawat nol &
terminal nol dalam fuse box.
b. kWh Meter juga harus disambungkan dengan hantaran pentanahan. Tujuan
pemasangan grounding ini adalah untuk menghindari tegangan singgung
(tegangan sentuh) yang terjadi pada fuse box atau KWH Meter, jika pada
rangkaian terjadi kegagalan isolasi.
3. Penempatan armatur kedap air:
a. Dipasang pada tempat-tempat yang basah, misal: kamar mandi, WC dapur,
tempat cuci, dan lain-lain.
1. Personal Computer i7
2. Software AutoCad
3. Kertas A3
4. Sket gambar denah rumah
E. Pertanyaan
1. Berapakah total biaya material yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi
listrik pada desain yang anda buat?
A. Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum unit ini yaitu agar peserta dapat :
B. Dasar Teori
Sistem pencahayaan dalam ruangan dibagi menjadi dua, yaitu sistem
pencahayaan alami dan sistem pencahayaan buatan. Untuk mendapatkan pencahayaan
yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan ruangan atau bangunan, tingkat pencahayaan
suatu ruangan diatur sesuai standar. Menurut fungsi ruangan, masing-masing ruangan
memiliki tingkat kebutuhan cahaya yang berbeda-beda. Untuk mengetahui tingkat
penerangan yang dibutuhkan berdasarkan fungsi ruangan dapat diketahui dengan
melihat tabel berikut :
Tabel 1. Standar Tingkat Pencahayaan
dengan :
F1 = fluks luminous satu buah lampu (lumen)
n = jumlah lampu dalam satu armature
Ftotal = fluks luminous dari semua lampu yang menerangi bidang kerja
A = luas bidang kerja (𝑚2)
kp = faktor penggunaan
kp = koefisien depresiasi (penyusutan)
E = tingkat pencahayaan pada bidang kerja (lux)
Ntotal = jumlah lampu total
1. Application Menu
Berisi Aksi standar untuk File seperti New, Save, Print, dll.
2. Quick Access Toolbar
Sekelompok tool default yang dapat disesuaaikan dengan kebutuhan agar bisa
diakses dengan lebih cepat
3. Info Center
Tool untuk mengakses informasi berkaitan dengan produk Autodesk yang
bersangkutan
4. Option Bar
Muncul secara kondisional dan menampilkan opsi-opsi tambahan bergantung
kepada tool atau elemen yang sedang dipilih
5. Type Selector
Menampilakn pilihan tipe untuk Family tertentu
6. Properties Palette
Palet untuk memodifikasi obyek yang sedang diseleksi termasuk mengatur
karakteristik obyek yang sedang diletakkan
7. Project Browser
Menampilkan hirarki untuk view, schedule, sheet, group, and dan bagian lain
dari projek yang sudah dipersiapkan.
1. Membuat Proyek
Memulai proyek di Autodesk Revit 2015 bisa dilakukan dengan lebih mdah yakni
tidak perlu membuat proyek dari benar-benar nol. Autodesk Revit 2015 telah
menyediakan beberapa template yang dapat digunakan sesaui dengan bidang yang akan
dikerjakan seperti konstruksi, mekanikal, elektrikal, sistem, dll. Untuk memulai
proyek, langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
Pada halaman muka Autodesk Revit 2015, klik New (Project). Atau simply
Ctrl + N. Setelah itu akan muncul dalog seperti ini:
Setelah template dipilih, maka proyek elektrikal telah dibuat. Coba amati pada
project browser, di sana telah tersaji view, schedule, sheet, group, and dan bagian lain
dari projek yang sudah dipersiapkan khusus untuk proyek elektrikal. Tampilan Project
Browser akan berbeda apabila memilih pilihan lain pada Template file.
2. Menghubungkan (Link) Model
Proyek elektrikal dibuat pasti untuk bangunan yang spesifik. Oleh sebab itu,
proyek elektrikal perlu di-link-kan ke model yang bangunan yang telah ada sebalumnya.
Berikut langkah-langkahnya.
Secara default, akan tersedia dua level yakni level 1 dan level 2. Untuk kegiatan
ini, set ketinggian sama dengan ketinggian model arsitektur yakni 3000 untuk level 2
dan 0 untuk level 1 dengan mengubah nilai elevation pada properties palette.
3. Membuat Space
Setelah model arsitektural di-link-kan ke model elektrikal yang sedang dibuat,
langkah berikutnya adalah membuat space pada model di proyek elektrikal agar
nantinya dapat silakukan analisis. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Pada tab Architecture klik dropdown pada panel Room & Area pilih Area and
Volume Computation
Pada jendela Area and Volume Computation atur setting ke Areas and volume
Atur property dari model yang telah di-link-kan dengan mengubah type parameters.
Caranya adalah dengan mengklik model arsitektural kemudian pilih Type properties
pada panel Properties di tab Modify|Plate Fixture. Centang box Room Bounding.
Pada Option bar, tentukan offset menjadi 2600 atau setinggi ceiling.
3. Setelah mengklik OK, maka akan muncul dialog Schedule Properties, pilih Field
pada daftar Available Fields “Kebutuhan Lighting” (parameter yang telah
dibuat tadi) kemdian klik Add.
4. Klik OK
5. Schedule masih dalam keadaan kosong. Isikan data dengan manambahkan Row
baru dengan mengklik inset Data row pada panel Row.Isikan jenis ruangan
sesuai dengan SNI 03-6575-2001 atau versi yang lebih baru.
1. Lighting Analysis
Kemudian akan muncul jendela Load Family, cari Library untuk Lighting di
C:\ProgramData\Autodesk\AUTODESK REVIT 2015 2015\Libraries\US
Metric\Lighting
10. Klik OK
11. Pada saat akan meletakkan Lighting Fixture, terlebih dahulu ubah mode
peletakan ke modePlace in Face
12. Letakkan Lighting Fixture dengan jumlah sesuai hasil perhitungan ke masing-
masing ruangan.
1. Tambahkan switch dengan mengklik Devices pada panel Electrical yang terletak
di tab System
5. Pilih Slect Switch. Kemudian pilih switch yang dikehendaki atau langsung ke
Edit Switch System kemudian Select Switch.
6. Pilih Lighting Fixture mana saja yang akan dimasukkan dalam sistem
(dikedalikan oleh switch yang bersangkutan).
7. Setelah semua Lighting Fixture yang dikehendaki dimasukkan ke dalam sistem,
klik Finish Editing Sytem.
4. Membuat Outlet Power
Untuk membuat outlet power, langkah yang digunakan sama dengan pada
saat menambahkan switch. Hanya saja item yang dipilih adalah Device. Letakkan
outlet power pada tempat yang dikehendaki sesuai kebutuhan.
Pada saat meletakkan outlrt power, baru, akan muncul tanda tanya pada
simbolnya yang menyatakan bahwa device belum diberi notasi. Pada tahap selanjutnya
akan dimulai membuat sistem dengan menghubungkan divice-device ini ke sistem
panel.
1. Setting Elektrikal
Pensirkitan dimulai dengan mengatur setting dari proyek MEP. Pertama yang
harus dilakukan adalah pergi ke Electrical Settings pada tab Manage MEP Settings
1. Constant: demand factor diset tetap untuk clasifikasi beban yang demand
factor tersebut diassign kepadanya
2. By quantity: demand factor dapat dibuat bervariasi seauai jumlah fisik beban
3. By load: demand dapat dibuat bervariasi berdasarkan interval nilai beban (VA)
2. Pada properties palette di Type Selector, pilih jenis panel yang sesuai (bebas).
3. Sesuaikan karakteristik panel dengan sistem yang akan dibuat. Tegangan dan
Distribution System perlu mendapat perhatian lebih mengingat peran
koneksinya dengan peralatan lain.
4. Penyesuaian Distribution System dapat dilakukan dengan mengatur pilihan
Distribution System pada Option Bar. Pilih Distribution System 220/380 Wye
sudah dibuat pada bagian sebelumnya.
5. Penyesuaian tegangan dapat dilakukan dengan:
6. Mengklik Edit Family pada saat panel telah diletakkan di floor plan. Klik panel
tersebut kemudian klik Edit Family.
1. Pilih salah satu peralatan yang akan dihubungkan ke dalam sebuah power
system
Selain cara di atas, membuat Power System juga dapat dilakukan dengan
menyeleksi seluruh fixture yanga akan dmasukkan ke dalam sistem sebelum memilih
panel. Apabila cara ini dilakukan, prose penambahan wire dapat dilakukan dengan lebih
mudah, yakni dengan mengklik Arc Wire pada panel Convert to Wire di tam
Modify|Electrical Circuit. Dengan ini, maka seluruh fixture yang tercakup dalam sistem
yang bersangkutan secara otomatis akan saling terhubung dengan Wire.
Apabila total beban atau total ampere terlihat sangat tidak imbang, Autodesk
Revit 2015 memungkinkan untuk membuat balancing secara otomatis dengan cara
mengklik Rebalance Load pada tab Modify Panel Schedule.
Ubah nama Schedule sesuai dengan penamaan yang diinginkan. Misal PP-1 atau LP-1
dan sebagainya.
Sesuaikan juga penamaan deskripsi sirkit pada schedule agar lebih mudah dibaca.
Nilai trip pada schedule juga dapat disesuaikan dengan ketersediaan produk dan nilai
yang dirasa paling optimal.
Saat ini secara umum schedule sudah siap. Apabila dikehendaki, schedule dapat
dimodifikasi dengan mengklik Change Template. Dengan selesainya pembuatan
schedule ini, maka kegiatan telah selesai.
1. Personal Computer i7
2. Software AutoCad Revit
E. Pertanyaan
1. Sebtukan dan jelaskan faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan sistem pencahayaan !
2. Jelaskan secara detail keuntungan pemakaian tool bantu pada Autodesk REVIT
dalam perencanaan sistem kelistrikan!
A. Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum unit ini yaitu agar peserta dapat :
B. Dasar Teori
1. Keseimbangan beban dan Load Flow Analysis
Keseimbangan beban dalam system tenaga listrik adalah hal yang sangat penting.
Untuk menganalisis keseimbangan beban dapat melakukan analisis aliran daya. Aliran
daya dalam sistem tenaga listrik adalah peristiwa mengalirnya daya berupa daya aktif
(P) dan daya reaktif (Q) yang mengalir dari suatu pembangkit yang berperan sebagai
pengirim melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hingga sampai ke sisi beban.
Daya yang dikirimkan seharusnya akan sama dengan besar daya yang diterima di sisi
beban. Akan tetapi hal tersebut hanya terjadi dalam kondisi yang ideal saja. Dalam
kenyataannya daya pada kedua sisi tidaklah sama. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagai berikut:
Gambar 25 (a) Lagging Power Factor; (b) Leading Power Factor; (c) Arus
dan Tegangan
ETAP merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk melakukan
analisis aliran daya. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya
yang berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga
mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban .
Suatu pembangkit dalam ETAP menggambarkan factor daya lagging bernilai positif
dan factor daya leading ditampilkan dalam nilai negative. Faktor daya ditampilkan
dalam nilai persen.
a. Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber tegangan
yang mampu mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap
cukup besar. Power Grid dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah
Gardu Induk yang merupakan bagian dari sebuah sistem tenaga listrik
interkoneksi yang cukup besar
b. Transformator atau trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan system
c. Busbar atau sering disingkat bus, yaitu tempat penyambungan beberapa
komponen sistem tenaga listrik (saluran transmisi, jaringan distribusi, Power
Grid, beban atau generator). Level tegangan bus disesuaikan dengan level
tegangan yang dihubungkan dengan bus tersebut
d. Beban yaitu peralatan listrik yang memanfaatkan atau menyerap daya dari
jaringan. Salah satu jenis beban sistem tenaga listrik adalah Static load,
merupakan beban yang tidak banyak mengandung motor listrik, sehingga tidak
banyak mempengaruhi tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang pokok pada
sebuah Static Load adalah kapasitas daya dan faktor daya atau cos Ɵ.
menekan ikon pada bagian select mode. Ketika tombol select mode telah dipilih
maka akan muncul ikon .Ikon ini merupakan study case loadflow yang digunakan
untuk mengatur parameter-parameter analisis aliran daya. Berikut contoh beberapa
pengaturan beserta penjelasannya yang dilakukan pada study case loadflow
Dapat dipilih metode perhitungan load flow pada bagian method. Pengaturan ini
berada pada tab Info. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
2. Newton-Raphson Method
Metode ini memiliki kecepatan tinggi dalam perhitungannya, tetapi memiliki
persyaratan yang lumayan rumit dalam menentukan initial value
Kemudian pada tab load flow adjustment dapat diatur beberapa pengaturan sebagai
berikut:
Impedansi Transformer
Mengatur impedansi berdasarkan besar toleransi yang dimungkinkan
Impedansi Reaktor
Mengatur besar impedansi reactor berdasarkan besar toleransi tertentu
Overload Heater
Mengatur besar resistansi overload heater berdasarkan toleransi tertentu
Panjang Transmission Line
Mengatur impedansi transmission line Impedance berdasarkan kemungkinan
toleransi panjang tertentu
Panjang Kabel
Mengatur impedansi kabel Impedansi berdasarkan kemungkinan toleransi
panjang tertentu
melakukan analisis aliran daya. Setelah menekan menekan ikon pada bagian
select mode maka akan muncul toolbar aliran daya pada bagian kanan jendela. Toolbar
tersebut antara lain berisi:
“Display Option”
“Alert”
“Report Manager”
Untuk melakukan analisis aliran daya maka klik ikon . Beberapa penjelasan
mengenai penggunaan tombol-tombol di atas adalah sebagai berikut:
Dengan melakukan simulasi aliran daya pada suatu system tenaga listrik, maka
dapat menghitung rugi daya yang terjadi pada sistem dengan menghitung selisih antara
daya yang dikirim oleh sumber tegangan dengan daya yang diterima beban. Dapat juga
dihitung jatuh tegangan yang terjadi pada sistem dengan menghitung selisih antara
tegangan pada bus sumber dengan tegangan pada bus beban. Dengan demikian dapat
mengetahui spesifikasi peralatan yang digunakan. Dengan mengetahui
spesifikasi/sizing dari peralatan yang digunakan maka dapat memperoleh kerja yang
optimum dan efisien dari system tenaga.
Untuk mengedit panel, tekan dua kali pada panel yang diinginkan. Kita dapat
mengatur beberapa pengaturan/properties dari panel yang bersangkutan. Akan muncul
jendela properties seperti pada gambar di bawah. Berikut contoh beberapa pengaturan
yang dapat dilakukan,
Kita dapat mengganti properties dari panel yang kita pilih. Sebagai contoh kita
dapat mengganti nama panel pada bagian ID. Pada bagian connection kita dapat
memilih apakah system kita 3 fase atau 1 fase. Apabila panel sudah terintegrasi dengan
system 3 fase maka panel akan otomatis memiliki elemen sistem 3 fase.
Pada bagian rating rated kV pada system kita. Jika panel 1-Phase terhubung ke bus
3-Phase memiliki tegangan nominal sebesar 0,48 kV, nilai default kV panel diatur ke
(0,48 / 1,732 =) 0,277 kV. Kita juga dapat mengatur standard yang digunakan dalam
breaker atau fuse. Tekan library pada opsi breaker di bagian main disconnect, lihat
gambar di bawah ini,
Kemudian pada bagian schedule, kita dapat mengisi slot panel individudengan
mengklik link kotak yang sesuai, dan memilih opsi dari menu drop-down. Load Type
digunakan untuk menentukan kode faktor yang digunakan dalam menghitung beban
total panel. Beban eksternal diklasifikasikan sebagai beban motor atau beban statis
sesuai tipe yang diatur. Jika kita ingin menghubungkan slot untuk elemen eksternal,
pilih salah satu dari slot Ext-X. Untuk link eksternal, load status ditentukan dari status
faktor permintaan beban yang terhubung. Lihat gambar di bawah ini,
Kemudian pada bagian rating (masih dalam setting schedule), kita dapat
memasukkan nilai VA, W, atau arus untuk beban yang bersangkutan. Sebagai contoh
apabila nilai total daya untuk 3 fase adalah 1200 W maka kita input nilai W pada tabel
isian di atas sebesar 400 W. Lihat gambar di bawah,
Untuk menyertakan panel dalam perhitungan load flow, beralih ke mode load flow
analysis. Klik edit study case seperti pada penjelasan sebelumnya dan beri tanda
centang pada bagian calculate flow for 1-phase and panel system.
Adanya hubung singkat menimbulkan arus lebih yang pada umumnya jauh lebih
besar daripada arus pengenal peralatan dan terjadi penurunan tegangan pada sistem
tenaga listrik, sehingga bila gangguan tidak segera dihilangkan dapat merusak
peralatan dalam sistem tersebut. Besarnya arus hubung singkat yang terjadi sangat
diperngaruhi oleh jumlah pembangkit yang masuk pada sistem, letak gangguan dan
jenis gangguan.
Analisis Hubung Singkat ANSI
Analisis hubung singkat dengan standar IEC memiliki perbedaan dengan ANSI.
Pembedaan analisis tid
Adapun tujuan dari dilakukannya analisis hubung singkat adalah sebagai berikut,
Analisis Short Circuit dapat dilakukan pada ETAP. Hasil akhirnya adalah berupa besar
arus gangguan yang mungkin terjadi. Setelah arus gangguan diketahui maka dapat
melakukan perancangan proteksi yang tepat bagi sistem. Perancangan system proteksi
sangat penting dalam system ketenagalistrikan karena dengan menggunakan system
proteksi yang tepat pada sistem, maka resiko rusaknya sistem dan komponen sistem
dapat diminimalisasi. Oleh karena itu, Analisis Hubung Singkat sangat penting dalam
menentukan sistem proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik untuk melindungi
peralatan dari kerusakan akibat arus gangguan yang dihasilkan pada saat terjadi
gangguan hubung singkat.
Simulasi hubung singkat pada ETAP dilakukan dengan menekan ikon pada
bagian select mode. Sama ketika melakukan analisis aliran daya, ketika tombol select
mode telah dipilih maka akan muncul ikon .Ikon ini merupakan edit study case
yang digunakan untuk mengatur parameter-parameter dalam melakukan analisis.
Berikut contoh tampilan jendela studi kasus hubung singkat
Pada jendela di atas dapat memilih bus yang akan dibuat hubung singkat. Dapat
dipilih semua bus kecuali bus 3 yang akan dibuat hubung singkat. Kemudian klik tombol
~Fault>>, maka semua bus akan berpindah ke kategori “Don’t Fault”. Untuk dapat
memilih standar hubung singkat, dapat berpindah ke tab “Standard”. Pada tab tersebut
dapat memilih standard IEC, ANSI, atau GOST yang akan digunakan. Berikut
tampilannya,
Apabila sudah dilakukan beberapa pengaturan di atas maka siap melakukan analisis
hubung singkat. Setelah menekan menekan ikon pada bagian select mode maka
akan muncul toolbar hubung singkat pada bagian kanan jendela. Toolbar tersebut
antara lain berisi:
“Run Arc-Flash”
Untuk mendapatkan data tertulis tentang hasil simulasi, dapat menekan tombol
Report Manager. Ketika sudah masuk ke jendela Report Manager, maka pindah ke tab
Results dan pilih Short Circuit Report. Jika sudah dipilih maka tekan OK.
1. Personal Computer
2. Software ETAP
3. Single Line Diagram Sistem Tenaga Listrik
E. Pertanyaan
1. Apakah sizing peralatan pada single line diagram tersebut sudah sesuai? Jika
belum sesuia, tunjukkan sizing yang benar!
A. Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum unit ini yaitu agar peserta dapat :
B. Dasar Teori
Motor merupakan peralatan yang banyak digunakan di industri. Motor umumnya
dikendalikan melalui suatu panel. Kendali yang dimaksud disini yaitu kendali untuk
menjalankan dan menghentikan motor. Motor induksi merupakan motor yang paling
banyak dijumpai di industri. Bagian-bagian dari motor induksi yaitu:
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian
luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur – alur sebagai
tempat meletakkan kumparan.
Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya
bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang
alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.
Langkah kerja:
A. Tujuan Praktikum
1. Memahami konsep elektroda pentanahan dan hambatan tanah
2. Memahami prinsip perhitungan hambatan tanah
3. Memahami cara untuk menemukan besar hambatan tanah
B. Dasar Teori
Elektroda bumi adalah penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat kontak
langsung dengan bumi sebagai tegangan referensi netral. Jenis elektroda bumi:
1. Elektroda pita, adalah elektroda yang dibuat dari penghantar berbentuk pita
atau penampang bulat atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam
dangkal. Elektroda ini dapat ditanam sebagai pita lurus, radial, melingkar, jala-
jala atau kombinasi dari bentuk tersebut.
2. Elektroda batang, adalah elektroda dari pipa besi, baja atau profil atau batang
logam utuh (tidak berlubang) lainnya, yang dipancangkan ke dalam tanah (lihat
gambar).
3. Elektroda pelat, adalah elektroda yang terbuat dari bahan utuh logam atau
berlubang. Pada umumnya elektroda pelat ditanam paling dalam, jika
dibandingkan dengan kenis elektroda lainnya.
Bahan elektroda adalah tembaga atau baja yang digalvanisasi atau dilapisi tembaga,
sepanjang kondisi setempat tidak mengharuskan pemakaian bahan lain (misalnya pada
perusahaan kimia).
Pengukuran yang baik dapat dicapai apabila jarak P2 dengan E dan C2 cukup jauh
sehingga pengukuran P2 tidak terpengaruh oleh resistansi efektif dari batang E dan juga
batng C2. Besarnya jarak yang baik ini ditentukan menggunakan percobaan dimana
apabila setelah memindah P2 mendekat atau menjauh dari batang E maka perubahan
resistansi yang terukur tidak terlalu besar.
C. Alat dan Bahan
b. Variasikan posisi batang penguji potensial seperti gambar berikut dan hitung
besar resistansi tanah dari berbagai konfigurasi tersebut menggunakan ERT.
3. Mengukur resistansi tanah elektroda tanah buatan sendiri dengan dua elektroda
tanah yang diparalel
a. Tanam dua elektroda pentanahan dengan konfigurasi sebagai berikut.
A. Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum unit ini yaitu agar peserta dapat :
Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satu
sama lain. Sistem mekanikal dan elektrikal termasuk salah satu komponen yang sangat
penting. Suatu bangunan yang telah dirancang oleh para arsitek akhirnya harus dipakai,
dihuni dan dinikmati. Untuk itu suatu gedung harus dilengkapi dengan prasarana yang
sesuai dengan kebutuhan gedung itu sendiri, seperti perkantoran, rumah sakit, bank,
bandara dan lain-lain.
E. Perintah
1. Susunlah dokumen rencana kerja dan syarat (RKS)!
2. Susunlah Drawing untuk seluruh sub bidang pekerjaan yang diminta!
3. Buatlah Bill of Quantity (BoQ) dengan harga terkini!